Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PELAKSANAAN

PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN PERSEPSI HALUSINASI


PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN

Nama : Ny. M Hari/Tanggal/Jam : Rabu, 21 Agustus 2019 (10.45)


No. RM : 02.9xxx Interaksi I

Kondisi Klien :

Ds : Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan-bisikan iblis


dan melihat dajal yang menyuruhnya untuk bunuh diri klien
melihat dan mndengar bisikan itu pada saat malam hari dan pada
saat klien sendirian.
Do : Klien tampak gelisah, pembicaraan cepat dan keras,klien
kooperatif,kontak mata kurang

Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori (Halusinasi pendengaran


dan penglihatan)

Tujuan khusus :

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya (BHSP)


2. Klien dapat mengenal halusinasinya
3. Klien dapat mengontrol halusinasinya

Strategi pelaksanaan I : Membantu klien mengenal halusinasi, menjelaskan cara


mengontrol halusinasi, mengajarkan klien mengontrol
halusinasi, mengajarkan klien mengontrol halusinasi
dengan cara pertama menghardik halusinasi.

Orientasi :
“Assalamu’alaikum Bu. Saya mahasiswa stikes intan martapura yang
berdinas pada pagi ini dan yang akan merawat ibu. Nama saya Nanda
Yuliani, senang di panggil Nanda. Nama ibu siapa? Senang dipanggil
apa?
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhan ibu saat ini?”
“Baiklah. Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara dan
penglihatan yang selama ini ibu dengar dan ibu lihat tetapi tak tampak
wujudnya? Dimana kita duduk? Berapa lama? Bagaimana kalau 20
menit”
Kerja : “Apakah Ibu mendengar suara dan melihat tanpa ada wujudnya? Apa
yang dikatakan suara dan apa yang ibu lihat itu?”
“Apakah terus menerus terdengar dan terlihat atau sewaktu-waktu?
Kapan yang paling sering Ibu dengar suara dan ibu lihat ? Berapa kali
sehari? Pada keadaan apa suara dan bayangan itu terdengar dan terlihat?
Apakah pada waktu sendiri?
“Apa yang Ibu rasakan pada saat mendengar suara dan melihat
bayangan itu?”
“Apa yang Ibu lakukan saat mendengar suara dan melihat bayangan itu?
Apakah dengan cara itu suara-suara dan bayangan itu hilang?
Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara dan
bayangaan itu muncul?
“bu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara dan baayangan itu
mucul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara
teratur meminum obat. Ketiga, dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain, yang ke Empat masuki ke dalam jadwal kegiatan harian.
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan
menghardik.”
“Caranya sebagai berikut : saat suara-suara dan bayangan itu muncul,
langsung Ibu bilang, pergi saya tidak mau dengar dan tidak ingin
melihat, kamu tidak nyata, kamu tidak nyata, kamu suara palsu dan
bayangan palsu.
Begitu diulang-ulang sampai suara dan bayangan tidak ada lagi coba
Ibu peragakan! Nah begitu...bagus! coba lagi! Ya bagus Ibu sudah
bisa.”
Terminasi : “Bagaimana perasaan Ibu setelah peragaan latihan tadi?” kalau suara-
suara dan itu muncul lagi. Silakan coba cara tersebut! Bagaimana
kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dan bayangan dengan cara yang kedua?
Jam berapa bu? Bagaimana kalau setelah Ibu selesai makan siang?
Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya?
“Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaikum.”

Kontrak yang akan datang :


“jam berapa bu?”
“bagaimana kalau besok jam 11.00 wita?”
“berapa lama kita akan berlatih?”
“dimana tempatnya?”
Nama : Ny. M Hari/tanggal/jam : kamis, 22 Agustus (11.00)

No RM : 02.9xxx Interaksi II

Kondisi klien :

Ds : Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan-bisikan


iblis dan melihat dajal yang menyuruhnya untuk bunuh diri
klien melihat dan mndengar bisikan itu pada saat malam hari
dan pada saat klien sendirian.

Do : Klien tampak gelisah, pembicaraan cepat dan keras,klien


kooperatif,kontak mata kurang

Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori ( halusinasi pendengran dan


penglihatan)

Tujuan khusus :

1. Klien dapat mengetahui cara mengontrol halusinasi dengan cara


meminum obat secara teratur

2. Klien dapat mengetahui 6 benar obat

3. Klien dapat mengetahui dampak putus obat

Strategi pelaksanaan II : Melatih klien menggunakan obat secara teratur

Orientasi :

“ Assalamualaikum Ibu, bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah


suara-suaranya dan bayangan masih muncul ? Apakah pagi ini sudah
minum obat? Baik, hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-
obatan yang Ibu minum. Kita akan diskusi selama 15 menit sambil
menunggu makan siang. Disini saja ya bu?”
Kerja :

“bu adakah bedanya setelah minum obat secara teratur , apakah suara-
suara bisikan dan bayangan berkurang? Minum obat sangat penting
supaya suara-suara dan bayangan yang Ibu dengar dan ibu lihat yang
mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang
Ibu minum? Yang warna orange atau yang kuning ini namanya
Clozapine gunanya untuk menghilangkan suara-suara bisikan dan
bayangan yang ibu lihat. Ini yang putih THP gunanya untuk rileks dan
tidak kaku, sedangkan yang biru HLP biar pikiran tenang. Kalau suara-
suara dan bayangan sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan.
Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat Ibu akan
kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat
habis Ibu bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Ibu juga
harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar
artinya Ibu harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya
Ibu. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama
kemasannya, Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang
benar. Ibu juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum”

Terminasi :

“ Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap cakap tentang obat?


Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara dan
bayangan itu muncul? Jangan lupa pada waktunya minum obat, minta
pada perawat atau pada keluarga kalau di rumah. Bagaimana kalau kita
bertemu lagi untuk melatih cara yang ketiga? Yaitu dengan cara
bercakap-cakap dengan teman, jam berapa bu? Berapa lama kita akan
berlatih? Dimana tempatnya? “Baiklah sampai jumpa,
assalamualaikum”
Nama : Ny.M Hari/tanggal/jam : Jum’at, 23 agustus 2019 (11.00)

No RM : 02.9xxx Interaksi III

Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori ( Halusinasi Pendengaran dan


penglihatan)

Tujuan khusus : Untuk mengontrol halusinasi dapat dengan bercakap-cakap untuk


mengalihkan perhatian dari suara- suara bisikan dan penglihatan
yang tidak nyata.

Strategi pelaksanaan III : Melatih klien mengontrol halusinasi dengan bercakap-


cakap dengan orang lain.

Orientasi :

“ Assalamualaikum Ibu, bagaimana perasaan Ibu hari ini ? Apakah


suara-suara bisikan dan bayngan masih muncul ? Apakah sudah
dipakai cara yang sudah kita latih ? Sesuai janji kita kemarin saya
akan latih cara yang ketiga untuk mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan selama 15 menit.
Mau dimana ? Disini saja ?

Kerja :

“ Cara ketiga untuk mencegah / mengatasi halusinasi yang lain adalah


dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Ibu mendengar
suara-suara dan melihat bayangan itu muncul langsung saja cari teman
untuk di ajak ngobrol, minta teman untuk ngobrol dengan Ibu,
contohnya begini “Tolong saya mulai mendengar suara-suara dan
melihat bayangan, ayo ngobrol dengan saya! Coba Ibu lakukan seperti
saya tadi lakukan,Ya, begitu. Bagus ! Coba sekali lagi,! Nah, latih
terus yaa!
Terminasi :

“Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa
cara yang Ibu pelajari untuk mencegah suara-suara dan bayangan itu
muncul? Cobalah ketiga cara ini kalau Ibu mengalami halusinasi lagi.
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk belajar mengontrol
dan mengendalikan suara-suara bisikan dan melihat bayangan yang
tidak nyata tersebut dengan melakukan kegiatan yang biasa Ibu
lakukan? Jam berapa bu? Berapa lama kita akan berlatih? Dimana
tempatnya? Baiklah, sampai jumpa, Assalamualaikum”
Nama : Ny.M Hari/tanggal/jam : 24 Agustus 2019 (10.30)

No. RM : 029xxx Interaksi IV

Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori (halusinasi pendengaran dan


penglihatan)

Tujuan Khusus :

1. Menjelskan pentingnya beraktivitas


2. Mendiskusikan aktivitas yang bisa dilakukan oleh klien
3. Melatih klien melakukan aktivitas

Srategi pelaksanaan IV : Melatih klien mengontrol halusinasi dengan cara


melakukan aktivitas

Orientasi :

“Assalamualaikum Bu. Bagaimana perasan Ibu hari ini? Apakah suara-


suaranya dan bayangan masih muncul? Apakah dipakai cara yang sudah
kita latih? Bagaimana hasilnya? Sesuai janji kita hari ini kita akan
belajar cara ke empat untuk mencegah halusinasi yaitu dengan
melakukan kegiatan terjadwal. Mau dimana kita bicara? Berapa lama
kita bicara? Bagiaimana kalau 15 menit?”

Kerja :

“Apa saja yang Ibu lakukan? Pagi-Pagi apa kegiatannya, wah banyak
sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini. Bagus sekali
Ibu bisa melakukannya. Kegiatan ini dapat Ibu lakukan untuk
mencegah suara dan bayangan tersebut muncul. Kegiatan yang lain
akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan”.

Terminasi :

“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap cara yang


keempat untuk mencegah suara-suara dan penglihatan yang tidak nyata
tersebut tidak muncul lagi? Coba sebutkan tiga cara yang telah latih
untuk mencegah suara-suara dan bayangan yg tidak nyata? Coba
lakukan sesuai jadwal ya? Sampai jumpa, assalamualaikum”.

Anda mungkin juga menyukai