Anda di halaman 1dari 4

5/30/22, 10:25 PM Monolog Politik: Di Balik Topeng Sang Wakil Rakyat | PERSMA INSTITUT - UIN JAKARTA


MENU 
SEARCH

KAMPUS LAPORAN KHUSUS MAJALAH INSTITUT OPINI RESENSI

HUMANITAS SASTRA

 VIDEO:
video

Ragam
vide
Prosesi
Wisuda Unik VIDE
VID
di Kala Kembal
Pandemi RUU Ci

TERPOPULER

1. Independensi Bagi 
Auditor dalam Mengatur
Home  Seni dan Budaya Kualitas Audit

Monolog Politik: Di Balik 2. Menunggu Pengukuhan



Topeng Sang Wakil Rakyat Ormawa UIN Jakarta


0

LPM Institut

Wednesday, July 23, 2014
3. Nestapa Nisa: Usai
Dilecehkan, Kisahnya 
Diremehkan; Si Peleceh

Diskors Setahun
Dari
balik tirai berwarna putih tampak siluet seorang wanita yang
menari dengan
lemah gemulai. Perlahan tirai terbuka dan
menampakkan sosok wanita misterius
tersebut. Wanita itu
4. Organisasi
mengenakan topeng mulut babi di balik wajahnya. Lalu, ia berjalan Kemahasiswaan sebagai 
mengambil jas yang tak terkancing
dan mulai duduk menyandarkan Sarana Pencerdasan
punggung di kursi. Ia lah sang wakil rakyat yang
terhormat. Politik

Sembari
menopang dagu, ia tersenyum membayangkan banyaknya
uang yang ia peroleh akan membuat keluarganya
lebih kaya lagi. 5. Malaikat Kecil yang 
Dengan hanya dengan menandatangani sebuah berkas, ia bisa dirindu Tuhan

mendapat uang yang berlimpah dalam sekejap. Seketika ia tertawa


terbahak-bahak
selama beberapa detik, lalu kembali diam
menciptakan kesunyian.
TABLOID INSTITUT EDISI
61
Perlahan sang wanita berdiri dan menundukkan kepala. Sedikit demi sedikit
ia
menutup mata sambil bercerita tentang masa lalunya. Dulu, ada seseorang

www.lpminstitut.com/2014/07/monolog-politik-dibalik-topeng-sang.html 1/4
5/30/22, 10:25 PM Monolog Politik: Di Balik Topeng Sang Wakil Rakyat | PERSMA INSTITUT - UIN JAKARTA

yang
datang dan memberinya sebuah karung misterius. “Karung ini membawa
berkah, jika menginginkannya harus ada penjanjian
antara kita,” katanya
mengulangi perkataan si pemberi karung misterius
tersebut.

Sejak hari itu,


berbagai macam topeng selalu menghiasi wajahnya.
Mulai dari topeng mulut babi
hingga topeng berwajah setan. Hal itu
membuat wajah aslinya tak pernah nampak
ke hadapan publik.
Berbagai tuduhan buruk terlontar untuknya. Ia diduga telah
memakan
uang rakyat.

Alunan lagu ‘Surat


Buat Wakil Rakyat’ karya Iwan
Fals yang diiringi
petikan gitar terdengar semakin keras. “Stop! Stop!
Berhenti,” Powered by Publis
teriaknya, seketika menghentikan alunan lagu tadi.  Setelah sekian
lama ia akhirnya tersungkur
menyesali perbuatan jahatnya selama ini.

Setelah itu, ia
termenung mendengar alunan lirih harpa dan berteriak MAJALAH INSTITUT EDISI
meminta bantuan agar
topeng yang melekat pada wajahnya bisa 42
terlepas. Berulang-ulang ia berusaha
membuka topeng dengan kapak
dan paku. Namun, 
topeng itu malah semakin melekat.

Pada akhir
pementasan, Sha Ine Febriyanti yang berperan sebagai
wakil rakyat berhasil
membuka topengnya. Terlihatlah wajah asli sang
wanita yang justru lebih
menyeramkan dibanding topeng yang ia
kenakan. “Saudara-saudara puaskah? Saya
jauh lebih buruk dari
gambaran yang hidup di kepala saudara-saudara,” ujarnya sambil
mengadahkan mukanya yang
merah seakan terbakar api panas.

Sepenggal kisah
wakil rakyat tersebut  dikemas dalam
monolog
bertajuk Wakil Rakyat yang
Terhormat karya Putu Fajar Arcana.
Monolog ini mengisahkan wakil rakyat
yang terlibat kasus korupsi. Powered by Publish for
Monolog yang dipentaskan di Bentara Budaya
Jakarta  tersebut
kental dengan nuansa
budaya Bali. Hal tersebut tergambar dari
topeng yang digunakan Sha Ine sepanjang
pementasan. Di Bali
topeng itu dikenal dengan sebutan ‘topeng
pajegan’.

Menurut Putu,
dengan adanya pentas ini masyarakat bisa memahami
keadaan politik dan bisa
menciptakan suasana politik yang lebih baik
lagi. “Melalui sastra, mungkin
dapat mengembalikan moral politik
suatu bangsa, karena secara tak langsung akan
mengetuk hati nurani
mereka yang melakukan kejahatan politik,” ujar pria yang
akrab disapa
Can, Sabtu (19/7).

Senada dengan Can, Maya Hasan, pemain harpa dalam pementasan tersebut
menyampaikan, korupsi merupakan rahasia umum yang perlu diingatkan
kembali
melalui pentas sastra. “Kita jangan
menghakimi seseorang, saling
mengingatkan adalah salah satu
cara yang baik karena setiap orang pasti
memiliki hati nurani,”
ungkap wanita berlesung pipi tersebut.

Respon positif hadir dari pengunjung. Sekar, wartawan travelling salah satu
majalah mengatakan, pementasan yang
menyinggung wakil rakyat ini sangat

www.lpminstitut.com/2014/07/monolog-politik-dibalik-topeng-sang.html 2/4
5/30/22, 10:25 PM Monolog Politik: Di Balik Topeng Sang Wakil Rakyat | PERSMA INSTITUT - UIN JAKARTA

tepat dipentaskan pada situasi politik yang


sedang memanas seperti sekarang.
“Semoga politikus mengalami perubahan dengan
melihat pertunjukan ini,”
ujarnya berharap.

TS

Seni dan Budaya


193


SHARE:

http://www.lpminstitut.com/2014/07/monolog-politik-dibalik-topeng-

RECOMMENDED FOR YOU 

Tak Dapat Restu Rektor Lagu Lama Jelang Pemilwa


COMMENTS POST A COMMENT FACEBOOK DISQUS

www.lpminstitut.com/2014/07/monolog-politik-dibalik-topeng-sang.html 3/4
5/30/22, 10:25 PM Monolog Politik: Di Balik Topeng Sang Wakil Rakyat | PERSMA INSTITUT - UIN JAKARTA
To leave a comment, click the button below to sign in with
Blogger.

SIGN IN WITH BLOGGER

REDAKSI KONTAK
KAMI

TENTANG PEDOMAN
KAMI PEMBERIT
© 2022
PERSMA INSTITUT - UIN AAN
JAKARTA MEDIA
All rights reserved.
Design by SIBER
Themes24x7

www.lpminstitut.com/2014/07/monolog-politik-dibalik-topeng-sang.html 4/4

Anda mungkin juga menyukai