I. PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) atau dengue haemorrhagic fever (DHF) adalah
penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot
dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama. Vektor utama dengue di
Indonesia adalah nyamuk Aedes aegypti, disamping juga dilaporkan Aedes albopictus
sebagai vektor. Vektor ini bersarang di bejana-bejana yang berisi air jernih, tidak
mengalir dan tawar seperti bak mandi, drum penampung air, kaleng bekas dan lain-
lain. Adanya vektor tersebut berhubungan dengan beberapa faktor, antara lain :
1. Kebiasaan masyarakat menampung air bersih untuk keperluan sehari-hari.
2. Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
3. Penyediaan air bersih yang langka.
Daerah yang terserang DBD adalah wilayah yang ada penduduknya, karena :
1. Antar rumah jaraknya berdekatan, yang memungkinkan penularan karena jarak
terbang Aedes aegypti berkisar antara 40-100 meter.
2. Aedes aegypti betina mempunyai kebiasaan menggigit berulang (multiple bitters),
yaitu menggigit beberapa orang secara bergantian dalam waktu yang singkat.
Oleh karena nyamuk penular tersebut tersebar luas dan bersarang/berkembang biak
disekitar rumah dan lingkungan keluarga, maka dalam upaya pemberantasan jentik
melalui PSN ini diperlukan peran aktif keluarga /masyarakat. Untuk meningkatkan
peran serta keluarga/masyarakat ini diperlukan bimbingan dan penyuluhan yang
intensif kepada tiap - tiap keluarga agar mereka memahami manfaat dari lingkungan
yang bebas jentik serta mau dan mampu melaksanakan PSN secara teratur dirumah
dan lingkungannya masing-masing. Warga masyarakat setempat mempunyai peran
yang cukup penting dalam kegiatan ini. Kepada tiap - tiap keluarga agar mereka tidak
membiarkan nyamuk penular Demam Berdarah tersebut berkembang biak dirumah dan
lingkungannya masing - masing.
Kerangka acuan kegiatan pemberdayaan masyarakat mengacu pada Visi, Misi, Motto,
Tata Nilai dan Budaya yang berlaku dipuskesmas Patianrowo. Adapun Visi, Misi,
Motto, Tata Nilai dan Budaya tersebut adalah sebagai berikut :
Visi :
Puskesmas Patianrowo menjadi pusat edukasi, pelayanan kesehatan ramah anak dan
remaja yang bermutu.
Misi :
1. Memberikan edukasi,pelayanan kesehatan ramah anak & remaja sesuai kebutuhan
dan harapan masyarakat.
2. Menjalin jejaring kerja dengan mitra strategis untuk pengembangan pelayanan.
3. Menyediakan sarana prasarana penunjang pelayanan kesehatan ramah anak &
remaja.
Motto :
Layananku adalah ibadahku.
Tata Nilai :
PARKIT CERIA
PARKIT : Pelayanan Ramah Anak & Remaja kasih Terpadu.
CERIA : Cermat, Empati, Ramah, Inovatif, Amanah.
a. Cermat : bahwa semua pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat harus dilakukan dengan seksama dan teliti.
b. Empati : bahwa kita harus mampu untuk merasakan dan
menyelesaikan masalah / keadaan dari sudut pandang klien.
c. Ramah : pelayanan diberikan dengan menarik / manis yang baru
dan mempunyai daya ungkit dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
d. Inovatif : mengembangkan kegiatan yang baru dan mempunyai
daya ungkit dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
e. Amanah : semua kegiatan yang dilakukan adalah merupakan
kepercayaan yang diberikan untuk dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab baik kepada masyarakat.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mewujudkan masyarakat Kecamatan Patianrowo yang bebas dari penyakit demam
berdarah dan malaria.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) > 95%.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian
vektor penyakit DBD dan malaria.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat di desa dan anak sekolah / kader tiwisada
dan kader remaja mengenai Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
DBD, Malaria, untuk penyebar luasan informasi kegiatan dan ikut berperan
aktif dalam upaya kegiatan Preventif dan kuratif Penyakit Menular DBD dan
malaria di lingkungan masing-masing.
VI. SASARAN
1. Pengendalian vector
a. Koordinasi Pembentukan Wamantik dengan guru UKS
Sasaran :
Terlaksananya pertemuan pembentukan Wamantik 40 orang guru UKS SD &
MI
b. Pembentukan Wamantik
Sasaran :
Terlaksananya pembentukan wamantik 20 anak SD di 11 sekolah