Anda di halaman 1dari 53

KAJIAN

LINGKUNGAN

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


SMP Negeri 1 Tumpang terletak di wilayah kabupaten Malang, yaitu 10 km sebelah
timur kota Malang, di Jalan Malangsuko 11 Tumpang,. Dari Foto Satelit menggunakan
Google Map posisi SMP Negeri 1 Tumpang terletak di sebelah barat kelurahan
Malangsunu 11 Tumpang Tumpang Kabupaten Malang seperti tampak pada gambar
berikut.

Gambar 1. Lokasi SMP Negeri 1 Tumpang

LOKASI SMP N 1 TUMPANG KELURAHAN MALANGSUKO


KECAMATAN TUMPANG

2
Cikal bakal SMP Negeri 1 Tumpang adalah Sekolah Kerajinan Negeri (SKN) Tumpang
yang resmi beroperasi terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1961. Sekolah Kerajinan Negeri
(SKN) berlokasi di jl. Kauman No. 1 Tumpang. Berdasarkan SK Mendikbud RI No.030/
U/1979 tentang Pelaksanaan Integrasi Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Pertama
Menjadi Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama, STN Tumpang berubah status
menjadi SMP Negeri 1 Tumpang.

Berikut ini foto satelit SMP Negeri 1 Tumpang yang menunjukkan tempat yang
berpotensi menimbulkan masalah lingkungan di SMP Negeri 1 Tumpang.

Gambar.1 Foto Satelit SMP Negeri 1 Tumpang

1 1 3 4
Keterangan :
1. Tempat Sampah 3. WC Putra
2. Kantin Sekolah 4. WC Putri

3
Denah “POKJA ADIWIYATA” SMPN 1 Tumpang

4
Program Adiwiyata merupakan salah satu program pemerintah dalam mewujudkan
sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan
upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Adiwiyata mempunyai pengertian sebagi tempat yang baik di mana dapat diperoleh
segala ilmu pengetahuan dan berbagi norma yang dapat menjadi dasar manusia menuju
terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita–cita pembangunan
berkelanjutan.
Program Adiwiyata memiliki tujuan yaitu mewujudkan warga sekolah yang bertanggung
jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola yang
baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Beberapa keuntungan mengikuti program Adiwiyata sebagai berikut.
1. Mendukung pencapaian SK/KD dan SKL pendidikan dasar dan menengah.
2. Meningkatkan efisiensi dana operasional sekolah melalui penghematan dan
pengurangan dari berbagai sumber daya dan energi.
3. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai – nilai pemeliharaan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang baik dan benar.
4. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui
kegiatan pengendalian pencemaran, kerusakan alam dan pelestarian fungsi
lingkungan di sekolah.

SMP Negeri 1 Tumpang pada bulan April tahun 2012 diikutkan sebagai sekolah binaan
dari SMP Negeri 5 Kepanjen dan berdasarkan SK Bupati nomor 180/112/KEP/421.013/2013
SMP Negeri 1 Tumpang ditunjuk untuk ikut dalam program sekolah Adiwiyata. Dengan
diikutkan dalam program Adiwiyata ini SMP Negeri 1 Tumpang dapat mempersiapakan diri
dengan lebih baik.

1.2. KONDISI SEKOLAH


SMP Negeri 1 Tumpang yan berlokasi di jalan Malangsuko 22 Tumpang kabupaten
Malang berdiri sejak tahun 1961 dan memiliki tipe sekolah A dengan status tanah hak milik.
Sekolah ini memiliki:
1. Luas lahan/ tanah: 7.795 m 2
2. Luas tanah bangunan: 5.770 m2
3. Luas lahan siap bangun: 579 m 2
4. Jumlah ruang pada lantai 1: 33 ruang
5. Jumlah ruang pada lantai 2: 12 ruang
6. Jumlah rombel : 27

5
Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Kepala sekolah
Jenis
Kela- Pend Masa
Nama Usia
min Akhir Kerja
L P
1. Kepala Sekolah Drs. MAHMUD ASYARI, V 53 S2 28
M.Pd

b. Guru
1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No. Tingkat Pendidikan GT/PNS GTT/Guru Bantu Jumlah
L P L P
1. S3/S2 5 11 - 1 17
2. S1 8 14 4 2 28
3. D-4 - - - - -
4. D3/Sarmud - - - - -
5. D2 - - - - -
6. D1 - - - - -
7. ≤ SMA/sederajat - - - - -
Jumlah 13 25 4 4 45

6
2. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan
( keahlian)
Jumlah guru dengan latar
Jumlah guru dengan latar
belakang pendidikan yang
belakang pendidikan sesuai
TIDAK sesuai dengan tugas
No. Guru dengan tugas mengajar Jumlah
mengajar
D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3
Sarmud Sarmud
1. IPA - - 3 2 - - - - 5
2. Matematika - - 5 1 - - - - 6
3. Bahasa - - 1 5 - - - - 6
Indonesia
4. Bahasa Inggris - - - 4 - - - - 4
5. Pendidikan - - 3 1 - - - - 4
Agama
6. IPS - - 2 2 - - - - 4
7. Penjasoke - - 3 - - - - - 3
8. Seni Budaya - - - - - - 1 - 1
9. PKn - - 3 - - - - - 3
10. Prakarya - - - - - - 1 2 3
11. BK - - 5 - - - - - 5
12. Lainnya : - - - - - - - 1 1
Bahasa Daerah
Jumlah - - 25 15 - - 2 3 45

c. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung


Jumlah tenaga
Jumlah tenaga pendukung dan pendukung
kualifikasi pendidikannya Berdasarkan Status
No. Tenaga pendukung Jumlah
dan Jenis Kelamin
≤ SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer
SMP L P L P
1. Tata Usaha - 4 - - - 2 - 1 1 4 6
2. Perpustakaan 1 1 - - - 2 1 - 1 2 4
3. Laboran lab. IPA - - - - - 1 - - 1 - 1

7
4. Teknisi lab. - - - - - 1 - - 1 - 1
Komputer
5. Laboran lab. - - - - - - - - - - -
Bahasa
6. PTD (Pend Tek. - - - - - - - - - - -
Dasar)
7. Kantin - - - - - - - - - - -
8. Penjaga Sekolah - 1 - - - - - - 1 - 1
9. Tukang Kebun - 5 - - - - - - 5 - 5
10. Keamanan 1 1 - - - - - - 2 - 2
Jumlah 2 12 - - - 5 1 1 11 6 19

d. Prestasi sekolah/siswa 3 tahun terakhir


Prestasi Akademik : UNAS-UNBK
Rata-rata UNAS
Tahun Rata-rata
No. Bhs Bahasa
Pelajaran Matematika IPA Jumlah Empat
Indonesia Inggris
mapel
1. 2015/2016 82,0 62,0 54,0 61,0 259,3 64,8
2. 2016/2017 80,52 56,35 60,36 62,16 259,39 64,84
3 2017/2018 81,2 60,6 64,3 60,0 266,1 66,5

Prestasi Akademik: Peringkat rerata UNAS-UNBK


Peringkat
Tingkat Kecamatan
Tingkat Kab/Kota Tingkat Propinsi
(Rayon)
No Tahun
Sek. Sek. Sek.
. Pelajaran
Sek. Sek. Negeri Sek. Sek. Negeri Sek. Sek. Negeri
Negeri Swasta dan Negeri Swasta dan Negeri Swasta dan
Swasta Swasta Swasta
1. 2015/201 1 - 1 1 - - - - -
6
2. 2016/201 1 - 1 4 - - - - -
7
3. 2017/201 1 - 1 4 - 7 - - -
8

8
E. Latar Belakang Sosial Ekonomi Orang tua Siswa
1. Pekerjaan orang tua/wali siswa
No. Pekerjaan Prosentase
1. PNS 11,84
2. TNI/POLRI 4,69
3. Petani 16,30
4. Swasta 19,58
5. Nelayan -
6. Politisi (misalnya anggota DPR) -
7. Perangkat Desa 0,2
8. Pedagang 45,05
9. Buruh Tani 2,34

2. Penghasilan orang tua/wali (gabungan kedua orang tua) siswa


No. Penghasilan Prosentase
1. Kurang dari Rp.500.000,- -
2. Antara Rp.500.000,- Rp.1.000.000,- 18,64
3. Antara Rp.1.000.000,- 9,79
Rp.1.500.000,-
4. Antara Rp.1.500.000,- 18,06
Rp.2.000.000,-
5. Lebih dari Rp.2.000.000,- 53,51

3. Tingkat kesejahteraan orang tua/wali siswa


No. Tingkat kesejahteraan Prosentase
1. Pra sejahtera 18,64
2. Sejahtera I 9,79
3. Sejahtera II 18,06
4. Purna sejahtera 53,51

9
1.3. PERSIAPAN SEKOLAH MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA
Dalam rangka mempersiapakan sekolah Adiwiyata setelah mendapatkan SK Bupati
tentang penunjukan sekolah Adiwiyata, kegiatan yang pertama dilakukan adalah
pembentukan panitia/tim Adiwiyata sekolah, adapun susunan panitia adalah sebagai berikut:
1. Penanggung jawab: Drs . Mahmud asyari, M.Pd.
2. Ketua: Rubiantono,S.Pd
3. Sekretaris: Nani Nurcahyani, S.Pd., M.Pd.
4. Bendahara:
1) Elisabet Dwi B, S.Pd.
2) Tutik Ida S, E
Penanggung jawab program:
 Program kegiatan kebijakan berwawasan lingkungan (Wasis Teguh, S.Pd.)
 Program kegiatan pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan (Umi Chapsah,
S.Pd,M,M.Pd.)
 program kegiatn lingkungan berbasis partisipatif (Ana Widiti, S.Pd.)
 Program kegiatan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan (Sunarsih,
S.Pd,M.MPd.)

Setelah panitia/tim Adiwiyata terbentuk, kegiatan berikutnya adalah rapat bersama


komite untuk mempersiapkan sekolah Adiwiyata. Hal yang dipersiapkan adalah menganalisis
kondisi lingkungan, kemudian merevisi visi dan misi sekolah yang disesuaikan dengan visi
dan misi Adiwiyata, rencana sosialisasi program sekolah adiwiyata ke forum kelas, dewan
guru, peserta didik, dan kepada masyarakat terutama wali murid.
Sosialisasi visi dan misi sekolah kepada peserta didik dilakukan pada saat upacara
bendera hari senin maupun saat di kelas oleh wali kelas masing-masing. Sedangkan
sosialisasi kepada wali murid saat pembagian raport tengah semester, ulangan akhir
semester dan kenaikan kelas.
Sekolah melakukan sosialisasi perubahan visi dan misi sekolah ke dewan guru
sekaligus workshop penyusunan perangkat mengajar materi PLH. Pada kegiatan ini
diantaranya : pemetaan SK dan KD yang yang dapat disisipkan materi PLH, Menyusun KKM
baik integrasi maupun monolitik, pembuatan silabus dan RPP PLH baik integrasi maupun
monolitik , bahan ajar, dan kisi-kisi penilaian.
Kepala sekolah bersama staf sekolah melakukan identifikasi rencana aksi
lingkungan yang akan dilakukan untuk dilaksanakan tahun ini di antaranya: sampah , air,
makanan sehat dan kantin sekolah serta keanekaragaman hayati.

10
Sekolah melakukan identifikasi materi yang berkaitan dengan isu lokal dan isu
global yang nantinya disisipkan pada mata pelajaran PLH. Adapun Materi yang menyangkut
isu lokal yaitu:
 Pemanfaatan dan pengolahan sampah
 Pencemaran udara (debu gunung semeru)
 Peresapan air/biopori
 Topeng tumpang
 Bencana alam/tanah longsor/banjir
 Pemanfaatan buah klengkeng
 Budi daya sayur mayur
 Manfaat madu bagi kesehatan
 Kesadaran melestarikan alam
 Jamu gendong
 Beternak ikan nila dan ikan koi
 Beternak burung dan ayam
Sedangkan pengembangan materi PLH yang terkait dengan isu global diantaranya:
 Lapisan ozon
 Keanekaragaman hayati
 B3 (bahan beracun dan berbahaya)
 Krisis Energi
 Efek Gas Rumah kaca
 Global Warming (pemanasan global)
 Pengenalan pendidkan lingkungan hidup
 Pencemaran
 Pembibitan vegetative dan generative
 Pengolahan sampah

Kegiatan pembelajaran PLH yang diharapkan ke peserta didik nantinya adalah adanya
aksi nyata yang berupa:
 Pembuatan artikel dengan tema lingkungan hidup dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris
 Pembuatan puisi tentang lingkungan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
 Penyusunan karya tulis ilmiah sederhana dengan tema lingkungan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia
 Pembuatan kliping lingkungan hidup dalam pembelajaran IPS
 Pembelajaran melukis keindahan alam pada pelajaran Seni dan Budaya
 Pembelajaran perkembangbiakan generatif dan vegetatif dalam mata pelajaran IPA

11
 Pembelajaran PLH tentang pemanfaatan dan pengolahan sampah untuk bahan
kerajinan/hasta karya

Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang nantinya dapat mendukung perilaku budaya


lingkungan hidup diantaranya:
 Pembentukan kader anak cinta lingkungan
 Pembentukan Kader Kesehatan Remaja (KKR)
 Pelaksanaan Kegiatan Jumat Bersih
 Pelaksanaan pembinaan UKS dan KKR oleh Tim Pembina UKS Kec. tumpang
 Pelaksanaan lomba kebersihan lingkungan kelas setiap bulan
 Mading lingkungan hidup
 Pelaksanaan pengembangan diri PLH dan Pembibitan Tanaman

Beberapa kegiatan aksi lingkungan yang diprakarsai oleh pihak luar yang diikuti oleh
sekolah dalam rangka mempersiapkan sekolah Adiwiyata diantaranya:
 Mengikuti workshop kepala sekolah di SMPN 5 Kepanjen (Adiwiyata mandiri)
 Mengikuti workshop 5 STAF di SMPN 5 Kepanjen
 Mengikuti workshop 5 Guru di SMPN 5 Kepanjen
 Mengikuti seminar sekolah berwawasan lingkungan di SMPN Wajak.
 Mengikuti seminar di Kantor desa tumpang tentang kesehatan remaja
 Workshop siswa bilingual , kader lingkungan, dan UKS ke SMPN 5 kepanjen
 Studi banding ke SMPN Delangu Mojokerto (Adiwiyata mandiri)
 Workshop sekolah konservasi alam di kantor Kehutanan Kab Malang
 Studi banding ke SMAN 5 Malang (Adiwiyata mandiri)
 Studi banding ke SMAN 1 Gongang Legi Malang (Adiwiyata Propinsi)
 Studi banding ke SMPN 1 Gondang Legi Malang

Sekolah juga melakukan kegiatan kemitraan dengan pihak luar (institusi terkait, pihak
swasta dan lembaga swadaya masyarakat) yaitu:
 Kerjasama dengan Dinas Kesehatan/Puskesmas Tumpang dalam Pembinaan dan
Pelayanan Kesehatan
 Kerjasama dengan Dinas Kesehatan/Puskesmas Tumpang dalam Penjaringan
kesehatan
 Bekerjasama dengan BLH Kabupaten Malang dalam rangka pembinaan lingkungan
hidup

12
 Bekerjasama dengan Polsek Tumpang dalam hal penanganan keamanan dan
ketertiban sekolah serta penyuluhan tentang bahaya narkoba
 Bekerjasama dengan koramil Tumpang dalam pembinaan baris berbaris
 Bekerjasama dengan kelompok Tani desa Suko Anyar kecamatan Pakis Kabupaten
Malang dalam pembinaan dan pengelolaan sampah organik menjadi kompos dan
pupuk cair
 Bekerjasama dengan PMI Kabupaten Malang dalam pembinaan PMR
 Bekerjasama dengan TPST Talangagung dalam pengelolaan sampah
 Bekerja sama dengan TPST Tlengkung kecamatan Junrejo kota madya Batu.

Dalam pelaksanaan Program Adiwiyata sekolah juga melaksanakan kegiatan rutin


yang bertemakan lingkungan hidup diantaranya:
 Peringatan Hari Kehutanan Sedunia tanggal 20 Maret
 Peringatan hari air tanggal 22 Maret
 Peringatan hari bumi tanggal 23 April
 Peringatan Hari keanekaragaman Hayati tanggal 22 mei
 Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, tanggal 5 Juni
 Peringatan Hari Ozon Se-dunia tanggal 16 September
 Peringatan Hari Habitat tanggal 5 Oktober
 Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia 15 Oktober
 Peringatan hari Cinta Puspa dan Satwa tanggal 5 Nopember

Dalam rangka penghematan penggunaan sumber daya alam, listrik dan ATK sekolah
menyusun:
 SK penghematan sumber daya listrik
 SK penghematan sumber daya air
 SK penghematan ATK

Upaya sekolah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dengan membuat :
 SK Larangan Buang Sampah
 SK Gerakan berburu Sampah
 SK Tata Tertib, Tata Krama dan Budi Pekerti Siswa
 SK Pedoman Penilaian Tata Tertib, Tata Krama dan Budi Pekerti Siswa
 SK Kawasan Bebas Asap Rokok
 SK Larangan Merokok bagi Pendidik dan Karyawan
 SK larangan merokok bagi siswa
 SK Larangan Membawa Sampah Plastik Ke Lingkungan Sekolah

13
BAB II
POTENSI SEKOLAH

2.1. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS


SMP Negeri 1 Tumpang dalam menyelenggarakan pendidikan tidak lepas dari faktor-
faktor eksternal yang berpengaruh antara lain adalah kondisi sosial masyarakat, kondisi
ekonomi masyarakat dan nasional, kondisi lingkungan geografis lingkungan sekolah, kondisi
demografis masyarakat sekitar, politik, keamanan lingkungan, perkembangan globalisasi dan
iptek serta regulasi kebijakan pemerintah daerah dan pusat.

1. Kondisi Sosial Masyarakat


Minat masyarakat dalam bidang pendidikan, khususnya yang berasal dari orang tua/
wali murid SMP Negeri 1 Tumpang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun . Hal ini
disebabkan meningkatnya kesadaran masyarakat atas prestasi yang dicapai sekolah,
khususnya hasil kelulusan Ujian Nasional dan Penerimaan Kelulusan di sekolah negeri favorit
di Malang Raya. Prestasi yang dicapai sekolah tersebut menjadi tolak ukur keberhasilan
dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Tumpang yang dibuktikan dengan
penerimaan peserta didik baru setiap tahun pelajaran yang berasal dari berbagai daerah baik
yang berasal dari masyarakat sekitar sekolah maupun dari luar wilayah kecamatan Tumpang
antara lain : Poncokusumo, Tajinan, Pakis dan Jabung. Kesadaran seperti ini perlu
ditingkatkan agar ketuntasan wajar Dikdas 9 tahun dapat terwujud seiring dengan dukungan
SMP Negeri 1 Tumpang dalam memberikan pelayanan pendidikan yang sebaik-baiknya
kepada warga masyarakat dan dapat memberi arti penting terhadap peran sekolah dalam
mewujudkan ketuntasan wajar Dikdas 9 tahun .

2. Kondisi Ekonomi
Orang tua/wali murid SMP Negeri 1 Tumpang sebagian besar bekerja sebagai petani
dengan kategori Pra sejahtera, sedangkan sisanya termasuk kategori golongan menengah
dan golongan menengah ke atas. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya sumbangan partisipasi
sebagian besar orang tua/wali murid yang dapat diberikan kepada sekolah sesuai dengan
kesepakatan yang telah ditentukan pada Rapat Orang tua/wali murid dengan Komite Sekolah
dan bahkan ada pula yang sama sekali tidak mampu memberikan sumbangan . Mata
pencaharian orang tua/wali murid SMPNegeri 1Tumpang selain sebagai petani juga
berprofesi sebagai TNI/POLRI, PNS, dan Pensiunan, Pedagang, Sopir, Karyawan Swasta
dan Wiraswasta .

14
3. Kondisi Geografi
Letak SMP Negeri 1 Tumpang berada di wilayah Timur Kabupaten Malang tepatnya
berada di Desa Malangsuko yang beralamat di Jalan Raya Malangsuko no.22 Tumpang,
sedangkan jarak SMP Negeri 1 Tumpang dengan pusat Kota Malang yaitu berkisar 20 km..
SMP Negeri 1 Tumpang merupakan sekolah terbaik di wilayah Kawedanan Tumpang,.
Meskipun berada di sebelah Timur pusat Kota Malang, Namun Sekolah ini tergolong strategis
karena terletak di tepi Jalan raya yang tidak jauh dari pusat pemerintahan Kecamatan
Tumpang .

4. Perkembangan Globalisasi dan Iptek


Untuk meningkatkan lebih lanjut prestasi yang telah dicapai, sekolah terus
mengembangkan program-program strategis dan selalu berkomitmen dalam mengikuti
perkembangan IPTEK. Caranya dengan membentuk dan mengefektifkan kinerja Tim
Pengembang Pendidikan, Staf Sekolah dan Komite Sekolah, mengirimkan tenaga pendidik
dan kependidikan pada workshop dan pelatihan yang berkaitan dengan Pengembang Strategi
dan Teknologi Pembelajaran terkini serta penguasaan IPTEK baik yang diselenggarakan
pemerintah maupun swasta. Penguasaan terhadap IPTEK dipandang perlu khususnya
terhadap operasional internet baik oleh guru, karyawan, dan siswa untuk menjawab tuntutan
dan tantangan global . Status SMP Negeri 1 Tumpang yang pada tahun 2018/2019 telah
mengakhiri tahun ke 3 sebagai sekolah SSN, maka menghadapi tahun pelajaran 2018/2019
SMP Negeri 1 Tumpang berusaha mengembangkan kurikulumnya. Hal ini menjadi tantangan
tersendiri bagi seluruh tenaga pendidik di SMP Negeri 1 Tumpang, maka dari itu untuk
menghadapi tantangan tersebut kami berusaha melaksanakan berbagai persiapan yang
semaksimal mungkin untuk mengembangkan kompetensi, wawasan dan pengetahuan.

15
2.2. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI ( Tahun Pelajaran 2018/2019)
Analisis kondisi pendidikan di SMP Negeri 1 Tumpang saat ini adalah sebagai berikut :
NO JENIS ASPEK ANALISIS
I Standar 1.1. Menyusun dan melaksanakan Program PSB - 90 %
Kompetensi 1.2. Menyusun program Pembinaan Kesiswaan dan
Lulusan Kepribadian Siswa - 90 %
1.3. Menyusun dokumen Program Pengembangan diri - 90
%
1.4. Menyusun dan melaksanakan Program Sukses UN,
Pembinaan olimpiade mapel, dan OSN - 80%
1.5. Menyusun dan melaksanakan Program Pembinaan
Prestasi non akademik - 90 %
1.6. Menyusun Program dan melaksanakan Lomba Prestasi
akademik, tingkat kabupaten propinsi dan nasional - 80
%
1.7 . Memiliki program pendidikan karakter sebagai
pengembangan kepribadian dan budi pekerti luhur - 90 %
II Standar Isi 2.1. Penyiapan dokumen: Pembelajaran lengkap - 90 %
2.2. Menyiapkan dokumen panduan umum system penilaian
untuk semua mapel kelas 7, 8, 9 – 90%
2.3. Menyiapkan pedoman penilaian - 90%
2.4. Workshop Pengembangan pedoman penilaian – 90 %
2.5. Mereview Silabus kelas 7, 8, 9 dikembangkan sesuai
SKL, SI, kebutuhan sekolah masyarakat dan anak didik
– 90 %
2.6. Mereview Kurikulum SMPN 1 Tumpang dalam satu
dokumen yang meliputi semua mapel klas 7, 8, dan 9 -
100 %
2.7. Mereview Perangkat PBM Kurikulum. SMPN 1
Tumpang Kelas 7, 8, dan 9 untuk tiap mapel - 90 %
3. 2.8. Menyusun Kurikulum muatan lokal - 80 %
2.9. Menyusun Kalender Pendidikan SMPN 1 Tumpang -
100%

16
III Standar Proses 3.1. Peningkatan profesionalisme guru melalui
Belajar Mengajar MGMP/MGMPS dan Sosialisasi metodologi
pembelajaran/Model-model Pembelajaran :
a. PAKEMI b. OUT BOND c. LESSON STUDY
3.2. Peningkatan Pengelolaan kelas 90%
3.3. Implementasi CTL – 90 %
3.4. Mengembangkan Program Media Pembelajara80%
3.5. Mengembangkan kelas bilingual pada tingkatan kelas
7, 8, dan 9 – 80 %
IV Standar Tenaga 4.1. Menyusun dan melaksanakan Program Peningkatan
Pendidik dan Wawasan Kependidikan – 90 %
Kependidikan 4.2. Menyusun program Pemenuhan jumlah dan
Peningkatan kualitas guru sesuai dengan bidangnya 90
%
4.3. Menyusun program Guru berprestasi (tiap tahun) dan
Promosi Guru menjadi Kepala Sekolah 2 thn. Pelj: 1 guru –
1 orang
4.4. Peningkatan profesionalisme dan kualitas Kepala
Sekolah – 90%
4.5. Menyusun dan melaksanakan Program Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Pendukung/tenaga
kependidikan Guru S1 : 35 orang, S2 : 16 orang dan
Pegawai S1 : 4 orang – 80 %
4.6. Menyusun dan melaksanakan Program Kegiatan MKTU
– 90 %
4.7. Memiliki program kerjasama dengan Perguruan tinggi
di sekitar lingkungan sekolah - 80 %
V Standar Sarana 5.1. Pemenuhan sarana secara bertahap – 80 %
dan Prasarana 5.2. Memiliki program pengadaan, prioritas, dan
Pemeliharaan – 80 %
5.3. Pemenuhan dokumentasi administrasi sekolah, tenaga
pendidik dan kependidikan, serta kelengkapan siswa –
90 %
5.4. Menciptakan sekolah sebagai lingkungan belajar yang
menyenangkan – 90 %

17
VI Standar 6.1. Membuat mekanisme kerja – 90 %
Manajemen dan 6.2. Menyusun struktur organisasi sekolah – 95 %
Pengelolaan 6.3. Menyusun Pedoman Kerja Sekolah, Program Kerja
Kepala Sekolah, Program Kerja Tata Usaha, Program
Kerja Staf sekolah - 90 %
6.4. Penyusunan TUPOKSI untuk kepala sekolah, staf
sekolah, guru dan karyawan – 90 %
6.5. Penyusunan Tata Krama & Tata Tertib Sekolah85%
6.6. Menyusun Pembagian tugas pokok tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan – 90 %
6.7. Menyusun Pembagian Tugas tambahan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan – 90 %
6.8. Melaksanaan, menyusun dan Pengembangan program
RKS - RKAS mengacu 8 sasaran Standar Nasional
Pendidikan – 90 %
6.9. Menyusun dan melaksanakan program Pembentukan
Tim ME internal – 90 %
6.10. Menyusun dan melaksanakan program Rapat dinas
dewan guru dan karyawan -90 %
6.11. Menyusun dan melaksanakan program Pemberian
penghargaan guru karyawan dan siswa yg berprestasi –
85 %
6.12. Membuat MOU dengan masyarakat untuk
meningkatkan mutu sekolah
a. Dibidang akademik
b. Dibidang non akademik – 80 %
6.13. Pelaksanaan ME di sekolah – 90 %
6.14. Penyiapan semua perangkat dokumen
pedoman pelaksanaan rencana kegiatan-90%
6.15. Pengambangan Sistem Informasi Manajemen Sekolah
berbasis ICT - 80%
VII Standar 7.1. Pembiayaan daya dan jasa, Transpor,
Pembiayaan Konsumsi – 80 %
Pendidikan 7.2. Insentif/Honor pegawai non PNS – 80 %
7.3. Pendanaan program kegiatan pasca ujian
nasional dan ujian sekolah – 80 %

18
7.4. Penyusunan pertanggung jawaban laporan
keuangan sekolah – 85 %
VIII Standar Penilaian 8.1. Menyusun kelengkapan perencanaan penilaian belajar
siswa - 85%
8.2. Menyusun dan melaksanakan program Peningkatan
Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah – 90 %
8.3. Melaksanakan penilaian UH, UTS, US, TO, UKK, UNAS
dan USEK – 90 %
8.4. Melaksanakan Koreksi dan pengolahan hasil penilaian –
90 %
8.5. Melaksanakan Analisis UH, UTS, US, TO, UKK, UNAS
dan USEK – 80 %
8.6. Menyusun Program remidi dan Program pengayaan –
80 %
8.7. Melaksanakan program pendokumentasian perangkat
penilaian dan laporan hasil belajar- 90%
IX Adiwiyata 1.1. Meningkatkan kesadaran tentang lingkungan
(penanaman & perawatan tanaman di sekolah) 75%
1.2. Pengadaan kantin sehat – 85 %
1.3. Melaksanakan pendidikan PLH – 80 %
1.4. Pembiasaan hidup sehat – 80 %
1.5. Penerapan pendidikan karakter dan akhlak mulia 80
%
1.6. Pembudayaan membuang sampah organik dan
anorganik pada tempatnya – 80 %
1.7. Pembudayaan 3R ( Reduce, Reuse, Recycle) –80%
1.8. Berburu sampah tiap pagi, jam istirahat dan akan
pulang sekolah – 80 %
1.9. Menghemat pemaikaian air, listrik & telepon-80 %

19
2.3. PRESTASI SEKOLAH

NO PRESTASI / JUARA JENIS LOMBA TINGKAT KETERANGAN

ENVIRONMENT RESCUER MALANG RAYA DI SMKN 1


1 JUARA I
COMPETITION DAN PASURUAN SINGOSARI
DIVISI
2 JUARA UMUM I
LOMBA LPPP XVI TINGKAT INFANTRI 2
JAWA BALI
SMP/MTs KOSTRAD
3 JUARA FAVORIT
SINGOSARI
DI
UNIVERSITAS
4 JUARA I AIRLANGGA CHAMPIONS LEAGUE JAWA TIMUR
NEGERI
MALANG
DI SMAK St.
5 JUARA HARAPAN I DEMPO CUP VOLLY PUTRI JAWA TIMUR ALBERTUS
MALANG
DI SMAK St.
6 JUARA II DEMPO CUP FUTSAL JAWA TIMUR ALBERTUS
MALANG
DI GOR SMPN
7 JUARA I (PUTRI) SILAT PERISAI DIRI MALANG RAYA 1 WAGIR
MALANG
DI PENDOPO
8 JUARA 1 KECAMATAN BERSERI KABUPATEN
KEPANJEN
LAB SCHOOL COMPETITION DI SMA LAB.
9 JUARA II JAWA TIMUR
(FUTSAL) MALANG
DI SMKN 1
10 JUARA 4 PUTRA TOURNAMENT BASKET KABUPATEN
KEPANJEN
MALANG RAYA DI SMKN 1
11 JUARA I ERC I
dan PASURUAN SINGOSARI

12 JUARA I MELUKIS BATIK


FESTIVAL DAN LOMBA SENI DI SMPN 1
KABUPATEN
JUARA I TARI BAPANG SISWA NASIONAL (FLS2N) KEPANJEN
13
TUNGGAL

20
BAB III
PERMASALAHAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Sampah merupakan masalah yang utama di sekolah kami, mengingat jumlah siswa
yang cukup banyak yaitu 879 siswa dan kurangnya kesadaran membuang sampah pada
tempatnya. Berdasarkan hasil pengukuran sampah organik yang dihasilkan oleh siswa setiap
hari berjumlah 5,4 kg sedangkan sampah anorganiknya berjumlah 10,8 kg setiap harinya,
sampah anorganik yang dihasilkan kegiatan tata usaha berjumlah 0,5 kg per hari dan sampah
yang dihasilkan di ruang guru 0,4 kg per hari. Sampah daun dari tanaman yang ada disekitar
halaman dan taman sekolah berjumlah 7, 5 kg setiap harinya, dan sampah organik yang
dihasilkan dapur sekolah berjumlah 0,5 kg. , sehingga dalam satu minggu semua sampah
organik berjumlah 87,4 kg dan sampah anorganik berjumlah 70,2 kg. Berdasarkan
perhitungan jumlah sampah dal satu minggu maka jumlah sampah organik yang dihasilkan
sekolah dalam satu bulan dapat diketahui berjumlah 269,2 kg dan sampah anorganiknya
berjumlah 213,6 kg, jika dihitung dalam satu tahun maka jumlah sampah organik yang
dihasilkan sekolah berjumlah 3.146,4 kg atau 3,146 ton sedangkan sampah anorganiknya
berjumlah 2.558,4 kg atau 2,56 ton. Selain itu juga banyak siswa yang sering membeli jajan
di luar sekolah saat istirahat dan membawa sampah plastik ke dalam lingkungan sekolah ini,
sehingga menambah volume sampah di sekolah.
Pembuangan sampah plastik dan sampah daun kering yang ada di sekolah belum
dipisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah-sampah tersebut
langsung dibuang ke tempat pembuangan sampah yang pada akhirnya dibakar sehingga
menimbulkan pencemaran udara di lingkungan sekolah.
Selain sampah air juga merupakan masalah di sekolah kami. Peserta didik belum
semuanya melakukan penghematan air, hal ini terbukti saat cuci tangan banyak air yang
terbuang dan tercecer ke halaman sekolah. Lubang peresapan air/biopori di sekolah
jumlahnya sangat terbatas, ini disebabkan alat pembuat resapan air/biopori jumlahnya juga
terbatas yaitu hanya ada 3 buah saja, 2 berasal dari bantuan dinas kehutanan kabupaten
Malang dan 1 dari pembelian sekolah. Kondisi ini mengakibatkan saat hujan datang banyak
air yang tergenang di halaman sekolah. Aliran air di sekolah diperoleh dari PDAM sehingga
saat aliran airnya mati di sekolah sering kekurangan air.
Jumlah siswa yang cukup banyak dan jumlah ruang kelas yang banyak menuntut
penggunaan listrik yang banyak juga. Begitu pula dengan tersedianya internet gratis di
sekolah juga menambah banyaknya energi listrik yang di pakai di sekolah. Sekolah belum
mengeluarkan peraturan tentang penghematan energi listrik sehingga saat ini peserta didik
sangat leluasa dalam menggunakan energi listrik.

21
Makanan atau jajanan di kantin sekolah yang berasal dari titipan warga sekitar sekolah
sangat beragam jenis, bentuk dan warnanya. Sebagian jajanan/kue ada yang menggunakan
bungkus plastic. Selain itu sekolah juga tidak dapat memastikan apakah makanan yang
dititipkan itu sehat dan terbebas dari B3 (Bahan berbahaya dan beracun). Sekolah juga
menjual makanan ringan yang menggunakan bungkus plastik yang mengadung bahan
penyedap, pengawet, perenyah, dan pewarna yang berbahaya bagi kesehatan kita.
Kantin sekolah yang dimiliki SMP Negeri 1 Tumpang tidak terlalu luas dan tempatnya
hanya satu sehingga saat peserta didik membeli makanan harus berdesak- desakan, begitu
juga dengan tempat duduk yang disediakan juga terbatas. Variasi makanan yang dijual di
kantin tidak banyak jumlahnya sehingga banyak siswa yang memaksakan diri mencari jajanan
keluar sekolah meskipun di larang.
Sekolah memiliki halaman yang luas dan banyak macam tanaman,Keadaan ini belum
tertata sehingga tidak dapat dimanfaatkan dengan baik untuk proses pembelajaran di
sekolah. Masih ada lahan kosong yang seharusnya dapat dimanfaakan misalnya untuk
kolam, tempat pembibitan, untuk green house dll.
Lokasi SMP Negeri 1 Tumpang terletak di daerah pedesaan dan di dekat sekolah
terdapat sungai, sawah dan embung (tempat penampungan air di sawah). Tempat-tempat ini
jarang digunakan untuk tempat pembelajaran di luar kelas, padahal tempat tersebut sangat
menunjang dalam kegiatan pembelajaran terutama mata pelajaran IPA/biologi, IPS dan PLH
tentang ateri ekosisstem dan pencemaran.

22
BAB IV
RENCANA AKSI LINGKUNGAN

4.1 RENCANA PROGRAM KEGIATAN KOMPONEN ADIWIYATA


Rencana program kegiatan komponen standar Adiwiyata meliputi :

4.1.1 KOMPONEN KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN


NO STANDAR KEGIATAN WAKTU PENANGGUNG JUMLAH SUMBER
PELAKSANAAN JAWAB DANA DANA
A. KTSP memuat upaya Menyusun visi dan misi yang Januari 2019 kurikulum 2.000.000 BOS
perlindungan dan memuat pengelolaan lingkungan
pengelolaan hidup
lingkungan hidup Menyusun muatan kurikulum, Januari 2019 Kurikulum dan 1.000.000 BOS
muatan local, dan kesiswaan
pengembangan diri
Lingkungan hidup
Menyusun KKM PLH untuk Januari 2019 Kurikulum dan BOS
monolitik dan intergrasi penilaian
B RKAS/ RAPBS yang Menyusun rencana kegiatan Januari 2019
memuat program dan anggaran yang memuat
kegiatan pelindungan perlindungan dan pengelolaan
dan pengelolaan lingkungan hidup pada bidang :
lingkungan hidup

23
Kesiswaan : September 2018- Kesiswaan BOS
Kegiatan pengembangan diri mei 2019
pecinta lingkungan
Peningkatan kualitas pendidik Juli 2018 – April kurikulum Komite dan
dan tenaga kependidikan 2019 BOS
Sarana dan prasaran Juli 2018 – Juni sarpras Komite dan
2019 BOS
Budaya dan lingkungan sekolah Juli 2018 – Juni Staf budaya dan BOS
2019 kesiswaan
Peran serta masyarakat dan Juli 2018 – Juni HUMAS Komite
kemitraan 2019

4.1.2 KOMPONEN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN


NO STANDAR KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN PENANGGUNG SUMBER
JAWAB DANA
A. Tenaga pendidik Workshop menyusun perangkat Juli 2019 kurikulum BOS
memiliki kemampuan pembelajaran dengan
dalam menerapkan tenik , strategi,
mengembangkan PAKEMI dan pembelajaran aktif
pembelajaran
lingkungan hidup
Penyusunan materi PLH tentang Juli 2019 Kurikulum BOS
isu local dan isu global
Menyusun intrumen penilaian Juli 2019 kurikulum BOS

24
Menyusun RPP di dalam kelas Juli 2019 Kurikulum BOS
dan di luar kelas

Mengikutsertakan wali murid Juli 2019 Kurikulum BOS


dalam pembelajaran PLH
Membuat laporan kegiatan Des 2019 Kurikulum BOS
inovasi pembelajaran PLH
Menyusun prosedur dalam Juli 2019 Kurikulum BOS
pemecahan masalah PLH

25
NO STANDAR KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN PENANGGUNG SUMBER
JAWAB DANA
B. Peserta didik Hasil karya siswa tentang Oktober 2018 dan Mei 2019 kurikulum BOS
melakukan kegiatan pengendalian pencemaran dan
pembelajaran tentang kerusakan lingkungan
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup
Penerapkan pengetahuan LH Oktober 2018 dan Mei 2019 Kurikulum BOS
yang diperoleh untuk
memecahkan masalah LH dalam
kehidupan sehati-hari.
Pengkomunikasikan hasil Oktober 2018 dan Mei 2019 Kurikulum dan BOS
pembelajaran LH dengan kesiswaan
berbagai cara

26
4.1.3 KOMPONEN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF
NO STANDAR KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN PENANGGUNG SUMBER
JAWAB DANA
A. Warga sekolah  Lomba kebersihan Kelas secara Setiap bulan Kesiswaan BOS
melaksanakan kegiatan rutin setiap bulan. Membersihkan
perlindungan dan dan menyiram tanaman setiap
pengelolaan lingkungan hari oleh siswa berdasarkan
hidup yang terrencana piket dan petugas sekolah
 Kerja bakti Siswa dilingkungan Setiap jumat
sekolah secara temporer
 Membuat kompos Oktober 2018 dan Mei 2019 Pokja PLH BOS
 Membuat bipori
 Membuat sumur resapan
 Membuat prakarya bahan daur Oktober 2018 dan Mei 2019 Pokja PLH BOS
ulang
 Menanam tanaman toga,organik
 Work shop kader lingkungan
 Anak cinta lingkungan (ACIL)
 Memilah sampah organik dan Oktober 2018 dan Mei 2019 Pokja PLH BOS
anorganik
 Menghidari makanan
berbungkus plastik
 Menanam tanaman bermanfaat

27
 Pembuatan kolam, Sangkar
burung

 wokshop dinas PLH Oktober 2018 Humas dan pokja


 Wokshop dinas pehutani PLH
 Wokshop PLH SMP Gondang
legi
B Sekolah menjamin  Wokshop LH dengan BLK Kab Nopember 2018 Humas Bos
kemitraan dalam  Malang Wokshop LH dengan
rangkan perlindungan CIPTA
dan pengelolaan  Karya Kab. Malang
linhkungan hidup  Wokshop dengan gapoktan
dengan berbagai fihak Desa Sukoanyar kec Pakis
(masyarakat,
pemerintah, swata,
media, sekolah lain)
 Pengajuan proposal ke kantor Juli 2018 Humas BOS
PLH.Perhutani, Kecamatan,
Koramil, polres, fruti
 Apel penanaman pohon oleh
camat Tumpang ( Muspika)
 Wokshop dengan dinas PLH, Oktober 2018 dan maret Humas Bos
 kebersihan,wali murid 2019

28
 Work shop Peran serta komite
dalam mensukseskan sekolah
Adiwiyata
 Pembinaan pembelajaran Juli 2018 – Juni 2019 Kepala sekolah dan
lingkungan hidup Humas

 Pembinaan pemasok makanan Setiap 2 bulan Guru penanggung


di kantin jawab kantin
Senyum

29
4.1.4 KOMPONEN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN
NO PROGRAM KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN PENANGGUNG SUMBER
JAWAB DANA
A Pemenuhan sarana
pendukung ramah
lingkungan
1. Menyediakan a. Adanya sumur resapan, Biopori. Oktober 2018 dan Maret Kurikulum dan BOS
sarana prasarana Paving block Water trap, tempat 2019 Sarpras
untuk mengatasi sampah,TPS,TPA Wastafel,dan
permasalahan kantin sehat
lingkungan hidup di
sekolah b. Komposter untuk pengomposan Oktober 2018 dan Mei 2019 Kurikulum dan BOS
penjernihan air sederhana. Green Sarpras
house ,Toga, kolam ikan, ternak
burung dan ayam, Pembibitan
Anggrek,
2. Menyediakan Pengaturan cahaya ruangan, Oktober 2018 dan Mei 2019 Kurikulum dan BOS
sarana prasarana Ventilasi udara secara alami, Sarpras
untuk mendukung penataan tanaman baik tanaman
pembelajaran peneduh maupun tanaman obat-
lingkungan hidup obatan
disekolah

30
B Peningkatan kualitas
pengelolaan sarana
prasarana yang ramah
lingkungan di sekolah
1. Memelihara Sabtu bersih, pemisahan sampah Setiap jumat Kurikulum dan `BOS
sarana prasarana organik dan anorganik, limbah Sarpras
sekolah yang kebersihan, kerja bakti di lingkungan
ramah lingkungan sekolah secara temporer
2. Meningkatkan Membuat slogan-slogan di setiap Oktober 2018 Kurikulum dan BOS
pengelolahan dan tempat yang strategis Sarpras
pemeliharaan
fasilitas sanitasi
sekolah
3. Memanfaatkan Membuat slogan hemat listrik pada Oktober 2018 Kurikulum dan BOS
listrik air dan ATK saklar, hemat air di setiap kamar- Sarpras
secara efisien kamar kecil dan Wastafel,
memanfaatkan ATK seefisien
mungkin
4. Meningkatkan  Penjualan makanan dan Mulai Juli 2018 – Sekarang Kurikulum dan Mandiri
kwalitas minuman sehat tanpa bahan Sarpras
pemberdayaan pengawet
kantin sehat dan  Tidak menggunakan bungkus
ramah lingkungan plastic

31
4.2 RENCANA AKSI LINGKUNGAN
Adapun rencana aksi lingkungan meliputi:
4.2.1 SAMPAH
NO AKSI PELAKSANA PELAKSANAAN MONITORING TINDAK LANJUT BIAYA
LINGKUNGAN
1. Pemisahan Siswa Setiap hari 90 % siswa Menambah jumlah Komite
sampah membuang melaksanakan tempat sampah
sampah sesuai (organik, anorganik,
jenisnya dan limbah)

2. Komposting Siswa Saat pembelajaran 90 % siswa Membeli mesin BOS


bersama guru PLH dan melaksanakan pemotong daun
PLH membuat pengembangan diri
composting lingkungan hidup
3. Takakura Siswa Saat pembelajaran 90 % siswa Menambah alat BOS
bersama guru PLH dan melaksanakan takakura
PLH membuat pengembangan diri
composting lingkungan hidup
4. Biopori Siswa Saat pembelajaran 90 % siswa Menambah lubang BOS
bersama guru PLH dan melaksanakan biopori
PLH membuat pengembangan diri Merawat biopori yang
composting lingkungan hidup ada

32
5. Berburu Seluruh siswa Sebelum dan sesudah 95 % siswa Menggiatkan
sampah pelajaran melaksanakan pelaksanaan berburu
sampah
6. Satu hari tanpa Seluruh siswa Setiap minggu 95% siswa Lomba kebersihan
sampah melaksanakan kelas
(jumat bersih)

4.2.2 AIR
NO AKSI LINGKUNGAN PELAKSANA PELAKSANAAN MONITORING TINDAK LANJUT BIAYA
1. Tandon air bersih Tukang dan 2003 Setiap bulan Perbaikan secara Komite
- 3 buah tendon pembantu pelaksana bertahap
atas
- 2 buah tendon
bawah
2. Sumur sumber air Tukang 1975 Setiap bulan Digunakan jika Komite
tanah diperlukan ,
perbaikan secara
bertahap
3. Biopori Siswa dan guru PLH September 2018 Setiap bulan Penambahan jumlah BOS
Perbaikan yang rusak
4 Pembuatan sumur Tukang, dan September 2018 Setiap bulan Bak control selalu di BOS
serapan air pembantu pelaksana cek

33
5 Wastafel Tukang, dan September 2018 Seminggu Perbaikan wastafel BOS
pembantu pelaksana sekali yang rusak
6. Penghematan air di Petugas kantin September 2018 Sudah ada Pemasangan slogan BOS
kantin pembiasaan hemat air di kantin
7. Penghematan air di Siswa dan karyawan September 2018 Setiap hari Pemasangan slogan BOS
toilet siswa dan hemat air di kantin
karyawan
8. Pemafaatan air hujan Siswa September 2018 Setiap minggu Pembuatan kolam ikan BOS
dari pemanfaatan air
hujan
9. Penghematan air di Siswa dan karyawan September 2018 Setiap hari Pengadaan wastafel BOS
wastafel Pemasangan slogan
hemat air
10. Penghematan air Siswa dan karyawan September 2018 Setiap hari Pengadaan kaleng BOS
wastafel taman untuk menampung air
di wastafel taman
11 Penjernihan air Siswa dan guru PLH September 2018 Setiap minggu Penyediaan BOS
perlengkapan untuk
penjernihan air

34
4.2.3 MAKANAN DAN KANTIN SEKOLAH

NO AKSI LINGKUNGAN PELAKSANA PELAKSANAAN MONITORING TINDAK LANJUT BIAYA


1 Kriteria makanan Puskesmas, Sebulan sekali Masih 75% ada Tidak BOS
sehat pengelola kantin makanan yang memperbolehkan
belum layak jual dijual diganti makanan
kandungan gizinya lain
rendah
2 Pembinaan petugas Pengurus kantin Sebulanm sekali Masih 75% kurang Mengadakan Mandiri
kantin bersih,rapi,disiplin pembinaan hasil
penjualan
3. Pengelolaan limbah Penjual makanan di Setiap hari Masih 80% Menyediakan tempat Mandiri
kantin kantin pemilahan sampah sampah organik dan hasil
organik dan organik dan penjualan
anorganik belum pembinaan
sempurna
4 Pemanfaatan limbah Siswa (kader Seminggu sekali Masih 80% Mengadakan Kantin
kantin dan kompos lingkungan) sebagian sampah wokshop dan Senyum
belum teratasi penyuluhan
5. Pembinaan siswa Pihak puskesmas Sebulan sekali 80% beberapa Menyediakan/menjual Kantin
tentang makanan siswa masih jajan makanan sehat di senyum
sehat di luar kantin

35
6. Isu produk pangan Guru PLH Sebulan sekali 75% banyak siswa Wokshop tentang Kantin
dunia belum memahami produk makanan senyum
dan membeli dunia
makanan yang Mading tentang
dikemas produk makanan
dunia
7. Budaya makanan Instansi kesehatan Sebulan sekali 75% siswa masih Pembinaan tentang Kantin
lokan dan pihak puskesmas suka makanan makanan local bagi senyum
internasional internasianal belum kesehtan
faham makanan
local
8 Pendistribusian Siswa masing- Setiap hari 90% sebagian Memberi pengarahan Kantin
voucer kantin masing kelas kelas belum tertib dan pembinaan senyum
9 Perluasan stan kantin Pihak sekolah Satu bulan 90% yang dulu Berusaha untuk Kantin
sehat satu stan menjadi mengembangkan senyum
lima stan

36
4.2.4 KEANEKARAGAMAN HAYATI
NO AKSI LINGKUNGAN PELAKSANA PELAKSANAAN MONITORING TINDAK LANJUT BIAYA
1. Panduan merawat Guru PLH Januari 2018 Setiap bulan Sosialisasi tentang BOS
mahluk hidup cara merawat
beberapa mahluk
hidup
2. Pemanfaatan green Siswa bersama guru Januari 2018 Setiap minggu Penambahan jenis Komite
house PLH tanaman di green
house
3. Gerakan peduli Siswa dan seluruh Januari 2018 Setiap bulan Pemasangan slogan Komite
terhadap semua karyawan cinta mahluk hidup
mahluk hidup

4. Pemanfaatan kolam Siswa Januari 2018 Setiap minggu Perawatan kolam dan Komite
penambahan ikan

5. Taman sebagai Siswa dan guru Januari 2018 Setiap minggu Penambahan jenis Komite
sumber belajar biologi dan PLH tanaman

6. Pemanfaatan kebun Siswa, guru PLH, Januari 2018 Setiap minggu Penambahan jenis Komite
sekolah untuk dan pokja tanaman
pembibitan pembibitan

37
7. Pemanfaatan sawah/ Siswa, guru PLH, Januari 2018 Setiap bulan Identifikasi SK/KD
sungai untuk belajar dan biologi dengan pembelajaran
di sawah
8. Pemanfaatan embung Siswa, guru PLH, Januari 2018 Setiap bulan Identifikasi SK/KD
untuk saran belajar dan biologi dengan pembelajaran
di sawah

38
BAB V
ANALISIS PROGRAM, RENCANA AKSI DAN PRODUK YANG DIHASILKAN

A. ANALISA DATA KUANTITAIF HASIL PENGAMATAN RENCANA AKSI LINGKUNGAN

1. SAMPAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NOMOR BUTIR PENGAMATAN

Jumlah Responden Yang Menjawab "Ya" 24 23 24 28 22 29 24 21 22 24

Jumlah Responden Yang Menjawab "Tidak" 26 27 26 22 28 21 26 29 28 26

Jumlah Responden Yang Menjawab "Ya" (%) 48% 46% 48% 56% 44% 58% 48% 42% 44% 48%

Jumlah Responden Yang Menjawab "Tidak" (%) 52% 54% 52% 44% 56% 42% 52% 58% 56% 52%

2.AIR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NOMOR BUTIR PENGAMATAN
39 37 34 34 28 36 32 30 25 33
Jumlah Responden Yang Menjawab "Ya"

11 13 16 16 22 14 18 20 25 17
Jumlah Responden Yang Menjawab "Tidak"

78% 74% 68% 68% 56% 72% 64% 60% 50% 66%
Jumlah Responden Yang Menjawab "Ya"(%)
22% 26% 32% 32% 44% 28% 36% 40% 50% 34%
Jumlah Responden Yang Menjawab "Tidak"(%)

39
3. ENERGI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NOMOR BUTIR PENGAMATAN
42 37 36 35 32 24 37 35 33 36
Jumlah Responden Yang Menjawab "Ya"

8 13 14 15 18 26 13 15 17 14
Jumlah Responden Yang Menjawab "Tidak"

84% 74% 72% 70% 64% 48% 74% 70% 66% 72%
Jumlah Responden Yang Menjawab "Ya"(%)
16% 26% 28% 30% 36% 52% 26% 30% 34% 28%
Jumlah Responden Yang Menjawab "Tidak"(%)

4. MAKANAN DAN KANTIN SEKOLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NOMOR BUTIR PENGAMATAN
45 40 24 35 35 45 40 35 40 45
Jumlah Responden Yang Menjawab "Ya"

5 10 26 15 5 5 10 15 10 5
Jumlah Responden Yang Menjawab "Tidak"

90% 80% 48% 70% 87.5% 90% 80% 70% 80% 90%
Jumlah Responden Yang Menjawab "Ya"(%)
Jumlah Responden Yang Menjawab 10% 20% 52% 30% 12.5% 10% 20% 30% 20% 10%
"Tidak"(%)

5. KEANEKA RAGAMAN HAYATI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NOMOR BUTIR PENGAMATAN
33 27 26 30 33 32 24 28 27 30
Jumlah Responden Yang Menjawab "Ya"

17 23 24 20 17 18 26 22 23 20
Jumlah Responden Yang Menjawab "Tidak"

40
66% 54% 52% 60% 66% 64% 48% 56% 54% 60%
Jumlah Responden Yang Menjawab "Ya"(%)
34% 46% 48% 40% 34% 36% 52% 44% 46% 40%
Jumlah Responden Yang Menjawab "Tidak"(%)

Berdasarkan permasalahan lingkungan di SMPN 1 Tumpang dan hasil analisa lingkungan (pengamatan warga sekolah) dari
50 responden yang terdiri dari 31 siswa, 17 guru, karyawan, TU dan 2 orang dari LITBANG yang diambil secara acak maka
sekolah menentukan masalah lingkungan yang dikaji di SMPN 1 Tumpang yaitu :

5.1 SAMPAH
NO RENCANA AKSI TUJUAN KONDISI KONDISI YANG AKAN DICAPAI
SEKARANG
1. Pemisahan Memisahkan sampah organik Sampah belum Sampah sudah dipisah dan dimanfaatkan .
sampah dan anorganik semua dipisahkan Sampah organik / daun menjadi pupuk
Sampah anorganik /plastic dijadikan hasta
karya
2 Komposting Mengolah sampah organik Sampah organik Sampah organik diolah menjadi kompos atau
menjadi pupuk organik belum semua diolah. menjadi pupuk organik
3 Takakura Mengolah sampah organik Sampah organik Sampah organik diolah menjadi pupuk organik
menjadi pupuk organic belum semua diolah
4. Biopori Mengolah sampah organik Sudah ada biopori Membuat biopori sebanyak - banyaknya
menjadi pupuk organik di dalam
air

41
5. Berburu sampah Membebaskan sampah di Sudah dilaksanakan Sekolah bebas dari sampah dan berburu
lingkungan sekolah tetapi belum rutin sampah secara rutin sebelum dan sesudah
PBM
6. Satu hari tanpa Membebaskan sampah di Sudah dilaksanakan Sekolah bebas dari sampah dengan adanya
sampah lingkungan sekolah tetapi belum rutin kegiatan Sabtu bersih secara rutin
(Sabtu bersih)

5.2 MAKANAN SEHAT DAN KANTIN SEKOLAH


NO RENCANA AKSI TUJUAN KONDISI KONDISI YANG AKAN DICAPAI
SEKARANG
1. Kriteria makanan  Menentukan  Kue yang dijual  Makanan yang dijual terjamin dari
sehat bebas 6p  Jenis makanan di sudah 6P(pewarna,pengawet,penyedap
 kantin yang memenuhi teridentifikasi pengenyal,pemutis,perasa)
kesehatan bebas 6p terhadap 6P  Makanan yang bergizi dan sehat
(pewarna,penyedap,pengaw (penyedap,
et, pemutih, perasa, pengawet,
pemanis) pewarna,pengeny
 Menentukan kandungan gizi al,pemutis,perasa)
setiap kue yang dijual di  Kue yang dijual
kantin. gizinya masih
tinggi
2 Pembinaan  Agar distribusi penjualan  Pendistribusian  Pendistribusian kue sesuai kelompok
petugas kantin kue tertib penjualan kue menu
 Menjaga kebersihan belum tertib dan  Lingkungan selalu bersih bebas dari
lingkungan sekolah sampah plastik

42
 Penampilan petugas kantin menu dipilah-  Petugas rapi menggunakan seragam
agar berpakaian rapi dan pilah  Bekerja sesuai dengan tugasnya
bersih  Petugas kantin
 Bekerja sesuai dengan memiliki
jobnya tanggungjawab
dalam
kebersihan
 Petugas
berpakainan rapi
 Petugas bekerja
tidak serabutan
3. Pengelolaan  Dimanfaatkan menjadi  Sampah masih  Memilah sampah organik dan anorganik
limbah kantin pupuk untuk kesuburan menjadi satu dengan menyediakan dua tempat sampah
tanaman di lingkungan belum terpisah-  Tidak jual makanan yang terbungkus
sekolah kan antara plastik
 Menghindari terjadinya sampah organik  Sampah diolah menjadi kompos
polusi dan anorganik
4. Pemanfaatan  Digunakan untuk memupuk  Sampah masih  Menjadikan sekolah hijau,bersih,dan
limbah kantin dan tananaman di lingkungan berserakan di sehat.
kompos sekolah mana-mana,  Siswa nyaman dalam menghirup udara
 Tanah tetap basah tidak tanaman di yang bersih karena kerindangan di
kering sehingga tanaman lingkungan lingkungan sekolah
cepat tumbuh sekolah belum
rindang.

43
5. Pembinaan siswa  Siswa dapat  Siswa sudah  Sekolah menyediakan kantin sehat
tentang makanan mengkonsumsi makanan faham dengan  Sekolah menjual makanan bergizi dan
sehat bergizi makanan yang higinsi
 Siswa dapat mendeteksi dibeli mereka
makanan yang hanya berfikir
mengandung kenyang dan
 Borak, penyedap, pewarna, suka
dan pengawet
6. Isu produk  Siswa memahami untuk  Siswa merasa  Kantin sekolah menyediakan makanan
pangan dunia menjaga kesehatan dari senang dan sehat
pola makan bangga karena  Memasang baner-baner tentang produk
 Siswa tidak merasa bangga makan makanan pangan di dunia
membeli makanan dalam dengan kemasan
kemasan kaleng kaleng dan
kelihatan lebih
bergensi
 Pola makan
belum teratur

7. Budaya makanan  Siswa supaya menyukai  Siswa lebih  Menyediakan makanan lokal yang
lokal dan makanan lokal lebih baik senang makanan enak,bersih,dan bergizi
internasional dan higinis internasional
 Memperkenalkan makanan daripada local
internasional yang sesuai

44
dengan kondisi orang kelihatan lebih
Indonesia bergengsi
8. Pendistribusian  Untuk mempermudah  Pembelian  Voucer diberikan perkelas dengan jumlah
vuocer pembelian voucer. menggunakan yang sudah ditentukan
 Menghindari antrian uang  Penyetoran pulang sekolah sekalian
pembelian voucer  Berdesak- mengambil untuk esok harinya
 Melatih kejujuran siswa desakan dalam  Administrasi dua buku yang satu buku
membeli kue penyetoran yang satu catatan teman yang
 Kesulitan dalam beli per hari
pengembalian
dalam pembelian
 kadar persen
kejujuran relative
tinggi
9. Perluasan kantin  Memperbanyak stan  Menu yang jual  stan banyak dengan menu yang berbeda
sehat sehingga menu lebih sedikit sehingga  Siswa lebih terlayani dengan makanan
banyak macam siswa jajan di banyak menu
 Kantin tertata lebih rapi luar sekolah  Jual makanan yang diidolakan siswa
 Menambah inkam sekolah  Kue sering tidak
untuk kesejahateraan habis siswa
bosan

45
Permasalahan tentang sampah dan makanan sehat serta kantin sekolah merupakan
masalah yang utama di sekolah kami. Berdasarkan permasalahan lingkungan di SMPN 1
Tumpang yang telah dibahas di Bab 3 bahwa jumlah sampah organik berdasarkan hasil
pengukuran yang dihasilkan oleh siswa setiap hari berjumlah 5,4 kg sedangkan sampah
anorganiknya berjumlah 10,8 kg setiap harinya, sampah anorganik yang dihasilkan kegiatan tata
usaha berjumlah 0,5 kg per hari dan sampah yang dihasilkan di ruang guru 0,4 kg per hari .
Sampah daun dari tanaman yang ada disekitar halaman dan taman sekolah berjumlah 7, 5 kg
setiap harinya, dan sampah organik yang dihasilkan dapur sekolah berjumlah 0,5 kg, sehingga
dalam satu minggu semua sampah organik berjumlah 87,4 kg dan sampah anorganik berjumlah
70,2 kg. Berdasarkan perhitungan jumlah sampah dalam satu minggu maka jumlah sampah
organik yang dihasilkan sekolah dalam satu bulan dapat diketahui berjumlah 269,2 kg dan
sampah anorganiknya berjumlah 213,6 kg, jika dihitung dalam satu tahun maka jumlah sampah
organik yang dihasilkan sekolah berjumlah 3.146,4 kg atau 4,146 ton sedangkan sampah
anorganiknya berjumlah 2.558,4 kg atau 2,56 ton. Selain masalah diatas kurangnya kesadaran
membuang sampah pada tampatnya dari warga sekolah masih tinggi. Banyak siswa yang
terbiasa membeli jajan di luar sekolah saat istirahat dan membawa sampah plastik ke dalam
lingkungan sekolah dapat menambah volume sampah di sekolah.
Sampah plastic, sampah daun kering dan sampah dapur dari kantin sekolah belum
dipisahkan antara yang organik dan anorganik dan langsung dibuang ke tempat pembuangan
sampah kemudian dibakar sehingga menimbulkan pencemaran udara di sekolah.
Adanya permasalahan sampah tersebut maka sekolah harus melakukan kegiatan aksi
lingkungan diantaranya:
1. Penyediaan tempat sampah yang terpisah antara sampah organik dan anorganik
2. Pembiasaan kepada semua warga sekolah untuk selalu membuang sampah pada
tempatnya
3. Pembiasaan kepada semua peserta didik untuk melakukan kegiatan berburu sampah
sebelum dan sesudah PBM
4. Pembiasaan kepada seluruh warga sekolah untuk aktif dalam kegiatan 1 hari tanpa
sampah (sabtu bersih)
5. Pemanfaatan sampah anorganik yang berasal dari lingkungan sekolah dan limbah
rumah tangga seperti : kertas, plastic, bungkus permen, gelas aqua dan botol aqua,
kain perca dll diolah menjadi hasta karya yang bernilai tinggi dan layak jual.
6. Melalui kegiatan pembelajaran PLH maupun Pengembangan diri lingkungan hidup
melakukan proses pengolahan sampah organic meliputi :

46
a. Biopori/Lubang Resapan Air
Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai
akitifitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan
fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan diisi dengan sampah
daun kering yang dipotong-potong dan ditutup dengan pori sehingga akan terisi
udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Dalam waktu
tertentu sampah yang tertanam dalam lubang biopori yang berupa pupuk daun
/kompos dapat diambil dan dimanfaatkan sebagai pupuk di taman kelas.
Selanjutnya lubang biopori tersebut dapat diisi kembali dengan sampah daun
yang baru dan ditutup seperti semula.
b. Takakura
Takakura merupakan alat pengomposan sampah organik untuk skala rumah
tangga dengan bentuk yang praktis, bersih dan tidak berbau sehingga sangat
aman digunakan dirumah.
Bahan berupa sekam, penyangga untuk sirkulasi udara. Cara kerja membuat
kompos dengan keranjang takakura adalah keranjang takakura diberi kardus
bekas di atasnya diberi sekam kemudian berilah kompos sebagai starter.
Masukkan bahan berupa daun hasil limbah rumah tangga yaitu berupa sayur-
sayuran dan potong-potong kemudian ditutup beberapa hari. Sekam berfungsi
menyerap air, mengurangi bau dan mengontrol udara agar mikroba berkembang
dengan baik.
c. Komposter
Komposter adalah alat pembuat kompos. Alat ini dapat digunakan di rumah
maupun di sekolah sebagai media pembelajaran. Alat pembuat kompos yang
sudah teruji aplikasinya adalah berupa tong plastic jenis HDPE sehingga cukup
kuat dan awet. Bahan utama pembuat kompos adalah daun kering yang
dipotong-potong, EM-4, air gula, dan kompos/pupuk kandang sebagai
starternya. Cara kerja komposter adalah masukkan daun kering yang sudah
dipotong tambahkan EM-4 yang sudah dicampur dengan air gula, berikan
kompos/pupuk kandang sebagai starternya dan tutup drum atau tong plastic
tersebut dengan member lubang sebagai lubang ventilasi.
Setelah menunggu kurang lebih 1-2 bulan maka sampah yang telah menjadi
pupuk daun/kompos siap diambil dan dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman

47
sayur dalam polibag. Jenis sayur yang berhasil ditanam antara lain : terong,
cabe, tomat, sawi, seledri dan lain-lain.
Dalam pembuatan komposter SMP Negeri 1 Tumpang bekerja sama dengan
Gapoktan desa Plalar kecamatan Tumpang yang telah memberikan bimbingan
dan arahan kepada kader lingkungan.
d. Tehnik Pembuatan Pupuk Bokashi Padat
Pupuk bokashi padat adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik seperti sisa
makanan, sisa sayuran dan buah-buahan, sekam, serbuk gergaji, jerami,
kotoran hewan, bahan lain yang sejenis. Bahan-bahan tersebut difermentasikan
dengan bantuan mikroorganisme aktivator yang kita kenal dengan em-4 untuk
mempercepat proses fermentasi. di Jepang, bokashi telah digunakan sejak
tahun 80-an, diketahui pupuk bokashi dapat memperbaiki struktur tanah.
Tahap-tahap pembuatan
1. pengumpulan sampah
Cara pengumpulan sampah dengan menggunakan kantung yang berasal dari
plastik. jenis bahan ini cukup kuat dan dapat digunakan berulang-ulang serta
sulit dihancurkan oleh jasad-jasad renik yang ada dalam sampah . bentuk dan
ukuran kantung dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
2. penampungan sampah

Penampungan sampah dapat menggunakan bak sampah. bak sampah dapat


dibuat secara permanen maupun non permanen.
3. Pengangkutan sampah
Kantung-kantung sampah yang telah terkumpul dalam bak-bak sampah
kemudian menunggu pengangkutan oleh petugas atau dapat didaur ulang
yang sebelumnya dipisahkan dahulu antara sampah organik dan anorganik.
Bahan
• Hijauan daun 50 kg (hijauan daun, sisa makanan, sisa buah dan sayur,
jerami, sekam)
• Pupuk kandang 18,75 kg (kotoran kambing, ayam, sapi)
• Dedak/bekatul 12,5 kg
• Em-4 250 ml
• Larutan gula pasir 250 gr per 2,5 liter air.

48
Tahap pembuatan
• potong sampah basah (3-5 cm) kecuali jika menggunakan sekam)
• campurkan sampah basah, pupuk kandang, dedak/bekatul hingga rata
• larutkan em-4 lalu tambahkan air gula ke dalam 450 liter air
• siram larutan secara perlahan secara merata ke dalam campuran sampah,
kotoran, dedak/bekatul. Lakukan hingga kandungan air di adonan
mencapai 30-40%. Tandanya, bila campuran dikepal, air tidak keluar dan
bila kepalan dibuka, adonan tidak buyar.
• hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketebalan 15-20 cm lalu
tutup dengan karung goni atau terpal selama 5-7 hari.
• Agar suhu adonan tidak terlalu panas akibat fermentasi yang terjadi,
adonan diaduk setiap hari hingga suhu dapat dipertahankan pada kisaran
45-50 c
setelah satu minggu pupuk bokashi siap digunakan.

Kantin SMP Negeri 1 Tumpang memiliki nama “Kantin Senyum” yang merupakan
kependekan dari Sehat, Enak, Nyaman, Untung dan Menyenangkan. “Kantin Senyum”
menyediakan beberapa jenis makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau. Jenis
makanan dan minuman tersebut antara lain :
1. Kue basah : resoles, dadar gulung, cum cum, martabak, kentacy, donat dll
2. Siomay
3. Bakso
4. Nasi soto dan nasi goreng
5. Aneka jus : mangga, melon, apokat, sirsat, tomat, apel dll
Makanan yang disediakan di “Kantin Senyum” adalah makanan yang sehat dan bergizi.
Serta bebas dari B3 yakni terbebas dari bahan beracun dan berbahaya yang ada dalam zat
berwarna, pemanis, perenyah dan penyedap dan perasa.
Adanya permasalahan di kantin sekolah, maka upaya sekolah dalam mengatasi masalah
tersebut diantarannya:
1. Pembinaan kepada petugas kantin untuk senatiasa menyediakan makanan sehat dan
bergizi serta terbebas dari B3 (pewarana, pemanis, penyedap, dan pengawet).

49
Pembinaan dilakukan dengan mendatangkan pakar kesehatan dari pukesmas
kecamatan Tumpang secara berkala.
2. Pemisahan tempat penjualan berdasarkan jenis makanan yang di jual dalam rangka
mengatasi antrian panjang dan berdesak-desakan saat membeli makanan di kantin.
3. Penyediaan tempat duduk yang memadai agar siswa dapat menikmati makanan di
kantin dengan leluasa.
4. Pembinaan kepada peserta didik secara berkala oleh petugas dari puskesmas
kecamatan Tumpang atau pakar gizi tentang pentingnya makanan sehat dan dampak
yang ditimbulkan dari makanan yang mengandung B3
5. Pembiasaan kepada peserta didik untuk mencintai makanan tradisional.
6. Pembelian makanan dan minuman di kantin dengan menggunakan foucer yang
langsung dapat diperoleh dari petugas foucer dengan cara siswa menukarkan uang
dengan foucer tersebut. Penukaran uang dengan foucer dapat dilakukan oleh siswa
pada pagi hari sebelum PBM dimulai, waktu istirahat, dan pada waktu siang hari ketika
PBM selesai.
7. Pemanfaatan sampah yang berasal dari kantin baik yang berupa sampah organik, dan
anorganik dapat diolah dan dimanfaatkan. Sampah daun/organic diolah menjadi
kompos sedangan sampah anorganik dapat diatasi dengan 4 R yaitu Reduce,
Recycle, Reuse dan replace.

50
BAB VI
PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Luas tanah + 7.795 m2 cukup untuk membangun sekolah ini menjadi sekolah Adiwiyata,
karena tempat untuk penghijauan dan penanaman pohon masih tersedia. Apalagi ditunjang oleh
tenaga kependidikan dan tenaga pendukung yang bagus lainnya. Dengan jumlah rombel 27 kelas
tentunya potensi untuk menggerakkan siswa menuju sekolah Adiwiyata tidaklah sulit.
Apalagi letak SMPN 1 Tumpang yang strategis, berada di pinggir jalan raya dan pusat
kota Kecamatan Tumpang. Sehingga pola pikir masyarakat sudah bagus tentang pendidikan
terbukti setiap PPDB SMPN 1 Tumpang selalu menjadi pilihan utama bagi empat kecamatan di
sekitar wilayah Tumpang. Setelah ditunjuk menjadi calon sekolah Adiwiyata masyarakat/ wali
murid sangat peduli dengan ikut menyumbangkan tanaman toga, buah-buahan dan tanaman
lainnya, sehingga SMPN 1 Tumpang sekarang menjadi lingkungan yang asri dan rindang.
Permasalahan sekolah tentang lingkungan adalah: 1). Sampah yang tidak tertangani
dengan baik, 2). Kondisi air yang belum tertangani dengan baik, 3). Makanan siswa yang belum
sehat, dan 4). Belum mengoptimalkan keanekaragaman hayati, 5) Penggunaan listrik yang belum
efektif dan efisien . Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan membuat kebijakan tentang
pengelolaan lingkungan misalnya: larangan membawa sampah plastik ke sekolah, larangan
merokok di area sekolah dan larangan menjual makanan yang tidak sehat, upaya penghematan
listrik dan air, melakukan pembibitan untuk perbanyakan tanaman.
Aksi lingkungan yang mengacu pada permasalahan yaitu pada permasalahan sampah.
aksi yang dilakukan adalah membedakan jenis sampah organik dan anorganik, penyediaan
tempat sampah di setiap ruang dan pengelolaan sampah dengan baik.
Pada permasalahan air aksi yang sekolah lakukan adalah membuat sumur resapan,
biopori, pembuatan pusat pengaturan air serta membuat slogan/ peraturan tentang penghematan
air.
Sedangkan pada permasalahan listrik aksi yang dapat dilakukan adalah dengan
pembuatan slogan hemat energy listrik dan pembuatan tata tertib penggunaan listrik.
Permasalahan makanan siswa aksi yang dilakukan menyediakan makanan sehat di
kantin, mendatangkan nara sumber dari puskesmas untuk memberikan penyuluhan pentingnya
makanan sehat bagi siswa dan petugas kantin, pembanguan kantin sehat, dan pembuatan
wastafel di setiaap ruang agar seluruh warga sekolah senantiasa hidup bersih.

51
Permasalahan keanekaragaman hayati sekolah melakukan penanaman pohon oleh
warga sekolah dan instansi terkait, pengadaan berbagai jenis tanaman termasuk anggrek,
pembuatan green house, dan pengadaan 2 kolam untuk memelihara ikan nila, ikan koi dan ikan
mujahir serta pengadaan burung dan ayam.

Semua kegiatan yang mengacu pada lomba Adiiwiyata sudah dirancang melalui kegiatan
analisis lingkungan, menentukan rencana aksi , dan melakukan aksi serta melakukan evaluasi
secara berkala.

Tumpang, 10 Juli 2019

52
53

Anda mungkin juga menyukai