Anda di halaman 1dari 20

Dosen CI Akademik :

Bapak Hendra Nusa Putra, S.Kom., M.Kom


Nama Anggota :
1. Kafiyah Mubarak_1102014005
2. Monica Septia Nabila_1102014006
3. Sapna Dilla Anggrelia_1102014007
4. Tellytha Marviacun_1102014008
5. Zhaqila Denzona_1102014013

LAPORAN UNIT RSUD H. HANAFIE STIKES Dharma Landbouw Padang

MUARA BUNGO JAMBI


Tahun Ajaran 2022/2023
No Unit Hari/Tanggal Aktivitas Keterangan

1. PPI (Pengendalian Senin, 14 Agustus 2023 a. Mampu memahami PPI (Pengendalian Pencegahan Infeksi) yaitu suatu upaya
Pencegahan program PPI kegiatan untuk mencegah, meminimalkan kejadian infeksi
Infeksi) (Pengendalian pada pasien, petugas, pengunjung dam masyarakat sekitar
Pencegahan Infeksi) rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang meliputi
di Rumah Sakit pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Program PPI terdiri atas:
1. Kewaspadaan Isolasi: kewaspadaan standar dan
kewaspadaan transmisi. Pada kewaspadaan standar ada 11
poin yaitu mencuci kebersihan tangan (hand hygiene),
pemakaian APD ( Alat pelindung diri), limbah, lingkungan,
peralatan, kesehatan karyawan, penempatan pasien, etika
batuk, penyuntikan yang aman, pelatihan dan pendidikan.
Kewaspadaan transmisi juga meliputi airborne, droplet dan
contact.
2. Surveilans : Pelaporan HAIs (Health Care Associated
Infections) itu meliputi penerapan ISK, IADP, VAP, ILO,
Flebitis. Untuk RSUD H. Hanafie baru difokuskan pada
flebitis.
3. Pendidikan dan Pelatihan : Setiap individu di FanYanKes.
4. Pencegahan Infeksi : program ini meliputi CVL,UC,OP,
IVL dan VAP/HAP.
5. Penggunaan antimikroba rasional : yaitu profilaks dan
teraupetik.
Program PPI (Pengendalian Pencegahan Infeksi) dilaksanakan
secara umum dengan melakukan kunjungan ke unit setiap hari.
Selasa, 15 Agustus b. Mampu memperoleh Pengumpulan data diperoleh dari seluruh wilayah kerja
2023 data Surveilans HAIs masing-masing IPCN (Infection prevention and Control
(Health Care Nurse), melalui link (lPCLN) di setiap unit kerja di rumah
Associated sakit dan data ditabulasi oleh IPCN (Infection prevention and
Infections) Control Nurse), menjadi satu data komite PPI (Pengendalian
Pencegahan Infeksi) kemudian data dilaporkan ke direktur dan
diteruskan ke mutu rumah sakit dan Dinas Kesehatan
Kabupaten.
Melakukan audit seperti kebersihan tangan (hand hygiene),
APD (Alat pelindung diri), kebersihan lingkungan, limbah
infeksius/non infeksius, benda tajam dan area pengunjung.
Rabu, 16 Agustus 2023 c. Mampu mengetahui Pelaporan PPI (Pengendalian Pecegahan Infeksi) didapat dari
pelaporan PPI hasil kegiatan unit ruangan yang direkap oleh IPCLN
(Pengendalian (Infection Prevention and Control Link Nurse) dan dilaporkan
pencegahan Infeksi) pada IPCN (Infection prevention and Control Nurse), IPCN
dan menganalisa data (Infection prevention and Control Nurse), akan merekap
laporan dari IPCLN (Infection Prevention and Control Link
Nurse), hasil audit dan catatan logbook untuk dijadikan satu
laporan komite PPI (Pengendalian Pecegahan Infeksi).
Laporan komite PPI (Pengendalian Pecegahan Infeksi)
disampaikan ke direktur diteruskan ke komite mutu rumah
sakit dan Dinkes Kabupaten, laporan PPI (Pengendalian
Pecegahan Infeksi) terdiri dari laporan bulanan, tri wulan dan
tahunan. Laporan juga disampaikan ke mutu oleh PIC (Person
In Charge).
2. K3RS Kamis – Jumat, 18-19 a. Mampu Menganalisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
Agustus 2023 dan Memahami merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
Program K3RS pelayanan rumah sakit, khususnya dalam hal kesehatan dan
keselamatan bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien dan
masyarakat sekitar rumah sakit. Hal ini telah ditegaskan dalam
Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
pasal 40 ayat (1) yakni “Dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala, minimal 3 (tiga) tahun sekali. K3 termasuk sebagai
salah satu standar pelayanan yang dinilai di dalam rumah
sakit.
Panduan atau sumber K3RS adalah :
a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432 /Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen
K3 di Rumah Sakit
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087 /Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar K3 di Rumah
Sakit
c. Keputusan Direktur tentang Pembentukan Unit K3RS di
RSUD H. Hanafie Muara Bungo
Rumah Sakit kompetitif di era global tuntutan pengelolaan
program K3 di Rumah Sakit (K3RS) Semakin tinggi karena
pekerja pengunjung, Pasien, dan Masyarakat sekitar Rumah
Sakit ingin Mendapatkan perlindungan dari gangguan
Kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses
kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana
dan prasarana yang ada di Rumah Sakit yang tidak memenuhi
standard.
Dalam Pelaksanaan Program K3RS Ketua Tim melakukan
koordinasi sumber daya baik yang on duty maupun off duty
dalam hal:
-  Pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
-  Evakuasi dan medis.
-  Keamanan.
-  Komunikasi dan transportasi.
-  Logistik.
-  Teknik
Kemudian akan dikoordinasikan dengan pihak terkait jika
diperlukan. Misalnya dengan dinas kebakaran, kepolisian,
kelurahan, rumah sakit lain, puskesmas dan lain sebagainya.
Kegiatan Pokok yang dilaksanakan pada K3RS yaitu Program
Kesehatan dan keselamatan Staf atau Pegawai RSUD H.
Hanafie Muara Bungo :
a. Pemeriksaan Kesehatan khusus bagi calon staff/pegawai
b. Pemeriksaan Kesehatan Berkala

c. Pelaporan Pajanan dan Insiden kecelakaan kerja bagi


staf/pegawai yang tertusuk jarum, benda tajam, cairan
tubuh yang terkontaminasi

d. Pengobatan dan Konseling


Rincian Pada Kegiatannya adalah :

a. Pemeriksaaan kesehatan calon staf/pegawai dilakukan


pemeriksaan seperti HbsAg.

b. Pemeriksaan berkala :

Adanya pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan


berkala bagi staf/pegawai yangdilakukan sekali dalam 3
(tiga) tahun di unit khusus yang terdiri dari :

a. Unit Kamar Operasi : pemeriksaan HbsAg .

b. Unit perawatan : Pemeriksaan HbsAg

c. Unit Instalasi Gawat Darurat : Pemeriksaan HbsAg

d. Unit Instalasi Rawat Jalan : Pemeriksaan HbsAg

e. Unit Kamar Bersalin : Pemeriksaan HbsAg

f. Unit Laboratorium : Pemeriksaan HbsAg


g. Unit Radiologi : Pemeriksaan HbsAg

h. Bagian Umum : Pemeriksaan HbsAg.

c. Pelaporan pajanan dan insiden kecelakaan kerja bagi


staf/pegawai yang tertusuk jarum, benda tajam dan cairan
tubuh yang terkontaminasi.

d. Pengobatan dan atau konseling bagi staf/pegawai yang


terpapar penyakit infeksius.

Sabtu, 21 Agustus 2023 b. Dapat Melakukan Cara Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dapat
Pembelajaran HDP dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri yang
Rumah Sakit (Jalur merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan
Evakuasi) dalam secara manual dan diarahkan dengan cara menyapu kearah api
bentuk Video dan membelakangi arah angin.
Simulasi Bencana
Jenis-jenis APAR yaitu :
Rumah Sakit K3RS

a. Powder

b. CO2
c. Busa

Fungsi APAR tersebut Sesuai pada kegunaan ruangannya


Masing-masing.

Pada RSUD H.Hanafie dalam menggunakan APAR dengan


cara TASS

T = Tarik pin pengaman (Safety Pin)

A = Arahkan Nozzle atau pangkal selang ke api

S = Satukan Handle

S = Sapukan ke arah api

Pada setiap sudut dan ruangan tersedia APAR dengan Papan


dan Keterangan Nama masing-masing Penanggungjawabnya
dengan keterangan berikut :

Warna Merah : Api

Warna Kuning : Aset


Warna Putih : Dokumen

Warna Biru : Pasien


3 Akutansi/Keuangan Senin-Selasa, 21-22 a. Mengetahui Metode Metode Pembiayaan di RSUD H. Hanafie Muara Bungo
Agustus 2023 Pembiayaan Rumah 1. Pendapatan Pasien
sakit dan Rumah sakit menghasilkan pendapatan dari pasien yang
Pengelompokan Biaya menggunakan layanan medis. Ini mencakup biaya
Rumah Sakit perawatan, pemeriksaan medis, tindakan bedah, dan lain
sebagainya.
2. Asuransi Kesehatan
Rumah sakit bekerja sama dengan perusahaan asuransi
kesehatan, yang membayar sebagian atau seluruh biaya
perawatan pasien. Pasien biasanya membayar premi
asuransi untuk mendapatkan manfaat ini.
3. Program Pemerintah
Di beberapa negara, pemerintah memiliki program
pembiayaan kesehatan yang mencakup biaya perawatan
pasien. Ini bisa berupa program asuransi kesehatan negara
atau dana kesehatan universal.
4. Sumbangan dan Donasi
Rumah sakit sering menerima sumbangan atau donasi dari
individu, perusahaan, atau lembaga amal untuk membantu
membiayai operasional dan perawatan.
5. Pihak ketiga
Pelayanan Parkir

Dalam pengelompokan Pembiayaan di RSUD H. Hanafie


Muara Bungo
A. Pendapatan Pasien Rawatan/Poliklinik
1. Uang Masuk (Pemasukan)
Alur (Pasien Umum Rajal/ranap – Kasir – Bendahara
Pemasukan – Bank (BNI)
2. Uang Keluar (Pengeluaran)
Alur – Bendahara – Persetujuan Kabid dan direktur –
Bank (BNI) – Bendahara – PPTK (Pejabat
penanggungjawab tekhnis kegiatan)
B. Pendapatan Pasien BPJS Rawatan/Poliklinik
1. Uang Masuk (Pemasukan)
Klaim Rumah Sakit – Proses – Rekening Bank Rumah
Sakit (BSI)
C. Insentif (Reward/bonus pegawai)
1. APBD (PNS)
Gaji (Tanggal 01/setiap bulan), Tunjangan, dan Alat
Kesehatan
2. BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)
Gaji (Tanggal 10/setiap bulan), Insentif (tanggal 25/setiap
bulannya)
D. Gaji Non PNS
Gaji Tetap (Kontrak)
Rabu, 23 Agustus 2023 a. Mengetahui cara Analisis SWOT adalah teknik yang digunakan untuk
menghitung RBA mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
(Rencana Biaya untuk Rumah Sakit.
Anggaran) Rumah Meskipun sederhana, analisis SWOT adalah alat yang ampuh
Sakit menggunakan untuk membantu mengidentifikasi peluang kompetitif untuk
metode Analisis peningkatan. Dengan cara ini dapat bekerja untuk
SWOT (Strength, meningkatkan tim dan bisnis Rumah Sakit.
weakness, Sederhananya, SWOT adalah singkatan dari strengths
opportunity, and (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang),
threats) dan threats (ancaman). Masing-masing faktor ini penting untuk
diperiksa agar dapat merencanakan pertumbuhan Rumah sakit
dengan baik. Di situlah analisis SWOT dibutuhkan.

Penjelasan terkait asing-masing SWOT dan contoh yang ada


pada RSUD Hanafie Muara Bungo
1. Strengths (Kekuatan)
Kekuatan dalam SWOT mengacu pada inisiatif internal yang
berkinerja baik. Ini dapat dibandingkan dengan inisiatif lain
atau keunggulan kompetitif eksternal.
Saat melihat kekuatan RSUD H. Hanafie dapat diukur dengan
pertanyaan-pertanyaan yaitu:
 Apa yang RSUD H. Hanafie lakukan dengan baik?
 Apa yang unik dari RSUD H. Hanafie?
 Apa yang disukai Pasien/pengunjung target tentang
RSUD H. Hanafie?
Contoh: Sistem informasi pengembangan SDM sudah baik

2. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan dalam SWOT mengacu pada inisiatif internal yang
berkinerja buruk. Menganalisis kekuatan sebelum kelemahan
untuk menciptakan dasar keberhasilan dan kegagalan
merupakan ide yang baik. Mengidentifikasi kelemahan
internal memberikan titik awal untuk meningkatkan Program
RSUD H. Hanafie
Dalam mengukur tingkat kelemahan pada RSUD H. Hanafie
dapat dibuat pertanyaan untuk mengidentifikasi kelemahan
yaitu:
 Inisiatif mana yang berkinerja buruk dan mengapa?
 Apa yang bisa diperbaiki?
 Sumber daya apa yang dapat meningkatkan kinerja
RSUD H. Hanafie?
Contoh: Sistem pengawasan dan pengendalian SDM kurang

3. Opportunities (Peluang)
Peluang dalam SWOT adalah hasil dari kekuatan dan
kelemahan RSUD H. Hanafie yang ada, bersama dengan
inisiatif eksternal apa pun yang akan menempatkan RSUD H.
Hanafie pada posisi kompetitif yang lebih kuat. Hal ini bisa
berupa apa saja, mulai dari kelemahan yang ingin RSUD H.
Hanafie tingkatkan atau area yang tidak teridentifikasi dalam
dua fase pertama analisis RSUD H. Hanafie. 
Karena ada banyak cara untuk mendapatkan peluang, ada
baiknya mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini
sebelum memulai yaitu:
 Sumber daya apa yang dapat RSUD H. Hanafie
gunakan untuk memperbaiki kelemahan?
 Apakah ada kesenjangan pasar dalam layanan RSUD
H. Hanafie?
 Apa gol/pencapaian target RSUD H. Hanafie tahun ini?
Contoh: Letak Rumah Sakit di tengah Kota

4. Threats (Ancaman)
Ancaman dalam SWOT mengacu pada area yang berpotensi
menimbulkan masalah. Ancaman berbeda dari kelemahan
karena ancaman bersifat eksternal dan umumnya di luar
kendali. Ini dapat mencakup apa saja, mulai dari pandemi
global hingga perubahan lanskap persaingan antar RSUD H.
Hanafie. 
Berikut terdapat pertanyaan untuk mengidentifikasi ancaman
eksternal:
 Apa tren pasar baru yang sedang bermunculan?
 Di bagian mana pesaing akan mengungguli RSUD H.
Hanafie?
Contoh: Masih banyak intervensi pihak ketiga dalam
pengelolaan Rumah Sakit.
Kamis, 24 Agustus a. Memahami siklus  Sumber Daya Manusia (SDM) atau yang sering disebut
2023 pengelolaan SDM RS dengan Pegawai adalah suatu bagian dari rumah sakit
yang memberikan pelayanan pemenuhan sumber daya
manusia khususnya Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
yang sesuai dengan standar profesi dan mempunyai
kompetensi yang dapat dipertanggung jawabkan.
 Pengertian SDM makro adalah jumlah penduduk usia
produktif yang ada di sebuah negara, sedangkan
pengertian SDM menurut mikro ialah lebih
menfokuskan kepada individu yang bekerja pada
sebuah institusi.
 Proses Perencanaan sumber daya manusia
a) Dasar Pertimbangan
b) Metode/Cara perencanaan pegawai
c) Tahapan dalam perencanaan tenaga kerja
d) Perkiraan dan perencanaan persedian pegawai
e) Memperkirakan jumlah permintaan pegawai
f) Memperkirakan penawaran pegawai
g) Penyusunan bezzeting (neraca) pegawai
h) Penyusanan program kepegawaian

 Penilaian Kinerja SDM


Penilaian Kinerja atau Performance Appraisal adalah
Evaluasi sistematis terhadap kinerja karyawan dan
untuk memahami kemampuan karyawan, sehingga
dapat merencanakan pengembangan karir lebih lanjut
bagi karyawan yang bersangkutan.

 Contoh penilaian kinerja sdm di rumah sakit ialah


meningkatkan pelayanan keperawatan dengan indikator
terlaksana upaya promotif dalam pelayanan
keperawatan pada individu dengan baik dan sesuai
prosedur:
- Target Kuantitas jumlah pasien 500
- Target Kualitas tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan 100%
- Target Waktu pelaksanaan kegiatan 12 bulan

 Penempatan pegawai RSUD H.HANAFIE didasarkan


pada surat permintaan kebutuhan tenaga masing-
masing unit kerja yang ada di data dalam bentuk
bezzeting sesuai jumlah kebutuhan tenaga dan
berdasarkan pemetaan ketenagaan yang disesuaikan
dengan jumlah dan kompetensi tenaga kerja yang ada
serta hasil evaluasi dari orientasi pegawai baru.

Jum’at, 25 Agustus b. Menganalisis beban  Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup
2023 kerja sdm dengan tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan keperawatan pada
WISN
fasilitas pelayanan kesehatan atau fasiltas pelayanan
kesehatan lainnya yang diduduki oleh pegawai negri
sipil. Untuk perhitungannya :
- volume x denganwaktu penyelesaian maka dapat
beban kerja.
- Untuk waktu efektif : beban kerja maka dapat
hasilnya jumlah kerja yang dibutuhkan.

 Analisis beban kerja WISN dilakukan dengan login ke


aplikasi Renbut Kemenkes, dimana umtuk login harus
menggunakan data dari RSUD H. HANAFIE.
Langkah awal dilakukan adalah sebagai berikut :
- Ketik renbut di google lalu login ke rsud h.
hanafie
- Masukkan password dan pilih sdmik dan
masukkan kode lalu tekan tombol login
- Dimenu renbut pilih beban kerja lalu pilih entry
data
- Setelah itu pilih tenaga kerja yang mau di input
lalu klik edit eskiting dan masukkan nama
dengan mengetik lalu simpan data, dilakukan
untuk tenaga kesehatan terampil, tenaga ahli
madya, dan tenaga ahli pratama.
- Setelah semua data dimasukkan Langkah
selanjutnya masukkan beban kerja dengan klik
entry data lalu pilih tenaga kesehatan yang mau
dimasukkan lalu klik edit perhitungan lalu isi
pencapaian dan ceklis hitungannya.

Tekan simpan dan refress maka akan keluar


pembulatan dari hasil yang telah dimasukkan.
Sabtu, 26 Agustus 2023 d. Memahami alur o Pelaksanaan kredensial mutlak harus dilakukan oleh
kredensial nakes RSUD H. Hanafie Muara Bungo dan merupakan salah
satu upaya rumah sakit mempertahankan standar
praktek dan akuntabilitas anggota profesi perawat.
Proses kredensial mencakup tahapan telaah, verifikasi
dokumen dan wawancara yang dilakukan oleh kelompok
profesi yang sama dengan profesi tenaga kesehatan lainnya
dan sekelompok orang yang dianggap dapat menelaah segala
hal yang terkait dengan keprofesian tenaga tersebut.
Alur kredensial nakes tersebut yaitu :
- Pegawai mengajukan Permohonan Pemberian
Kewenangan Klinis kepada Direktur.
- Direktur meminta Komite Tenaga Kesehatan
Lainnya untuk melakukan kredensial
- Komite Tenaga Kesehatan Profesional lainnya
mendelegasikan proses kredensial kepada Sub
Komite Kredensial
- Sub Komite kredensial tenaga kesehatan lain
dapat membentuk panel atau panitia adhoc /
Mitra Bestari
- Tim Kredensial melaporkan hasil kredensial
dan merekomendasikan pemberian kewenangan
klinis
o Penerbitan kewenangan klinis oleh Direktur
o Hasil kredensial dan rekomendasi kewenangan klinis
dilaporkan kepada Direktur dan selanjutnya
dikeluarkan surat penugasan klinis.
o Proses Re - Kredensial Proses Rekredensial dilakukan
untuk meningkatkan mutu pelayanan staf Keperawatan
dan mempertahankan kompetensi staf Keperawatan
Rekredensial di RSUD H. Hanafie Muara Bungo
lakukan setiap 3 ( tiga ) tahun sekali.Adapun proses
rekredensial di adalah :
- Peserta rekredensial mengumpulkan dokumen
yang diperlukan seperti Ijazah terbaru, STR,
sertifikat pelatihan 3 tahun terakhir, asli dan
fotocopi, rincian kewenangan klinik, log book
dan training record.
- Sub Komite Kredensial melakukan seleksi
kelengkapan administrasi dokumen
rekredensial.
- Sub Komite Kredensial bekerjasama dengan
Mitra Bestari untuk review, verifikasi dan
evaluasi rincian kewenangan klinis.
- Hasil Pelaksanaan Kredensial dan Rekredensial
Hasil pelaksanaan kredensial dan rekredensial
profesi Keperawatan disimpan dalam file
pegawai di Manajemen. Dalam
mendokumentasikan proses Kredensial dan
Rekredensial ini digunakan beberapa formulir
sebagai berikut :
- Formulir permohonan kredensial dan
rekredensial
- Formulir Konsultasi Pra- Pengkajian
- Formulir Keputusan Pengkajian
- Rincian Kewenangan Klinis
- Surat Penugasan Klinis f. Daftar Kewenangan
Klinis.
e. Memahami alur 1. Landasan Hukum
rekrutmen SDM Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen PNS bahwa untuk
pengadaan PNS dilakukan secara nasional oleh Panitia
Seleksi Nasional Pengadaan PNS, sehingga dalam hal
ini Direktur tidak mempunyai wewenang sedikitpun
untuk melakukan Rekrutmen Tenaga CPNS/PNS.
Untuk penerimaan / rekrutmen CPNS / PNS semua
harus mengacu pada Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
 Rekrutmen Tenaga kontrak sesuai dengan Panduan
Rekrutmen Pegawai RSUD H. Hanafie dengan jenis
ketenagaan sebagai berikut :
1) Tenaga Medis.
2) Tenaga Keperawatan.
3) Tenaga Kesehatan Non Keperawatan.
4) Tenaga Non Medis
2. Prinsip Rekrutmen Pegawai
3. Pelaksanaan Rekrutmen Tenaga Kontrak
4. Proses Seleksi Penerimaan Tenaga Medis
5. Keputusan Pengangkatan sebagai Staf Medik
Fungsional
6. Perencanaan dan Persiapan Penerimaan Rekrutmen
Pegawai

Anda mungkin juga menyukai