Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Dalam menjelaskan aktifitas kerja, kota tidak bias terbebas dari resiko terjadinya
kecelakaan kerja. Rumah sakit merupakan area dimana banyak digunakan benda tajam
khususnya jarum, baik jarum suntik maupun jarum jahit. Kejadian tertusuk jarum di
rumah sakit seperti fenomena gunung es. Banyak kejadian tetapi tidak semua di laporkan.
Hanya kasus – kasus tertentu saja. Hal ini dikarenakan kesadaran korban yang tidak
melaporkan apa yang telah dialaminya.
Jarum suntik merupakan sumber kecelakaan paling banyak dengan persentase
sekitar 60% dari total kecelakaan dirumah sakit. Menariknya walaupun dengan persentase
yang besar terjadi pada jarum suntik. Penggunaan jarum suntik sangat meningkat angka
injuri di Rumah Sakit Harapan Bersama Singkawang. Kejadian tertusuk jarum baik jarum
suntik maupun gigitan binatang merupakan kejadian yang di alami oleh para petugas
kesehatan. Berdasarkan surve terhadap 200 tenaga kesehatan, belum pernah mengalami
kejadian tertusuk jarum. Tidak semua petugas kesehatan yang tertusuk jarum atau tergigit
binatang melaporkan apa yang di alaminya. Rata – rata mereka melaporkan saat lebih
dari 24 jam baru melaporkan. Antara lain takut tindakan disiplin, khwatir catatan
penilaian negative, khwatir akan reputasi, takut diobati, tidak menyukai petugas medis,
ingin menjaga catatan pribadi yang bersih, menghindari pertanyaan, melindungi tingkah
laku orang lain, dan tidak memahami pentingnya laporan kecelakaan.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Untuk menghindari tertusuk jarum atau benda tajam dari sisa penggunaan pasien
2. Menghindari masuknya kuman atau infeksi dari pasien ke petugas
BAB II
MONITORING TERTUSUK JARUM

A. Macam – macam benda tajam dan pajanan


Benda tajam sering dipakai oleh petugas kesehatan baik perawat, bidan dan dokter
untuk memudahkan tindakan medis. Yang sering di gunakan adalah jarum injeksi.
Hal – hal yang akan di monitoring adalah:
1. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai
2. Segera buang limbah benda tajam dalam safety box yang tahan tusuk dan aman
3. Wadah benda tajam di letakan dekat lokasi tindakan
4. Apabila ¾ bagian kantong sudah terisi oleh limbah maka harus segera di angkut
5. Gunakan APD dalam melakukan tindakan
B. Monitoring tertusuk jarum di Rumah Sakit Umum Harapan Bersama
Singkawang
Dari hasil evaluasi dan monitoring ada beberapa kasus kariawan Rumah Sakit Harapan
Bersama Singkawang yang tertusuk jarum
BAB
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil monitoring tertusuk benda tajam dan terpajan yang telah di lakukan serta
dari pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembuangan benda tajam dan jarum sudah disediakan sarana dan prasarana untuk
penunjang peningkatan safety petugas terhadap bahaya tertusuk jarum atau
tergores benda tajam
2. Tidak hanya APD harus dipakai tapi juga perilaku yang buruk harus segera
dirubah demi meningkatnya keamanan pasien dan petugas
3. Adanya petugas Rumah Sakit yang melakukan re caping
B. SARAN
1. Perhatikan perilaku keselamatan diri sendiri dalam penggunaan jarum
2. Selalu menggunakan APD setiap kali tindakan
3. Selalu berhati – hati dalam melakukan tindakan
4. Tidak melakukan Recaping setelah melakukan tindakan penyuntikan / pengambilan
darah.

Anda mungkin juga menyukai