Anda di halaman 1dari 18

SOAL PAT ILMU TAFSIR XI MAN PROGRAM KEAGAMAAN

1. Kata Muhkam secara lughawy berasal dari kata hakama, yang memiliki arti ….

A. Samar
B. Jelas
C. Gelap
D. Remang-remang
E. Bercahaya

2. Sedangkan Kata Mutasyābih terambil dari akar kata asy-Syabbah yang bermakna ….

A. Samar
B. Jelas
C. Gelap
D. Bayangan
E. Bercahaya

3. Perhatikan ayat Al Qur’an Surah Az-Zumar [39] : 23 berikut ini !

ُ ِ‫ث ِك ٰتَبٗ ا ُّمتَ ٰ َشبِهٗ ا َّمثَانِ َي ت َۡق َش ِعرُّ ِم ۡنهُ ُجلُو ُد ٱلَّ ِذينَ يَ ۡخ َش ۡونَ َربَّهُمۡ ثُ َّم تَل‬
ۡ‫ين ُجلُ??و ُدهُم‬ ِ ‫ٱهَّلل ُ نَ َّز َل َأ ۡح َسنَ ۡٱل َح ِدي‬
ِ ۚ ‫َوقُلُوبُهُمۡ ِإلَ ٰى ِذ ۡك ِر ٱهَّلل‬
Berdasarkan ayat tersebut ayat Al Qur’an ada yang bersifat Mutasyābih, yaitu ….
A. Samar-samar
B. Sulit dipahami maksudnya
C. Serupa dalam keindahan dan ketepatan susunan redaksinya
D. Sudah jelas maknanya dan sempurna unsur bahasanya
E. Sama tapi tak serupa

4. Perhatikan pula ayat Al Qur’an Surah Ali Imran [3] : 7 berikut ini !

‫ ۖت‬ٞ َ‫ب َوُأخَ ُر ُمتَ ٰ َشبِ ٰه‬


ِ َ‫ت هُ َّن ُأ ُّم ۡٱل ِك ٰت‬ َ َ‫ك ۡٱل ِك ٰت‬
ٌ ‫ت ُّم ۡح َك ٰ َم‬ٞ َ‫ب ِم ۡنهُ َءا ٰي‬ َ ‫ي َأنزَ َل َعلَ ۡي‬
ٓ ‫هُ َو ٱلَّ ِذ‬
Sedangkan berdasarkan ayat tersebut kata Mutasyābihat, memiliki arti ….
A. Samar-samar
B. Sulit dipahami maksudnya
C. Serupa dalam keindahan dan ketepatan susunan redaksinya
D. Sudah jelas maknanya dan sempurna unsur bahasanya
E. Sama tapi tak serupa

5. Perhatikan pernyataan berikut ini !

1) Ayat yang diketahui maksudnya, baik karena kejelasan redaksinya sendiri, maupun
melalui ta’wīl penafsiran.
2) Ayat yang tidak dapat menerima kecuali satu penafsiran.
3) Ayat yang tidak dapat dipahami kecuali mengaitkannya dengan penjelasan.
4) Ayat yang kandungannya tidak mungkin dibatalkan (Mansukh).
5) Ayat yang jelas maknanya dan tidak membutuhkan penjelasan dari luar dirinya, atau
ayat yang tidak disentuh oleh sedikitpun kemusykilan.
6) Ayat yang mengandung banyak kemungkinan makna.

Yang termasuk dari pengertian ayat-ayat Muhkam adalah….

A. (1), (2), (3), dan (4)


B. (1), (2), (4), dan (5)
C. (2), (3), (4), dan (5)
D. (2), (4), (5), dan (6)
E. (3), (4), (5), dan (6)

6. Perhatikan pernyataan berikut ini !

1) Ayat-ayat yang hanya Allah yang tahu


2) Ayat yang tidak dapat dipahami kecuali mengaitkannya dengan penjelasan.
3) Ayat yang tidak dapat menerima kecuali satu penafsiran.
4) Ayat yang mengandung banyak kemungkinan makna.
5) Ayat yang kandungannya tidak mungkin dibatalkan (Mansukh).
6) Apa yang diperintahkan untuk diimani, lalu menyerahkan maknanya kepada Allah

Yang termasuk dari pengertian ayat-ayat Mutasyabih adalah ….

A. (1), (2), (3), dan (4)


B. (1), (2), (3), dan (5)
C. (1), (2), (4), dan (6)
D. (2), (3), (4), dan (5)
E. (2), (4), (5), dan (6)
7. Perhatikan pernyataan berikut ini dengan seksama !

1) Ayat-ayat yang setiap orang bisa mengetahui maksudnya tanpa melalui penelitian dan
pengkajian
2) Ayat-ayat yang seluruh manusia tidak dapat sampai kepada maksudnya
3) Ayat-ayat yang setiap orang bisa mengetahui maksudnya melalui penelitian dan
Pengkajian
4) Ayat-ayat yang seluruh manusia dapat sampai kepada maksudnya
5) Ayat-ayat yang maksudnya bisa diketahui oleh semua ulama
6) Ayat-ayat yang maksudnya bisa diketahui oleh ulama tertentu bukan semua ulama

Yang merupakan pembagian ayat-ayat mutasyābihat menurut M. Abdul ‘Adzim Al-


Zarqany adalah ….

A. (1), (2), dan (3)


B. (1), (2), dan (4)
C. (2), (3), dan (5)
D. (2), (3), dan (6)
E. (3), (4), dan (6)

8. Perhatikan pernyataan berikut ini dengan seksama !

1) Kesamaran pada redaksi ayat


2) Kesamaran pada nahwu dan sharaf lafadz ayat
3) Kesamaran pada lafadz/kata yang digunakan ayat
4) Kesamaran pada maknanya ayat
5) Kesamaran pada tata bahasa Arab ayat
6) Kesamaran pada lafadz dan maknanya ayat

Menurut para ulama munculnya kesamaran pada ayat Al Qur’an disebabkan oleh ….

A. (1), (2), dan (3)


B. (1), (2), dan (4)
C. (2), (3), dan (5)
D. (2), (3), dan (6)
E. (3), (4), dan (6)

9. Ulama yang memiliki pandangan mempercayai dan mengimani ayat-ayat Mutasyābih


dan menyerahkan hakikatnya kepada Allah sendiri. Mereka mensucikan Allah dari
pengertian-pengertian lahir yang mustahil bagi Allah dan mengimaninya sebagaimana
yang diterangkan Al-Qur’an serta menyerahkan urusan mengetahui hakikatnya kepada
Allah sendiri. Ulama yang memiliki pandangan seperti ini adalah Ulama ….

A. Madzhab Khalaf
B. Madzhab Mutaqaddimin
C. Madzhab Mutaakhirin
D. Madzhab Salaf
E. Madzahibul Arba’ah

10. Sedangkan ulama yang berani menafsirkan dan menakwilkan ayat-ayat Mutasyabihat,
menurut mereka, suatu hal yang harus dilakukan adalah memalingkan lafadz dari keadaan
kehampaan yang mengakibatkan kebingungan manusia karena membiarkan lafadz
terlantar tak bermakna. Selama mungkin mentakwil kalam Allah dengan makna yang
benar, maka nalar mengharuskan untuk melakukannya.

Ulama yang memiliki pandangan seperti ini adalah Ulama ….

A. Madzhab Khalaf
B. Madzhab Mutaqaddimin
C. Madzhab Mu’tabarah
D. Madzhab Salaf
E. Madzahibul Arba’ah

11. Dengan adanya ayat Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al Qur’anul Karim, memiliki
beberapa hikmah. Di antara hikmah tersebut adalah ….

A. Jika semua ayat itu Muhkamat, maka muncullah ujian keimanan ; Jika seluruh ayat
Mutasyābihat, niscaya akan lenyaplah kedudukannya sebagai penjelas dan petunjuk
bagi manusia ; menjadi motivasi bagi umat Islam untuk terus menerus menggali
berbagai kandungannya
B. Jika semua ayat itu Muhkamat, maka sirnalah ujian keimanan ; Jika seluruh ayat
Mutasyābihat, niscaya akan lenyaplah kedudukannya sebagai penjelas dan petunjuk
bagi manusia ; menjadi motivasi bagi umat Islam untuk terus menerus menggali
berbagai kandungannya
C. Jika semua ayat itu Muhkamat, maka sirnalah ujian keimanan ; Jika seluruh ayat
Mutasyābihat, niscaya akan nampak kedudukannya sebagai penjelas dan petunjuk bagi
manusia ; menjadi motivasi bagi umat Islam untuk terus menerus menggali berbagai
kandungannya
D. Jika semua ayat itu Muhkamat, maka merusak keimanan ; Jika seluruh ayat
Mutasyābihat, niscaya akan meragukan kedudukannya sebagai penjelas dan petunjuk
bagi manusia ; menjadi pemersatu bagi umat Islam untuk terus menerus menggali
berbagai kandungannya
E. Jika semua ayat itu Mutasyabihat, maka sirnalah ujian keimanan ; Jika seluruh ayat
Muhkamat, niscaya akan lenyaplah kedudukannya sebagai penjelas dan petunjuk bagi
manusia ; menjadi pembimbing bagi umat Islam untuk terus menerus menggali
berbagai kandungannya

12. Menurut riwayat Ibnu Mundzir, dalam menanggapi kandungan Al Qur’an Surah Ali
Imran [3] : 7

‫َو َما يَ ۡعلَ ُم ت َۡأ ِويلَ ٓۥهُ ِإاَّل ٱهَّلل ۗ ُ َوٱل ٰ َّر ِس ُخونَ فِي ۡٱل ِع ۡل ِم يَقُولُونَ َءا َمنَّا بِ ِهۦ‬
Ibnu Abbas berkata :

Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa….

A. Ayat Mutasyābihat hanyalah Allah yang tahu maksudnya


B. Ayat Muhkamat bisa ditakwīl maksudnya oleh ulama tertentu
C. Ayat Mutasyābihat bisa dipahami maksudnya oleh ulama tertentu
D. Persoalan takwīl harus diserahkan sepenuhnya kepada Allah
E. Ayat Mutasyābihat tidak mugkin bisa dipahami oleh manusia biasa

13. Perhatikan QS. Al Fath [48] : 10 berikut ini !

ۚۡ‫ق َأ ۡي ِدي ِهم‬


َ ‫ِإ َّن ٱلَّ ِذينَ يُبَايِعُونَكَ ِإنَّ َما يُبَايِعُونَ ٱهَّلل َ يَ ُد ٱهَّلل ِ فَ ۡو‬
kalimat yang bergaris bawah memiliki kesamaran dalam hal ….

A. Lafadz
B. Makna
C. Kata
D. Redaksi
E. Lafadz dan makna

14. Perhatikan QS. As Shaffat [37] : 93 berikut ini !


‫ض ۡر ۢبَا بِ ۡٱليَ ِمي ِن‬
َ ۡ‫فَ َرا َغ َعلَ ۡي ِهم‬
Lafadz ayat tersebut memiliki kesamaran dalam hal ….

A. Lafadz
B. Makna
C. Tata bahasa
D. Redaksi
E. Lafadz dan makna

15. Perhatikan QS. Al Baqarah [2] : 189 berikut ini !


ۡ ْ ُ‫س ۡٱلبِرُّ بَِأن ت َۡأت‬
ِ ‫وا ٱلبُيُوتَ ِمن ظُه‬
‫ُورهَا‬ َ ‫َولَ ۡي‬
Lafadz ayat tersebut memiliki kesamaran dalam hal ….

A. Lafadz
B. Makna
C. Kata
D. Redaksi
E. Lafadz dan makna

16. Pengertian Al-‘Am secara istilah adalah suatu lafadz yang di dalamnya menunjukkan
pengertian umum menurut makna yang sebenarnya, tidak dibatasi oleh jumlah dan tidak
pula menunjukkan bilangan tertentu.

Definisi tersebut dikemukakan oleh ….

A. Jalaludin As-Suyuthi
B. Ulama Ushuliyyin
C. Imam Al Ghazali
D. Dr. Subhi Ash Shalih
E. Muhammad Khudori Beik

17.Perhatikan pernyataan berikut ini dengan seksama!

1) Lafadz kullu dan jami’


2) Isim Dhamir atau kata ganti
3) Kata benda tunggal yang di-ma’rifah-kan dengan alif lam
4) Lafadz Istitsna atau lafadz yang menunjukkan pengecualian
5) Isim Nakirah yang dinafikan
6) Isim maushul (kata ganti penghubung), misalnya kata al-ladzina

Yang menunjukkan lafadz ‘Am adalah….

A. (1), (2), (3), dan (4)


B. (1), (3), (5), dan (6)
C. (2), (3), (4), dan (6)
‫)‪D. (2), (3), (4), dan (5‬‬
‫)‪E. (3), (4), (5), dan (6‬‬

‫‪18. Ayat Al Qur’an berikut ini yang di dalamnya ada lafadz ‘Am yang terdiri dari isim Syarat‬‬
‫‪adalah ….‬‬

‫‪A.‬‬ ‫ص َّدقُ ۚ ْ‬
‫وا‬ ‫َو َمن قَت ََل ُم ۡؤ ِمنًا خَ ٗ‍ٔ‬
‫طَا فَت َۡح ِري ُر َرقَبَ ٖة ُّم ۡؤ ِمن َٖة َو ِديَ ‪ٞ‬ة ُّم َسلَّ َمةٌ ِإلَ ٰ ٓى َأ ۡهلِ ِٓۦه ِإٓاَّل َأن يَ َّ‬
‫‪B.‬‬ ‫ضا َع ۚةَ‬ ‫ض ۡعنَ َأ ۡو ٰلَ َدهُ َّن َح ۡولَ ۡي ِن َكا ِملَ ۡي ۖ ِن لِ َم ۡن َأ َرا َد َأن يُتِ َّم ٱل َّر َ‬ ‫ت ي ُۡر ِ‬ ‫َو ۡٱل ٰ َولِ ٰ َد ُ‬
‫‪C.‬‬ ‫يرا‬ ‫ص ?لَ ۡونَ َس ? ِع ٗ‬ ‫?ار ۖا َو َسيَ ۡ‬ ‫ِإ َّن ٱلَّ ِذينَ يَ? ۡ?أ ُكلُونَ َأمۡ ? ٰ َو َل ۡٱليَ ٰتَ َم ٰى ظُ ۡل ًم??ا ِإنَّ َم??ا يَ? ۡ?أ ُكلُونَ فِي بُطُ??ونِ ِهمۡ نَ? ٗ‬

‫‪D.‬‬ ‫َواَل ُجنَا َح َعلَ ۡي ُكمۡ َأن تَن ِكحُوهُ َّن ِإ َذٓا َءات َۡيتُ ُموهُ َّن ُأجُو َرهُ ۚ َّن‬
‫‪E.‬‬ ‫ِإ َّن ٱِإۡل ن ٰ َسنَ لَفِي ُخ ۡس ٍر‬
‫‪19. Ayat Al Qur’an berikut ini yang di dalamnya ada lafadz ‘Am yang terdiri dari isim‬‬
‫‪Nakirah yang dinafikan adalah ….‬‬

‫‪A.‬‬ ‫ص َّدقُ ۚ ْ‬
‫وا‬ ‫َو َمن قَت ََل ُم ۡؤ ِمنًا خَ ٗ‍ٔ‬
‫طَا فَت َۡح ِري ُر َرقَبَ ٖة ُّم ۡؤ ِمن َٖة َو ِديَ ‪ٞ‬ة ُّم َسلَّ َمةٌ ِإلَ ٰ ٓى َأ ۡهلِ ِٓۦه ِإٓاَّل َأن يَ َّ‬
‫‪B.‬‬ ‫ضا َع ۚةَ‬ ‫ض ۡعنَ َأ ۡو ٰلَ َدهُ َّن َح ۡولَ ۡي ِن َكا ِملَ ۡي ۖ ِن لِ َم ۡن َأ َرا َد َأن يُتِ َّم ٱل َّر َ‬ ‫ت ي ُۡر ِ‬ ‫َو ۡٱل ٰ َولِ ٰ َد ُ‬
‫‪C.‬‬ ‫يرا‬‫ص?لَ ۡونَ َس? ِع ٗ‬ ‫َ?ار ۖا َو َسيَ ۡ‬ ‫ِإ َّن ٱلَّ ِذينَ يَ ۡأ ُكلُونَ َأمۡ ٰ َو َل ۡٱليَ ٰتَ َم ٰى ظُ ۡل ًما ِإنَّ َما يَ ۡ?أ ُكلُونَ فِي بُطُ?ونِ ِهمۡ ن ٗ‬

‫‪D.‬‬ ‫َواَل ُجنَا َح َعلَ ۡي ُكمۡ َأن تَن ِكحُوهُ َّن ِإ َذٓا َءات َۡيتُ ُموهُ َّن ُأجُو َرهُ ۚ َّن‬
‫‪E.‬‬ ‫ِإ َّن ٱِإۡل ن ٰ َسنَ لَفِي ُخ ۡس ٍر‬

‫‪20. Ayat Al Qur’an berikut ini yang di dalamnya ada lafadz ‘Am yang terdiri dari isim‬‬
‫‪Maushul adalah ….‬‬

‫‪A.‬‬ ‫ص َّدقُ ۚ ْ‬
‫وا‬ ‫َو َمن قَت ََل ُم ۡؤ ِمنًا خَ ٗطَ‍ٔا فَت َۡح ِري ُر َرقَبَ ٖة ُّم ۡؤ ِمن َٖة َو ِديَ ‪ٞ‬ة ُّم َسلَّ َمةٌ ِإلَ ٰ ٓى َأ ۡهلِ ِٓۦه ِإٓاَّل َأن يَ َّ‬
‫‪B.‬‬ ‫ضا َع ۚةَ‬ ‫ض ۡعنَ َأ ۡو ٰلَ َدهُ َّن َح ۡولَ ۡي ِن َكا ِملَ ۡي ۖ ِن لِ َم ۡن َأ َرا َد َأن يُتِ َّم ٱل َّر َ‬ ‫ت ي ُۡر ِ‬ ‫َو ۡٱل ٰ َولِ ٰ َد ُ‬
‫‪C.‬‬ ‫يرا‬‫ص?لَ ۡونَ َس? ِع ٗ‬ ‫َ?ار ۖا َو َسيَ ۡ‬ ‫ِإ َّن ٱلَّ ِذينَ يَ ۡأ ُكلُونَ َأمۡ ٰ َو َل ۡٱليَ ٰتَ َم ٰى ظُ ۡل ًما ِإنَّ َما يَ ۡ?أ ُكلُونَ فِي بُطُ?ونِ ِهمۡ ن ٗ‬

‫‪D.‬‬ ‫َواَل ُجنَا َح َعلَ ۡي ُكمۡ َأن تَن ِكحُوهُ َّن ِإ َذٓا َءات َۡيتُ ُموهُ َّن ُأجُو َرهُ ۚ َّن‬
‫‪E.‬‬ ‫ِإ َّن ٱِإۡل ن ٰ َسنَ لَفِي ُخ ۡس ٍر‬

‫! ‪21. Perhatikan pula ayat Al Qur’an Surah Hud [11] : 6 berikut ini‬‬

‫ين‬ ‫ض ِإاَّل َعلَى ٱهَّلل ِ ِر ۡزقُهَا َويَ ۡعلَ ُم ُم ۡستَقَ َّرهَا َو ُم ۡست َۡو َد َعهَ ۚا ُك ‪ّ ٞ‬ل فِي ِك ٰتَ ٖ‬
‫ب ُّمبِ ٖ‬ ‫َو َما ِمن دَٓاب َّٖة فِي ٱَأۡل ۡر ِ‬
Ayat tersebut menggambarkan sesuatu hal disertai qarinah yang tidak memungkinkan
untuk ditakhshis sehingga tergolong dalam lafadz ‘Am yang dalam ilmu Tafsir
termasuk….

A. al-muradu ‘ala umumihi

B. al-baqiy ‘ala khususi

C. al-am al-muradu bihi al-khushush

D. al-am al-makhshus

E. al-baqiy ‘ala umumihi

22. “Lafadz Khaṣ adalah lafadz yang merupakan kebalikan dari lafadz ‘am, yaitu yang
tidak menghabiskan semua apa yang pantas baginya tanpa ada pembatasan.”

Definisi ‘Khaṣ diatas diungkapkan oleh ….

A. Jalaludin As-Suyuthi
B. Manna’ Al Qattan
C. Imam Al Ghazali
D. Dr. Subhi Ash Shalih
E. Muhammad Khudori Beik

23. Lafadz ‘Am dapat ditakhsis ayat atau hadits dengan beberapa syarat. Syarat-syarat
tersebut adalah ….

A. Harus berdiri sendiri ; harus bersamaan dalam satu masa ; harus sama derajatnya dengan
'Am apakah dzanny atau qath’i

B. Harus menjadi satu kesatuan ; harus bersamaan dalam satu masa ; harus sama derajatnya
dalam 'Am dan dzanninya

C. Harus menjadi satu kesatuan ; harus berbeda dalam masa ; harus sama derajatnya dengan
'Am apakah dzanny atau qath’i

D. Harus berdiri sendiri ; harus bersamaan dalam satu masa ; harus sama derajatnya dalam
'Am dan dzanninya

E. Harus berdiri sendiri ; harus bersamaan dalam satu masa ; harus lebih tinggi derajatnya
dengan 'Am

24. Perhatikan ayat Al Qur’an Surah Al Baqarah 228 berikut ini !


‫ص ٰلَ ٗح ۚا‬ َ ِ‫ق بِ َر ِّد ِه َّن فِي ٰ َذل‬
ۡ ‫ك ِإ ۡن َأ َرا ُد ٓو ْا ِإ‬ ُّ ‫َوبُعُولَتُه َُّن َأ َح‬
.… Mukhassis muttashil pada ayat tersebut adalah berupa

A. Istitsna
B. Sifat
C. Ghoyah
D. Syarat
E. Sebagai ganti keseluruhan

25. Perhatikan pula ayat berikut ini ! (QS. Al Ashr 2-3)

‫ص ۡو ْا بِٱلص َّۡب ِر‬ ِّ ‫ص ۡو ْا بِ ۡٱل َح‬


َ ‫ق َوتَ َوا‬ َّ ٰ ‫وا ٱل‬
ِ ‫صلِ ٰ َح‬
َ ‫ت َوتَ َوا‬ ْ ُ‫وا َو َع ِمل‬
ْ ُ‫ِإ َّن ٱِإۡل ن ٰ َسنَ لَفِي ُخ ۡس ٍر ِإاَّل ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
.… Mukhassis muttashil pada ayat tersebut adalah berupa

A. Istitsna
B. Sifat
C. Ghoyah
D. Syarat
E. Sebagai ganti keseluruhan

26. Mukhaṣṣiṣ Muttaṣhil adalah apabila makna satu dalil yang mengkhususkan berhubungan
erat/bergantung pada kalimat umum sebelumnya.

Berikut ini yang merupakan Mukhaṣṣiṣ muttashil dengan menggunakan ghoyah


adalah….

ٰ
A. ‫صلَ ٗح ۚا‬
ۡ ‫ِإ‬ ‫ك ِإ ۡن َأ َرا ُد ٓو ْا‬ َ ِ‫ق بِ َر ِّد ِه َّن فِي ٰ َذل‬
ُّ ‫َوبُعُولَتُه َُّن َأ َح‬
ِ ‫ص ۡو ا بِٱلص َّۡب‬
B. ‫ر‬ َ ‫ق َوتَ َوا‬ ِّ ‫اص ۡوْ?ا بِ ۡٱل َح‬
َ ‫ت َوت ََو‬ َّ ٰ ‫وا ٱل‬
ِ ‫صلِ ٰ َح‬ ْ ُ‫وا َو َع ِمل‬
ْ ُ‫ِإاَّل ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
C. ‫رقَبَ ٖة ُّم ۡؤ ِمن َٖة‬ َ ‫َو َمن قَتَ َل ُم ۡؤ ِمنًا خَ ٗطَ‍ٔا فَت َۡح ِري ُر‬
D. ۚ ‫سبِياٗل‬ َ ‫ٱستَطَا َع ِإلَ ۡي ِه‬ ۡ ‫ت َم ِن‬ ِ ‫اس ِحجُّ ۡٱلبَ ۡي‬ ِ َّ‫َوهَّلِل ِ َعلَى ٱلن‬
E. ‫ث َر ُسواٗل‬ َ ‫َو َما ُكنَّا ُم َع ِّذبِينَ َحتَّ ٰى ن َۡب َع‬
27. Mukhaṣṣiṣ Munfashil adalah dalil umum / makna dalil yang sama dengan dalil atau makna
dalil yang mengkhususkannya, masing- masing berdiri sendiri. Yakni tidak berkumpul
tetapi terpisah.

Berikut ini yang bukan merupakan Mukhaṣṣiṣ Munfasil adalah ….

A. Al-Qur’an di-takhsis dengan Al-Qur’an


B. Sunnah di-takhsis dengan Sunnah
C. Al-Qur’an di-takhsis dengan Sunnah
D. Al-Qur’an di-takhsis dengan Ijma
E. Sunnah di-takhsis dengan Al-Qur’an

28. “Lafadz yang menunjuk kepada suatu benda atau beberapa anggota benda dengan jalan
berganti-ganti.”

Definisi di atas merupakan pengertian muthlaq menurut

A. Khudhori Beik
B. Manna’ Al-Qattan
C. M. Hasbi Ash-Shiddiqi
D. Az-Zarkasyi
E. Muhammad Subhi As Shalih

29. Muqayyad adalah lafadz yang menunjukkan suatu hakikat dengan qayyid (pembatas).

Definisi di atas merupakan pengertian muqayyad menurut

A. Khudhori Beik
B. Manna’ Al-Qattan
C. M. Hasbi Ash-Shiddiqi
D. Az-Zarkasyi
E. Muhammad Subhi As Shalih

30. Apabila nash hukum datang dengan bentuk mutlaq dan pada sisi yang lain dengan
bentuk muqayyad, maka menurut ulama ushul ada empat kaidah di dalamnya,
kecuali….

A. Jika sebab yang ada pada mutlaq dan muqayyad berbeda, tetapi hukum keduanya
sama, maka yang mutlaq tidak bisa dipahami dan diamalkan sebagaimana yang
muqayyad.
B. Jika sebab yang ada dalam mutlaq dan muqayyad sama tetapi hukum keduanya
berbeda, maka yang mulaq tidak bisa dipahami dan diamalkan sebagaimana yang
muqayyad.
C. Jika sebab yang ada dalam mutlaq dan muqayyad sama tetapi hukum keduanya
berbeda, maka yang mutlaq tidak bisa ditarik kepada muqayyad
D. Jika sebab dan hukum yang ada pada mutlaq berbeda dengan sebab dan hukum
yang ada pada muqayyad, maka yang mutlaq tidak bisa dipahami dan diamalkan
sebagaimana yang muqayyad.
E. Jika sebab dan hukum yang ada dalam mutlaq sama dengan sebab dan hukum yang
ada dalam muqayyad, maka hukum yang ditimbulkan oleh ayat yang mutlaq tadi
harus ditarik atau dibawa kepada hukum ayat yang berbentuk muqayyad

31. Perhatikan ayat berikut ini ! (QS. Al Maidah 6)

‫ق‬ ۡ
ِ ِ‫وا ُوجُوهَ ُكمۡ َوَأ ۡي ِديَ ُكمۡ ِإلَى ٱل َم َراف‬
ْ ُ‫ٱغ ِسل‬ َّ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ْا ِإ َذا قُمۡ تُمۡ ِإلَى ٱل‬
ۡ َ‫صلَ ٰو ِة ف‬
Lafadz yang menunjukkan muqayyad pada ayat tersebut adalah ….

A. ‫ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ْا‬


B. ‫صلَ ٰو ِة‬ َّ ‫ِإ َذا قُمۡ تُمۡ ِإلَى ٱل‬
C. ۡ‫وا ُوجُوهَ ُكم‬ ْ ُ‫ٱغ ِسل‬
ۡ َ‫ف‬
D. ۡ‫َوَأ ۡي ِديَ ُكم‬
ۡ
E. ‫ق‬ ِ ِ‫ِإلَى ٱل َم َراف‬
32. Dalam Quran surat al-Mujadalah ayat 3 tentang kafarah dzihar
ْ ُ‫َوٱلَّ ِذينَ يُ ٰظَ ِهرُونَ ِمن نِّ َسٓاِئ ِهمۡ ثُ َّم يَعُو ُدونَ لِ َما قَال‬
‫وا فَت َۡح ِري ُر َرقَبَ ٖة‬
dan Surat an-Nisa’ ayat 92 tentang kafarah qatl (pembunuhan)
ٔ‍ٗ ‫َو َمن قَت ََل ُم ۡؤ ِمنًا َخ‬
‫طَا فَت َۡح ِري ُر َرقَبَ ٖة ُّم ۡؤ ِمن َٖة‬
dari dua ayat tersebut mennunjukkan sebuah keterkaitan antara muthlaq dan muqayyad.

Dalam kasus tersebut kaidah yang berlaku adalah ....

A. Jika sebab yang ada pada mutlaq dan muqayyad berbeda, tetapi hukum keduanya
sama, maka yang mutlaq tidak bisa dipahami dan diamalkan sebagaimana yang
muqayyad.
B. Jika sebab yang ada dalam mutlaq dan muqayyad sama tetapi hukum keduanya
berbeda, maka yang mulaq tidak bisa dipahami dan diamalkan sebagaimana yang
muqayyad.
C. Jika sebab yang ada dalam mutlaq dan muqayyad sama tetapi hukum keduanya
berbeda, maka yang mutlaq tidak bisa ditarik kepada muqayyad
D. Jika sebab dan hukum yang ada pada mutlaq berbeda dengan sebab dan hukum
yang ada pada muqayyad, maka yang mutlaq tidak bisa dipahami dan diamalkan
sebagaimana yang muqayyad.
E. Jika sebab dan hukum yang ada dalam mutlaq sama dengan sebab dan hukum yang
ada dalam muqayyad, maka hukum yang ditimbulkan oleh ayat yang mutlaq tadi
harus ditarik atau dibawa kepada hukum ayat yang berbentuk muqayyad

33. Perhatikan dua potongan ayat berikut ini !

Surat Al-Maidah [5] : 3 tentang darah yang diharamkan, :


‫ير َو َمٓا ُأ ِه َّل لِغ َۡي ِر ٱهَّلل ِ بِ ِهۦ‬ ۡ ۡ
ِ ‫ُح ِّر َم ۡت َعلَ ۡي ُك ُم ٱل َم ۡيتَةُ َوٱل َّد ُم َولَ ۡح ُم ٱل ِخ‬
ِ ‫نز‬
Surah Al An’am [6] : 145 tentang darah yang diharamkan :

‫اع ٖم يَ ۡط َع ُم ٓۥهُ ِإٓاَّل َأن يَ ُكونَ َم ۡيتَةً َأ ۡو د َٗما َّم ۡسفُوحًا‬


ِ َ‫ي ُم َح َّر ًما َعلَ ٰى ط‬ ِ ‫قُل ٓاَّل َأ ِج ُد فِي َمٓا ُأ‬
َّ َ‫وح َي ِإل‬
Menurut kaidah yang berlaku, hukum yang ditimbulkan oleh ayat yang mutlaq tadi
harus ditarik atau dibawa kepada hukum ayat yang berbentuk muqayyad, karena…

A Sebab yang ada pada mutlaq dan muqayyad berbeda, tetapi hukum keduanya sama
B Sebab yang ada dalam mutlaq dan muqayyad sama tetapi hukum keduanya berbeda.
C Sebab yang ada dalam mutlaq dan muqayyad sama tetapi hukum keduanya berbeda,
maka yang mutlaq tidak bisa ditarik kepada muqayyad
D Sebab dan hukum yang ada pada mutlaq berbeda dengan sebab dan hukum yang ada
pada muqayyad.
E Sebab dan hukum yang ada dalam mutlaq sama dengan sebab dan hukum yang ada
dalam muqayyad

34. Perhatikan Qur’an Surah al-An’am [6] : 145 berikut ini!


‫اع ٖم يَ ۡط َع ُم ٓۥهُ ِإٓاَّل َأن يَ ُكونَ َم ۡيتَ ?ةً َأ ۡو د َٗم? ا َّم ۡس ?فُوحًا َأ ۡو لَ ۡح َم‬
ِ َ‫ي ُم َح َّر ًما َعلَ ٰى ط‬ ِ ‫قُل ٓاَّل َأ ِج ُد فِي َمٓا ُأ‬
َّ َ‫وح َي ِإل‬
‫ير فَِإنَّهۥُ ِر ۡجسٌ َأ ۡو فِ ۡسقًا ُأ ِه َّل لِغ َۡي ِر ٱهَّلل ِ بِِۦه‬
ٖ ‫نز‬
ِ ‫ِخ‬
Lafadz “dam” (darah) dalam ayat di atas berbentuk muqayyad, karena diikuti oleh
qarinah atau qayyid yaitu ….

A. ‫ُم َح َّر ًما‬


B. ‫َعلَ ٰى طَا ِع ٖم‬
C. َ‫ِإٓاَّل َأن يَ ُكون‬
D. ‫َّم ۡسفُوحًا‬
E. ‫ِر ۡجسٌ َأ ۡو فِ ۡسقًا‬

35. Perhatikan dua potongan ayat berikut ini !


Qur’an Surah Al-Maidah [5] : 38
ٰ ۡ
ِ ‫َّارقَةُ فَٱقطَع ُٓو ْا َأ ۡي ِديَهُ َما َجزَٓا ۢ َء بِ َما َك َسبَا نَ َكاٗل ِّمنَ ٱهَّلل ۗ ِ َوٱهَّلل ُ ع‬
‫يم‬ٞ ‫َزي ٌز َح ِك‬ ُ ‫َّار‬
ِ ‫ق َوٱلس‬ ِ ‫َوٱلس‬
Qur’an Surah Al Maidah [5] : 6
ْ ‫ق َوٱمۡ َسح‬
‫ُوا‬ ۡ
ِ ِ‫وا ُوجُوهَ ُكمۡ َوَأ ۡي ِديَ ُكمۡ ِإلَى ٱل َم َراف‬
ْ ُ‫ٱغ ِسل‬
ۡ َ‫صلَ ٰو ِة ف‬
َّ ‫ِإ َذا قُمۡ تُمۡ ِإلَى ٱل‬ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ْا‬
‫ِإلَى ۡٱل َك ۡعبَ ۡي ۚ ِن‬ ۡ‫بِ ُر ُءو ِس ُكمۡ َوَأ ۡر ُجلَ ُكم‬
,
Menurut kaidah yang berlaku, pada ayat yang bergaris bawah ; ayat yang pertama tidak
bisa dipahami dan diamalkan sebagaimana yang kedua, karena…

A Sebab yang ada pada mutlaq dan muqayyad berbeda, tetapi hukum keduanya sama
B Sebab yang ada dalam mutlaq dan muqayyad sama tetapi hukum keduanya berbeda.
C Sebab dan hukum yang ada pada mutlaq berbeda dengan sebab dan hukum yang ada
pada muqayyad
D Sebab yang ada dalam mutlaq dan muqayyad sama tetapi hukum keduanya berbeda,
maka yang mutlaq tidak bisa ditarik kepada muqayyad.
E Sebab dan hukum yang ada dalam mutlaq sama dengan sebab dan hukum yang ada
dalam muqayyad

36. “Menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hukumnya; mendapatkan
sesuatu yang abstrak dengan sesuatu yang konkret, atau salah satu dari keduanya
dengan yang lainnya.” adalah pengertian amtsal menurut ….
A. Muhammad Abduh
B. Ibnu al-Qayyim
C. Muhammad Bakar Isma’il
D. Rasyid Ridha
E. Subhi As Shalih

37.” Kalimat yang digunakan untuk member kesan dan menggerakkan hati nurani. Bila
didengar terus, pengaruhnya akan menyentuh lubuk hati yang paling dalam”
adalah pengertian amtsal menurut ….

A. Muhammad Abduh
B. Ibnu al-Qayyim
C. Muhammad Bakar Isma’il
D. Rasyid Ridha
E. Subhi As Shalih

38. Menurut Manna’ Al-Qattan, Amtsal al-Qur’an dapat dibagi menjadi tiga bagian,
sebagaimana berikut ini ….

A. Amtsal Musharrahah, Kaminah dan Mursalah


B. Amtsal Muwadhahah, Musharrahah dan Kaminah
C. Amtsal Mursalah, Kamilah dan Musharrahah
D. Amtsal Mukarrarah, Mukarramah dan Musharrahah
E. Amtsal Musharrahah,Munkar dan Muhadzdzabah

39. Amtsal yang kalimat-kalimat al-Qur’an disebut secara lepas tanpa ditegaskan redaksi
penyerupaan, tetapi dapat digunakan untuk penyerupaan, dinamakan Amtsal….

A. Kaminah
B. Mursalah
C. Mukarrarah
D. Mukarramah
E. Musharrahah

40. Amtsal yang tidak menyebutkan dengan jelas kata-kata yang menunjukkan
perumpamaan, tetapi kalimat itu mengandung pengertian yang mempesona,
sebagaimana yang terkandung di dalam ungkapan-ungkapan singkat, dinamakan
Amtsal….

A. Kaminah
B. Mursalah
C. Mukarrarah
D. Mukarramah
E. Musharrahah

41. Sedangkan Amtsal yang jelas, yakni yang jelas menggunakan kata-kata perumpamaan
atau kata yang menunjukkan penyerupaan (tasybih), dinamakan Amtsal….

A. Kaminah
B. Mursalah
C. Mukarrarah
D. Mukarramah
E. Musharrahah

42. Perhatikan ayat berikut ini !

QS. Al Baqarah [2] : 17


ٖ ‫ور ِهمۡ َوت ََر َكهُمۡ فِي ظُلُ ٰ َم‬
‫ت‬ َ ‫ضٓا َء ۡت َما َح ۡولَهۥُ َذه‬
ِ ُ‫َب ٱهَّلل ُ بِن‬ َ ‫ٱست َۡوقَ َد ن َٗارا فَلَ َّمٓا َأ‬
ۡ ‫َمثَلُهُمۡ َك َمثَ ِل ٱلَّ ِذي‬
َ‫صرُون‬ ِ ‫اَّل ي ُۡب‬
Ayat tersebut mengandung jenis Amtsal ….
A. Kaminah
B. Mursalah
C. Mukarrarah
D. Mukarramah
E. Musharrahah

43. Perhatikan QS. Al-Isra’ [17] : 29 berikut ini!


ٗ ُ‫ك َم ۡغلُولَةً ِإلَ ٰى ُعنُقِكَ َواَل ت َۡبس ُۡطهَا ُك َّل ۡٱلبَ ۡس ِط فَت َۡق ُع َد َمل‬
‫وما َّم ۡحسُورًا‬ َ ‫َواَل ت َۡج َع ۡل يَ َد‬
Ayat di atas tidak menyebutkan dengan jelas kata-kata yang menunjukkan
perumpamaan, tetapi kalimat itu mengandung pengertian yang sangat menarik. Ayat
tersebut merupakan contoh dari Amtsal .…

A. Musharrahah
B. Kaminah
C. Mursalah
D. Mukarrarah
E. Mukarramah
44. Menurut as-Suyuti dan az-Zarkasyi, Amtsal al al-Qur’an terbagi dalam dua macam,
yaitu….

A. Musharrahah dan Mursalah


B. Kaminah dan Mursalah
C. Musharrahah dan Kaminah
D. Mukarrarah dan Kaminah
E. Musharrahah dan Mukarrarah

45. Perhatikan QS. Al-Baqarah [2] : 275 berikut ini !


ۚ ‫ٱلَّ ِذينَ يَ ۡأ ُكلُونَ ٱل ِّربَ ٰو ْا اَل يَقُو ُمونَ ِإاَّل َكما يَقُو ُم ٱلَّ ِذي يَتَخَ بَّطُهُ ٱل َّش ۡي ٰطَ ُن ِمنَ ۡٱلم‬
ِّ‫س‬ َ َ
Ayat tersebut menunjukkan salah satu manfaat penggunaan amtsal al-Qur’an, yaitu…

A. Menampilkan sesuatu yang abstrak (yang hanya ada dalam pikiran) ke dalam
sesuatu yang konkret-material yang dapat diindera manusia.
B. Menyingkap makna yang sebenarnya dan memperlihatkan hal yang ghaib melalui
paparan yang nyata.
C. Menjelaskan ayat-ayat yang masih umum menjadi khusus
D. Membuat si pelaku am al menjadi senang dan bersemangat
‫ܘ‬

E. Menghimpun arti yang indah dalam ungkapan yang singkat sebagaimana yang
terlihat dalam am al kaminah dan am al mursalah
‫ܘ‬ ‫ܘ‬

46. Perhatikan QS. An Najm [53] : 58 berikut ini !


ٌ‫ون ٱهَّلل ِ َكا ِشفَة‬
ِ ‫س لَهَا ِمن ُد‬
َ ‫لَ ۡي‬
Ayat tersebut merupakan contoh dari ….
A. Amts al Kaminah ‫ܘ‬

B. Amts al Muwadhahah ‫ܘ‬

C. Am tsal Mursalah
‫ܘ‬

D. Am atsl Mukarrarah
‫ܘ‬

E. Am tsal Musharrahah
‫ܘ‬

47. Perhatikan QS. Al Baqarah [2] : 264 berikut ini !

ِ ‫اس َواَل ي ُۡؤ ِم ُن بِٱهَّلل‬


ِ َّ‫ق َمالَهۥُ ِرَئٓا َء ٱلن‬ُ ِ‫ص َد ٰقَتِ ُكم بِ ۡٱل َمنِّ َوٱَأۡل َذ ٰى َكٱلَّ ِذي يُنف‬
َ ‫وا‬ ْ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ُ‫وا اَل تُ ۡب ِطل‬
‫ص ۡل ٗد ۖا اَّل يَ ۡق ِدرُونَ َعلَ ٰى َش ۡي ٖء‬ َ ‫اب فََأ‬
َ ُ‫ل فَتَ َر َكهۥ‬ٞ ِ‫صابَهۥُ َواب‬ ٞ ‫ص ۡف َوا ٍن َعلَ ۡي ِه تُ َر‬ َ ‫َو ۡٱليَ ۡو ِم ٱأۡل ٓ ِخ ۖ ِر فَ َمثَلُ ۥهُ َك َمثَ ِل‬
ْ ۗ ‫ِّم َّما َك َسب‬
‫ُوا َوٱهَّلل ُ اَل يَ ۡه ِدي ۡٱلقَ ۡو َم ۡٱل ٰ َكفِ ِرين‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang
menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di
atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih
(tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan;
dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafi”r

Pada potongan ayat yang bergaris bawah merupakan Amtsal yang memiliki manfaat ….

A. Menampilkan sesuatu yang abstrak ke dalam sesuatu yang konkret-material yang dapat
diindera manusia
B. Menyingkap makna yang sebenarnya dan memperlihatkan hal yang ghaib melalui
paparan yang nyata
C. Menghimpun arti yang indah dalam ungkapan yang singkat
D. Membuat si pelaku amtsal menjadi senang dan bersemangat
E. Menjauhkan seseorang dari sesuatu yang tidak disenangi

48. Perhatikan QS. Al Baqarah [2] : 261 berikut ini !

ُ ‫يل ٱهَّلل ِ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة َأ ۢنبَت َۡت َس ۡب َع َسنَابِ َل فِي ُك ِّل س ُۢنبُلَ ٖة ِّماَْئةُ َحب ٖ َّۗة َوٱهَّلل‬
ِ ِ‫َّمثَ ُل ٱلَّ ِذينَ يُنفِقُونَ َأمۡ ٰ َولَهُمۡ فِي َسب‬
‫ف لِ َمن يَ َشٓا ۚ ُء َوٱهَّلل ُ ٰ َو ِس ٌع َعلِي ٌم‬ َ ٰ ُ‫ي‬
ُ ‫ض ِع‬
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya
di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”

Pada ayat tersebut merupakan Amtsal yang memiliki manfaat ….


A. Menampilkan sesuatu yang abstrak ke dalam sesuatu yang konkret-material yang dapat
diindera manusia
B. Menyingkap makna yang sebenarnya dan memperlihatkan hal yang ghaib melalui
paparan yang nyata
C. Menghimpun arti yang indah dalam ungkapan yang singkat
D. Membuat si pelaku amtsal menjadi senang dan bersemangat
E. Menjauhkan seseorang dari sesuatu yang tidak disenangi

49. Perhatikan QS. Al Hujurat [49] : 12 berikut ini !

‫ض ُكم‬ ْ ‫ ۖم َو اَل تَ َج َّسس‬ٞ ‫ض ٱلظَّنِّ ِإ ۡث‬


ُ ‫ُوا َواَل يَ ۡغتَب ب َّۡع‬ َ ‫يرا ِّمنَ ٱلظَّنِّ ِإ َّن بَ ۡع‬ ْ ‫ٱجتَنِب‬
ٗ ِ‫ُوا َكث‬ ْ ُ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ۡ ‫وا‬
ْ ُ‫بَ ۡعض ًۚا َأي ُِحبُّ َأ َح ُد ُكمۡ َأن يَ ۡأ ُك َل لَ ۡح َم َأ ِخي ِه َم ۡي ٗتا فَ َك ِر ۡهتُ ُمو ۚهُ َوٱتَّق‬
ٞ ‫وا ٱهَّلل ۚ َ ِإ َّن ٱهَّلل َ تَ َّو‬
‫يم‬ٞ ‫اب َّر ِح‬

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena


sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat
lagi Maha Penyayang”

Pada potongan ayat yang bergaris bawah merupakan Amtsal yang memiliki manfaat ….

A. Menampilkan sesuatu yang abstrak ke dalam sesuatu yang konkret-material yang dapat
diindera manusia
B. Menyingkap makna yang sebenarnya dan memperlihatkan hal yang ghaib melalui
paparan yang nyata
C. Menghimpun arti yang indah dalam ungkapan yang singkat
D. Membuat si pelaku amtsal menjadi senang dan bersemangat
E. Menjauhkan seseorang dari sesuatu yang tidak disenangi

! Perhatikan QS Al Isra’ 29 berikut ini .50

ٗ ُ‫ك َم ۡغلُولَةً ِإلَ ٰى ُعنُقِكَ َواَل ت َۡبس ُۡطهَا ُك َّل ۡٱلبَ ۡس ِط فَت َۡق ُع َد َمل‬
‫وما َّم ۡحسُورًا‬ َ ‫َواَل ت َۡج َع ۡل يَ َد‬
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu
terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”

Pada ayat tersebut merupakan Amtsal yang memiliki manfaat ….

A. Menampilkan sesuatu yang abstrak ke dalam sesuatu yang konkret-material yang dapat
diindera manusia
B. Menyingkap makna yang sebenarnya dan memperlihatkan hal yang ghaib melalui
paparan yang nyata
C. Menghimpun arti yang indah dalam ungkapan yang singkat
D. Membuat si pelaku amtsal menjadi senang dan bersemangat
E. Menjauhkan seseorang dari sesuatu yang tidak disenangi

Anda mungkin juga menyukai