Anda di halaman 1dari 25

Menulis Artikel Jurnal Hukum

Pan Mohamad Faiz, S.H., M.C.L. Ph.D.


Peneliti Senior Mahkamah Konstitusi
Editor-in-Chief Constitutional Review Journal
Outline Presentasi
Ruang Lingkup Materi:

Kiat Penulisan Artikel Jurnal Tips Penulisan Artikel Jurnal


01 Hukum 02 Hukum
Apa saja yang perlu diperhatikan Apa saja tips yang bisa dilakukan
dalam penulisan artikel jurnal agar terbiasa menulis artikel jurnal
hukum? hukum?

Penerimaan dan Penolakan


03 Pemilihan Jurnal Hukum 04 Artikel
Bagaimana mengirim artikel dan Bagaimana proses penerimaan
memilih jurnal hukum yang sesuai? dan alasan penolakan suatu
artikel jurnal hukum?
Kiat Penulisan
Artikel Jurnal Hukum
Bagian Pertama
Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah
1. JUDUL ARTIKEL

2. NAMA PENULIS DAN AFILIASI INSTITUSI

3. ABSTRAK

4. KATA KUNCI

5. PENDAHULUAN

6. PEMBAHASAN

7. KESIMPULAN

8. DAFTAR PUSTAKA
Informatif Ringkas Jelas

• Judul merupakan jendela pertama artikel sehingga harus


mencerminkan isi artikel secara keseluruhan
• Judul harus informative, ringkas, dan jelas
• Upayakan eye catching, namun mudah dipahami
• Jangan menggunakan singkatan, rumus, atau jargon yang
tidak dikenal umum
• Harus mengikuti pedoman penulisan (jumlah huruf, jenis
huruf, ukuran, dsb)
• Terdapat kata kunci untuk memudahkan sistem
penelusuran
• INGAT: Judul bisa ditulis terakhir atau disempurnakan
kembali setelah draf artikel selesai

JUDUL ARTIKEL
JURNAL HUKUM
Nama Penulis dan Afiliasi Institusi
Ketentuan Umumnya:
• Nama lengkap ditulis tanpa gelar
• Penulis bisa lebih dari satu orang
• Tentukan urutan nama penulis dan siapa
penulis korespondensinya jika lebih dari
satu orang
• Tuliskan afiliasi institusi dan alamatnya
• Bagaimana jika mahasiswa?
• Email korespondensi
• Usahakan email resmi, bukan email
personal

NAMA PENULIS AFILIASI INSTITUSI KORESPONDENSI


Contoh Judul, Nama, dan Afiliasi
Penulisan Abstrak

Representasi Artikel: Jumlah Kata:


• Harus merepresentasikan naskah • Perhatikan batasan jumlah huruf
artikel sehingga bisa memberikan berdasarkan pedoman penulisan.
informasi kepada pembaca apakah Umumnya hanya 200-250 kata dan
akan memutuskan untuk membaca ditulis hanya dalam satu paragraf saja
keseluruhan isi artikel atau tidak • Perhatikan kata-kata kunci yang
harus dimunculkan di abstrak
Abstrak
Ketentuan yang perlu
diperhatikan
Terdiri dari: Lain-Lain:
• Latar belakang singkat (1-2 kalimat) • Tidak mencantumkan rujukan, tabel, dan
• Tujuan atau maksud penulisan artikel singkatan atau akronomi yang tidak
(1-2 kalimat) dijelaskan sebelumnya
• Metodologi (opsional, 1 kalimat) • Jangan memuat informasi atau simpulan
• Hasil analisis dan temuan atau fakta yang yang tidak ada di dalam naskah artikel
diperoleh (2-3 kalimat) • Jangan mengulang judul di dalam
• Simpulan dan rekomendasi (1-2 kalimat) abstrak
Kata Kunci (Keywords)
 Bertujuan untuk memudahkan
penelusuran artikel
 Pilih 3-5 kata atau istilah yang khas
yang dibahas di dalam artikel
 Terdapat di dalam judul atau
pembahasan artikel
Contoh Abstrak dan Kata Kunci
Pendahuluan Artikel
Latar Belakang
Memuat latar belakang isu hukum yang akan dibahas
secara umum dan ringkas

State of the Art


Memuat state of the art atau kajian singkat literatur dan karya tulis
ilmiah dengan tema serupa yang sudah ada sebelumnya. Ada
novelty dan mengisi “gap analysis

Tujuan dan Permasalahan


Harus menjelaskan apa yang ingin dianalisis atau
dijelaskan dalam artikel ini dan apa Apa yang menjadi
isu atau permasalahan pokok dari artikel ini
Metodologi
Dituliskan apabila menggunakan metodologi khusus
(empiris, interview, dsb) yang penting digunakan
untuk menjawab rumusan permasalahan di atas
Sistematika Artikel
Menjelaskan berapa bagian tulisan artikelnya dan
akan membahas apa saja
Pembahasan Artikel Ilmiah
Pembahasan harus memuat hasil
dari kajian konseptual atau
penelitian yang diperoleh melalui
critical analysis
Mengalir
Pembahasan upayakan
dapat dibaca dan dipahami
secara mengalir
Kelemahan: Jangan terlalu
Koherensi
deskriptif merangkai pasal- Alur pembahasan harus
pasal atau putusan pengadilan jelas, teratur, dan koheren,
yakni tersusunnya uraian
tanpa ada analisisnya atau pandangan yang
Tabel
Jika ada tabel atau bagian-bagiannya berkaitan
satu dengan yang lain
gambar harus jelas
terlihat dan terbaca
Data serta sertakan
Data yang disajikan harus sumbernya
memiliki korelasi logis dan
mengarah pada kesimpulan
untuk menjawab tujuan
penulisan
Menjembati gagasan (bridging)
Gunakan kata sambung yang tepat dan bervariasi untuk tiap-tap paragraf atau kalimat

Kata penghubung yang kedudukannya sederajat atau setara: Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan
klausa yang kedudukannya bertingkat:
• Menggabungkan biasa: dan, dengan, serta.
• Menyatakan sebab: sebab, karena
• Menggabungkan memilih: atau
• Menyatakan syarat: kalau, jikalau, jika, bila, apalagi, asal
• Mempertentangkan: tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya
• Menyatakan tujuan: agar, supaya
• Menggabungkan membetulkan: melainkan, hanya
• Menyatakan waktu: ketika, sewaktu, sebelum, sesudah,
• Menggabungkan menegaskan: bahkan, malah (malahan), tatkala
lagipula, apalagi, jangankan
• Menyatakan akibat: sampai, hingga, sehingga
• Menggabungkan membatasi: kecuali, hanya
• Menyatakan sasaran: untuk, guna
• Menggabungkan mengurutkan: lalu, kemudian, selanjutnya,
setelah itu • Menyatakan perbandingan: seperti, sebagai, laksana
• Menggabungkan menyamakan: yaitu, yakni, bahwa, adalah, • Menyatakan tempat: tempat
ialah
• dan sebagainya
• Menggabungkan menyimpulkan: jadi, karena itu, oleh sebab itu
Kesimpulan Artikel
 Harus menjawab pertanyaan atau rumusan masalah yang telah diuraikan di
bagian Pendahuluan secara jelas, singkat, dan padat
 Kesimpulan ditarik dari data dan analisis yang sudah disajikan di dalam bagian
Pembahasan
 Jangan mengulang atau sekadar copy-paste dari apa yang sudah ditulis di dalam
Pembahasan
 Dapat memuat rekomendasi atau saran perbaikan dan penelitian di masa
mendatang
 Kesimpulan bukan abstrak, namun bagian kesimpulan bisa diambil untuk menulis
abstrak
Sumber Referensi
Periksa kembali apakah seluruh referensi
(footnote/bodynote) sudah masuk ke
dalam Daftar Pustaka dan sebaliknya

Jenis Referensi
Periksa kembali jumlah daftar pustaka yang menjadi referensi
utama atau primer (jurnal, buku). Umumnya digunakan
standar minimum 80% dari total jumlah daftar pusataka

Referensi Terbaru
Periksa kembali apakah jumlah referensi terbaru
apabila dijadikan prasyarat jurnal. Umumnya digunakan

Daftar standar 10 tahun terakhir.

Gaya Referensi
Pustaka Periksa apakah penulisan daftar pustaka sudah
sesuai dengan pedoman penulisan jurnal (reference
style). Sebaiknya gunakan aplikasi manajemen
referensi, seperti EndNote, Mendeley, Zotero, dll.
Tips Penulisan
Artikel Jurnal Hukum
Bagian Kedua
Tips Menulis Artikel Ilmiah
Mulai aja dulu:
Tidak ada cara lain yang paling efektif untuk menulis selain “mulai tulis aja dulu”. Jika belum yakin menulis
artikel jurnal yang panjang, bisa memulai dengan:
• Menulis artikel pendek seperti opini, resensi buku (1-3 halaman),
• Lalu menulis artikel agak panjang terkait analisis terhadap isu hukum (5-10 halaman)
• Mulai mencoba menulis artikel jurnal hukum (15-20 halaman)
Publikasi mandiri
Simpan tulisan-tulisan pendek dan menengah tersebut di dalam website pribadi; atau kirim ke media
online.
Jangan takut salah
Jangan takut atau khawatir salah dalam menulis. Orang yang tidak pernah menulis tidak akan pernah
salah. Mereka tidak penah menulis tidak akan pernah salah, namun mereka juga tidak akan pernah bisa
menghasilkan tulisan

Bahan Awal
Jika sudah pernah membuat skripsi, tesis, disertasi, karya tulis ilmiah, atau makalah tugas kuliah, maka itu
semua sudah bisa dijadikan bahan awal untuk menyusun artikel jurnal.
Tips Menulis Artikel Ilmiah
Buat outline artikal
Mulai dengan buat outline artikel sederhana untuk memudahkan sistematika penulisan:
• Topik, Judul, abstrak, keywords
• Pendahuluan
• Pembahasan
• Kesimpulan
Baca kembali draf artikel
Baca kembali apakah tulisan antara paragraf sudah terhubung dan mengalir. Lengkapi seluruh data dan
bagian draf artikel. Beri perhatian lebih untuk menyempurnakan judul, abstrak, dan kesimpulan
Bantuan orangan lain
Minta bantuan teman, dosen, atau kenalan untuk memberikan masukan, lisan ataupun tulisan?
Jika masih kurang percaya diri, tulis artikel bersama dengan orang lain, sehingga bisa saling memupuk
kepercayaan diri sekaligus saling belajar satu sama lain.

Meningkatkan kualitas Artikel


Untuk meningkatkan kualitas artikel maka pembahasan dan analisis harus semakin tajam. Untuk itu perlu banyak
mempersiapkan dan membaca terlebih dahulu berbagai literatur terkait. Referensi tulisan (footnote/bodynote) juga
harus semakin bervariasi, khususnya referensi dari artikel-artikel jurnal luar negeri atau buku berbahasa asing.
Pemilihan Jurnal Hukum
Bagian Ketiga
Memilih Jurnal Hukum

Jumlah Jurnal Hukum Menyesuaikan Jurnal

01 Jumlah jurnal Hukum di Indonesia yang telah


terakreditasi berada diperingkat ketiga terbanyak
setelah bidang pendidikan dan bidang sosial lainnya
03 Sesuaikan antara kedalaman artikel serta tingkat
“kepercayaan diri” penulis dengan tingkat reputasi
jurnalnya

Memilih Terlebih Dahulu Menyesuaikan Motif

02 Lebih baik memilih jurnalnya dulu baru menulis


artikelnya 04 Sesuaikan dengan motif pengajuan artikel jurnal,
seperti aktualisasi, reputasi penulis, angka kredit,
persyaratan kelulusan, honorarium, dan lain
sebagainya
Penerimaan dan Penolakan
Artikel Jurnal Hukum
Bagian Keempat
Penerimaan Artikel
Diterima dan dikembalikan untuk
Diterima dan langsung diterbitkan direvisi sesuai dengan hasil catatan
tanpa perlu ada revisi Mitra Bestari (reviewers)

Penerimaan
Artikel

Hasil revisi artikel diterima dan Artikel ditolak untuk diterbitkan


diterbitkan
Penolakan Artikel
 Naskah artikel bukan menjadi ruang lingkup jurnal
 Naskah artikel tidak lengkap, seperti kurang abstak, kata
kunci, informasi penulis, dan minim pembahasan
 Naskah artikel membahas isu hukum yang sama dengan
artikel yang pernah diterbitkan sebelumnya tanpa ada
penambahan data atau analisis yang signifikan. Tidak ada
novelty
 Isu hukumnya sudah out of date
 Tidak memenuhi jumlah referensi utama dan kebaruan
 Naskah artikel mengandung unsur plagiarisme (penggunaan
gagasan orang lain tanpa pengakuan atas sumbernya),
falsifikasi (pemalsuan data dengan mengubah), dan fabrikasi
(dikarang atau dibuat-buat)
 Perbedaan dan tingkat penerimaan plagiarisme
 Gunakan alat pemeriksa plagiarisme untuk memeriksa
naskah artikel
TERIMA KASIH
Contoh Artikel Jurnal Hukum: https://panmohamadfaiz.com/publications/
Pan Mohamad Faiz, S.H., M.C.L., Ph.D.
S-1: S.H. (University of Indonesia)
S-2: M.C.L. (University of Delhi)
S-3: Ph.D. (University of Queensland)
International Visitor Leadership Program (IVLP), Amerika Serikat
Leadership on Court Governance, Singapore Judicial College, Singapura
Professional Judicial Training Program, the Hague University, Belanda
faiz@mkri.id
www.panmohamadfaiz.com (Website)

@panmohamadfaiz (IG, Twitter, FB)

 Peneliti Senior untuk Hakim Konstitusi dan Speechwriter di Mahkamah Konstitusi (2005-sekarang)
 Editor-in-Chief dari Constitutional Review (ConsRev) Journal
 Wakil Ketua Asosiasi Pengajar HTN dan HAN (APHTN) - Jakarta (2016-present)
 Pengajar Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (2019-sekarang)
 Pengajar Tetap untuk Pendidikan Khusus Pelatihan Advokat (PKPA)
 Research Scholar di Center of Public, International and Comparative Law (CPICL), the University of Queensland, Australia (2012-2016)
 Research and Teaching Assistant di the University of Queensland, Australia (2014-2015)
 Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) dan Koordinator PPI Dunia (OISAA)
 Ketua Senat Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2004-2005)
25

Anda mungkin juga menyukai