Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MAESAN
Jl. Raya Jember – Bondowoso No.43  0332 426381
Email: pkm.maesan@gmail.com
KECAMATAN MAESAN
BONDOWOSO
Kode Pos: 68262

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMBERIAN OBAT CACING TAHUN 2022


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit cacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Diketahui
seluruh wilayah Indonesia berpotensi memiliki infeksi cacingan terlebih pada daerah yang
memiliki tingkat hygine sanitasi yang kurang baik, akses air bersih yang terbatas serta
perilaku hidup bersih dan sehat yang masih kurang diterapkan. Penyakit cacingan ini
disebabkan oleh parasit cacing terutama yang penularannya memerlukan tanah untuk dapat
menginfeksi manusia. Dampak dari infeksi cacingan yang hidup dan berkembang dalam
jangka waktu yang panjang dalam usus dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti
rendahnya penyerapan gizi dan nutrisi dalam tubuh, anemia, bahkan hingga gangguan
pertumbuhan. Hal ini menjadikan penanggulangan cacingan termasuk salah satu intervensi
spesifik dalam rangka penurunan stunting di Indonesia
Pada tahun 2019, sekitar 820 juta penduduk global terinfeksi penyakit cacingan dan
menyebabkan lebih dari 500 ribu kematian tiap tahunnya. Begitu pula prevalensi kecacingan
di Indonesia yang masih tinggi dan tersebar di 34 provinsi. Pada tahun 2002 – 2013, rata-rata
pravelensi nasional mencapai 28,25% sehingga menyebabkan seseorang memiliki 6 ekor
cacing di dalam tubuhnya.. Hasil pemeriksaan tinja pada anak Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah yang telah dilakukan di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur menunjukkan
rata-rata angka kinfeksi cacing sebesar 20%, dengan kisaran bervariasi antara 0 – 54 %
Berdasarkan Permenkes Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penangulangan Cacingan, salah
satu kegiatan penanggulangan cacingan di Indonesia dilaksanakan melalui kegiatan
Pemberian obat Pencegahan Massal (POPM). POPM dilaksanakan pada kelompok risiko
tinggi terutama pada anak-anak usia 1 hingga 12 tahun. Obat yang diberikan berupa
albendazole dosis tunggal yang efektif untuk melemahkan cacing dan mampu menurunkan
intensitas telur cacing.
Di Kabupaten Bondowoso dan di wilayah kerja Puskesmas Maesan kegiatan pemberian
obat cacing masal pada anak usia 12 bulan – 12 tahun dilaksanakan mulai tahun 2015 sampai
dengan sekarang. Berikut ini data pencapaian kegiatan pemberian obat cacing di wilayah
kerja Puskesmas Maesan.
Tabel Pencapaian pemberian obat cacing masal

NO TAHUN SASARAN CAKUPAN PRESENTASE


1 2018 8220 8263 100,52 %
Februari
2 2018 8293 8343 100,6 %
Agustus
3 2019 7988 7988 100 %
Februari
4 2019 8060 8060 100 %
Agustus
5 2020 8075 8075 100 %
Februari
6 2020 7741 7741 100 %
Agustus
7 2021 7909 7909 100 %
Februari
8 2021 7794 7794 100 %
Agustus
9 2022 7708 7708 100 %
Februari

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing masal pada anak usia 12 bulan –
12 tahun pada tahun 2022 sehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi
masalah kesehatan di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Menurunkan dan mencegah kecacingan
b. Meningkatkan kemitraan dalam pengendalian cacingan di masyarakat dengan
seluruh pemangku kebijakan, lintas sektor, pengusaha, organisasi masyarakat.

II. RENCANA KEGIATAN


A. Pengorganisasian/Pelaksana Kegiatan
Penanggung jawab kegiatan : Koordinator Program P2 Kecacingan
Pelaksana : Perawat dan bidan desa
PIHAK TERKAIT PERAN
1. Lintas Program
a. Perawat dan bidan desa Pelaksana program pemberian obat cacing massal
2. Lintas Sektor
a. Kepala UPTD Membantu membuat kebijakan pelaksanaan
b. Kepala Sekolah & guru Membantu terlaksananya program pemberian obat
cacing massal di masing-masing sekolah
c. Kader posyandu Membantu terlaksananya program pemberian obat
cacing massal di posyandu

B. Sasaran
Anak usia 12 bulan – 12 tahun di wilayah kerja Puskesmas Maesan.

C. Cara Pelaksanaan Kegiatan


Pemberian obat cacing dilaksanakan dengan cara :
1. Mendata sasaran penerima obat cacing
2. Menjelaskan pada sasaran (ibu balita dan anak sekolah) tentang kecacingan, pemberian
obat cacing dan efek samping obat cacing.
3. Melaksanakan pemberian obat cacing dengan dosis sekali minum pada sasaran sesuai
dengan umur (12 – 23 bulan ) ½ tablet, (2 – 12 tahun ) 1 tablet.
4. Menangani bila terjadi efek samping pemberian obat cacing
5. Mengevaluasi dan mencatat hasil kegiatan pemberian obat cacing

D. Jadwal Kegiatan
NO TEMPAT WAKTU PELAKSANAAN

1 Posyandu Bulan Februari & Agustus

2 TK /RA Bulan Februari & Agustus

3 SD /MI Bulan Februari & Agustus

E. Pembiayaan
1. Uang harian petugas :
Februari : 2 x 31 SD x Rp. 40.000 = Rp. 2. 480.000
petugas
Februari : 2 x 70 Posyandu x Rp. 40.000 = Rp. 5. 600.000
petugas
Agustus : 2 x 31 SD x Rp. 40.000 = Rp. 2. 480.000
petugas
Agustus : 2 x 70 Posyandu x Rp. 40.000 = Rp. 5. 600.000
petugas
Total = Rp. 16.160.000
III. PENUTUP
A. Pencatatan, evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
1. Dicatat di buku register
2. Evaluasi dilaksanakan oleh pemegang program kecacingan
3. Laporan hasil kegiatan akan disampaikan kepada kepala puskesmas dan selanjutnya
disampaikan kepada sasaran.
B. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
Evaluasi pasca kegiatan dilaksanakan oleh pemegang program yang meliputi tujuan,
metode, pengorganisasian, jadwal pelaksanaan, pembiayaan kegiatan pemberian obat cacing.
C. Rencana Tindak Lanjut
RTL dilakukan setelah dianalisis pada pertemuan minilokakarya bulanan.

Bondowoso, 03 Januari 2022

Mengetahui Pemegang Program


Kepala Puskesmas Maesan Kecacingan

dr. Yudia Chandrawati Rina Jayanti, S.Tr.Keb


NIP: 19670831 201001 2 002 NIP: 19860604 201704 2 002

Anda mungkin juga menyukai