Anda di halaman 1dari 4

Bersahabat Tanpa Tekanan

Tokoh :
1. KEVIN
2. LUHUT
3. LOUIS
4. MARSELINO
5. JOHANNA
6. JORDAN
Narator : Di sebuah sekolah favorit, ada tiga orang siswa populer
yang disegani. Mereka adalah Luhut, Johanna, dan Marselino yang
terbiasa mendapatkan apapun dengan uang.
Namun ada juga golongan kedua, yang terdiri dari Jordan, Kevin, dan
Louis. Mereka pintar, namun tergolong siswa kurang mampu
sehingga sering diremehkan oleh Luhut, Bersahabat Tanpa Tekanan

Tokoh :
1. Alhadi Budianto as Budi
2. Cahayani Yogaswari as Ririn
3.Kurnia Vanie S as Corry
4. Muhammad Haris as Haris
5. Nurul Novria as Nurul
6. Venny Goretti as Venny
Di sebuah sekolah favorit, ada tiga orang siswa populer yang
disegani. Mereka adalah Luhut, Johanna, dan Marsellino yang
terbiasa mendapatkan apapun dengan uang.
Namun ada juga golongan kedua, yang terdiri dari Jodran, Kevin, dan
Louis. Mereka pintar, namun tergolong siswa kurang mampu
sehingga sering diremehkan oleh Luhut, Johanna, dan Marselino.
Suatu hari, Luhut, Johanna, dan Marselino hendak pergi ke kantin
untuk mengisi perut mereka yang lapar. Namun Luhut tidak berhasil
menemukan uangnya yang seingatnya diletakkan di tas.
Johanna :”Hut, Sel, kita ke kantin yuk!”
Marselino :”Ayo, perutku sudah lapar sekali!”
Luhut :(sambil membuka-buka tasnya)”Aku juga”
(Johanna dan Marselino berjalan beriringan meninggalkan kelas)
Luhut :(setengah berteriak) ”Eh, tunggu!”
Marselino :”Kenapa, Hut?”
(Johanna dan Marselino berbalik ke arah Luhut)
Luhut :”Uang aku hilang nih! Kalian liat nggak?”
Johanna :”Hah? berapa? Coba periksa lagi, mungkin aja terselip”
Luhut :”Nggak mungkin, Jo. Aku masih ingat tadi meletakkan uang itu
disini” (menunjuk bagian depan tasnya)
Johanna :”Hmmmm...mendingan geledah aja semua tas, Hut!”
Marselino :”Tunggu, geledahnya nanti aja waktu semuanya udah di
dalam kelas, kan nggak enak sama yang lain, Hut”
Luhut :”Yaudahlah”
Johanna :”Mendingan ssekarang kita ke kantin, biar aku yang
traktir!”(menarik tangan Luhut dan Marselino keluar kelas)
(Semua siswa telah berada di dalam kelas)
Johanna :”Teman-teman ada yang ngeliat uang Luhut nggak?”
Louis :”Berapa uangnya?”
Luhut :”500 ribu, tau nggak?”
Louis :(menggeleng)
Johanna :”Ya udah, geledah aja tas mereka semua!”(Johanna
berjalan menuju meja Kevin yang sedang membaca buku dan
langsung menggeledah tasnya)
Johanna :”Loh, ini uangnya!” (mengacungkan uang 500 ribu)
Kevin :(meletakkan bukunya)”Bukan! itu uang yang diberikan ayahku
tadi pagi dan akan kugunakan untuk membayar uang
sekolah”(merebut uang itu dari tangan Johanna)
Louis :”Ya, itu uang Kevin! Bahkan tadi pagi aku melihat ayahnya
sendiri yang memberikan uang itu kepada Kevin!”
Luhut :”Nggak nyangka, ya! Orang yang selama ini kuanggap baik dan
jujur ternyata bisa mencuri uangku! Kevin, kamu sadar diri dong!
Kurang baik apa aku ke kamu!”
Kevin :”Tapi kan.....”
Jordan :”Kamu nggak boleh gitu, Hut! Belum tentu Kevin yang
mengambil uang itu! Siapa tau uang itu benar-benar pemberian
ayahnya!”
Luhut :”Nggak mungkin! aku yakin itu uang aku! Nggak mungkin juga
kan, Kevin punya uang sebanyak ini!” (merebut uang dari tangan
Kevin)
Marselino :”Ya sudahlah, nanti aja masalah ini diselesaikan. Sekarang
kan sedang jam kosong, sebaiknya kamu menenangkan diri dulu ke
luar kelas. Aku tidak ikut, ya, mau mengerjakan PR dulu! Hehehe..”
(mengangkat buku PRnya)
(Johanna dan Luhut berjalan keluar kelas)
Louis :”Sudahlah, PIn. Nggak usah terlalu dipikirkan”
Kevin :”Tapi kenapa semuanya menuduh aku?”
Jordi :”Kalau kamu nggak salah kenapa harus takut?”
(Marselino berjalan menuju meja kevin dan langsung duduk di
sebelah Jordan)
Marselino :”Aku tau siapa yang mencuri uang itu”
Jordan :”Hah?! siapa?!”(setengah berteriak)
Marselino:”Ssstt....Johanna”
Kevin :”Nggak boleh menuduh orang sembarangan, Sel!”
Louis :”Lagipula kayaknya nggak mungkin Johanna yang mengambil
uang itu”
Marselino :”Tapi itulah kenyataannya. Biar nanti aku yang
memberitahu Luhut. Kalian tidak usah panik”
Kevin :”Baiklah, terimakasih ya, Sel. Kamu mau membantu kami”
Marselino :(mengangguk dan kembali ke mejanya)
(Luhut dan Johanna memasuki kelas)
Marselino :(berteriak dengan lantang)”Teman-teman, sekarang
saatnya kalian tau, siapa yang sebenarnya mengambil uang luhut!
dia adalah orang terdekat yang paling dipercayainya!”
Luhut :”Jadi......kamu,Jo?”(memandang tidak percaya ke arah
Johanna)
Johanna :”Iya, Kenapa?! Mau marah? Silahkan!”
Kevin : Luhut :”Sial!! selama ini aku sangat percaya sama kamu! Tapi
kenapa kamu berkhianat, Jo? Kenapa kamu tega sama aku?!”
Johanna :”Kamu yang buat aku berubah, Hut! kamu yang memaksa
aku untuk ngikutin gaya hidupmu! Aku tertekan, hut!”
Kevin :”Sudahlah.....kenapa jadi kalian yang bertengkar? Maafkan
aja, Hut. Aku tau kondisi keuangan Johanna sedang susah, kemarin
aku melihat dia mendaftar beasiswa untuk anak kurang mampu”
Luhut :”Tapi.....kamu kok nggak pernah cerita, Jo?”
Johanna :”Iya, memang aku yang salah. Maafkan aku, aku nggak
pernah cerita sama kamu, karena aku nggak mau merepotkan kamu,
Hut”
Luhut :(tertunduk)
Jordan :”Maafin aja, Hut. Kan dia udah jujur”
Marselino :”Iya, nggak seharusnya kita bertengkar kayak gini”
Luhut :(tersenyum)”Iya, jo. Maafin aku juga, ya. Lain kali, kalau kamu
butuh sesuatu, cerita aja ke aku,siapa tau aku bisa bantu”
Johanna :(tersenyum dan mengangguk)
(Luhut dan Johanna berjabat tangan)
Jordan :”Eh, kayaknya ada yang ketinggalan, deh!”
Louis :”Apa?”
Jordan :”Ada yang belum dimintain maaf, tuh!”
Luhut :”Oiya, maafkan aku ya, Pin! aku salah sangka ke kamu!”
Kevin :”Iya, nggak apa-apa, Hut. Aku nggak marah kok sama kalian
semua!”
Marselino :”Ya iyalah....Kevin nggak mungkin marah sama Luhut, kan
mereka sahabat
Dan akhirnya mereka menjadi sahabt dan tidak ad lagi kebencian

Anda mungkin juga menyukai