Anda di halaman 1dari 3

Nama : Juniar Sri Nurdeni, S.

Pd

Asal Sekolah : SMP Negeri 1 Ketapang

Jenis Teks : Faktual

Batu Kecubung

Salah satu jenis batu mulia adalah batu kecubung. Sebagai salah satu jenis batu

mulia, batu kecubung biasa diikat pada emas dan perak menjadi perhiasan. Perhiasan itu

berbentuk liontin, anting-anting, gelang dan cincin. Bahkan beberapa kerajaan di Nusantara

pada zaman dahulu sering menggunakan batu kecubung sebagai hiasan pada mahkota. .

Batu kecubung di kenal d luar negeri dengan nama Amethyst. Batu ini memiliki

tingkat kekerasan 7 skala mohs. Tingkat kekerasan batu kecubung lebih tinggi dari batu

bacan yang hanya memiliki tingkat kekerasan 5 skala mohs. Dengan tingkat kekerasan

tersebut membuat batu mulia ini sangat kuat dari material lainnya. Sangat tahan terhadap

kerusakan dan goresan sehingga cocok untuk dijadikan perhiasan yang dipakai sehari-hari.

Keindahan dan keunikan warna pada batu kecubung menjadi daya tarik pemerhati

batu untuk memilikinya. Batu kecubung identik dengan warna ungu (ungu tua dan muda),

tetapi selain ungu terdapat beberapa warna lain. Warna batu-batu tersebut antara lain warna

bening seperti air, biru laut, hitam pekat, berwarna emas, berwarna seperti air teh, seperti air

cincau, dan beberapa warna lain.

Adapun keunikan pada batu kecubung adalah batu yang di dalamnya seperti

bercorak. Ada yang bercorak pasir, helaian rambut emas, helaian rambut hitam, helaian

rambut merah, dan corak-corak lain. Corak-corak tersebut terlihat karena batu ini memiliki

tingkat kejelasan atau kebeningan yang transparan (tembus cahaya). Keunikan corak-corak

tersebutlah yang menjadikan batu kecubung dicari dan disukai. Dari semua warna yang

dimiliki oleh batu kecubung, yang berwarna ungu tualah yang paling populer dan diminati.
Daerah penghasil batu kecubung di Kalimantan Barat adalah Kabupaten Ketapang.

Batu kecubung yang terdapat di Kabupaten Ketapang berasal dari daerah-daerah pedalaman

seperti Kecamatan Manis Mata, Kecamatan Air Upas, Kecamatan Hulu Sungai, Kecamatan

Kendawangan, dan beberapa kecamatan lain.

Pada daerah-daerah tersebut dapat juga dijumpai para perajin batu kecubung. Para

perajin membentuk batu kecubung dengan menggunakan mesin gerinda. Selain mesin

gerinda, alat yang lain adalah, amplas, dan batang bambu kuning. Amplas digunakan untuk

menghaluskan permukaan batu yang telah dibentuk menggunakan gerinda. Sedangkan batang

bambu digunakan untuk membuat permukaan batu menjadi mengkilat, dengan cara

menggosokkan permukaan batu yang telah dihaluskan menggunakan amplas ke kulit batang

bambu berkali-kali hingga mengkilat.

Sebagai batu mulia yang banyak dicari kolektor, harga batu kecubung cukup

terjangkau. Sama halnya dengan jenis batuan lain yang banyak dibuat perhiasan. Biasanya

batu ini diperoleh mulai dengan harga puluhan ribu, ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Batu

kecubung yang berwarna ungu tua atau agak gelap biasanya dianggap kualitas terbaik

sehingga bisa berharga lebih tinggi (puluhan juta) dibanding yang berwarna lebih muda.

Seperti halnya batu mulia yang lain, batu kecubung tidak hanya dikoleksi sebagai

perhiasan. Ada beberapa kolektor yang mengoleksi batu kecubung karena memiliki beberapa

manfaat atau khasiat. Manfaat atau khasiat tersebut dipercayai berkaitan dengan supranatural.

Seolah-olah batu tersebut memancarkan aura positif bagi pemakainya. Aura tersebut seperti

kewibawaan, keberuntungan, kharisma, kesehatan, dan lain-lain.

Terlepas dari hal-hal gaib yang dipercayai dimiliki oleh batu kecubung, batu ini tetap

memiliki pesona yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh batu mulia yang lain. Kilauannya

yang khas membuat batu ini masih diminati dan dicari oleh pemerhati batu mulia hingga kini.

Anda mungkin juga menyukai