Daftar Istilah Yg Wajib Dipahami
Daftar Istilah Yg Wajib Dipahami
Dalam sebuah panduan Akreditasi Rumah Sakit, khususnya SNARS Edisi 1 ini,
memiliki banyak istilah yang perlu di ketahui juga dipahami satu persatu.
1. ADIME
Adime disingkat dari Asesmen, Diagnosis, Intervensi, Monitoring dan
Evaluasi, yang merupakan proses asesmen yg dilakukan oleh profesi gizi.
2. Akreditasi
Akreditasi dalam standar ini adalah akreditasi rumah sakit, merupakan
pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan, setelah dinilai bahwa rumah sakit tersebut memenuhi standar
pelayanan rumah sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan. Dalam standar ini,
status akreditasi merupakan penetapan yang diberikan oleh KARS
sebagai lembaga yang diberi kewenangan untuk menyelenggarakan
akreditasi rumah sakit di Indonesia atas kepatuhan rumah sakit tersebut
dalam memenuhi standar nasional akreditasi rumah sakit yang ditetapkan.
3. AMR
AMR singkatan dari Anti Microbial Resistance adalah ketidak nmampuan
antimikroba membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroba
sehingga penggunaannya sebagai terapi penyakit infeksi menjadi tidak
efektif lagi.
5. APD
APD Singkatan Alat pelindung diri
7. ARK :
ARK merupakan Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan. Lihat
bab ARK
20. Data
adalah fakta, observasi klinis, atau pengukuran yang dikumpulkan selama
aktivitas penilaian. Data yang belum dianalisis disebut data mentah. Data
yang telah dianalis disebut informasi.
22. Disinfeksi
adalah upaya mengurangi atau menghilangkan kuman dengan jalan
menggunakan prosedur kimia meskipun tidak menghilangkan seluruh
kuman pada lokasi yang akan dilakukan tindakan.
27. Fellow
merupakan pendidikan singkat yang diikuti dokter spesialis untuk
menambah kompetensi sebagai contoh fellow spesialis mata yang
mengikuti pelatihan operasi menggunakan phaco emulsion.
35. HPK
HPK Singkatan dari Hak Pasien dan Keluarga. Lihat bab HPK
36. IADP
Infeksi Aliran Darah Primer adalah kejadian infeksi Lihat juga HAIs dan bab
PPI
37. IADS
Infeksi Aliran Darah Sentral. Lihat HAIs dan bab PPI
38. IAK
Indikator Area Klinis (IAK) yaitu indikator mutu yang mengukur mutu
pelayanan klinis
39. IAM
Indikator Area Manajemen (IAM) yaitu indikator mutu yang mengukur mutu
pelayanan manajemen
40. IAR
Informasi, Analisis, Rencana adalah sistimatika proses melakukan
asesmen pasien
41. ICRA
Infection Control Risk Assessment (ICRA) adalah proses identifikasi risiko,
analisis risiko, evaluasi risiko infeksi, dan dilanjutkan dengan pengelolaan
risiko.
42. IDO
Infeksi Daerah Operasi (IDO). Lihat HAIs dan bab PPI
43.IKI
Indikator Kinerja Individu
44.IKU
Indikator kinerja unit
48. IPCLN
Infection Prevention and Control Link Nurse adalah Perawat
Penghubung dari tiap unit, terutama yang berisiko terjadinya Infeksi yang
membantu kerja Perawat PPI/IPCN
49. IPCN
Infection Prevention and Control Nurse adalah seorang staf perawat yang
bekerja penuh waktu untuk melakukan koordinasi dan pengawasan
pengawasan pencegahan pengendalian infeksi di rumah sakit.
50. IPKP
Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Rumah Sakit. Lihat bab
IPKP
51. ISK
Infeksi Saluran Kemih. Lihat HAIs dan bab PPI
52. ISKP
Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
56. Keamanan
Proteksi dari kehilangan, kerusakan, gangguan, akses dan penggunaan oleh
pihak yang tidak berwenang. Lihat bab MFK 4
58. Keluarga
adalah individu dengan peran penting dalam hidup pasien, mungkin
termasuk orang yang tidak berhubungan secara hukum dengan pasien
yang membantukelancaran asuhan.
59. Keselamatan
Suatu kondisi dimana bangunan, dan peralatan rumah sakit tidak
menimbulkan risiko bagi pasien, staf dan pengunjung. Lihat bab MFK 4
62. KKI
Konsil Kedokteran Indonesia
63. KKS
Kompetensi dan Kewenangan Staf. Lihat juga bab KKS
66. KMK
Kepetusan Menteri Kesehatan
67. KNC
Kejadian Nyaris Cedera
71. Komkordik
Komite Koordinasi Pendidikan. Lihat juga bab IPKP
80. Kompetensi
merupakan ketentuan tentang keterampilan, pengetahuan, kemampuan
individu dalam memenuhi harapan yang ditentukan, yang sering
dicantumkan dalam uraian tugas.
Kontaminasi : adanya agen infeksius pada makhluk hidup atau benda mati
81. KPC
Kondisi Potensial Cedera
82. Kredensial
adalah bukti kompetensi, izin yang terkait dan masih berlaku, pendidikan,
pelatihan, dan pengalaman. Kriteria lain dapat ditambahkan oleh suatu
rumah sakit. Lihat juga kompetensi, kredensialing.
83. Kredensialing
adalah proses memperoleh, memverifikasi, dan menilai kualifikasi dasi
seorang profesional pemberi asuhan untuk memberikan asuhan
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Proses penilaian ulang kualifikasi staf
ini secara berkala disebut rekredensialing.
84. KSM
Kelompok Staf Medis
85. KTC
Kejadian Tidak Cedera
89. LDP
Lembar Data Pengaman (LPD) dikenal juga sebagai Material Safety Data
Sheet (MSDS)
90.Limbah
adalah sisa proses produksi.
92. Manifest
adalah daftar berisi nama dan jumlah B3 yang akan ditransportasikan dari
TPS ke TPA.
93. MFK
Manjemen Fasilitas dan Keselamatan. Lihat juga bab MFK
94. MIRM
Manajemen Informasi dan Rekam Medik. Lihat juga bab MIRM
96. MKE
Manajemen Komunikasi dan Edukasi. Lihat juga bab MKE
97. Monev
Monitoring dan Evaluasi
98. MoU
Memorandum of understanding
99. MPP
Manajer Pelayanan Pasien (Case Manager)
100. MPSAF
Manchester Patient Safety Assessment Framework
101. MRSA
Methicilllin Resistant Staphylococcus Aureus. Lihat juga dan bab PPRA
102. MSBL
Medical Staff Bylaws, ditetapkan oleh direktur RS
103 .MSDS
Material Safety Data Sheet atau LDP (Lembar Data Pengaman)
104. MST
Malnutrition Screening Tool
105. MUST
Malnutrition Universal Screening Tool
106. NIPS
Neonatus Pain Scale
107. Obat
adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi, yang
digunakan untuk memengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk
manusia.
108. Obat yang perlu diwaspadai atau obat high alert (high alert drugs)
merupakan obat yang karena sering menyebabkan kejadian yang tidak
diharapkan atau kejadian sentinel, perlu diwaspadai penyimpanan dan
penggunaannya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah obat yang
nama obat, rupa dan atau ucapannya mirip (NORUM) atau kelompok obat
yang look alike sound alike (LASA), dan kelompok elektrolit konsentrat.
109. ODHA
Orang dengan HIV/AIDS
110. OPPE
Ongoing Professional Practice Evaluation disebut juga Evaluasi Praktik
Profesional Berkelanjutan (EPPB): OPPE Ongoing Professional Practice
Evaluation adalah sebuah alat skrining (penapis) yang digunakan
untuk mengevaluasi kewenangan klinis dari para staf medis rumah sakit
dalam melakukan pelayanan medis di rumah sakit tersebut. Alat ini juga
digunakan untuk mengidentifikasi dan menemukan para staf medis yang
melaksanakan – atau yang diduga melaksanakan- pelayanan medis di
bawah standar yang telah ditetapkan.
111. PAB
Pelayanan Anestesi dan Bedah. Lihat bab PAB
112. PAP
Pelayanan Asuhan Pasien. Lihat bab PAP
118. Pemimpin
adalah individu yang menetapkan ekspektasi, mengembangkan rencana,
dan mengimplementasikan prosedur untuk menilai dan meningkatkan
kualitas tata kelola, manajemen, klinis, dan fungsi dan proses
pendukung organisasi. Istilah pemimpin digunakan untuk menunjukkan
bahwa satu atau lebih individu bertanggung jawab atas ekspektasi yang
tercantum di dalam standar
122. Pimpinan
Istilah pimpinan digunakan untuk menunjukkan bahwa sekelompok
pemimpin secara kolektif bertanggung jawabatas ekspektasi yang
tercantum di dalam standar. Pimpinan yang dijelaskan dalam SNARS edisi
1 ini mencakup setidaknya Direktur/Direksi RS, kepala bidang/kepala divisi,
kepala unit kerja/unit pelayanan, dan kepala departemen.
123. PKPO
Pelayanan Kefarmasian dan Pelayanan Obat. Lihat bab PKPO
126. PMKP
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Lihat bab PMKP
127. PNPK
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran adalah pedoman yang diikuti
oleh dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran.
129. PPA
Profesional Pemberi Asuhan adalah staf klinis profesional yang langsung
memberikan asuhan kepada pasien, misalnya staf medis, keperawatan,
farmasi, gizi, staf psikologi klinis, dll, dan memiliki kompetensi dan
kewenangan
130. PPDS
Peserta Pendidikan Dokter Spesialis disingkat PPDS. Lihat trainee, medical.
131. PPI
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Lihat juga bab PPI
132. PPJA
Perawat Penanggung Jawab Asuhan
135. PRN
Pro re nata
137. Program
merupakan rencana rumah sakit atau unit kerja yang ditetapkan oleh
direktur RS
140. PTO
Pemantauan Terapi Obat
141. RAB
Rencana Anggaran Belanja
143. RDOWS
adalah cara penilaian dan pembuktian yang dilakukan surveior pada saat
survei di lapangan, yaitu melalui telaah regulasi (R), telaah dokumentasi (D),
observasi (O), wawancara (W), dan atau simulasi (S)
144. Recall
adalah penarikan kembali oleh produsen alat dan obat karena ada cacat
produksi
145. Rekredensialing
adalah proses reevaluasi terhadap staf medis yang telah memiliki
kewenangan klinis (clinical privilege) untuk menentukan kelayakan
pemberian kewenangan klinis tersebut.
147. RIR
Radiologi Diagnostik Imajing dan Radiologi Intervensional. Lihat bab RIR
148. RKA
Rencana Kerja dan Anggaran
149. RKK
Rincian Kewenangan Klinis (RKK) atau clinical privilege yaitu hak khusus
seorang staf medis untuk melakukan sekelompok pelayanan medis
tertentu dalam lingkungan rumah sakit untuk periode tertentu. Hak ini
didapat seorang dokter/ dokter gigi setelah melalui proses evaluasi
(kredensial/rekredensial) yang dilakukan oleh komite medik rumah sakit
151. Sampah
adalah barang yang tidak dipakai lagi.
153. Sertifikasi
adalah adalah proses pemberian pengakuan oleh lembaga non pemerintah
atau asosiasi pemberi
sertifikat yang menyatakan bahwa seorang individu telah memenuhi
standar kualifikasi yang telah ditentukanoleh sebuah lembaga atau
asosiasi.
154. SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah suatu sistem teknologi
informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara
tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan
155. SIP
Surat Izin Praktik
156. SIPA
Surat Izin Praktik Apoteker
157. SK
Surat Keputusan
158. SKP
Sasaran Keselamatan Pasien
159. SNARS
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit adalah Standar yang digunakan
untuk mengukur kepatuhan rumah sakit dalam proses memberi pengakuan
terhadap Rumah Sakit oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi
yang diresmikan oleh Menteri kesehatan .
160. SOAP
Subjektif, Objektif , Asesment, Plan
166. STR
Surat Tanda Registrasi
167. STRA
Surat Tanda Registrasi Apoteker
(3) bahan- bahan kimia medis (medical chemical), seperti bahan obat,
vaksin, reagen diagnostik
173. TKRS
Tata Kelola Rumah Sakit
174. TTV
Tanda Tanda Vital
a. Tahapan 1
Pada tahapan ini dilakukan penelitian laboratorium yang disebut juga
sebagai uji pre-klinis, dikerjakan in vitro dengan menggunakan benatan
percobaan. Tujuan penelitian tahapan 1 ini adalah untuk mengumpulkan
informasi farmakologi dan toksikologi dalam rangka untuk
mempersiapkankan penelitian selanjutnya yakni dengan menggunakan
manusia sebagai subjek penelitan,
b. Tahapan 2
Pada uji klinis tahapan 2, digunakan manusia sebagai subjek penelitian.
Tahapan ini berdasarkan tujuannya dapat dibagi menjadi 4 fase, yaitu:
177. Variasi
adalah perbedaan dalam hasil yang diperoleh dari pengukuran kejadian
yang sama yang dilakukan lebih dari satu kali. Sumber variasi dapat
dikelompokkan menjadi dua kategori: penyebab umum (common causes)
dan penyebab khusus (special causes). Terlalu banyak variasi sering
menyebabkan kerugian, misalnya hasil pasien yang tidak diharapkan dan
meningkatnya biaya pelayanan.
178. VAS (Visual Analog Scale)
adalah alat untuk mengukur nyeri yang menggunakan tingkat respons
ekspresi wajah sebagai variabel
179. Verifikasi
adalah proses pemeriksaan validitas dan kelengkapan kredensial klinis
atau yang lainnya, langsung ke sumber yang mengeluarkan kredensial
tersebu