Anda di halaman 1dari 16

STANDARISASI AKAD PRODUK

Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH


(RESTRUKTUR/KONVERSI DARI AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH)
ANTARA
PT. BANK JABAR BANTEN SYARIAH
DAN
....................................................1
Nomor : ...2 /...3 /….4 /…. 5

Pada hari ini tanggal …..6 bulan ……7 tahun …….8 ( .....9/ .....10 / .....11) jam .....12, bertempat
di .....13 yang bertanda tangan dibawah ini:
1. ...................14 dalam jabatannya selaku Pimpinan Cabang/Cabang Pembantu .......... 15 PT.
Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang ..........16 berdasarkan Surat Keputusan Direksi
nomor ………17 tanggal ……18 dan Surat Kuasa Direksi PT Bank Jabar Banten Syariah,
nomor: ..........19tanggal ..........20 dari dan oleh karenanya berhak mewakili secara sah
untuk dan atas nama PT. Bank Jabar Banten Syariah yang berkedudukan dan berkantor
pusat di ...........21 Jalan ....................22, selanjutnya disebut BANK;
2. ....................23pekerjaan ....................24usia .....25tahun, bertempat tinggal di ...................26
berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) nomor …..27 yang berlaku sampai tanggal
28
……… dalam hal ini bertindak untuk dan atas namanya sendiri, yang dalam melakukan
tindakan hukum ini telah mendapatkan persetujuan dari isteri/suami yang bernama ….
……29 pekerjaan ..........30 usia ..........31 tahun, bertempat tinggal di ……..32 berdasarkan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) nomor……..33 yang berlaku sampai tanggal ……34 yang
turut menandatangani Akad ini selanjutnya disebut NASABAH;

Atau (pilih salah satu)


.......... dalam jabatannya selaku .......36berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas
35

PT ..........37,nomor ..........38 tanggal ..........39yang dibuat


dihadapan .................... ,Notaris di ....................
40 41
akta pendirian tersebut telah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM dengan keputusan nomor
……..42tanggal ....................43 dan telah dimuat dalam Berita Negara RI
nomor ..........44tahun ..........45, Tambahan Berita Negara RI tanggal .......... 46nomor ..........47,
serta perubahan terakhir dengan Akta nomor ..........48 tanggal ..........49 dibuat
dihadapan ....................50 Notaris di ....................51,yang telah mendapat pengesahan dari
Kementrian Hukum dan HAM, dari dan oleh karenanya berhak mewakili secara sah sesuai
ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan untuk dan atas nama Perseroan Terbatas
PT………52berkedudukan di ....................53,selanjutnya disebut NASABAH;

BANK dan NASABAH secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK.


PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
I. Bahwa NASABAH telah memperoleh Pembiayaan dari BANK dengan prinsip Murabahah
sejumlah Rp. .......54(........Rupiah), sebagaimana ternyata dari akad Pembiayaan
Murabahah No.................55 tanggal.........56
II. Bahwa disebabkan .....................................57NASABAH, maka NASABAH bermaksud
untuk mengajukan permohonan restrukturisasi atas pembiayaan Murabahah tersebut
untuk dapat disesuaikan dengan kondisi usaha saat ini.

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
III. Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

Bahwa BANK telah menyatakan persetujuannya untuk merestrukturisasi atas pembiayaan


murabahah tersebut menjadi Pembiayaan Mudharabah sebagaimana tertuang dalam
Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Pembiayaan (SP4) No…..58 Tanggal
…..59 yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad ini.
IV. PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk menghentikan akad Pembiayaan Murabahah
sebagaimana tersebut pada huruf a diatas dan selanjutnya membuat Akad baru yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Akad ini.
Selanjutnya PARA PIHAK dengan ini telah setuju dan sepakat untuk mengadakan Akad
Pembiayaan Mudharabah(selanjutnya disebut “Akad”) berdasarkan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI

Dalam Akad ini yang dimaksud dengan:


1. Akad adalah kesepakatan tertulis antara PARA PIHAK yang memuat hak dan kewajiban bagi
masing-masing pihak sesuai prinsip Syariah.
2. Syariah adalah Hukum Islam yang bersumber dari al Qur'an, al Sunnah, dan/atau Fatwa Dewan
Syariah Nasional.
3. Mudharabah adalah kerjasama suatu usaha antara BANK yang menyediakan seluruh
modal (shahibul maal) dengan NASABAH yang bertindak selaku pengelola (mudharib),
dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan yang dituangkan
dalam kontrak.
4. Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu kepada
NASABAH berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara BANK dengan NASABAH
yang mewajibkan NASABAH untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu berikut bagi hasilnya.
5. Pembiayaan Mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh BANK kepada pihak
lain untuk suatu usaha yang produktif.
6. Pendapatan yang dibagikan adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha
kerjasama yang dikelola oleh NASABAH dengan menggunakan Pembiayaan Mudharabah
yang disediakan oleh BANK dikurangi modal (harga pokok produksi) (Net Revenue
Sharing).
7. Proyeksi Bagi Hasil adalah perkiraan pendapatan yang akan diterima BANK dari
NASABAH atas Pembiayaan Mudharabah setelah memperhitungkan Nisbah Bagi Hasil.
8. Nisbah Bagi Hasil adalah perbandingan (rasio) pembagian atas Pendapatan yang dibagikan
dari usaha kerjasama antara NASABAH dan BANK yang ditetapkan berdasarkan Akad ini.
9. Kewajiban NASABAH adalah sejumlah kewajiban keuangan NASABAH kepada BANK
yang timbul akibat dari kelalaian NASABAH dalam pengelolaan dana Mudharabah
sebagaimana diatur dalam Akad ini, termasuk biaya-biaya lain yang timbul dan belum
diselesaikan oleh NASABAH.
10. Angsuran adalah sejumlah uang untuk pengembalian modal Mudharabah yang dibayar oleh
NASABAH sesuai jadual Angsuran sebagaimana disepakati dalam Akad ini.
11. Jatuh Tempo Pengembalian Angsuran adalah tanggal yang ditentukan dimana NASABAH
berkewajiban mengembalikan sesuai jadual Angsuran yang disepakati dalam Akad ini.
12. Tunggakan adalah pengembalian pokok Mudharabah yang telah jatuh tempo sesuai jadwal
Angsuran, tetapi belum dibayar oleh NASABAH.

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :
13.
Agunan adalah jaminan baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang diserahkan
oleh pemilik Agunan kepada BANK, guna menjamin pelunasan kewajiban NASABAH penerima
Pembiayaan sebagai jaminan untuk mendukung keyakinan BANK atas kemampuan dan
kesanggupan NASABAH untuk melunasi utangnya sesuai Akad ini.
14. Bukti Kepemilikan Agunan adalah akta-akta, surat-surat bukti kepemilikan dan surat
lainnyayang merupakan bukti hak atas Agunan berikut surat-surat lain yang merupakan satu
kesatuan dan bagian tidak terpisah dari Agunan guna menjamin pemenuhan kewajiban
NASABAH terhadap BANK berdasarkan Akad ini.
15. Pembukuan BANK adalah catatan/administrasi BANK yang merupakan bukti sah dan
mengikat terhadap NASABAH mengenai transaksi NASABAH dengan BANK berdasar Akad
ini termasuk tetapi tidak terbatas pada jumlah uang yang terutang, Ganti Rugi (Ta'widh) dan
biaya-biaya lain-lain yang mungkin timbul karena Pembiayaan yang diberikan oleh BANK
kepada NASABAH dan wajib dibayar oleh NASABAH kepada BANK.
16. Ganti Rugi (Ta'widh) adalah sejumlah dana yang harus dibayarkan oleh NASABAH
kepada BANK atas kerugian nyata yang dialami oleh BANK karena kelalaian dan/atau
penyimpangan dari ketentuan Akad ini yang dilakukan oleh NASABAH.
17. Denda (Ta’zir) adalah sejumlah dana yang harus dibayarkan oleh NASABAH kepada
BANK karena adanya Tunggakan pengembalian kewajiban NASABAH.
18. Force Majeure adalah peristiwa/kejadian yang disebabkan oleh bencana alam, kerusuhan,
huru hara, pemberontakan, epidemi, sabotase, peperangan, pemogokan, kebijakan
pemerintah atau sebab-sebab lain di luar kekuasaan PARA PIHAK.
19. Cidera Janji adalah peristiwa atau peristiwa-peristiwa sebagaimana dimaksud Pasal 16, yang
menyebabkan BANK dapat menghentikan seluruh atau sebagian dari isi Akad ini, menagih
seketika dan sekaligus jumlah kewajiban NASABAH kepada BANK sebelum Jangka Waktu
Akad ini berakhir.
20. Hari Kerja BANK adalah hari kerja Bank Indonesia.

PASAL 2
KETENTUAN POKOK AKAD

Ketentuan-ketentuan pokok Akad ini meliputi sebagai berikut:


a. Jumlah Pembiayaan Mudharabah : Rp ................60 (...............61)
b. Nisbah Bagi Hasil untuk masing-masing pihak adalah:
1. .........62% (……........63persen) dari Pendapatan untuk BANK;
2. .........64% (……………65persen) dari Pendapatan untuk NASABAH.
c. Proyeksi Bagi Hasil : terlampir
d. Prinsip Pembagian bagi hasil : net revenue sharing
e. Pembagian Pendapatan akan dilakukan pada setiap : tanggal..66per bulan.
f. Pengembalian Modal Mudharabah BANK akan dilakukan sesuai dengan proyeksi arus
kas masuk NASABAH sesuai dengan jadwal angsuran/sekaligus di akhir Akad yang telah
disepakati.
g. Tujuan Pembiayaan : …………………67
h. Jangka Waktu Pembiayaan : .......68(………….69) bulan
i. Jatuh Tempo Pembiayaan :dd70/mm71/yy72
j. Biaya Administrasi :………………………..73
k. Agunan & Bukti Kepemilikan Agunan : ………………………..74

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

PASAL 3
PELAKSANAAN PRINSIP MUDHARABAH

Pelaksanaan prinsip Mudharabah yang berlangsung antara BANK sebagai pemilik dana (Shahibul
Maal) dengan NASABAH sebagai pengelola dana/usaha (mudharib) dilaksanakan berdasarkan
ketentuan Syariah dan diatur menurut ketentuan-ketentuan dan persyaratan sebagai berikut:
1. BANK menyediakan seluruh dana sebagai Pembiayaan Mudharabah yang disalurkan
kepada NASABAH untuk usaha yang produktif.
2. NASABAH bertindak sebagai pengelola dana/usaha (Mudharib).
3. NASABAH boleh melakukan berbagai usaha yang telah disepakati bersama dalam Akad
dan sesuai dengan Syariah.
4. BANK tidak ikut dalam manajemen perusahaan atau proyek yang dibiayai tetapi mempunyai hak
untuk melakukan pembinaan dan pengawasan.
5. Pendapatan yang dibagikan dari usaha dibagi sesuai dengan Nisbah Bagi Hasil yang disepakati.
6. Nisbah Bagi Hasil dapat diubah sesuai kesepakatan bersama.

PASAL 4
SYARAT REALISASI PEMBIAYAAN MUDHARABAH

BANK akan merealisasikan Pembiayaan berdasarkan prinsip Mudharabah sesuai dengan Akad
ini, setelah NASABAH terlebih dahulu memenuhi seluruh persyaratan sebagai berikut:
1. Menyerahkan kepada BANK seluruh dokumen yang disyaratkan oleh BANK termasuk
tetapi tidak terbatas pada dokumen bukti diri NASABAH, Bukti Kepemilikan Agunan dan/atau
surat lainnya yang berkaitan dengan Akad ini dan pengikatan Agunan, yang ditentukan
dalam Surat Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Pembiayaan (SP4) dari BANK;
2. Telah membuka rekening giro/tabungan pada BANK dan memelihara rekening tersebut selama
NASABAH mendapatkan Pembiayaan Mudharabah dari BANK;
3. Melunasi biaya-biaya yang disyaratkan oleh BANK sebagaimana tercantum dalam Surat
Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Pembiayaan (SP4) dan yang terkait dengan pembuatan
Akad ini;
4. Menandatangani Akad ini dan perjanjian pengikatan Agunan yang disyaratkan oleh BANK.

PASAL 5
BIAYA DAN PAJAK

1. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menanggung dan membayar
biaya-biaya berupa antara lain:
a. Biaya Administrasi, dan harus dibayar pada saat Akad ditandatangani.
b. Biaya-biaya lain yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan Akad termasuk tetapi
tidak terbatas pada biaya Notaris/PPAT, premi asuransi, appraisal dan biaya
pengikatan Agunan.
2. Dalam hal NASABAH cidera janji maka NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan
diri untuk membayar seluruh biaya jasa penagihan dan jasa-jasa lainnya sepanjang hal itu
dapat dibuktikan secara sah menurut hukum.
3. Setiap pengembalian/pelunasan kewajiban sehubungan dengan Akad ini dan/atau akad
lain yang terkait dengan Akad ini, dilakukan oleh NASABAH kepada BANK tanpa
potongan, pungutan, bea, pajak dan/atau biaya-biaya lainnya, kecuali jika potongan
tersebut diharuskan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membayar melalui BANK,
setiap potongan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Segala pajak yang timbul sehubungan dengan Akad ini merupakan tanggungan dan wajib
dibayar oleh NASABAH, kecuali Pajak Penghasilan BANK.

PASAL 6

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN MUDHARABAH

1. Jangka waktu dan jatuh tempo Pembiayaan ini sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Akad ini.
2. Berakhirnya jangka waktu Pembiayaan tidak dengan sendirinya menyebabkan Pembiayaan
Mudharabah lunas sepanjang masih terdapat sisa pokok Mudharabah yang belum
dikembalikan oleh NASABAH.

PASAL 7
PENARIKAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

1. Penarikan dana Pembiayaan Mudharabah yang disediakan oleh BANK dilakukan sesudah
syarat-syarat realisasi dipenuhi oleh NASABAH.
2. Dalam hal BANK telah memberikan sebagian atau seluruh dana Pembiayaan
Mudharabahkepada NASABAH, maka NASABAH dengan ini menyatakan dan mengakui
mempunyai kewajiban NASABAH berdasarkan Akad ini.

PASAL 8
PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

1. Dalam hal NASABAH melakukan kesalahan yang disengaja, lalai dan/atau


melanggar kesepakatan dalam Akad ini, NASABAH wajib mengembalikan kepada
BANK seluruh jumlah Pembiayaan Mudharabah, dan menyerahkan Pendapatan yang
menjadi hak BANK sampai lunas sesuai dengan Nisbah Bagi Hasil dari pendapatan
nyata yang harus dibagikan oleh NASABAH.
2. Dalam hal NASABAH tidak mengembalikan pokok dan/atau bagi hasil kepada BANK
sebagaimana yang diatur dalam angka 1 Pasal ini, maka NASABAH dengan ini mengaku
berutang kepada BANK.
3. Setiap pengembalian oleh NASABAH kepada BANK atas Pembiayaan Mudharabah
dilakukan pada hari kerja di Kantor BANK atau di tempat lain yang ditunjuk BANK, atau
dilakukan melalui rekening giro/tabungan yang dibuka oleh dan atas nama NASABAH di
BANK. Apabila tanggal jatuh tempo angsuran pengembalian Pembiayaan Mudharabah
atau jatuh tempo Pembiayaan Mudharabah (baik angsuran atau keseluruhan) jatuh pada
hari libur, maka pengembalian oleh NASABAH harus dilakukan pada hari kerja sebelum hari
libur dimaksud.
4. Pengembalian pokok dan bagi hasilMudharabah dilakukan NASABAH dalam mata
uang Rupiah. Dalam hal pembiayaan Mudharabah diberikan BANK dalam mata uang
asing, pengembalian dilakukan NASABAH dalam mata uang asing yang sama.
5. NASABAH berhak untuk mengajukan keberatan/klaim kepada BANK dengan disertai
bukti-bukti pembayaran yang sah dalam hal NASABAH berpendapat bahwa Pembukuan
BANK atas kewajiban dan pengembalian yang telah dilakukannya adalah tidak benar.
Apabila NASABAH tidak dapat menunjukkan bukti-bukti pengembalian yang sah, maka
yang dianggap benar adalah catatan Pembukuan BANK.

PASAL 9
KUASA YANG DIBERIKAN DARI NASABAH

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

1. Dalam hal pengembalian pokok yang dilakukan melalui rekening NASABAH di BANK,
maka dengan ini BANK diberi kuasa oleh NASABAH untuk mendebet rekening NASABAH
pada BANK dari waktu ke waktu guna pengembalian seluruh kewajiban NASABAH kepada
BANK dan kepada pihak lain sehubungan dengan Pembiayaan Mudharabahini, termasuk
denda (Ta’zir) dan biaya-biaya lainnya.
2. Sepanjang mengenai kewajiban-kewajiban pengembalian NASABAH kepada BANK yang
timbul dari Akad ini, maka NASABAH dengan ini memberi kuasa kepada BANK untuk
meminta dan menerima bagian dari gaji dan/atau penerimaan/penghasilan lainnya yang
menjadi hak NASABAH dari pejabat/pihak yang berwenang membayarkan gaji dan/atau
penerimaan lainnya dari Instansi/Kantor/pihak dimana NASABAH bekerja dan/atau berhak
menerima penghasilan untuk pengembalian kewajiban NASABAH.
Untuk NASABAH Badan Usaha ;
2. NASABAH dengan ini memberi kuasa kepada BANK untuk meminta dan menerima
sebagian atau seluruh pendapatan dan/atau penerimaan/penghasilan lainnya yang
menjadi hak NASABAH dari pihak manapun juga untuk pengembalian kewajiban
NASABAH.
3. Semua kuasa yang dibuat dan diberikan oleh NASABAH dalam rangka Akad ini merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Akad ini dan tidak dapat ditarik kembali karena
sebab-sebab apapun juga yang dapat mengakhiri kuasa terutama yang dimaksud dalam Pasal
1813, 1814 dan 1816 Kitab UndangUndang Hukum Perdata sampai dengan Pembiayaan ini
lunas, dan NASABAH mengikatkan diri untuk tidak membuat kuasa dan/atau janji-janji yang
sifat dan/atau isinya serupa kepada pihak lain, selain kepada BANK.

PASAL 10
GANTI RUGI (TA'WIDH) DAN DENDA(TA’ZIR)

1. Dalam hal NASABAH lalai, menyimpang dari dan/atau membatalkan Akad ini, maka
BANK berhak mendapat Ganti Rugi (Ta'widh) dari NASABAH sebesar kerugian nyata
yang dialami oleh BANK berupa biaya yang telah dikeluarkan oleh BANK.

Apabila NASABAH Pembiayaan Produktif


2. Kewajiban NASABAH yang tidak dilunasi selambat-lambatnya pada saat Jatuh Tempo
Angsuran atau pelunasan, Maka Nasabah wajib membayar Denda (Ta’zir) atas jumlah
yang lalai dibayar itu terhitung sejak tanggal jumlah tersebut jatuh tempo sampai dengan
tanggal diterimanya pembayaran seluruhnya, yang besarannya adalah sebesar Rp.
………………… per hari, terhitung sejak saat kewajiban pembayaran tersebut jatuh
tempo sampai dengan tanggal dilaksanakannya pembayaran kembali.
3. Ketentuan ini tidak mengurangi Kewajiban NASABAH untuk tetap membayar dan/atau
melunasi Utang Pembiayaan kepada BANK.

Apabila NASABAH Pembiayan Produktif


4. Dana dari Denda (Ta’zir)yang diterima BANK diperuntukkan sebagai dana sosial.

PASAL 11
KEWAJIBAN NASABAH

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :
1.
BANK sepakat menunjuk NASABAH sebagai pengelola dana/usaha, dan NASABAH
menyatakan menerima penunjukan tersebut.
2. Selama jangka waktu Pembiayaan Mudharabah berjalan dan/atau Kewajiban NASABAH
belum lunas, NASABAH wajib untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menjalankan usaha yang telah disepakati bersama sesuai dengan tujuan Pembiayaan
menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dan/atau prinsip-prinsip Syariah dengan
sebaik-baiknya secara layak, amanah dan efisien.
b. Bertindak sebagai pengelola (mudharib) pada saat berhadapan dengan pihak ketiga
untuk kepentingan usaha, kecuali untuk hal tersebut tindakan-tindakan sebagaimana
diatur pada Pasal 12 Akad ini terlebih dahulu harus meminta persetujuan tertulis dari
BANK.
c. Memelihara, menjaga dan menyelamatkan dana Mudharabah.
d. Melakukan pembayaranpengembalian atas semua tagihan dari pihak ketiga melalui
rekening NASABAH dan/atau rekening perusahaan di BANK.
e. Mengelola dan menyelenggarakan pembukuan secara jujur dan benar dengan i'tikad baik
dalam pembukuan tersendiri.
f. Menyerahkan perhitungan hasil usahanya kepada BANK atas Pembiayaan Mudharabah
yang diberikan oleh BANK berdasarkan ketetapan dalam Pasal 2 Akad ini, dan
melaporkannya pada tiaptiap periode sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan oleh
BANK.
g. Apabila NASABAH telah menyerahkan perhitungan hasil usahanya kepada BANK, maka
NASABAH berkewajiban untuk membayarkan bagi hasil yang menjadi hak BANK kepada
BANK, dan NASABAH dengan ini menyatakan dan mengakui mempunyai kewajiban
atas bagi hasil yang menjadi hak BANK tersebut.
h. Menyerahkan kepada BANK setiap dokumen, bahan-bahan dan/atau keterangan-
keterangan yang diminta BANK.
i. Menyampaikan laporan kepada BANK baik secara berkala maupun sewaktu-waktu
mengenai kegiatan usaha yang berkaitan dengan Pembiayaan Mudharabahyang
diterima dari BANK.
j. Dalam hal BANK ingin memperoleh pembuktian kebenaran laporan yang diberikan
NASABAH, maka NASABAH mengizinkan BANK (petugas-petugasnya atau pihak lain
yang ditunjuk oleh BANK) untuk setiap saat memasuki tempat penyimpanan serta
melakukan pemeriksaaan baik terhadap fisik maupun keabsahan seluruh
dokumen/surat bukti kepemilikan barang yang dibeli NASABAH dari Pembiayaan
Mudharabah dan/atau barang yang diagunkan NASABAH kepada BANK sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 12
PEMBATASAN TINDAKAN NASABAH

NASABAH tidak boleh melakukan satu atau lebih hal-hal sebagai dimaksud dalam ketentuan
pasal ini kecuali telah mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BANK:
1. Memperoleh Kewajiban/Pembiayaan lain dari Bank lain atau lembaga keuangan lainnya;
2. Mengagunkan/menjual/memindahtangankan/menyewakan seluruh atau sebagian harta
kekayaan NASABAH kepada pihak lain;
3. Melakukan diversifikasi usaha atau mengubah maksud dan tujuan usaha;
4. Menjual saham-sahamnya kepada pihak ketiga (apabila NASABAH berbentuk badan
usaha) atau membeli saham-saham perusahaan lain;
5. Melakukan merger, konsolidasi, akuisisi, restrukturisasi atau pembubaran
perusahaan(apabila NASABAH berbentuk badan usaha);
6. Mengubah Anggaran Dasar perusahaan atau mengubah susunan pengurus (termasuk
komisaris) atau perubahan pendiri perseroan/perusahaan NASABAH (apabila NASABAH
berbentuk badan usaha);
7. Membayarkan dividen atau kewajiban lain kepada para pendiri/pesero perusahaan NASABAH
(apabila NASABAH berbentuk badan usaha).
8. Memindah-tangankan Agunan.

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

PASAL 13
PENGAWASAN

BANK dan/atau pihak lain yang ditunjuk oleh BANK berhak untuk memeriksa pembukuan
NASABAH dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Pembiayaan Mudharabahyang
diterima oleh NASABAH dari BANK berdasarkan Akad ini, baik secara langsung atau tidak
langsung dan/atau melakukan tindakan-tindakan pembinaan/pengawasan lainnya untuk
mengamankan kepentingan BANK.

PASAL 14
AGUNAN DAN PENGIKATANNYA

1. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan, kesalahan disengaja, kelalaian atau


pelanggaran yang dilakukan NASABAH, BANK dapat meminta NASABAH untuk
memberikan Agunan yang dianggap cukup dan dapat diterima oleh BANK sebagaimana
tercantum dalam Pasal 2, dan diikat dalam suatu akta tersendiri sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Dalam hal NASABAH tidak mengembalikan pokok dan/atau bagi hasil sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 8 angka 2 Akad ini, maka BANK berhak untuk melakukan
pencairan, penjualan dan/atau eksekusi Agunan sesuai yang tersebut dalam angka 1 Pasal
ini.
3. Apabila menurut pendapat BANK nilai dari Agunan tidak lagi cukup untuk menjamin
pengembalian Kewajiban NASABAH, maka atas permintaan pertama dari BANK, NASABAH
wajib menambah Agunan lainnya yang disetujui BANK.
4. NASABAH wajib memberikan bantuan sepenuhnya guna memungkinkan BANK melaksanakan
pengikatan Agunan menurut cara dan pada saat yang dianggap baik oleh BANK.
5. Bukti Kepemilikan Agunan dan Akta Pengikatan Agunan dikuasai oleh BANK sampai
seluruh jumlah Pembiayaan dilunasi.
6. Seluruh biaya yang diperlukan dalam pengikatan Agunan menjadi tanggungan NASABAH.

PASAL 15
ASURANSI

1. Selama jangka waktu Pembiayaan, NASABAH wajib untuk menutup asuransi termasuk
namun tidak terbatas pada asuransi atas barang yang diagunkan dengan syarat
Banker's Clause pada perusahaan asuransi syariah atau perusahaan asuransiyang
disetujui oleh BANK dan premi asuransinya menjadi beban NASABAH.
2. Dalam hal hasil uang pertanggungan tidak cukup untuk melunasi Kewajiban Nasabah,
sisa Kewajiban Nasabah tersebut tetap menjadi kewajiban NASABAH kepada BANK dan
harus dibayar dengan seketika dan sekaligus oleh NASABAH pada saat ditagih oleh
BANK.
3. Asli kuitansi atau bukti pengembalian resmi premi asuransi dan asli polis asuransi dengan
syarat Banker's Clause harus diserahkan kepada BANK.

PASAL 16
NASABAH CIDERA JANJI

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran 1. Tanggal : 23 Maret 2021
1. Revisi :
1.
NASABAH dinyatakan Cidera Janji, apabila tidak memenuhi dengan baik kewajiban-
kewajibannya atau melanggar ketentuan-ketentuan di dalam Akad ini.
2. Salah satu hal atau peristiwa yang ditetapkan di bawah ini merupakan hal
kelalaian/pelanggaran dalam Akad ini, yaitu:
a. NASABAH tidak melaksanakan kewajiban pengembalian / pelunasan Kewajiban
tepat pada waktu yang diperjanjikan sesuai dengan tanggal jatuh tempo atau jadual
angsuran yang telah disepakati PARA PIHAK;
b. Dokumen atau keterangan yang dimasukkan / disuruh masukkan ke dalam
dokumen yang diserahkan NASABAH kepada BANK sebagaimana dimaksud pada
Pasal 4 Akad ini palsu, tidak sah, atau tidak benar;
c. NASABAH dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan Pengadilan yang
telah berkekuatan tetap dan pasti (in kracht van gewijsde) karena tindak pidana
yang dilakukannya;
d. NASABAH tidak memenuhi dan atau melanggar salah satu ketentuan atau lebih
sebagaimana dimaksud Pasal 11 dan Pasal 12 Akad ini;
e. Apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku pada saat Akad
ini ditandatangani atau diberlakukan dikemudian hari, NASABAH tidak dapat atau
tidak berhak menjadi NASABAH;
f. NASABAH atau pihak ketiga telah memohon kepailitan terhadap NASABAH;
g. Apabila karena sesuatu sebab, seluruh atau sebagian Akta Pengikatan Agunan
dinyatakan batal atau dibatalkan berdasarkan Putusan Pengadilan atau Badan
Arbitrase atau nilai Agunan berkurang sedemikian rupa sehingga tidak lagi
merupakan Agunan yang cukup atas seluruh Kewajiban, satu dan lain menurut
pertimbangan dan penetapan BANK;
h. Apabila keadaan keuangan NASABAH/Penjamin tidak cukup untuk melunasi
kewajibannya kepada BANK baik karena kesengajaan atau kelalaian NASABAH;
i. Harta benda NASABAH/Penjamin, baik sebagian atau seluruhnya yang diagunkan
atau yang tidak diagunkan kepada BANK, diletakkan sita jaminan (conservatoir
beslag) atau sita eksekusi (executorial beslag) oleh pihak ketiga;
j. NASABAH/Penjamin masuk dalam Daftar Kredit Macet dan atau Daftar Hitam
(blacklist) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia atau lembaga lain yang terkait;
k. NASABAH/Penjamin memberikan keterangan, baik lisan atau tertulis, yang tidak
benar dalam arti materiil tentang keadaan kekayaannya, penghasilan, Agunan dan
segala keterangan atau dokumen yang diberikan kepada BANK sehubungan
Kewajiban NASABAH kepada BANK atau jika NASABAH menyerahkan tanda
bukti penerimaan barangdan atau surat pemindahbukuan yang ditandatangani oleh
pihak–pihak yang tidak berwenang untuk menandatanganinya sehingga tanda bukti
penerimaan atau surat pemindahbukuan tersebut tidak sah;
l. NASABAH/Penjaminmeminta penundaan pengembalian (surseance van betaling),
tidak mampu membayar, dinyatakan pailit, dilikuidasi, ditaruh dibawah perwalian
atau pengampuan, atau karena sebab-sebab apapun juga tidak berhak lagi
mengurus, mengelola atau menguasai harta bendanya;
m. NASABAH, sebelum atau sesudah Mudharabah diberikan oleh BANK, juga
mempunyai Kewajiban kepada pihak ketiga dan hal yang demikian tidak
diberitahukan kepada BANK baik sebelum diberikan atau sebelum Kewajiban lain
tersebut diperoleh;
n. NASABAH/Penjamin lalai, melanggar atau tidak dapat/tidak memenuhi suatu
ketentuan dalam Akad ini, perjanjian pengikatan Agunan atau dokumen-dokumen
lain sehubungan dengan Pembiayaan ini;

o. NASABAH/Penjamin meninggal dunia/dibubarkan/bubar (apabila NASABAH


adalah suatu badan usaha berbadan hukum atau bukan berbadan hukum),
meninggalkan tempat tinggalnya/pergi ke tempat yang tidak diketahui untuk waktu
lebih dari 2 (dua) bulan dan tidak menentu, ditangkap pihak yang berwajib dan atau

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

melakukan/terlibat dalam suatu perbuatan/peristiwa yang menurut pertimbangan


BANK dapat membahayakan Pembiayaan Mudharabah,
p. Terjadi peristiwa apapun yang menurut pendapat BANK akan dapat mengakibatkan
NASABAH/Penjamin tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada
BANK.

3. Apabila NASABAH Cidera Janji, BANK berhak untuk melakukan tindakan-tindakan


sebagai berikut:
a. Memberikan peringatan baik secara lisan maupun tertulis dalam bentuk pernyataan
lalai/Cidera Janjiberupa surat atau akta lain yang sejenis yang dikirimkan ke alamat
NASABAH.
b. Memberikan peringatan dalam bentuk pemasangan Papan Peringatan (Plank),
Stiker atau dengan cara apapun yang ditempelkan atau dituliskan pada Agunan dan
objek Mudharabah ini.
c. Menjual Agunan dari NASABAH dan/atau penjamin sesuai dengan harga pasar.

4. Dalam hal NASABAH Cidera Janji, maka NASABAH bertanggung jawab atas biaya
perkara dan biaya lainnya yang timbul akibat proses penyelesaian sengketa.

PASAL 17
PENGAWASAN, PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN TERHADAP AGUNAN

1. Selama NASABAH belum melunasi seluruh Kewajiban NASABAH yang timbul dari
Akad ini, BANK berhak melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan-keterangan
yang diperlukan terkait dengan Agunan.
2. Dalam hal NASABAH Cidera Janji, maka BANK berhak setiap saat melakukan
tindakan terhadap barang yang diagunkan antara lain namun tidak terbatas pada:
a. Memasuki pekarangan dan bangunan yang menjadi Agunan dan/atau memasuki
pekarangan dan bangunan dimana Agunan tersebut disimpan.
b. Melakukan pemeriksaan atas keadaan Agunan berikut fasilitasnya yang melekat serta
mendapatkan keterangan secara langsung ataupun tidak langsung dari
NASABAH dan/atau dari siapa pun mengenai hal-hal yang perlu diketahui oleh
BANK.
3. Tindakan-tindakan BANK sebagaimana dimaksud angka 1 dan angka 2 pasal ini,
bukan pencemaran nama baik, bukan merupakan perbuatan yang tidak menyenangkan
dan bukan perbuatan melawan hukum;oleh karenanya NASABAH tidak akan
melakukan tuntutan-tuntutan perdata dan/atau pidana.
4. NASABAH wajib memberikan keterangan-keterangan secara benar atas pertanyaan-
pertanyaan BANK dalam rangka pengawasan dan pemeriksaaan Agunan.

PASAL 18
PENAGIHAN SEKETIKA SELURUH KEWAJIBAN NASABAH
1. Menyimpang dari jangka waktu Pembiayaan, BANK berhak mengakhiri jangka waktu
Pembiayaan Mudharabah dan menagih pelunasan sekaligus atas seluruh sisa Kewajiban
NASABAH dan NASABAH wajib membayar dengan seketika dan melunasi sekaligus atas
sisa Kewajiban NASABAH atau BANK berhak melakukan upaya-upaya hukum lain untuk
menyelesaikan Pembiayaan Mudharabahsesuai Akad ini, apabila:
a. NASABAH Cidera Janji,sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 Akad ini.
b. NASABAH diperkirakan tidak akan mampu lagi untuk memenuhi sesuatu ketentuan
atau kewajiban di dalam Akad ini, karena terjadinya antara lain peristiwa sebagai
berikut :

(1) NASABAH diberhentikan dari Kantor/Instansi yang bersangkutan, dijatuhi


hukuman oleh pengadilan, mendapat cacat badan sehingga oleh karenanya
belum/tidak dapat dipekerjakan lagi, atau
(2) NASABAH telah dinyatakan pailit atau tidak mampu membayar atau telah

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

berada di bawah pengampuan


Apabila NASABAH berupa Badan Usaha :
(1) NASABAH telah dinyatakan pailit atau tidak mampu membayar
(2) NASABAH telah dicabut izin usaha/operasionalnya.

c. NASABAH membuat atau menyebabkan atau menyetujui dilakukan atau membiarkan


dilakukan suatu tindakan yang membahayakan atau dapat membahayakan,
mengurangi nilai atau meniadakan Agunan atas Pembiayaan Mudharabah ini.
d. Barang yang diberikan oleh NASABAH sebagai Agunan Pembiayaan telah musnah.
e. NASABAH tidak atau lalai memperpanjang jangka waktu hak atas tanah/barang yang
diagunkan kepada BANK, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. Keterangan yang diberikan atau hal-hal yang disampaikan atau Bukti Kepemilikan Agunan
yang diserahkan kepada BANK terbukti palsu atau NASABAH lalai atau gagal untuk
memberikan keterangan yang sesungguhnya kepada BANK.
g. NASABAH gagal dalam memenuhi atau NASABAH bertindak bertentangan dengan suatu
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mempunyai akibat penting terhadap
atau mempengaruhi usaha yang dikelolanya dari Pembiayaan Mudharabah.
h. Setiap sebab atau kejadian apapun antara lain perubahan bidang moneter, keuangan atau
politik nasional yang mempengaruhi kegiatan bisnis pada umumnya dan menurut
pertimbangan bisnis BANK tidak mungkin lagi meneruskan Pembiayaan Mudharabahi ni
baik untuk sementara maupun seterusnya.
2. Apabila setelah mendapat peringatan dari BANK, NASABAH tidak dapat melunasi seluruh
sisa Kewajiban NASABAH yang seketika ditagih oleh BANK, maka BANK berhak
memerintahkan kepada NASABAH dan NASABAH wajib untuk
mengosongkan/menyerahkan barang yang telah diagunkan oleh NASABAH
dan/ataumenyerahkan barang-barang lain milik NASABAH sebagaimana dimaksud pasal
1131 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata kepada BANK, selambat-lambatnya dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal perintah BANK, tanpa
syarat-syarat dan ganti rugi apapun juga.
3. Apabila NASABAH ternyata tidak mengosongkan/menyerahkan Agunannya dalam jangka
waktu yang ditentukan dalam angka 2 Pasal ini, maka BANK berhak untuk meminta
bantuan pihak yang berwenang guna mengosongkan/mengambil Agunan tersebut, dan
biaya-biaya yang timbul berkenaan dengan hal tersebut menjadi beban dan tanggung jawab
NASABAH.

PASAL 19
PENGUASAAN DAN PENJUALAN (EKSEKUSI) AGUNAN

1. Apabila NASABAH Cidera Janji, maka setelah memperingatkan NASABAH, BANK berhak
untuk melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Melaksanakan eksekusi terhadap Agunan berdasarkan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
b. Melaksanakan penjualan terhadap Agunan sesuai dengan harga pasar.
2. Apabila NASABAH karena tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya untuk membayar
Kewajiban NASABAH dan atas dasar itu NASABAH menyerahkan Agunan kepada BANK
maka BANK berhak melaksanakan tindakan-tindakan tersebut pada angka 1 Pasal ini.

3. Apabila BANK menggunakan haknya untuk menagih pelunasan sekaligus atas


Kewajiban NASABAH dan NASABAH tidak dapat memenuhi kewajibannya membayar
pelunasan tersebut, BANK berhak untuk setiap saat menggunakan haknya untuk

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

mengeksekusi / menjual Agunan yang dipegangnya menurut cara dan harga sesuai
harga pasar termasuk dan tidak terkecuali BANK berhak sepenuhnya mencarikan pihak
lain yang bersedia untuk mengambil alih atau mengoper Kewajiban NASABAH, dan
dengan Akad ini NASABAH memberikan kuasa kepada BANK untuk melakukan segala
tindakan guna melaksanakan maksud tersebut di atas, tanpa ada tindakan yang
dikecualikan.
4. Hasil penjualan Agunan tersebut diprioritaskan untuk melunasi seluruh sisa Kewajiban
NASABAH kepada BANK, termasuk semua biaya yang telah dikeluarkan BANK guna
melaksanakan eksekusi Agunan, dan apabila masih ada sisanya maka jumlah sisa tersebut
akan dibayarkan kepada NASABAH.
5. Apabila dari hasil penjualan Agunan jumlahnya belum mencukupi untuk melunasi
seluruh Kewajiban NASABAH kepada BANK, maka sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku, BANK berhak untuk mengambil pelunasan atas sisa Kewajiban
NASABAH tersebut dari penjualan barang-barang lain milik NASABAH.

PASAL 20
PENGALIHAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH KEPADA PIHAK LAIN

1. NASABAH menyetujui dan sepakat untuk memberikan hak sepenuhnya kepada BANK untuk
mengalihkan Pembiayaan Mudharabah dan/atau tagihan BANK terhadap NASABAH
berikut semua perjanjian tambahannya, termasuk hak-hak Agunan atas Pembiayaan ini
kepada pihak lain yang ditetapkan oleh BANK sendiri, setiap saat diperlukan oleh BANK,
dan dengan Akad ini NASABAH memberikan kuasa kepada BANK dan BANK berhak
untuk melakukan segala tindakan guna melaksanakan maksud tersebut di atas, tanpa ada
tindakan yang dikecualikan.
2. Apabila BANK melaksanakan penyerahan Pembiayaan Mudharabah kepada pihak lain
sebagaimana dimaksud pada angka1 Pasal ini dan pengelolaan Pembiayaan tetap
dilakukan oleh BANK, maka BANK wajib memberitahukan kepada NASABAH melalui
media surat menyurat, surat elektronik atau media lainnya, sehingga apabila kemudian
pihak yang menerima penyerahan Pembiayaan Mudharabah menjalankan haknya sebagai
penerima pengalihan Pembiayaan Mudharabah, maka hal demikian sudah dapat dinyatakan
sepenuhnya semata-mata berdasarkan Akad yang dibuat antara BANK dengan pihak yang
menerima penyerahan Pembiayaan Mudharabah dan adanya pengalihan Pembiayaan
Mudharabah ini tidak mempengaruhi sama sekali pelaksanaan kewajiban NASABAH sesuai
dengan Akad ini. Apabila pengelolaan Pembiayaan tidak dilakukan oleh BANK setelah
Pembiayaan Mudharabah dialihkan, maka BANK wajib memberitahukan adanya
pengalihan Pembiayaan Mudharabah tersebut kepada NASABAH.

PASAL 21
PERNYATAAN DAN JAMINAN NASABAH

NASABAH menyatakan dengan ini menjamin akan kebenaran, keaslian dan kelengkapan
identitas yang diserahkan dan namanya tersebut dalam Akadini dan seluruh dokumen yang
menjadi dasar dibuatnya Akad ini tanpa ada yang dikecualikan, sehingga apabila dikemudian
hari sejak ditandatangani Akad ini timbul sengketa dengan nama dan dalam bentuk apapun
yang disebabkan karena Akad ini, maka para pihak yang membuat keterangan dengan ini
berjanji dan mengikat diri untuk bertanggungjawab dan bersedia menanggung segala risiko
yang timbul.

Untuk Badan Usaha ;


1. NASABAH menyatakan dan menjamin hal-hal sebagai berikut bahwa NASABAH adalah

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

perusahaan berbadan hukum/bukan badan hukum yang didirikan dan sah menurut
Undang-Undang Negara Republik Indonesia, mempunyai kuasa penuh dan berwenang
dalam memenuhi kewajibannyayang memiliki harta kekayaan dan aset dan terdaftar untuk
menjalankan usahanya sebagaimana yang dijalankan sekarang dan berhak serta terdaftar
untuk menjalankan usahanya di domisili hukum manapun.
2. NASABAH dengan ini menjamin akan kebenaran, keaslian dan kelengkapan identitas
yang mewakili perusahaan yang namanya tersebut dalam Akad ini dan seluruh dokumen
yang menjadi dasar dibuatnya Akad ini tanpa ada yang dikecualikan, sehingga apabila
dikemudian hari sejak ditandatangani Akad ini timbul sengketa dengan nama dan dalam
bentuk apapun yang disebabkan karena Akad ini, maka para pihakyang membuat
keterangan dengan ini berjanji dan mengikat diri untuk bertanggung jawab dan bersedia
menanggung segala risiko yang timbul
3. Menjamin bahwa keberadaan segala dokumen dan akta yang ditandatangani oleh NASABAH
berkaitan dengan Akad ini tidak melanggar/bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku atau Anggaran Dasar NASABAH yang berlaku sehingga oleh
karenanya sah, berkekuatan hukum dan mengikat NASABAH dalam pelaksanaan Akad ini.
4. Menjamin bahwa NASABAH telah memperoleh seluruh persetujuan yang diharuskan oleh
suatu ketentuan yang berlaku untuk melaksanakan tindakan hukum dalam Akad ini.
5. Menyimpan seluruh dokumen/surat-surat persetujuan dari instansi yang berwenang dan
wajib mengurusnya bila telah berakhir masa berlakunya.
6. Memberitahukan kepada BANK dengan segera apabila terjadi peristiwa yang mungkin
mengganggu jalannya usaha atau yang akan merugikan keadaan keuangan NASABAH
dan/atau usahanya.
7. Menjamin bahwa segala keterangan dan data mengenai akta pendirian, Anggaran Dasar dan
susunan anggota Direksi dan Komisaris serta susunan para pemegang saham NASABAH
(apabila NASABAH berbentuk badan usaha) adalah benar dan sesuai dengan keadaan
sebenarnya pada tanggal Akad ini.
8. Menjamin bahwa pada saat Akad ini ditandatangani, NASABAH tidak tersangkut atau terlibat
dalam suatu perkara perdata, perkara pidana, perkara kepailitan, perkara arbitrase atau
perkara Tata Usaha Negara dimana keputusan dalam perkara tersebut jika
dilaksanakan/dieksekusi akan besar pengaruhnya/mengancam kekayaan atau keadaan
keuangan.

PASAL 22
BERAKHIRNYA DAN BERALIHNYA HAK-HAK DAN KEWAJIBAN NASABAH

1. Dalam hal seluruh Kewajiban NASABAH telah dilunasi, BANK wajib menyerahkan kembali
semua surat-surat dan/atau dokumen-dokumen mengenai Agunan, serta surat-surat bukti
lainnya yang disimpan atau dikuasai BANK, termasuk apabila Agunan dimiliki
Penjaminkepada:
a. NASABAH atau kuasanya berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku;
b. Ahli Waris NASABAH;
c. Pemenang lelang/pembeliAgunan;
d. Pihak lain berdasarkan Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

2. Apabila NASABAH meninggal dunia, hak dan kewajibannya beralih kepada ahli waris dan
BANK berhak untuk meminta kepada ahli warisnya salinan akta kematian yang dilegalisir
oleh pejabat atau instansi yang berwenang, surat keterangan ahli waris, akta wasiat (jika

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

ada) atau bukti-bukti lainnya, yang menurut pertimbangan BANK diperlukan untuk
mengetahui ahli waris yang sah.

PASAL 23
FORCE MAJEURE

1. Dalam hal terjadi Force Majeure, maka pihak yang terkena akibat langsung dari Force
Majeure tersebut wajib memberitahukan secara tertulis dengan melampirkan bukti-bukti dari
instansi yang berwenang kepada pihak lainnya mengenai peristiwa Force Majeure tersebut
dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal Force
Majeure terjadi.
2. Keterlambatan atau kelalaian pihak yang mengalami Force Majeure untuk memberitahukan
adanya Force Majeure tersebut kepada pihak lainnya mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa
tersebut sebagai Force Majeure.
3. Seluruh permasalahan yang timbul akibat terjadinya Force Majeure akan diselesaikan oleh
PARA PIHAK secara musyawarah untuk mufakat. Hal tersebut tanpa mengurangi hak-
hak BANK sebagaimana diatur dalam Akad ini.

PASAL 24
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Pelaksanaan Akad ini tunduk kepada ketentuan perundang-undangan dan ketentuan


Syariah yang berlaku bagi BANK di Indonesia.
2. Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan dalam penafsiran atau pelaksanaan
ketentuan-ketentuan dari Akad ini, maka para pihak sepakat untuk terlebih dahulu
menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.
3. Dalam hal musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud angka 2 Pasal ini tidak
menghasilkan kata sepakat mengenai penyelesaian perselisihan,maka Para Pihak
sepakat untuk memilih tempat kedudukan hukum (domisili) yang tetap di Kantor
Pengadilan Agama ........75 (sesuai dengan domisili kantor cabang pemberi pembiayaan).

PASAL 25
KORESPONDENSI

1. Setiap pengembalian Kewajiban NASABAH atau setiap bagian dari Kewajiban NASABAH
dan surat menyurat harus dilakukan/ dialamatkan pada Kantor BANK yang telah ditentukan
pada jam kerja dari Kantor yang bersangkutan.
2. Semua surat menyurat, termasuk surat elektronik dan pernyataan tertulis yang timbul dari dan
bersumber pada Akad ini harus dikirimkan oleh masing-masing pihak kepada pihak lain
dalam Akad ini dilakukan dengan pos tercatat atau melalui jasa kurir dan/atau sarana
komunikasi lain ke alamat tersebut yang diterima secara efektif di bawah ini:
BANK: …………………………76
Alamat : ………………………….77
Telepon/HP : …………………………78
\

Fax : …………………………79
Email : …………………………80
Alamat Kantor Cabang Syariah BANK yang tercantum pada Akad ini.

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :

NASABAH : ………………………..81
Alamat :………………………...82
Telepon/HP :………………………...83
Fax :…………………….…..84
Email :………………………...85
Alamat rumah atau alamat Kantor NASABAH yang tercantum pada Akad ini.
3. Semua surat menyurat atau pemberitahuan tertulis dianggap telah diterima berdasarkan
bukti pengiriman atau pos tercatat atau bukti penerimaan yang ditandatangani oleh para
pihak atau yang mewa kilinya dan/ atau sebagai tanda terima.
4. Dalam hal terjadi perubahan alamat dari alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang
tercatat pada masing-masing pihak maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis
kepada pihak lainnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja sebelum terjadinya perubahan alamat
dimaksud. Jika perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan maka semua surat-menyurat
atau pemberitahuan berdasarkan Akad ini dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya
dengan dikirimnya surat atau pemberitahuan itu ke alamat tersebut di atas atau alamat
terakhir yang diketahui/tercatat pada masing-masing pihak.

PASAL 26
LAIN-LAIN

1. Segala sesuatu yang belum diatur atau perubahan dalam Akad ini akan diatur dalam surat-
menyurat dan/atau addendum berdasarkan kesepakatan bersama antara PARA PIHAK yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad ini.
2. Semua pemberitahuan tertulis dari BANK dan semua surat menyurat antara PARA PIHAK
dalam pelaksanaan Akad ini mengikat dan harus ditaati oleh NASABAH.
3. Selama Pembiayaan Mudharabah ini belum dilunasi, NASABAH wajib memelihara rekening
tabungan atau giro pada BANK.
4. Apabila NASABAH mempunyai hubungan rekening pembiayaan atau simpanan dengan/pada
lembaga keuangan atau lembaga lainnya, NASABAH wajib mengungkapkan secara penuh
setiap rekening yang telah dibuka oleh NASABAH pada lembaga keuangan atau lembaga
lainnya, yang merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh NASABAH.
5. NASABAH berkewajiban untuk mengutamakan pengembalian kepada BANK.
6. Atas permintaan BANK, NASABAH wajib menyampaikan salinan/tembusan yang sah dari
setiap rekening baik rekening Pembiayaanataupun rekening simpanan atas nama NASABAH
pada Lembaga Keuangan atau Lembaga lain.
7. Atas dasar kewenangan penuh yang diberikan oleh NASABAH, BANK dapat meminta secara
langsung salinan/tembusan ataupun keterangan mengenai rekening-rekening tersebut kepada
lembaga yang menyelenggarakan rekening-rekening atas nama NASABAH.
8. Batalnya salah satu atau beberapa pasal dalam Akad ini tidak menyebabkan batalnya pasal-
pasal lain dalam Akad ini.
9. Lampiran-lampiran dan Akad tambahan (accesoir/addendum) atas Akad ini (jika ada)
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad ini serta wajib dipatuhi oleh NASABAH
sebagaimana mestinya.
10. Uraian Pasal demi Pasal dalam Akad ini, telah dibaca, dimengerti dan dipahami serta
disetujui oleh PARA PIHAK.
11. Akad ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani

12. Akad ini telah disesuaikan dengan ketentuan Perundang-undangan termasuk Ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
Demikian Akad ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak di atas materai cukup dalam
rangkap 2 (dua) yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh
STANDARISASI AKAD PRODUK
Bab : Lampiran
PENYALURAN DANA DAN JASA
SK Dir. No. : 065/SK/DIR-OP/2021
Lampiran Tanggal : 23 Maret 2021
Revisi :
NASABAH PT.BANK JABAR BANTEN SYARIAH
KANTOR CABANG SYARIAH………….86

Materai
Rp.10.000,-

Tanda Tangan dan Nama Tanda Tangan dan Nama Jelas88


Jelas87

Mengetahui/Menyetujui
ISTERI/SUAMI

Tanda Tangan dan Nama Jelas89

SAKSI-SAKSI

Tanda Tangan dan Nama Jelas 90 Tanda Tangan dan Nama Jelas91

Ketentuan ini bersifat rahasia. Hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. Bank Jabar Banten Syariah.

Diverifikasi oleh

Anda mungkin juga menyukai