Anda di halaman 1dari 9

AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH

Nomor:

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu sebagian mereka berbuat dzalim
kepada sebagian lain, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh” (QS Shad:24)

Pada hari ini--------------------- tanggal ……..….M/…………………….. H, telah dibuat dan ditandatangani


Akad Pembiayaan Musyarakah oleh dan antara pihak-pihak :

Nama : ………………………………………………………………………………………
NIK : ……………………………………………………………………………………….
Jabatan : …………………………………………………………………………………………

Dalam melakukan perbuatan hukum yang akan diuraikan dalam perjanjian ini bertindak dalam jabatannya
tersebut berdasarkan Akta nomor:………………………………. dari dan karenanya sah bertindak mewakili
untuk dan atas nama PT BPRS Syariah ………berkedudukan dan berkantor pusat di………………..untuk
selanjutnya disebut: BANK.

A. Jika Nasabah Pribadi

................. lahir di ......., pada tanggal..................... bertempat tingal di ………………., , sesuai dengan
KTP No .................. berlaku tanggal .............. sampai dengan tanggal Seumur Hidup (E-KTP)
-dalam melakukan perbuatan hukum yang akan diuraikan dalam perjanjian ini telah mendapatkan
persetujuan dari………….., selaku suami/istri sesuai dengan kutipan Akta/Surat Nikah No....................
Sesuai dengan KTP No. ................ Berlaku tanggal .......... sampai tanggal Seumur Hidup (E-KTP), yang
keduanya turut hadir dan menandatangani Akad ini. untuk selanjutnya secara bersama disebut
NASABAH.

B. Jika Nasabah Badan Hukum


…………………………….., lahir di…….pada tanggal bertempat tinggal di……..sesuai dengan KTP
No…………….berlaku tanggal ……….sampai dengan tanggal Seumur Hidup (E-KTP)
-dalam melakukan perbuatan hukum yang akan duraikan dalam perjanjian ini bertindak dalam jabatannya
sebagai ……………… ………….yang Badan hukumnya didirikan berdasar Akta Nomor ……..Notaris
………..yang disyahkan oleh :…………tanggal……, berkedudukan dan berkantor pusat di ….
…………………………………..,
-bahwa perbuatan hukum yang akan diuraikan dalam perjanjian ini telah mendapat persetujuan Rapat
…………….yang selenggarakan pada ……….sebagaimana Surat keputusannya akan dilekatkan dalam
perjanjian ini. untuk selanjutnya disebut: NASABAH.

BANK dan NASABAH selanjutnya secara bersama-sama disebut ”Para Pihak”, telah sepakat untuk
membuat dan menandatangani Akad Pembiayaan Musyarakah ini (selanjutnya disebut “Akad”), dengan
terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa, Nasabah membutuhkan fasilitas pembiayaan, dan pada tanggal ………………… telah
mengajukan permohonan pembiayaan kepada BANK untuk memenuhi kebutuhan Modal Kerja
Usaha/Proyek yang uraiannya akan disebutkan dalam Akad ini.
2. BANK sebagai lembaga intermediasi dalam Pembiayaan, bersedia menyertakan modalnya kepada
usaha NASABAH sepanjang memenuhi persyaratan kelayakan dan prinsip syariah;
3. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas para Pihak telah setuju dan bersepakat dan karenanya dengan
ini mengikatkan diri satu terhadap yang lain untuk menjalankan usaha/proyek
……………………… sesuai dengan permohonan yang diajukan oleh NASABAH kepada BANK.
4. Bahwa usaha/proyek yang dikelola oleh Nasabah modalnya didapat dari penyertaan BANK dan
penyertaan NASABAH, dengan risiko untung dan/atau ruginya akan ditanggung bersama sesuai
dengan porsi penyertaan modal yang disepakati oleh PARA PIHAK..
5. Bahwa, terhadap permohonan NASABAH tersebut BANK telah menyatakan persetujuannya, baik
terhadap kegiatan usaha yang akan dijalankan NASABAH maupun terhadap pembagian
pendapatan/keuntungan berdasarkan prinsip bagi hasilnya.

1
Pasal 1
DEFINISI
1. Syari’ah
Adalah Hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
2. Pembiayaan Musyarakah
Penyediaan dana untuk kerjasama usaha tertentu yang masing-masing pihak memberikan porsi dana
dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati, sedangkan
kerugian ditanggung sesuai porsi dana masing-masing.
3. Musyarik
Adalah NASABAH sebagai pengelola usaha/proyek.
4. Syirkah
Adalah bentuk usaha atau proyek yang dikerjasamakan oleh BANK dan NASABAH.
5. Nisbah Bagi Hasil
Adalah proporsi pembagian atas pendapatan/keuntungan dan risiko usaha/proyek diantara NASABAH
dan BANK yang ditetapkan berdasarkan Akad ini.
6. Keuntungan Usaha
Adalah pertambahan harta yang diperoleh dalam menjalankan usaha/proyek yang dihitung berdasarkan
periode tertentu yaitu dengan mengurangi jumlah harta akhir periode dengan harta awal.
7. Masa (Jangka Waktu) Penggunaan Modal
Adalah masa berlakunya Akad ini sesuai dengan yang ditentukan dalam Pasal 3 Akad ini.
8. Pendapatan
Adalah seluruh penerimaan yang diperoleh dari hasil usaha yang dijalankan NASABAH dengan
menggunakan modal yang disediakan oleh BANK sesuai dengan Akad ini.
9. Pembukuan Pembiayaan
Adalah pembukuan atas nama NASABAH pada BANK yang khusus mencatatat seluruh transaksi
NASABAH sehubungan dengan pembiayaan yang merupakan bukti sah dan mengikat NASABAH atas
segala kewajiban pembayaran, sepanjang tidak dapat dibuktikan sebaliknya dengan cara yang sah
menurut hukum.
10. Dokumen Jaminan
Adalah segala macam dan bentuk surat bukti tentang kepemilikan atau hak-hak lainnya atas barang
yang dijadikan jaminan dan akta pengikatannya guna menjamin terlaksananya kewajiban NASABAH
terhadap BANK berdasarkan Akad ini
11. Hari Kerja BANK
Adalah hari kerja BANK Indonesia.
12. Cedera Janji
Adalah peristiwa-peristiwa sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 13 Akad ini yang menyebabkan
BANK dapat menghentikan seluruh atau sebahagian pembayaran dan menagih dengan seketika dan
sekaligus jumlah kewajiban NASABAH kepada BANK sebelum jangka waktu Akad ini berakhir.
13. Ta’addi
Adalah melakukan sesuatu yang tidak boleh atau tidak semestinya dilakukan.
14. Taqshir
Adalah tidak melakukan sesuatu yang semestinya dilakukan.
15. Mukhalafat al-Syuruth.
Adalah melanggar ketentuan-ketentuan ( yang tidak bertentangan dengan syariah) yang disepakati
pihak-pihak yang berakad.

Pasal 2
PEMBIAYAAN DAN JANGKA WAKTU PENGGUNAANNYA

(1) BANK dan NASABAH sepakat, dan dengan ini saling mengikatkan diri satu terhadap yang lain,
bahwa untuk membiayai usaha/proyek ……………………………………. sebagaimana
permohonannya telah diajukan oleh NASABAH kepada BANK yang dilampirkan sebagai satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dari Akad ini;
(2) BANK dan NASABAH masing-masing telah saling sepakat akan menyediakan sejumlah uang
sebagai penyertaan modal dari seluruh modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha/proyek
senilai Rp.........., sebagai berikut :
a. BANK sebesar ................................. atau ... % dan
b. NASABAH sebesar .......................... atau ...%.
(3). Perjanjian kerja sama usaha dalam bentuk musyarakah antara BANK dan NASABAH berlangsung
untuk jangka waktu ... (....) bulan, terhitung sejak tanggal Akad ini ditandatangani kedua belah
pihak pada tanggal ..... dan berakhir pada tanggal ......

2
Dengan rincian sebagai berikut:
Nama Proyek
Nilai Proyek Rp 450,000,000
Pajak Rp 0 0%
Nilai Proyek setelah Pajak Rp 450,000,000
Proyeksi Laba Proyek Rp 99,000,000 22%
Proyeksi Kebutuhuan Modal
Kerja Rp 351,000,000
Modal Sendiri (Nasabah) Rp 251,000,000
Pembiayaan dari BPRS Rp 100,000,000
Jangka Waktu (bulan) 3
Ekspektasi Laba BPRS/Bulan 2.50%
Nisbah BPRS 7.58%
Nisbah Nasabah 92.42%
Proyeksi Laba untuk BPRS Rp 7,500,000
Proyeksi Laba untuk Nasabah Rp 91,500,000
Proyeksi Kewajiban Nasabah Rp107,500,000

Pasal 3
BIAYA-BIAYA
1. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menanggung seluruh biaya yang diperlukan
berkenaan dengan pelaksanaan Akad ini sepanjang hal itu diberitahukan oleh BANK kepada
NASABAH dan NASABAH menyetujuinya sebelum ditandatanganinya akad ini.
2. Biaya-biaya yang dimaksud dalam ayat (1) tersebut adalah:
Administrasi : Rp………………….
Materai : Rp ………………….
Asuransi Jiwa* : Rp…………………..

Asuransi Jaminan* : Rp…………………..

Pengikatan Notaris : Rp…………………..


Appraisal : Rp…………………..
ZIS : Rp ………………….
Jumlah : Rp………………….. (………………………………
………)
*) Ketentuan tentang Asuransi Jiwa dan Asuransi Kerugian, bahwa Bank merupakan pihak yang
ditunjuk dan berhak menerima pembayaran claim asuransi jika terjadi peristiwa yang ditentukan
(banker’s clause).
3. Segala pajak yang timbul sehubungan dengan Akad ini merupakan tanggung jawab dan wajib dibayar
oleh NASABAH.

Pasal 4
SYARAT REALISASI PEMBIAYAAN

Pencairan Pembiayaan dilakukan secara sekaligus dengan cara dipindahbukukan ke rekening tabungan atas
nama NASABAH No.Rekening , setelah NASABAH memenuhi seluruh persyaratan
pencairan sebagai berikut:
1. Telah menyerahkan kepada BANK surat atau formulir permohonan pesanan barang yang berisi rincian
barang yang akan dibeli beserta jumlah dan harganya berdasarkan Akad ini;
2.Nasabah telah menandatangani Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (Offering Letter)
nomor……..tanggal ……… dan telah menyerahkan kepada Bank;
3.Nasabah telah memenuhi seluruh persyaratan pencairan pembiayaan yang tercantum dalam Surat
Penegasan Persetujuan Pembiayaan (Offering Letter) nomor……..tanggal ……… dan/atau Nasabah
telah menyerahkan kepada Bank semua dokumen termasuk tetapi tidak terbatas pada dokumen jaminan
yang berkaitan dengan akad ini;

3
4. Telah menandatangani akad dan perjanjian lain yang dipersyaratkan;
5. Telah melunasi biaya-biaya yang disyaratkan oleh Bank yang berkaitan dengan terjadinya akad ini.

Pasal 5
PROYEKSI KEUNTUNGAN DAN KESEPAKATAN BAGI HASIL

1. Proyeksi Pendapatan (net revenue sharing) yang diperoleh dari usaha/proyek ini selama ....bulan adalah
sebesar Rp......... (.................................).
2. NASABAH dan BANK sepakat, dan dengan ini mengikatkan diri satu terhadap yang lain, bahwa nisbah
bagi hasil dari proyeksi pendapatan (net revenue sharing) masing-masing pihak adalah:

a. NASABAH:
...% atau sejumlah Rp.............

b. BANK:
... % atau sejumlah Rp.............

3. NASABAH dan BANK juga sepakat, dengan ini mengikatkan diri satu terhadap yang lain bahwa
pelaksanaan bagi hasil akan dilakukan pada saat jatuh tempo tanggal....................

Pasal 6
LAPORAN PERHITUNGAN USAHA

1. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri, untuk menyerahkan laporan perhitungan
usaha/proyek yang dibiayai oleh BANK dengan fasilitas Pembiayaan berdasarkan Akad ini paling
lambat tanggal .......
2. BANK berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan penilaian kembali atas laporan
perhitungan usaha/proyek yang dilakukan oleh NASABAH, selambat-lambatnya pada hari ke 3 sesudah
BANK menerima perhitungan usaha/proyek tersebut dari NASABAH disertai dengan data yang
lengkap.
3. Apabila sampai dengan hari ke 3, BANK tidak menyerahkan kembali hasil penilaian tersebut kepada
NASABAH, maka BANK dianggap secara sah telah menerima dan mengakui laporan perhitungan yang
dibuat oleh NASABAH.
4. BANK berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk turut menanggung kerugian yang timbul dalam
pelaksanaan Akad ini secara proporsional dengan modal BANK, kecuali apabila kerugian tersebut
terjadi karena ketidakjujuran dan/atau kelalaian NASABAH sebagaimana yang diatur dalam pasal 13
dan/atau pelanggaran yang dilakukan NASABAH atas syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Pasal 5
Akad ini.
5. BANK baru akan menerima dan mengakui terjadinya kerugian tersebut, apabila BANK telah menerima
dan menilai kembali segala perhitungan yang dibuat dan disampaikan oleh NASABAH kepada BANK,
dan BANK telah menyerahkan hasil penilaiannya tersebut secara tertulis kepada NASABAH.
6. NASABAH dan BANK berjanji dan dengan ini mengikat diri satu terhadap yang lain, bahwa BANK
hanya akan menanggung segala kerugian maksimum sebesar pembiayaan yang diberikan kepada
NASABAH, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2.

Pasal 7
JADWAL PEMBAYARAN

1. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk mengembalikan kepada BANK, seluruh
jumlah pembiayaan pokok berikut bagi hasil dari realisasi bagi hasil yang menjadi hak BANK sesuai
dengan nisbah sebagaimana ditetapkan pada Pasal 5 Akad ini dan sesuai dengan jadwal pembayaran
yang telah disepakati oleh NASABAH dan BANK, yaitu:

PROYEKSI
PEMBAYARAN NISBA PENDAPATA
NO TANGGAL PROYEKSI H N TOTAL
POKOK
BAGI HASIL BANK BANK PEMBAYARAN
1
2
3
4
5

4
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL

2. Dalam hal tanggal jatuh tempo atau saat pembayaran angsuran tidak pada hari kerja BANK, maka
NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyediakan dana atau melakukan
pembayaran kepada BANK pada 1 (satu) hari kerja sebelumnya.
3. Setiap pembayaran kembali oleh NASABAH kepada BANK atas pembiayaan yang diberikan oleh
BANK dilakukan di kantor BANK atau ditempat lain yang ditunjuk BANK, atau dilakukan melalui
rekening yang dibuka oleh dan atas nama NASABAH di BANK.
4. Dalam hal pembayaran dilakukan melalui rekening NASABAH di BANK, maka dengan ini NASABAH
memberi kuasa kepada BANK untuk mendebet rekening NASABAH dengan nomor rekening ---- .......
----- guna pembayaran/pelunasan kewajiban NASABAH kepada BANK.
5. Dalam hal NASABAH membayar kembali atau melunasi modal yang difasilitasi oleh BANK lebih awal
dari waktu yang ditentukan, maka tidak berarti pembayaran tersebut akan menghapus atau mengurangi
bagian dari pendapatan/keuntungan yang menjadi hak BANK sebagaimana ditetapkan dalam Akad ini.

Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. BANK dan NASABAH selaku musyarik secara bersama-sama bertanggung jawab penuh terhadap
jalannya operasional usaha dan karenanya tidak ada salah satu pihak yang dapat mengendalikan atau
berwenang penuh mengendalikan sendiri aktivitas usaha.
2. BANK dan NASABAH selaku musyarik secara bersama-sama berhak untuk membuat atau mengambil
keputusan keuangan dan operasi, kecuali terhadap hal-hal yang telah ditetapkan dalam kebijaksanaan
yang tidak memerlukan persetujuan bersama di antara para pihak.
3. BANK dan NASABAH selaku musyarik secara bersama-sama mengakui kepemilikan asset baik yang
diserahkan dalam kerjasama atau terhadap asset yang dibeli untuk kegiatan usaha untuk menghasilkan
keuntungan bagi usaha/proyek yang dijalankan.
4. BANK dan NASABAH selaku musyarik secara bersama-sama berhak untuk mengambil bagiannya atas
keuntungan sesuai dengan besarnya porsi pembagian keuntungan (nisbah) yang telah disepakati dalam
Akad ini.
5. BANK dan NASABAH selaku musyarik secara bersama-sama bertanggung jawab terhadap seluruh
kerugian usaha/proyek, kecuali terhadap hal-hal yang dilakukan oleh salah satu pihak, menyimpang dari
ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan atau disepakati dalam perjanjian, seperti penyelewengan,
ketidakjujuran, kelalaian, dan pelanggaran sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 14 Akad ini yang
dilakukan NASABAH selaku musyarik.
6. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk memberikan izin kepada BANK, atau
petugas yang ditunjuknya guna melaksanakan pengawasan/pemeriksaan terhadap pembukuan dan
jalannya pengelolaan usaha/proyek yang difasilitasi modal oleh BANK berdasarkan Akad ini.

Pasal 9
KEWAJIBAN NASABAH SEBAGAI MUSYARIK

1. Menyerahkan kepada BANK setiap dokumen, bahan-bahan dan/atau keterangan-keterangan yang


diminta BANK kepada NASABAH.
2. Menjalankan usahanya sessuai dengan yang telah disepakati oleh para pihak menurut ketentuan-
ketentuan dan undang-undang yang berlaku serta tidak menyimpang atau bertentangan dengan prinsip-
prinsip Syari’ah.
3. Menjamin bahwa seluruh harta kekayaan milik NASABAH terbebas dari beban penjaminan terhadap
pihak lain, kecuali penjaminan bagi kepentingan BANK berdasarkan Akad ini.
4. Bertindak untuk dan atas nama serta mewakili para pihak, baik di luar ataupun di muka pengadilan,
kecuali dalam hal:
a. meminjam dan/atau meminjamkan asset dari syirkah dan/atau melakukan tindakan yang dapat
menimbulkan beban tanggungan pada BANK; dan.
b. menjual asset syirkah, bahwa untuk masing-masing dan/atau terhadap kedua hal tersebut harus
diketahui dan mendapat persetujuan tertulis dari BANK.

5
5. Memelihara, menjaga serta menyelamatkan modal (ro’sul maal) para pihak.
6. Mengelola dan menyelenggarakan pembukuan secara transparan dan akuntabel atas modal dengan itikad
baik dalam pembukuan tersendiri.
7. Menyerahkan kepada BANK laporan perhitungan usahanya secara bulanan/periode dari penyertaan
modal Bank berdasar Akad Musyarakah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Akad ini.
8. Mengembalikan seluruh jumlah pokok modal berikut bagian pendapatan/keuntungan BANK sesuai
dengan nisbah pada saat jatuh tempo sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 87Akad ini.

Pasal 10
PEMBERIAN JAMINAN

Guna menjamin kesungguhan pengelolaan usaha dari NASABAH sehingga terjaga ketertiban pembayaran
kembali pelunasan pembiayaan tepat waktu dan jumlah yang telah disepakati oleh BANK dan NASABAH
berdasarkan Akad ini, maka NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyerahkan aset
miliknya sebagai agunan/jaminan dan untuk itu akan membuat pengikatan jaminan kepada BANK sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Akad ini, berupa : .......................................................................yang diikat berdasarkan...........................

Pasal 11
PERNYATAAN DAN PENGAKUAN NASABAH

NASABAH dengan ini menyatakan dan mengakui dengan sebenarnya, dan tidak lain dari yang sebenarnya,
bahwa: :
1. NASABAH berhak dan berwenang sepenuhnya untuk menandatangani Akad ini dan semua surat dan
dokumen yang melengkapinya.
2. NASABAH menjamin, bahwa segala dokumen dan akta yang ditandatangi oleh NASABAH berkaitan
dengan Akad ini, keberadaannya tidak melanggar atau bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, sehingga karenanya sah, berkekuatan hukum, serta mengikat NASABAH dalam
menjalankan Akad ini, dan demikian pula tidak dapat menghalang-halangi pelaksanaannya.
3. Jika NASABAH mewakili perusahaan yang berbadan hukum, maka NASABAH menjamin, bahwa
segala surat dan dokumen serta akta yang NASABAH tangani dan /atau gunakan berkaitan dengan
Akad ini adalah benar, keberadaannya sah, tindakan NASABAH tidak melanggar atau bertentangan
dengan Anggaran Dasar Perusahaan;
4. Jika NASABAH mewakili perusahaan yang berbadan hukum, NASABAH menyatakan, bahwa pada
saat penandatanganan Akad ini para anggota Direksi dan Dewan Komisaris perusahaan NASABAH
telah mengetahui dan menyetujui hal-hal yang dilakukan NASABAH berkaitan dengan Akad ini;
5. Sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, NASABAH berjanji
dan dengan ini mengikatkan diri mendahulukan untuk membayar dan melunasi kewajiban NASABAH
kepada BANK dari kewajibannya;
6. NASABAH mengijinkan BANK pada saat ini dan untuk masa-masa selama berlangsungnya Akad ini,
untuk memasuki tempat usaha dan tempat-tempat lainnya yang berkaitan dengan usaha NASABAH,
mengadakan pemeriksaan terhadap pembukuan, catatan-catatan, transaksi, dan/atau kegiatan lainnya
yang berkaitan dengan usaha berdasarkan Akad ini, baik langsung maupun tidak langsung.
7. Dalam hal hak yang berkaitan dengan ayat 1, 2 dan 3 pasal 11, NASABAH berjanji dan dengan ini
mengikatkan diri untuk membebaskan BANK dari segala tuntutan atau gugatan yang datang dari pihak
manapun dan/atau alasan apapun.

Pasal 12
PEMBATASAN TERHADAP TINDAKAN NASABAH
NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri, bahwa selama masa berjlangsungnya Akad ini,
kecuali setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari BANK, NASABAH tidak akan melakukan salah satu,
sebahagian atau seluruh perbuatan-perbuatan sebagai berikut :
1. Menggunakan pembiayaan yang diberikan BANK di luar tujuan atau rencana kerja yang telah mendapat
persetujuan tertulis dari BANK;
2. Menjalankan usahanya/proyeknya tidak sesuai dengan ketentuan teknis yang diharuskan oleh BANK;
3. Memindahkan kedudukan/lokasi barang maupun barang jaminan dari kedudukan/lokasi barang itu
semula atau sepatutnya berada, dan/atau mengalihkan hak atas barang atau barang jaminan yang
bersangkutan kepada pihak lain;
4. Melakukan akuisisi, merger, restrukturisasi dan/atau konsolidasi perusahaan NASABAH dengan
perusahaan atau orang lain;
5. Menjual, baik sebagian atau seluruh asset perusahaan NASABAH yang nyata-nyata akan mempengaruhi
kemampuan atau cara membayar atau melunasi kewajiban atau sisa kewajiban NASABAH kepada
BANK, kecuali menjual barang dagangan yang menjadi kegiatan usaha NASABAH;

6
6. Mengubah Anggaran Dasar, susunan pemegang saham, Komisaris dan/atau Direksi perusahaan
NASABAH;
7. Menolak atau menghalang-halangi BANK dalam melakukan pengawasan dan/atau pemeriksaan usaha
NASABAH yang dibiayai bersama BANK. .

Pasal 13
RISIKO DAN PEMBAGIAN RISIKO

1. Dalam hal usaha/proyek yang dikelola NASABAH terjadi risiko kerugian, NASABAH boleh menjamin
pengembalian modal atas kehendaknya sendiri tanpa permintaan dari Pemilik Modal atau BANK.
2. Dalam hal usaha/proyek mengalami kerugian, sementara para pihak berbeda pendapat atas kerugian
tersebut, NASABAH wajib membuktikan bahwa kerugian yang dialami bukan karena ta’addi, taqshir
atau mukhalafat al-syuruth;
3. Dalam hal pembuktian kerugian diterima oleh BANK, maka kerugian tersebut menjadi tanggung jawab
para pihak sesuai dengan porsi modal masing-masing.
4. Dalam hal pembuktian tidak diterima BANK, perselisihan diselesaikan melalui jalur litigasi atau non
litigasi.
5. Sebelum adanya keputusan yang ditetapkan dan mengikat, kerugian menjadi tanggung jawab
NASABAH.

Pasal 14
PERISTIWA CIDERA JANJI

Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 7 Akad ini, BANK berhak untuk menuntut/menagih pembayaran
dari NASABAH dan/atau siapa pun juga yang memperoleh hak darinya, atas sebagian atau seluruh jumlah
kewajiban NASABAH kepada BANK berdasarkan Akad ini, untuk dibayar dengan seketika dan sekaligus,
tanpa diperlukan adanya surat pemberitahuan, surat teguran, atau surat lainnya, apabila terjadi salah satu hal
atau peristiwa tersebut di bawah ini :
1. Menggunakan modal yang diberikan BANK di luar tujuan atau rencana kerja yang telah mendapat
persetujuan tertulis dari BANK;
2. Menjalankan usahanya/proyeknya tidak sesuai dengan ketentuan teknis yang diharuskan oleh BANK;
3. Memindahkan kedudukan/lokasi barang maupun barang jaminan dari kedudukan/lokasi barang itu
semula atau sepatutnya berada, dan/atau mengalihkan hak atas barang atau barang jaminan yang
bersangkutan kepada pihak lain;
4. Melakukan akuisisi, merger, restrukturisasi dan/atau konsolidasi perusahaan NASABAH dengan
perusahaan atau orang lain;
5. Menjual, baik sebagian atau seluruh asset perusahaan NASABAH yang nyata-nyata akan mempengaruhi
kemampuan atau cara membayar atau melunasi kewajiban atau sisa kewajiban NASABAH kepada
BANK, kecuali menjual barang dagangan yang menjadi kegiatan usaha NASABAH;
6. Mengubah Anggaran Dasar, susunan pemegang saham, susunan pengurus perusahaan NASABAH;
7. Menolak atau menghalang-halangi BANK dalam melakukan pengawasan dan/atau pemeriksaan usaha
NASABAH yang telah dibiayai oleh pihak BANK..
8. NASABAH tidak melaksanakan pembayaran atas kewajibannya kepada BANK sesuai dengan waktu
yang ditetapkan dalam Pasal 6 dan/atau Pasal 7 Akad ini;
9. Dokumen atau keterangan yang dimasukan/diserahkan NASABAH kapada BANK sebagaimana yang
disebutkan dalam Pasal 10 dan/atau Pasal 11 adalah palsu, tidak sah, atau tidak benar ;
10. NASABAH tidak memenuhi dan/atau melanggar salah satu ketentuan atau lebih sebagaimana
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Pasal 13 Akad ini;
11. Apabila karena sesuatu sebab, sebagian atau seluruh Akta Jaminan dinyatakan batal atau dibatalkan
berdasarkan Putusan Pengadilan;
12. Apabila NASABAH dalam Akad ini menjadi pemboros, pemabuk, atau dihukum berdasarkan Putusan
Pengadilan yang telah berkekuatan tetap dan pasti (in kracht van gewijsde) karena tindak pidana yang
dilakukannya, yang diancam dengan hukuman penjara atau kurungan selama satu tahun atau lebih.

Pasal 15
AKIBAT CEDERA JANJI

1. Apabila NASABAH tidak melaksanakan pembayaran karena suatu hal atau peristiwa tersebut dalam
Pasal 7 atau melanggar Pasal 14 Akad ini, maka dengan ini NASABAH secara sukarela menjual sendiri
jaminannya atau menyerahkan secara sukarela kepada pihak BANK.
2. Apabila NASABAH menyetujui penyelesaian pembayaran kepada BANK dengan menjual jaminan
secara sukarela, dengan ini NASABAH mengikatkan diri untuk memberikan kuasa sepenuhnya kepada
pihak BANK dengan Surat Kuasa Menjual yang diikuti dengan PPJB apabila jaminan berupa benda

7
tidak bergerak atau memindahkan hak dalam bentuk apapun barang yang dijadikan jaminan dalam Akad
ini.
3. Apabila NASABAH tidak bersedia menyerahkan jaminan secara sukarela kepada pihak BANK, BANK
akan melakukan penjualan jaminan tersebut melalui putusan KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang) atau melalui putusan PENGADILAN AGAMA.
4. Uang hasil penjualan barang jaminan digunakan BANK untuk membayar/melunasi utang atau sisa utang
NASABAH kepada BANK.
5. Dalam hal penjualan barang jaminan dilakukan BANK melalui pelelangan di KPKNL, maka
NASABAH dan BANK berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menerima harga yang terjadi
setelah dikurangi biaya-biaya, sebagai harga jual barang jaminan.
6. Dalam hal penjualan barang jaminan dilakukan dibawah tangan maka NASABAH dan BANK sepakat,
harga penjualan barang jaminan ditetapkan oleh BANK dengan harga yang wajar menurut harga pasar
ketika barang jaminan dijual.
7. Dalam hal hasil penjualan barang jaminan tidak mencukupi untuk membayar utang NASABAH kepada
BANK, maka NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk tetap bertanggung jawab
melunasi sisa utangnya yang belum dibayar sampai dengan lunas, dan sebaliknya apabila hasil penjualan
barang jaminan melebihi jumlah utang atau sisa utang NASABAH kepada BANK, maka BANK
berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyerahkan kelebihan tersebut kepada NASABAH.

Pasal 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian-bagian dari isi, atau
terjadi perselisihan dalam melaksanakan Akad ini, maka NASABAH dan BANK akan berusaha untuk
menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat.
2. Dalam hal usaha menyelesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan melalui musyawarah untuk
mufakat tidak menghasilkan keputusan yang disepakati oleh kedua belah pihak, maka dengan ini
NASABAH dan BANK sepakat untuk menyelesaikannya di Pengadilan Agama …………………...

Pasal 17
PENUTUP

1. Sebelum Akad ini ditandatangani, NASABAH mengakui dengan sebenarnya, bahwa NASABAH telah
membaca dengan cermat atau dibacakan kepada seluruh isi Akad ini berikut semua surat dan/atau
dokumen yang menjadi lampiran Akad ini, sehingga oleh karena itu NASABAH telah memahami
sepenuhnya segala hak dan kewajiban serta akibat hukum yang timbul setelah NASABAH
menandatangani Akad ini.
2. Akad ini mengikat Para Pihak secara sah, para pengganti atau pihak-pihak yang menerima hak dari
masing Para Pihak.
3. Apabila ada hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Akad ini, maka NASABAH dan
BANK akan mengaturnya bersama secara musyawarah untuk mufakat dalam suatu Addendum.
4. Tiap Addendum dari Akad ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Akad ini.
5. Surat Akad ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap di atas kertas yang bermaterai cukup dan ditanda tangani
oleh NASABAH dan BANK, sehingga karenanya mengikat sebagai beban pembuktian hukum yang
sah, masing-masing 1 (satu) rangkap disimpan oleh BANK dan NASABAH. dan masing-masing
berlaku sebagai aslinya.

NASABAH, Menyetujui BANK,

______________________ ________________________ ………………….……

Saksi-Saksi :

SAKSI 1, SAKSI 2,

8
……………….. ………………….

SAKSI 4,
SAKSI 3,

……………………… …………………..

Anda mungkin juga menyukai