Anda di halaman 1dari 28

1.

      Pendahuluan

Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air


sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah
media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses.
Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai
energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk
energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, maka
volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang
menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga sistem boiler
merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat baik.

1.1. Proses Kerja Boiler

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan
digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan
tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur
tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang
keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk
memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial  and
industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah
energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga
menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga yang
menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan
tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian
sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery
boiler.

Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis
sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan
dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke
titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem
bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan
bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang
diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar
yang digunakan pada sistem.
Sebelum menjelaskan keanekaragaman boiler, perlu diketahui komponen
dari boiler yang mendukung teciptanya steam, berikut komponen-komponen
boiler:
ü      Furnace
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa
bagian dari furnace siantaranya : refractory, ruang
perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and discharge door .
ü      Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas
dan  pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).
ü      Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim
melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau
menjalankan proses industri.
ü      Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang
lembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.
ü      Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem
sebelumnya  maupun air umpan baru.
ü      Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana
tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
ü      Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang
berada di dalam pipa steam.

1.2. Klasifikasi Boiler

Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen


pembentuk sistem boiler, perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai
bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi
dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang
boiler yang mempengaruhi lingkungan dan produk steam seperti apa yang
akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan:

1.2.1.      Berdasarkan tipe pipa :


ü      Fire Tube
Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan
tekanan steam yang rendah.
Cara kerja : proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang
dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar dan
konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang dihasilkan
boiler tersebut.
ü      Water Tube
Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas dan
tekanan steam yang tinggi.
Cara Kerja : proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang
dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut
dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang
dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum.
Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap secondary
superheater dan  primary superheater baru steam dilepaskan ke pipa utama
distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan terhadap
mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini
merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.

Tabel 1.1. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Tekanan
Proses pemasangan mudah
operasi steam terbatas
1 Fire Tube dan cepat, Tidak
untuk tekanan rendah
membutuhkan setting khusus
18 bar
Kapasitas steam relatif
Investasi awal boiler ini kecil (13.5 TPH) jika
murah diabndingkan dengan
water tube
Tempat
pembakarannya sulit
Bentuknya dijangkau untuk
lebih compact dan portable dibersihkan,
diperbaiki, dan
diperiksa kondisinya.
Nilai effisiensinya
rendah, karena
Tidak membutuhkan area banyak energi kalor
yang besar untuk 1 HP boiler yang terbuang
langsung menuju
stack
Water Kapasitas steam besar Proses konstruksi lebih
2
Tube sampai 450 TPH detail
Tekanan operasi mencapai Investasi awal relatif
100 bar lebih mahal
Nilai effisiensinya relatif lebih Penanganan air yang
tinggi dari fire tube boiler masuk ke dalam boiler
perlu dijaga, karena
lebih sensitif untuk
sistem ini, perlu
komponen pendukung
untuk hal ini
Karena mampu
menghasilkan
Tungku mudah dijangkau kapasitas dan
untuk melakukan tekanan steam yang
pemeriksaan, pembersihan, lebih besar, maka
dan perbaikan. konstruksinya
dibutuhkan area yang
luas

1.2.2.      Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :


ü      Solid Fuel
Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang
menggunakan bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini lebih
baik jika dibandingkan dengan boiler tipe listrik.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara
percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected product,
sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.
ü      Oil Fuel
Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai effisiensi
dari tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan boiler bahan bakar padat
dan listrik.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara


percampuran bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan oksigen
dan sumber panas.
ü      Gaseous Fuel
Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan baku
pembakaran paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler. Nilai
effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua tipe boiler
berdasarkan bahan bakar.
Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan bakar gas
(LNG) dengan oksigen dan sumber panas.
ü      Electric
Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku pemanasan
relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang menggunakan bahan
bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini paling rendah jika dbandingkan dengan
semua tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya.
Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang menyuplai
sumber panas.

Tabel 1.2. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Bahan baku
Sisa pembakaran
1 Solid Fuel mudah
sulit dibersihkan
didapatkan.
Sulit mendapatkan
Murah
bahan baku yang
konstruksinya.
baik.
Sisa pembakaran
tidak banyak dan Harga bahan baku
2 Oil Fuel
lebih mudah paling mahal.
dibersihkan.
Bahan bakunya
mudah Mahal konstruksinya.
didapatkan.
Harga bahan
Gaseous
3 bakar paling Mahal konstruksinya.
Fuel
murah.
Sulit didapatkan
Paling baik nilai bahan bakunya,
effisiensinya. harus ada jalur
distribusi.
Paling mudah Paling buruk nilai
4 Electric
perawatannya. effisiensinya.
Mudah
Temperatur
konstruksinya dan
pembakaran paling
mudah didapatkan
rendah.
sumbernya.

  
 1.2.3.      Berdasarkan kegunaan boiler :
ü      Power Boiler
Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steam digunakan untuk
menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube
boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang
besar, sehingga mampu memutar steam turbin dan menghasilkan listrik dari
generator.
ü      Industrial Boiler
Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas untuk menjalankan proses industri dan
sebagai tambahan pemanas.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water
tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas
yang besar dan tekanan yang sedang.
ü      Commercial Boiler
Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai tambahan
untuk menjalankan proses operasi komersial.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan tipe water
tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki kapasitas
yang besar dan tekanan yang rendah.
ü      Residential Boiler
Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya sebagai
penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan untuk
perumahan.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire tube
boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas yang
rendah
ü      Heat Recovery Boiler
Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya
sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai. Hasil steam ini
digunakan untuk menjalankan proses industri.
Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe water tube
boiler atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan
kapasitas yang besar.

Tabel 1.3. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaan.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Dapat
menghasilkan
Power listrik dan Konstruksi awal
1
Boiler sisa steam dapat relatif mahal.
menjalankan
proses industri.
Steam yang
dihasilkan Perlu diperhatikan
memiliki tekanan faktor safety.
tinggi
Steam yang
Industrial Penanganan boiler
2 dihasilkan memiliki
Boiler lebih mudah.
tekanan rendah.
Konstruksi awal
relatif murah.
Steam yang
Commercia Penanganan boiler
3 dihasilkan memiliki
l Boiler lebih mudah.
tekanan rendah.
Konstruksi awal
relatif murah.
Steam yang
Residential Penanganan boiler
4 dihasilkan memiliki
Boiler lebih mudah.
tekanan rendah.
Konstruksi awal
relatif murah.
Heat Steam yang
Penanganan boiler
5 Recovery dihasilkan memiliki
lebih mudah.
Boiler tekanan rendah.
Konstruksi awal
relatif murah.

  
1.2.4.      Berdasarkan konstruksi boiler :
ü      Package Boiler
Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di
pabrik pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.
ü      Site Erected Boiler
Tipe site erected boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler dilakukan di
tempat akan berdirinya boiler tersebut, pengiriman dilakukan per komponen.
 
Tabel 1.4. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.
No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Terbatas tekanan
Package Mudah
1 dan kapasitas
Boiler pengirimannya.
kerjanya.
Dibutuhkan waktu
yang singkat Komponen-
untuk komponen boiler
mengoprasikan tergantung pada
setelah produsen boiler.
pengiriman.
Tekanan dan
Site Sulit pengirimannya,
kapasitas kerjanya
2 Erected memakan biaya
dapat disesuaikan
Boiler yang mahal.
keinginan.
Komponen- Perlu waktu yang
komponen boiler cukup lama setelah
dapat dipadukan
boiler berdiri, setelah
dengan produsen
proses pengiriman.
lain.

1.2.5.      Berdasarkan tekanan kerja boiler :


ü      Low Pressure Boilers
Tipe low pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki
tekanan steam operasi kurang dari 15 psig atau menghasilkan air panas
dengan tekanan dibawah 160 psig atau temperatur dibawah 250 0F
ü      High Pressure Boilers
Tipe high pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki
tekanan steam operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan
tekanan diatas 160 psig atau temperatur diatas 250 0F

Tabel 1.5. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Tekanan yang
Tekanan rendah
dihasilkan rendah,
Low sehingga
1 tidak dapat
Pressure penanganannya
membangkitkan
tidak terlalu rumit
listrik.
Area yang
dibutuhkan tidak
terlalu besar, dan
biaya konstruksi
tidak lebih mahal
dari high pressure
boiler
Tekanan yang
dihasilkan tinggi
Tekanan tinggi
sehingga dapat
sehingga
membangkitkan
High penanganannya
2 listrik dan sisanya
Pressure perlu diperhatikan
dapat didaur ulang
aspek
untuk
keselamatannya.
mengoprasikan
proses industri
Area yang
dibutuhkan besar
dan biaya konstruksi
lebih mahal dari low
pressure boiler

1.2.6.      Berdasarkan cara pembakaran bahan bakar :


ü      Stoker Combustion
Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan
bakar padat untuk melakukan pembakaran, bahan bakar padat dimasukkan
kedalam ruang pembakaran melalui conveyor ataupun manual. Tipe ini
memiliki sisa pembakaran yang harus diatangani berupa bottom ash atau fly
ash yang dapat mencemari lingkungan.
ü      Pulverized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller
mill sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu
bara berupa bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.
ü      Fluidized Coal
Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga
batu bara memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran
dilakukan dalam lapisan pasir, batu bara akan langsung membara jika
mengenai pasir.
ü      Firing Combustion
Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan bakar cair,
padat, dan gas untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang terjadi lebih
merata.
Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing
fuel dimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah
tercapai temperatur yang sesuai, pembakaran diambil alih oleh coal
nozzle atau gas nozzle.

 Tabel 1.6. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Limbah yang
Stoker
Konstruksinya diproduksi
1 Combustio
relatif sederhana. pembakaran lebih
n
banyak
Panas yang
dihasilkan kurang
merata jika tidak ada
komponen
pendukung.
Effisiensi relatif
rendah
Konstruksinya rumit
Efisiensi relatif dan membutuhkan
2 Pulverized
tinggi dana investasi yang
mahal.
Proses
pembakaran lebih
merata pada
tungku
pembakaran.
Konstruksinya rumit
Fluidized Efisiensi relatif dan membutuhkan
3
Bed tinggi dana investasi yang
mahal.
Suhu pembakaran
tidak mencapai
suhu 1000 0C
sehingga tidak
menimbulkan NOX
Limbah yang
diproduksi Konstruksi relatif
4 Firing
pembakaran lebih rumit, perlu nozzle.
sedikit
Panas yang
dihasilkan lebih
merata
Effisiensi relatif
lebih baik

1.2.7.      Berdasarkan material penyusun boiler :


ü      Steel
Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku utama boiler
terbuat menggunakan steel pada daerah steam.
ü      Cast Iron
Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku utama
boiler terbuat menggunakan besi cor pada daerah steam.

Tabel 1.7. Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.


No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian
Kuat dan tahan
1 Steel Biaya relatif mahal.
lama.
Dapat
Konstruksi lebih
dialiri steam untuk
rumit.
tekanan tinggi.
Biaya relatif Rentan dan mudah
2 Cast Iron
murah. rusak.
Dapat
Konstruksi lebih dialiri steam untuk
sederhana. tekanan yang
terbatas.
Apa yang dimaksud dengan boiler?
Boiler adalah suatu perangkat berbentuk becana tertutup yang digunakan untuk memanaskan air
sehingga menghasilkan steam (uap), panas dari hasil pembakaran bahan bakar dalam boiler akan
ditransferkan ke media air yang mengalir di dalam pipa-pipa, saat suhu air telah mencapai
temperatur tertentu maka akan terjadi penguapan. Sehingga dapat kita artikan bahwa boiler
merupakan suatu alat yang digunakan untu membuat steam, seperti yang kita ketahui uap dapat
digunakan untuk menggerakkan turbin pada pembangkit listrik dan berfungsi sebagai pencaga suhu
dalam kolom destilasi minyak bumi.

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang teknologi boiler pada saat ini, alangkah baiknya jika kita
terlebih dahulu mengetahui jenis boiler yang paling pertama digunakan. Boiler ini disebut dengan
Pot Boiler atau Hycock Boiler yang memiliki bentuk yang paling sederhana dalam sejarah dan
pertama kali diperkenalkan pada abad ke-18. Boiler ini memiliki volume air yang besar tetapi hanya
dapat memproduksi uap pada tekanan yang rendah, dengan menggunakan bahan bakar kayu serta
batu bara. itulah sedikit penjelasan tetang boiler kuno yang berjaya pada masanya.
Baca juga: Fungsi Boiler Serta Komponen-Komponen Utamanya

Jenis-Jenis Boiler
Jenis boiler dapat dibedakan dari berbagai macam hal seperti karakteristik, cara kerja, tipe pipa dan
bahan bakar yang digunakan. Setiap jenis boiler memiliki kelebihan serta kekurangan masing-
masing, seperti yang telah kita jabarkan di bawah ini:

Jenis Boiler Berdasarkan Type Tube (Pipa):

1. Fire Tube Boiler 

Pada boiler ini memiliki dua bagian didalamnya yaitu bagian tube yang merupakan tempat terjadinya
pembakaran dan bagin barrel/tong yang berisi fluida. Tipe boiler pipa api ini memiliki karakteristik
yaitu menghasilkan jumlah steam yang rendah serta kapasitas yang terbatas.

Prinsip Kerjanya: Proses pengapian terjadi didalam pipa dan panas yang dihasilkan diantarkan
langsung kedalam boiler yang berisi air.

Kelebihan: Proses pemasangan cukup mudah dan tidak memerlukan pengaturan yang khusus, tidak
membutuhkan area yang besar dan memiliki biaya yang murah.

Kekurangan : Memiliki tempat pembakaran yang sulit dijangkau saat hendak dibersihkan, kapasitas
steam yang rendah dan kurang efisien karena banyak kalor yang terbuang sia-sia.

2. Water Tube.

Memiliki kontruksi yang hampir sama dengan jenis pipa api, jenis ini juga terdiri dari pipa dan barel,
yang menbedakan hanya sisi pipa yang diisi oleh air sedangkan sisi barrel merupakan tempat
terjadinya pembakaran. Karakteristik pada jenis ini ialah menghasilkan jumlah steam yang relatif
banyak.
Prinsip Kerja: Proses pengapian terjadi pada sisi luar pipa, sehingga panas akan terserap oleh air
yang mengalir di dalam pipa.

Kelebihan: Memiliki kapasitas steam yang besar, niali efesiensi relatif lebih tinggi dan tungku
pembakaran mudah untuk dijangkau saat akan dibersihkan.
Kekurangan: Biaya investasi awal cukup mahal, membutuhkan area yang luas dan membutuhkan
komponen tambahan dalam hal penanganan air.

Berdasarkan Jenis Bahan Bakar

1. Solid Fuel (Bahan Bakar Padat)

Type boiler ini menggunakan bahan bakar padat seperti kayu, batu bara, dengan karakteristik
seperti harga bahan bakar relatif lebih murah dan lebih efesiensi bila dibandingkan dengan boiler
listrik.

Prinsip Kerja: Pemanasan bersumber dari pembakaran bahan bakar padat atau bisa juga campuran
dari beberapa bahan bakar padat (batu bara dan kayu) yang dibantu dengan oksigen.

Kelebihan: Bahan bakar mudah untuk didapatkan dan lebih murah.

Kekurangan: Sisa pembakaran sulit untuk dibersihkan,.

2. Bahan Bakar Minyak (Oil Fuel)

Jenis ini memiliki bahan bakar dari fraksi minyak bumi, dengan karakteristik yaitu memiliki bahan
baku pembakaran yang lebih mahal, tetapi memiliki nilai efesiensi yang lebih baik jika dibandingkan
denan yang lainnya.

Prinsip Kerja: Pemanasan yang bersumber dari hasil pembakaran antara campuran bahan bakar
cair (kerosen, solar, residu) dengn oksigen dan sumber panas.

Kelebihan: Memiliki sisa pembakaran yang sedikit sehingga mudah dibersihkan dan bahan baku
yang mudah didapatkan.

Kekurangan: Memiliki harga bahan baku yang mahal serta memiliki kontruksi yang mahal.

3. Bahan Bakar Gas (Gaseous Fuel)

Memiliiki jenis bahan bakar gas dengan karakteristik bahan baku yang lebih murah dan nilai
efesiensi lebih baik jika dibandingkan dengan jenis tipe bahan bakar lain.

Prinsip Kerja: Pembakaran yang terjadi akibat campuran dari bahan bakar gas (LNG) dengan
oksigen serta sumber panas.

Kelebihan: memiliki bahan bakar yang paling murah dan nilai efesiensi yang lebih baik.

Kekurangan: Kontruksi yang mahal dan sumber bahan bakar yang sulit didapatkan, harus melalui
jalur distribusi.

4. Electric

Dari namanya saja kita tentu sudah mengetahu bahwa sumber panas alat ini berasal dari listrik,
dengan karakteristik bahan bakar yang lebih murah akan tetapi memiliki tingkat efesiensi yang
rendah.
Prinsip Kerja: Pemanas bersumber dari listrik yang menyuplai panas.
Kelebihan: Memiliki perewatan yang sederhana dan sumber pemanas sangat mudah untuk
didapatkan.

Kekurangan: Nilai efesiensi yang buruk dan memiliki temperatur pembakaran yang rendah.

Sekian pembahasan mengenai jenis-jenis boiler berdasarkan kerjanya, diharapkan agar artikel ini
dapat bermanfaat bagi anda yang membutuhkan, Terimakasih.
Arti Bolier.
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan
tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air
adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu
proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumnya akan meningkat
sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang
mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola
dan dijaga dengan sangat baik.
Jenis-Jenis boiler Berdasarkan Sytem Kerjanya
Boiler feed water system (sistem air umpan)
Sistem air umpan (feed water system) menyediakan air untuk boiler secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.Berbagai kran disediakan untuk
keperluan perawatan dan perbaikan.
Boiler(steam system)
System Steam adalah mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam
boiler. Steam dialirkan melalui sistempemipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakankran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan.

System bahan bakar (fuel system).


Sistem bahan bakar (fuel sistem) adalah semuaperalatan yang digunakan
untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yangdibutuhkan.
Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis
bahanbakar yang digunakan pada sistem Air yang disuplai ke boiler untuk
dirubah menjadi steam disebut air umpan (feed water). Dua sumber air
umpan adalah:
Kondensat atau steam yang mengembun yang dikembalikan dari proses.
Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar
ruang boiler danplant proses.

Sistem yang lain adalah penggunaan economizer untuk memanaskan awal air
umpan menggunakan limbah panas pada gas buang, untuk mendapatkan
efisiensi boiler yang lebih tinggi.
PROSES KERJA BOILER
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan
digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan
tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi
(high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar
dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan
cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau
membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi
mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik
(power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk
membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan
keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses
industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan
dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran
dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah
semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem
bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Sebelum menjelaskan keanekaragaman boiler, perlu diketahui komponen dari
boiler yang mendukung teciptanya steam, berikut komponen-komponen
boiler:
Ø Furnace
Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian
dari furnace siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust for flue
gas, charge and discharge door.
Ø Steam Drum
Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan
steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).
Ø Superheater
Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim melalui
main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau menjalankan
proses industri.
Ø Air Heater
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang
lembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.
Ø Economizer
Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk
memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupun
air umpan baru.
Ø Safety valve
Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana
tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.
Ø Blowdown valve
Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan yang
berada di dalam pipa steam.

1.4 KONDISI AIR UMPAN BOILER


Air yang digunakan pada proses pengolahan dan air umpan boiler diperoleh
dari air sungai, air waduk, sumur bor dan sumber mata air lainnya. Kualitas
air tersebut tidak sama walaupun menggunakan sumber air sejenis, hal ini
dipengaruhi oleh lingkungan asal air tersebut. Sumber mata air sungai
umumnya sudah mengalami pencemaran oleh aktivitas penduduk dan
kegiatan industri, oleh sebab itu perlu dilakukan pemurnian.
Air umpan boiler harus memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan agar
tidak menimbulkan masalah-masalah pada pengoperasian boiler. Air tersebut
harus bebas dari mineral-mineral yang tidak diinginkan serta pengotor-
pengotor lainnya yang dapat menurunkan efisiensi kerja dari boiler.
Feed water harus memenuhi prasyarat tertentu seperti yang diuraikan dalam
tabel di bawah ini :
1.5 MASALAH-MASALAH PADA BOILER
Suatu boiler atau pembangkit uap yang dioperasikan tanpa kondisi air yang
baik , cepat atau lambat akan menimbulkan masalah-masalah yang berkaitan
dengan kinerja dan kualitas dari sistem pembangkit uap. Banyak masalah-
masalah yang ditimbulkan akibat dari kurangnya penanganan dan perhatian
khusus terhadap penggunaan air umpan boiler.
Akibat dari kurangnya penanganan terhadap air umpan boiler akan
menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut :
a) Pembentukan kerak
Terbentuk kerak pada dinding boiler terjadi akibat adanya mineral-mineral
pembentukan kerak, misalnya ion-ion kesadahan seperti Ca2+ dan Mg2+ dan
akibat pengaruh gas penguapan. Diamping itu pula dapat disebabkan oleh
mekanisme pemekatan didalam boiler karena adanya pemanasan. Jenis-jenis
kerak yang umum dalam boiler adalah kalsium sulfat, senyawa silikat dan
karbonat. Zat-zat dapat membentuk kerak yang keras dan padat sehingga bila
lama penanganannya akan sulit sekali untuk dihilangkan. Silika diendapkan
bersama dengan kalsium dan magnesium sehingga membuat kerak semakin
keras dan semakin sulit untuk dihilangkan.
Kerak yang menyelimuti permukaan boiler berpengaruh terhadap
perpindahan panas permukaan dan menunjukkan dua akibat utama yaitu
berkurangnya panas yang dipindahkan dari dapur ke air yang mengakibatkan
meningkatkan temperatur disekitar dapur, dan menurunnya efisiensi boiler.
Untuk mengurangi terjadinya pembentukan kerak pada boiler dapat
dilakukan pencegahan-pencegahan sebagai berikut :
– Mengurangi jumlah mineral dengan unit softener
– Melakukan blowdown secara teratur jumlahnya
– Memberikan bahan kimia anti kerak

Zat terlarut dan tersuspensi yang terdapat pada semua air alami dapat
dihilangkan/dikurangi pada proses pra-treatment (pengolahan awal) yang
terbukti ekonomis. Penanggulangan kerak yang sudah ada dapat dilakukan
dengan cara :
* On-line cleaning yaitu pelunakan kerak-kerak lama dengan bahan kimia
selama Boiler beroperasi normal.
* Off-line cleaning (acid cleaning) yaitu melarutkan kerak-kerak lama dengan
asam-asam khusus tetapi Boiler harus berhenti beroperasi.
* Mechanical cleaning: dengan sikat, pahat, scrub, dan lain-lain.

b) Peristiwa korosi
Korosi dapat disebabkan oleh oksigen dan karbon dioksida yang terdapat
dalam uap yang terkondensasi. Korosi merupakan peristiwa logam kembali
kebentuk asalnya dalam misalnya besi menjadi oksida besi, alumunium dan
lain-lain. Peristiwa koros dapat terjadi disebabkan oleh :
– Gas-gas yang bersifat korosif seperti O2, CO2, H2S
– Kerak dan deposit
– Perbedaan logam (korosi galvanis)
– pH yang terlalu rendah dan lain-lain

Jenis korosi yang dijumpai pada boiler dan sistem uap adalah general
corrosion, pitting (terbentuknya lubang) dan embrittlement (peretakan baja).
Adanya gas yang terlarut, oksigen dan karbon dioksida pada air umpan boiler
adalah penyebab utama general corrosion dan pitting corrosion (tipe oksigen
elektro kimia dan diffrensial). Kelarutan gas-gas ini di dalam air umpan
boiler menurun jika suhu naik. Kebanyakan oksigen akan memisah pada
ruang uap, tetapi sejumlah kecil residu akan tertinggal dalam larutan atau
terperangkap pada kantong-kantong atau dibawah deposit, hal ini dapat
menyebabkan korosi pada logam-logam boiler. Karena itu pentinguntuk
melakukan proses deoksigenasi air boiler.

Jumlah rata-rata korosi atau serangan elektrokimia akan naik jika nilai pH air
menurun. Selain itu air umpan boiler akan dikondisikan secara kimia
mencapai nilai pH yang relatif tinggi. Bentuk korosi yang tidak umum tetapi
berbahaya adalah bentuk korosi embrittlement atau keretakan inter kristalin
pada baja yang terjadi jika berada pada tekanan yang tinggi dan lingkungan
kimia yang tidak sesuai. Caustic embrittlement atau keratakan inter kristalin
pada baja yang terjadi jika berada pada tekanan yang tinggi dan lingkungan
kimia yang tidak sesuai. Caustic embrittlement terjadi pada sambungan
penyumbat dan meluas pada ujung tabung dimana celah memungkinkan
perkembangan suatu lingkungan caustic yang terkonsentrasi. Hidrogen
embrittlement adalah bentuk lain dari retakan interkristalin yang terjadi pada
tabung air boiler yang disebabkan tekanan tinggi dan kondisi temperatur yang
tertentu.
Untuk mengurangi terjadinya peristiwa korosi dapat dilakukan pencegahan
sebagai berikut:
– Mengurangi gas-gas yang bersifat korosif
– Mencegah terbentuknya kerak dan deposit dalam boiler
– Mencegah korosi galvanis
– Menggunakan zat yang dapat menghambat peristiwa korosif
– Mengatur pH dan alkalinitas air boiler dan lain-lain
c) Pembentukan deposit
Deposit merupakan peristiwa penggumpalan zat dalam air umpan boiler yang
disebabkan oleh adanya zat padat tersuspensi misalnya oksida besi, oksida
tembaga dan lain-lain. Peristiwa ini dapat juga disebabkan oleh kontaminasi
uap dari produk hasil proses produksi. Sumber deposit didalam air seperti
garam-garam yang terlarut dan zat-zat yang tersuspensi didalam air umpan
boiler. Pemanasan dan dengan adanya zat tersuspensi dalam air pada boiler
menyebabkan mengendapnya sejumlah muatan yang menurunkan daya
kelarutan, jika temperaturnya dinaikkan. Hal ini menjelaskan mengapa kerak
dan sludge (lumpur) terbentuk. Kerak merupakan bentuk deposit-deposit
yang tetap berada pada permukaan boiler sedangkan sludge merupakan
bentuk deposit-deposit yang tidak menetap atau deposit lunak.
Pada ketel bertekanan tinggi, silika muda mengendap dengan uap dan dapat
membentuk deposit yang menyulitkan pada daun turbin.
Pencegahan–pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya
peristiwa deposit dapat dilakukan diantaranya :
* Meminimalisasi masuknya mineral-mineral yang dapat menyebabkan
deposit seperti oksida besi, oksida tembaga dan lain – lain.
* Mencegah korosi pada sistem kondensat dengan proses netralisasi
(mengatur pH 8,2–9,2) dapat juga dilakukan dengan mencegah terjadinya
kebocoran udara pada sistem kondensat.
* Mencegah kontaminasi uap selanjutnya menggunakan bahan kimia untuk
mendispersikan mineral-mineral penyebab deposit.
Penanggulangan terjadinya deposit yang telah ada dapat dilakukan dengan
acid cleaning, online cleaning, dan mechanical cleaning.

d) Kontaminasi Uap (steam carryover)


Ketika air boiler mengandung garam terlarut dan zat tersuspensi dengan
konsentrasi yang tinggi, ada kecendrungan baginya untuk membentuk busa
secara berlebihan sehingga dapat menyebabkan steam carryover zat-zat padat
dan cairan pengotor kedalam uap.
Steam carryover terjadi jika mineral-mineral dari boiler ikut keluar bersama
dengan uap ke alat-alat seperti superheater, turbin, dan lain-lain.
Kontaminasi-kontaminasi ini dapat diendapkan kembali pada sistem uap atau
zat-zat itu akan mengontaminasi proses atau material-material yang
diperlukan steam.
Steam carryover dapat dihindari dengan menahan zat-zat padat terlarut pada
air boiler dibawah tingkat tertentu melalui suatu analisa sistematis dan
kontrol pada pemberian zat-zat kimia dan blowdown. Carryover karbon
dioksida dapat mengembalikan uap dan asam-asam terkondensasi.
BAB II
JENIS – JENIS BOILER

2.1 JENIS-JENIS BOILER


Bagian ini menerangkan tentang berbagi jenis boiler: Fire tube boiler, Water
tube boiler, Paket boiler, Fluidized bed combustion boiler, Atmospheric
fluidized bed combustion boiler, Pressurized fluidized bed combustion boiler,
Circulating fluidized bed combustion boiler, Stoker fired boiler, Pulverized
fuel boiler, Boiler pemanas limbah (Waste heat boiler) dan Pemanas fluida
termis.

A. Fire Tube Boiler


Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada
didalam shell untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boilers biasanya
digunakan untuk kapasitas steam yang relative kecil dengan tekanan steam
rendah sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube boilers kompetitif untuk
kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2.
Fire tube boilers dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau
bahan bakar padat dalam operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar
fire tube boilers dikonstruksi sebagai “ paket” boiler (dirakit oleh pabrik)
untuk semua bahan bakar.

B. Water Tube Boiler


Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk
kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar
membentuk steam pada daerah uap dalam drum.
Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi
seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler yang
sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara 4.500 – 12.000
kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boilers yang
dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas.
Untuk water tube yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum
dirancang secara paket.
Karakteristik water tube boilers sebagai berikut:
* Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan
efisiensi pembakaran.
* Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan
air.
* Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.

C. Paket Boiler
Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Pada
saat dikirim ke pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai bahan
bakar dan sambungan listrik untuk dapat beroperasi. Paket boiler biasanya
merupakan tipe shell and tube dengan rancangan fire tube dengan transfer
panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi.
Ciri -ciri dari packaged boilers adalah:
* Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas
menghasilkan penguapan yang lebih cepat.
* Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil membuatnya memiliki
perpindahan panas konvektif yang baik.
* Sistim forced atau induced draft menghasilkan efisiensi pembakaran yang
baik.
* Sejumlah lintasan/pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang
lebih baik.
* Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan boiler
lainnya.
Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass nya – yaitu berapa
kali gas pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan
sebagai lintasan pertama setelah itu kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api.
Boiler yang paling umum dalam kelas ini adalah unit tiga pass/ lintasan
dengan dua set fire-tube/ pipa api dan gas buangnya keluar dari belakang
boiler.

D. Boiler Pembakaran dengan Fluidized Bed (FBC)


Pembakaran dengan fluidized bed (FBC) muncul sebagai alternatif yang
memungkinkan dan memiliki kelebihan yang cukup berarti dibanding sistim
pembakaran yang konvensional dan memberikan banyak keuntungan –
rancangan boileryang kompak, fleksibel terhadap bahan bakar, efisiensi
pembakaran yang tinggi dan berkurangnya emisi polutan yang merugikan
seperti SOx dan NOx. Bahan bakar yang dapat dibakar dalam boiler ini
adalah batubara, barang tolakan dari tempat pencucian pakaian, sekam padi,
bagas & limbah pertanian lainnya. Boiler fluidized bed memiliki kisaran
kapasitas yang luas yaitu antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100 T/jam.

Bila udara atau gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan keatas
melalui bed partikel padat seperti pasir yang disangga oleh saringan halus,
partikel tidak akan terganggu pada kecepatan yang rendah. Begitu kecepatan
udaranya berangsur-angsur naik, terbentuklah suatu keadaan dimana partikel
tersuspensi dalam aliran udara – bed tersebut disebut “ terfluidisasikan”.
Dengan kenaikan kecepatan udara selanjutnya, terjadi pembentukan
gelembung, turbulensi yang kuat, pencampuran cepat dan pembentukan
permukaan bed yang rapat. Bed partikel padat menampilkan sifat cairan
mendidih dan terlihat seperti fluida – “ bed gelembung fluida/ bubbling
fluidized bed”.
Jika partikel pasir dalam keadaan terfluidi sasikan dipanaskan hingga ke suhu
nyala batubara, dan batubara diinjeksikan secara terus menerus ke bed,
batubara akan terbakar dengan cepat dan bed mencapai suhu yang seragam.
Pembakaran dengan fluidized bed (FBC) berlangsung pada suhu sekitar
840OC hingga 950OC. Karena suhu ini jauh berada dibawah suhu fusi abu,
maka pelelehan abu dan permasalahan yang terkait didalamnya dapat
dihindari.
Suhu pembakaran yang lebih rendah tercapai disebabkan tingginya koefisien
perpindahan panas sebagai akibat pencampuran cepat dalam fluidized bed
dan ekstraksi panas yang efektif dari bed melalui perpindahan panas pada
pipa dan dinding bed. Kecepatan gas dicapai diantara kecepatan fluidisasi
minimum dan kecepatan masuk partikel. Hal ini menjamin operasi bed yang
stabil dan menghindari terbawanya partikel dalam jalur gas.

E. Atmospheric Fluidized Bed Combustion (AFBC) Boiler


Kebanyakan boiler yang beroperasi untuk jenis ini adalah Atmospheric
Fluidized Bed Combustion (AFBC) Boiler. Alat ini hanya berupa shell boiler
konvensional biasa yang ditambah dengan sebuah fluidized bed combustor.
Sistim seperti telah dipasang digabungkan dengan water tube boiler/boiler
pipa air konvensional.
Batubara dihancurkan menjadi ukuran 1 – 10 mm tergantung pada tingkatan
batubara dan jenis pengumpan udara ke ruang pembakaran. Udara atmosfir,
yang bertindak sebagai udara fluidisasi dan pembakaran, dimasukkan dengan
tekanan, setelah diberi pemanasan awal olehgas buang bahan bakar. Pipa
dalam bed yang membawa air pada umumnya bertindak sebagai evaporator.
Produk gas hasil pembakaran melewati bagian super heater dari boiler lalu
mengalir ke economizer, ke pengumpul debu dan pemanas awal udara
sebelum dibuang keatmosfir.

F. Pressurized Fluidized Bed Combustion (PFBC) Boiler


Pada tipe Pressurized Fluidized bed Combustion (PFBC), sebuah kompresor
memasok udara Forced Draft (FD), dan pembakarnya merupakan tangki
bertekanan. Laju panas yang dilepas dalam bed sebanding dengan tekanan
bed sehingga bed yang dalam digunakan untuk mengekstraksi sejumlah besar
panas. Hal ini akan meningkatkan efisiensi pembakaran dan peyerapan sulfur
dioksida dalam bed. Steam dihasilkan didalam dua ikatan pipa, satu di bed
dan satunya lagi berada diatasnya. Gas panas dari cerobong menggerakan
turbin gas pembangkit tenaga. Sistim PFBC dapat digunakan untuk
pembangkitan kogenerasi (steam dan listrik) atau pembangkit tenaga dengan
siklus gabungan/combined cycle. Operasi combined cycle (turbin gas &
turbin uap) meningkatkan efisiensi konversi keseluruhan sebesar 5 hingga 8
persen.

G. Atmospheric Circulating Fluidized Bed Combustion Boilers (CFBC)


Dalam sistim sirkulasi, parameter bed dijaga untuk membentuk padatan
melayang dari bed. Padatan diangkat pada fase yang relatif terlarut dalam
pengangkat padatan, dan sebuah down-comer dengan sebuah siklon
merupakan aliran sirkulasi padatan. Tidak terdapat pipa pembangkit steam
yang terletak dalam bed. Pembangkitandan pemanasan berlebih steam
berlangsung di bagian konveksi, dinding air, pada keluaran pengangkat/ riser.
Boiler CFBC pada umumnya lebih ekonomis daripada boiler AFBC, untuk
penerapannya di industri memerlukan lebih dari 75 – 100 T/jam steam. Untuk
unit yang besar, semakin tinggi karakteristik tungku boiler CFBC akan
memberikan penggunaan ruang yang semakin baik, partikel bahan bakar
lebih besar, waktu tinggal bahan penyerap untuk pembakaran yang efisien
dan penangkapan SO2 yang semakin besar pula, dan semakin mudah
penerapan teknik pembakaran untuk pengendalian NOx daripada pembangkit
steam AFBC.
H. Stoker Fired Boilers
Stokers diklasifikasikan menurut metode pengumpanan bahan bakar ke
tungku dan oleh jenis gratenya. Klasifikasi utamanya adalah spreader stoker
dan chain-gate atau traveling-gate stoker.
1) Spreader stokers
Spreader stokers memanfaatkan kombinasi pembakaran suspensi dan
pembakaran grate. Batubara diumpankan secara kontinyu ke tungku diatas
bed pembakaran batubara. Batubara yang halus dibakar dalam suspensi;
partikel yang lebih besar akan jatuh ke grate, dimana batubara ini akan
dibakar dalam bed batubara yang tipis dan pembakaran cepat. Metode
pembakaran ini memberikan fleksibilitas yang baik terhadap fluktuasi beban,
dikarenakan penyalaan hampir terjadi secara cepat bila laju pembakaran
meningkat. Karena hal ini, spreader stoker lebih disukai dibanding jenis
stoker lainnya dalam berbagai penerapan di industri.
2) Chain-grate atau traveling-grate stoker
Batubara diumpankan ke ujung grate baja yang bergerak.Ketika
gratebergerak sepanjang tungku, batubara terbakar sebelum jatuh pada
ujungsebagai abu. Diperlukan tingkat keterampilan tertentu, terutama bila
menyetel grate, damper udara dan baffles, untuk menjamin pembakaranyang
bersih serta menghasilkan seminimal mungkin jumlah karbon yang tidak
terbakar dalam abu.
Hopper umpan batubara memanjang di sepanjang seluruh ujung umpan
batubara pada tungku. Sebuah grate batubara digunakan untuk
mengendalikan kecepatan batubara yang diumpankan ke tungku dengan
mengendalikan ketebalan bed bahan bakar. Ukuran batubara harus seragam
sebab bongkahan yang besar tidak akan terbakar sempurna pada waktu
mencapai ujung grate.

I. Pulverized Fuel Boiler


Kebanyakan boiler stasiun pembangkit tenaga yang berbahan bakar batubara
menggunakan batubara halus, dan banyak boiler pipa air di industri yang
lebih besar juga menggunakan batubara yang halus. Teknologi ini
berkembangdengan baik dan diseluruh dunia terdapat ribuan unit dan lebih
dari 90 persen kapasitas pembakaran batubara merupakan jenis ini.

Untuk batubara jenis bituminous, batubara digiling sampai menjadi bubuk


halus, yang berukuran +300 micrometer (µm) kurang dari 2 persen dan yang
berukuran dibawah 75 microns sebesar 70-75 persen. Harus diperhatikan
bahwa bubuk yang terlalu halus akan memboroskan energi penggilingan.
Sebaliknya, bubuk yang terlalu kasar tidak akan terbakar sempurna pada
ruang pembakaran dan menyebabkan kerugian yang lebih besar karena bahan
yang tidak terbakar. Batubara bubuk dihembuskan dengansebagian udara
pembakaran masuk menuju plant boiler melalui serangkaian nosel burner.
Udara sekunder dan tersier dapat juga ditambahkan.
Pembakaran berlangsung pada suhu dari 1300 – 1700°C, tergantung pada
kualitas batubara. Waktu tinggal partikel dalam boiler biasanya 2 hingga 5
detik, dan partikel harus cukup kecil untuk pembakaran yang sempurna.
Sistim ini memiliki banyak keuntungan seperti kemampuan membakar
berbagai kualitas batubara, respon yang cepat terhadap perubahan beban
muatan, penggunaan suhu udara pemanas awal yang tinggi dll.
Salah satu sistim yang paling populer untuk pembakaran batubara halus
adalah pembakaran tangensial dengan menggunakan empat buah burner dari
keempat sudut untuk menciptakan bola api pada pusat tungku.

J. Boiler Limbah Panas


Dimanapun tersedia limbah panas pada suhu sedang atau tinggi, boiler
limbah panas dapat dipasang secara ekonomis. Jika kebutuhan steam lebih
dari steam yang dihasilkan menggunakan gas buang panas, dapat digunakan
burner tambahan yang menggunakan bahan bakar.
Jika steam tidak langsung dapat digunakan, steam dapat dipakai untuk
memproduksi daya listrik menggunakan generator turbin uap. Hal ini banyak
digunakan dalam pemanfaatan kembali panas dari gas buang dari turbin gas
dan mesin diesel.

K. Pemanas Fluida Termis


Saat ini, pemanas fluida termis telah digunakan secara luas dalam berbagai
penerapan untuk pemanasan proses tidak langsung. Dengan menggunakan
fluida petroleum sebagai media perpindahan panas, pemanas tersebut
memberikan suhu yang konstan. Sistim pembakaran terdiri dari sebuah fixed
grate dengan susunan draft mekanis.
Pemanas fluida thermis modern berbahan bakar minyak terdiri dari sebuah
kumparan ganda, konstruksi tiga pass dan dipasang dengan sistim jet tekanan.
Fluida termis, yang bertindak sebagai pembawa panas, dipanaskan dalam
pemanas dan disirkulasikan melalui peralatan pengguna. Disini fluida
memindahkn panas untuk proses melalui penukar panas, kemudian fluidanya
dikembalikan ke pemanas. Aliran fluida termis pada ujung pemakai
dikendalikan oleh katup pengendali yang dioperasikan secara pneumatis,
berdasarkan suhu operasi. Pemanasberoperasi pada api yang tinggi atau
rendah tergantung pada suhu minyak yang kembali yang bervariasi
tergantung beban sistim.
Keuntungan pemanas tersebut adalah:
* Operasi sistim tertutup dengan kehilangan minimum dibanding dengan
boiler steam.
* Operasi sistim tidak bertekanan bahkan untuk suhu sekitar 2500C
dibandingkan kebutuhan tekanan steam 40kg/cm2dalam sistim steam yang
sejenis.
* Penyetelan kendali otomatis, yang memberikan fleksibilitas operasi.
* Efisiensi termis yang baik karena tidak adanya kehilangan panas yang
diakibatkan oleh blowdown, pembuangan kondensat dan flash steam.
Faktor ekonomi keseluruhan dari pemanas fluida termis tergantung pada
penerapan spesifik dan dasar acuannya. Pemanas fluida thermis berbahan
bakar batubara dengan kisaranefisiensi panas 55-65 persen merupakan yang
paling nyaman digunakan dibandingkan denganhampir kebanyakan boiler.
Penggabungan peralatan pemanfaatan kembali panas dalam gabuang akan
mempertinggi tingkat efisiensi termis selanjutnya.

2.2 JENIS WATER TUBE BOILER


Pada water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk
kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakar
membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika
kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler
untuk pembangkit tenaga. Water tube boiler yang sangat modern dirancang
dengan kapasitas steam antara 4.500 – 12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat
tinggi. Banyak water tube boilers yang dikonstruksi secara paket jika
digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas.Untuk water tube yang
menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket.

Tipe fire tube boiler pipa air ini memiliki karakteristik : menghasilkan
kapasitas dan tekanan steam yang tinggi.
2.3 CARA KERJA TIPE WATER TUBE BOILER
Cara kerja tipe water tube boiler yaitu: proses pengapian terjadi diluar pipa,
kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan
sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer,
kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam
sebuahsteam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap
secondary superheater dan primary superheater baru steamdilepaskan ke pipa
utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan
terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal
ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.

Ø Karakteristik lain mengenai water tube boilers sebagai berikut:


* Forced, induced dan balanced draft membantu untuk meningkatkan
efisiensi pembakaran.
* Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan
air.
* Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi.

2.4 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN WATER TUBE BOILER


Ø Keuntungan:
* Kapasitas steam besar sampai 450 TPH
* Tekanan operasi mencapai 100 bar
* Nilai effisiensinya relatif lebih tinggi dari fire tube boiler
* Tungku mudah dijangkau untuk melakukan pemeriksaan, pembersihan, dan
perbaikan.
Ø Kerugian:
* Proses konstruksi lebih detail.
* Investasi awal relatif lebih mahal.
* Penanganan air yang masuk ke dalam boiler perlu dijaga, karena lebih
sensitif untuk sistem ini, perlu komponen pendukung untuk hal ini.
* Karena mampu menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang lebih
besar, maka konstruksinya dibutuhkan area yang luas.
Dari Berbagai Sumber…

Anda mungkin juga menyukai