Anda di halaman 1dari 8

A

Penanganan
Darurat

Bencana
NonAlam

REKOMENDASI
TINDAK LANJUT
BAB 6 REKOMENDASI TINDAK LANJUT Hal

U
ntuk menghasilkan penyempurnaan sistem penanganan darurat bencana non-
alam sebagaimana direkomendasikan berdasarkan hasil temuan dan
pembelajaran dari berbagai negara, maka perlu ditindaklanjuti terhadap beberapa
hal, baik dalam hal perangkat lunak (mekanisme, prosedur, dll), maupun perangkat
keras (sarana, prasarana, fasilitas, infratruktur)..

A | Rekomendasi Tindak
Indonesia perlu bersiap terhadap
kemungkinan wabah yang datang dari luar
maupun dari dalam. Suatu fasilitas khusus
Lanjut 1 untuk analisis wabah perlu dibangun untuk
mendukung efektivitas penyelenggaraan
sistem kewaspadaan dini dan respon awal
epidemi.
Pembangunan fasilitas khusus untuk
Memperhatikan karakteristik Indonesia
analisa wabah baru sebagai dasar yang merupakan negara kepulauan, maka
penetapan tindakan lanjutan, yang penting untuk membangun pusat-pusat
penelitian dan analisis wabah baru di
tersebar di seluruh pulau besar seluruh pulau-pulau besar. Pusat-pusat
penelitian tersebut sekaligus bisa menjadi
hub konetivitas antar pulau khususnya
pada masa-masa penanggulangan wabah.

B | Rekomendasi Tindak
Sistem dan regulasi kekarantinaan
kesehatan di Indonesia belum mengatur
penyelenggaraan karantina kesehatan
Lanjut 2 pada tahap respon awal sebelum status
kedaruratan ditetapkan. Dalam skenario
sumber wabah berasal dari luar Indonesia,
penting untuk melokalisasi penyebaran
wabah sejak dini sebelum ditetapkannya
Pemenuhan fasilitas dan prosedur KKM, melalui upaya karantina di pintu
karantina sementara masuk negara, dari dan ke negara sumber
pandemi. Dalam penerapan karantina ini,
Kementerian Kesehatan dapat
berkoordinasi dengan Balai Besar
Karantina Pertanian (BBKP) - Kementerian
Pertanian, yang melakukan karantina
hewan dan tumbuhan di pelabuhan,
bandara, serta pintu masuk ke Indonesia.

Sementara dengan skenario sumber


wabah berasal dari dalam negeri, penting
untuk melokalisasi penyebaran wabah
sejak dini sebelum di tetapkan sebagai
KKM, melalui upaya karantina lokal di
wilayah sumber wabah. Respon awal yang
didukung dengan upaya pemutusan rantai
penyebaran virus sejak dini diharapkan
mampu menekan laju pertumbuhan
penyebaran kasus ke luar pusat pandemi.
BAB 6 REKOMENDASI TINDAK LANJUT Hal

C | Rekomendasi Tindak
Berdasarkan WHO, komunikasi risiko pada
darurat kesehatan mencakup kapasitas
komunikasi yang diperlukan pada fase
Lanjut 3 kesiapsiagaan, respons, dan pemulihan
untuk mendorong masyarakat dapat
pengambilan keputusan atau sikap yang
didasari oleh informasi yang dipercaya dan
Pemenuhan sarana pada seluruh moda berwenang. (WHO).
komunikasi risiko yang untuk Kualitas komunikasi risiko tidak hanya
membangun kesadaran kolektif dinilai dari keteraturan penyampaian
informasi, namun juga dari sejauh mana
informasi yang diterima mampu
menciptakan kesadaran kolektif di
masyarakat.

Akuntabel Konsisten Sosial media


Siapa target audiens?
Kredibel Media online Ekonomi
Terpercaya Kenali
Pesan kuat TV - Radio kognisi sosial
Partisipasi
Akses

Say’s To Effect/
Who Channel
Whom Feedback
What
Positif

Singkat Ekonomi Kepercayaan


ToMa/ Perayaan
Perkuat Jelas ToGa Pendidikan Perubahan perilaku
budaya/agama
peraturan Bahasa Budaya
sederhana
Print Media
Spanduk/Poster
Model Komunikasi (Lasswell, 1948)

Penerapan Model Komunikasi Risiko. (Grafik | YPRB)

Karakteristik dan budaya menentukan model Strategi komunikasi pemerintah perlu disusun
komunikasi risiko yang akan diterapkan. berdasarkan pada permasalahan dan miss-
Efektivitas komunikasi risiko ditentukan oleh perception yang muncul dari masyarakat,
siapa yang menyampaikan pesan, bentuk sehingga antara masyarakat dan pemerintah
pesan yang disampaikan, saluran yang bisa sejalan dan menciptakan kesepahaman.
digunakan, serta target penerima pesan. Dalam Untuk mengatasi kesenjangan akses terhadap
konteks Indonesia yang memiliki jarak informasi perlu dilakukan perluasan saluran
perbedaan budaya dan karakteristik komunikasi agar dapat terakses hingga ke
masyarakat yang lebar, maka jarak perbedaan tingkat pedesaan. Optimalisasi peran relawan
ini perlu dipertimbangkan dalam membangun dan gugus tugas tingkat RT/Desa perlu
komunikasi risiko. Dalam suatu masyarakat dibangun untuk membantu menyebarkan
memiliki jarak perbedaan yang lebar, pesan informasi, membangun kesadaran dalam
yang sama dan dengan saluran komunikasi menerapkan protokol kesehatan dan melawan
yang sama dapat dimaknai berbeda, oleh stigma negatif yang mempengaruhi
karena itu pemilihan informasi, pola, dan penanganan pandemi.
saluran penyebaran informasi akan menjadi
salah satu faktor yang menentukan kualitas
komunikasi risiko.
BAB 6 REKOMENDASI TINDAK LANJUT Hal

D | Rekomendasi Tindak Indonesia belum mempunyai


prosedur standar dalam
penanganan darurat bencana non-
Lanjut 4 alam (pandemi/epidemi wabah
penyakit). Penyusunan prosedur dan
mekanisme penanganan darurat
Penyusunan dan ujicoba pandemi/epidemi wabah penyakit perlu
prosedur/mekanisme penanganan memperhatikan sistem dan regulasi terkait
kekarantinaan kesehatan, kedaruratan
darurat bencana non-alam kesehatan masyarakat, penanggulangan
(pandemi/epidemi wabah penyakit) krisis kesehatan, serta penanggulangan
kedaruratan bencana.

Dengan memperhatikan harmonisasi


terhadap sistem dan regulasi tersebut,
maka setidaknya terdapat 4 prosedur/
mekanisme penanganan darurat yang
perlu disusun dan diujicoba, yaitu:

a) prosedur/mekanisme penetapan status


epidemi wilayah
b) prosedur/mekanisme pembentukan
gugus tugas
c) prosedur/mekanisme penetapan status
bencana pandemi nasional
d) prosedur/mekanisme peningkatan

Sistem kekarantinaan kesehatan Indonesia


E | Rekomendasi Tindak diaktivasi melalui penetapan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat (KKM). Namun pada
Lanjut 5 kondisi pandemi meluasdan berdampak
krisis turunan pada sektor-sektor strategis,
maka perlu penanganan lebih
komprehensif dalam bentuk Penanganan
Penyempurnaan sistem karantina kesehatan Darurat Bencana (PDB).
yang mengakomodir penyelenggaraan
karantina pada status Darurat Bencana Pergantian status kedaruratan dari KKM
menjadi PDB ini perlu diakomodir di dalam
sistem kekarantinaan kesehatan Indonesia,
agar secara regulasi dimungkinkan untuk
tetap menerapkan karantina kesehatan
meskipun telah terjadi pergantian status
KKM menjadi PDB.
BAB 6 REKOMENDASI TINDAK LANJUT Hal

F | Rekomendasi Tindak
Vaksin dan antivirus merupakan upaya
pemulihan dan pencegahan terhadap wabah.
Sistem kedaruratan kesehatan masyarakat

Lanjut 6 maupun penanggulangan krisis kesehatan


Indonesia masih cenderung berorientasi
kepada pengobatan dan penanganan korban
terdampak. Namun demikian, penanggulangan
krisis kesehatan seharusnya dilakukan tidak
Pembangunan fasilitas penelitian vaksin hanya dengan orientasi pengobatan, namun
dan antivirus juga perlu dikembangkan berorientasi
pencegahan dan perlindungan melalui
pembangunan dan peningkatan kapasitas
penelitian vaksin dan antivirus. Upaya-upaya
perlindungan dan pencegahan perlu terus
dilakukan bersamaan dengan upaya
pengobatan melalui berbagai peningkatan alat
dan sistem kesehatan.

G | Rekomendasi Tindak
Pada kondisi pandemi telah meluas, maka krisis
kesehatan akan memberikan dampak krisis
turunan pada sektor-sektor strategis lainnya.

Lanjut 7 Oleh karena itu mekanisme penanganan


darurat dengan kelembagaan berbentuk
SKPDB perlu diterapkan. Melalui pendekatan
penanganan darurat bencana, penanganan
pandemi diharapkan dapat lebih terpimpin dan
Penerapan mekanisme penanganan terarah sehingga mampu menurunkan dampak
darurat bencana bila pandemi pada bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat.

kondisi dampak meluas

Dalam suatu pandemi yang massif, krisis


H | Rekomendasi Tindak kesehatan dapat berkembang menciptakan
berbagai krisis turunan. Oleh karena itu perlu

Lanjut 8 dilakukan upaya-upaya antisipatif dalam


penanganan kedaruratan agar krisis turunan
tidak meluas dan dapat dikendalikan, dengan
tetap mengedepankan upaya pencegahan dan
meminimasi risiko penularan.
Penanganan krisis turunan secara multi
sektor Di Indonesia, penanggulangan krisis turunan
belum diintegrasikan ke dalam upaya
penanggulangan krisis kesehatan.
Rekomendasi penanggulangan risiko turunan
difokuskan kepada perlindungan terhadap
sektor-sektor utama yang mungkin terdampak
pandemi Covid-19.
BAB 6 REKOMENDASI TINDAK LANJUT Hal

1) BUSSINES CONTINUITY PLAN UNTUK SEKTOR EKONOMI

Berbagai upaya (Rencana Keberlanjutan


penanganan sektor Usaha) khususnya bagi
ekonomi akibat Covid-19 sektor-sektor ekonomi
yang dilakukan oleh strategis. Adanya BCP ini
negara-negara di dunia Business memberikan
difokuskan pada
perlindungan dan
Countinuity kemudahan bagi sektor-
sektor ekonomi untuk
pemulihan sektor-sektor Plan beradaptasi agar tetap
ekonomi terdampak. Di dapat menjaga
beberapa negara maju produktivitas di masa
seperti Jepang, Korea pandemi Covid-19.
Selatan, dan Amerika Serikat,
telah terdapat Business Countinuity
Plan – BCP.

2) BANTUAN SOSIAL DAN STIMULUS UNTUK MENJAGA PERTUMBUHAN EKONOMI

Perlindungan terhadap sektor-sektor dan komunikasi bagi sektor komersil,


ekonomi terdampak juga dapat serta pemberian stimulus ekonomi
dilakukan melalui pemberian stimulus dan bantuan sosial bagi sektor
ekonomi, baik untuk sektor ekonomi ekonomi informal dan masyarakat
formal maupun informal. Pemerintah menengah ke bawah. Hal tersebut
dapat melakukan rasionalisasi skema dimaksudkan agar perkonomian dapat
dan kebijakan keuangan, termasuk tetap tumbuh di masa-masa
subsidi pajak, listrik pandemi.
BAB 6 REKOMENDASI TINDAK LANJUT Hal

3) TEKNOLOGI DARING UNTUK KEGIATAN SOSIAL BUDAYA DAN KEAGAMAAN

Sektor sosial budaya dan keagamaan masih bisa dilakukan


termasuk salah satu sektor yang dengan
terdampak Pandemi Covid-19. memanfaatkan
Penutupan upacara-upacara teknologi daring dan
dan kegiatan keagamaan menerapkan protokol
yang mengumpulkan kesehatan secara
masa terpaksa ketat. Kegiatan seremonial
dilakukan untuk keagamaan, pengajian,
memutus mata rantai misa, dan sebagainya, telah
penularan Covid-19. lumrah dilaksanakan secara
Namun demikian, daring selama masa
untuk beberapa pandemi Covid-19.
kegiatan kebudayaan

4) PERLINDUNGAN DAN OPTIMALISASI SEKTOR DALAM NEGERI UNTUK LOGISTIK DAN


KEBUTUHAN DASAR

Penanganan krisis turunan di sektor Untuk menjaga perputaran sektor logistik


logistik dan kebutuhan pokok diarahkan dan kebutuhan pokok, pemerintah perlu
untuk menjaga pasokan dan mengeluarkan kebijakan perlindungan
keterpenuhan kebutuhan pokok dan optimalisasi terhadap sektor-sektor
masyarakat terdampak. Oleh karena itu dalam negeri yang bersentuhan
perlu berbagai pendekatan dan langsung dengan pemenuhan kebutuhan
kebijakan untuk menjaga sektor logistik pokok, seperti pertanian, perusahaan
dan kebutuhan pokok tetap berjalan, pakan ternak, pemotongan dan
meskipun perlahan di tengah-tengah pengolahan daging untuk melanjutkan
pandemi yang sedang terjadi. operasi, sehingga dapat berkontribusi
terhadap pemenuhan kebutuhan pokok.
dalam negeri.
BAB 6 REKOMENDASI TINDAK LANJUT Hal

5) PENYESUAIAN DAN PENYEDIAAN MATERI PENDIDIKAN BERBASIS DARING

Oleh karena itu, bersamaan dengan


ditetapkannya kedaruratan, juga
dilakukan penutupan sekolah dan
perguruan tinggi yang ada di wilayah
terdampak.

Pendidikan dan perkuliahan perlu tetap


dilangsungkan secara daring dengan
pendekatan remote education serta
melakukan penyediaan maupun
penyesuaian pada materi, termasuk
video, bab buku, alat penilaian, dan
layanan konseling gratis bagi pelajar
yang tinggal di rumah.

Sektor pendidikan termasuk salah satu


yang dipandang berpotensi sebagai
tempat penularan Covid-19, karena
intensitas tatap muka dan interaksi yang
rutin antar manusia.

6) REWARD AND PUNISHMENT YANG MENDORONG STABILITAS POLITIK, PERTAHANAN,


DAN KEAMANAN

Penanganan krisis turunan pada sektor


politik, pertahanan, dan keamanan
dilakukan dengan menerapkan sistem
reward and punishment yang seimbang.
Hal ini juga telah diterapkan di beberapa
negara terdampak Covid-19 dengan
tujuan untuk mendorong perubahan
persepsi dan kesadaran kolektif yang
terbangun di masyarakat.

Vietnam dan Arab Saudi termasuk salah


satu negara dengan tingkat penerapan
rewards and punishment yang ketat.
Pemerintah Vietnam mengerahkan
REWARD
REWARD
tentara dan material dalam perang untuk
mendukung penanganan Covid-19.
Sementara Pemerintah Kerajaan Arab
Saudi memberlakukan denda besar bagi
setiap pelanggaran yang dilakukan
terhadap protokol Covid-19.
PUNISHMENT
PUNISHMENT

Anda mungkin juga menyukai