Anda di halaman 1dari 37

Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

MODUL AJAR PJOK SMP FASE D KELAS IX

Penyusun : Agus Kompetensi Awal: Profil pelajar pancasila:


Gunawan
Peserta didik dapat menganalisis Profil pelajar pancasila yang
Jenjang : SMP dan mempraktikkan aktivitas dikembangkan pada fase D
latihan peningkatan derajat adalah mandiri dan gotong
Kelas : IX
kebugaran jasmani yang terkait Royong yang ditunjukkan
Alokasi Waktu : 2 x 40 dengan keterampilan (kecepatan, melalui proses pembelajaran
Menit (2 Kali kelincahan, keseimbangan, dan aktivitas kebugaran jasmani
pertemuan) koordinasi) serta pengukuran terkait kesehatan (daya tahan,
hasilnya, serta mempromosikannya kekuatan, komposisi tubuh,
melalui media yang sesuai. dan kelenturan) dan aktivitas
kebugaran jasmani terkait
keterampilan (kecepatan,
kelincahan, keseimbangan,
dan koordinasi) serta
pengukuran hasilnya, serta
mempromosikannya melalui
media yang sesuai.
Sarana Prasarana

o Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas).


o Matras senam atau sejenisnya.
o Palang tunggal.
o Peluit dan stopwatch.

Target Peserta Didik

o Peserta didik regular/tipikal.


o Peserta didik dengan hambatan belajar.
o Peserta didik cerdas istimewa berbakat (CIBI).
o Peserta didik meregulasi diri belajar.
o Peserta didik dengan ketunaan (tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras,
tunaganda).

Jumlah Peserta Didik

o Maksimal 32 peserta didik.

Ketersediaan Materi

o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep: YA/TIDAK.
Jika memilih YA, maka di dalam pembelajaran disediakan alternatif aktivitas sesuai
kebutuhan peserta didik.

Materi Ajar, Alat, dan Bahan Pembelajaran

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

1. Materi Pokok Pembelajaran


a. Materi Pembelajaran Reguler
1) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan aktivitas latihan kebugaran
jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh,
dan kelenturan).
2) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan aktivitas latihan kebugaran
jasmani yang dengan keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan
koordinasi).
3) Fakta, konsep, dan prosedur, serta praktik/latihan aktivitas tes kebugaran jasmani
siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun.

b. Materi Pembelajaran Remidial


Materi dapat dimodifikasi dengan menambah jarak, pengulangan, intensitas, dan
kesempatan/frekuensi melakukan bagi peserta didik atau kelompok peserta didik
yang memperlihatkan kemampuan yang belum baik dalam penguasaan aktivitas
kebugaran jasmani terkait dengan kesehatan dan aktivitas kebugaran jasmani terkait
dengan keterampilan.

Strategi pembelajaran gerak yang lain dapat diberikan, diidentifikasi kesulitannya


dimana, atau peserta didik bisa dipasangkan dengan peserta didik yang terampil,
sehingga peserta didik terampil dapat membantu peserta didik yang kesulitan untuk
menguasai kemampuan aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmaninya.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Materi dapat dikembangkan dengan meningkatkan kompleksitas materi, mengubah
lingkungan aktivitas latihan, dan mengubah jumlah aktivitas latihan di dalam
aktivitas pembelajaran yang dimodifikasi.

Pada saat pembelajaran peserta didik atau kelompok peserta didik yang telah
melebihi batas ketercapaian pembelajaran diberikan kesempatan melakukan aktivitas
kebugaran jasmani terkait dengan kesehatan dan aktivitas kebugaran jasmani terkait
keterampilan yang lebih kompleks. Guru juga dapat meminta peserta didik atau
kelompok peserta didik berbagi dengan teman-temannya tentang pembelajaran yang
dilakukan agar penguasaan kompetensi lebih baik (capaian pebelajaran terpenuhi).

2. Media Pembelajaran
a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas latihan
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi
tubuh, dan kelenturan) dan yang terkait dengan keterampilan (kecepatan, kelincahan,
keseimbangan, dan koordinasi) dan pengukuran hasilnya.
b. Gambar aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya
tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) dan yang terkait dengan
keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi) dan pengukuran
hasilnya.
c. Video pembelajaran aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) dan yang terkait
dengan keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi) dan

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

pengukuran hasilnya.

3. Bahan Pembelajaran
a. Bahan ajar.
b. Video aktivitas kebugaran.
c. Link youtube (jika diperlukan)
d. Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak.

Moda Pembelajaran

o Daring.
o Luring.
o Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning).
Guru memilih moda pembelajaran yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan
belajar yang ada, pada modul ini menggunakan moda luring.

Pengaturan Pembelajaran

Pengaturan Peserta didik: Metode:


o Individu. o Diskusi
o Berpasangan. o Presentasi
o Berkelompok (3 s.d 5 orang). o Demonstrasi
o Klasikal o Project
(Guru dapat mengatur sesuai dengan jumlah o Eksperimen
siswa di setiap kelasnya serta formasi yang o Eksplorasi
diinginkan). o Permainan
o Ceramah
o Simulasi
o Resiprokal
(Guru dapat memilih salah satu atau
menggabungkan beberapa metode yang
diinginkan).

Asesmen Pembelajaran

Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran: Jenis Asesmen:


o Asesmen individu o Pengetahuan (tulis, lisan)
o Asesmen berpasangan o Performa (kinerja)
o Sikap (mandiri dan gotong royong)
o Porto folio
(Guru dapat memilih salah satu atau
menggabungkan beberapa penilian
yang sesuai).
Tujuan Pembelajaran

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

Peserta didik melalui pembelajaran resiprokal dapat menunjukkan kemampuan dalam


mempraktikkan dan menganalisis aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani
yang terkait dengan kesehatan (latihan kekuatan, latihan daya tahan otot, latihan daya tahan
pernapasan, dan latihan kelenturan) dan pengukuran hasilnya sesuai potensi dan kreativitas
yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai karakter profil Pelajar Pancasila dengan
meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Pemahaman Bermakna

Peserta didik dapat memanfaatkan aktivitas kebugaran jasmani, baik aktivitas kebugaran
jasmani terkait dengan kesehatan maupun terkait dengan keterampilan dalam kehidupan nyata
sehari-hari. Contohnya: peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dihadapkan pada berbagai
kegiatan baik untuk belajar, berlatih maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang menuntut peserta
didik untuk memiliki derajat kebugaran jasmani yang baik sehingga dapat melakukan tugas
harian tersebut tanpa kelelahan yang berarti dan bahkan dapat mengisi waktu luang. Dengan
memiliki kebugaran yang baik peserta didik memiliki daya juang yang tinggi yang dapat
ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Pertanyaan Pemantik
Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai peningkatan derajat kebugaran
jasmani yang terkait dengan kesehatan dan keterampilan?

Prosedur Kegiatan Pembelajaran


1. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara
lain sebagai berikut:
a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan latihan peningkatan
derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan dan keterampilan.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1) Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas).
2) Matras senam lantai atau sejenisnya.
3) Palang tunggal atau sejenisnya.
4) Bangku atau sejenisnya.
5) Kones atau corong.
6) Peluit dan stopwatch.
7) Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas
gerak.

2. Kegiatan pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

a. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)


1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan
sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta
didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada
peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi
kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
dengan cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas kebugaran jasmani:
misalnya: bahwa aktivitas kebugaran jasmani adalah salah satu aktivitas yang
dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi cabang olahraga.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas latihan
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan,
komposisi tubuh, dan kelenturan) dan yang terkait dengan keterampilan
(kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi) dan pengukuran
hasilnya.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi aktivitas kebugaran
jasmani, baik kompetensi sikap spiritual dengan observasi dalam bentuk jurnal:
yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa dan berusaha secara maksimal,
kompetensi sikap sosial: nilai-nilai karakter antara lain: gotong royong dan
mandiri, kompetensi pengetahuan: mengidentifikasi aktivitas latihan kebugaran
jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh,
dan kelenturan) dan yang terkait dengan keterampilan (kecepatan, kelincahan,
keseimbangan, dan koordinasi) dan pengukuran hasilnya menggunakan
penugasan atau tes lisan dan tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan
(daya tahan, kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan) dan yang terkait dengan
keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi) dan
pengukuran hasilnya.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi
yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam
bentuk game. Nama permainannya adalah bermain gerobak dorong.
10) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen keterampilan
gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat
mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan
menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai,
pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kegiatan Inti (55 Menit)


Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan prosedur sebagai berikut:
1) Peserta didik melakukan menyaksikan video tentang gejala orang yang
mempunyai kebugaran jasmani yang kurang baik atau bahkan sangat kurang.
2) Peserta didik menyaksikan video tentang orang atau anak yang mempunyai
tingkat kebugaran jasmani yang sangat baik.
3) Peserta didik berdiskusi (dengan bimbingan guru) tentang bagaimana cara untuk
meningkatkan kebugaran jasmani seseorang terutama pada komponen kebugaran
jasmani yang terkait kesehatan (kekuatan, daya tahan otot, daya tahan
pernapasan, dan kelentukan) dan yang terkait dengan keterampilan (kecepatan,
kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi) dan menyampaikan arti penting kerja
sama dalam latihan kebugaran jasmani.
4) Seluruh latihan kebugaran jasmani yang terkait kesehatan (kekuatan, daya tahan
otot, daya tahan pernapasan, dan kelentukan) dan yang terkait dengan
keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi) yang
dilakukan oleh peserta didik diawasi dan diberikan koreksi oleh guru apabila ada
kesalahan dalam melakukan latihan.
5) Peserta didik secara individu dan atau kelompok melakukan latihan kebugaran
jasmani yang terkait kesehatan (kekuatan, daya tahan otot, daya tahan
pernapasan, dan kelentukan) dan yang terkait dengan keterampilan (kecepatan,
kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi) dengan koreksi yang diberikan oleh
guru.
Secara rinci bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan dan latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan
adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1

Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur aktivitas kebugaran jasmani yang
terkait dengan kesehatan (kekuatan, daya tahan, dan kelenturan) dapat dipelajari melalui
membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru. Bentuk-bentuk
aktivitas pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
a) Aktivitas Latihan kelentukan melalui peregangan statis
(1) Latihan kelentukan pergelangan tangan.
Cara melakukannya:
(a) Pautkan jari-jari tangan satu sama lain, putar telapak tangan menjauhi
tubuh, luruskanlengan-lengan dan regangkan selama 3 detik.
(b) Tekan telapak tangan bersamaan dan regangkan pergelangan tangan,
pertahankan selama 3 detik.
(c) Tekan punggung tangan bersamaan dan regangkan pergelangan tangan,
pertahankan selama 3 detik.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

(d) Dilakukan secara berkelompok/berpasangan

(a)

(b) (c)

(2) Latihan kelentukan siku.


Cara melakukannya:
(a) Lakukan gerakan ektensi dan fleksikan tiap siku.
(b) Pertahankan tiap posisi selama 3 detik.
(c) Latihan dilakukan secara berkelompok/berpasangan

(3) Latihan kelentukan bahu.


Cara melakukannya:
(a) Silangkanlengan-lengan di depan tubuh dan genggam bahu-bahu yang
berlawanan. Buat topangan regangan dan tahan selama 3 detik
(b) Letakkan siku tangan di belakang kepala dan gunakan tangankiri untuk
membuat topangan regangan. Tahan selama 3 detik dan ulangi dengan
siku kiri.
(c) Letakkan satu tangan di atas kepala dan di belakang punggung. Cobalah
untuk mempertemukan tangan-tangan, buat topangan regangan dan tahan
selama 3 detik serta ulangi dengan sisi yang lain.
(d) Latihan dilakukan secara berkelompok/berpasangan

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

(a) (b) (c)

(4) Latihan kelentukan leher.


Cara melakukannya:
(a) Letakan kepala di atas bahu kiri (menengok ke kiri), pertahankan selama
3 detik
(b) Letakkan dagu ke atas bahu kanan (menengok ke kanan), pertahankan
selama 3 detik.
(c) Miringkan kepala ke kanan, pertahankan selama 3 detik.
(d) Miringkan kepala ke kiri, pertahankan selama 3 detik.
(e) Tarik kepala sejauh mungkin ke belakang, pertahankan selama 3 detik.
(f) Latihan dilakukan berkelompok/berpasangan

(a) (b) (c) (d) (e)

(5) Latihan kelentukan batang tubuh.


Cara melakukannya:
(a) Kedua tangan di atas pinggang dan bengkokkan ke samping dan tahan
selama 3 detik setiap sisi, lakukan 3-5 kali setiap sisi.
(b) Kedua tangan berjabatan tangan (kedua telapak tangan rapat) dan kedua
lengan di atas kepala tahan selama 3 detik setiap sisi, lakukan 3-5 kali
setiap sisi.
(c) Latihan dilakukan berkelompok/berpasangan.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

(a) (b)

(6) Latihan kelentukan tungkai dan punggung (sikap berdiri atau mengangkang).
Cara melakukannya:
(a) Capailah bawah kanan, pertahankan selama 3 detik.
(b) Capailah bawah kiri, pertahankan selama 3 detik.
(c) Capailah bawah tengah, pertahankan selama 3 detik.
(d) Ulangi masing-masing latihan sebanyak 3 kali.
(e) Latihan dilakukan berkelompok/berpasangan.

(a)
(b)

(c)

(7) Latihan kelentukan tungkai dan punggung (sikap berdiri lurus).


Cara melakukannya:
(a) Posisi duduk jongkok, pertahankan selama 3 detik.
(b) Posisi bungkuk, pertahankan selama 3 detik.
(c) Ulangi masing-masing latihan sebanyak 3 kali.
(d) Posisi cium lutut sebanyak 3 kali
(e) Ulangi posisi cium lutut sebanyak 3 kali.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

(a) (b) (c)

(8) Latihan kelentukan punggung


Cara melakukan:
(a) Lengkungkan punggung, pertahankan selama 3 detik.
(b) Bulatkan punggung, pertahankan selama 3 detik.
(c) Skala lutut kanan, pertahankan selama 3 detik.
(d) Skala lutut kiri, pertahankan selama 3 detik.
(e) Duduk berlutut dan dahi di lantai, pertahankan selama 3 detik.
(f) Lengkungkan naik, pertahankan selama 3 detik.
(g) Ke depan, pertahankan selama 3 detik.
(h) Lengkungkan naik, lutut dibengkokkan, pertahankan selama 3 detik.

(a) (b) (e) (f) dan (g)

(c) (d) (h)

b) Aktivitas peregangan dinamis


Bentuk-bentuk latihan peregangan dinamis sebagai berikut:
1) Latihan kelenturan otot lengan dan bahu.
2) Latihan kelenturan otot leher.
3) Latihan kelenturan otot pinggang.
4) Latihan kelenturan otot tungkai.
5) Latihan dilakukan berulang-ulang selama 2 x 8 hitungan masing-masing
gerakan.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

c) Aktivitas kekuatan otot melalui latihan kekuatan otot perut


Cara melakukan:
1) Tidur terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua tangan diletakkan di belakang
kepala.
2) Angkat badan ke atas hingga duduk, kedua tangan tetap berada dibelakang
kepala.
3) Latihan dilakukan berulang-ulang selama 60 detik.

d) Aktivitas kekuatan otot melalui latihan kekuatan otot kedua lengan


Cara melakukannya:
1) Sikap awal posisi terlungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang, ujung kaki
bertumpu pada lantai.
2) Kedua telapak tangan di samping dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan
dan kedua siku ditekuk.
3) Angkat badan ke atas hingga kedua tangan lurus, badan dan kaki sejajar.
4) Kemudian badan diturunkan kembali dengan jalan membengkokkan kedua

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

siku, badan dan kedua kaki tetap lurus dan tidak menyentuh lantai.
5) Latihan dilakukan berulang-ulang selama 60 detik.

e) Aktivitas kekekuatan otot melalui latihan kekuatan otot punggung


Cara melakukan:
1) Tidur terlungkup, kaki rapat dan kedua tangan berpegangan di belakang
kepala.
2) Angkat badan dengan dada tidak menyentuh ke lantai, posisi kaki tetap masih
menyentuh pada lantai,
3) Agar kedua kaki tidak bergerak pergelangan kaki bisa dipegang oleh teman.
4) Latihan dilakukan berulang-ulang selama 60 detik.

f) Aktivitas kekuatan otot melalui latihan kekuatan otot tungkai


Cara melakukan:
1) Berdiri menghadap ke arah bangku yang akan digunakan untuk turun-naik.
2) Setelah ada aba-aba peluit, naiklah ke atas bangku kemudian turun kembali.
3) Pada waktu melakukan turun-naik, salah satu kaki harus menempel di atas
bangku atau di lantai, tidak boleh melakukan gerakan melompat ke atas atau
ke bawah.
4) Latihan ini dilakukan berulang-ulang selama 3 menit terus-menerus tanpa
berhenti.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

g) Aktivitas daya tahan otot melalui latihan daya tahan otot lengan dan bahu
Cara melakukan:
1) Latihan dilakukan dengan cara berjalan dengan menggunakan kedua lengan
dan kedua kaki dipegang oleh salah seorang teman.
2) Lakukan Latihan ini berulang-ulang secara bergantian dengan teman.
3) Jarak yang ditempuh 15 – 20 meter.
4) Latihan dilakukan berulang-ulang sebanyak 3 – 5 kali.

h) Aktivitas daya tahan melalui latihan daya tahan otot lengan berpasangan
Cara melakukan:
1) Duduk terlunjur berpasangan dan saling berhadapan.
2) Kaki sedikit dibuka, telapak kaki saling dirapatkan dan kedua tangan saling
berpegangan.
3) Salah seorang teman menarik ke belakang sambil berbaring, sedangkan teman
lain membungkukkan badan sambil mendorong ke depan.
4) Lutut kedua kaki dalam posisi ditekuk.
5) Lakukan latihan ini secara bergantian dan saling menarik.
6) Latihan dilakukan berulang-ulang selama 30 detik.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

i) Aktivitas daya tahan melalui latihan daya tahan otot lengan (naik palang tunggal)
Cara melakukan:
1) Naik ke atas bangku yang telah disiapkan. Pegang palang tunggal dengan
telapak tangan menghadap ke depan.
2) Jarak kedua tangan yang memegang palang tunggal adalah selebar bahu.
3) Singkirkan bangku agar yang memegang palang tunggal bergantung. Tangan
dalam posisi lurus.
4) Setelah ada aba-aba “Mulai” angkat badan hingga dagu melewati palang
tunggal (kepala tidak boleh ditengadahkan).
5) Selanjutnya turunkan badan hingga kedua tangan betul-betul lurus dan badan
tetap bergantung.
6) Latihan dilakukan berulang-ulang selama 60 detik.

Refleksi:
 Lakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani terkait dengan kesehatan (kekuatan,
daya tahan, dan kelenturan). Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian
produk).

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

Hasil refleksi
No Aktivitas Pembelajaran
Tercapai Belum Tercapai
1. Aktivitas kebugaran jasmani jasmani yang
terkait dengan kesehatan dan aktivitas kebugaran
jasmani yang terkait dengan kesehatan
(kekuatan, daya tahan, dan kelenturan) yang
dilakukan secara berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan (kekuatan, daya tahan, dan
kelenturan)yang dilakukan secara berpasangan
atau berkelompok.
*) materi dapat disesuaikan dengan pokok bahasan

Setelah peserta didik melakukan aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan (kekuatan, daya tahan, dan kelenturan), peserta didik diminta untuk
menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara
memperbaikinya dalam melakukan aktivitas kebugaran jasmani jasmani yang terkait
dengan kesehatan (kekuatan, daya tahan, dan kelenturan). Kemudian laporkan hasil
capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

Catatan:
 Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan
(kekuatan, daya tahan, dan kelenturan) yang ditentukan oleh guru, maka minta
remidial.
 Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan
(kekuatan, daya tahan, dan kelenturan) yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan
pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dalam bentuk
pengayaan.

Aktivitas 2

Setelah peserta didik melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait
kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan), dilanjutkan dengan mempelajari
aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan keterampilan (kecepatan,
kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi).
Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur aktivitas latihan kebugaran jasmani
yang terkait dengan keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan
koordinasi) dapat dipelajari melalui membaca dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang
diberikan oleh guru. Bentuk-bentuk aktivitas pembelajaran, antara lain sebagai berikut:

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

a) Aktivitas kecepatan melalui latihan kecepatan reaksi (reaction speed)


Cara melakukan:
1) Dengan permainan “Hitam Hijau”, aba-aba mula-mula lambat makin lama
makin cepat.
2) Mereaksi aba-aba/kode-kode lebih dari dua macam dan harus dikerjakan
secepat-cepatnya.
3) Latihan lemparan bola sebanyak mungkin dalam waktu tertentu.
4) Bertanding lari sebenarnya dengan aba-aba pistol atau peluit.

b) Aktivitas kecepatan melalui latihan kecepatan bergerak (speed of movement)


Cara melakukan:
1) Lari cepat 40 dan 60 meter.
2) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat, makin lama makin
cepat).
3) Lari naik bukit dan menuruni bukit.
4) Lari naik tangga gedung.

c) Aktivitas kelincahan melalui latihan mengubah gerak tubuh arah lurus (shuttle run)
Cara melakukan:
1) Lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6 - 8 kali (jarak4 -5
meter).
2) Setiap kali sampai pada suatu titik batas, si pelaku harus secepatnya berusaha
mengubah arah untuk berlari menuju titik lari berikutnya.
3) Perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tidak terlalu jauh serta
jumlah ulangan tidak terlampau banyak sehingga menyebabkan kelelahan

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

bagi si pelaku.
4) Dalam latihan ini yang diperhatikan ialah kemampuan mengubah arah dengan
cepat pada waktu bergerak.

d) Aktivitas kelincahan melalui latihan lari berbelok-belok (zig-zag)


Cara melakukan:
1) Dalam melakukan latihan ini dimana si pelaku berlari bolak-balik dengan
cepat sebanyak 2 – 3 kali diantara beberapa titik (misal 4 – 5 titik).
2) Jarak setiap titik sekitar 2 meter.

FINISH
2 4 6

1 3 5
START

e) Latihan kelincahan melalui aktivitas mengubah posisi tubuh jongkok berdiri (Squat
thrust)
Cara melakukan:
1) Sikap awal berdiri tegak pandangan ke depan.
2) Hitungan 1: jongkok kedua lengan bertumpu di lantai.
3) Hitungan 2: lemparkan kedua tungkai ke belakang seperti posisi push up
pandangan ke depan.
4) Hitungan 3: kembali pada posisi jongkok.
5) Hitungan 4: berdiri seperti sikap awal.
6) Lakukan latihan ini berulang-ulang.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

1 2 3 4

f) Latihan keseimbangan berdiri bangau


Cara melakukan:
1) Sikap awal berdiri tegak dengan rileks
2) Salah satu kaki diangkat dengan posisi tangan dipegang secara berlawanan
(jika yang diangkat kaki kanan tangan kiri yang memegang.
3) Tangan kanan diluruskan ke samping.
4) Pertahankan gerakan ini 8 kali hitungan dan kembali ke sikap awal.

g) Latihan keseimbangan dalam sikap kapal terbang


Cara melakukan:
1) Sikap awal berdiri tegak rileks dengan posisi kaki dirapatkan dan kedua tangan
direntangkan lurus ke samping.
2) Kemudian bungkukkan badan sambil meluruskan salah satu kaki kiri atau
kanan kea rah belakang.
3) Pandangan lurus ke depan.
4) Pertahankan gerakan ini 8 kali hitungan.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

h) Latihan keseimbangan dalam berbagai sikap dan gerak


Cara melakukan:
1) Latihan keseimbangan pertama diawali dari sikap berdiri, mengangkat salah
satu kaki ke samping menggunakan tangan, tangan yang lainnya direntangkan
sejajar bahu dan tahan sampai 8 hitungan.
2) Latihan keseimbangan kedua sama dengan yang pertama, tetapi bagian kaki
yang dipegang adalah pergelangannya dan tangan yang lainnya diangkat ke
atas.
3) Latihan keseimbangan ketiga pada prinsipnya sama dengan latihan yang kedua,
akan tetapi salah satu kaki diangkat menekuk di depan panggul dan kedua
tangan direntangkan ke samping.
4) Lakukan latihan bergantian.

1 2 3

i) Aktvitas pengembangan kebugaran melalui aktivitas menggunakan sirkuit training.


Cara melakukan:
Penggunaan metode resiprokal
1) Peserta didik dibagi 6 kelompok, tiap-tiap kelompok menempati pos masing-
masing.
2) Pada tiap-tiap pos peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok 1
yang berperan sebagai pelaku dan kelompok 2 yang berperan sebagai
pengamat.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

3) Tugas latihan di pos 1 shuttle run, pos 2 sit up, pos 3 push up, pos 4 back up, ,
pos 5 squat thrust, dan pos 6 lari cepat 50 meter.
4) Peserta didik melakukan latihan di pos 1, dilanjutkan melakukan latihan di pos
2, dilanjutkan melakukan latihan di pos 3, dilanjutkan melakukan latihan di pos
4, 5 sampai di pos 6 dengan metode sirkuit training. Masing-masing latihan
dibatasi 60 detik, keculai di pos 1 lari bolak-balik sebanyak 8 kali, dan pos 6
lari secepatnya).

5) Peserta didik menuliskan hasil pengamatan dan latihan mengenai pengertian,


otot-otot yang berperan dominan atau otot-otot yang berfungsi atau otot-otot
yang dikembangkan serta prosedur untuk melakukan latihan lari bolak-
balik/shuttle run, push up, sit up, back up, naik turun bangku, squat thrust, naik
palang tunggal, dan lari jarak pendek 50 meter dengan format yang telah
disiapkan.

Refleksi:
 Lakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani terkait dengan keterampilan (kecepatan,
kelincahan, keseimbangan dan koordinasi). Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).

Hasil refleksi
No Aktivitas Pembelajaran
Tercapai Belum Tercapai
1. Aktivitas kebugaran jasmani jasmani yang
terkait dengan kesehatan dan aktivitas kebugaran
jasmani yang terkait dengan keterampilan
(kecepatan, kelincahan, keseimbangan dan
koordinasi) yang dilakukan secara berpasangan
atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas aktivitas

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

kebugaran jasmani yang terkait dengan


keterampilan (kecepatan, kelincahan,
keseimbangan dan koordinasi) yang dilakukan
secara berpasangan atau berkelompok.
*) materi dapat disesuaikan dengan pokok bahasan

Setelah peserta didik melakukan aktivitas 2 latihan kebugaran jasmani yang terkait
keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi), peserta didik
diminta untuk merasakan otot-otot apa saja yang dapat teregang dan berkontraksi.
Peserta didik diminta menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan
bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas 2 latihan kebugaran
jasmani yang terkait keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan
koordinasi). Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku
catatan atau buku tugas kepada guru.

Aktivitas 3

Setelah peserta didik melakukan aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait
kesehatan (daya tahan, kekuatan, dan kelenturan), dilanjutkan dengan mempelajari
aktivitas pembelajaran tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun.
Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur aktivitas pembelajaran tes kebugaran
jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun dapat dipelajari melalui membaca dan
berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru. Bentuk-bentuk aktivitas
pembelajaran tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun, antara lain sebagai
berikut:
a) Aktivitas Tes Lari Cepat 50 Meter
(1) Tujuan : Mengukur kecepatan lari seseorang.
(2) Alat/fasilitas : Lintasan lari, peluit, stopwatch, bendera start dan tiang
pancang.
(3) Pelaksanaan :
(a) Peserta didik berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri.
(b) Apabila ada aba-aba “ya” peserta didik lari ke depan secepat mungkin
menempuh jarak 50 meter.
(c) Pada saat peserta didik menyentuh/melewati garis finish stopwatch
dihentikan.
(4) Cara memberi skor:
Skor hasil tes yaitu waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50
meter.
Waktu dicatat sampai persepuluh detik.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

b) Aktivitas Tes Angkat Tubuh (30 Detik untuk Puteri dan 60 Detik untuk Putera)
(1) Tujuan : Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu.
(2) Alat/fasilitas : Lantai, palang tunggal, stopwatch dan formulir pencatat hasil.
(3) Pelaksanaan :
(a) Peserta didik bergantung pada palang tunggal, sehingga kepala, badan
dan tungkai lurus.
(b) Kedua lengan dibuka selebar bahu dan keduanya lurus.
(c) Kemudian peserta didik mengangkat tubuhnya dengan membengkokkan
kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati palang tunggal,
lalu kembali ke sikap semula.
(d) Lakukan gerakan tersebut secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama
(30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putra).
(4) Cara memberi skor :
Skor hasil tes yaitu jumlah angkatan tubuh yang dilakukan dengan benar
selama (30 detik untuk putri dan 60 detik untuk putera). Setiap gerakan angkat
tubuh yang tidak benar diberi nilai 0 (nol).

c) Aktivitas Tes Baring Duduk 60 Detik


(1) Tujuan : Mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
(2) Alat/fasilitas : Lantai, palang tunggal, stopwatch dan formulir pencatat hasil.
(3) Pelaksanaan :

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

(a) Peserta didik berbaring di atas lantai/rumput, kedua lutut ditekuk kurang
lebih 90 derajat.
(b) Kedua tangan dilipat dan diletakkan di belakang kepala dengan jari tangan
saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai.
(c) Salah seorang teman membantu memegang dan menekan kedua
pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat.
(d) Apabila ada aba-aba “ya”, peserta didik bergerak mengambil sikap duduk,
sehingga kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali ke sikap
semula.
(e) Lakukan gerakan itu berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat dalam
waktu 60 detik.
(4) Cara memberi skor :
(5) Skor hasil tes yaitu jumlah baring duduk yang dilakukan dengan benar selama
60 detik. Setiap gerakan angkat tubuh yang tidak benar diberi nilai 0 (nol).

d) Aktivitas Tes Loncat Tegak


(1) Tujuan : Mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai.
(2) Alat/fasilitas : Dinding, papan berwarna gelap berukuran (30 x 150 cm)
berskala satuan ukuran sentimeter yang digantung pada dinding dengan
ketinggian jarak antara lantai dengan nol pada papan skala ukuran 150 cm,
serbuk kapur dan alat penghapus, dan formulir pencatat hasil.
(3) Pelaksanaan :
(a) Peserta didik berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki berada dekat papan
dinding di samping tangan kiri atau kanannya.
(b) Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas, telapak
tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas
raihan jarinya.
(c) Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian peserta didik
mengambil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan kedua
tangan diayun ke belakang.
(d) Seterusnya peserta didik meloncat setinggi mungkin sambil menepuk
papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga
meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini menampilkan
tinggi raihan loncatan peserta didik tersebut.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

(4) Cara memberi skor :


Ambil tinggi raihan yang tertinggi dari ketiga kali loncatan, sebagai hasil tes
loncat tegak. Hasil loncat tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi
dari salah satu loncatan tersebut dikurangi tinggi raihan tanpa loncatan. Contoh:
Rasyad tinggi raihan tanpa loncatan 165 cm, sedangkan tinggi raihan
loncatannya mencapai 220 cm, maka skor tegaknya yaitu 220 cm – 165 cm =
55 cm.

e) Aktivitas Tes lari jauh (800 meter untuk puteri dan 1.000 meter untuk putera)
(1) Tujuan : Mengukur daya tahan (cardio repiratory endurance)
(2) Alat/fasilitas : Lapangan, bendera start, peluit, stopwatch, nomor dada,
tanda/garis start dan finish, dan formulir pencatat hasil.
(3) Pelaksanaan :
(a) Peserta didik berdiri di belakang garis start. Pada aba-aba “siap” peserta
didik mengambil sikap start berdiri untuk siap berlari.
(b) Pada aba-aba “ya” peserta didik berlari menuju garis finish, dengan
menempuh jarak (800 meter untuk puteri dan 1.000 meter untuk putera).
(c) Bila ada peserta didik yang mencuri start, maka peserta didik tersebut
dapat mengulangi tes tersebut.
(4) Cara memberi skor :
Hasil yang dicatat sebagai skor lari 800 meter (puteri) dan 1.000 meter (putera)
adalah waktu yang dicapai dalam menempuh jarak tersebut. Hasil dicatat
sampai sepersepuluh detik.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

Refleksi:
 Lakukan aktivitas Tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun. Unsur-
unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan
ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).

Hasil refleksi
No Aktivitas Pembelajaran
Tercapai Belum Tercapai
1.Aktivitas Tes kebugaran jasmani siswa SMP usia
13 s.d 15 tahun yang dilakukan secara
berpasangan atau berkelompok.
2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar
Pancasila pada elemen Mandiri dan Gotong
Royong dalam proses aktivitas Tes kebugaran
jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun.
*) materi dapat disesuaikan dengan pokok bahasan

Setelah peserta didik melakukan aktivitas tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d
15 tahun, peserta didik diminta untuk menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-
kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas Tes
kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun. Kemudian laporkan hasil capaian
belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru.

Catatan:
 Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas Tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun yang
ditentukan oleh guru, maka minta remidial.
 Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam
melakukan aktivitas Tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun yang
ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek
dan bervariasi dalam bentuk pengayaan.

6) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu maupun kelompok.
7) Guru mengamati seluruh aktivitas latihan peningkatan derajat kebugaran jasmani
yang terkait dengan kesehatan dan yang terakait dengan keterampilan secara
seksama. Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan gerakan
pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan belum dicapai
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan kesalahan-kesalahan yang
masih sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran.
3) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok dan peserta didik yang

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

paling baik penampilannya selama pembelajaran aktivitas kebugaran jasmani.


4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang telah
dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas latihan
peningkatan derajat kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan dan yang
terkait dengan keterampilan dan hasilnya dijadikan sebagai tugas penilaian
penugasan.
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan bagi peserta didik
yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat semula.

Asesmen

1. Asesmen Sikap
Penilaian Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong)
a. Petunjuk Penilaian (Lembar Penilaian Sikap Diri)
1) Isikan identitas kalian.
2) Berikan tanda cek (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan
sesuai dengan sikap Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai.
3) Isilah pernyataan tersebut dengan jujur.
4) Hitunglah jumlah jawaban “Ya”.
5) Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi.
b. Rubrik Asesmen Sikap

No Pernyataan Ya Tidak

1. Saya membuat target penilaian yang realistis sesuai


kemampuan dan minat belajar yang dilakukan.
2. Saya memonitor kemajuan belajar yang dicapai serta
memprediksi tantangan yang dihadapi.
3. Saya menyusun langkah-langkah dan strategi untuk
mengelola emosi dalam pelaksanaan belajar.
4. Saya merancang strategi dalam mencapai tujuan belajar.
5. Saya mengkritisi efektivitas diri dalam bekerja secara
mandiri dalam mencapai tujuan.
6. Saya berkomitmen dan menjaga konsistensi dalam mencapai
tujuan yang telah direncanakannya.
7. Saya membuat tugas baru dan keyakinan baru dalam
melaksanakannya.
8. Saya menyamakan tindakan sendiri dengan tindakan orang
lain untuk melaksanakan tujuan kelompok.
9. Saya memahami hal-hal yang diungkapkan oleh orang lain
secara efektif.
10. Saya melakukan kegiatan kelompok dengan kelebihan dan
kekurangannya dapat saling membantu.
11. Saya membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
12. Saya tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

tuntutan peran sosialnya di masyarakat.


13. Saya menggunakan pengetahuan tentang sebab dan alasan
orang lain menampilkan reaksi tertentu.
14. Saya mengupayakan memberi hal yang dianggap penting
dan berharga kepada masyarakat.
Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan
Jika lebih dari 10 Jika lebih dari 8 Jika lebih dari 6 pernyataan terisi
pernyataan terisi “Ya” pernyataan terisi “Ya”
“Ya”

2. Asesmen Pengetahuan

Teknik Bentuk Contoh Instrumen Kriteria Penilaian


Tes Tulis Pilihan 1. Komponen kebugaran jasmani yang Jawaban benar
ganda terkait dengan kesehatan adalah . . . mendapatkan skor
dengan 4 . 1 dan salah 0.
opsi A. daya tahan otot, kecepatan,
kelenturan, kelincahan
B. daya tahan otot, daya tahan
aerobik, kelenturan, kecepatan
C. kecepatan, power,
keseimbangan, kelincahan
D. kekuatan otot, daya tahan otot,
daya tahan aerobik, fleksibilitas

Kunci: D. Kekuatan otot, daya tahan


aerobic, daya tahan otot, fleksibiltas
Uraian 1. Jelaskan cara melakukan latihan Mendapatkan
tertutup kebugaran jasmani untuk melatih skor;
kekuatan dan daya tahan otot perut. 4, jika seluruh
urutan
Kunci: dituliskan
a. Posisi awal berbaring/tidur dengan benar
terlentang. dan isi benar.
b. Kedua lutut ditekuk dan 3, jika urutan
meletakkan tangan di belakang dituliskan salah
kepala. tetapi isi benar.
c. Angkat badan ke atas hingga 2, jika sebagian
duduk, kedua tangan tetap berada urutan
di belakang kepala. dituliskan
d. Lakukan gerakan tersebut dengan benar
sebanyak-banyaknya. dan sebagian isi
benar.
1, jika urutan
dituliskan salah
dan sebagian
besar isi salah.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

3. Penilaian Keterampilan
a. Tes kinerja aktivitas kebugaran jamani terkait dengan kesehatan.
1) Butir Tes
Lakukan aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (latihan kekuatan,
latihan daya tahan otot, latihan daya tahan pernapasan, dan latihan kelenturan). Unsur-
unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan
ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan gerak yang diharapkan.
3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu
lembar penilaian).

Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap Akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

4) Pedoman penskoran
a) Pedoman penskoran
(1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap
awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(2) Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan
sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(a) Sikap awal
 sikap baring terlentang.
 kedua lutut ditekuk dan dirapatkan.
 kedua tangan menopang leher bagian belakang.
(b) Sikap pelaksanaan.
 angkat badan ke atas sampai mencium lutut.
 kemudian turunkan lagi badan sampai posisi berbaring.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

 kedua tangan tetap memegang leher.


 pandangan mata tetap ke atas.
(c) Sikap akhir
 posisi badan tidur terlentang dan tetap rileks.
 kedua tangan tetap memegang leher bagian belakang.
 kedua tungkai diluruskan dan dibuka selebar bahu.

b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10

5) Lembar pengamatan penilaian hasil keterampilan gerak latihan daya tahan dan kekuatan
otot untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
a) Penilaian hasil keterampilan gerak sit up
(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk keterampilan gerak sit up yang dilakukan peserta didik
selama 60 detik setiap butir tes dengan cara:
(a) Mula-mula peserta didik tidur terlentang, kedua lutut ditekuk dan
dirapatkan (pergelangan kaki boleh dipegang temannya), kedua tangan
menopang pada leher.
(b) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” peserta didik
mulai latihan sit up selama 60 detik.
(c) Petugas menghitung ulangan yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
(d) Jumlah ulangan yang dilakukan dengan benar memenuhi persyaratan
dihitung untuk diberikan skor.
(2) Konversi jumlah ulangan dengan skor

Skor putera Kategori Skor puteri Nilai


> 37 Sangat baik > 27 100
28 - 37 Baik 19 - 27 90
19 - 27 Sedang 9 - 18 80
8 – 18 Kurang 3–8 70
˂7 Sangat kurang ˂2 60

b) Penilaian hasil keterampilan gerak push up


(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk keterampilan gerak push up yang dilakukan peserta
didik selama 60 detik setiap butir tes dengan cara:
(a) Mula-mula peserta didik tidur telungkup, kedua kaki rapat dan lurus ke
belakang, ujung kaki bertumpu pada lantai, kedua telapak tangan di
samping dada, jari-jari tangan menunjuk ke depan dan kedua siku
ditekuk.
(b) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” peserta didik
mulai latihan push up selama 60 detik.
(c) Petugas menghitung ulangan yang dapat dilakukan oleh peserta didik.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

(d)
Jumlah ulangan yang dilakukan dengan benar memenuhi persyaratan
dihitung untuk diberikan skor.
(2) Konversi jumlah ulangan dengan skor
Skor putera Kategori Skor puteri Nilai
≥ 32 kali Sangat baik ≥ 19 kali 100
24-31 kali Baik 14-18 kali 90
16-23 kali Sedang 9-13 kali 80
8-15 kali Kurang 5-8 kali 70
˂ 8 kali Sangat kurang ˂ 5 kali 60

c) Penilaian hasil keterampilan gerak back up


(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk keterampilan gerak push up yang dilakukan peserta
didik selama 60 detik setiap butir tes dengan cara:
(a) Mula-mula peserta didik tidur telungkup, kedua kaki rapat (kedua kaki
boleh dipegang temannya) dan kedua tangan di belakang kepala.
(b) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” peserta didik mulai
latihan push up selama 30 detik.
(c) Petugas menghitung ulangan yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
(d) Jumlah ulangan yang dilakukan dengan benar memenuhi persyaratan
dihitung untuk diberikan skor.
(2) Konversi jumlah ulangan dengan skor
Skor putera Kategori Skor puteri Nilai
≥ 66 kali Sangat baik ≥ 41 kali 100
53-51 kali Baik 31-40 kali 90
34-52 kali Sedang 21-30 kali 80
25-33 kali Kurang 13-20 kali 70
˂ 24 kali Sangat kurang ˂ 12 kali 60

(3) Penilaian hasil keterampilan gerak naik turun bangku


(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk keterampilan gerak naik turun bangku yang
dilakukan peserta didik selama 60 detik setiap butir tes dengan cara:
(a) Mula-mula peserta berdiri tegak menghadap bangku, langkahkan
kaki kanan ke atas diikuti kaki kiri, kemudian turunkan kaki kanan
ke lantai diikuti kaki kiri.
(b) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” peserta
didik mulai latihan naik turun bangku selama 60 detik.
(c) Petugas menghitung ulangan yang dapat dilakukan oleh peserta
didik.
(d) Jumlah ulangan yang dilakukan dengan benar memenuhi
persyaratan dihitung untuk diberikan skor.
(2) Konversi jumlah ulangan dengan skor
Skor putera Kategori Skor puteri Nilai
≥ 66 kali Sangat baik ≥ 41 kali 100
53-51 kali Baik 31-40 kali 90

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

34-52 kali Sedang 21-30 kali 80


25-33 kali Kurang 13-20 kali 70
˂ 24 kali Sangat kurang ˂ 12 kali 60

d) Penilaian hasil keterampilan gerak naik palang tunggal


(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk keterampilan gerak naik palang tunggal yang
dilakukan peserta didik selama 60 detik setiap butir tes dengan cara:
(a) Mula-mula peserta berdiri tegak menghadap naik ke atas bangku,
pegang palang tunggal dengan telapak tangan menghadap ke depan.
Jarak kedua lengan selebar bahu. Singkirkan bangku agar yang
memegang palang tunggal, tangan dalam posisi lurus.
(b) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” angkat badan
hingga dagu melewati palang tunggal (kepala tidak boleh
ditengadahkan).
(c) Petugas menghitung ulangan yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
(d) Jumlah ulangan yang dilakukan dengan benar memenuhi persyaratan
dihitung untuk diberikan skor.
(e) Untuk puteri hanya bergantung.
(2) Konversi jumlah ulangan dengan skor

Skor putera Kategori Skor puteri Nilai


> 15 ke atas Sangat baik ≥ 8 kali 100
11 - 15 Baik 6-7 kali 90
6 - 10 Sedang 4-5 kali 80
2-5 Kurang 2-3 kali 70
0-1 Sangat kurang ˂ 1 kali 60

e) Penilaian hasil keterampilan lari 50 meter


(1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk keterampilan lari 50 meter yang dilakukan peserta didik
dengan cara:
(a) Mula-mula peserta berdiri badan agak condong ke depan.
(b) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” peserta didik mulai
lari menempuh jarak 50 meter.
(c) Petugas menghitung catatan waktu lari peserta didik.
(d) Hasil catatan waktu dihitung untuk diberikan skor.
(2) Konversi jumlah ulangan dengan skor
Skor putera Kategori Skor puteri Nilai
< 6.8” Sangat baik < 7.8” 100
6.8”-7.6” Baik 7.8”-8.7” 90
7.7.”-8.7” Sedang 8.8.”-9.9” 80
8.8”-10.3” Kurang 10.0”-11.9” 70
10.4”-dst Sangat kurang 12.0”- dst 60

Penilaian produk/prestasi tes kebugaran jasmani siswa Putera SMP

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

Gantung/ Klasifikasi
Lari 50 m Baring duduk Loncat tegak Lari 1.000 m
Angkat tubuh Nilai
….. < 7.2 dtk ….. > 19 kali ….. > 41 kali ….. > 73 ….. < 3.14 mnt Sangat Baik
7.3 – 8.3 dtk 14 – 18 kali 30 – 40 kali 60 – 72 3.15 – 4.25 mnt Baik
8.4 – 9.6 dtk 9 – 13 kali 21 – 29 kali 50 – 59 4.26 – 5.12 mnt Cukup
….. > 9.6 dtk ….. < 9 kali ….. < 21 kali ….. < 50 ….. > 5.12 mnt Kurang
Sumber : Depdikbud (1999)

Penilaian produk/prestasi tes kebugaran jasmani siswa Puteri SMP


Gantung/Siku Klasifikasi
Lari 50 m Baring duduk Loncat tegak Lari 800 m
tekuk Nilai
….. < 8.4 dtk ….. > 41 kali ….. > 28 kali ….. > 50 ….. < 3.52 mnt Sangat Baik
8.5 – 9.8 dtk 22 – 40 kali 20 – 28 kali 39 – 49 3.53 – 4.56 mnt Baik
9.9 – 11.4 dtk 10 – 21 kali 10 – 19 kali 31 – 38 4.57 – 5.58 mnt Cukup
….. > 13.4 dtk ….. < 10 kali ….. < 10 kali ….. < 31 ….. > 5.58 mnt Kurang
Sumber : Depdikbud (1999)

Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)


No. Jumlah Nilai Klasifikasi
1 25 – 25 Baik Sekali (BS)
2 18 – 21 Baik (B)
3 14 – 17 Sedang (S)
4 10 – 13 Kurang (K)
5 5–9 Kurang Sekali (KS)
Sumber : Depdikbud (1999)

Pengayaan dan Remedial

1. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan dengan cara menambah tingkat
kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
2. Remidial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.

Refleksi Peserta Didik dan Guru

1. Refleksi Peserta Didik

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

Pada akhir aktivitas pembelajaran peserta didik ditanya:


a. Apa yang sudah dipelajari.
b. Dari apa yang sudah dipelajari apa yang sudah dikuasai.
c. Kesulitan-kesulitan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam melakukan
aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (kekuatan, daya tahan
otot, komposisi tubuh, dan kelenturan) dan yang terkait dengan keterampilan
(kecepatan, kelincahan, keseimbangan dan koordinasi).
d. Kesalahan-kesalahan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam melakukan
aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan dan yang terkait dengan
keterampilan.
e. Bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang peserta didik alami/
temukan dalam melakukan aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan dan yang terkait dengan keterampilan.

2. Refleksi Guru
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan
perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan
pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang
perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan dan yagng terkait dengan
keterampilan.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas
kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan dan yang terkait keterampilan
tersebut.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas kebugaran jasmani
yang terkait dengan kesehatan dan yang terkait keterampilan tersebut.

Lembar Kerja Peserta Didik

Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : D / IX

1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cidera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.

2. Panduan aktivitas pembelajaran

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 8 orang.


b. Lakukan aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh dan latihan kelenturan) dan yang terkait dengan
keterampilan (kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi) secara
berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Cara melakukan aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan dan yang
terkait keterampilan antara lain:
1) Aktivitas latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (daya tahan,
kekuatan, komposisi tubuh, dan kelenturan).
2) Aktivitas latihan kebugaran jasmani yang dengan keterampilan (kecepatan,
kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi).
3) Aktivitas tes kebugaran jasmani siswa SMP usia 13 s.d 15 tahun.

Isilah lembar kerja resiprokal berikut ini :


Lembar Kerja (work sheet)
Nama Pelaku I : ……………………..
Nama Pelaku II : ……………………..
Materi : sirkuit training 6 pos.

Pelaku : Melakukan latihan sirkuit training 6 pos. Tugas di Pos 1 shuttle run, pos 2 sit
up, pos 3 push up, pos 4 back up, pos 5 squat thrust, dan pos 6 lari cepat 50
meter. Setelah melakukan di pos 1 dilanjutkan melakukan latihan di pos 2,
dilanjutkan latihan di pos 3, dilanjutkan latihan di pos 4, dilanjutkan latihan di
pos 5, dan dilanjutkan latihan di pos 6. Masing-masing latihan dibatasi 60
menit (keculai pos 6).
Pengamat : Gunakan kriteria, berikan tanggapan kepada pemain, dan catat gerakan setiap
pos yang dilakukan oleh pemain dalam sirkuit training.
Setelah selesai, bergantilah peran.
Catat aktivitas latihan di setiap pos yang dilakukan oleh pelaku!
PELAKU 1 PELAKU 2
Aspek harus
POS POS
diamati
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

1. Sikap awal
2. Pelaksanaan
3. Sikap akhir
4. Hasil
JUMLAH

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

3. Bahan Bacaan Peserta Didik


a. Peraturan pertandingan senam lantai yang standar. Untuk membantu dalam mencari
sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran, internet,
atau sumber lainnya.
b. Materi aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (latihan
kekuatan, latihan daya tahan otot, latihan daya tahan pernapasan, dan latihan
kelenturan). Untuk membantu dalam mencari sumber bacaan tersebut, dapat
diperoleh melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.

4. Bahan Bacaan Guru


a. Teknik aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (latihan
kekuatan, latihan daya tahan otot, latihan daya tahan pernapasan, dan latihan
kelenturan).
b. Bentuk-bentuk aktivitas kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (latihan
kekuatan, latihan daya tahan otot, latihan daya tahan pernapasan, dan latihan
kelentukan).

Glosarium

 Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan


penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari
kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan yang
berarti.
 Latihan kebugaran jasmani merupakan salah satu syarat yang sangat diperlukan dalam
usaha peningkatan kesegaran jasmani seseorang, dapat dikatakan sebagai keperluan
dasar yang tidak dapat diabaikan.
 Kelentukan (Fleksibiliy) adalah kemampuan tubuh untuk menggunakan otot atau
persendian dengan rentang yang luas. Kelentukan terdiri dari kelentukan statis dan
kelentukan dinamis.
 Kelenturan adalah keleluasaan atau kemudahan gerakan, terutama pada otot-otot
persendian. Latihan kelentukan atau fleksibilitas bertujuan agar otot-otot pada sendi
tidak kaku dan dapat bergerak dengan leluasa, tanpa ada gangguan yang berarti.
 Kekuatan (strength) adalah kemampuan tubuh mengerahkan tenaga untuk menahan
beban yang diberikan. Beban tersebut dapat dari bobot badan sendiri atau dari luar
(external resistance).
 Daya tahan (cardiorespiratory and muscle endurance) adalah kemampuan jantung
untuk memompa darah dan paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale)
dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lamasecara terus menerus tanpa kelelahan
yang berarti dan cepat pulih dalam waktu yang singkat.
 Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang
berupa masa-masa intirahat.
 Sirkuit training adalah kombinasi dari semua unsur fisik. Latihan-latihannya bisa
berupa lari naik-turun tangga, lari ke samping, ke belakang, melempar bola, memukul
bola dengan raket, lompat-lompat, berbagai bentuk latihan beban, dan sebagainya.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

 Unsur-unsur kebugaran jasmani antara lain : (1) Strength (kekuatan), (2) Power (daya),
(3) Speed (kecepatan), (4) Flexibility (kelentukan), (5) Agility (kelincahan), (6)
Endurance (daya tahan) dan (7) Stamina (daya tahan kecepatan).

Referensi

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2017. Materi Teknis Bimbingan
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas IX. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk
SMP/M.Ts Kelas IX. Bogor : Penerbit Yudhistira.
Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat
dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Aktivitas Kebugaran Jasmani. Bandung: Sahara Multi
Trading.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Jasmani dan Bimbingan Konseling. 2015. Kompilasi Materi Pendidikan dan
Pelatihan Guru PJOK Tingkat Dasar Jenjang SMP. Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Jasmani dan
Bimbingan Konseling.
Suherman.2018. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Memeriksa dan Menyetujui, .............................., .................. 2021


Kepala SMP/M.Ts ......................................... Guru Mata Pelajaran

…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi
Modul Ajar PJOK SMP Fase D Kelas IX

@2021 Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kemendikbud, Riset dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai