Monolog Politik - Di Balik Topeng Sang Wakil Rakyat - PERSMA INSTITUT - UIN JAKARTA
Monolog Politik - Di Balik Topeng Sang Wakil Rakyat - PERSMA INSTITUT - UIN JAKARTA
MENU
SEARCH
HUMANITAS SASTRA
VIDEO:
video
Ragam
vide
Prosesi
Wisuda Unik VIDE
VID
di Kala Kembal
Pandemi RUU Ci
TERPOPULER
1. Independensi Bagi
Auditor dalam Mengatur
Home Seni dan Budaya Kualitas Audit
0
LPM Institut
Wednesday, July 23, 2014
3. Nestapa Nisa: Usai
Dilecehkan, Kisahnya
Diremehkan; Si Peleceh
Diskors Setahun
Dari
balik tirai berwarna putih tampak siluet seorang wanita yang
menari dengan
lemah gemulai. Perlahan tirai terbuka dan
menampakkan sosok wanita misterius
tersebut. Wanita itu
4. Organisasi
mengenakan topeng mulut babi di balik wajahnya. Lalu, ia berjalan Kemahasiswaan sebagai
mengambil jas yang tak terkancing
dan mulai duduk menyandarkan Sarana Pencerdasan
punggung di kursi. Ia lah sang wakil rakyat yang
terhormat. Politik
Sembari
menopang dagu, ia tersenyum membayangkan banyaknya
uang yang ia peroleh akan membuat keluarganya
lebih kaya lagi. 5. Malaikat Kecil yang
Dengan hanya dengan menandatangani sebuah berkas, ia bisa dirindu Tuhan
www.lpminstitut.com/2014/07/monolog-politik-dibalik-topeng-sang.html 1/4
5/30/22, 10:25 PM Monolog Politik: Di Balik Topeng Sang Wakil Rakyat | PERSMA INSTITUT - UIN JAKARTA
yang
datang dan memberinya sebuah karung misterius. “Karung ini membawa
berkah, jika menginginkannya harus ada penjanjian
antara kita,” katanya
mengulangi perkataan si pemberi karung misterius
tersebut.
Setelah itu, ia
termenung mendengar alunan lirih harpa dan berteriak MAJALAH INSTITUT EDISI
meminta bantuan agar
topeng yang melekat pada wajahnya bisa 42
terlepas. Berulang-ulang ia berusaha
membuka topeng dengan kapak
dan paku. Namun,
topeng itu malah semakin melekat.
Pada akhir
pementasan, Sha Ine Febriyanti yang berperan sebagai
wakil rakyat berhasil
membuka topengnya. Terlihatlah wajah asli sang
wanita yang justru lebih
menyeramkan dibanding topeng yang ia
kenakan. “Saudara-saudara puaskah? Saya
jauh lebih buruk dari
gambaran yang hidup di kepala saudara-saudara,” ujarnya sambil
mengadahkan mukanya yang
merah seakan terbakar api panas.
Sepenggal kisah
wakil rakyat tersebut dikemas dalam
monolog
bertajuk Wakil Rakyat yang
Terhormat karya Putu Fajar Arcana.
Monolog ini mengisahkan wakil rakyat
yang terlibat kasus korupsi. Powered by Publish for
Monolog yang dipentaskan di Bentara Budaya
Jakarta tersebut
kental dengan nuansa
budaya Bali. Hal tersebut tergambar dari
topeng yang digunakan Sha Ine sepanjang
pementasan. Di Bali
topeng itu dikenal dengan sebutan ‘topeng
pajegan’.
Menurut Putu,
dengan adanya pentas ini masyarakat bisa memahami
keadaan politik dan bisa
menciptakan suasana politik yang lebih baik
lagi. “Melalui sastra, mungkin
dapat mengembalikan moral politik
suatu bangsa, karena secara tak langsung akan
mengetuk hati nurani
mereka yang melakukan kejahatan politik,” ujar pria yang
akrab disapa
Can, Sabtu (19/7).
Senada dengan Can, Maya Hasan, pemain harpa dalam pementasan tersebut
menyampaikan, korupsi merupakan rahasia umum yang perlu diingatkan
kembali
melalui pentas sastra. “Kita jangan
menghakimi seseorang, saling
mengingatkan adalah salah satu
cara yang baik karena setiap orang pasti
memiliki hati nurani,”
ungkap wanita berlesung pipi tersebut.
Respon positif hadir dari pengunjung. Sekar, wartawan travelling salah satu
majalah mengatakan, pementasan yang
menyinggung wakil rakyat ini sangat
www.lpminstitut.com/2014/07/monolog-politik-dibalik-topeng-sang.html 2/4
5/30/22, 10:25 PM Monolog Politik: Di Balik Topeng Sang Wakil Rakyat | PERSMA INSTITUT - UIN JAKARTA
TS
SHARE:
http://www.lpminstitut.com/2014/07/monolog-politik-dibalik-topeng-
COMMENTS POST A COMMENT FACEBOOK DISQUS
www.lpminstitut.com/2014/07/monolog-politik-dibalik-topeng-sang.html 3/4
5/30/22, 10:25 PM Monolog Politik: Di Balik Topeng Sang Wakil Rakyat | PERSMA INSTITUT - UIN JAKARTA
To leave a comment, click the button below to sign in with
Blogger.
REDAKSI KONTAK
KAMI
TENTANG PEDOMAN
KAMI PEMBERIT
© 2022
PERSMA INSTITUT - UIN AAN
JAKARTA MEDIA
All rights reserved.
Design by SIBER
Themes24x7
www.lpminstitut.com/2014/07/monolog-politik-dibalik-topeng-sang.html 4/4