Anda di halaman 1dari 1

Batu Akik

Benda bertuah yang paling banyak dimiliki manusia di jawa dan digunakan sehari-hari adalah dari
jenis batu akik. Pengertian batu akik adalah jenis-jenis batu perhiasan yang nilai kekerasannya
berada di bawah batu permata dan tidak tergolong sebagai batu permata. Di pulau Jawa juga ada
banyak jenis-jenis batu mulia, tetapi jenisnya adalah batu lokal, dan kadarnya lebih banyak
disamakan dengan kelas batu akik, tidak disamakan dengan batu permata yang mahal harganya.
Batu-batu itu dimuliakan orang tidak seperti batu permata yang indah dan mahal harganya, tetapi
disukai karena harganya yang relatif murah, fisik dan warnanya bagus (relatif bagi setiap orang) dan
ada juga yang dianggap memiliki suatu kegaiban / tuah tertentu bagi pemakainya yang sebagiannya
merupakan batu mustika.

Tuah yang diharapkan dari suatu batu akik adalah dapat memberikan aura atau pengaruh positif bagi
si pemakai, baik pengaruh secara fisik maupun psikologis, seperti tuah untuk pengasihan,
keselamatan, kekuatan tubuh dan pukulan, pengobatan / kesehatan, dan ketenangan hati.
Kebanyakan batu akik memberikan kegaiban biasa saja, tetapi cukup untuk mengsugesti pemakainya
dalam memakainya. Ada juga batu akik, walaupun jumlahnya sangat sedikit, yang kegaibannya
sangat tinggi, seperti anti cukur, anti bacok, dsb, yang sebagiannya merupakan batu mustika. Penulis
tidak akan membahas sisi kandungan gaib dari batu akik, karena kegaibannya tidak dapat
dikategorikan secara seragam, sehingga harus dilihat batunya satu per satu.

Masing-masing batu secara alami mengandung hawa energi yang berpengaruh pada orang
pemakainya. Batu akik yang memiliki tuah tinggi biasanya dominan berasal dari kegaiban sosok
mahluk gaib di dalam batu akik tersebut (batu tersebut ada "isinya", tidak kosong). Tetapi tidak semua
batu akik memiliki sosok gaib di dalamnya, dan yang berpenghuni mahluk gaib di dalamnya pun tidak
semuanya memberikan tuah tertentu kepada manusia pemakainya, karena mahluk gaib tersebut
mungkin saja hanya sekedar tinggal di dalam batu tersebut, sehingga jika diinginkan supaya sosok
gaib di dalam batu itu memberikan tuah tertentu, maka harus lebih dulu di-"aktif"-kan kegaibannya
dengan laku tertentu (misalnya dibacakan suatu amalan gaib dan diberi sesaji tertentu). Kebanyakan
tuah dari batu akik yang dinikmati oleh para pemakainya adalah berasal dari hawa aura energi alami
batunya, bukan dari kegaiban mahluk halus di dalamnya.

Dalam memilih batu akik, biasanya pemilihan warna merupakan faktor utama.
Batunya sendiri adalah sebagai sarana menyimpan / menyalurkan energi / aura
yang kekuatannya sebagai penyimpan / penyalur energi itu antara satu batu akik
dengan batu akik lainnya berbeda-beda tergantung pada masing-masing jenis
batunya, keaslian batunya, warnanya, bentuknya, ukuran besar-kecilnya, cara
memakainya, dsb.

Selain sisi gaibnya, masing-masing batu secara alami memiliki energi / aura sendiri-
sendiri yang pengaruhnya akan dirasakan sebagai positif atau negatif tergantung
pada kecocokkan si pemakai. Seseorang yang fisiknya atau psikologisnya sangat
sensitif, biasanya akan dapat langsung merasakan pengaruh dari batu cincin yang
dipakainya, entah pengaruhnya baik ataupun tidak baik bagi dirinya. Pengaruh baik
atau tidak baik yang dirasakan setiap orang tidak sama, tergantung kecocokkannya
dengan batunya, sehingga pengaruh dari sebuah batu yang sama akan dirasakan
berbeda oleh setiap orang, tergantung kecocokkannya masing-masing dengan batu
tersebut.

Sebagai tambahan, anda bisa menggunakan cara-cara yang serupa seperti dalam tulisan Ilmu
Tayuh / Menayuh Keris dan Olah Rasa dan Kebatinan untuk mengetahui karakter aura energi batu-
batu akik atau permata milik anda, atau apakah benda-benda anda tergolong sebagai mustika, atau
untuk belajar mendeteksi apakah ada keberadaan mahluk gaib di dalam benda-benda tersebut,

Anda mungkin juga menyukai