PROVINSI JAMBI
2019
1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur alhamdulillah karena hanya dengan ridho dan petunjuk-
Nya buku Panduan Penyusunan PPK di RSJD Provinsi Jambi dapat disusun.
Buku panduan ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat
Panduan Praktek Klinis (PPK) dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RSJD Provinsi
Jambi dengan berbagai metode pendekatan, agar dapat disesuaikan dengan situasi dan
kondisi di lingkungan satuan kerja masing-masing.
Buku panduan ini tentunya jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat diharapkan.
3
BAB I
GAMBARAN UMUM
1. Latar belakang
Sejalan dengan kemajuan tehnologi dan pengetahuan di segala bidang
ilmu, termasuk ilmu kesehatan menjadikan pelayanan kesehatan semakin
bertambah kompleks dan beragam. Hal ini menjadikan pelayanan kesehatan
menjadi semakin kompleks dan beragam pula. Untuk hal tersebut maka
pemerintah telah mengeluarkan berbagai peraturan yang mengatur standar
dalam pelayanan kedokteran sehingga lebih menjamin kualitas dari layanan
tersebut. Salah satu regulasi yang dikeluarkan pemerintah adalah :
PERMENKES 1438/2010Tentang Standar Pelayanan Kedokteran, yang
tujuanya adalah Memberikan jaminan kepada pasien agar mendapatkan
pelayanan kedokteran yang berdasarkan pada nilai ilmiah dan sesuai dengan
kebutuhan medis pasien serta mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan kedokteran yang diberikan oleh dokter/ dokter gigi.
PERMENKES 1438/2010 merupakan acuan nasional pelayanan
kedokteran di Indonesia. PERMENKES 1438/2010 Sudah mengantisipasi
standar akreditasi nasional versi 2012 dan sejalan dengan UU RS dan UU
BPJS. PERMENKES ini mengatur hirarkhi referensi pelayanan kedokteran,
dan ini merupakan upaya penyeragaman istilah referensi dalam pelayanan
kedokteran. Dalam PERMENKES 1438/2010 diperkenalkan istilah PNPK,
PPK, CP, Algoritma sedangkan terminologi SPM tidak dipakai lagi.
Pedoman nasional pelayanan Kedokteran (PNPK) adalah penyataan
yang dibuat secara sistematis yang didasarkan pada bukti ilmiah (scientific
evidence), untuk membantu dokter dan pembuat keputusan klinis tentang tata
laksana penyakit atau kondisi klinis yang spesifik. Sinonim: clinical guidelines,
clinical practice guidelines, practice parameters.
Manfaat SPK ( Standar Pelayanan Kesehatan ) / PNPK ( Pedoman
Nasional Pelayanan Kesehatan ) adalah agar penyedia pelayanan kesehatan
bisa memberikan pelayanan yang seragam (sesuai standar Akreditasi RS),
untuk kendali mutu (memudahkan audit klinis) serta kendali biaya (clinical
pathway dan InaCBGs)
4
PNPK ( Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan ) dibuat oleh pakar,
disahkan oleh Menkes, merupakan suatu pedoman yang sistimatis
berdasarkan Evidence-based, Sahih / valid (ditetapkan Level Evidence,
rekomendasi, HTA), Komprehensif mencakup seluruh aspek, menggunakan
pengetahuan terkini, terjadwal untuk dilakukan revisi secara berkala.
Clinical Guidelines :
Dalam pustaka istilah ini digunakan untuk ; pedoman yang bersifat Nasional/
global, maupun lokal
2. Definisi
Pedoman nasional pelayanan Kedokteran (PNPK) adalah penyataan
yang dibuat secara sistematis yang didasarkan pada bukti ilmiah (scientific
evidence), untuk membantu dokter dan pembuat keputusan klinis tentang tata
laksana penyakit atau kondisi klinis yang spesifik. Sinonim: clinical guidelines,
clinical practice guidelines, practice parameters.
Clinical Guidelines :
Dalam pustaka istilah ini digunakan untuk ; pedoman yang bersifat
Nasional/global, maupun lokal
Dokumen CG yang dibuat oleh kelompok pakar dengan koordinasi Kemkes
disebut sebagai PNPK
Dokumen CG yang telah diadaptasi sesuai dengan fasilitas RS setempat
disebut sebagai PPK, dan perangkat lokal lainnya yang dalam UUPK dan
Permenkes secara keseluruhan disebut sebagai Standar prosedur
operasional
Dalam UUPK/ Permenkes PPK = SPO, PPK dibuat dengan rujukan
PNPK/sumber lain, PPK bersifat hospital specific,
PPK dapat dilengkapi dengan ;
a. Clinical pathway
5
b. Algritme
c. Protokol
d. Prosedur
e. Standing orders
3. Tujuan
4. Pengertian
Panduan Praktek Klinik adalah panduan klinis yang dibuat secara
sistematis yang didasarkan pada bukti ilmiah (scientific evidence), untuk
membantu dokter dan pembuat keputusan klinis tentang tata laksana penyakit
atau kondisi klinis yang spesifik.
6
BAB II
RUANG LINGKUP
7
Protokol: Rencana, atau serangkaian langkah, yang harus diikuti dalam studi,
investigasi, atau intervensi dalam pengelolaan kondisi pasien tertentu (misalnya,
protokol pasien dengan diare, protokol kanker payudara).
Standing orders: suatu set instruksi dokter yang ditujukan kepada perawat
atau profesional kesehatan lain untuk memberikan intervensi kepada pasien selama
dokter tidak ada di tempat. Contoh: pasien dengan demam tinggi berikan
parasetamol, anak dengan kejang berikan diazepam rektal.
8
BAB III
TATA LAKSANA
1. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan Clinical Pathway dibuktikan dalam lembar pelaksanaan yang
harus tercantum dalam rekam medis pasien.
b. Seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan harus secara terpadu/integrasi
dan berorientasi focus terhadap pasien (Patient Focused Care ) serta
berkesinambungan ( continuing of care )
c. Melibatkan seluruh profesi (dokter, perawat, laboratories, farmasis, dan ahli
gizi, petugas rehabilitasi medis, fisioterapis, terapi wicara, okupasi terapis dan
lain-lain)
d. Dalam batas waktu yang ditentukan sesuai dengan keadaan perjalanan
penyakit pasien, dicatat dalam bentuk periode harian
e. Pencatatan clinical pathway dimulai kegiatan pelayanan yang diberikan
kepada pasien secara terpadu dan berkesinambungan tersebut dalam bentuk
dokumen yang merupakan bagian dari rekam medic
f. Pelaksanaan clinical pathway dimulai sejak pasien masuk ke ruang rawat inap
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
g. Pelaksanaan panduan praktek klinik dan clinical pathway dilakukan di bangsal
rawat inap yang memungkinkan merawat pasien dengan kasus tersebut.
2. Monitoring Pelaksanaan
a. Clinical pathway diisi setiap hari mulai hari pertama pasien masuk sampai
pasien pulang melalui lembar monitoring pelaksanaan clinical pathway
b. Monitoring pelaksanaan clinical pathway dilakukan oleh masing-masing
profesi
c. Lembar monitoring clinical pathway akan diserahkan pada komite mutu dan
manajemen risiko melalui case manager (tidak dikembalikan ke rekam medis )
d. Coordinator unit memantau pengisian lembar monitoring clinical pathway di
unit kerja
9
3. Evaluasi
Panduan praktik klinik dan clinical pathway dievaluasi setiap 1 tahun sekali.
Panduan praktek klinik dan atau clinical pathway dapat diubah sesuai kebutuhan,
perkembangan keilmuan atau pertimnbangan tertentu. Perubahan clinical
pathway dapat terkait :
a. Standar lama hari rawat
b. Standar penatalaksanaan
c. Standar Therapy
d. Standar asuhan keperawatan
e. Standar asuhan lain terkait: pelayanan gizi, rehabilitasi medis, pemerkasan
penunjang dan lain-lain
11
BAB IV
DOKUMENTASI
Format PPK
…………………………………………………
1. Pengertian
………………………………………………………...
2. Anamnesis 1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
3. …………………………………………………
4. …………………………………………………
5. …………………………………………………
3. PemeriksaanFisik 1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
3. …………………………………………………
4. …………………………………………………
5. …………………………………………………
4. Kriteria Diagnosis 1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
3. …………………………………………………
4. …………………………………………………
5. …………………………………………………
5. DiagnosisKerja ………………………………………………………...
6. Diagnosis Banding 1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
3. …………………………………………………
7. Pemeriksaan 1. …………………………………………………
Penunjang 2. …………………………………………………
3. …………………………………………………
4. …………………………………………………
5. …………………………………………………
8. Tata Laksana 1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
3. …………………………………………………
4. …………………………………………………
5. …………………………………………………
9. Edukasi 1. …………………………………………………
(Hospital Health 2. …………………………………………………
Promotion) 3. …………………………………………………
4. …………………………………………………
5. …………………………………………………
12
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam/malam
Ad sanationam : dubia ad bonam/malam
Ad fungsionam : dubia ad bonam/malam
11. Tingkat Evidens I/II/III/IV
12. Tingkat A/B/C
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis 1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
3. …………………………………………………
4. …………………………………………………
14. Indikator ………………………………………………………
………………………………………………………
15. Kepustakaan 1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
3. …………………………………………………
4. …………………………………………………
5. …………………………………………………
13
BAB IV
PENUTUP
14