Anda di halaman 1dari 18

RUMAH SAKIT BUDI MEDIKA

Jalan Yos Sudarso No. 85, Bandar Lampung.

PANDUAN PENYUSUNAN, PENERAPAN, DAN


EVALUASI PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) DAN
CLINICAL PATHWAY

RUMAH SAKIT BUDI MEDIKA

Jl. Yos Sudarso No. 85 Bumi Waras Teluk Betung

Bandar Lampung
DAFTAR ISI

JUDUL ……………...............................................................................................
DAFTAR ISI …………...........................................................................................
BAB I : DEFINISI …………………………….……….........................................
A. Definisi .......................................................................................................
B. Tujuan …….. ...................................................................................................

BdfyAB II : RUANG LINGKUP………………………………………………………....

A. Ruang Lingkup ................................................................................................

BAB III : TATALAKSANA ………………………………………………………….

A. Penyusunan Panduan Praktik Klinis (PPK) .....................................................


B. Isi Panduan Praktik Klinis (PPK ) ...............................................................
C. Clinical Pathway
D. Penerapan
E. Evaluasi

BAB IV : DOKUMENTASI .................................................................................


BAB I

DEFINISI

A. Definisi
1. Panduan Praktik Klinis (PPK)
Panduan Praktik Klinis adalah istilah teknis sebagai pengganti Standar Prosedur
Operasional (SPO) dalam Undang-undang Praktik Kedokteran 2004 dan Undang-
undang Keperawatan yang merupakan istilah administrative. Penggantian ini
diperlukan untuk menghindarkan kesalah pahaman yang mungkin terjadi, bahwa
“standar” merupakan hal yang harus dilakukan pada semua keadaan. Jadi secara
teknis, SPO dibuat berupa Panduan Praktik Klinis (PPK) yang dapat berupa atau
disertai dengan salah satu atau lebih : alur klinis (Clinical Pathway), protokol,
prosedur, alogaritme, standing order.
Para dokter melakukan praktik dengan panduan PPK tersebut untuk
menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan dan memberikan penjelasan
kepada pasien dan keluarganya tentang kemungkinan hasil pengobatan. Dalam
tataran pelaksanaan, PPK mugnkin memerlukan satu atau lebih perangkat untuk
merinci panduan agar dapat dilakukan secara spesifik dalam bentuk alur klinis
(Clinical Pathway), alogaritme (diagram pengambilan keputusan cepat ), protokol
(panduan pelaksanaan tugas yang cukup kompleks), prosedur (panduan langkah-
langkah tugas teknis ), atau standing order (instruksi tetap kepada perawat).
PPK seharusnya dibuat untuk semua jenis penyakit/ kondisi klinis yang
ditemukan dalam fasyankes. Namun dalam pelaksanaanya dapat dibuat secara
bertahap, dengan mengedepankan misalnya 10 penyakit tersering yang ada di tiap
bagian yang high volume, high cost, dan high risk/impact.

2. Clinical Pathway (alur klinis)


Clinical Pathway memiliki banyak sinonim, diantaranya care pathway, care map,
integrated care pathways, multidisciplinary pathways of care, pathways of care,
collaborative care pathways. Clinical Pathway dibuat untuk memberikan rincian
apa yang harus dilakukan pada kondisi klinis tertentu. Clinical Pathway
memberikan rencana tata laksana hari demi hari dengan standar pelayanan yang
dianggap sesuai. Pelayanan dalam Clinical Pathway bersifat multidisiplin
sehingga semua pihak yang terlibat dalam pelayanan dokter/dokter gigi, perawat,
fisioterapis, nutrisionis/dietisien, apoteker, dll dapat menggunakan format yang
sama.

B. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya Panduan Praktik Klinis adalah sebagai berikut :
3. Meningkatkan mutu pelayanan pada keadaan klinis dan lingkungan tertentu bekerja
sama dengan tim multidisiplin
4. Mengurangi jumlah intervensi yang tidak perlu atau berbahaya
5. Memberikan opsi pengobatan dan perawatan terbaik dengan keuntungan maksimal
6. Menghindari terjadinya medication error secara dini
7. Memberikan opsi pengobatan dengan risiko terkecil
8. Memberikan tata laksana asuhan dengan biaya yang memadai.

Dalam pelaksanaannya, evaluasi terhadap kepatuhan menggunakan PPK dalam


memberikan pelayanan dan asuhan pasien perlu dilakukan secara berkala sebagai
bagian dari proses kendali mutu dan kendali biaya.
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Panduan Praktik Klinis disusun oleh staf medis yang dikoordinasi oleh Komite
Medis dan ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit
2. Clinical Pathway disusun secara terintegrasi oleh staf medis dan Profesional
Pemberi Asuhan lainnya dengan koordinasi kolaboratif antara Komite Medis,
Komite Keperawatan dan Komite Tenaga Kesehatan lainnya, serta ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit.
3. Panduan Praktik Klinis dan Clinical Pathway diterapkan untuk pasien rawat inap
dan rawat jalan.
4. Evaluasi Panduan Praktik Klinis dan Clinical Pathway dapat dilakukan oleh case
manager dan kepala unit pelayanan, hasil evaluasi tersebut dilaporkan kepada Sub
Komite Mutu Profesi Komite Medik untuk dilakukan telaah.
5. Clinical Pathway dibuat untuk penyakit atau kondisi klinis yang memerlukan
pendekatan multidisiplin, dan perjalanan klinisnya dapat diprediksi ( pada
setidaknya 70% kasus). Bila dalam perjalanan klinis ditemukan hal-hal yang
menyimpang, maka harus dicatat sebagai varian yang harus dinilai lebih lanjut.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Penyusunan Panduan Praktik Klinis (PPK)


Panduan Praktik Klinis (PPK) seharusnya dibuat untuk semua jenis
penyakit/kondisi klinis yang ditemukan dalam fasilitas pelayanan kesehatan. Namun
dalam pelaksanaannya dapat dibuat secara bertahap, dengan mengedepankan misalnya
10 penyakit tersering yang ada di tiap bagian. Bila tersedia Panduan Nasional Praktik
Kedokteran (PNPK), maka Panduan Praktik Klinis (PPK) dibuat dengan rujukan
utama Panduan Nasional Praktik Kedokteran (PNPK). Namun karena Panduan
Nasional Praktik Kedokteran (PNPK) hanya dibuat untuk sebagian kecil
penyakit/kondisi klinis, maka sebagian besar Panduan Praktik Klinis (PPK) dengan
segala turunannya dibuat dengan memperhatikan fasilitas setempat dan merujuk pada:
a) Pustaka mutakhir berupa artikel asli
b) Systematic review atau meta-analisis
c) Panduan Nasional Praktik Kedokteran
d) PNPK dari negara lain
e) Buku ajar
f) Panduan dari organisasi profesi
g) Petunjuk pelaksanaan program dari Kemenkes
h) Kesepakatan para staf medis
Di rumah sakit umum Panduan Praktik Klinis (PPK), dibuat untuk penyakit-
penyakit terbanyak untuk setiap departemen, sedangkan untuk rumah sakit tipe A dan
tipe B yang memiliki pelayanan subdisiplin harus dibuat Panduan Praktik Klinis
(PPK), untuk penyakit-penyakit terbanyak sesuai dengan divisi/subdisiplin masing-
masing. Pembuatan Panduan Praktik klinis (PPK) dikoordinasi oleh Komite Medis,
setelah disahkan oleh Direksi.

B. Isi Panduan Praktik Klinis (PPK)

1. Format Panduan Praktik Klinis (PPK):


a) Pengertian
b) Anamnesis
c) Pemeriksaan Fisik
d) Prosedur Diagnostik
e) Diagnosis Kerja
f) Diagnosis Banding
g) Pemeriksaan Penunjang
h) Tata Laksana
i) Komplikasi
j) Edukasi (Hospital Health Promotion)
k) Prognosis
l) Tingkat Evidens*
m) Tingkat Rekomendasi*
n) Penelaah Kritis*
o) Indikator
p) Kepustakaan

Catatan : * Bila memungkinkan dan sesuai kemampuan rumah sakit dan diputuskan
oleh Direktur RS atas rekomendasi Komite Medis dan atau Komisi HTA

2. Dalam Panduan Praktik Klinis (PPK), mungkin terdapat hal-hal yang memerlukan
rincian langkah demi langkah. Karena itu, sesuai dengan permasalahan dan
kebutuhannya dapat dibuat Clinical Pathway.
3. PPK dan semua perangkatnya, termasuk Clinical Pathway, bersifat pasien
oriented, bukan DGR (diagnosis related group)-oriented, atau length of stay
oriented.
C. Clinical Pathway

Clinical Pathway adalah dokumen tertulis. Format Clinical Pathway berupa tabel
yang kolomnya merupakan waktu (hari, jam), sedangkan barisnya merupakan
observasi/ pemeriksaan/ tindakan/ intervensi yang diperlukan. Isi format Clinical
Pathway adalah sebagai berikut :
1. Judul Clinical Pathway
2. Identitas pasien :
- Nama pasien
- Jenis kelamin
- Tanggal lahir
- No. rekam medik
- Diagnose masuk, tanggal masuk, dan jam masuk rumah sakit
- Penyakit utama
- Penyakit penyerta
- Komplikasi
- Tindakan
- Berat badan
- Tinggi badan
- Tanggal dan jam keluar rumah sakit
- Lama rawat
- Rencana rawat
- Ruang rawat/kelas
- Rujukan
3. Isi Clinical Pathway
a) Baris
1) Asesmen awal
 Asesmen awal medis
 Asesmen awal keperawatan
2) Laboratorium
3) Radiologi/ imaging
4) Konsultasi
5) Asesmen lanjutan
 Asesmen medis
 Asesmen keperawatan
 Asesmen gizi
 Asesmen farmasi
6) Diagnosis
 Diagnosis medis
 Diagnosis keperawatan
 Diagnosis gizi
7) Discharge planning
8) Edukasi terintegrasi
 Edukasi informasi medis
 Edukasi gizi
 Edukasi keperawatan
 Edukasi farmasi
 Pengisian formulir informasi dan edukasi terintegrasi
9) Terapi/medikamentosa
 Injeksi
 Cairan infus
 Obat oral
 Obat anestesi
10) Tata laksana/intervensi
 Tata laksana/ intervensi medis
 Tata laksana/ intervensi keperawatan
 Tata laksana/ intervensi gizi
 Tata laksana/ intervensi farmasi
11) Monitoring dan evaluasi
 Dokter DPJP
 Keperawatan
 Gizi
 Farmasi
12) Mobilisasi/ rehabilitasi
 Medis
 Keperawatan
 Fisioterapi
13) Outcome/ hasil
 Medis
 Keperawatan
 Gizi
 Farmasi
14) Kriteria pulang
15) Rencana pulang/edukasi pelayanan lanjutan
16) variant
b) Kolom
1) Kegiatan
2) Uraian kegiatan
3) Hari penyakit dan hari rawat (hari/ jam)
4) Keterangan
c) Penanggung Jawab
1) Dokter penangggung jawab pelayanan
2) Perawat penanggung jawab
3) Pelaksana verivikasi
d) Keterangan
Arsis kotak : Wajib dilaksanakan
Arsir lurus : Boleh dilakukan/ boleh tidak dilakukan
(√) : Checklist
e) Perjalanan klinis dan outcome penyakit yang dibuat dalam Clinical Pathway
dapat tidak sesuai dengan harapan karena :
1) memang sifat penyakit pada individu tertentu
2) terapi tidak diberikan sesuai dengan ketentuan
3) pasien tidak mentoleransi obat, atau
4) terdapat ko-mobiditas

d) PPK dan Clinical Pathway ditinjau sekurang-kurangnya dua tahun sekali dan
akan dilakukan revisi apabila ada perubahan sesuai perkembangan sains dan
teknologi kedokteran.
D. Penerapan

Panduan Praktik Klinis (termasuk “turunan-turunannya”; Clinical Pathway,


alogaritma, protokol, prosedur, Standing Order) merupakan panduan yang harus
diterapkan sesuai dengan keadaan pasien. Oleh karenanya dikatakan bahwa
semua Panduan Praktik Klinis (PPK) bersifat rekomendasi atau advis. Apa yang
tertulis dalam Panduan Praktik Klinis (PPK) tidak harus diterapkan pada semua
pasien tanpa kecuali.

Berikut alasan mengapa Panduan Praktik Klinis (PPK) harus diterapkan


dengan memperhatikan kondisi pasien secara individual.

1. Panduan Praktik Klinis (PPK) dibuat untuk `average patients`. Panduan


Praktik Klinis (PPK) dibuat bukan untuk kedua ekstrem tersebut, melainkan
untuk pasien rata-rata.
2. Panduan Praktik Klinis (PPK) dibuat untuk penyakit atau kondisi kesehatan
tunggal.
3. Respons pasien terhadap prosedur diagnostik dan terapeutik sangat bervariasi.
Beberapa pasien yang disuntik penisilin jutaan unit tidak terjadi apa-apa,
namun pada sebagian lainnya dengan disuntik obat yang sama sudah terjadi
reaksi anafilaksis. Hal yang sama juga terjadi pada prosedur diagnostic,
missal penggunaan zat kontras untuk pemeriksaan pencitraan.
4. Panduan Praktik Klinis (PPK) dianggap valid pada saat dicetak.

E. Evaluasi

1. Evaluasi Panduan Praktik Klinis dilakukan secara berkala setiap tiga bulan,

2. Tidak semua diagnosis dalam PPK dari satu kelompok staf medis dilakukan
evaluasi. PPK yang dilakukan evaluasi terutama adalah yang memiliki
Clinical Pathway, bisa ditambahkan kasus lain yang sering terjadi.

3. Hal yang dievaluasi dari PPK dan Clinical Pathway adalah :

a. kesesuaian lama hari perawatan

b. kesesuaian pemeriksaan penunjang


c. kesesuaian tata laksana

d. kesesuaian perjalanan penyakit pasien selama perawatan

e. varian yang terjadi selama perawatan

f. Cost

BAB IV

DOKUMENTASI
Formulir PPK

Formulir Clinical Pathway

Formulir Check List evaluasi PPK

Formulir Panduan Praktik Klinis (PPK)


Logo RS PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

Pengertian

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Prosedur Diagnostik

Diagnosis Kerja

Diagnosis Banding

Pemeriksaan Penunjang

Tata Laksana

Edukasi

Prognosis

Tingkat evidens

Tingkat Rekomendasi

Penelaah Kritis

Indikator

Kepustakaan
Formulir Clinical Pathway

Nama Pasien : No. Rekam Medis :

Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal/jam Masuk :

Perempuan Rujukan : Ya

Tidak

BB/TB : …kg/…cm Rencana Rawat :


HARI KE
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5
Diagnosis
Penyakit Utama
Penyakit Penyerta
Assesmen Klinis
Pemeriksaan dokter
Konsultasi
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Radiologi
EKG
Tindakan
Obat-obatan
Nutrisi
Mobilisasi
Rencana Pemulangan
Edukasi
Varians

Nama Perawat Diagnosis Akhir Kode Jenis Tindakan


ICD 10
……………….  Utama 
Nama Dokter  Penyerta 

……………….  Komplikasi 
Nama Pelaksana/ 
Verifikasi:
………………...
RUMAH SAKIT BUDI MEDIKA
Jalan Yos Sudarso No. 85, Bandar Lampung.

Anda mungkin juga menyukai