PENDAHULUAN
proses berbangsa dan bernegara. Hal ini terlihat jelas dalam amanat
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
jawab”.1
1
Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2013) hal: 26
1
2
dekat dengan makna karakter. Seperti yang telah dicetuskan oleh para
bapak pendiri bangsa ini (the founding fathers) bahwa: paling tidak ada
and character building), hal ini harus diupayakan terus menerus, tidak
bahkan menegaskan:
akhlak yang merupakan tugas suci yang diemban oleh nabi utusan
2
Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter ….
hal: 1
3
Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter ….
Hal: 2
3
4
Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012) hal: 10
5
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Terjemah, (Jakarta: Al-Huda,
2005) hal: 565
6
Imam alhafidz Ibnu Hajar, Bulughul Maram (Bairut: Dar el-Kutub, 2002) hal
: 355
4
Krisis moral ini seakan melanda seluruh lini dari kehidupan, baik,
Saat ini, manusia dengan mudah dan cepat bisa berkomunikasi dengan
orang lain meski dari tempat yang jauh. Bahkan manusia mampu
9
Abdoel Fattah, Pembangunan Karakter Unggul Generasi Penerus Bangsa,
(Jakarta: PT. Arga Publishing: 2008) hal: 5
10
Amin Hedari, dkk, Panorama Pesantren dalam Cakrawala Modern (Jakarta,
Diva Pustaka: 2004) hal: 115
6
masuknya budaya dan peradaban luar tanpa ada sensor dan filter, yang
bisa merubah dan menggeser nilai-nilai karakter dan kearifan yang ada
pengetahuan, teknologi serta etos kerja yang tinggi 11. Globalisasi dan
modernisasi telah hadir sebagai sesuatu yang baru. Untuk itu kalangan
tempat yang penuh dengan lika liku permasalahan. Akan tetapi yang
sistem evaluasi.
kurun waktu yang belum lama. Hal ini menuntut manajer untuk
Indonesia merdeka13 yang hingga kini menjadi aset bangsa yang cukup
12
Abdullah Syukri Zarkasyi Gontor dan Pembaharuan Pendidikan Pesantren,
(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada: 2005) hal : 1
13
Departemen Agama RI Dirjen kelembagaan Agama Islam, Pondok
Pesantren dan Madrasah Diniyah, Pertumbuhan dan Perkembangannya (Jakarta:
2003) hal: 1
14
Jazim Hamidi dan Mustafa Lutfi, Enterpreneurship Kaum Sarungan
(Jakarta, Khalifa: 2010) hal : 45
9
dari berbagai segi memerlukan partisipasi yang penuh bagi setiap yang
Gontor 9 Lampung”.
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
C. Batasan Masalah
sebagai berikut :
santri dalam bentuk angka atau huruf dan simbol dalam waktu
tertentu.
harapan peneliti.
D. Rumusan Masalah
Lampung?
1. Tujuan Penelitian
16
2. Kegunaan Penelitian
17
a. Kegunaan Teoritis
mengembangan karakter.
b. Kegunaan Praktis
dipimpinnya
pendidikan.
F. Tinjauan Pustaka
kegiatan santri selama dua puluh empat jam memiliki nilai dan
value).
didik.
pada tahun 2005 dan merupakan salah satu cabang dari Pondok
Gontor 9 Kalianda?”
yang berkarakter.
19
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi Pandangan Hidup Kyai dan
Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia, Penerbit LP3ES, (Jakarta : 2011) Hal : 6
28
yang akan dibahas dalam tesis ini, mengingat objek kajian dalam buku
akhlaq atau karakter; dan menjadi salah satu tema yang akan dikaji
hidup di dalam asrama selama 24 jam penuh yang pada akhirnya antara
pendidik dan peserta didik nyaris setia waktu dan setia saat bisa
itu juga yang membedakan antara jurnal yang ditulis oleh Ichsan dan
G. Kerangka Teori
Islam dan bangsa Indonesia. Krisis moral ini seakan melanda seluruh
lini dari kehidupan kita, baik, ideologi, politik, ekonomi, sosial dan
diupayakan.
sebelum Indonesia merdeka yang hingga kini menjadi aset bangsa yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kurikulum
bila kita kembali kepada kamus-kamus bahasa Arab, maka kita dapati
banyak pengertian kosa kata tentang kurikulum, dari segi bahasa ini
Pengertian ini terkait dengan hal yang paling menonjol dari isi
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang
21
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Kencana Media Group: Jakarta,
2010), hal. 121
34
ke dalam pengertian sempit dan yang lebih luas. Salah satu pengertian
yang diinginkan.23
22
Rahmat Raharjo, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum Membangun
Generasi Cerdas dan Berkarakter untuk Kemajuan Bangsa, (Baituna Publishing:
Yogyakarta, 2012), hal. 18
23
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam..... hal.122
35
baik yang bersifat tertulis, baik benda-benda yang ada di bumi, maupun
sekarang, masa silam dan masa yang akan datang. Demikian pula di
sebagai berikut:
25
Hadits Web, Kumpulan dan Himpunan Belajar Hadits di http:/
/opi.110mb.com/
37
modern.
Qur‘an, as-Sunah, dan para ulama Islam dengan sangat jelas dan teliti
pengajaran.26
26
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Kencana Media Group: Jakarta,
2010), hal 129
27
Syaodih., Sukmadinata, Nana, Pengembangan kurikulum : teori dan praktik,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000)
39
Darussalam Gontor28
1. Latar Belakang
28
Dokumen Kurikulum KMI Kulliyatul Mu’alllimin al-Islamiyah Pondok
Modern Darussalam Gontor Ponorogo
40
1. Bersifat Integratif
dan amal, antara teori dan praktik dalam satu kesatuan. Hal
selama 24 jam.
2. Bersifat Komprehensif
3. Bersifat Mandiri
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
‘ilmi, dan menjadi pusat pengetahuan Islam, bahasa Alquran, dan ilmu
3. Proses Pembelajaran
penciptaan lingkungan.
1. Keteladanan
sekadar dipidatokan.
2. Pengarahan
45
3. Penugasan
4. Pembiasaan
paksaan.
46
5. Penciptaan Lingkungan
mendidik.
pengalaman yang dialami oleh siswa tidak luput dari penilaian, baik
tahun dan akhir tahun. Di samping itu ada bentuk penilaian yang lain
dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan tes praktik terhadap aspek
47
5. Struktur Kurikulum
a. Intra Kulikuler
meliputi:
a. Al-Qur’an
b. Tajwid
c. Tarjamah
d. Hadits
f. Fiqih
g. Ushul Fiqh
48
i. Tauhid (Aqidah)
j. Al-Din Al-Islamiy
l. Tarikh Islam.
b. Tamrin Lughoh
d. Muthala’ah
e. Nahwu
f. Shorfu
g. Balaghah
j. Kasyfu al-Mu’jam
k. Khoth
l. Reading
m. Grammar
49
n. Composition
o. Dictation
p. Conversation
q. Bahasa Indonesia
a. Matematika
b. Fisika
c. Kimia
d. Biologi
e. Geografi
f. Sejarah
h. Kewarganegaraan
i. Sosiologi
j. Psikologi Pendidikan
k. Psikologi Umum
l. Tarbiyah wa Ta’lim
m. Mantiq (logika)
50
berikut:
STRUKTUR KURIKULUM DAN ALOKASI WAKTU UNTUK 6 JAM PELAJARAN
DI KULLIYATUL-MU'ALLIMIN AL-ISLAMITYAH
PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PONOROGO INDONESIA
TAHUN AJARAN 1438-1439/2017-2018
b. Ko Kurikuler
a. Thoharah
b. Sholat
d. Puasa
e. Membaca Al-Qur’an
Al-Islamiyah)
h. Manasik Haji
i. Mengurus Jenazah
l. Ibadah Qurban
b. Majalah Dinding
52
c. Tuesday Conversation
(teaching vocabulary)
e. Drama Contest
g. Daily Broadcast
Indonesia)
j. Language Encouragement
m. Hadiitsu al-Arbi’a
a. Laboratorium Sains
c. Pelatihan Multimedia
53
d. Kursus Komputer
2. Cerdas Cermat
c. Ekstra Kurikuler
1. Latihan Organisasi
c. Organisasi Asrama
d. Organisasi Konsulat
a. Kepramukaan
Penegak)
10. Outbound
Pramukan
Pramuka
b. Ketrampilan
1. Sablon
2. Merangkai Janur
3. Jilid
4. Elektro
5. Fotografi
6. Komputer
7. Jurnalistik
56
c. Kesenian
1. Musik
2. Kaligrafi
3. Beladiri
4. Teater
5. Marching Band
6. Lukis
d. Olah Raga
1. Sepak Bola
2. Futsal
3. Basket
4. Badminton
5. Voli
6. Tenis Meja
7. Panjat Tebing
8. Takraw
57
9. Senam
10. Fitnes
11. Atletik
e. Wirausaha
4. Foto Copy
5. Foto Graphy
6. Loundry
7. Toko Obat
f. Keilmuan
Wawasan Santri)
6. Penutup
“Metode lebih penting dari materi, guru lebih penting dari metode, dan
C. Disiplin Pondok
1. Pengertian Disiplin
29
Dokumen Kurikulum KMI Kulliyatul Mu’alllimin al-Islamiyah Pondok
Modern Darussalam Gontor Ponorogo
30
A.S. Hornby with A.P. Cowie, A.C. Gimson, Oxford Advanced Learner’s
Dictionary, …, hal: 430
59
terhadap peraturan.
31
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2010) hal : 193
60
kemampuan intelektual.32
fokus pada pekerjaan dan punya kemauan yang keras (will power).
keinginannya .
32
Kelly McGonigal, The Willpower Instinct, How Self-Control works,…(Alih
bahasa IB Darmasusila, PT. Elex Media Komputindo, (Jakarta; 2013) hal : 20
33
Muhammad Ridlo Zarkasyi, “virus” Enterpreneurship Kyai, 72 Prinsip
dan Wejangan KH. Imam Zarkasyi, (Jakarta, ReneBook: 2012) hal: 33
34
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta:
PT. Rajagrafindo Persada: 2009) hal : 25
61
manusia terikat oleh suatu peraturan, norma atau tata tertib yang
35
James J. Jones & Donald L Walter, Human Resource Management in
Educatioan, (Jogyakarta: Q Media, 2008) hal: 169
36
Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter berbasis Al-Qur’an, (Jakarta, PT.
RajaGrafindo Persada, 2012) hal: xi
62
tanggung jawab.
37
Edy Sutrisno, Manajeman Sumber Daya Manusia, ( Jakarta, Penerbit
Kencana Prenadamedia Group: 2015) Hal : 87
63
2. Indikator-indikator Disiplin
personal, norma dan ketetapan itu bisa berupa amanah atau tugas
baiknya
3. Fungsi Disiplin
38
Edy Sutrisno, Manajeman Sumber Daya Manusia, …, Hal : 86
39
Megan Crawford, Lesley Kydd dan Colin Riches, Leadership and Teams
in Educational Management, Published by Open University Press, diterjemahkan oleh
: Erick Dibyo Wibowo, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta : 2005) Hal : 167
65
maupun masyarakat.
fungsi disiplin40:
40
http:/allamandakathriya.blogspot.com/2012/04/disiplin-dan-
implementasinya-dalam-ilmu. html; diakses pada 22 April 2017
66
orang lain.
2. Membangun kepribadian
yang baik.
3. Melatih kepribadian
dan dilatih.
67
4. Pemaksaan
5. Hukuman
Fungsi disiplin dalam hal ini, adalah untuk kontrol dan media
pembelajaran.
68
D. Karakter Santri
1. Pengertian Karakter
41
Ahmad Mu’adz Haqqi, Syarah 40 Hadits tentang Akhlak, (Jakarta: Pustaka
Azzam; 2003) hal: 27
69
َأنْبِِئْييِن َع ْن َخ ْل ِق، َ يَا َُّأم الْ ُم ْؤ ِمنِنْي:َأل َس ْع ُد بْ ِن ِه َش ِام بْ ِن َع ِام ِر َعاِئ َشةَ َر ِض َى اهللُ َعْن َها َف َق َال
َ َس
42
A.S. Hornby with A.P. Cowie, A.C. Gimson, Oxford Advanced Learner’s
Dictionary, …, hal. 186
43
E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, …, hal : 3
70
mulia.
44
Abdoel Fattah, Pembangunan Karakter Unggul …, hal: 16
45
Abdoel Fattah, Pembangunan Karakter Unggul …, hal. 17
71
yang terbaik akhlaqnya dan akhlaq yang baik itu mencapai derajat
ciri yang membentuk dan membedakan ciri pribadi, ciri etis dan
nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antar
48
Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,
…, hal. 42
73
2. Komponen-komponen karakter
1. Moral Knowing
values)
making)
diantaranya :
1. Kesadaran (consciousness)
3. Moral doing/Acting
1. Kompetensi (competence)
2. Keinginan (will)
3. Kebiasaan (habit)49
menyeluruh.
1. Pembiasaan
karakter.
2. Keteladanan
50
E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, …, hal. 165-190
78
didik.
3. Pembinaan Disiplin
sehari-hari
5. Bermain Peran
6. Pembelajaran Partisipatif
didik.
1. Santri
51
Amin Hedari, dkk, Panorama Pesantren dalam Cakrawala Modern,…, hal.
4
52
Lanny Octavia, dkk, Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren, Rumah
Kitab, Jakarta: 2014 Hal : ix
53
Lanny Octavia, dkk, Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren,…, hal. 4
81
a. Santri mukim
mukim:
kiyainya.
b. Santri kalong
54
Bahri Ghazali, MA, Pesantren berwawasan Lingkungan (Jakarta, CV
Prasasti: 2002) hal. 23
82
pesantren.
2. Pondok Pesantren
mengatakan:
pondok.”56
adalah tipe santri mukim. Karena objek kajian dari penelitian ini
pendidikan mereka.
Karakter
58
https://id.wikipedia.org/wiki/Pondok_Modern_Darussalam_Gontor diakses
pada Senin, 26 Feb 2018 06.32
86
59
https://www.gontor.ac.id/pembukaan-kulliyyatu-l-muallimin-al-islamiyyah-
1936 diakses pada Senin, 26 Feb 2018, 06.34
87
60
Ahmad Suharto, Profil Pondok Modern Darussalam Gontor, Penerbit dan
percetakan Darussalam Press, Ponorogo, hal : 15
88
Kewarganegaraan (Keindonesiaan)
dakwah)
61
https://islamislami.com/2017/04/24/kurikulum-pendidikan-pondok-modern-
gontor-ponorogo-jawa-timur/ diakses pada Senin, 26 Feb 2018 06.24
89
Juni 2000.
63
http://tazakka.or.id/index.php/tentang-pondok-modern-tazakka/kmi/703-
mengapa-sistem-kulliyatu-l-muallimin-al-islamiyah-kmi-perlu-dipertahankan diakses
pada Senin, 26 Feb 2018 06.28
94
2. Displin Pondok
pada peraturan. 64
adalah:
)3 -1 ( العصر
67
Mahmud Yunus dan Muhammad Qosim Bakri, At Tarbiyah wa Ta’lim, Juz
II, (Ponorogo: Darussalam Press, 1991), hal. 36
68
Aldo Redo Syam, Manajemen Pendidikan Kedisiplinan Santri di Pondok
Pesantren, Thesis Magister Manajemen Pendidikan Islam, (Program Pascasarjana
UIN Maulana Malik Ibrahim Malam:2015), hal.41
96
hingga saat ini tidak bisa terlepas dari disiplin yang terus dijaga,
sekarang.
peraturan itu tertulis maupun tidak. Tak ada hak istimewa bagi
97
saja. Jepang adalah salah satu contoh negara maju dan berhasil
69
https://www.gontor.ac.id/catatan/gontor-dan-disiplin, diakses pada Selasa,
27 Feb 2018 20.10
98
hidupnya.70
saling terkait yaitu: (1) Pelaku: kiai, Ustadz, santri, dan pengurus.
lain.
70
http://arwave.blogspot.co.id/2015/11/pesantren-sebagai-proses-
pembentuk.html, di akses pada Selasa, 27 Feb 2018 05.54
71
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta: INIS, 1994), hal:
59
99
secara lisan maupun tertulis, akan tetapi mayoritas para santri itu
secara tertulis dan secara tidak tertulis, dan peraturan secara tidak
tertulis ini tergantung kedapa hati kecil yang ada dalam diri kita,
semua.72
3. Karakter
72
http://darunnajah.com/pondok-pesantren-maju-karena-disiplin/ diakses pada
Selasa, 27 Feb 2018 20.15
100
73
Amirullah, Teori Pendidikan Karakter Remaja Dalam Keluarga, (Bandung:
Alfabeta, 2015), hal. 9
74
Dharma Kesuma, Cepi Tiatna, Johar Permana, Pendidikan Karakter kajian
Teori dan Praktik di Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hal.11
101
sebagai suatu tindakan yang terjadi tanpa ada lagi pemikiran lagi
75
http://definisimu.blogspot.co.id/2012/09/definisi-karakter.html diakses pada
Rabu, 7 Maret 2018, 06.33
102
76
http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/ diakses pada
Rabu, 7 Maret 2018, 06.40
77
Muchlas Samani, Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter,
(Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2013), hal. 42
103
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
digunakan adalah jenis kualitatif yang menurut Bogdan dan Biklen dan
104
penelitian.
penjelasan-penjelasan.
kebutuhan penelitian.
106
melibatkan responden.79
B. Pendekatana Penelitian
78
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), hal. 4-8
79
Muktar , Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta: GP Press
Group, 2013), hal. 25
107
lain-lain.
lapangan dalam waktu yang lama. pada umumnya, ada dua tipe
80
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian
Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 5
108
hidup bersama selama 24 jam maka tidak bisa dilepaskan dari disiplin,
dua bulan supaya bisa mengamati dan mencermati semua kegiatan yang
C. Subjek Penelitian
1. Subjek Penelitian
82
Muktar , Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif, (Jakarta: GP Press
Group, 2013), hal. 89.
110
atau keunggulan tersebut itu dia disegani dan dihormati oleh semua
1. Jenis Data
a. Data Primer
85
Mukhtar, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Propsal, Tesis dan Disertasi,
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2013, hal. 34-35.
112
b. Data Sekunder
adalah:
Lampung.
86
Muktar , Metode Praktis Penelitian …, hal. 100.
113
Gontor 9 Lampung
4) Keadaan siswa/santri
2. Sumber Data
1. Dokumentasi
2. Wawancara
88
Thohirin, Metode Penelitian Kualitatif ..., hal. 68.
115
3. Observasi
89
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta : Raja Grafindo
Persada 2003), hal.27
116
observasi.
90
Thohirin, Metode Penelitian Kualitatif ..., hal. 62
117
sedang di laksanakan.
data.
berikut penjabarannya:
91
Nusa Putra dan Santi Lisnawati, Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama
Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 40.
92
Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman dan, Analisis Data Kualitatif:
Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, Terj. Tjetjep Rohedi Rohidi, (Jakarta: UI
Press, 2007), hal. 16.
118
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
c. Verifikasi/Penarikan Kesimpulan
sejawat.
121
1. Perpanjangan Keikutsertaan
2. Ketelitian Pengamatan
dipahami.
3. Triangulasi
Metode. 93
93
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif; Edisi Revisi. hal. 328
123
yang berbeda.95
4. Konsultasi Pembimbing
H. Jadwal Penelitian
tesis. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Bulan
No KEGIATAN Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan Proposal √
2. Penyusunan instrumen √
Seminar proposal dan
3. √
instrumen penelitian
Pengujian validitas dan
4. √
reliabilitas instrumen
5. Penentuan sampel √
6. Pengumpulan data √ √
7. Analisis data √
127
BAB IV
98
Ahmad Suharto, Profil Pondok Modern Darussalam Gontor, (Ponorogo:
Darussalam Press, 2011), Hal : 28
99
http://www.kaliandanews.com/2017/03/ponpes-gontor-9-kalianda-100-
pesen.html
100
Dari segi bahasa Arab, akhlak berasal dari kata خلق (khuluqun) yang
mengandung arti budi pekerti, tingkah laku, tabiat, perangai. Persesuain kata tersebut
adalah خلق (khalqun) yang berarti ciptaan, serta erat hubungannya dengan
القXXXXخ (khooliqun) yang berarti pencipta dan وقXXXXمخل (makhluuqun) artinya yang
diciptakan.
130
Timur.
a. Visi
b. Misi
101
Ahmad Suharto, Profil Pondok Modern Darussalam Gontor, (Ponorogo:
Darussalam Press, 2016), Hal : 12
131
intelek.
SWT.
c. Tujuan
masyarakat.
102
Dua kata “Khairah Ummah” ini terdapat di dalam Al-qur’an surat Ali-Imran
ayat :110 yang oleh Tafsir Al-qur’an dan Terjemahnya diartikan “umat yang terbaik”.
132
SWT.103
tetap eksis dan survive. Nilai-nilai ini sekaligus merupakan jati diri
bentuk tanpa isi, badan tanpa ruh, raga tanpa jiwa. Seluruh gerak
a. Panca Jiwa105
tetapi juga berlaku untuk para guru, pengasuh, kiyai dan bahkan
1. Keikhlasan
ِ ِِ ِ ِ
َّ الص ال َة َويُْؤ تُوا
الز َك ا َة َّ يم وا
ُ ِّين ُحَن َف اءَ َويُق َ َو َما ُأم ُروا ِإال لَي ْعبُ ُدوا اللَّهَ خُمْلص
َ ني لَهُ الد
)5 :ين الْ َقيِّ َم ِة (البينة ِ ِوذَل
ُ كد َ َ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas) kepada-Nya
104
Abdullah Syukri Zarkasyi, Makalah Disampaikan dalam Seminar Nasional
tentang “Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Pola Pendidikan Pesantren” oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional, Jum’at-Ahad,
10-12 Desember 2010, di Hotel Salak Bogor.
105
Imam Zarkasyi, Diktat Khuthbah Iftitah Pekan Perkenalan, Kulliyatul
Mu’allimin Al-Islamiyah Pondok Modern Darusslam Gontor Ponorogo, hal. 11
106
Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren Pengalaman Pondok
Modern Gontor, (Ponorogo: Trimurti Press, 2005), hal. 109
134
seterusnya.
2. Kesederhanaan
Hal ini juga membuat santri yang kurang mampu tidak minder
3. Kemandirian
4. Ukhuwah Islamiyah
5. Kebebasan
b. Motto110
1. Berbudi Tinggi
110
Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren Pengalaman Pondok
Modern Gontor, (Ponorogo: Trimurti Press, 2005), hal. 113
137
2. Berbadan Sehat
3. Berpengetahuan Luas
4. Berpikiran Bebas
c. Orientasi Pendidikan111
talabul ilmi.
1. Kemasyarakatan112
d. Falsafah Hidup113
penghidupan.
Pondok.
3. Berani hidup tak takut mati, takut mati, jangan hidup, takut
sesamanya.
114
Imam Zarkasyi, Diktat Khuthbah Iftitah Pekan Perkenalan, …, hal.19
115
Ahmad Suharto, Profil Pondok Modern …, Hal : 13
141
akhlak.
g. Falsafah pembelajaran116
sendiri.
3. Ilmu bukan untuk ilmu, tetapi ilmu untuk amal dan ibadah.
1. Berasrama
2. Integrated Sistem119
118
Abdullah Syukri Zarkasyi, Makalah disampaikan dalam Dialog Indonesia-
Rusia tentang “Membangun Kehidupan yang Harmoni dalam Keragaman” di Kazan
pada tanggal 6 Juni 2011 dan di St. Petersburg pada tanggal 8 Juni 2011, Hal : 03
119
Ahmad Suharto, Profil Pondok Modern …, Hal : 15
143
c. Integrasi Kurikulum
d. Integrasi Iman-Ilmu-Amal
3. Komprehensif120
120
Ahmad Suharto, Profil Pondok Modern …, Hal : 16
146
4. Mandiri
5. Orientasi kemasyarakatan
121
Ahmad Suharto, Profil Pondok Modern …, Hal : 16
147
utuh.
8. Fasilitas
organisasi yang sangat berkaitan erat dengan tugas dan fungi dan
Garis Instruksi
GURU KMI DAN
Garis Konsultasi122
WALI
Observasi dan wawancara dengan KELAS dan Staff KMI Pondok Modern
Pengasuh
Darussalam Gontor 9
150
berikut;123
I. Direktur
Darussalam
pimpinan pondok
123
Dokumentasi Pondok Modern Darussalam Gontor 9
151
semester
muwajjah)
mengaktifkannya
bidang studi
penataran-penataran
direktur
b. Mengklasifikasi buku-buku
perkumpulan KMI
dalam absen
KMI, meliputi:
3. Dokumentasi foto-foto
4. Dokumentasi pidato-pidato
124
Dokumentasi Pondok Modern Darussalam Gontor 9
156
J. Hasil Penelitian
125
Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren, Pengalaman Pondok
Modern Gontor, (Ponorogo: Trimurti Press, 2008) hal. 85
158
Thawalib.127
evaluasi.
b. Sarana Prasarana
1. Pergedungan
b) Laboratorium (Komputer).
c) Perpustakaan.
127
Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren, Pengalaman Pondok
Modern Gontor, … hal. 85
160
kamar santri setiap hari oleh petugas, di samping secara berkala dalam
satu bulan sekali para santri, terutama yang mempunyai gejala sakit
terjaga.128
2 Novermber 2017
161
9 cukup baik dan terawat dengan baik, karena peneliti tidak menjumpai
beberapa ruang yang multi fungsi, seperti kantor direktur KMI, juga
a) Laboratorium.
129
Observasi, Pondok Modern Darussalam Gontor 9 Kalianda Lampung,
Tanggal 2 November 2017
162
memadai.
b) Perpustakaan
November 2017
163
tempat-tempat lainnya.
November 2017
165
2. Perlengkapan Sekolah
perpustakaan.
olahraga132.
pegangan guru dan murid, alat-alat praktik, alat-alat olah raga, dsb.
November 2017
166
(kepala Madrasah) sudah ada akan tetapi fungsi ruang tersebut masih
administrasi sudah ada walaupun masih sempit. Ruang guru ada akan
a. Kendala :
b. Usaha mengatasi :
etika kerja yang didasari oleh jiwa dan falsafah hidup pondok; dan
pembiayaan Pendidikan.133
1. Penggalian Dana
133
Wawancara, Staf Administrasi Pondok Modern Darussalam Gontor 9
Kalianda Tanggal 3 November 2017
170
2. Pembiayaan
134
Wawancara, Staf Administrasi Pondok Modern Darussalam Gontor 9
Kalianda Tanggal 3 November 2017
171
c. Kurikulum KMI
sistem pendidikan yang ada, yang tidak lagi menjadikan siswa hanya
135
Dokumentasi KMI Pondok Modern Darussalam Gontor 9 Kalianda
STRUKTUR KURIKULUM DAN ALOKASI WAKTU UNTUK 6 JAM PELAJARAN
DI KULLIYATUL-MU'ALLIMIN AL-ISLAMITYAH
PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PONOROGO INDONESIA
TAHUN AJARAN 1438-1439/2017-2018
36 Fisika 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 16 2 2 4
37 IPA Kimia 1 1 1 1 2 24 5,8824 1 1 2 6 2,21
38 Biologi 1 1 1 1 1 1 3 3 6 0 0 0
39 Sejarah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 10 2 2 4
40 IPS Geografi 1 1 1 1 2 2 4 14 3,4483 0 0 0 4 1,47
41 Sosiologi 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PELAJARAN 19 20 14 18 23 22 25 25 20 19 22 22 24 24 24 14
JUMLAH HISHOH 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 204 204 408 408 99,9999 136 136 272 272 99,99
173
berikut ini136:
136
Wawancara dengan Staff Pengasuhan Santri, Jum’at, 17 November 2017,
kode W-G-AF-02/17/11/2017
137
Dokumentasi dan observasi di Pondok Modern Darussalam Gontor 9
Kalianda Lampung, lihat, Lihat, Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen Pesantren
Pengalaman Pondok Modern Gontor, (Ponorogo: Trimurti Press, 2005), hal. 159
174
masing.
11 18.30 – 19.30 1. Makan malam
2. Mahkamah di rayon-rayon dan bagian OPPM.
(18.30-19.00)
3. Latihan Seni baca Al Qur’an (peserta JMQ)
12 19.30 – 20.00 Shalat Isya berjamaah
13 20.00 -21.30 Belajar terbimbing bersama wali kelas
14 21.30 – 22.00 Persiapan istirahat (ke kantin, wartel, dll.)
15 22.00 – 03.30 1. Tidur malam
2. Piket malam jaga pondok (sampai shalat jamaah
subuh)
138
Wawancara dengan Staff Pengasuhan Santri, Jum’at, 17 November 2017,
kode W-G-AF-02/17/11/2017, lihat, Abdullah Syukri Zarkasyi, Manajemen
Pesantren Pengalaman Pondok Modern Gontor, (Ponorogo: Trimurti Press, 2005),
hal. 160
175
139
Wawancara dengan Staff Pengasuhan Santri, Jum’at, 17 November 2017,
kode W-G-AF-02/17/11/2017
140
Observasi,Pondok Modern Darussalam Gontor 9 Kalianda Lampung,
Tanggal 5-7 November 2017
177
a. Pengorganisasiaan
pimpinan.
karyawan.
bersifat operasional.
profesionalisme.
penilaian.
179
Dalam hal ini dibagi dua yakni stakeholders internal yakni guru,
usaha).
November 2017
180
pemerintah.
dunia usaha belum nampak nyata karena alumni dari pondok ini masih
yang lainnya belum ada kerja sama secara nyata dengan dunia usaha
d. Pengelolaan siswa143
secara ketat, sebab tanpa hal itu peraturan dan tata tertib hanya akan
menjadi pemandangan mati di dinding. Jika hal itu terjadi sulit kiranya
November 2017
183
sebagai sarana agar santri guru dan pengasuh pondok untuk lebih
144
Observasi,Pondok Modern Darussalam Gontor 9 Kalianda Lampung,
Tanggal 8 November 2017
184
kabag sarana prasarana, dan kabag humas. Selanjutnya ada wali kelas,
lembaga tersebut satu atap dengan pondok pesantren, peran kyai sangat
primer terdiri dari siswa, stakeholders skunder terdiri dari orang tua,
di bidang ilmu pengetahuan dan akhlak. Oleh karena itu santri selalu
wali santri juga ikut berperan dalam pendidikan santri sehingga mereka
186
diadakan pemerintah.
e. Sistem Supervisi
perintah.
tema nantinya dalam pembinaan rutin setiap minggu bagi dewan guru.
belajar dengan baik sehingga hasil belajarnya menjadi lebih baik pula.
yang kondusif. Hal ini dilaksanakan secara terus-menerus dan tidak ada
harian yang wajid diikuti oleh seluruh guru, dan setiap hari dalam
f. Sistem Evaluasi146
guru, yang dilaksanakan dalam bentuk rapat koordinasi dan hari kamis
evaluasi hasil belajar siswa, agar hasil yang diperoleh anak dapat
macam, antara lain, ulangan harian, ulangan semester dan ujian akhir
Santri
nilai dan jiwa, orientasi dan filsafat hidupnya. Bahkan, kyai pula
Kode: W-P-SJ-06-12/11/2017
192
kepemimpinannya.
Darussalam Gontor 9;
149
Wawancara dengan Pengasuh Pondok, Tanggal : Kamis, 9 November
2017, Kode: W-P-SJ-04-09/11/2017
194
Kode: W-P-SJ-05-11/11/2017
195
di pondok.
151
Wawancara dengan Pengasuh Pondok, Tanggal : Ahad, 5 November 2017,
Kode: W-P-SJ-03-05/11/2017
196
penuh toleransi.”152
makna disiplin dan karakter kepada para santri, sehingga kedua hal
tersebut bukan hanya sebuah wacana dan hanya dalam tataran teori
disiplin tidak diartikan secara tekstual tapi lebih penting dari itu
diaplikasikan dalam kegiatan yang teratur; disiplin waktu, disiplin
tempat, disiplin kegiatan, disiplin diri dan sebaginya”
“Implementasi displin dalam berbagai macam kegiatan
secara aplikatif. Dalam kehidupan pondok dengan system asrama,
seorang santri mendapatkan pengalaman disiplin dari diri mereka
sendir, dari teman-teman mereka, dari guru-guru juga dari tata
kehidupan pondok yang secara keseluruhan disetting dengan
kesidiplinan yang tinggi”
“Disiplin tidak hanya tekstual yang disampaikan secara
definitive verbal, tapi lebih pada tataran aplikatif penjiwaan,
karena para santri akan berhadapan dengan punishment dan
kemudahan-kemudahan manakala mereka berdisiplin, bisa belajar
dengan mudah, bisa menjalankan aktivitas dengan lancar, bisa
mendapatkan nilai yang tingg” 153
masyarakat, yaitu;154
1. Ikhlas,
153
Wawancara dengan Pengasuh Pondok, Tanggal : Ahad, 5 November 2017,
Kode: W-P-SJ-03-05/11/2017
154
Abdullah Syukri Zarkasyi, Bekal untuk Memimpin, Pengalaman Memimpin
Gontor, Trimurti Press, (Jawa Timur: 2011) Hal : 45 - 97
198
ِ ِِ ِ ِ
الص ال َة َويُْؤ تُ وا
َّ يم وا
ُ ِّين ُحَن َف اءَ َويُق َ َو َم ا ُأم ُروا ِإال لَي ْعبُ ُدوا اللَّهَ خُمْلص
َ ني لَ هُ ال د
)5 : ين الْ َقيِّ َم ِة (البينة ِ ِالز َكاةَ وذَل
ُ كد َ َ َّ
Artinya:“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-
Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (jauh dari
syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan),
dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus”.155
fikir, pola sikap dan dan pola tingkah laku anak didik yang
Hal ini berarti upaya berfikir cepat dan keras untuk mencari
bertindak.
156
Veithzal Rivai, dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi, Rajawali Press, (Jakarta: 2013) Hal: 30
201
4. Dapat dipercaya
mengambil kebijakan.
yang ada, akan tetapi dia juga akan bisa kehilangan peran
timbullah loyalitas.
dilihat oleh seluruh santri dan guru. Sikap jujur dan terbuka
11. Tegas
pemimpin.
208
yang diulas diatas, kiranya sangat unik dan khas. Ada beberapa hal
thesis ini, pemahaman disiplin dan karakter santri amat sangat erat
orang menggaruk tubuhnya yang gatal, akan lebih pas kalau dia
harus diemban.
cara kerja yang bagus, tuntas dan rapi, dan bisa menjadi contoh
belajar dan mengkaji kitab saja, tapi mereka juga dibekali dengan
159
Wawancara dengan Guru KMI, tanggal : 19 November 2017, kode : W-G-
Sr -01-19/11/2017
212
hari. Pengenalan dan pemahaman ini tidak saja terbatas pada aspek
seperti ”Ke Gontor apa yang kau cari?”, ”Hidup sekali, hiduplah
yang berarti, patah tumbuh hilang berganti, siap memimpin dan siap
arahan.
kehidupan di Pondok.
160
Observasi tanggal 01 Desember 2017, Kode: Ob-01-RA-1/12/2017 dan
Observasi tanggal 18 Desember 2017, Kode : Ob-12-GASA-18/12/2017
213
praktek-praktek lapangan.
sarana pendidikan.
dan karakter dan lebih jauh lagi akan mampu mencerna visi dan misi
seorang santri atau guru, belum bisa tersentuh dan terbuka dirinya
asrama:
Gontor dengan sekian banyak ragam dan volume kegiatan yang tinggi
161
Wawancara dengan Pengurus Asrama Aligarh, tanggal 25 November 2017,
Kode: W-S-AW-01-25/11/2017
162
Wawancara dengan Pengurus Asrama Shanggit, tanggal 25 November
2017, Kode : W-S-ZA-02-25/11/2017
216
akan memberikan peluang dan ruang yang cukup luas bagi seluruh
tinggi, santri akan nampak lebih bergairah dan bersemangat, hal ini
nampak terpancar pada wajah, sikap dan prilaku santri. Santri Gontor
begitu banyak dan disiplin yang tinggi serta diberi muatan jiwa dan
maka dialah yang akan kuat dan trampil dalam menyelesaikan berbagai
problema hidup.
Kampus163
163
Wawancara dengan Staff Pengasuhan Santri, tanggal 17 November 2017,
Kode :W-G-AF-01/17/11/2017
217
164
Wawancara dengan staf pengasuhan santri, tanggal 20 November 2017,
Kode: W-G-MKH-0120/11/2017
165
Wawancara dengan staf pengasuhan santri, tanggal 20 November2017,
Kode: W-G-MKH-0120/11/2017
218
Dengan sistem arama ini, santri lebih mudah dibina dan dididik
mereka.
Pengembangan Karakter
kedisiplinan.
umum.
bahasa, latihan pidato atau diskusi dalam tiga bahasa, jurnalistik, dan
Pengembangan Karakter
Untuk menata dengan baik harus ada disiplin. Disiplin ini tidak
hanya dalam berkegiatan, lebih penting lagi ialah disiplin dalam pola
pikir, sikap, dan tingkah laku. Lembaga atau gerakan apapun yang
adalah:
dengan disiplin.
169
Hasan Abdullah Sahal, 300 Ide dan Kutipan inspiratif, Penerbit
Darussalam Press, Cetakan I, Ponorogo:2016, Hal : 183
227
leader.
Juga kami dapati guru yang kurang taat kepada disiplin, karena
lain
jawab.
Darussalam Gontor 9
231
kemasyarakatan.
1. Kegamaan/keislaman
1. Keilmuan
ataupun nonformal.
3. Kemasyarakatan
yang terdiri dari kyai, guru, dan santri itu saling berinteraksi.
235
172
Abdullah Syukri Zarkasyi, Mencari Model Baru Pendidikan Agama dalam
Mengatasi Masalah Sosial Generasi Muda, (makalah disampaikan pada dialog
Indonesia-Rusia tentang “Membangun Kehidupan yang Harmoni dalam
Keragaman” at Kazan, 6 Jun 2011 and at St. Petersburg) Tanggal 8 Jun 2011, hal :
18
237
mengatakan:
Darussalam Gontor 9
173
Wawancara dengan Pengurus Asrama Alighart, tanggal : 25 November
2017, Kode : W-S-AW-01-25/11/2017
174
Wawancara dengan Pengurus Asrama Shanggit, tanggal : 25 November
2017, Kode : W-S-ZA-02-25/11/2017
238
175
Abdullah Syukri Zarkasyi, Bekal untuk Memimpin,… Hal : 40-43
242
bersentuhan langsung.
secara fisik dekat dan mudah dijangkau. Maka dalam hal ini,
yang ada di pondok memiliki jiwa dan nilai yang sangat mulia
Darussalam Gontor 9
177
Wawancara dengan pengasuh, kode : W-P-SJ-07-14/11/201
245
Modern (OPPM);
masjid.
pendidik, yang memiliki visi dan misi jauh kedepan, setiap saat
ini selaras dengan apa yang disampaikn oleh Veithzal Rivai dan
atau santri yakni selain jadwal pelajaran baik di pagi hari, dan
oleh para siswa yang sekaligus santri tersebut. Hal ini sangat
1. Kendala :
2. Usaha Mengatasi :
1. Kendala :
2. Usaha mengatasinya :
Kendala :
pembuatan soal.
Usaha mengatasi :
tersebut.
181
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
PT. Remaja Rosdakarya, Cetakan kedua, (Bandung: 2012) Hal: 31-36
258
penugasan.
mengatakan:
182
E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, PT. Bumi Aksara Cetakan
III, (Jakarta: 2013) Hal : 9
260
dan idealisme.
ِ ِإ ْن َأحس ْنتُم َأحس ْنتُم أل ْن ُف ِس ُكم وِإ ْن َأس ْأمُت َفلَه ا فَ ِإذَا ج اء و ْع ُد
اآلخ َر ِة ََ َ َ ْ َ َْ ْ َْ ْ َْ
ِ ِ ِ
وه ُك ْم َوليَ ْد ُخلُوا الْ َم ْسج َد َك َما َد َخلُوهُ ََّأو َل َمَّر ٍة َوليُتَِّبُروا َما َعلَ ْوا ِ
َ ليَ ُسوءُوا ُو ُج
)7 : َتْتبِ ًريا (اإلسراء
Mahmud Yunus;184
183
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Terjemah, (Jakarta: Al-Huda,
2005) hal: 283
184
Mahmud Yunus dan Muhammad Qasim Bakri, At Tarbiyah Wa al
Ta‟lim, Juz II, (Ponorogo: Darussalam Press), hlm. 36.
262
Darussalam Gontor 9
yang dibina.
185
Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Terjemah, (Jakarta: Al-Huda, 2005)
hal: 33
264
dan ihsan, atau dalam bahasa ilmiah dimensi teologi, ritual dan
ini seperti di kritik Ahmad Tafsir, yang dikutip oleh Dr. Ulil
187
Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakater berbasis al-Qur’an, PT.
RajaGrafindo Persada (Depok; 2012) hal : 45
266
Pengarahan, 6. Keteladan.”188
189
Observasi, tanggal 06 Desember 2017, Kode: Ob-05-GS-06/12/2017
190
Observasi, tanggal 08 Desember 2017, Kode: Ob-09-GA-08/12/2017
268
akan mendapat.
sebagianya.
baik, demikian juga para guru dan santri yang bertugas pada bagian
memberi amanat.
9. Jujur dan terbuka; di Pondok ini, seluruh santri dan guru adalah
ketengangan.
10. Siap berkorban; semboyan, “bondo bahu pikir, lek perlu sak
maka tidaklah akan terasa berat untuk berkorban. Ini adalah masalah
Allah baik yang wajib ataupun yang sunnah karena hal ini adalah
yang lebih tua, termasuk kepada semua tamu yang dating karena itu
191
Observasi, tanggal 07 Desember 2017, Kode: Ob-06-KK-07/12/2017
272
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bakatnya.
pondok dengan disiplin tinggi akan lebih dapat membina santri dari
yang didasari dengan jiwa dan filsafah hidup yang tinggi, ditata dengan
disiplin yang kuat, diatur dengan system yang sudah teruji dan mapan,
selama 24 jam penuh; hal ini merupakan sebuah akumulasi yang akan
sikap mental (berkarakter). Dari etos kerja yang tinggi inilah, santri
dan idealism.
pendudukungnya antara lain; seluruh santri dan guru tinggal dalam satu
semakin jauh dari akhlak atau karakter yang baik, semua kegiatan
B. Implikasi
pembinaan karakter.
school.
C. Saran
kepada:
Lampung
278
____________