Anda di halaman 1dari 9

\Akad Pembiayaan Murabahah Mikro

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para


BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM Pihak dengan ini sepakat mengadakan
Akad Pembiayaan Murabahah (untuk
“Hai orang-orang yang beriman penuhilah selanjutnya disebut Akad) yang didahului
Akad itu” oleh Kuasa (Wakalah) dengan ketentuan-
(QS. Al-Maaidah ayat 1) ketentuan dan syarat-syarat sebagai
berikut:
AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH
Nomor:451-0018/128/04/2022

Pada hari ini Jum'at tanggal 08 April 2022 Pasal 1


yang bertandatangan dibawah ini: DEFINISI
I. Tuan
Yusuf Rahman,Pemimpin Kantor Cabang (1) Agunan adalah jaminan tambahan, baik
Pembantu Rangkasbitung PT Bank berupa benda bergerak maupun benda
Syariah Indonesia dalam hal ini bertindak tidak bergerak yang diserahkan oleh
dalam jabatannya tersebut, dengan Pemilik Agunan kepada Bank guna
demikian berwenang bertindak untuk dan menjamin pelunasan hutang/kewajiban
atas nama PT Bank Syariah Indonesia Nasabah.
berkedudukan dan berkantor pusat di KCP (2) Akad Pembiayaan Murabahah adalah
Rangkasbitug dengan alamat di JL. Alun Akad pembelian suatu barang dengan
Alun Barat No 1 – Rangkasbitung,untuk menegaskan harga belinya kepada
selanjutnya disebut : Bank Syariah Nasabah dan Nasabah membayar kepada
Indonesia Bank sesuai dengan harga jual Bank,
Tuan Nandi Sujatna yaitu harga beli Bank ditambah
sebagaimana bukti Kartu tanda Penduduk keuntungan yang disepakati.
nomor 3602140503750003 bertempat (3) Angsuran adalah sejumlah uang yang
tinggal di Kp. Dalem Pasir Rt/Rw 001/002 dibayar setiap periode oleh Nasabah
Ds Kaduagung timur Kec. Cibadak Kab. kepada Bank sebagai pelunasan yang
Lebak, dalam hal ini bertindak untuk dan timbul dari Akad ini.
atas nama diri sendiri, untuk selanjutnya (4) Hari Kerja adalah hari-hari dimana Bank
disebut : Nasabah beroperasi untuk menjalankan usahanya
dan pada saat itu Bank Indonesia buka
Bank dan Nasabah selanjutnya disebut untuk menyelenggarakan kliring antar
Para Pihak, bertindak dalam Bank.
kedudukannya masing-masing (5) Hutang adalah seluruh jumlah uang yang
sebagaimana tersebut diatas, terlebih wajib dibayar pada suatu waktu oleh
dahulu menerangkan bahwa: Nasabah kepada Bank berdasarkan Akad
a. Berdasarkan Murabahah ini termasuk ganti rugi dan
formulir permohonan Pembiayaan biaya/ongkos-ongkos terhutang yang
Murabahah tanggal 02 April 2022, wajib dibayar oleh Nasabah.
Nasabah telah mengajukan permohonan (6) Pembiayaan adalah penyediaan dana
Pembiayaan Murahabah yang dipersamakan dengan itu.
b. Berdasarkan Surat (7) Rekening Pembiayaan adalah rekening
Penawaran Pemberian Pembiayaan(SP3) yang dibuka oleh Bank untuk mencatat
Nomor B.070/Kcp-Rks/Mikro/sp3/04/2022 atau mengadministrasikan realisasi dan
tanggal 06 April 2022 yang merupakan pembayaran fasilitas pembiayaan
bagian yang tidak terpisahkan dari Akad Nasabah
ini, Bank telah menyetujui permohonan (8) Tunggakan adalah kewajiban pembayaran
pembiayaan Nasabah sesuai dengan oleh Nasabah yang belum dilunasi pada
syarat-syarat dan ketentuan yang diatur saat kewajiban tersebut jatuh tempo
dalam Akad ini. berdasarkan Akad ini, baik berupa
angsuran, ganti rugi, tunggakan biaya  Keuntungan Bank Rp. 25.456.240
asuransi maupun biaya Notaris dan/atau ( Dua puluh lima juta empat ratus lima
biaya–biaya lainnya untuk pelaksanaan puluh enam ribu dua ratus empat puluh
Akad ini. rupiah).
(9) Prinsip Syariah adalah prinsip hukum  Harga Jual Bank Rp. 225.456.240,-
Islam dalam kegiatan perbankan ( Dua ratus dua puluh lima juta empat
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh ratus lima puluh enam ribu dua ratus
Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama empat puluh rupiah )
Indonesia.  Uang Muka Rp 0 (................)
(10) Cidera Janji/Wanprestasi adalah  Sisa Kewajiban Rp ...... (................)
kegagalan Nasabah memenuhi janji atau Sehingga kewajiban atau utang yang
kewajiban atau kesepakatan berdasarkan harus dibayar oleh Nasabah kepada Bank
Akad ini. adalah Rp. 225.456.240-( dua ratus dua
(11) Banker’s Clause adalah suatu klausula puluh lima juta empat ratus lima puluh
pada polis asuransi yang menyatakan enam ribu dua ratus empat puluh rupiah )
bahwa bank merupakan pihak yang
berhak menerima ganti rugi atas Pasal 3
terjadinya suatu kejadian yang TUJUAN
mengakibatkan kerusakan atau kerugian
atas barang-barang yang Tujuan Pembiayaan ini adalah untuk
dipertanggungkan atau meninggalnya modal kerja penunjang usaha.
Nasabah yang ditutup asuransinya.
(12) Wakalah adalah akad pelimpahan
kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak Pasal 4
lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. JANGKA WAKTU
(13) Uang Muka adalah pembayaran di muka
sebesar presentase tertentu dari harga Jangka waktu Pembiayaan 48 ( Empat
obyek yang dijadikan sebagai tujuan puluh delapan ) bulan, terhitung sejak
pembiayaan, dimana sumber dananya tanggal 08 April 2022 sampai dengan
berasal dari Nasabah. tanggal 08 April 2026 di tambah selisih
(14) Harga Jual Bank adalah Harga Beli Bank waktu antara tanggal pembiayaan dengan
ditambah dengan nilai Keuntungan Bank. realisasi pembiayaan.
(15) Keuntungan Bank adalah keuntungan
yang diperoleh oleh Bank dari transaksi Pasal 5
murabahah yang disepakati oleh Nasabah REALISASI PEMBIAYAAN
dan Bank.
(1) Bank akan melakukan realisasi
Pembiayaan setelah Nasabah memenuhi
syarat-syarat dan ketentuan sebagai
Pasal 2 berikut:
PEMBIAYAAN a. ..............
.................
Harga barang berupa Agen beras yang b. ..............
dijual Bank kepada Nasabah sebagai .................14)
pembeli disepakati dan diterima dengan (2) Bank akan merealisasikan dengan
harga Rp. 225.456.240 ,-(Dua ratus dua cara mengkredit rekening tabungan
puluh lima juta empat ratus lima puluh nasabah sebagai wakil (kuasa) Bank
enam ribu dua ratus empat puluh rupiah ) sebagaimana kuasa nomor ......
dengan perincian sebagai berikut: tanggal ....15)
 Harga Beli Bank Rp (3) Bank dapat memberikan persetujuan
125.000.000(Seratus dua puluh lima juta atau penolakan realisasi pembiayaan
rupiah) yang diajukan Nasabah, apabila
berdasarkan penilaian Bank tidak sesuai (6) Pembukuan dan catatan-catatan yang ada
dengan syarat dan ketentuan dalam Akad pada Bank dan telah diberitahukan oleh
ini. Bank kepada Nasabah merupakan bukti
yang cukup dari jumlah utang Nasabah
berdasarkan Akad ini.

Pasal 6 Pasal 7
PEMBAYARAN ANGSURAN PEMBIAYAAN PENYELENGGARAAN REKENING
DAN PEMBIAYAAN
PELUNASAN SEBELUM JATUH TEMPO
(1) Sebagai pelaksanaan Pembiayaan ini,
(1) Nasabah wajib melakukan pelunasan Bank membuka rekening Pembiayaan
Pembiayaan kepada Bank secara tersendiri atas nama Nasabah yang
angsuran sesuai dengan jadwal angsuran dinamakan Rekening Pembiayaan.
Pembiayaan terlampir yang merupakan (2) Penyelenggaraan Rekening Pembiayaan
satu kesatuan dengan Akad ini dan harus tersebut dilakukan oleh Kantor Area
lunas selambat-lambatnya pada saat Mikro/Unit Mikro KCP Rangkasbitung
berakhirnya jangka waktu Pembiayaan. dan/atau yang ditunjuk oleh Bank.
(2) Pembayaran angsuran Pembiayaan (3) Untuk keperluan administrasi, Bank
dilakukan dengan cara Nasabah mewajibkan Nasabah membuka Rekening
melakukan setoran angsuran setiap Hari Tabungan pada Kantor Cabang/Kantor
Kerja dan dibukukan dalam rekening Cabang Pembantu Bank atau Kantor Area
tabungan Nasabah sebagai afiliasi, yang Mikro/Unit Mikro.
selanjutnya dilakukan pendebetan oleh
Bank untuk pembayaran angsuran Pasal 8
Pembiayaan, angsuran wajib tersedia di KUASA BANK ATAS REKENING NASABAH
rekening tersebut selambat-lambatnya
pada tanggal pembayaran angsuran yaitu Untuk memenuhi kewajibannya kepada
tanggal 10 setiap bulannya. Bank, dengan ini Nasabah memberi
(3) Jika persetujuan dan kuasa kepada Bank,
kewajiban pembayaran Nasabah kuasa dan persetujuan tersebut
berdasarkan Akad ini jatuh pada hari di merupakan bagian yang tidak terpisahkan
luar Hari Kerja, maka Nasabah wajib dari Akad ini yang tidak akan berakhir
melakukan pembayaran tersebut karena penarikan kuasa, meninggalnya
selambat-lambatnya pada 1 (satu) Hari dan/atau pailitnya penerima atau pemberi
Kerja sebelumnya. kuasa dan penunjukan penerima kuasa
(4) Nasabah diperkenankan melakukan baru (Pasal 1813, Pasal 1814 dan Pasal
pelunasan baik sebagian maupun 1816 KUH Perdata), untuk membebani
seluruhnya atas setiap jumlah uang yang dan/atau mendebet Tabungan, Rekening
terhutang kepada Bank sebelum jangka Giro dan/atau Rekening Pembiayaan
waktu pembiayaan berakhir dengan dan/atau Rekening lain Nasabah yang ada
permohonan tertulis terlebih dahulu pada Bank, untuk pembayaran
selambat-lambatnya 15 (lima belas) Hari pembiayaan, ganti rugi, kontribusi
Kerja sebelum tanggal rencana asuransi, biaya-biaya pengikatan barang
pelaksanaan pelunasan pembiayaan Agunan, biaya jasa Penasehat Hukum,
yang dipercepat. jasa penagihan, jasa perusahaan penilai
(5) Berdasarkan permohonan Nasabah (appraisal company), biaya lelang,
sebagaimana diatur pada ayat (4) Pasal pengumuman, pajak sehubungan dengan
ini, Bank melakukan perhitungan sisa pelaksanaan Akad dan biaya lainnya yang
Kewajiban Nasabah untuk selanjutnya timbul karena dan untuk pelaksanaan
diberitahukan Bank kepada Nasabah. Akad ini.
(4) Selama masih
Pasal 9 menjadi jaminan Pembiayaan, Nasabah
AGUNAN wajib memelihara dan merawat serta
menanggung ongkos-ongkos
(1) Guna lebih pemeliharaan dan perawatan agunan
menjamin pembayaran kembali tersebut.
Pembiayaan, Nasabah dengan ini (5) Setelah utang
menyerahkan agunan kepada Bank. dinyatakan lunas oleh Bank atau
Perubahan dan penggantian agunan- berdasarkan pertimbangan Bank barang-
agunan tersebut dapat dilakukan barang pada ayat (1) Pasal ini sudah tidak
berdasarkan kesepakatan tertulis Para diperlukan lagi sebagai agunan
Pihak. Sedangkan jenis dan pengikatan Pembiayaan, Bank akan mengembalikan
agunan tersebut sebagaimana tercantum bukti-bukti pemilikan barang agunan
dalam rincian sebagai berikut:17) tersebut kepada pemilik agunan yakni
- SHM NO 985 A.N Nandi Sujatna pihak yang namanya tercantum sebagai
( Nasabah ) pemilik atau pemegang hak dalam surat
bukti pemilikan tersebut atau pihak yang
(2) Bukti-bukti menerima pengalihan hak atas agunan
pemilikan agunan sebagaimana dimaksud atau kuasanya.
pada ayat (1) Pasal ini harus diserahkan
dan akta-akta pengikatan agunan yang Pasal 10
berkaitan dengan barang-barang agunan ASURANSI
tersebut harus sudah ditandatangani oleh
Pemegang Hak dan Bank serta diterima (1) Nasabah wajib menutup asuransi
oleh Bank sebelum dilakukan jiwa,gangguan usaha dan/atau asuransi
penarikan/realisasi Pembiayaan, kecuali kerugian atas barang-barang jaminan
ditentukan lain oleh Bank. kepada Perusahaan Asuransi Jiwa dan
(3) Selama berlakunya Perusahaan Asuransi Kerugian yang
Akad ini, Nasabah sepakat untuk disepakati antara Bank dengan Nasabah.
melakukan perpanjangan/pengurusan hak Untuk ini Nasabah menyetujui segala
atas Agunan. Apabila Nasabah tidak ketentuan/syarat-syarat asuransi jiwa
melakukan perpanjangan/pengurusan hak dan/atau asuransi kerugian.
atas Agunan, sedangkan Bank (2) Kontribusi asuransi jiwa, gangguan
memandang perlu untuk melakukan usaha dan/atau kontribusi asuransi
perpanjangan/pengurusan hak atas kerugian atas barang-barang jaminan
agunan, maka pengurusan dalam pelaksanaan Akad ini harus sudah
perpanjangan/permohonan hak atas dibayar lunas atau dicadangkan oleh
Agunan dapat dilakukan oleh Bank atau Nasabah dibawah penguasaan Bank
pihak ketiga yang ditunjuk atau ditentukan sebelum dilakukan realisasi Pembiayaan
oleh Bank dan untuk itu Nasabah atau perpanjangan jangka waktu
memberikan kuasa kepada Bank untuk Pembiayaan.
melakukan perpanjangan/pengurusan (3) Dalam Polis Asuransi sebagaimana
tersebut dan/atau menunjuk pihak ketiga dimaksud pada ayat (1) dan (2) Pasal ini,
untuk melakukan pengurusan tersebut, harus dicantumkan Banker's Clause,
namun demikian hal tersebut bukan sehingga jika ada pembayaran ganti rugi
merupakan kewajiban bagi Bank. Segala dari Pihak Perusahaan Asuransi, maka
biaya yang timbul atas Bank berhak untuk memperhitungkan
perpanjangan/pengurusan tersebut hasil pembayaran klaim tersebut dengan
menjadi beban dan wajib dibayar seluruh utang/kewajiban Nasabah kepada
Nasabah, baik secara tunai maupun Bank.
dengan mendebet rekening Nasabah yang a. Guna
ada pada Bank. pelaksanaan ketentuan Pasal ini, dengan
ini Nasabah memberikan kuasa kepada (3) Dalam hal Nasabah tidak melakukan
Bank, untuk: Menutup asuransi atas pembayaran dan/atau melunasi
beban Nasabah dan menentukan macam Kewajibannya kepada Bank maupun
risiko asuransi yang harus ditutup, nilai biaya-biaya lainnya yang timbul karena
asuransinya serta jangka waktunya, akad ini, sehingga Bank perlu
apabila Nasabah tidak melaksanakan menggunakan jasa Penasehat Hukum
kewajiban pada ayat (1) dan/atau (2) atau kuasa untuk menagihnya, maka
Pasal ini; dan Nasabah menyetujui untuk membayar
b. Mengajukan seluruh biaya jasa Penasehat Hukum,
klaim pembayaran ganti rugi kepada jasa penagihan, jasa perusahaan penilai
perusahaan asuransi yang melakukan (appraisal company), biaya lelang,
penutupan asuransi dan menerima pengumuman, pajak sehubungan dengan
pembayaran ganti rugi (klaim) dari pelaksanaan Akad ini dan penyelesaian
perusahaan asuransi serta pembiayaan bermasalah serta jasa-jasa
memperhitungkan hasil pembayaran ganti lainnya yang dapat dibuktikan dengan sah
rugi tersebut dengan seluruh Kewajiban menurut hukum.
Nasabah kepada Bank.
c. Kuasa Pasal 12
tersebut merupakan bagian yang tidak HAK BANK UNTUK MENGAKHIRI
terpisahkan dari Akad ini dan oleh JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN
karenanya kuasa ini tidak akan berakhir
karena penarikan kuasa, meninggalnya (1) Menyimpang dari jangka waktu yang
dan/atau pailitnya penerima atau pemberi telah ditentukan dalam Akad ini, Bank
kuasa dan penunjukan penerima kuasa dapat mengakhiri jangka waktu
baru (Pasal 1813, Pasal 1814 dan Pasal pembiayaan dengan mengesampingkan
1816 KUH Perdata). melalui permohonan pengakhiran ke
(4) Dalam hal pembayaran ganti rugi pengadilan (Pasal 1266 dan 1267 Kitab
(klaim) dari Perusahaan Asuransi tidak Undang-Undang Hukum Perdata),
cukup untuk melunasi seluruh kewajiban sehingga Nasabah wajib membayar lunas
Nasabah kepada Bank, sisa kewajiban seketika dan sekaligus seluruh Hutangnya
tersebut tetap menjadi kewajiban dalam tenggang waktu yang ditetapkan
Nasabah/ah[i warisnya kepada Bank. oleh Bank kepada Nasabah, apabila
Nasabah dinyatakan cidera janji
(wanprestasi) berdasarkan Pasal 13 ayat
(1) Akad ini.
(2) Apabila setelah berakhirnya jangka
Pasal 11 waktu pembiayaan karena sebab apapun
BIAYA-BIAYA DAN GANTI RUGI juga dan menurut pertimbangan Bank,
Nasabah tidak melunasi Hutangnya
(1) Nasabah wajib membayar kepada berdasarkan Akad ini, Bank berhak
Bank secara bayar di muka biaya-biaya mengambil tindakan hukum dengan cara
sebagai berikut : Biaya Notaris dan Biaya apapun dan melaksanakan haknya
lainnya yang timbul karena dan untuk berdasarkan Akad ini dan/atau dokumen
pelaksanaan Akad ini. jaminan yang merupakan satu kesatuan
(2) Apabila Nasabah dengan sengaja dan bagian yang tak terpisahkan dengan
atau karena kelalaian terlambat atau tidak Akad ini.
melakukan pembayaran angsuran
pembiayaan maka Nasabah dikenakan Pasal 13
ganti rugi sebesar 100 % (seratus persen) PERISTIWA CIDERA JANJI
dari jumlah kerugian riil yang diderita Bank (WANPRESTASI)
dan harus dibayar lunas oleh Nasabah
kepada Bank. (1) Kejadian cidera janji (wanprestasi)
timbul apabila terjadi salah satu atau lebih
dari kejadian-kejadian/peristiwa-peristiwa b. Mengakhiri jangka waktu pembiayaan
di bawah ini: sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
a. Nasabah tidak memenuhi kewajiban yang Akad ini.
telah ditetapkan dalam Akad ini.
b. Nasabah tidak melakukan pelunasan
pembiayaan yang jatuh tempo. Pasal 14
c. Terjadi Tunggakan atas kewajiban KEWENANGAN BANK DALAM
Nasabah dan/atau tagihan lainnya selama RANGKA,PENYELAMATAN DAN
jangka waktu yang ditetapkan PENYELESAIAN PEMBIAYAAN
berdasarkanketentuan regulator jasa
keuangan walaupun pembiayaan belum Dalam rangka penyelamatan dan
jatuh tempo. penyelesaian Pembiayaan akibat
d. Kekayaan Nasabah seluruhnya atau Nasabah wanprestasi, Bank berwenang
sebagian termasuk tetapi tidak terbatas melakukan hal-hal sebagai berikut :
pada barang yang menjadi Agunan, (1) Menggunakan jasa pihak ketiga
beralih kepada pihak lain, musnah atau untuk melakukan penagihan pelunasan
hilang,disita oleh instansi yang berwenang pembiayaan, apabila dianggap perlu oleh
atau mendapat tuntutan dari pihak lain Bank.
yang menurut pertimbangan Bank dapat (2) Mengumumkan nama Nasabah
mempengaruhi kondisi Pembiayaan berikut Agunannya, apabila menurut
dan/atau Nasabah. penilaian Bank, Nasabah tidak dapat
e. Nasabah melakukan perbuatan dan/atau melaksanakan pembayaran Pembiayaan.
terjadinya peristiwa dalam bentuk dan (3) Memasuki objek Agunan tanpa
dengan nama apapun yang atas memerlukan persetujuan/izin terlebih
pertimbangan Bank dapat mengancam dahulu, memasang Papan Tanda, stiker
kelangsungan pembayaran pembiayaan atau bentuk-bentuk lainnya yang dipasang
Nasabah sehingga kewajiban Nasabah ke atau dituliskan pada objek Agunan
kepada Bank menjadi tidak terjamin Pembiayaan.
sebagaimana mestinya. (4) Nasabah menyetujui bahwa tindakan-
f. Nasabah dinyatakan tidak berhak lagi tindakan yang dilakukan Bank dalam
menguasai harta kekayaannya baik Pasal ini bukan merupakan tindakan yang
menurut peraturan perundangan- melanggar hukum.
undangan maupun menurut putusan (5) Melakukan tindakan-tindakan dan
pengadilan, termasuk tetapi tidak terbatas upaya-upaya hukum lainnya yang
pada penyataan pailit oleh Pengadilan dianggap perlu oleh Bank sebagai upaya
dan/atau Nasabah dilikuidasi. penyelamatan dan penyelesaian
g. Bilamana terhadap Nasabah diajukan Pembiayaan, baik yang dilakukan sendiri
gugatan perdata atau tuntutan pidana oleh Bank maupun oleh pihak ketiga yang
dan/atau terdapat putusan atas perkara- ditunjuk dan diberi kuasa oleh Bank.
perkara tersebut yang menurut (6) Tanpa mengurangi hak dan
pertimbangan Bank (pertimbangan mana kewenangan Bank yang diberikan oleh
adalah mengikat terhadap Nasabah dapat undang–undang, Bank berhak
mempengaruhi kemampuan Nasabah mengajukan eksekusi Agunan melalui
untuk membayar kembali pembiayaannya kantor KPKNL (Kantor Pelayanan
kepada Bank. Kekayaan Negara dan Lelang) setempat
namun tidak terbatas pada Hak
(2) Nasabah menyetujui bahwa apabila Tanggungan, Fidusia, Gadai, Hipotek
terjadi kejadian cidera janji sebagaimana serta hak istimewa lainnya atas agunan
dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, maka pembiayaan Nasabah tanpa mendapatkan
Bank secara sepihak dapat: penetapan Pengadilan terlebih dahulu.
a. Melakukan penyelamatan dan (7) Dalam hal hasil penjualan agunan
penyelesaian pembiayaan sebagaimana tidak mencukupi untuk melunasi
dimaksud dalam Pasal 14 Akad ini. Kewajiban Nasabah kepada Bank, maka
Nasabah wajib membayar sisa kerja sebelumnya. Apabila tidak ada
Kewajibannya kepada Bank. pemberitahuan secara tertulis, maka
alamat yang tercantum/diatur dalam Akad
ini adalah alamat terakhir yang tercatat
pada masing-masing pihak.
Pasal 15
KORESPONDENSI (4) Setiap perubahan alamat yang
tercantum/diatur dalam ayat (1) Pasal ini
(1) Setiap pemberitahuan/korespondensi wajib diberitahukan secara tertulis oleh
mengenai Akad ini dari satu pihak kepada Pihak yang bersangkutan kepada pihak
pihak lainnya harus disampaikan secara lainnya selambat-lambatnya 5 (lima) hari
tertulis dan dapat melalui kurir, surat kerja sebelumnya. Apabila tidak ada
tercatat atau faksimili kepada alamat pemberitahuan secara tertulis, maka
sebagai berikut: alamat yang tercantum/diatur dalam Akad
Bank ini adalah alamat terakhir yang tercatat
PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. pada masing-masing pihak.
Kantor KCP Rangkasbitung
Jl. Alun-Alun Barat No 1 - Rangkasbitung Pasal 16
Telepon : (0252) 209101 KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Faksimile : (0252) 209102
(1) Yang dimaksud dengan keadaan
Nasabah memaksa (force majeure) adalah suatu
Nandi Sujatna peristiwa atau keadaan yang terjadi di luar
Telepon :- kekuasaan atau kemampuan salah satu
atau Para Pihak, yang mengakibatkan
(2) Kecuali jika ditentukan lain dalam salah satu atau Para Pihak tidak dapat
Akad ini, maka segala pemberitahuan dan melaksanakan hak-hak dan/atau
korespondensi sehubungan dengan Akad kewajiban-kewajiban sesuai dengan
ini dianggap telah disampaikan: ketentuan dalam Perjanjian ini, termasuk
a. Pada tanggal namun tidak terbatas pada kebakaran,
penerimaan surat tersebut apabila dikirim bencana alam, peperangan, aksi militer,
melalui kurir atau diantar sendiri; huru-hara, malapetaka, pemogokan,
b. Apabila epidemi, dan kebijaksanaan maupun
melalui surat tercatat, 5 (lima) hari kerja peraturan Pemerintah atau penguasa
setelah pengiriman surat tersebut; setempat yang secara langsung dapat
c. Apabila mempengaruhi pemenuhan pelaksanaan
melalui faksimili, pada saat berita tersebut Perjanjian.
diterima dengan baik oleh pihak yang (2) Dalam hal terjadi keadaan memaksa
bersangkutan. (force majeure), pihak yang mengalami
d. Apabila peristiwa yang dikategorikan sebagai
dilakukan lebih dari satu cara tersebut di keadaan memaksa (force majeure) wajib
atas, maka pemberitahuan tersebut memberitahukan secara tertulis tentang
dianggap telah disampaikan melalui cara hal tersebut kepada Pihak lainnya, dengan
yang paling efektif. Segala pemberitahuan melampirkan bukti secukupnya dari
dan dokumen-dokumen yang kepolisian atau instansi yang berwenang
berhubungan dengan Akad ini mengenai terjadinya keadaan memaksa
dilaksanakan dalam Bahasa Indonesia. (force majeure) tersebut selambat-
lambatnya 14 (empat belas) Hari Kerja
(3) Setiap perubahan alamat yang terhitung sejak terjadinya keadaan
tercantum/diatur dalam ayat (1) Pasal ini memaksa (force majeure) tersebut.
wajib diberitahukan secara tertulis oleh (3) Bilamana dalam waktu 30 (tiga
Pihak yang bersangkutan kepada pihak puluh) hari kalender sejak diterimanya
lainnya selambat-lambatnya 5 (lima) hari pemberitahuan dimaksud, belum atau
tidak ada tanggapan dari pihak yang Para Pihak sepakat untuk menuangkan
menerima pemberitahuan, maka adanya dalam suatu Persetujuan Perubahan Akad
peristiwa tersebut dianggap telah disetujui Pembiayaan yang ditandatangani oleh
oleh pihak tersebut Para Pihak, yang merupakan satu
(4) Para Pihak dapat menunda untuk kesatuan serta bagian yang tidak
melaksanakan isi Akad ini, baik sebagian terpisahkan dari Akad ini.
maupun keseluruhan apabila kegagalan
atau keterlambatan melaksanakan
kewajiban tersebut disebabkan karena
keadaan memaksa (force majeure). Pasal 20
(5) Setelah berakhirnya keadaan TAMBAHAN 21)
memaksa (force majeure), pihak yang
mengalami keadaan memaksa (force (1) Apabila dikemudian hari Nasabah
majeure) wajib segera melaksanakan meninggal dunia, maka hak dan kewajiban
kewajiban-kewajibannya yang tertunda. Nasabah berdasarkan Akad ini, beralih
kepada ahli warisnya yang sah menurut
Pasal 17 hukum dan perundang-undangan yang
PENYELESAIAN SENGKETA berlaku, sepanjang menurut penilaian
Bank ahli waris tersebut dianggap layak
(1) Segala Perselisihan yang timbul untuk meneruskan hak dan kewajiban
antara Bank dan Nasabah karena Nasabah.
penafsiran dan atau pelaksanaan Akad ini (2) Setiap informasi Nasabah antara lain
akan diselesaikan oleh para pihak secara data Nasabah, pengurus dan pemilik,
musyawarah untuk mufakat dengan tetap fasilitas penyediaan dana, agunan,
memenuhi prinsip syariah melalui forum penjamin, dan keuangan Nasabah akan
internal Bank atau melalui mediasi dilaporkan Bank kepada Otoritas Jasa
Lembaga Alternatif Penyelesaian Keuangan atau instansi berwenang
Sengketa Perbankan Indonesia (LAPSPI). lainnya dalam Sistem Layanan Informasi
(2) Apabila dalam 30 (tiga puluh) hari Keuangan (SLIK) atau melalui bentuk
kalender sejak dilakukan penyelesaian penyampaian lainnya yang diwajibkan
perselisihan secara musyawarah atau dalam ketentuan yang berlaku.
mediasi sebagaimana dimaksud pada (3) Nasabah dengan ini memberikan
ayat (1) Pasal ini tidak tercapai persetujuan dan memberikan hak penuh
kesepakatan/mufakat, Para Pihak sepakat kepada Bank untuk
untuk menyelesaikan melalui Pengadilan melimpahkan/mengalihkan sebagian atau
Agama ............19) seluruh pembiayaan Bank, termasuk hak
dan kewajiban Nasabah berdasarkan 
Akad ini serta  perjanjian ikutannya, 
Pasal 18 antara  lain  namun  tidak  terbatas
DOMISILI HUKUM termasuk  Hak Tanggungan,  Fidusia,
Gadai, Hipotek serta  hak  istimewa 
Tentang akad ini dan segala akibatnya, lainnya atas agunan pembiayaan kepada
Para Pihak sepakat untuk memilih domisili pihak atau lembaga keuangan lain yang
hukum yang umum dan tetap di Kantor pelaksanaannya cukup dengan
Kepanitraan Pengadilan pemberitahuan tertulis kepada Nasabah.
Agama .......di .........20) (4) …………………………………

Pasal 19 Pasal 21
ADDENDUM PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum (1) Setiap Pasal dalam Akad ini telah
cukup diatur dan/atau diperlukan dibaca, dimengerti dan dipahami serta
perubahan syarat-syarat dalam Akad ini, disetujui oleh Para Pihak.
(2) Akad ini telah disesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
termasuk ketentuan peraturan Otoritas
Jasa Keuangan.
(3) Akad ini ditandatangani di KCP
Rangkasbitung pada tanggal 08 April
2022, dibuat dalam rangkap 2 (dua)
masing-masing bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan pembuktian yang
sama bagi para Pihak.22)

Bank Nasabah

( ) ( )

Saksi23)
1.
2.

Anda mungkin juga menyukai