Bandar Lampung
DAFTAR ISI
JUDUL ……………...............................................................................................
DAFTAR ISI …………...........................................................................................
BAB I : DEFINISI …………………………….……….........................................
A. Definisi .......................................................................................................
B. Tujuan …….. ...................................................................................................
DEFINISI
A. Definisi
1. Panduan Praktik Klinis (PPK)
Panduan Praktik Klinis adalah istilah teknis sebagai pengganti Standar Prosedur
Operasional (SPO) dalam Undang-undang Praktik Kedokteran 2004 dan Undang-
undang Keperawatan yang merupakan istilah administrative. Penggantian ini
diperlukan untuk menghindarkan kesalah pahaman yang mungkin terjadi, bahwa
“standar” merupakan hal yang harus dilakukan pada semua keadaan. Jadi secara
teknis, SPO dibuat berupa Panduan Praktik Klinis (PPK) yang dapat berupa atau
disertai dengan salah satu atau lebih : alur klinis (Clinical Pathway), protokol,
prosedur, alogaritme, standing order.
Para dokter melakukan praktik dengan panduan PPK tersebut untuk
menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan dan memberikan penjelasan
kepada pasien dan keluarganya tentang kemungkinan hasil pengobatan. Dalam
tataran pelaksanaan, PPK mugnkin memerlukan satu atau lebih perangkat untuk
merinci panduan agar dapat dilakukan secara spesifik dalam bentuk alur klinis
(Clinical Pathway), alogaritme (diagram pengambilan keputusan cepat ), protokol
(panduan pelaksanaan tugas yang cukup kompleks), prosedur (panduan langkah-
langkah tugas teknis ), atau standing order (instruksi tetap kepada perawat).
PPK seharusnya dibuat untuk semua jenis penyakit/ kondisi klinis yang
ditemukan dalam fasyankes. Namun dalam pelaksanaanya dapat dibuat secara
bertahap, dengan mengedepankan misalnya 10 penyakit tersering yang ada di tiap
bagian yang high volume, high cost, dan high risk/impact.
B. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya Panduan Praktik Klinis adalah sebagai berikut :
3. Meningkatkan mutu pelayanan pada keadaan klinis dan lingkungan tertentu bekerja
sama dengan tim multidisiplin
4. Mengurangi jumlah intervensi yang tidak perlu atau berbahaya
5. Memberikan opsi pengobatan dan perawatan terbaik dengan keuntungan maksimal
6. Menghindari terjadinya medication error secara dini
7. Memberikan opsi pengobatan dengan risiko terkecil
8. Memberikan tata laksana asuhan dengan biaya yang memadai.
1. Panduan Praktik Klinis disusun oleh staf medis yang dikoordinasi oleh Komite
Medis dan ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
2. Clinical Pathway disusun secara terintegrasi oleh staf medis dan Profesional
Pemberi Asuhan lainnya dengan koordinasi kolaboratif antara Komite Medis,
Komite Keperawatan dan Komite Tenaga Kesehatan lainnya, serta ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit.
3. Panduan Praktik Klinis dan Clinical Pathway diterapkan untuk pasien rawat inap
dan rawat jalan.
4. Evaluasi Panduan Praktik Klinis dan Clinical Pathway dapat dilakukan oleh case
manager dan kepala unit pelayanan, hasil evaluasi tersebut dilaporkan kepada Sub
Komite Mutu Profesi Komite Medik untuk dilakukan telaah.
5. Clinical Pathway dibuat untuk penyakit atau kondisi klinis yang memerlukan
pendekatan multidisiplin, dan perjalanan klinisnya dapat diprediksi ( pada
setidaknya 70% kasus). Bila dalam perjalanan klinis ditemukan hal-hal yang
menyimpang, maka harus dicatat sebagai varian yang harus dinilai lebih lanjut.
BAB III
TATA LAKSANA
Catatan : * Bila memungkinkan dan sesuai kemampuan rumah sakit dan diputuskan
oleh Direktur RS atas rekomendasi Komite Medis dan atau Komisi HTA
2. Dalam Panduan Praktik Klinis (PPK), mungkin terdapat hal-hal yang memerlukan
rincian langkah demi langkah. Karena itu, sesuai dengan permasalahan dan
kebutuhannya dapat dibuat Clinical Pathway.
3. PPK dan semua perangkatnya, termasuk Clinical Pathway, bersifat pasien
oriented, bukan DGR (diagnosis related group)-oriented, atau length of stay
oriented.
C. Clinical Pathway
Clinical Pathway adalah dokumen tertulis. Format Clinical Pathway berupa tabel
yang kolomnya merupakan waktu (hari, jam), sedangkan barisnya merupakan
observasi/ pemeriksaan/ tindakan/ intervensi yang diperlukan. Isi format Clinical
Pathway adalah sebagai berikut :
1. Judul Clinical Pathway
2. Identitas pasien :
- Nama pasien
- Jenis kelamin
- Tanggal lahir
- No. rekam medik
- Diagnose masuk, tanggal masuk, dan jam masuk rumah sakit
- Penyakit utama
- Penyakit penyerta
- Komplikasi
- Tindakan
- Berat badan
- Tinggi badan
- Tanggal dan jam keluar rumah sakit
- Lama rawat
- Rencana rawat
- Ruang rawat/kelas
- Rujukan
3. Isi Clinical Pathway
a) Baris
1) Asesmen awal
Asesmen awal medis
Asesmen awal keperawatan
2) Laboratorium
3) Radiologi/ imaging
4) Konsultasi
5) Asesmen lanjutan
Asesmen medis
Asesmen keperawatan
Asesmen gizi
Asesmen farmasi
6) Diagnosis
Diagnosis medis
Diagnosis keperawatan
Diagnosis gizi
7) Discharge planning
8) Edukasi terintegrasi
Edukasi informasi medis
Edukasi gizi
Edukasi keperawatan
Edukasi farmasi
Pengisian formulir informasi dan edukasi terintegrasi
9) Terapi/medikamentosa
Injeksi
Cairan infus
Obat oral
Obat anestesi
10) Tata laksana/intervensi
Tata laksana/ intervensi medis
Tata laksana/ intervensi keperawatan
Tata laksana/ intervensi gizi
Tata laksana/ intervensi farmasi
11) Monitoring dan evaluasi
Dokter DPJP
Keperawatan
Gizi
Farmasi
12) Mobilisasi/ rehabilitasi
Medis
Keperawatan
Fisioterapi
13) Outcome/ hasil
Medis
Keperawatan
Gizi
Farmasi
14) Kriteria pulang
15) Rencana pulang/edukasi pelayanan lanjutan
16) variant
b) Kolom
1) Kegiatan
2) Uraian kegiatan
3) Hari penyakit dan hari rawat (hari/ jam)
4) Keterangan
c) Penanggung Jawab
1) Dokter penangggung jawab pelayanan
2) Perawat penanggung jawab
3) Pelaksana verivikasi
d) Keterangan
Arsis kotak : Wajib dilaksanakan
Arsir lurus : Boleh dilakukan/ boleh tidak dilakukan
(√) : Checklist
e) Perjalanan klinis dan outcome penyakit yang dibuat dalam Clinical Pathway
dapat tidak sesuai dengan harapan karena :
1) memang sifat penyakit pada individu tertentu
2) terapi tidak diberikan sesuai dengan ketentuan
3) pasien tidak mentoleransi obat, atau
4) terdapat ko-mobiditas
d) PPK dan Clinical Pathway ditinjau sekurang-kurangnya dua tahun sekali dan
akan dilakukan revisi apabila ada perubahan sesuai perkembangan sains dan
teknologi kedokteran.
D. Penerapan
E. Evaluasi
1. Evaluasi Panduan Praktik Klinis dilakukan secara berkala setiap tiga bulan,
2. Tidak semua diagnosis dalam PPK dari satu kelompok staf medis dilakukan
evaluasi. PPK yang dilakukan evaluasi terutama adalah yang memiliki
Clinical Pathway, bisa ditambahkan kasus lain yang sering terjadi.
f. Cost
BAB IV
DOKUMENTASI
Formulir PPK
Pengertian
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Prosedur Diagnostik
Diagnosis Kerja
Diagnosis Banding
Pemeriksaan Penunjang
Tata Laksana
Edukasi
Prognosis
Tingkat evidens
Tingkat Rekomendasi
Penelaah Kritis
Indikator
Kepustakaan
Formulir Clinical Pathway
Perempuan Rujukan : Ya
Tidak
………………. Komplikasi
Nama Pelaksana/
Verifikasi:
………………...
RUMAH SAKIT BUDI MEDIKA
Jalan Yos Sudarso No. 85, Bandar Lampung.