Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perencanaan adalah suatu usaha menyusun serangkaian kegiatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada secara efektif
dan efisien. Dengan adanya perencanaan, sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan
secara optimal demi mencapai tujuan. Dalam tata kelola Puskesmas perencanaan ini
dikenal dengan istilah Rencana Usulan Kegiatan (RUK). Dalam perkembangannya
RUK semakin sarat dengan pola perencanan strategis. Ditambah kondisi lingkungan
makro yang mensyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan pencapaian SDG’s
yang harus dicapai puskesmas, sehingga penyusunan perencanaan haruslah mampu
mengarahkan agar hasil kinerja puskesmas nantinya dapat memenuhi SPM dan
mencapaian SDG’s tersebut. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang
sering tidak bergejala dan tidak memiliki tanda klinis secara khusus. Hal ini
menyebabkan seseorang tidak mengetahui dan menyadari kondisi tersebut sejak awal
perjalanan penyakit.
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet
yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah
dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
pengobatan PTM. Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah
agar tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko, mengembalikan
kondisi faktor risiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM
bagi yang mempunyai faktor risiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM,
pengendalian bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta
meningkatkan kualitas hidup,.Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan
efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat
diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor
risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi
dini, monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan
Pos pembinaan terpadu (Posbindu) PTM.
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan
dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor risiko PTM sehingga
peningkatan kasus PTM dapat dicegah. Sikap mawas diri ini ditunjukan dengan adanya
perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatantidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada keadaan sehat. Dalam

1
2

menyelenggarakan Posbindu PTM diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi


panduan bagi penyelenggaraan kegiatan bagi para pemangku kepentingan serta
pelaksana di lapangan.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mendeteksi secara dini penyakit tidak menular di masyarakat
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Agar Penanggung Jawab Program Posbindu PTM Puskesmas Pandian dapat
melaksanakan kegiatan dengan efisien dan efektif sesuai dengan tujuan
yang telah di tetapkan.
2. Agar Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Program Posbindu PTM
dapat melaksanakan pemantauan dan penilaian kegiatan secara benar dan
terarah.
3. Meningkatkan mutu pelayanan posbindu PTM agar dapat mengendalikan
faktopr risiko PTM di masyarakat khususnya di wilayah kerja Puskesmas
Pandian.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup wilayah Puskesmas Pandian terdiri dari 3 Kelurahan dan 4 Desa
melaksanakan sebagian besar program pokok Puskesmas, namun dalam RUK ini hanya
membahas program posbindu PTM yang mempunyai daya ungkit terhadap derajat
kesehatan, dan ditambah program-program tertentu yang dianggap perlu dikembangkan
di wilayah kerja.

Anda mungkin juga menyukai