Anda di halaman 1dari 44

SOSIALISASI PERATURAN RESMI BOLA BASKET FIBA 2017

PENGURUS PUSAT PERBASI


Cirebon, 5 Februari 2018
• Materi ini dibuat oleh FIBA Referee Department dan
tidak boleh diedit kecuali menggunakan apa yang
disebut "membuka template" tanpa FIBA logo.
• Lihat dokumen "FIBA_Powerpoint_Presentations"
untuk rincian.
• Jika Anda mengidentifikasi kekeliruan atau
perbedaan dalam materi ini, harap memberitahu
FIBA Referee Department di refereeing@fiba.com

FIBA Referee Department


2
1. Peraturan - OBR (slide 5-7)
2. Lima kriteria (slide 9-12)
3. Kasus yang biasa terjadi (slide 13-42)
a.Kriteria C1 (slide 14-20)
b.Kriteria C2 (slide 21-25)
c.Kriteria C3 (slide 26-34) BARU
d.Kriteria C4 (slide 35-40)
e.Kriteria C5 (slide 41-43)
= Permainan bolabasket normal, Foul Normal
= Aksi yang merupakan Unsportsmanlike Foul

3
THE
RULE
Pasal 37 Unsportsmanlike Foul

37.1. Definisi

37.1.1. Unsportsmanlike foul adalah foul seorang pemain dengan persinggungan di mana, dalam
penilaian wasit:
• Bukan merupakan usaha yang dibenarkan untuk memainkan bola di dalam semangat dan
maksud dari peraturan.
• Persinggungan berlebihan, keras yang disebabkan oleh pemain dalam upaya untuk
bermain dengan bola atau lawan.
• Persinggungan yang tidak perlu yang disebabkan oleh pemain bertahan untuk
menghentikan laju tim penyerang saat transisi.
Hal ini akan berlaku sampai dengan pemain penyerang memulai gerakan menembaknya
• Persinggungan yang dilakukan pemain bertahan dari belakang atau samping terhadap
lawannya dalam usahanya untuk menghentikan fast break dan tidak terdapat pemain
bertahan antara pemain penyerang dan keranjang lawan.
Hal ini akan berlaku sampai dengan pemain penyerang memulai gerakan menembaknya
• Persinggungan yang dilakukan pemain bertahan terhadap lawan di lapangan permainan
selama 2 menit terakhir pada periode keempat dan pada tiap periode tambahan, ketika
bola di luar lapangan untuk throw-in dan masih di tangan wasit atau telah
diserahkan/berada pada pegangan pemain yang melakukan throw-in.

5
37.1.2. Wasit harus menginterpretasikan
unsportsmanlike foul secara konsisten selama
pertandingan dari awal sampai akhir dan menilai
tindakannya saja.

6
37.2. Penalti

37.2.1. Unsportsmanlike foul akan dibebankan terhadap pelakunya.


37.2.2. Free-throw (beberapa free-throw) akan diberikan kepada pemain yang dikenai foul, diikuti
dengan:
• Throw-in di perpanjangan centre line, bersebrangan dengan petugas meja.
• Jump ball di dalam lingkaran tengah untuk memulai periode pertama.
Sejumlah free-throw akan diberikan sebagai berikut:
• Jika foul dilakukan terhadap seorang pemain yang tidak dalam gerakan menembak: 2
free-throw.
• Jika foul dilakukan terhadap seorang pemain dalam gerakan menembak: bola masuk,
jika tercipta, akan dihitung dan, sebagai tambahan, 1 free-throw.
• Jika foul dilakukan terhadap seorang pemain dalam gerakan menembak dan tidak terjadi
bola masuk: 2 atau 3 free-throw.

37.2.3. Seorang pemain akan didiskualifikasi pada sisa pertandingan tersebut ketika dia telah
dibebankan dengan 2 unsportsmanlike foul atau dengan satu technical foul dan satu
unsportsmanlike foul.
37.2.4. Jika seorang pemain didiskualifikasi berdasarkan Pasal 37.2.3, hanya unsportsmanlike
foul tersebut yang merupakan foul yang akan dihukum dan tidak ada hukuman tambahan yang
dilaksanakan atas diskualifikasi tersebut.
7
5
CRITERIA
Untuk memudahkan pengambilan keputusan yang lebih
baik, wasit diminta untuk menggunakan 1 dari 5 kriteria
yang ada untuk menentukan jika Unsportsmanlike Foul
akan diputuskan. Kriteria tersebut disebut C1, C2, C3,
C4 & C5.

9
Bukan merupakan usaha yang dibenarkan untuk
memainkan bola di dalam semangat dan maksud dari
peraturan
Persinggungan yang berlebihan, keras yang disebabkan
oleh pemain dalam upaya untuk bermain dengan bola
atau lawan.
Persinggungan yang tidak perlu yang disebabkan oleh
pemain bertahan untuk menghentikan laju tim
penyerang saat transisi. Hal ini akan berlaku sampai
dengan pemain penyerang memulai gerakan
menembaknya.

10
Persinggungan yang dilakukan pemain bertahan dari
belakang atau samping terhadap lawannya dalam
usahanya untuk menghentikan fast break dan tidak terdapat
pemain bertahan antara pemain penyerang dan keranjang
lawan. Hal ini akan berlaku sampai dengan pemain
penyerang memulai gerakan menembaknya.
Persinggungan yang dilakukan pemain bertahan terhadap
lawan di lapangan permainan selama 2 menit terakhir pada
periode keempat dan pada tiap periode tambahan, ketika
bola di luar lapangan untuk throw-in dan masih di tangan
wasit atau telah diserahkan/berada pada pegangan pemain
yang melakukan throw-in.

11
Hanya ada satu kriteria baru C3 yang ditambahkan pada peraturan 2014,
setelah perkembangan terakhir dari permainan dan dipengaruhi aksi yang
dilakukan pemain, dalam sebagian besar kasus, oleh pelatih.
Tujuan dari peraturan baru tersebut adalah untuk menghilangkan
persinggungan yang tidak perlu dan aksi bolabasket yang 'tidak wajar'
yang merusak tontonan dan dinamika pertandingan, di luar maksud dan
semangat dari peraturan.
Agar dapat menafsirkan peraturan dengan benar dan konsisten wasit
harus mengikuti kriteria di bawah ini :
• Bukan usaha yang dibenarkan untuk memainkan bola secara
langsung
• Bukan permainan atau aksi bolabasket yang normal
• Berniat untuk melakukan foul dan keluar dari LGP (Aktif)
• Berada di LGP untuk memainan defense sesuai peraturan (Pasif)
12
PRACTICAL
CASES
Bukan usaha yang dibenarkan untuk
memainkan bola secara langsung di dalam
semangat dan maksud dari peraturan.

14
Contoh C1.1
Saat menarik badan lawan, ini merupakan UF
karena bukan usaha yang dibenarkan untuk
memainkan bola.

15
Contoh C1.2
Saat menarik seragam lawan, ini merupakan UF
karena bukan usaha yang dibenarkan untuk
memainkan bola.

16
Contoh C1.3
Gerakan siku yang berlebihan (samping) – Jika
ada persinggungan ini merupakan UF.

17
Contoh C1.4
Pemain bertahan mengabaikan bola dan malah memegang tangan
lain dari pemain penyerang dengan bola untuk menghentikan
transisi. Contoh ini adalah bukan usaha yang dibenarkan untuk
memainkan bola dan karenanya UF yang jelas secara benar
diputuskan oleh Trail.

18
Contoh C1.5
Pemain bertahan mengabaikan bola dan menyebabkan
persinggungan dengan segera terhadap lawannya. Contoh video
ini merupakan UF karena bukan usaha yang dibenarkan untuk
memainkan bola.
Biasanya tindakan ini terjadi di akhir pertandingan, namun aksi yang
sama harus dinilai dengan kriteria yang sama sepanjang
pertandingan (mewasiti aksinya).

19
Contoh C1.6
Pemain bertahan mengabaikan bola dan menyebabkan persinggungan
dengan segera terhadap lawannya. Contoh video ini merupakan UF
yang sangat jelas karena bukan usaha yang dibenarkan untuk
memainkan bola.
Biasanya tindakan ini terjadi di akhir pertandingan, namun aksi yang
sama harus dinilai dengan kriteria yang sama sepanjang pertandingan
(mewasiti aksinya)..

20
Persinggungan yang berlebihan, keras
yang disebabkan oleh pemain dalam
upaya untuk bermain dengan bola atau
lawan.

21
Contoh C2.1
Anda dapat melakukan personal foul, dalam aksi bertahan normal, tetapi anda
tidak perlu “menghentikan dengan carai apapun” aksi lawanmu tanpa usaha
memainkan bola atau bermain dengan lawan. Ini persinggungan yang
berlebihan, keras dan akan dihukum sebagai UF.
Perhatikan teknik yang benar dalam mengambil keputusan – Menganalisis -
(1) Ambil keputusan foul normal – (2) Upgrade ke UF.

22
Contoh C2.2
Anda bisa jatuh ke pemain yang melakukan fake, atau anda bisa melakukan
personal foul, dalam aksi bertahan yang normal, tetapi anda tidak perlu
“menghentikan dengan cara apapun” aksi lawanmu tanpa usaha memainkan bola.
Ini persinggungan yang berlebihan, keras yang dilakukan dengan lengan kiri di
akhir aksi tersebut, dan akan dihukuman sebagai UF.

23
Contoh C2.3
Anda bisa jatuh ke pemain yang melakukan fake, atau anda bisa melakukan
personal foul, dalam aksi bertahan yang normal, tetapi anda tidak perlu
“menghentikan dengan cara apapun” aksi lawanmu tanpa usaha memainkan
bola. Di akhir aksi tersebut (lengan kiri) adalah persinggungan yang
berlebihan, keras dan akan dihukuman sebagai UF.

24
Contoh C2.4
Anda bisa jatuh ke pemain yang melakukan fake, atau anda bisa
melakukan personal foul, dalam aksi bertahan yang normal, tetapi
anda tidak perlu “menghentikan dengan cara apapun” aksi lawanmu
tanpa usaha bermain dengan bola atau lawan. Ini persinggungan
yang berlebihan-keras dan akan dihukum sebagai UF.

25
Persinggungan yang tidak perlu yang
disebabkan oleh pemain bertahan untuk
menghentikan laju tim penyerang saat transisi.
Hal ini akan berlaku sampai dengan pemain
penyerang memulai gerakan menembaknya.

26
Prinsip-prinsip yang perlu diingat :
1. Bukan usaha yang dibenarkan untuk memainkan
bola secara langsung..
2. Bukan permainan bolabasket yang normal –
Persinggungan yang tidak perlu.
3. Berniat untuk melakukan foul dan keluar dari
LGP (Aktif – mengejar pemain dengan bola).
4. Berada dalam LGP untuk bertahan sesuai
peraturan (Personal foul jika terjadi
persinggungan yang ilegal).
5. Menghentikan laju transisi.

27
Contoh C3.1
Kita harus siap mengantisipasi persinggungan yang dilakukan pemain
bertahan ketika pemain penyerang yang mempunyai keterampilan dribble
yang sangat baik melewatinya. Pemain bertahan yang sudah tidak bisa lagi
memainkan bola meraih pinggang lawannya. Contoh video ini merupakan
UF. Aksi bertahan dalam bolabasket yang normal adalah dengan berlari di
depan pemain yang melakukan dribble.

28
Contoh C3.2
Ketika pemain bertahan datang dari LGP menghadap
lawannya, bergerak pada arah pemain penyerang dan
mencoba mendapatkan bola menyebabkan persinggungan
normal tetapi ilegal. Contoh ini merupakan Foul Normal.

29
Contoh C3.3
Bila pemain bertahan tidak pada LGP, tetapi hanya melewati
lawannya dan membuka lengannya untuk menghentikan
pemain penyerang saat transisi.
Contoh ini merupakan UF.

30
Contoh C3.4
Ketika pemain bertahan pada LGP mencoba memperbaiki posisi
legal-nya dan terjadi persinggungan – entah itu defensive
ataupun offensive foul (penilaian wasit), hal tersebut tidak
termasuk sebagai UF walaupun tim tersebut dalam transisi.
Contoh ini merupakan Foul Normal.

31
Contoh C3.5
Ketika pemain bertahan berada pada LGP dikalahkan dan tidak
berusaha untuk mempertahankan posisinya, tetapi hanya
membuka lengannya untuk menghentikan pemain penyerang
dengan maksud untuk menghentikan transisi.
Ini merupakan UF.

32
Contoh C3.6
Dalam permainan ini, pemain bertahan mencoba untuk mendapatkan
bola dan menghasilkan persinggungan normal tetapi ilegal, walaupun
dia berada dibelakang pemain yang melakukan dribble.
Contoh ini merupakan Foul Normal.

33
Contoh C3.7
Pemain bertahan menghentikan pemain penyerang dengan
memegang, memaksa permainan untuk berhenti saat transisi –
Persinggungan tersebut tidak perlu dilakukan dan bukan
merupakan usaha yang dibenarkan untuk memainkan bola,
dikarenakan tujuan untuk menghentikan transisi tim penyerang.
Contoh video ini merupakan UF.

34
Persinggungan ilegal yang dilakukan pemain
bertahan dari belakang atau samping terhadap
lawannya dalam usahanya untuk menghentikan
fast break dan tidak terdapat pemain bertahan
antara pemain penyerang dan keranjang lawan.
Hal ini akan berlaku sampai dengan pemain
penyerang memulai gerakan menembaknya.

35
Prinsip-prinsip yang harus diingat :
1. Penguasaan tim didapatkan oleh tim
penyerang baru
2. Tidak terdapat pemain bertahan antara
pemain penyerang dengan bola dan keranjang
lawan.
3. Persinggungan ilegal (diputuskan foul) yang
dilakukan oleh pemain bertahan dari belakang
atau samping.
4. Hal ini akan berlaku sampai dengan pemain
penyerang memulai gerakan menembaknya.

36
Contoh Video C4.1
Kita harus mengidentifikasi kapan persinggungan terjadi. Tidak
terdapat pemain bertahan antara pemain penyerang dan keranjang
lawan dan persinggungan ilegal dilakukan oleh pemain bertahan
dari belakang atau samping, saat pemain penyerang masih
melakukan dribble. Ini merupakan UF. Wasit salah memutuskan ini
sebagai foul normal.

37
Contoh Video C4.2
Persinggungan dengan jelas dilakukan dari samping dan tidak
terdapat pemain bertahan diantara pemain penyerang dan
keranjang lawan dan UF akan diputuskan. Catatan : teknik yang
benar untuk membuat keputusan - Menganalisa - (1) Putuskan foul
normal – (2) Upgrade ke UF.

38
Contoh Video C4.3
Ketika tidak terdapat pemain bertahan diantara pemain penyerang
dengan bola dan keranjang lawan, persinggungan ilegal (yang
diputuskan sebagai foul) oleh pemain bertahan dari belakang atau
samping, tanpa menghiraukan jenis dari persinggungannya, ini akan
dianggap sebagai UF

39
Contoh Video C4.4
Ketika tidak terdapat pemain bertahan diantara pemain penyerang
dan keranjang lawan, dan pemain melakukan persinggungan ilegal
dari samping dan pemain penyerang sedang dalam gerakan
menembak, ini merupakan Foul Normal kecuali ketentuan UF
lainnya terjadi pada aksi tersebut (C1 atau C2)

40
Persinggungan yang dilakukan pemain bertahan
terhadap lawan di lapangan permainan selama 2
menit terakhir pada periode keempat dan pada
tiap periode tambahan, ketika bola di luar
lapangan untuk throw-in dan masih di tangan
wasit atau telah diserahkan/berada pada
pegangan pemain yang melakukan throw-in.

41
Prinsip-prinsip yang harus diingat :
1. Dua menit terakhir periode keempat atau periode
tambahan
2. Bola di luar lapangan untuk throw-in telah
diserahkan/berada pada pegangan pemain
penyerang.
3. Persinggungan ilegal (yang diputuskan sebagai
foul) oleh pemain bertahan di lapangan permainan
sebelum bola dilepaskan
4. Catatan : Preventative Officiating – Wasit akan
mengingatkan tim sebelum throw-in dilakukan (Ini
adalah teknik mewasiti yang baik)

42
Contoh C5.1
Disini kita dapat melihat tiga faktor dari kriteria berikut. 2 menit
terakhir dalam pertandingan. Bola di luar lapangan untuk
throw-in. Persinggungan ilegal oleh pemain bertahan.
Wasit memutuskan foul pada pemain bertahan, benar ini
merupakan UF

c
5

43

Anda mungkin juga menyukai