Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Jatilawang

Kecamatan Jatilawang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten

Banyumas Provinsi Jawa Tengah dengan luas 4.815,92 Ha/48,16 km² dan

berada pada ketinggian 21 m diatas permukaan laut dengan curah hujan

2.650 mm/tahun dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Purwojati

Sebelah Selatan : Kabupaten Cilacap

Sebelah Barat : Kecamatan Wangon

Sebelah Timur : Kecamatan Rawalo

Berdasarkan data dari Puskesmas Jatilawang, untuk wilayah

Puskesmas Jatilawang jumlah penduduk sampai dengan akhir tahun 2014

adalah 67.577 jiwa. Jumlah penduduk yang terbanyak adalah Desa

Tinggarjaya sebanyak 10.731 jiwa, sedangkan yang terendah adalah Desa

Margasana sebanyak 2.293 jiwa.

Tabel 4.1 Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Jatilawang yang meliputi

No Tenaga Kesehatan Jumlah Persentase( %)


1 Dokter Umum 2 8,33
2 Dokter Gigi 1 2,27
3 Perawat Umum 11 25
4 Perawat Gigi 1 2,27
5 Bidan 24 54,54
6 Pelaksana Farmasi 1 2,27
7 Pelaksana Gizi 1 2,27

75
76

No Tenaga Kesehatan Jumlah Persentase (%)


8 Pelaksana Kesling 1 2,27
9 Pelaksana Promkes 1 2,27
10 Pranata Laboratorium 1 2,27
Jumlah 44 100,00
Sumber : Profil Puskesmas Jatilawang tahun 2014

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat

a. Paritas

Distribusi ibu hamil berdasarkan paritas ibu di Puskesmas

Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun

2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Paritas di Puskesmas


Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten
Banyumas Tahun 2015

Paritas Frekuensi Persentase( %)


Primigravida 48 52,7
Multigravida 39 42,9
Grandemultigravida 4 4,4
Jumlah 91 100
Sumber : Data primer dari kuesioner, 2015

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa paritas paling

banyak yaitu paritas primigravida dengan jumlah 48 orang

(52,7%), dan paritas paling sedikit yaitu grandemultigravida

dengan jumlah 4 orang (4,4%).


77

b. Kesiapan

Distribusi kesiapan ibu hamil dalam menghadapi persalinan

di Puskesmas Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten

Banyumas Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Kesiapan


Menghadapi Persalinan di Puskesmas Jatilawang
Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas
Tahun 2015

Kesiapan Frekuensi Persentase (%)


Siap 44 48,4
Tidak Siap 47 51,6
Jumlah 91 100
Sumber : Data primer dari kuesioner, 2015

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa dari 91 ibu hamil

trimester III bahwa 47 ibu hamil trimester III tidak siap dalam

menghadapi persalinan (51,6%), sedangkan sisanya yaitu 44 ibu

hamil trimester III siap menghadapi persalinan (48,4%).

c. Tingkat Kecemasan Ibu

Distribusi ibu hamil berdasarkan tingkat kecemasan dalam

menghadapi persalinan di Puskesmas Jatilawang Kecamatan

Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun 2015 dapat dilihat pada

tabel berikut :
78

Tabel 4.4 Distribusi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Kecemasan


Menghadapi Persalinan di Puskesmas Jatilawang
Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun
2015

Tingkat Frekuensi Presentase (%)


Kecemasan
Cemas Ringan 28 30,8
Cemas Sedang 13 14,3
Cemas Berat 38 41,8
Panik 12 13,1
Jumlah 91 100
Sumber : Data primer dari kuesioner, 2015

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa tingkat kecemasan

ibu dalam menghadapi persalinan terdapat empat tingkat

kecemasan. Dari 91 ibu hamil, didapatkan 38 ibu mengalami cemas

berat (41,8%), kemudian 28 ibu mengalami cemas ringan (30,8%),

13 ibu mengalami cemas sedang (14,3%) dan 12 ibu mengalami

panik (13,1%).

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan Antara Paritas Ibu Dengan Tingkat Kecemasan


Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Jatilawang
Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun 2015.

Analisis korelasi bivariat dilakukan untuk mengetahui ada

atau tidaknya hubungan antara paritas ibu dengan tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Jatilawang

Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun 2015.


79

Tabel 4.5 Tabulasi Silang Antara Paritas Ibu Hamil Dengan Tingkat
Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan di Puskesmas
Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas
Tahun 2015

Tingkat Kecemasan

Paritas Ibu Hamil Cemas Cemas Cemas


Panik Jumlah
Ringan Sedang Berat

f % f % f % f % f %
Primigravida 0 0 0 0 37 40,6 11 12,1 48 52,7
Multigravida 24 26,4 13 14,3 1 1,1 1 1,1 39 42,9
Grandemultigravida 4 4,4 0 0 0 0 0 0 4 4,4
Jumlah 28 30,8 13 14,3 38 41,7 12 13,2 91 100
=12,592, ρ value =0,000 < 0,05
2 2
χ 88,005 > χ
hitung = tabel
Sumber : Data primer dari kuesioner, 2015

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 48 ibu

hamil dengan paritas primigravida 37 mengalami cemas berat

(40,7%), dan 11 ibu mengalami panik (12,1%). Kemudian, dari 39

ibu hamil dengan paritas multigravida 24 diantaranya mengalami

cemas ringan (26,4%), 13 mengalami cemas sedang (14,3%), 1

mengalami cemas berat (1,1%) dan 1 mengalami panik (1,1%). Dari

4 ibu grandemultigravida, semuanya mengalami cemas ringan

(4,4%).

Tabel 4.5 diketahui hasil uji statistik dengan chi square

diperoleh nilai χ 2hitung sebesar 88,005 dengan df=6 sehingga nilai χ 2tabel

(12,592) dan nilai ρ value(0,000) yang berarti nilai ρ value < α 0,05 maka

secara statistik menyatakan Η ο ditolak dan Η α diterima, artinya ada

hubungan antara paritas ibu hamil dengan tingkat kecemasan dalam


80

menghadapi persalinan di Puskesmas Jatilawang Kecamatan

Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun 2015.

b. Hubungan Antara Kesiapan Ibu Hamil Trimester III Dengan


Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Di
Puskesmas Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten
Banyumas Tahun 2015.

Analisis korelasi bivariat dilakukan untuk mengetahui ada

atau tidaknya hubungan antara kesiapan ibu hamil trimester III

dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di

Puskesmas Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten

Banyumas Tahun 2015.

Tabel 4.6 Tabulasi Silang Antara Kesiapan Ibu Hamil Trimester III
Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi
Persalinan di Puskesmas Jatilawang Kecamatan
Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun 2015.

Tingkat Kecemasan
Kesiapan
Cemas Cemas Cemas
Ibu Panik Jumlah
Ringan Sedang Berat
Hamil
f % f % f % f % f %
Tidak 0 0 0 0 36 39,5 11 12,1 47 51,6
Siap
Siap 28 30,8 13 14,3 2 2,2 1 1,1 44 48,4
Jumlah 28 30,8 13 14,3 38 41,7 12 13,2 91 100
2 2
χ 79,742 > χ
hitung = =7,815 ρ value =0,000 < 0,05
tabel
Sumber : Data primer dari kuesioner, 2015

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 47 ibu

hamil yang tidak siap dalam menghadapi persalinan, terdapat 36

ibu hamil mengalami cemas berat (39,6%) dan 11 mengalami

panik (12,1%). Kemudian dari 44 ibu hamil yang siap menghadapi

persalinan, terdapat 28 ibu hamil mengalami cemas ringan( 30,8%),


81

13 ibu hamil mengalami cemas sedang (14,3%), 2 ibu hamil

mengalami cemas berat (2,2%) dan 1 ibu hamil mengalami panik

(1,1%).

Tabel 4.6 diketahui hasil uji statistik dengan chi square

diperoleh nilai χ 2hitung sebesar 79,742 dengan df=3 sehingga nilai

2
χ tabel (7,815) dan nilai ρ value(0,000) yang berarti nila ρ value < α 0,05

maka secara statistik menyatakan Η ο ditolak dan Η α diterima,

artinya ada hubungan antara kesiapan ibu hamil dengan tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Jatilawang

Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun 2015.

C. Pembahasan

1. Analisis Univariat

a. Paritas

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa paling banyak

paritas ibu hamil adalah primigravida 48 (52,7%) orang. Ini

menunjukkan bahwa seseorang yang baru pertama hamil belum

pernah melahirkan belum memiliki pengalaman dalam

menghadapi persalinan yang akan dilalui nantinya, sehingga

masih sering timbul kekhawatiran dan ketakutan ketika

membayangkan proses persalinan yang akan dihadapi.

Hal ini sependapat dengan Amalia, T (2009) dalam Pamuji

(2013; h.29), pada primigravida belum ada bayangan mengenai


82

apa yang akan terjadi saat bersalin nanti dan ketakutan karena

sering mendengar cerita yang mengerikan dari teman atau kerabat

tentang pengalaman saat melahirkan.

Hal ini sesuai dengan penelitian Pamuji (2013) yang

berjudul hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan yaitu didapatkan

ibu hamil terbanyak dengan paritas primigravida sebanyak 25

orang (56,8%).

Berdasarkan hasil penelitian, ibu hamil primigravida

sering merasa ketakutan dan kekhawatiran yang timbul karena

belum mendapat pengalaman yang cukup tentang bagaimana

melahirkan.

b. Kesiapan

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui dari 91 ibu hamil

trimester III 47 (51,6%) diantaranya tidak siap dalam

menghadapi persalinan, sedangkan sisanya yaitu 44 (48,4%) ibu

hamil trimester III siap menghadapi persalinan. Ini menunjukkan

bahwa ibu yang tidak siap dalam menghadapi persalinan

cenderung mengalami kecemasan yang lebih berat dibandingkan

dengan ibu yang siap dalam menghadapi persalinan.

Hal ini sependapat dengan Depkes RI (2007; h.39) yang

menyatakan ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan

menjadi salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Masalah


83

yang sering muncul saat persalinan yaitu adanya masalah

obstetri dan ibu tidak mengerti tentang persiapan yang

dibutuhkan, sehingga ibu tidak mendapatkan pelayanan yang

sesuai dan tepat waktu dan secara tak langsung akan terjadi

tiga keterlambatan dalam merujuk ke tenaga kesehatan.

Hal ini tidak sependapat dengan hasil penelitian Mahendra

(2013) yang berjudul hubungan antara kecemasan ibu hamil

trimester III dengan persiapan menghadapi persalinan di RB

Karya Rini Magelang yaitu didapatkan ibu hamil paling banyak

adalah kategori siap 28 orang (70 %), sedangkan hasil penelitian

peneliti yaitu ibu hamil paling banyak adalah kategori tidak siap

dengan jumlah 47 orang (51,6%).

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar ibu hamil

trimester III tidak siap dalam menghadapi persalinan, karena

disebabkan ibu hamil tidak mengerti persiapan yang dibutuhkan

dalam menghadapi persalinan.

c. Tingkat Kecemasan

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa paling banyak

tingkat kecemasan ibu hamil adalah cemas berat sebanyak 38

orang (41,8%). Ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan

seseorang berpengaruh saat akan menghadapi persalinan.

Semakin berat kecemasan yang dihadapi seseorang, maka akan


84

berpengaruh terhadap kesiapan seseorang saat akan menghadapi

persalinan.

Hal ini sependapat dengan Stuart (2006) dalam Pamuji

(2013; h.58), kecemasan ini dapat terjadi karena sebagian besar

ibu hamil belum memiliki kesiapan mental atau kepercayaan diri

yang masih kurang dalam menghadapi persalinan dan takut

merasa sakit saat persalinan berlangsung sehingga cenderung

tidak bisa mengontrol emosinya.

Hal ini sependapat dengan penelitian Pamuji (2013) yang

berjudul hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan yaitu didapatkan

kategori tingkat kecemasan paling banyak cemas berat dengan

jumlah 38 orang (41,8%).

Dari hasil penelitian, sebagian besar ibu hamil trimester III

mengalami cemas berat dalam menghadapi persalinan, itu

disebabkan karena belum memiliki kesiapan mental atau

kepercayaan diri yang masih kurang dalam menghadapi

persalinan dan takut merasa sakit saat persalinan berlangsung

sehingga cenderung tidak bisa mengontrol emosinya.


85

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan Antara Paritas Ibu Dengan Tingkat Kecemasan


Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Jatilawang
Kecamatan Jatilwang Kabupaten Banyumas Tahun 2015

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 48 ibu

hamil dengan paritas primigravida 37 mengalami cemas berat

(40,7%), dan 11 ibu mengalami panik (12,1%). Kemudian, dari

39 ibu hamil dengan paritas multigravida 24 diantaranya

mengalami cemas ringan (26,4%), 13 mengalami cemas sedang

(14,3%), 1 mengalami cemas berat (1,1%) dan 1 mengalami

panik (1,1%). Dari 4 ibu grandemultigravida, semuanya

mengalami cemas ringan (4,4%).

Dari tabel 4.5 diketahui hasil uji statistik dengan chi

square diperoleh nilai χ 2hitung sebesar 88,005 dengan df=6 sehingga

nilai χ 2tabel (12,592) dan nilai ρ value (0,000) yang berarti nilai ρ value

< α 0,05 maka secara statistik menyatakan Η ο ditolak dan Η α

diterima, artinya ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di Puskesmas

Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun

2015. Artinya, semakin rendah paritas ibu, maka semakin tinggi

tingkat kecemasan yang dialami dalam menghadapi persalinan.

Hal ini sependapat dengan Amalia, T (2009) dalam Pamuji

(2013; h.29) yang menyatakan bahwa, pada primigravida belum

ada bayangan mengenai apa yang akan terjadi saat bersalin nanti
86

dan ketakutan karena sering mendengar cerita yang mengerikan

dari teman atau kerabat tentang pengalaman saat melahirkan.

Menurut Rukiyah, dkk (2013; h.71) kecemasan juga bisa terjadi

pada ibu multigravida dan grandemultigravida seperti wanita

dengan pengalaman tidak menyenangkan pada kehamilan atau

persalinan sebelumnya. Pada ibu grademultigravida kecemasan

yang terjadi bukan pada dirinya, tetapi pada janin dan anak yang

lain. Seperti, siapa yang mengurus mereka bila terjadi apa-apa

dengan dirinya waktu melahirkan.

Hal ini sependapat dengan penelitian Pamuji (2013) yang

berjudul hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan pada tahun 2013

dengan hasil χ 2hitung = 33,083 > χ 2tabel = 12,592dan nilai ρ value=

0,000< α 0,05 maka secara statistik menyatakan Η ο ditolak dan

Η α diterima, artinya ada hubungan antara paritas ibu hamil

dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan.

Berdasarkan hasil penelitian, pada ibu primigravida yang

mengalami cemas ringan, sedang, berat sampai panik disebabkan

karena belum mengalami pengalaman tentang melahirkan.

Sedangkan pada ibu multigravida dan grandemultigravida

kemungkinan disebabkan karena trauma atau rasa sakit yang

dirasakan saat persalinan sebelumnya. Sehingga, kecemasan

seseorang tidak bisa dilihat dari seberapa sering ia melahirkan.


87

Dari hasil penelitian masih ada ibu multigravida dan

grandemultigravida yang masih merasakan cemas.

b. Hubungan antara kesiapan ibu hamil trimester III dengan

tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan di

Puskesmas Jatilawang Kecamatan Jatilawang Kabupaten

Banyumas Tahun 2015.

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 47 ibu

hamil yang tidak siap dalam menghadapi persalinan, terdapat 36

ibu hamil mengalami cemas berat (39,6%) dan 11 mengalami

panik (12,1%). Kemudian dari 44 ibu hamil yang siap menghadapi

persalinan, terdapat 28 ibu hamil mengalami cemas ringan

( 30,8%), 13 ibu hamil mengalami cemas sedang (14,3%), 2 ibu

hamil mengalami cemas berat (2,2%) dan 1 ibu hamil mengalami

panik (1,1%).

Dari tabel 4.6 diketahui hasil uji statistik dengan chi square

diperoleh nilai χ 2hitung sebesar 79,742 dengan df=3 sehingga nilai

2
χ tabel (7,815) dan nilai ρ value (0,000) yang berarti nila ρ value < α 0,05

maka secara statistik menyatakan Η ο ditolak dan Η α diterima,

artinya ada hubungan antara kesiapan ibu hamil dengan tingkat

kecemasan dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Jatilawang

Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun 2015.

Artinya, semakin ibu tidak siap dalam menghadapi persalinan,


88

maka semakin berat tingkat kecemasan yang dialami ibu dalam

menghadapi persalinan.

Hal ini sependapat dengan Pieter dan Lubis (2010;

h.251), bahwa ibu hamil yang tidak mempunyai persiapan untuk

melahirkan akan lebih cemas dan memperlihatkan

ketakutan dalam suatu periaku diam hingga menangis. Sekalipun

peristiwa kelahiran sebagai fenomenal fisiologis yang normal,

kenyataannya proses persalinan berampak terhadap perdarahan,

kesakitan luar biasa serta bisa menimbulkan ketakutan bahkan

kematian baik ibu ataupun bayinya. Pada ibu yang siap

menghadapi persalinan, tetapi masih merasakan cemas ringan,

sedang, berat, bahkan sampai panik. Itu bisa disebabkan karena

suaminya yang bekerja di luar kota dan mereka khawatir pada saat

persalinan nanti suaminya tidak berada disampingnya untuk

mendampingi.

Hal ini sependapat dengan hasil penelitian Mahendra (2013)

yang berjudul hubungan antara kecemasan ibu hamil trimester III

dengan persiapan menghadapi persalinan di RB Karya Rini

Magelang hasil nilai ρ value= 0,004< α 0,05 maka secara statistik

menyatakan Η ο ditolak dan Η α diterima, artinya ada hubungan

antara kecemasan ibu hamil trimester III dengan persiapan

menghadapi persalinan di RB Karya Rini Magelang.


89

Berdasarkan hasil penelitian, pada ibu yang tidak siap

menghadapi persalinan akan mengalami cemas ringan, sedang,

berat sampai panik disebabkan karena, ibu belum mengetahui

persiapan yang dibutuhkan dalam menghadapi persalinan.

Sedangkan ibu yang siap dalam menghadapi persalinan masih

merasakan cemas, kemungkinan disebabkan karena pada ibu yang

suaminya bekerja di luar kota akan merasa khawatir pada saat

persalinan nanti suaminya tidak berada disampingnya untuk

mendampingi. Sehingga, kecemasan seseorang dalam menghadapi

persalinan tidak bisa dilihat dari kesiapan orang itu sendiri, pada

ibu yang sudah siap menghadapi persalinan juga masih ada yang

merasakan cemas.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel di wilayah kerja Puskesmas

Jatilawang dan belum mencakup seluruh wiilayah kabupaten

Banyumas.

2. Instrumen penelitian masih berupa kuesioner yang belum standar.

3. Penelitian ini belum meneliti faktor-faktor lain yang dapat

menyebabkan kecemasan dalam menghadapi persalinan.


90

Anda mungkin juga menyukai