1. PPI (Pengendalian Senin, 14 Agustus 2023 a. Mampu memahami PPI (Pengendalian Pencegahan Infeksi) yaitu suatu upaya
Pencegahan program PPI kegiatan untuk mencegah, meminimalkan kejadian infeksi
Infeksi) (Pengendalian pada pasien, petugas, pengunjung dam masyarakat sekitar
Pencegahan Infeksi) rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang meliputi
di Rumah Sakit pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Program PPI terdiri atas:
1. Kewaspadaan Isolasi: kewaspadaan standar dan
kewaspadaan transmisi. Pada kewaspadaan standar ada 11
poin yaitu mencuci kebersihan tangan (hand hygiene),
pemakaian APD ( Alat pelindung diri), limbah, lingkungan,
peralatan, kesehatan karyawan, penempatan pasien, etika
batuk, penyuntikan yang aman, pelatihan dan pendidikan.
Kewaspadaan transmisi juga meliputi airborne, droplet dan
contact.
2. Surveilans : Pelaporan HAIs (Health Care Associated
Infections) itu meliputi penerapan ISK, IADP, VAP, ILO,
Flebitis. Untuk RSUD H. Hanafie baru difokuskan pada
flebitis.
3. Pendidikan dan Pelatihan : Setiap individu di FanYanKes.
4. Pencegahan Infeksi : program ini meliputi CVL,UC,OP,
IVL dan VAP/HAP.
5. Penggunaan antimikroba rasional : yaitu profilaks dan
teraupetik.
Program PPI (Pengendalian Pencegahan Infeksi) dilaksanakan
secara umum dengan melakukan kunjungan ke unit setiap hari.
Selasa, 15 Agustus b. Mampu memperoleh Pengumpulan data diperoleh dari seluruh wilayah kerja
2023 data Surveilans HAIs masing-masing IPCN (Infection prevention and Control
(Health Care Nurse), melalui link (lPCLN) di setiap unit kerja di rumah
Associated sakit dan data ditabulasi oleh IPCN (Infection prevention and
Infections) Control Nurse), menjadi satu data komite PPI (Pengendalian
Pencegahan Infeksi) kemudian data dilaporkan ke direktur dan
diteruskan ke mutu rumah sakit dan Dinas Kesehatan
Kabupaten.
Melakukan audit seperti kebersihan tangan (hand hygiene),
APD (Alat pelindung diri), kebersihan lingkungan, limbah
infeksius/non infeksius, benda tajam dan area pengunjung.
Rabu, 16 Agustus 2023 c. Mampu mengetahui Pelaporan PPI (Pengendalian Pecegahan Infeksi) didapat dari
pelaporan PPI hasil kegiatan unit ruangan yang direkap oleh IPCLN
(Pengendalian (Infection Prevention and Control Link Nurse) dan dilaporkan
pencegahan Infeksi) pada IPCN (Infection prevention and Control Nurse), IPCN
dan menganalisa data (Infection prevention and Control Nurse), akan merekap
laporan dari IPCLN (Infection Prevention and Control Link
Nurse), hasil audit dan catatan logbook untuk dijadikan satu
laporan komite PPI (Pengendalian Pecegahan Infeksi).
Laporan komite PPI (Pengendalian Pecegahan Infeksi)
disampaikan ke direktur diteruskan ke komite mutu rumah
sakit dan Dinkes Kabupaten, laporan PPI (Pengendalian
Pecegahan Infeksi) terdiri dari laporan bulanan, tri wulan dan
tahunan. Laporan juga disampaikan ke mutu oleh PIC (Person
In Charge).
2. K3RS Kamis – Jumat, 18-19 a. Mampu Menganalisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS)
Agustus 2023 dan Memahami merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
Program K3RS pelayanan rumah sakit, khususnya dalam hal kesehatan dan
keselamatan bagi pasien, pengunjung/pengantar pasien dan
masyarakat sekitar rumah sakit. Hal ini telah ditegaskan dalam
Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
pasal 40 ayat (1) yakni “Dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala, minimal 3 (tiga) tahun sekali. K3 termasuk sebagai
salah satu standar pelayanan yang dinilai di dalam rumah
sakit.
Panduan atau sumber K3RS adalah :
a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432 /Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen
K3 di Rumah Sakit
b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1087 /Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar K3 di Rumah
Sakit
c. Keputusan Direktur tentang Pembentukan Unit K3RS di
RSUD H. Hanafie Muara Bungo
Rumah Sakit kompetitif di era global tuntutan pengelolaan
program K3 di Rumah Sakit (K3RS) Semakin tinggi karena
pekerja pengunjung, Pasien, dan Masyarakat sekitar Rumah
Sakit ingin Mendapatkan perlindungan dari gangguan
Kesehatan dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses
kegiatan pemberian pelayanan maupun karena kondisi sarana
dan prasarana yang ada di Rumah Sakit yang tidak memenuhi
standard.
Dalam Pelaksanaan Program K3RS Ketua Tim melakukan
koordinasi sumber daya baik yang on duty maupun off duty
dalam hal:
- Pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
- Evakuasi dan medis.
- Keamanan.
- Komunikasi dan transportasi.
- Logistik.
- Teknik
Kemudian akan dikoordinasikan dengan pihak terkait jika
diperlukan. Misalnya dengan dinas kebakaran, kepolisian,
kelurahan, rumah sakit lain, puskesmas dan lain sebagainya.
Kegiatan Pokok yang dilaksanakan pada K3RS yaitu Program
Kesehatan dan keselamatan Staf atau Pegawai RSUD H.
Hanafie Muara Bungo :
a. Pemeriksaan Kesehatan khusus bagi calon staff/pegawai
b. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
b. Pemeriksaan berkala :
Sabtu, 21 Agustus 2023 b. Dapat Melakukan Cara Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dapat
Pembelajaran HDP dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri yang
Rumah Sakit (Jalur merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan
Evakuasi) dalam secara manual dan diarahkan dengan cara menyapu kearah api
bentuk Video dan membelakangi arah angin.
Simulasi Bencana
Jenis-jenis APAR yaitu :
Rumah Sakit K3RS
a. Powder
b. CO2
c. Busa
S = Satukan Handle
2. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan dalam SWOT mengacu pada inisiatif internal yang
berkinerja buruk. Menganalisis kekuatan sebelum kelemahan
untuk menciptakan dasar keberhasilan dan kegagalan
merupakan ide yang baik. Mengidentifikasi kelemahan
internal memberikan titik awal untuk meningkatkan Program
RSUD H. Hanafie
Dalam mengukur tingkat kelemahan pada RSUD H. Hanafie
dapat dibuat pertanyaan untuk mengidentifikasi kelemahan
yaitu:
Inisiatif mana yang berkinerja buruk dan mengapa?
Apa yang bisa diperbaiki?
Sumber daya apa yang dapat meningkatkan kinerja
RSUD H. Hanafie?
Contoh: Sistem pengawasan dan pengendalian SDM kurang
3. Opportunities (Peluang)
Peluang dalam SWOT adalah hasil dari kekuatan dan
kelemahan RSUD H. Hanafie yang ada, bersama dengan
inisiatif eksternal apa pun yang akan menempatkan RSUD H.
Hanafie pada posisi kompetitif yang lebih kuat. Hal ini bisa
berupa apa saja, mulai dari kelemahan yang ingin RSUD H.
Hanafie tingkatkan atau area yang tidak teridentifikasi dalam
dua fase pertama analisis RSUD H. Hanafie.
Karena ada banyak cara untuk mendapatkan peluang, ada
baiknya mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini
sebelum memulai yaitu:
Sumber daya apa yang dapat RSUD H. Hanafie
gunakan untuk memperbaiki kelemahan?
Apakah ada kesenjangan pasar dalam layanan RSUD
H. Hanafie?
Apa gol/pencapaian target RSUD H. Hanafie tahun ini?
Contoh: Letak Rumah Sakit di tengah Kota
4. Threats (Ancaman)
Ancaman dalam SWOT mengacu pada area yang berpotensi
menimbulkan masalah. Ancaman berbeda dari kelemahan
karena ancaman bersifat eksternal dan umumnya di luar
kendali. Ini dapat mencakup apa saja, mulai dari pandemi
global hingga perubahan lanskap persaingan antar RSUD H.
Hanafie.
Berikut terdapat pertanyaan untuk mengidentifikasi ancaman
eksternal:
Apa tren pasar baru yang sedang bermunculan?
Di bagian mana pesaing akan mengungguli RSUD H.
Hanafie?
Contoh: Masih banyak intervensi pihak ketiga dalam
pengelolaan Rumah Sakit.
Kamis, 24 Agustus a. Memahami siklus Sumber Daya Manusia (SDM) atau yang sering disebut
2023 pengelolaan SDM RS dengan Pegawai adalah suatu bagian dari rumah sakit
yang memberikan pelayanan pemenuhan sumber daya
manusia khususnya Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
yang sesuai dengan standar profesi dan mempunyai
kompetensi yang dapat dipertanggung jawabkan.
Pengertian SDM makro adalah jumlah penduduk usia
produktif yang ada di sebuah negara, sedangkan
pengertian SDM menurut mikro ialah lebih
menfokuskan kepada individu yang bekerja pada
sebuah institusi.
Proses Perencanaan sumber daya manusia
a) Dasar Pertimbangan
b) Metode/Cara perencanaan pegawai
c) Tahapan dalam perencanaan tenaga kerja
d) Perkiraan dan perencanaan persedian pegawai
e) Memperkirakan jumlah permintaan pegawai
f) Memperkirakan penawaran pegawai
g) Penyusunan bezzeting (neraca) pegawai
h) Penyusanan program kepegawaian
Jum’at, 25 Agustus b. Menganalisis beban Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup
2023 kerja sdm dengan tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan pelayanan keperawatan pada
WISN
fasilitas pelayanan kesehatan atau fasiltas pelayanan
kesehatan lainnya yang diduduki oleh pegawai negri
sipil. Untuk perhitungannya :
- volume x denganwaktu penyelesaian maka dapat
beban kerja.
- Untuk waktu efektif : beban kerja maka dapat
hasilnya jumlah kerja yang dibutuhkan.