Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 2 dari 18
Perlu diingat:
H
U
Live 3x/shift 1x/2 hari 1x/week 1x/2week
D
N
Post event - 1x/2hari 1x/week 1x/2week
AK IU
ET D
Mitra Kerja
IC A
D JIK
Pengawasan Layer 1 Layer 2 Layer 3 Layer 4
Live 3x/shift 1x/shift
I 1x/2 hari 1x/week
AU AL
Post event - 1x/shift 1x/2 hari 1x/week
AT ND
Note : Pembagian Layer 1-4 disesuaikan dengan fungsi struktural organisasi di setiap
perusahaan
AL E
IT RK
dilakukan.
ST
- Jika ditemukan KTA/TTA yang memiliki level risiko high, maka pekerjaan
WAJIB DIHENTIKAN.
- Pelaporan temuan KTA/TTA ke dalam aplikasi BEATS paling lambat pada akhir
shift
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 3 dari 18
1. TUJUAN
Memberikan panduan pengawasan langsung berjarak dengan menggunakan alat bantu & teknologi untuk :
1.1. Mencegah paparan bahaya saat proses pengawasan langsung berjarak
1.2. Memperluas jangkauan area pengawasan langsung berjarak
1.3. Mendapatkan tangkapan KTA/TTA yang lebih optimal
1.4. Mempercepat koordinasi & intervensi dari Pengawas terhadap KTA/TTA di lapangan
2. RUANG LINGKUP
2.1. Mencakup aktivitas observasi dan inspeksi K3L
H
U
2.2. Mencakup alat bantu & teknologi serta metode pengawasan sebagai berikut:
D
N
Pengawasan Pengawasan Data
AK IU
No Alat Bantu & Teknologi
ET D
Langsung (live) Rekaman (post-event)
√ √
IC A
1 CCTV (Mining Eyes)
D JIK
2 CCTV (Plant & Support) √ √
3 Driving Monitoring System (DMS) I √ √
AU AL
4 Teropong √ -
AT ND
5 Kamera DSLR √ -
AL E
6 Drone √ -
IT RK
* Aktivitas Support yang dimaksud Prosedur ini mencakup: Aktivitas Hot Seat Shift Change, Bekerja di luar Workshop, Tunnel CPP,
AS TID
Gudang Handak, Barging batubara di Jetty (LMO, Suaran), Loading Unloading Transhipment
AB N
1. Control Room atau monitor computer/laptop, untuk CCTV Mining Eyes, CCTV Plant & Support dan
I D KU
DMS
AR O
D D
2.4. Objek yang diawasi adalah semua aktivitas operasional & support yang berada di area operasional PT.
AT
Berau Coal yang terjangkau/terpantau jelas oleh alat bantu & teknologi pada poin 2.2. di atas.
ST
2.5. Pengecualian:
1. Aktivitas terkait safety & quality yang membutuhkan tingkat kedetilan & kontinuitas pengawasan
langsung:
a. Pekerjaan dengan izin kerja khusus (Bekerja dengan Panas, Bekerja di Ketinggian, Bekerja di Ruang
Terbatas, Bekerja di Luar Workshop, Bekerja di Atas/Dekat Air)
b. Pekerjaan terkait kelistrikan dan mekanikal
c. Pengecekan kualitas batubara (keberadaan bone coal atau kontaminan)
d. Pekerjaan trimming batubara
e. Persiapan peledakan (charging sampai inspeksi pra peledakan)
f. Pasca peledakan di luar boundary peledakan
2. Force majeure yaitu terjadi gangguan teknis alat bantu pengawasan tidak dapat digunakan (listrik
padam, hilang sinyal, jaringan putus, genset mati dll).
3. Objek yang tidak dapat terpantau secara jelas (blind spot) akibat keterbatasan teknologi & alat bantu
serta proses yang memerlukan pengecekan & pengukuran langsung secara visual.
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 4 dari 18
4. Objek pengawasan yang terhalang/tidak terlihat jelas karena faktor lingkungan (kabut, debu,
pencahayaan dll)
Jika poin 2, 3 & 4 di atas terjadi, Pengawas WAJIB melakukan pengawasan jarak dekat/ke lapangan
dengan PERSETUJUAN Supervisor pemilik pekerjaan via WA grup atau media lain yang tertulis, dan
berdasarkan hasil assessment risiko serta pengendalian telah dilakukan.
3. DEFINISI
3.1. Aktivitas Kritis adalah aktivitas yang terbukti telah menyebabkan terjadinya kecelakaan atau berpotensi
tinggi menyebabkan terjadi kecelakaan major atau fatal. Aktivitas yang dikategorikan sebagai aktivitas
kritis dapat berubah (bertambah atau berkurang) setelah dilakukan peninjauan terhadap riwayat kecelakaan
dan/atau nilai risiko aktivitas setiap terdapat kejadian, baik dari internal maupun eksternal perusahaan atau
minimal 1 tahun sekali (jika tidak terdapat kejadian). Daftar aktivitas kritis dan formulir observasinya
mengacu pada Standar Pengawasan Berjenjang (S-SFO-04.01) poin 14.
H
U
3.2. Akuntabilitas adalah informasi yang dapat ditunjukkan sebagai bukti pelaksanaan tanggung jawab oleh
D
Pengawas.
N
AK IU
3.3. Area Kritis adalah area yang terbukti telah menjadi tempat terjadi kecelakaan atau berpotensi tinggi
ET D
menjadi tempat terjadi kecelakaan major atau fatal. Area yang dikategorikan sebagai area kritis dapat
IC A
D JIK
berubah (bertambah atau berkurang) setelah dilakukan peninjauan terhadap riwayat kecelakaan dan/atau
nilai risiko aktivitas setiap terdapat kejadian, baik dari internal maupun eksternal perusahaan atau minimal
I
AU AL
1 tahun sekali (jika tidak terdapat kejadian). Daftar area kritis dan formulir observasinya mengacu pada
AT ND
3.4. Bahaya adalah sumber dengan potensi menyebabkan cedera dan gangguan kesehatan dalam hubungan
kerja. Bahaya dapat mencakup sumber dengan potensi menyebabkan bahaya atau situasi berbahaya atau
IG E
D T
keadaan dengan potensi paparan yang menyebabkan cedera dan gangguan kesehatan.
E AK
3.5. Control Room adalah suatu ruangan khusus yang didalamnya terdapat perangkat elektronik seperti monitor
AS TID
yang terkoneksi langsung dengan peralatan teknologi seperti CCTV Mining Eyes/ CCTV Plant & Support/
DMS untuk membantu petugas melakukan pengawasan aktivitas operasional maupun support.
AB N
AT ME
3.6. Deviasi adalah KTA/TTA yang dideteksi oleh alat bantu & teknologi pengawasan seperti penyimpangan
I D KU
3.7. Driving Monitoring System adalah sebuah platform sistem bantuan mengemudi yang dilengkapi kamera
S
ganda di depan dan di dalam kabin yang dapat memantau status pengemudi selama mengoperasikan
U
3.8. Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk melihat tren ataupun ketidaksesuaian yang terjadi,
berdasarkan kumpulan data observasi yang dilakukan dari mine eyes.
3.9. Inspeksi adalah pemeriksaan secara visual oleh Pengawas terhadap objek inspeksi terkait kesesuaiannya
dengan kriteria kaidah pertambangan yang baik.
3.10. Intervensi Langsung adalah tindakan langsung yang dilakukan oleh Pengawas Control Room atau
Pengawas Lapangan kepada Pekerja/Pengawas yang melakukan pelanggaran, sebagai respon terhadap
deviasi dilapangan. Intervensi tersebut dapat berupa komunikasi melalui Radio, Telepon, Speaker aktif
yang terpasang pada area yang ditentukan ataupun sarana komunikasi lain yang tersedia. Jika terdapat
hazard maka aktivitas di stop, untuk dilakukan tindakan perbaikan serta karyawan yang melakukan
pelanggaran akan diberikan coaching.
3.11. Kepengawasan Berjenjang adalah pengawasan terhadap kegiatan operasional K3L, baik pada aktivitas/
area kritis maupun aktivitas/ area non-kritis melalui observasi & inspeksi K3L yang dilakukan oleh
Pengawas secara berjenjang (Layer 1 hingga Layer 4).
3.12. Kondisi Tidak Aman (KTA) adalah kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya dan/atau tidak sesuai
dengan kriteria kaidah pertambangan yang baik.
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 5 dari 18
3.13. Kontraktor adalah perusahaan yang bekerja di daerah operasional PT. Berau Coal atas nama dan
berkontrak langsung dengan PT. Berau Coal.
3.14. Kriteria kaidah pertambangan yang baik adalah sejumlah persyaratan yang diberlakukan terhadap objek
observasi/inspeksi agar pelaksanaan kerja pada atau terhadap objek tersebut dapat dilakukan dengan aman,
sehat, efektif dan efisien. Secara teknis, kriteria kaidah pertambangan yang baik untuk masing-masing
objek mengacu pada ketentuan normatif atau form inspeksi terkait.
3.15. Mining Eyes adalah sebuah konsep pengawasan dan intervensi dengan memanfaatkan teknologi CCTV
untuk mengambil gambar/video secara langsung di suatu area kerja, serta untuk kebutuhan melakukan
observasi terhadap KTA/TTA, kegiatan Produksi yang tidak efisien, keadaan darurat, banjir, isu eksternal
dan lainnya sesuai kebutuhan.
3.16. Objek Observasi/ Inspeksi adalah kendaraan, unit, peralatan, infrastruktur, lingkungan/lokasi kerja,
metode kerja, bahan atau pun manusia yang berada di area operasional PT Berau Coal.
H
U
D
3.17. Observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengawas untuk mengamati suatu kegiatan terhadap
N
perilaku pekerja atau pengunjung terkait kesesuaiannya dengan kriteria kaidah pertambangan yang baik.
AK IU
ET D
3.18. Observasi Pasca Aktivitas/Post Event adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengamati suatu kegiatan
IC A
D JIK
terhadap area kerja dan perilaku pekerja atau pengunjung terkait kesesuaiannya dengan kriteria prosedur
kerja terkait dengan menggunakan video rekaman dari CCTV.
I
AU AL
AT ND
3.19. OAK (Observasi Aktivitas Kritis) adalah observasi yang dilakukan terhadap aktivitas atau area kritis.
AL E
3.20. Daily Operation Plan (DOP) adalah rencana kerja harian yang dibuat mengacu pada rencana mingguan,
IT RK
untuk kegiatan penggalian Waste, batubara dan kegiatan pendukung lainnya yang menunjang kegiatan
IG E
D T
tersebut dalam kurun waktu 1 hari ke depan dari hari berjalan. Rencana harian terdiri dari Formulir Daily
E AK
Operation Plan yang sudah diisi beserta lampirannya (Peta Rencana Kerja, Daftar Pengawas dan
AS TID
kebutuhan Dozer, Checklist Area High Risk dan Peta Jalan dan kelengkapannya).
AB N
AT ME
3.21. Penanggung Jawab Area adalah pejabat fungsional setingkat Pengawas yang bertugas memastikan dan
mengawasi kegiatan operasional berjalan dengan aman dan efektif di area kerja yang ditugaskan melalui
I D KU
pelaksanaan Program K3L, Program SAP (Coaching, Hazard Report, Observasi dan Inspeksi), assessment
AR O
D D
dan investigasi. Jabatan struktural Pengawas dimulai dari Group Leader, Foreman, Supervisor, hingga
S
Superintendent, dimana komposisi dan distribusi area pengawasannya diatur oleh perusahaan masing-
U
AT
3.22. Pengawas adalah personil berkompeten yang bertugas mengawasi pekerjaan melalui observasi dan
inspeksi serta berwenang mengintervensi KTA/TTA dan memberikan coaching/treatment kepada pekerja
yang melakukan deviasi. Pengawas terdiri dari 4 layer Pengawas yaitu:
Pengawas PT. Berau Coal
a. Pengawas Layer 1 terdiri dari Pengawas Lapangan
b. Pengawas Layer 2 terdiri dari Pengawas Control Room, Inspektor, Supervisor atau yang setara
c. Pengawas Layer 3 terdiri dari PJA atau yang setara
d. Pengawas Layer 4 terdiri dari Superintendent, Superior, Manager atau yang setara
Pengawas Mitra Kerja
a. Pengawas Layer 1 terdiri dari Pengawas Lapangan dan Pengawas Control Room
b. Pengawas Layer 2 terdiri dari Supervisor, PJA, atau yang setara
c. Pengawas Layer 3 terdiri dari Superintendent atau yang setara
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 6 dari 18
H
U
3.26. Pengawas Lapangan adalah Pengawas yang bertugas mengawasi dan mengendalikan aktivitas operasional
D
N
dan/atau support serta mengintervensi KTA/TTA dengan menggunakan alat bantu pengawasan berupa
AK IU
teropong, camera DSLR atau drone dan dilakukan dari pos pengawas, kabin kendaraan, atau view point.
ET D
IC A
3.27. Pengawasan Langsung Berjarak adalah pengawasan aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan alat
D JIK
bantu & teknologi dari pos pengawas, cabin kendaraan atau control room.
I
AU AL
3.28. Program K3L adalah program kerja K3L tahunan yang ditetapkan oleh Manajemen PT. Berau Coal untuk
AT ND
dijalankan di seluruh area operasional perusahaan. Progress pelaksanaan Program K3L dibahas secara
AL E
IT RK
mingguan pada agenda Control Tower dan LK3 Meeeting di masing-masing site.
IG E
3.29. Risiko (risk) adalah kombinasi antara kemungkinan terjadinya suatu kejadian dengan besaran konsekuensi
D T
E AK
3.30. Safety Accountability Program (SAP) adalah program peningkatan perilaku keselamatan (safety
AB N
behaviour) yang diwajibkan untuk Pengawas, melalui pelaksanaan Coaching kepada bawahan, Hazard
AT ME
3.31. Sub Kontraktor adalah perusahaan yang bekerja di daerah operasional PT. Berau Coal atas nama dan
AR O
D D
berkontrak langsung dengan Kontraktor dan/atau Sub Kontraktor PT. Berau Coal.
S
U
3.32. Tanggung jawab adalah kewajiban yang dibebankan kepada Pengawas terkait tugas yang ditetapkan di
AT
3.33. Tindakan Tidak Aman (TTA) adalah tindakan yang berpotensi menimbulkan bahaya dan/atau tidak
sesuai dengan kriteria kaidah pertambangan yang baik.
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 6 dari 18
4. PROSES
4.1. Diagram Alir Pengawasan Langsung Berjarak (Live)
- Formulir Inspeksi
- Formulir P2H CCTV (Mining Eyes,
Plant & Support)
- Formulir P2H Control Room DMS
- Formulir P2H Drone
Pengawas Layer 1
1
H
Mulai Persiapan Pengawasan
U
D
N
AK IU
ET D
IC A
- DOP (area & aktivitas kritis)
D JIK
- Prosedur kerja terkait
- Standar Kepengawasan Berjenjang
- Formulir Checklist Pengawasan Mining Eyes
- Formulir Control Room Driving Monitoring I
AU AL
System (DMS) Log Book
- Formulir Checklist Observasi Area Kritis
AT ND
- Logbook Pengawasan
2
AL E
IT RK
Pengawas Tidak
(Layer 1, 2, 3, 4)
AS TID
3 4
D D
S
Melakukan Intervensi
Pelaporan di BEATS
U
terhadap KTA/TTA
AT
ST
- List KTA/TTA di
BEATS
Pengawas Layer 1 5
&2
Pemantauan Tindak
Perbaikan
6
Safety Evaluator PT
Berau Coal/Mitra Evaluasi Data Hasil
Selesai
Kerja Pengawasan
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 7 dari 18
H
Room.
U
D
d. Melakukan P2H diawal shift terhadap alat bantu dengan mengacu
N
AK IU
pada formulir:
ET D
Alat Bantu Judul & Kode Formulir
IC A
CCTV Mining Eyes, Formulir Checklist P2H CCTV Mining Eyes,
D JIK
Plant & Support Plant & Support (F-SFO-04.01)
I
AU AL
DMS Formulir Checklist P2H Control Room DMS
(F-SFO-03.01)
AT ND
lainnya
AB N
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 8 dari 18
H
U
Khusus DMS selain dilaporkan melalaui BEATS deviasi juga dicatat
D
dalam Formulir Control Room Driving Monitoring System
N
AK IU
(DMS) Log Book (F-SFO-04.04)
ET D
dan lanjut ke aktivitas 3. Melakukan Intervensi Terhadap KTA/TTA.
IC A
D JIK
Jika tidak, maka lanjut ke aktivitas 4. Pelaporan KTA/TTA di BEATS
3 Melakukan Intervensi Terhadap KTA/TTA I
AU AL
Pengawas wajib segera melakukan intervensi terhadap KTA/TTA Pengawas (Layer 1,2,3,4)
AT ND
secara langsung:
AL E
IT RK
jarak, dll)
AS TID
Note:
- Khusus untuk Mining Eyes, level risiko mengacu pada Standar Level
Risiko Aktivitas dan Instruksi Intervensi-Mining Eyes (S-SFO-04.02)
- Untuk alat bantu lain, bentuk intervensi dapat mengacu pada Formulir
Observasi Aktivitas Kritis terkait
Lanjut ke aktivitas 4. Pelaporan di BEATS
4. Pelaporan di BEATS
Paling lambat pada akhir shift, Pengawas Pengawas (Layer 1,2,3,4) Pengawas (Layer 1,2,3,4)
melaporkan via aplikasi BEATS di modul: BeHazard, BeInspeksi,
BeObservasi, BeObservasi Area Kritis, dengan memilih “Tools
Pengamatan” yang sesuai dengan alat bantu & teknologi yang
digunakan untuk membedakan temuan dari masing-masing alat.
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 9 dari 18
H
selesai ke dalam DOP (jadi referensi pengawasan shift berikutnya).
U
D
d. Untuk operasi yang masih berjalan, Pengawas Lapangan Pengawas Lapangan
N
MENGHENTIKAN aktivitas jika tindak perbaikan belum selesai (Layer 1)
AK IU
ET D
pada tenggat waktu yang ditetapkan.
IC A
e. Setelah tindakan perbaikan selesai dilakukan, Pengawas Lapangan
D JIK
melakukan pemeriksaan efektivitas tindakan perbaikan. Jika efektif
I
AU AL
dan dinyatakan closed maka, aktivitas akan diizinkan untuk
AT ND
Safety Evaluator PT Berau Coal/Mitra Kerja mengevaluasi seluruh Safety Evaluator PT Berau
AS TID
deviasi yang ditemukan dan tindakan perbaikan yang tercatat pada Coal/Mitra Kerja
database BEATS:
AB N
- Tren insiden yang terkait dengan KTA & TTA (jika ada)
I D KU
- Akar permasalahan
AR O
- Rekomendasi
S
U
bulanan.
ST
Aktivitas Selesai
4.1.2. Keterangan:
1. Umum
Jika terdapat indikasi pelanggaran PSPP atau Golden Rules, maka personil terlibat akan dilakukan
penindakan dengan mengacu pada PSPP atau Golden Rules.
2. CCTV
a. Objek P2H CCTV meliputi pemeriksaan fisik (kamera CCTV, solar panel, baterai, unit PC, unit
NVR dan additional monitor).
b. Pengawas Control Room menentukan level risiko dari deviasi KTA/TTA dengan mengacu pada
Standar Level Risiko Aktivitas dan Instruksi Intervensi - Mining Eyes (S-SFO-04.02).
c. Pelaporan pengawasan CCTV dilakukan secara shiftly oleh Pengawas control room via e-mail atau
media komunikasi lain kepada WKTT, Mine Superintendent & Safety Operation Superintendent PT
Berau Coal dan Mitra Kerja.
3. Driving Monitoring System (DMS)
a. Operator Unit melakukan pemeriksaan kondisi & Fungsi kamera DMS yang menghadap ke depan
(channel 1) dan kamera yang menghadap ke operator (channel 2) sebelum mengoperasikan unit
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 10 dari 18
sesuai dengan Formulir Pelaksanaan Perawatan Harian (P2H) Unit Lube Truck/ Fuel Truck/ Water
Truck/ Dump Truck/ Trailer/ Grader/ Compactor/ Wheel Dozer/ Wheel Loader/ Long Bed/MMU (F-
SFO-01.03), pemeriksaan dilakukan dengan memastikan:
- Kamera DMS Channel 1: posisi kamera sudah benar (menghadap ke depan) dan tidak ada
penghalang.
- Kamera DMS Channel 2: posisi kamera sudah benar (menghadap ke operator) dan tidak ada
penghalang serta 2 lampu LED nya menyala.
Apabila berdasarkan pemeriksaan Kamera DMS terdapat kerusakan maka Operator
menyampaikan informasi tersebut kepada Petugas Control Room. Kemudian Petugas Control
Room akan melaporkan kepada Teknisi IT.
b. Pengawas Control Room melakukan intervensi dengan mengacu pada Standar Intervensi DMS (S-
SFO-04.02). Standar intervensi ini harus tersedia di Control Room DMS.
H
c. PT Berau Coal memantau dan mengevaluasi penerapan DMS yang dilakukan oleh mitra kerja,
U
pelaksanaan dan jenis pemantauan yang dilakukan sesuai tabel berikut:
D
N
Jabatan PT Berau Coal Aktivitas penerapan DMS yang Metode Pemantauan
AK IU
ET D
di pantau
IC A
Foreman Safety & - Mengawasi secara live aktivitas - Monitoring web DMS
D JIK
Foreman Mining operator dengan frekuensi
I
AU AL
3x/shift.
AT ND
Supervisor Safety & - Mengawasi secara live aktivitas - Monitoring web DMS
Supervisor Mining operator dengan frekuensi 1x/2
AB N
AT ME
hari.
I D KU
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 11 dari 18
H
U
15. Server local untuk mendukung fungsi live streaming
D
N
16. Memberikan Notifikasi warning melalui platform web, email, sms dan telegram
AK IU
ET D
17. Metode evaluasi secara live monitoring dan post event
IC A
D JIK
4. Kelayakan alat & Pemeriksaan harian alat (P2H)
I
AU AL
No Jenis Teknologi & Alat Bantu Kelayakan Alat Perlu P2H
AT ND
5 Drone Tidak Ya
AS TID
Bantu
U
H
7 In Cabin Camera (ICC) -
U
Sumber listrik kontinu
D
- Memori penyimpanan data rekaman
N
AK IU
- Sparepart
ET D
8 Driving Monitoring System - Sumber listrik kontinu, UPS
IC A
(DMS) - Jaringan internet yang stabil
D JIK
- Jaringan/sinyal radio yang jelas & tidak crowded
-
I
AU AL
Radio komunikasi
- Memori penyimpanan data rekaman
AT ND
- Sparepart
AL E
IT RK
- Minimal SMA
I D KU
Hard Skill
AR O
Eyes
U
Hard Skill
- Dapat mengoperasikan komputer dan program CCTV
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 13 dari 18
H
3 Drone Pendidikan & Pengalaman
U
D
- Memiliki pengalaman minimal 1 tahun menjadi pengawas
N
operasional
AK IU
- Minimal SMA
ET D
IC A
- Memiliki sertifikat layak menerbangkan drone
D JIK
Hard Skill
I KMKOP Pengoperasian UVS (Unmanned Vehicle
AU AL
System)
AT ND
AL E
Note:
IT RK
- Pengawas Control Room Mitra Kerja ditunjuk langsung oleh PJO dan Pengawas Control Room PT
IG E
D T
Berau Coal ditunjuk langsung oleh WKTT serta memiliki bukti kompetensi yang sesuai.
E AK
- Daftar Pengawas Control Room yang ditunjuk harus tersedia di Control Room.
AS TID
• Frekuensi minimum pelaporan pengawasan (BEATS) tiap layer mengacu pada tabel berikut:
AT ME
Mitra Kerja
ST
• Pelaporan dapat berupa hasil inspeksi, observasi, hazard report, maupun coaching.
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 14 dari 18
1
Pengawas Layer 2, 3 atau 4
Pelaksanaan Ditemukan
Mulai Pengawasan Post deviasi/
H
Event pelanggaran? Tidak
U
D
N
AK IU
- Standar Nilai
ET D
Risiko KTA/TTA
IC A
D JIK
2 3
I
AU AL
Melakukan
Intervensi terhadap Pelaporan di BEATS
AT ND
KTA/TTA
AL E
IT RK
IG E
D T
E AK
Pengawas Layer 1, 2, 3 atau 4
- List KTA/TTA di
AS TID
BEATS
AB N
4
AT ME
Pemantauan Tindak
I D KU
Perbaikan
AR O
D D
S
U
AT
Safety Evaluator PT Berau
Coal/Mitra Kerja
ST
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 15 dari 18
H
DOP shift sebelumnya dan/atau DOP shift yang berjalan
U
D
List KTA/TTA yang belum selesai di shift sebelumnya
N
Jadwal waktu sampling observasi Layer 2, 3 atau 4 untuk CCTV
AK IU
ET D
dan ICC, minimum sbb:
IC A
- 30 menit setelah awal shift
D JIK
- 15 menit 1/4 shift I
AU AL
- 15 menit sebelum rest time
AT ND
pengawas.
AB N
pertambangan
ST
H
pengawasan post event via aplikasi BEATS di modul: BeHazard, 4
U
D
BeInspeksi, BeObservasi, BeObservasi Area Kritis dengan memilih
N
“Tools Pengamatan” yang sesuai dengan alat bantu & teknologi yang
AK IU
ET D
digunakan untuk membedakan temuan dari masing-masing alat.
IC A
D JIK
Jika tidak bisa langsung melakukan pelaporan ke BEATS, maka dapat
dicatat dalam Logbook. I
AU AL
Pelaporan temuan KTA/TTA ke dalam aplikasi BEATS paling lambat
AT ND
b. Pengawas Layer 2, 3 atau 4 akan memantau progress tindakan Pengawas Layer 2, 3 atau
D D
closed, maka Pengawas Layer 1 mengupdate status closing tindakan Pengawas Layer 1
ST
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 17 dari 18
4.2.2. Keterangan
Khusus untuk post event DMS dilakukan dengan evaluasi melalui Tableu Report dan melihat trend
pelanggaran dan treatment
5. DOKUMEN TERKAIT
Nomor Nama Dokumen Masa Simpan
S-SFO-04.01 Standar Kepengawasan Berjenjang
S-SFO-04.02 Standar Level Resiko Aktivitas dan Instruksi Intervensi - Mining Eyes
F-SGI-06 Formulir Checklist P2H Drone 2 Tahun
F-SFO-01.03 Formulir Pelaksanaan Perawatan Harian (P2H) Unit Lube Truck/ Fuel 2 Tahun
Truck/ Water Truck/ Dump Truck/ Trailer/ Grader/ Compactor/ Wheel
Dozer/ Wheel Loader/ Long Bed/MMU
H
U
F-SFO-04.01 Formulir Checklist P2H CCTV Mining Eyes, Plant & Support 2 Tahun
D
N
F-SFO-04.02 Formulir Checklist Pengawasan Front Loading – Mining Eyes 2 Tahun
AK IU
F-SFO-04.03 Formulir Pelaksanaan Perawatan Harian (P2H) Control Room 2 Tahun
ET D
IC A
Driving Monitoring Sytem (DMS)
D JIK
F-SFO-04.04 Formulir Control Room Driving Monitoring System 2 Tahun
I
AU AL
(DMS) Log Book
AT ND
F-SFO-04.05 Formulir Log Book Intervensi Tatap Muka - Drive Monitoring 2 Tahun
AL E
System (DMS)
IT RK
F-SMT-01.02
Revisi : 6
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen P-SFO-04
PROSEDUR Tanggal Efektif 13 April 2022
Revisi 0
Pengawasan Langsung Berjarak
Halaman 18 dari 18
H
U
D
N
AK IU
ET D
IC A
D JIK
I
AU AL
AT ND
AL E
IT RK
IG E
D T
E AK
AS TID
AB N
AT ME
I D KU
AR O
D D
S
U
AT
ST
F-SMT-01.02
Revisi : 6