Pedoman Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji Gemmar Mengaji
Pedoman Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji Gemmar Mengaji
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya serta taufiq dan hidayah-Nya, sehingga
buku "Pedoman Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji" ini
telah tersusun dan dapat kami selesaikan.
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
-
masih terdapat kelemahan dan kekurangan bahkan mungkin ada
kesalahan dalam penyajian tulisan ini. Untuk itu koreksi dan
masukan sangat kami harapkan, guna penyempurnaan buku ini.
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
- ii
SAM BUT AN
DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
Bismil/ahirrahmanirrahim
Alhamdulillah , puji dan syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT atas curahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
buku "Pedoman Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji
(GEMMAR MENGAJI)" yang ada di tangan Bapakllbu ini telah
tersusun dan dapat kami selesaikan.
-
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI iii
hal ini Kementerian Agama Rl, pada saat ini telah mencanangkan
kembali serta berupaya untuk mengajak semua komponen
masyarakat dalam rangka menghidupkan kembali tradisi Maghrib
mengaji.
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
- iv
DAFTAR 151
BAB V. P E N U T U P . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
Tim Penyusun .. .. .. .. .. ..... ... ...... .. .. .... .. . . ..... ... .. .. .... ...... 21
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
-
V
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 150 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
- 1
2. Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi , Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 92 tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugasa dan Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi , Tugas
dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Agustus 2013
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
- 3
BASI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengaji merupakan salah satu aktifitas ibadah yang
sangat lekat dengan masyarakat muslim di Indonesia sejak
mula berkembangnya Islam. Sejumlah rumah ibadah seperti
surau, mushalla, langgar, masjid dan lain-lain senantiasa
diramaikan dengan kegiatan mengaji, khususnya di waktu
sore usai salat Ashar maupun ba'da Maghrib. Bagi kaum
muslim di Indonesia mengaji tak ubahnya menjadi lembaga
pendidikan keagamaan nonformal bagi semua anak didik.
-
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI 4
masyarakat pada saat ini telah tergerus oleh asupan budaya
dan nilai-nilai yang berseberangan dengan kondisi dan
tradisi masyarakat Indonesia termasuk budaya Maghrib
mengaji .
-
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI 5
Islam, khususnya untuk anak-anak, remaja, pemuda, bapak-
bapak dan kaum ibu-ibu pada semua lapisan masyarakat
muslim Indonesia.
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
- 6
pengaruh negatif yang ditayangkan lima "layar", yaitu : layar
televisi , telepon seluler (ponsel), internet, komik, dan
majalah .
Sampai saat ini, masih banyak umat Islam yang tidak bisa
membaca AI-Quran dengan baik, apalagi memaham i isinya.
Atas ketidakmampuan ini , mereka sering kali berdalih tidak
mendapat pendidikan agama yang memadai pada waktu
kecil. Firman Allah :
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI 7
Imam Ja'far ash Shadiq mengatakan: "Seyogianya orang
mukmin tidak meninggal dunia sehingga ia mempelajari AI-
Quran atau sedang mengajarkannya".
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
- 8
C. Tujuan
-
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI 9
D. Sasaran
Sasaran program GEMMAR MENGAJI adalah :
1. Keluarga muslim;
2 . Pengurus Masjid , musholla , langgar dan surau ;
3. Lembaga-lembaga Islam , Ormas Islam dan majelis taklim ;
dan
4 . Remaja masjid , pelajar dan mahasiswa .
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI 10
BABII
BENTUK DAN KEGIATAN GEMMAR MENGAJI
Artinya " Dan Bacalah AI-Qur'an itu dengan tartil, (QS . AI-
Muzzammil (73): 4),
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI 11
benar serta dikumandangkan dengan suara yang merdu
seperti yang dilantunkan oleh para qori dan qariah. Belajar
membaca dan mengaji AI-Quran sejatinya adalah
kewajiban pertama setiap Muslim-Muslimah guna
mewujudkan keakraban dan kecintaan terhadap AI-
Quran.
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
- 12
surat-surat pendek, hal 1n1 menjadi penting ,
disamping akan lebih mudah dan cepat dikuasai oleh
setiap orang yang mempelajarinya , juga hafalan
surat-surat pendek secara langsung akan diamalkan
(terasa manfaatnya) pada waktu melaksanakan
shalat lima waktu .
• Mengkhatamkan AI-Qur'an
Setelah mahir dan lancar membaca AI-Qur'an ,
seseorang yang secara rutin mengamalkan dan
secara kontinue membaca AI-Qur'an akan sampai
pada bentukan akhir belajar yaitu tamat dan
menyelesaikan program membaca AI-Qur'an 30 juz
dengan baik, benar dan lancar. Kegiatan
mengkhatamkan AI-Qur'an dapat dilaksanakan secara
individu maupun secara kelompok.
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI 13
Dengan demikian, pada bentuk ketiga ini lebih banyak
diorientasikan pada kemampuan umat Islam dalam
mengartikan dan menterjemahkan ayat ai-Qur'an dengan
baik dan benar.
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
- 14
yang disepakati dengan dibimbing seorang ustadz/guru
besar yang ahli.
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRtB MENGAJt 15
(metaforis). Dengan demikian, makna AI-Qur'an diusut
dengan cara mengumpulkan seluruh bentuk bangunan
kata dalam pelbagai ayat, sehingga diketahui konteks
spesifik atau konteks umumnya dalam AI-Qur'an .
4. Memahami rahasia ungkapan dengan mengikuti
konteks nash AI-Qur'an , baik dengan berpegang pada
substansi maknanya maupun semangatnya. Kemudian
makna tersebut dikonfirmasikan dengan pendapat para
mufassir terdahulu untuk diuji atau direkonstruksi
disesuaikan dengan nash ayat AI-Qur'an. Seluruh
penafsiran yang bersifat sektarian dan berbau israiliyat
harus disingkirkan . Dengan langkah yang sama, tata-
bahasa dan retorika (qira'at) AI-Qur'an harus
dipandang sebagai kriteria (tolok ukur) untuk merevisi
atau menilai kaidah tata bahasa atau qiraat, dan bukan
sebaliknya .
5. Kontekstualisasi atau aktualisasi penafsiran yang
bermuara kepada kebutuhan riil masyarakat modern ke
dalam naungan tujuan AI-Qur'an, dengan melewati
mekanisme sebagai berikut.:
a. Mengkaji dengan cermat fenomena sosial yang
dimaksud. Dalam mengadakan kajian ini, peralatan
dan perbekalan ilmuwan-ilmuwan sosial dan
kealaman mutlak dibutuhkan. Dengan kata lain ,
pengkajian ini melibatkan pelbagai pakar di
bidangnya.
b. Menilai dan menangani fenomena itu berdasarkan
tujuan moral AI-Qur'an . Dalam menilai suatu
fenomena sosial dari sudut pandang AI-Qur'an
semacam ini, akan melahirkan dua implikasi.
Pertama, fenomena sosial tersebut tidak
bertentangan dengan tujuan-tujuan AI-Qur'an.
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI
- 16
Dalam hal ini justifikasi qur'aniyah dapat diberikan .
lmplikasi kedua, fenomena sosial tersebut
bertentangan dengan tujuan moral AI-Qur'an.
Dalam kasus semacam in i, fenomena sosial itu
secara gradual dan bijaksana harus diarahkan dan
dibawa kepada tujuan AI-Qur'an .
-
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI 17
BAB Ill
INDIKATOR KEBERHASILAN GEMMAR MENGAJI
-
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI 18
BABIV
-
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI 19
BABIV
PENUTUP
-
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI 20
TIM PENYUSUN
-
PEDOMAN
GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI