Anda di halaman 1dari 56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri 2
Demak Jalan Sultan Fatah no. 84 Demak. Sekolah ini
berada di lokasi yang sangat strategis yaitu berada di
sebelah alun-alun dan Masjid Agung Demak, juga dekat
dengan pusat pemerintahan kabupaten Demak.
Pada perkembangannya SMP Negeri 2 Demak
mengalami kemajuan yang berarti, yaitu pada tahun
2004 dipercaya pemerintah untuk menjadi Sekolah
Berstandar Nasional. Dalam kurun waktu yang relatif
singkat, tepatnya pada tanggal 14 Maret 2007 SMP
Negeri 2 Demak ditetapkan menjadi Rintisan Sekolah
Berstandar Internasional (RSBI) bersama 100 sekolah
lainnya di Indonesia. Kemudian pada tahun 2013 oleh
pemerintah program RSBI dihapus. Berikut ini profil
lengkapannya
1) Identitas SMP Negeri 2 Demak
a. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Demak
b. No.Statistik Sekolah : 20-1-0321-002
c. Tipe Sekolah : A
d. Alamat Sekolah : Jl. Sultan Patah no .84,Bintoro
Demak
e. Telepon/ Fax : (0291) 685365
f. Website : www.smp2demak.com
g. E-mail : smp2_demak@yahoo.co.id
h. Status Sekolah : Negeri
i. Luas Lahan/ Tanah : 7479 m2
j. Status Kepemilikan : Hak Pakai
k. Nama Kepala Sekolah : Drs. Setyobudi, M.Pd.

39
l. Tingkat Pendidikan : S2/ Pasca Sarjana
m. Masa Kerja Kep. Sek : 25 Tahun 07 Bulan
n. Akreditasi Sekolah :A

2) Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Inti SMP Negeri 2


Demak
Visi: Terwujudnya peserta didik yang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, kreatif, berprestasi, dan
berwawasan lingkungan, Misi:
a. Menanamkan keimanan terhadap Tuhan YME melalui
pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang sebenar-
benarnya.
b. Menanamkan akhlak mulia terhadap sesama melalui
keteladanan ucapan dan tindakan.
c. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
d. Melaksanakan bimbingan akademik dan non-akademik
secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan.
e. Menanamkan perilaku yang bertanggung jawab terhadap
kebersihan, kesehatan, dan keindahan lingkungan.
Tujuan: Pada akhir tahun pelajaran 2014/2015
peserta didik diharapkan:
a. Memiliki sikap yang mencerminkan perilaku beriman
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki sikap akhlak mulia terhadap sesama.
c. Lulus 100% dengan perolehan UN rata-rata minimal 9,0.
d. Naik kelas 100% , perolehan nilai rata-rata minimal 85
e. Juara 1 peserta didik berprestasi tingkat kabupaten.
f. Juara 1 OSN semua mata pelajaran tingkat kabupaten,
provinsi, 3 besar nasional.
g. Juara 1 FLS2N semua cabang tingkat kabupaten, dan 5
besar propinsi.
h. Juara 1 O2SN semua cabang tingkat kabupaten, dan 5
besar propinsi.
i. Juara 1 LPIR tingkat nasional
j. Menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
k. Memiliki perilaku yang bertanggung jawab terhadap
kebersihan, kesehatan, dan keindahan lingkungan
sehingga menjadi sekolah Adiwiyata tingkat nasional.

40
3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Kepala sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
Tabel 2: Data Kepala dan Wakil Kepala Sekolah

b. Keadaan guru sesuai dengan bidangnya


Tabel 3: Data Guru Sesuai Bidangnya
Jumlah guru Jumlah guru
dengan latar dengan latar
belakang belakang
pendidikan sesuai pendidikan yang
dengan tugas TIDAK sesuai
mengajar dengan tugas
No Guru Jumlah
mengajar
D D3/ S1 S D D3/ S S
1 Sar 2 1 Sar 1 2
/ mud / / mud /
D S D S
2 3 2 3
Pendidikan
1 - - 2 1 - - - - 3
Agama
2 PKn - - 3 - - - - - 3
Bahasa
3 - - 4 1 - - - - 5
Indonesia
Bahasa
4 - - 5 3 - - - - 8
Inggris
5 Matematika - - 6 - - - - - 6

41
6 IPA - 1 5 2 - - - - 8

7 IPS - - 4 1 - - - - 5
8 Penjaskes - - 4 - - - - - 4

9 Seni Budaya - - 4 - - - - - 4
10 TIK - - 2 - - - - - 2

11 Prakarya - - 1 - - - - - 1
12 Bahasa Jawa - - 1 1 - - - 2
13 Fotografi - - - - - - 1 - 1

Animasi
14 - - - - - - 1 - 1
komputer

15 BK - - 4 - - - 1 - 5

JUMLAH - 1 45 9 3 58

Sumber data: Dokumen Tata Usaha


c. Keadaan Tenaga Kependidikan
Tabel 4: Data Tenaga Kependidikan sesuai
Bidangnya
Jumlah tenaga pendukung Jumlah tenaga
dan kualifikasi pendidikannya pendukung
Berdasarkan
N Tenaga Status dan Jenis Jumlah
o. pendukung Kelamin
≤ SMA D D D S PNS Honorer
SMP 1 2 3 1 L P L P
1. Tata Usaha 1 7 1 2 3 2 8
2. Perpustakaan 1 1 2 2
Laboran lab.
3. 1 1 1
IPA
Teknisi lab.
4. 1 1 2 2
Komputer
Laboran lab.
5. 1 1 1
Bahasa
8. Kantin 2 2 2
Penjaga
9. 1 1 1
Sekolah
10 Tukang
1 1 1
. Kebun

42
11
Keamanan 2 2 2
.
13 Cleaning
2 2 2
. Servis
Jumlah 3 16 3 1 3 12 6 22
Sumber data : Dokumen Tata Usaha

Keterangan tabel 4: Jumlah tenaga


kependidikan di SMP Negeri 2 Demak secara
keseluruhan ada 22 orang, empat orang PNS terdiri
dari satu laki-laki (berijazah SMP), dan tiga perempuan
(dua orang berijazah SMA, satu orang sarjana), dan 18
orang tenaga honorer terdiri dari 12 orang laki-laki (dua
orang berijazah SMP, sembilan orang berijazah SMA,
satu orang sarjana), dan enam orang perempuan ( lima
orang berijazah SMA dan satu orang sarjana)
d. Keadaan Peserta didik dan Kelas
Tabel 5 : Data Peserta didik 2014/2015

Jumlah peserta didik


N Data
Jumlah Jumlah
o. Kelas Laki Perempuan
1. Kelas 7 10 122 184 306
2. Kelas 8 10 124 175 299
3. Kelas 9 9 98 139 237
Jumlah 29 345 499 842
Sumber data: Dokumen Tata Usaha

Dari tabel data peserta didik tahun 2014/2015 di


atas dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik
meningkat setiap tahunnya.

4.2 Hasil Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian


yang ada di bab 1, maka paparan data dapat
43
dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Data hasil
penelitian bersumber dari wawancara, observasi, dan
studi dokumentasi, yang ketiganya saling melengkapi.
Data yang tidak terungkap dalam wawancara,
dilengkapi dengan data hasil observasi langsung. Untuk
memperkuat data hasil wawancara dan observasi,
maka dilakukan penelusuran melalui dokumen dan
arsip-arsip yang ada. Hal ini dapat penulis deskripsikan
sebagai berikut:

4.2.1 Perencanaan Pengelolaan Pendidikan


Karakter di SMP Negeri 2 Demak

Berangkat dari permasalahan bahwa sekolah


harus mempunyai program dan data yang lengkap
untuk pengelolaan pendidikan karakter yang bisa
menyentuh semua warga sekolah, kepala sekolah
beserta tim pengembang kurikulum dan guru SMP
Negeri 2 Demak mengadakan pertemuan yang
membahas masalah tersebut, mengadakan sosialisasi
terhadap program pendidikan karakter yang
berwawasan lingkungan.
Sekolah menyusun program pendidikan karakter
peserta didik yang bisa menyentuh semua warga
sekolah. Program tersebut diimplementasikan pada
setiap mata pelajaran, dilaksanakannya kegiatan
pembinaan kesiswaan yang meliputi pembiasaan dan
kegiatan ekstrakurikuler, didukung sarana dan
prasarana yang memadai serta manajemen yang
berbasis IT.

44
Sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah
dalam hasil wawancara, sebagai berikut:

Perencanaan pendidikan karakter berawal dari


permasalahan bahwa sekolah harus mempunyai program
dan data yang lengkap untuk pengelolaan pendidikan
karakter yang bisa menyentuh semua warga sekolah,
hal ini kami bahas dalam rapat dinas. Jadi secara khusus
kepala sekolah bersama guru SMP Negeri 2 Demak
mengadakan pertemuan yang membahas masalah
tersebut.

Selanjutnya berdasarkan observasi dan studi


dokumentasi hasil rapat dinas, portofolio sekolah
Adiwiyata dan sekolah sehat, kantin kejujuran, penulis
dapat memaparkan hasil sebagai berikut:

1. Tinjauan terhadap Visi Misi Sekolah

Visi dan misi SMP Negeri 2 Demak ketika masih


RSBI adalah, Visi: menjadi sekolah bertaraf
internasional terbaik di Jawa Tengah. Misi:
Mengembangkan potensi peserta didik untuk meraih
prestasi dan berakhlak mulia dengan pembelajaran
aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.
Karena RSBI sudah dihapus, maka visi misi sekolah
harus disesuaikan dengan kondisi saat ini. Berpijak
dari visi sekolah yang baru inilah pendidikan karakter
akan diprogramkan (notula rapat dinas, Senin 22 Juli
2013)

Selanjutnya menurut tim pengembang kurikulum


SMP Negeri 2 Demak, yang diwakili oleh Sugeng B, S.Pd
mengatakan bahwa (berdasarkan hasil wawancara
dengan penulis):

45
Selain berdasarkan pada visi misi yang baru yang tentunya
disepakati oleh dewan guru dalam rapat dinas, program
pendidikan karakter di SMP Negeri 2 demak disesuaikan juga
dengan program pemerintah yang lain yaitu program sekolah
yang berwawasan lingkungan. Maka perlu mengadakan
tinjauan terhadap kebijakan pendidikan karakter yang
berwawasan lingkungan.

Di bawah ini adalah hasil studi dokumentasi


yang penulis dapatkan dari guru tersebut

2. Tinjauan Kebijakan Pendidikan Karakter

Pada pedoman pelaksanaan pendidikan karakter


yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan
Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan tahun 2011, bahwa
pendidikan karakter sebagai landasan mewujudkan
visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan
masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah
Pancasila, serta mendukung perwujudan cita-cita yang
diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD
1945.
Guna menindaklanjuti pelaksanaan pendidikan
karakter, Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia mengeluarkan Surat Edaran No.
384/MPN/LL/2011 tanggal 18 Juli 2011 tentang
pelaksanaan pendidikan karakter di seluruh satuan
pendidikan. Selain itu Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia pada bulan Februari 2011 juga
mengeluarkan Surat Edaran tentang pembentukan Tim
Sosialisasi Pendidikan Karakter Tingkat Pusat, Provinsi,

46
dan Kabupaten/Kota (notula rapat dinas, Senin 22 Juli
2013).

3. Sosialisasi oleh Kepala Sekolah

Kepala Sekolah beserta tim pengembang


kurikulum akan mengadakan sosialisasi terhadap
program pendidikan karakter kepada semua warga
sekolah dan komite sekolah. Hal ini didasarkan pada
kebutuhan nyata untuk mempunyai data yang akurat
dan terkini. Sekolah menyusun rencana pengelolaan
pendidikan karakter jangka panjang yang benar-benar
dapat memenuhi kebutuhan dan diterima oleh semua
pihak yang berkepentingan dalam pendidikan (notula
rapat dinas, Senin 22 Juli 2013).

Hasil-hasil di bawah ini penulis dapatkan dari


studi dokumentasi untuk program sekolah yang peduli
lingkungan, mulai dari menyusun analisa kontek
sampai program pembinaan ekonomi kreatif yang
diberikan oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana bapak Abd H,S.Pd

4. Menyusun Analisis Konteks

Analisis konteks yang dilakukan untuk


mengetahui kekuatan, kelemahan dan tantangan,
terutama yang ada hubungannya dengan pendidikan
karakter. Hasil analisis tersebut diperoleh bahwa
pengelolaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2
Demak perlu dilengkapi dengan peduli lingkungan. Dan
untuk mempersiapkan diri sebagai sekolah yang sangat
memperhatikan lingkungan hidup, maka perlu
47
dikembangkan kurikulum pendidikan karakter yang
berwawasan lingkungan.
Penanaman pendidikan karakter di SMP Negeri 2
Demak dilakukan secara terpadu melalui 3 (tiga) jalur,
yaitu: pembelajaran, manajemen sekolah, dan kegiatan
pembinaan kesiswaan.
Berikut yang disampaikan oleh bagian sarana
dan prasarana, Abd H,S.Pd kepada penulis:
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahap
penyusunan rancangan antara lain:
a. Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang
dapat merealisasikan pendidikan karakter..
b. Mengembangkan materi pendidikan karakter untuk
setiap jenis kegiatan di sekolah
c. Menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program
pendidikan karakter meliputi sarana dan prasarana yang
memadai.

5. Menyusun Program Pendidikan Karakter yang Peduli


lingkungan

Menindaklanjuti Program Kebijakan Pendidikan


Lingkungan Hidup (PLH) melalui jalur pendidikan
formal, dengan tujuan mendorong dan membentuk
sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, maka salah
satu program SMP Negeri 2 Demak adalah mewujudkan
Pendidikan karakter berwawasan lingkungan, dengan
harapan mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata
tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Sebagaimana disampaikan oleh kepala sekolah kepada
penulis dalam hasil wawancara, yaitu:

Pengelolaan pendidikan karakter berpedoman pada


Pelaksanaan Pendidikan Karakter yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian
Dan Pengembangan Pusat Kurikulum Dan Perbukuan
48
tahun 2011, UU No 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Kurikulum KTSP memuat
Pendidikan Karakter dan Upaya Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, apalagi sekolah ini
ditunjuk pemerintah sebagai sekolah Adiwiyata, maka
kebijakan yang disusun disesuaikan dengan program
Adiwiyata juga

6. Menyusun Program Pembinaan Kelompok Pecinta


Lingkungan

Pembinaan pelestarian lingkungan bagi kelompok


pecinta lingkungan Go Green Generations di SMP Negeri
2 Demak tujuan antara lain:

a. Memahami materi sekolah yang peduli lingkungan,


sehingga peserta didik memiliki kesadaran
mewujudkan SMP Negeri 2 Demak sebagai sekolah
yang peduli lingkungan.
b. Memanfaatkan sumber daya yang ada dalam
kaitannya dengan pengembangan ekonomi kreatif.
c. Mengimplementasi kebersihan dan kesehatan di
lingkungan sekolah.
d. Berperan aktif dalam kegiatan kerindangan, kerapian
dan keindahan sekolah.
e. Berperan aktif dalam pengelolaan limbah/sampah
menjadi produk yang bermanfaat.
Penyusunan program kelompok pecinta
lingkungan Go Green Generations di SMP Negeri 2
Demak tersebut sesuai dengan wawancara dengan guru
bidang kesiswaan bapak Sugeng BW,S.Pd kepada
penulis,yaitu:
Untuk menunjang program sekolah yang berwawasan
lingkungan, maka perlu dibentuk kelompok peserta didik
sebagai piloting yang bisa memberikan contoh kepada
49
peserta didik lain, yang diberi nama Go Green
Generations, peserta didik ini nanti akan diberi
pembekalan secara khusus oleh guru pembimbing
tentang peduli lingkungan, kemudian tugas mereka
memberi contoh dan menularkan kepda peserta didik
lain.
Untuk program manajemen sekolah yang
berwawasan IT disampaikan oleh kepala sekolah
kepada penulis sebagai berikut:
Untuk meningkatkan kualitas sistem manajemen SMP
Negeri 2 Demak menyusun Program Pengembangan
Manajemen Berbasis IT guna mendukung upaya
mencapai tujuan peningkatan mutu pendidikan. Dalam
rangka pelaksanaan pengembangan Manajemen Berbasis IT
tersebut yang akan dilaksanakan antara lain meliputi
penyediaan perangkat keras dan lunak

Hal tersebut sejalan dengan keterangan dari bagian tim


pengembang manajemen berwawasan IT bapak Sudar,M.Pd, yaitu:
Program kagiatan pengembangan manajemen berbasis IT
di SMP Negeri 2 Demak antara lain dengan menyediakan
sarana hardware dan software. Peningkatan kemampuan
mengimput dan mengakses data menggunakan fasilitas IT
dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai bidang tugas
masing-masing guru. Pengembangan manajemen berbasis
IT SMP Negeri 2 Demak dibiayai dalam RAPBS yang
dananya diperoleh dari APBN, APBDI, APBDII, Orang Tua
peserta didik dan sumber lainnya

7. Program Manajemen Berbasis IT

Pengembangan manajemen berbasis IT di SMP


Negeri 2 Demak sangat diperlukan untuk efisiensi dan
efektifitas dalam manajemen. Oleh karena itu SMP
Negeri 2 Demak secara terus menerus melakukan
pengembangan dibidang IT.

Selanjutnya wawancara dengan kepala sekolah


tentang evaluasi yang akan dilaksanakan untuk

50
mengetahui keberhasilan program pelaksanaan
pendidikan karakter dengan hasil sebagai berikut:

Berbagai rangakaian kegiatan sitem manajemen mutu


dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan bagi SMP
Negeri 2 Demak selaku pemegang sertifikat ISO 9001-
2008. Bagian akhir dari kegiatan tersebut adalah
melakukan surveillance. Dari kegiatan surveillance
ini dapat diketahui dan diukur perkembangan sistem
manajemen mutu di SMP Negeri 2 Demak, apakah masih
layak memegang sertifikat atau tidak

Penulis juga mengadakan studi dokumentasi


mengenai kegiatan surveillance ini, hasilnya bahwa
Program Surveillance ISO 9001-2008 mempunyai
tujuan antara lain:

1) Mengukur seberapa jauh implementasi manajemen


mutu seperti yang telah disyaratkan oleh lembaga
URS selaku pemberi sertifikat ISO 9001-2008.
2) Memeriksa proses keseluruhan, dan efektivitas
sistem manajemen yang telah dijalankan, sehingga
dapat digunakan sebagai tindakan perbaikan
berkesinambungan.
3) Menentukan kelanjutan atau tidaknya pemberian
sertifikat ISO 9001-2008, berdasarkan hasil audit
eksternal melalui kegiatan surveillance.
8. Perencanaan Program Kantin Kejujuran
Rencana berikutnya adalah program kantin
kejujuran yang dijelaskan oleh kepala sekolah kepada
penulis sebagai berikut:
Program kegiatan untuk penanaman karakter peserta didik
di SMP Negeri 2 Demak diantaranya adalah melalui
Program Kantin Kejujuran. Kantin kejujuran adalah sebuah
warung kejujuran yang diinisiasi oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia. KPK
Menginisiasi warung kejujuran untuk menanamkan moral
jujur sedini mungkin.
51
Penjelasan tersebut sejalan dengan hasil
wawancara antara penulis dengan guru PKn, ibu Chris
S.S.Pd selaku ketua pelaksana program kantin
kejujuran SMP Negeri 2 Demak sebagai berikut:
Moral kejujuran di SMP Negeri 2 diharapkan dapat terbangun melalui
program kantin kejujuran. Program kantin kejujuran adalah suatu
sistem kantin tanpa penjaga. Setiap konsumen yang ingin membeli
suatu produk, mereka bisa mengambil barang yang ada secara
langsung di etalase dan bisa membayar di tempat yang telah
disediakan. Apabila memerlukan kembalian, konsumen dipersilahkan
mencari sendiri di kotak uang yang ada. Sistem kejujuran seperti ini
membuat masyarakat di sekitar kantin kejujuran yang menjadi
konsumen di latih untuk bertindak jujur. Jujur dalam menghitung
jumlah pembelanjaan mereka dan juga jujur dalam membayar serta
mengambil kembalian
Wawancara selanjutnya tentang keterlaksanaan
dengan ibu Nurul M,M.Pd selaku bendahara kantin
kejujuran, dengan hasil sebagai berikut:
Biaya kegiatan Kantin Kejujuran antara lain
bersumber dari: bantuan dunia usaha /sponsor, modal
awal kantin kejujuran dan RKAS/RAPBS SMP Negeri 2
Demak Tahun Pelajaran 2013/2014, Kantin kejujuran
dievaluasi setiap minggu sekali berdasarkan perhitungan
hasil kantin kejujura selama satu minggu

Dari hasil wawancara tentang kantin kejujuran


tersebut dapat disimpulkan bahwa program kantin
kejujuran yang diadakan di SMP Negeri 2 Demak
bertujuan: menanamkan jiwa kewirausahaan peserta
didik, menanamkan sikap dan perilaku jujur pada
peserta didik, dan menenamkan kepatuhan dan
ketaatan pada peraturan yang berlaku.
8. Program Pembinaan Ekonomi Kreatif
Pembinaan ekonomi kreatif diperlukan untuk

52
menanamkan jiwa enterpreneur kepada peserta didik
agar memiliki kepekaan menemukan peluang sehingga
dapat hidup mandiri dan penuh tanggung jawab
dikemudian hari. Yang dikembangkan di SMP Negeri 2
Demak antara lain: fotografi, desainer grafis, sanggar
seni tari, vocal, penerbitan majalah sekolah, program
desain batik, kepenulisan, master ceremony.
Program pembinaan ekonomi kreatif yang
dilaksanakan di SMP Negeri 2 Demak tersebut sesuai
dengan hasil wawancara penulis dengan pembinanya,
ibu Dra Savitri, yaitu sebagai berikut:
SMP Negeri 2 Demak memiliki keunggulan yang
ditunjukkan dengan pengakuan terhadap proses dan hasil
keluaran pendidikan yang berkualitas dan teruji dalam
berbagai aspek. Sekolah setiap saat selalu menunjukkan
keunggulan kinerja yang baik dan sekaligus merupakan
pengakuan terhadap kemampuan untuk menjamin mutu
pendidikan secara optimal. Terkait dengan hal tersebut,
maka salah satu yang dilakukan dengan menanamkan
jiwa entrepreneurship melalui pembinaan ekonomi kreatif

Dan hasil wawancara penulis dengan Kepala


Sekolah tentang program pembinaan ekonomi kreatif
Pembinaan ekonomi kreatif adalah upaya untuk
menanamkan jiwa wirausaha atau entrepreneurship
kepada peserta didik agar dikemudian hari memiliki
kemampuan untuk melihat peluang dan memanfaatkan
secara bertanggungjawab dan mandiri. Pembinaan ekonomi
kreatif dilakukan untuk membekali peserta didik dengan
jiwa entrepreneur sehingga dapat digunakan untuk bekal
kemandirian dan tanggung jawab di kemudian hari

Selanjutnya data di bawah ini penulis dapatkan


dari hasil studi dokumentasi tentang implementasi
pelaksanaan PEK di SMP Negeri 2 Demak

53
Tabel 5: Pembinaan Ekonomi Kreatif SMP Negeri 2 Demak

NO Kegiatan PEK Jalur Dilaksanakan Pengampu


1 Fotografi Mata pelajaran Sigit Sugito,S.Pd
2 Desainer grafis Mata pelajaran Sigit Sugito,S.Pd
3 Sanggar Seni Tari Sanggar Seni Bintoro Sindang Sriyati,S.Pd
4 Vocal Mata pelajaran V Hermin P,s.Pd
5 Pertokoan Toko sekolah Nurul M.M.Pd
6 Tanaman hias Green House Jadmiko Putro,S.Pd
7 Penerbitan Majalah sekolah Drs. Sukijan
8 IT program TIK Sudar,M.Pd
9 Desain batik Seni lukis Angga Moriska,S.Pd
10 Tata boga Mata pelajaran. Tatik S,S.Pd
11 Group band ekstrakurikuler Puji Raharjo
12 Kepenulisan Pembinaan mandiri Hindrawati,S.Pd
13 Master ceremony Pembinaan mandiri Mei Nurhajanti,S.Pd
14 Seni kerajinan Pembinaan mandiri Sindang Sriyati,S.Pd
15 FFE Mata pelajaran Eko S,S.Pd

Selanjutnya berdasarkan wawancara dengan


kepala sekolah tentang pendidikan karakter yang akan
dikembangkan di SMP Negeri 2 demak sebagai berikut:

Untuk menetapkan jenis pendidikan karakter yang


dikembangkan di sekolah, kami sesuaikan dengan visi
misi yang sudah disepakati dalam rapat dinas dengan
dewan guru, dan kami jabarkan masing-masing visi ke
dalam beberapa jenis karakter yang kami programkan
dalam kegiatan pembinaan peserta didik.

Di bawah ini penulis sertakan hasil observasi dan


studi dokumentasinya
9. Menetapkan jenis karakter yang akan
dikembangkan di SMP Negeri 2 Demak yang
disesuaikan dengan visi misi sekolah

54
Tabel 6: Karakter yang akan dikembangkan di
SMP Negeri 2 Demak
No Karakter Kegiatan Pembinaan Peserta didik
1 Beriman Peringatan hari besar agama dan kegiatan
keagamaan: hafalan Asmaul Husna,
pesantren Romadhon, qurban, zakat,
jumat beramal, sholat dhuhur berjamaah,
sholat dhuha, kebaktian dan doa novena
(Pluralisme)
2 Berakhlak Penegakan tata tertib sekolah, pembiasaan
mulia jabat tangan/5 S (senyum, salam, sapa,
sopan, salim), melaksanakan gotong
royong dan kerja bakti, melaksanakan
tatakrama pergaulan, melaksanakan
kegiatan 6 K (keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan
kerindangan), Pembiasaan berbaris
sebelum masuk kelas, kantin kejujuran

3 Berilmu Kegiatan akademik (KBM) dan non


akademik, gemar membaca, KIR,
olimpiade, kegiatan ektrakurikuler (PMR,
PKS, OR), sharing idea
4 Kreatif PEK, kewirausahaan, seni budaya (tari,
karawitan, rupa, musik), fotografi, animasi
komputer, pembuatan film pendek (FFE),
majalah sekolah, majalah dinding,
pemilihan ketua OSIS, Outbond, Pentas
seni
5 Berprestasi Mendapatkan berbagai kejuaraan baik
akademis maupun non akademis
6 Berwawasan Sekolah peduli lingkungan, sekolah sehat,
lingkungan Jumat bersih, Jumat hijau, Jumat sehat

Ketetapan jenis-jenis karakter yang akan


dikembangkan di SMP Negeri 2 Demak tersebut, selain
berdasarkan dokumen, juga hasil wawancara dengan
wakil kepala sekolah bagian kesiswaan (Sugeng
BW,S.Pd), sebagai berikut:
Pelaksanaan dalam kegiatan sehari-hari dilakukan melalui:
1) Keteladanan, contoh: guru datang tidak terlambat,
sesama guru saling bersalaman; 2) Kegiatan spontan.
Langsung mengambil sampah yang dilihat; 3) Teguran, guru
55
menegur peserta didik yang melakukan perilaku kurang
baik ; 4) Pengkondisian lingkungan sekolah, dikondisikan
sedemikian rupa dengan penyediaan sarana fisik. Contoh:
penyediaan tempat cuci tangan, tempat sampah, slogan-
slogan budi pekerti, tata tertib pada setiap kelas; 5)
Kegiatan rutin, yang dilakukan secara konsisten setiap
saat. Contoh: berbaris masuk ke ruang kelas, berdo’a,
menyanyikan lagu nasional atau kebangsaan,
mengucapkan visi sekolah, mengucapkan salam dan
salim bila bertemu dengan guru, membersihkan kelas,
pembacaan Asmaul Husna setiap hari sebelum mulai
jam pelajaran, kegiatan Jumat bersih, dan Jumat sehat.

Dari dokumen yang yang ada pada bagian


kesiswaan, peneliti melihat ada target-target yang akan
dicapai berikutnya, yaitu sebagai berikut:
Tabel 7: Target Pendidikan Karakter

INDIKATOR/ TARGET

SASARAN MUTU MEASURE 2013/ 2014/ 2015/

MENT 2014 2015 2016

Student Outcomes

1 Mengamalkan 1. Siswa >80% >85% >90%


ajaran agama berjamaah
yang dianut di sekolah > 4 kali > 4 kali > 4 kali
sesuai dengan meningkat
tahap 2. Peringatan
perkembangan hari besar
>80% >80% >80%
remaja beragama
di sekolah
rutin
3. Siswa
beragama
Islam yang
hafal
Asmaul
Husna
meningkat

56
2 Memahami Psikotest bisa 1 kali 1 kali 1 kali
kekurangan dan rutin dalam dalam dalam
kelebihan diri dilaksanakan 3 3 3
sendiri dan tahun tahun tahun
menunjukkan
sikap percaya
diri
3 Mematuhi # Rata-rata <10 <8 <5
aturan-aturan jumlah siswa
sosial yang yang
berlaku dalam melanggar
lingkungan yang aturan dalam
lebih luas seminggu dari
catatan guru
BK menurun
4 Menghargai % ketuntasan 100 % 100 % 100 %
keberagaman siswa dalam
agama, budaya, pelajaran PKn
suku, ras, dan meningkat
golongan sosial
ekonomi
5 Menunjukkan Pembuatan >5 >8 > 10
kemampuan Karya ilmiah karya karya karya
berpikir logis, siswa ilmiah ilmiah ilmiah
kritis, kreatif, meningkat
dan inovatif
6 Menerapkan nilai 1. Penggalang 1 kali 1 kali 1 kali
kebersamaan an dana dalam dalam dalam
dalam kehidupan sosial rutin seming seming seming
bermasyarakat, gu gu gu
berbangsa, dan
bernegara demi 2. Sumbanga >1 kali >1 kali >1 kali
terwujudnya n bencana dalam dalam dalam
persatuan NKRI alam rutin 1 th 1 th 1 th

7 Menghargai # pentas seni > 3 kali > 3 kali > 3 kali


karya seni dan dalam setahun
budaya nasional, rutin
kemampuan
untuk berkarya
8 Berkomunikasi Shake hand >90% >90% >90%
dan berinteraksi activity rutin warga warga warga
secara efektif sekolah sekolah sekolah
dan santun

57
9 Menerapkan # Kegiatan >1 kali >1 kali >1 kali
hidup bersih, aksi dalam dalam dalam
sehat, bugar, lingkungan di seming seming seming
aman, dan sekolah rutin gu gu gu
memanfaatkan
waktu luang # Kegiatan >1 kali >1 kali >1 kali
aksi dalam dalam dalam
lingkungan di 1 bl 1 bl 1 bl
luar sekolah
rutin

10 Memahami hak Pelaksanaan 1 kali 1 kali 1 kali


dan kewajiban pemilihan dalam dalam dalam
diri dan orang pengurus 1 1 1
lain dalam kelas dan tahun tahun tahun
pergaulan di OSIS rutin
masyarakat
11 Menunjukkan # Peserta didik >75% >78% >80%
kegemaran membaca
membaca dan buku,
menulis naskah majalah, di
pendek perpustakaan
sederhana meningkat
>20 >25 >30
# menulis
naskah
pendek
meningkat
12 Menguasai # Siswa Lulus 70 % 75 % 80 %
pengetahuan UN dengan
yang diperlukan rata-rata lebih
untuk mengikuti 7,50 semakin
pendidikan banyak
menengah
13 Memahami dan Peserta didik 70% 75% 80%
menghayati jiwa terlibat
kewirausahaan kegiatan PEK
meningkat

14 Trampil % ketuntasan 100 % 100 % 100 %


membaca, siswa dalam pada pada pada
menghafal, pelajaran BTQ kelas kelas kelas
menulis surat- meningkat VII VII VII, VIII
surat pendek danVIII dan IX
pada Juz Amma

58
Perencanaan pendidikan karakter juga terdapat
dibagian dokumen yang lain dari bagian kesiswaan,
khususnya tentang pendidikan karakter yang
dikembangkan, yaitu sebagai berikut:
Pembinaan dan penanaman pendidikan
karakter secara umum dilaksanakan terpadu pada
proses pembelajaran, secara khusus melalui kegiatan
sebagai berikut:
Tabel 8: Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Jenis Nilai Indikator
Pelaksanaan
Karakter Karakter Keberhasilan
Kegiatan 6 karakter Melalui proses Setiap
pembelaja peserta pembelajaran kegiatan
ran didik sesuai semua peserta pembelaja
visi sekolah didik memiliki 6 ran.
karakter
Upacara Nasionalis, Semua peserta Setiap hari
bendera disiplin, didik mengikuti Senin,
patuh pada upacara dengan tanggal
aturan, kidmat tujuh belas
dan hari
besar
nasional.
Sholat Religius. Semua peserta Setiap
Dhuhur didik melakukan istirahat
berjamaah sholat Dhuhur kedua.
berjamaah
Peringatan Religius Semua peserta Idul Adha,
hari besar didik mengikuti Maulid
agama kegiatan Nabi.
peringatan hari
besar agama
Pesantren Religius Semua peserta Sebelum
Romadon didik mengikuti cuti
kegiatan bersama
Romadhon Idul Fitri
Kebiasaan Religius, Terbangunnya Jabat
senyum, santun, budaya jabat tangan
sapa, empati tangan, peserta pagi hari,
salam dan didik selalu saat
jabat senyum, sapa, berpa
59
tangan salam dengan pasan,
guru. saat mau
masuk/ke
luar
kelas.
Menyanyi Nasionalis, Semua peserta Sebelum
kan lagu menghargai didik mempunyai memulai
kebang keragaman semangat pem
saan dan nasionalisme. belajaran
lagu pada jam
nasional. pertama

Membaca religius, Membudayanya Dilaku


Asmaul- disiplin, Asmaul Husna kan
Husna kepada semua sebelum
peserta didik pelajaran
dimulai,
setiap
hari
Jumat Peduli Terhimpunnya Dilaku
Beramal sosial, dana untuk kan setiap
empati kegiatan sosial hari
Jumat
Sharing Jujur, Adanya keberanian Dilaku
Idea percaya mengemukakan kan setiap
diri, pendapat, kritik, tiga
tanggung- dan kebiasaan bulan
jawab, dekat dengan guru sekali
demokratis. dan kepala sekolah antara
siswa dan
sekolah.
Mengikuti Kerja keras, Mendapatkan Kegiatan
berbagai percaya kejuaraan dan lomba
kegiatan diri, prestasi dari tingkat
lomba mandiri, berbagai lomba sekolah
menghargai akademik maupun kab,propi
prestasi, non akademik nsi, dan
nasional.
Kegiatan Berpikir Berkembangnya Sesuai
ekstrakur logis, kritis, minat dan bakat jadwal
ukuler. kreatif, dan peserta didik ekstrakuri
mandiri kuler.
Pelatihan Berpikir Peserta didik Kegiatan
bagi logis, kritis, memiliki berbagai pelatihan
peserta kreatif, dan kompetensi peserta
didik inovatif, kecakapan hidup didik
mandiri,ker sesuai
60
ja keras, program
tanggung akademik
jawab, dan
berjiwa kesiswaan
wirausaha.
Kantin Jujur, Jumlah uang hasil Kantin
Kejujuran mandiri, penjualan kejujuran
bertangggu terhadap dibuka
ng jawab, keseluruhan harga setiap
berjiwa wira jual barang adalah hari
usaha. sama
Adiwiyata Peduli Mendapatkan Warga
lingkungan, piagam sekolah sekolah
kerja keras, Adiwiyata tingkat berpartisi
tanggung nasional pasi
jawab, wujudkan
budaya sekolah
hidup sehat peduli
lingkungn
Media Berpikir Penerbitan Peserta
sekolah logis, kritis, berbagai media didik
kreatif, dan sekolah secara berpartisi
inovatif, rutin dan teratur pasi
mandiri, dalam
tanggung penerbita
jawab, n media
percaya sekolah
diri, peduli (majalah,
lingkungan bulletin,
dan sosial, majalah
berjiwa dinding)
wirausaha.

Tabel di bawah ini merupakan dokumentasi dari


bagian tim pengembang kurikulum bagian Program
kagiatan penciptaan iklim dan suasana kondusif
pembelajaran SMP Negeri 2 Demak pada tahun ajaran
2013 /2014 melalui bidang sarpras, akademik,
kesiswaan, manjemen, dan infokom adalah sebagai
berikut

61
Tabel 9: Perencanaan Program Suasana kondusif
Pembelajaran
Kegiatan yang berkaitan penciptaan
NO Bidang iklim dan suasana pembelajaran Keterangan
yang kondusif

1 Sarpras ~ Pengembangan sarana yang Tercantum


berkaitan dengan kesehatan: dalam
drainase, KM dan WC, kantin, program
ruang belajar yang memenuhi Sarpras
syarat kesehatan.

~ Pengembangan sarana yang


berkaitan dengan sekolah adiwiyata:
kerindangan, kebersihan,
keindahan,

~ Pengembangan sarana yang


berkaitan dengan pendidikan
karakter: tempat ibadah, kantin
kejujuran, loker siswa, lapangan
olah raga

2 Akadem ~ Pembelajaran menggunakan Tercantum


ik berbagai sumber : internet, buku, dalam
alam sekitar program
akademik
~ Proses pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

3 Kesiswa ~ Kegiatan peringatan keagamaan Tercantum


an untuk peningkatan keimanan dan dalam
ketaqwaan program
Kesiswaan
~ Kegiatan peringatan hari besar
nasional untuk peningkatan rasa
patriotisme dan cinta tanah air.

~ Kegiatan OSIS untuk peningkatan


kepribadian luhur dan kepekaan
terhadap sosial masyarakat.

4 Standar ~ Kegiatan untuk menciptakan good Tercantum


pengelol system yang menunjang jalannya dalam
aan proses pendidikan yang efektf dan progran
optimal, melalui supermonev dan standar

62
perbaikan berkesinambungan pengelolaan

5 Bidang ~Kegiatan peningkatan kesadaran Tercantum


Infokom terhadap tata tertib dan kode etik dalam
sehingga dapat tercipta suatu program
ketertiban sekolah sebagai pusat Infokom
ilmu pengetahuan teknologi dan
riset.

Dari hasil wawancara, observasi dan studi


dokumentasi yang penulis lakukan, dapat disimpulkan
bahwa perencanaan tentang pengelolaan pendidikan
karakter di SMP Negeri 2 Demak dirancang
berdasarkan visi misi yang disesuaikan dengan
keadaan sekolah yang sekarang (bukan RSBI),dan
mencakup juga tentang peduli lingkungan. Selanjutnya
program pendidikan karakter dilaksanakan
berdasarkan kesepakatan bersama dewan guru dengan
menggunakan kolaborasi dan strategi berdasarkan visi
misi, terpadu dengan pembelajaran, terpadu dengan
pembinaan peserta didik, dan terpadu dengan
manajemen sekolah yang berbasis IT. Berikut ini
penulis uraikan tentang pelaksanaannya.
4.2.2 Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMP
Negeri 2 Demak
Data tentang pelaksanaan pendidikan karakter
penulis peroleh dari wawancara dengan kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, dan beberapa guru, dan hasil
observasi, serta studi dokumentasi terhadap portofolio
program sekolah.

63
Menurut keterangan dari kepala sekolah, bahwa
diterapkan strategi untuk pengelolaan pendidikan
karakter, yaitu strategi pertama pendidikan karakter
disesuaikan dengan visi misi sekolah yang meliputi
enam jenis pendidikan karakter yang dikembangkan,
strategi yang kedua bahwa semua mata pelajaran
harus ada pendidikan karakternya, strategi yang ke tiga
terpadu dengan pembinaan kesiswaan, dan yang ke
empat penggunaan IT untuk manajemen sekolah.
Berikut ini adalah hasil wawancara kepala
sekolah dengan penulis tentang pelaksanaan
pendidikan karakter yang ada di SMP Negeri 2 Demak:

Untuk pelaksanaan pendidikan karakter, ada empat


strategi, yaitu bahwa pendidikan karakter yang
dilaksanakan ada dasarnya, dasarnya yaitu visi misi
yang sudah disepakati oleh dewan guru, itu strategi yang
pertama, yang kedua semua mata pelajaran
menanamkan tentang pendidikan karakter, jadi
terintegrasi kedalamnya, strategi yang ke tiga pendidikan
karakter diberikan pula dalam bentuk pembinaan
kesiswaan, yaitu berupa pembiasaan dan kegiatan
ekstra kurikuler, selanjutnya strategi yang ke empat
untuk memperlancar pelaksanaan dan evaluasinya maka
manajemennya menggunakan IT, sarana prasarana
sudah mendukung, tingggal menambahi saja dan
perbaikan-perbaikan serta pemeliharaan.

Hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah


tentang visi misi sekolah:
Visi misi sekolah diubah sesuai dengan kondisi sekolah
sekarang dan sekaligus memasukkan visi misi yang
mendukung pelaksanaan sekolah yang berwawasan
lingkungan

64
Hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan kebijakan pengelolaan pendidikan
karakter yang berwawasan lingkungan
A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
memuat pendidikan karakter dan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
a. Visi, misi dan tujuan sekolah yang tertuang
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
memuat kebijakan pendidikan karakter
berwawasan lingkungan hidup, yaitu:
Visi: Terwujudnya peserta didik yang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, kreatif, berprestasi,
dan berwawasan lingkungan.
Misi: 1) Menanamkan keimanan terhadap Tuhan YME
melalui pemahaman dan pengamalan ajaran agama yang
sebenar-benarnya, 2) Menanamkan akhlak mulia terhadap
sesama melalui keteladanan ucapan dan tindakan, 3)
Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan, 4) Melaksanakan bimbingan
akademik dan non-akademik secara sungguh-sungguh dan
berkelanjutan, 5) Menanamkan perilaku yang bertanggung
jawab terhadap kebersihan, kesehatan, dan keindahan
lingkungan.

Pelaksanaan pendidikan karakter tersebut juga


sesuai dengan observasi terhadap visi misi yang
terpajang di dinding setiap ruang.
Selanjutnya hasil wawancara dengan kepala
sekolah, bahwa perlu sosialisasi dengan orang tua
peserta didik untuk menyampaikan program
pendidikan secara menyeluruh, maka:
b. Visi, misi, dan tujuan tersosialisasi kepada semua
warga sekolah dan orang tua/ wali peserta didik,
dengan memberikan ‘Buku Panduan Akademik’,

65
pada saat pertemuan wali murid dan kepala sekolah
pada rapat pleno komite sekolah
B. Menetapkan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS).
Dari studi dokumentasi sarana dan prasarana
diperoleh keterangan, sekolah memiliki anggaran untuk
upaya pengelolaan lingkungan hidup sebesar 20% dari
total anggaran sekolah. Anggaran sekolah dialokasikan
secara proposional untuk kegiatan:
1) Kesiswaan
2) Kurikulum dan kegiatan pembelajaran
3) Peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan
4) Sarana dan prasarana
5) Budaya dan lingkungan sekolah
6) Peran masyarakat dan kemitraan
7) Peningkatan dan pengembangan mutu.

2. Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Karakter


Berwawasan Lingkungan (proses pembelajaran
disampaikan dengan menanamkan pendidikan karakter
berwawasan lingkungan). Hal di bawah ini merupakan
pelaksanaan strategi yang kedua.
SMP Negeri 2 Demak memilih strategi
implementasi dan integrasi program pendidikan
karakter berwawasan lingkungan kedalam setiap mata
pelajaran mempunyai tujuan yaitu supaya terjadi
kebiasaan karakter siswa untuk menjaga lingkungan
sekolah bersih
Dari hasil observasi penulis dapatkan bahwa,
sebelum kegiatan pembelajaran, kelas sudah bersih,
peserta didik berbaris masuk kelas, bersalaman dengan
guru, membaca Asmaul Husna, menyanyikan salah

66
satu lagu nasional, mengucapkan visi sekolah, berdoa
baru mulai kegiatan pembelajaran.
Hal ini sesuai juga dengan hasil wawancara
dengan guru PKn Chrst S,S.Pd sebagai berikut:
Terwujudnya peserta didik yang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, kreatif, berprestasi, dan berwawasan lingkungan
ditunjukkan dengan kegiatan antara lain: sebelum bel
masuk, siswa sudah membersihkan kelas, kemudian
secara rapi berbaris, membaca Asmaul Husna, berdo’a,
dan menyanyikan lagu kebangsaan/perjuangan, serta
mengucapkan visi sekolah sebelum pelajaran dimulai
setiap hari, jadi peserta didik banyak yang hafal Asmaul
Husna dan visi sekolah, karena setiap hari diucapkan.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis


dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, penulis
mendokumentasikan beberapa guru yang sedang
melaksanakan kegiatan belajar mengajar baik di dalam
kelas maupun di luar kelas pada mata pelajaran:
Bahasa Inggris, Bimbingan Konseling, Fisika, Biologi,
Animasi Komputer, Pendidikan Tehnik Dasar (PTD),
dan Bahasa Indonesia dengan cara mengajar yang
menekankan pada pelaksanaan pendidikan karakter
yang berwawasan lingkungan dan metode pembelajaran
yang menyenangkan atau dikenal dengan metode
Paikem (Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif dan
menyenangkan). Dapat penulis jelaskan dengan gambar
sebagai berikut:

67
Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran

• Perencanaan
• Penyusunan Silabus
• RPP
• Bahan Ajar
Siswa
Nilai-Nilai SMP
Karakter • Pelaksanaan Berka-
rakter
• Kegiatan Pembelajaran
(Paikem)

• Evaluasi

Gambar 4 : Skema pendidikan karakter melalui pembelajaran

Dari observasi dan studi dokumentasi yang


penulis lakukan dengan hasil sebagai berikut:

A. Guru memiliki kompetensi mengembangkan


kegiatan pembelajaran pendidikan karakter
berwawasan lingkungan
1. Menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang melibatkan peserta
didik secara aktif dalam pembelajaran, tenaga
pendidik menerapkan metode yang bervariasi
(tidak konvensional yang mengharuskan peserta
didik duduk menghadap papan tulis) sehingga
dapat melibatkan peserta didik secara aktif,
demonstrasi, diskusi, simulasi, pengalaman
lapangan, curah pendapat, laboratorium (praktek
langsung), penugasan, observasi, dan lain-lain. Di
dalam lampiran penulis sertakan beberapa
contohnya
2. Tenaga pendidik menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan
di dalam maupun di luar kelas, yang terkait
68
dengan pendidikan karakter dan PPLH. Perangkat
pembelajaran berupa silabus dan RPP dari
beberapa mata pelajaran, yaitu: Bahasa Inggris,
IPA, PAI, PKn, dan Bimbingan Konseling
(terlampir)
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan
bagian kurikulum atau pengajaran (Sdr,M.Pd):
Pengembangan nilai-nilai itu dalam silabus dan RPP
melalui cara-cara berikut: 1) Mengkaji Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada
Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai
budaya dan karakter yang tercantum itu sudah tercakup
di dalamnya; 2) Melihat keterkaitan antara SK dan KD
dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai
yang akan dikembangkan; 3) Mencantumkan nilai-
nilai karakter ke dalam silabus; 4) Mencantumkan nilai-
nilai yang sudah ada di silabus ke dalam RPP; 5)
Penilaian yang digunakan sangat sesuai dengan program
pendidikan karakter karena ada penilaian kognitif,
afektif, dan psikomotor. Guru memiliki kompetensi
mengembangkan kegiatan pembelajaran pendidikan
karakter berwawasan lingkungan, menerapkan
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang melibatkan peserta didik secara aktif, demonstrasi,
diskusi, simulasi, pengalaman lapangan, curah
pendapat, debat, laboratorium (praktek langsung),
penugasan, observasi, dll.

Contoh untuk silabus dan RPP beberapa mata


pelajaran yang penulis dapatkan dari studi
dokumentasi terhadap beberapa guru ada pada
lampiran.
Sedangkan hasil karya peserta didik ditempel di
majalah dinding, sehingga bisa dibaca oleh peserta
didik yang lain, berikut keterangannya:
B. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran
tentang pendidikan karakter berwawasan
lingkungan hidup.
69
1) Peserta didik menghasilkan karya nyata yang
berkaitan dengan pendidikan karakter dan
pelestarian lingkungan hidup, mencegah
terjadinya pencemaran dan kerusakan, antara
lain: makalah, puisi, artikel, lagu, hasil penelitian,
gambar, produk daur ulang.
2) Peserta didik mengkomunikasikan hasil
pembelajaran dengan berbagai cara dan media,
melalui: majalah dinding, majalah sekolah,
pameran, dan web site.
Sebagaimana terlihat pada hasil observasi yang
peneliti dokumenkan antara lain sebagai berikut:
Sarana curah gagasan, berupa puisi, lagu, gambar, dan
artikel dari hasil karya peserta didik, serta sarana
tempat pajang kreatifitas peserta didik (foto terlampir)
Strategi selanjutnya ( strategi ke tiga) adalah
pendidikan karakter terpadu dengan kegiatan
pembinaan kesiswaan yang meliputi kegiatan
pembiasaan, dan ekstrakurikuler. Berikut yang berhasil
penulis deskripsikan:

4. Kegiatan Pembinaan Peserta Didik melalui


pembiasaan dan kegiatan ekstrakurikuler
Data tentang pembinaan peserta didik ini, penulis
peroleh dari hasil wawancara dengan wakil kepala
sekolah bidang kesiswaan (Sugeng BW,S.Pd) dengan
hasil sebagai berikut:
Pelaksanaannya dalam kegiatan sehari-hari melalui: 1)
Keteladanan, oleh kepala sekolah, guru, dan karyawan, 2)
Kegiatan spontan, dilakukan pada saat mengetahui
tingkah laku peserta didik yang kurang baik, 3) Teguran,
kepada peserta didik yang melakukan perilaku kurang
baik, mengingatkannya agar mengamalkan yang baik; 4)
70
Pengkondisian lingkungan sekolah, penyediaan sarana
fisik. Contoh: tempat cuci tangan, tempat sampah,
slogan-slogan mengenai karakter, tata tertib sekolah yang
ditempelkan di setiap ruang kelas; 5) Kegiatan rutin,
contoh upacara bendera, berbaris masuk ruang kelas,
berdo’a sebelum pembelajaran, menyanyikan lagu
kebangsaan, 5 S, dan pembacaan Asmaul Husna setiap
hari sebelum mulai jam pelajaran, 6) Kegiatan
ekstrakurikuler

Juga hasil wawancara dengan salah satu peserta


didik kelas VIII (Lutfida T J/ VIII G)
Membaca Asmaul Husna sebelum jam pembelajaran
setiap hari, sehingga setelah dilaksanakan secara rutin,
bisa hafal di luar kepala, padahal untuk menghafal sendiri
hal itu sulit dilakukan. Kebiasaan senyum, sapa, salam
dan jabat tangan yang dilakukan setiap pagi sebelum jam
pembelajaran oleh bapak ibu guru kepada para siswanya
di pintu gerbang masuk sekolah, kebiasaan salam ini
berlanjut tidak hanya waktu mau masuk sekolah saja,
tetapi setiap bertemu guru, siswa selalu berjabat tangan di
manapun berada, di lingkungan sekolah ataupun di luar
sekolah, sehingga siswa merasa lebih dekat dan akrab
dengan bapak ibu guru, tidak merasa takut.

Di bawah ini hasil wawancara penulis dengan


peserta didik yang lain tentang manfaat pendidikan
karakter yang telah dilaksanakan di sekolah. Hasil
wawancara dengan peserta didik kelas IX (Isn, dan Stra
H IX F)
Keuntungan penerapan pendidikan karakter di SMP
Negeri 2 Demak, peserta didik menjadi pribadi yang
lebih santun dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
positif baik kegiatan yang dari sekolah atau di luar
sekolah, sikap dan perilaku, serta ucapan menjadi lebih
baik, santun, menghargai guru dan teman-temannya.
Peserta didik merasa nyaman belajar di luar kelas
misalnya di bawah pohon dan taman, sarana belajar
di luar ruang kelas dengan hot spot area. Sekolah ini
sering mengikuti lomba yang berkaitan dengan pendidikan
karakter, diantaranya pada tahun ini menjadi sekolah Adi

71
wiyata dan sekolah sehat dan mendapatkan kejuaraan
tingkat propinsi Jawa Tengah.

Disamping wawancara dengan wakil kepala


sekolah dan peserta didik, penulis juga melaksanakan
observasi dan studi dokumentasi terhadap kegiatan
pembiasaan, dari studi dokumentasi hasilnya ada
beberapa yang penulis sertakan dalam lampiran,
sedangkan dari wawancara penulis deskripsikan
sebagai berikut:
a. Kegiatan Upacara Bendera.
Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin setiap hari
Senin dan hari- hari penting misalnya setiap tanggal
17 setiap bulan. Menurut keterangan dari wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan, bahwa ada tiga
orang peserta didik dari perwakilan setiap kelas
untuk bertugas menaikkan bendera setiap hari
pada pagi hari. Hal ini sesuai dengan hasil
wawancara dengan bapak Sugeng BW:
Untuk pelaksanaan pengibaran bendera setiap hari ada tiga
orang peserta didik dari setiap kelas yang diberi tugas
secara bergantian dari kelas tujuh sampai kelas sembilan,
mereka sudah diberi penjelasan oleh peserta didik yang
masuk dalam anggota OSIS SMP Negeri 2 Demak.

b. Kegiatan Keagamaan.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menanamkan
karakter beriman yang meliputi kegiatan
keagamaan yang beragama Islam maupun yang non
muslim, karena peserta didik di SMP Negeri 2
Demak ini beragam. Contoh pelaksanaannya antara
lain: Sholat Berjamaah (terutama sholat Dzuhur
dilakukan di Mushola SMP Negeri 2 Demak setiap
kelas secara bergantian, dengan imam dari bapak
72
guru yang telah ditunjuk) , Peringatan Hari Besar
Keagamaan (misalnya memperingti Isro’ Mi’roj,
Maulid Nabi), Kegiatan zakat (dilaksanakan setiap
bulan Romadhon), infak (dilaksanakan setiap hari
Jum’at sebagai kegiatan amal Jum’at), Pesantren
Romadhon (dilaksanakan setiap bulan Romadhon),
Membaca Asmaul Husna sebelum jam pembelajaran
setiap hari, Kegiatan Kebaktian dan doa oleh
peserta didik yang beragama non muslim di ruang
kebaktian. Untuk dokumentasi ada pada lampiran.
Uraian tersebut sesuai dengan keterangan guru
yang penulis wawancarai, antara lain adalah: guru
IPA bapak Sugeng BW,S.Pd selaku kesiswaan
Untuk kegiatan keagamaan sudah saya koordinasikan
bersama dengan seluruh pengurus OSIS dalam rapat OSIS
yang sekaligus dibahas program-program OSIS selama satu
tahun khususnya di bidang keagamaan, antara lain
memperingati hari besar keagamaan, dan ini ada
dokumennya yang bisa dilihat.

Wawancara berikutnya penulis lakukan dengan


guru agama non muslim yaitu ibu V.Hermin,S.Pd,
dengan hasil:
Peserta didik di sini banyak juga yang beragama Kristen
maupun Katholik, mereka bisa mendapatkan pelajaran
dengan baik sesuai dengan jadwal dan mempunyai ruang
tersendiri yaitu di ruang kebaktian yang memang didesain
khusus untuk pembelajaran agama dan PBA (Pendalaman
Baca Alkitab) guru sesuai dengan jam pelajaran agama.

c. Kegiatan pembiasaan peserta didik (5S) Kebiasaan


senyum, sapa, salam dan jabat tangan.
Kegiatan ini merupakan salah satu pelaksanaan
karakter ahlak mulia yang dilaksanakan setiap hari.
Peserta didik setelah masuk pintu gerbang,

73
langsung disambut oleh beberapa guru yang sudah
siap dengan teladan 5S (sesuai dengan jadwal yang
sudah disusun oleh kepala sekolah) sambil
diperhatikan, dibenarkan, dan dipuji baik mengenai
cara berpakaian maupun kedatangannya yang tidak
terlambat. Jadwal piket bapak ibu guru yang datang
dan bersalaman di pintu gerbang ada pada
lampiran. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan
salah satu guru Bimbingan Konseling, bapak Abd
Hayyi,S.Pd dalam wawancara dengan penulis, yaitu:
Program pembiasaan, misalnya peserta didik datang
sebelum jam pembelajaran dimulai, kalau ada yang
terlambat langsung kami tegur, dan bila sampai tiga kali
orang tua dipanggil, mengucapkan salam senyum, sapa
dan sopan santun. Sikap dan perilaku, serta ucapan
peserta didik menjadi lebih baik, menjadi lebih santun,
lebih menghargai guru dan teman-temannya. Hal ini
dilakukan setiap hari dengan teladan guru begitu peserta
didik datang di sekolah.

Juga wawancara dengan salah satu guru PKn,


ibu Chris S, S.Pd, dengan hasil sebagai berikut:
Kegiatan menaikkan dan menurunkan bendera oleh peserta
didik setiap hari, kebiasaan senyum, sapa, salam dan jabat
tangan setiap kali bertemu dengan bapak ibu guru baik di
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, pada saat
mereka masuk di pintu gerbang maupun di mana saja
mereka bertemu dengan guru, mereka sudah terbiasa
dengan cium tangan, meskipun ada yang beberapa kali
bertemu dengan guru yang sama, mereka tetap cium
tangan.

d. Kegiatan Jumat sehat, bersih, hijau. Kegiatan ini


rutin dilaksanakan setiap hari Jumat sebelum
masuk jam pelajaran pertama, dari jam 07.00
sampai jam 08.00 digunakan untuk pelaksanaan
ketiga kegiatan tersebut dengan dipandu oleh bapak

74
ibu guru wali kelas dan guru bidang studi pada jam
pelajaran pertama
e. Sharing Idea (Adanya keberanian mengemukakan
pendapat, kritik, dan kebiasaan dekat dengan guru)
Peserta didik mengemukakan pendapat terutama
kepada kepala sekolah yang sudah terprogram
setiap dua bulan sekali, yaitu perwakilan setiap
kelas dua orang peserta didik terdiri dari ketua
kelas dan wakilnya. Peserta didik mengemukakan
segala hal yang berkaitan dengan proses
pembelajaran, tentang cara bapak ibu mengajar,
tentang pendapat dan ide mereka untuk kemajuan
pembelajaran, dsb langsung kepada kepala sekolah.
Hal ini untuk melatih pendidikan karakter kreatif,
berahlak mulia, dan berprestasi, sesuai dengan
program kesiswaan.
Berikut ini hasil wawancara dengan salah satu
guru PKn, ibu Chris S.Pd kepada penulis
Terwujudnya peserta didik yang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, kreatif, berprestasi, dan berwawasan lingkungan
ditunjukkan dengan kegiatan antara lain: berdo’a, dan
menyanyikan lagu kebangsaan/ lagu perjuangan/, serta
mengucapkan visi sekolah sebelum pelajaran dimulai
setiap hari; Sharing Idea (Adanya keberanian
mengemukakan pendapat, kritik, dan kebiasaan dekat
dengan guru) yang dilakukan setiap dua bulan sekali
antara peserta didik dengan guru dan kepala sekolah

f. Kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler adalah


kegiatan yang dilakukan peserta didik di luar jam
pembelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan
agar peserta didik dapat mengembangkan
kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai
bidang di luar bidang akademik. Bentuk
75
kegiatannya antara lain pada seni, olah raga,
pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang
bertujuan positif untuk kemajuan peserta didik,
yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Demak antara
lain: Karate, Basket, Gamelan/Karawitan, Seni tari,
Pramuka, Foto grafi, Musik, PMR, Kewirausahaan,
KIR. Hal ini dilaksanakan untuk menanamkan
karakter berilmu, kreatif dan berprestasi. Untuk
jadwal kegiatannya ada pada lampiran.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dijelaskan
oleh bapak Sugeng BW,S.Pd selaku bagian
kesiswaan sebagai berikut:
Kegiatan eskul ditujukan agar peserta didik dapat
mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuannya
diberbagai bidang di luar akademik. Manfaat kegiatan ini
untuk wadah penyaluran hobi, minat, dan bakat para
siswa secara positif yang dapat mengasah kemampuan,
daya kreativitas, jiwa sportivitas, dan meningkatkan rasa
percaya diri. Akan lebih baik bila mampu memberikan
prestasi gemilang di luar sekolah sehingga dapat
mengharumkan nama sekolah, dan ini jadwalnya dapat
anda lihat.
Hasil studi dokumentasi untuk jadwal kegiatan
ekstrakurikuler penulis cantumkan ada daftar
lampiran.
g. Kantin Kejujuran.
Dengan pelaksanaan program kantin kejujuran
diharapkan moral kejujuran dapat terbangun. Sistem
kantin kejujuran adalah suatu sistem kantin tanpa
penjaga. Setiap konsumen yang ingin membeli suatu
produk, mereka bisa mengambil barang yang ada
secara langsung di etalase dan bisa membayar di
tempat yang telah disediakan. Apabila memerlukan
kembalian, konsumen dipersilahkan mencari sendiri
76
di kotak uang yang ada. Sistem pelaksanaannya
adalah sebagai berikut: Petugas kantin kejujuran
menyiapkan barang kebutuhan peserta didik antara
lain alat sekolah, minuman ringan dan makanan
kecil (snack). Barang diberi label harga pada kotak
wadahnya. Jumlah harga seluruh barang dicatat.
Barang-barang mulai disediakan untuk dibeli secara
swalayan pada hari Senin hingga Sabtu. Pada hari
Sabtu Pukul 12.00 dilakukan opname barang.
Perhitungan hasil sebagai berikut: Jumlah uang
masuk(U) + Harga nominal barang yang tersisa(S) =
Harga nominal seluruh barang (Sb). Besarnya
kerugian (K) = Harga nominal seluruh barang
dikurangi jumlah uang masuk dan harga nominal
barang tersisa. Rumus: K = Sb - U – S. Kerugian
pada kantin kejujuran sebagai pertanda masih
adanya peserta didik yang memiliki karakter kurang
jujur, maka perlu segera dilakukan pembinaan wali
kelas tentang kejujuran.
Selanjutnya pada bagian ini penulis paparkan
kegiatan pembelajaran yang berkaitan khusus dengan
pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan.
Hasil ini penulis dapat kan dari studi dokumentasi.
Peduli lingkungan dan kebersihan sekolah merupakan
hal penting dalam proses pembelajaran. Siswa akan
merasa nyaman belajar apabila sekolah itu bersih dan
nyaman. Semangat Go Green adalah merupakan
keunggulan di SMP Negeri 2 Demak untuk pendidikan
karakter berwawasan lingkungan. Banyak orang tua
murid yang ingin menyekolahkan anaknya di SMP

77
Negeri 2 Demak salah satu penyebabnya adalah
sekolah tersebut bersih dan nyaman, maka sekolah
selalu berupaya untuk memenuhi semua indikator
sekolah yang peduli lingkungan, yaitu:
1) Kebijakan Berwawasan Lingkungan
a. Visi “Terwujudnya peserta didik yang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, kreatif, berprestasi,
dan berwawasan lingkungan”, telah
melaksanakan program tersebut secara bertahap.
b. Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran
lingkungan hidup
c. Warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan
lingkungan sekolah antara lain: piket kebersihan
kelas, jumat bersih (setiap warga sekolah saling
bahu membahu ikut membersihkan lingkungan
setiap hari Jumat sesudah senam sebelum jam
pelajaran), kegiatan PMR, lomba kebersihan kelas,
kegiatan pemeliharaan taman, sekolah menjalin
kerjasama dengan Dinas Kesehatan tentang
bahaya narkoba, peserta didik memelihara green
house, toga dan biopori, mengikuti kegiatan aksi
lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar,
bakti sosial OSIS SMP Negeri 2 Demak dalam
rangka penanaman mangrove, siswa dengan di
pandu guru bekerjasama dengan KLH
wilayah Demak membersihkan sampah di
lingkungan penduduk yang berdekatan dengan
lingkungan sekolah, membersihkan paku-paku
yang menancap di pohon, Kerjasama dengan

78
Bank Sampah Mawar untuk daur ulang sampah
kertas yang sudah tidak digunakan
2) Tersedianya enam sarana prasarana untuk
mengatasi permasalahan lingkungan hidup di
sekolah sesuai dengan standar sarana dan
prasarana Permendiknas No 24 Tahun 2007, seperti
air bersih, sampah (penyediaan tempat sampah
terpisah sesuai dengan plastik, daun, dan kertas),
air limbah/ drainase, ruang terbuka hijau, dan
tersedianya tempat cuci tangan, serta komposter.
3) Pembelajaran yang berwawasan lingkungan hidup.
Berikut ini hasil studi dokumentasi penulis tentang
pembelajaran yang mendukung lingkungan hidup di
sekolah antara lain : pembelajaran pembuatan
biogas, pembelajaran pemanfaatan limbah kertas,
pembelajaran pembibitan dan penanaman cabai,
memasang template go green dan template bertopik
kebersihan.
4) Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang
ramah lingkungan, berikut hasil observasinya:
ruang kelas dengan cahaya dan ventilasi udara
yang cukup. pemeliharaan dan pengaturan pohon
peneduh dan penghijauan, sarana yang mendukung
pengelolaan sanitasi sekolah, kantin sekolah sehat

Strategi berikutnya (ke empat) yang dilaksanakan


di SMP Negeri 2 Demak untuk pengelolaan pendidikan
karakter adalah terpadu dengan manajemen sekolah
yang berbasis IT, yaitu sebagai berikut:

79
3. Manajemen Sekolah Berbasis IT

Dari hasil wawancara dengan wakil kepala


sekolah bagian sarana dan prasarana, adalah sebagai
berikut:
Dalam hal ini, program pendidikan karakter
direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (1)
terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran; (2)
terpadu melalui kegiatan pembinaan kesiswaan; dan (3),
terpadu dengan manajemen sekolah yang berbasis IT
dan didukung sarana prasarana yang memadai.

Dari hasil observasi dan studi dokumentasi yang


peneliti lakukan, program kagiatan pengembangan
manajemen sekolah berbasis IT di SMP Negeri 2 Demak
pada tahun ajaran 2013 /2014 adalah sebagai berikut:
Penyediaan sarana hardware dan software untuk
manajemen, peningkatan kemampuan mengimput dan
mengakses data menggunakan fasilitas IT dalam
menyelesaikan pekerjaan sesuai bidang tugasnya.
Pengembangan manajemen berbasis IT SMP Negeri 2
Demak dibiayai dalam RAPBS yang dananya diperoleh
dari APBN, APBDI, APBDII, orang tua peserta didik dan
sumber lainnya.
Kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan
manajemen berbasis IT di SMP Negeri 2 Demak telah
terprogram di bagian sarana dan prasarana dengan
prioritas sebagi berkut:
Tabel 9: Kegiatan Manajemen Berbasis IT
Bidang Kegiatan manajemen Indicator
berbasis IT pencapaian
Pengelolaan ~ Pembuatan sistem ~Software dan hard
presensi guru dan TU ware absensi dan
menggunakan IT buku tamu
~ Pembuatan buku tamu Shoft file dokumen

80
elektronik smp2demak.sch.id
~ Pengelolaan dokumen Shoft file anggaran
berbasis IT Online aktife
~ Web sekolah; ~Software dan hard
~ Penyusunan anggaran ware E-
berbasis IT learningsmp2demak
~ Sistem keuangan online
~ Layanan E- learning SMP
Negeri 2 Demak

Berikut ini hasil studi dokumentasi manajemen


sekolah berbasis IT di SMP Negeri 2 Demak antara lain:
Pembentukan Karakter yang terpadu dengan
manajemen sekolah (nilai-nilai, norma, iman dan
ketaqwaan, dll) dirancang dan diimplementasikan
dalam aktivitas manajemen sekolah, seperti
pengelolaan peserta didik, peraturan sekolah, sarana
dan prasarana, keuangan, pembelajaran, penilaian, dan
pengelolaan lainnya. Beberapa contoh yang
dilaksanakan di SMP Negeri 2 Demak antara lain:
adanya laboratorium komputer siswa, presensi digital,
sistem informasi terpadu, digital library, sim
perpustakaan, sim keuangan, laboratorium bahasa,
ruang penelitian dan pengembangan (R & D), sarana
belajar dengan hot spot area. Foto pelaksanaannya
penulis sertakan dalam lampiran.
4.2.3 Kegiatan Evaluasi Pendidikan Karakter

Evaluasi mempunyai peran penting untuk


memberikan umpan balik sehubungan dengan
keberhasilan atau kekurangan program pendidikan
yang sudah dilaksanakan. Evaluasi semua program
sekolah yang telah dilaksanakan, menggunakan
standar mutu ISO. SMP Negeri 2 Demak telah meraih

81
sertifikat ISO 9001 versi 2008 dari URS, upaya
selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mempertahankannya melalui kegiatan surveilance.
Sehingga sekolah dapat meningkatkan implementasi
manajemen ISO 9001-2008 dan mempertahankan
sertifikat ISO 9001-2008 yang telah diperoleh sebagai
bukti pengakuan mutu dibidang pengelolaan.
Sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah,
tentang pelaksanaan surveillance yang rutin dilakukan
setiap tahun, adalah sebagai berikut:

Surveillance dilakukan untuk mengukur seberapa jauh


konsistensi dalam memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan dan improvment tentang sistem manajemen
mutu di SMP Negeri 2 Demak setelah memperoleh sertifikat
ISO 9001.2008. Kegiatan surveillance ini memeriksa
seberapa jauh kepatuhan sekolah dalam memenuhi
aturan-aturan yang berlaku dibidang pelayanan
pendidikan, dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang
dipersyaratkan oleh lembaga sertifikasi URS.

Hal ini juga dikemukakan oleh wakil kepala


sekolah bagian tim pengembang (S Budi W,S.Pd),
adalah sebagai berikut:

Penjaminan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Demak


perlu dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan, salah satu diantaranya melalui
kegiatan Audit Internal. Rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan Audit Internal adalah supervisi kepala
sekolah, audit internal, mengukur kepuasan pelanggan
dan rapat tinjauan manajemen.

Berdasaran hasil wawancara tersebut diperoleh


informasi bahwa: kegiatan Audit Internal yang
dilakukan oleh sekolah melalui supervisi kepala
sekolah, mengukur kepuasan pelanggan (berupa angket

82
kuesioner kepada orang tua dan peserta didik) dan
rapat tinjauan manajemen.
Evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter
dilaksanakan secara rutin, untuk evaluasi dalam mata
pelajaran meliputi kognitif, afektif dan psikomotor,
dilaksanakan dalam ulangan harian, ulangan tengah
semester dan ulangan akhir semester. Sedangkan yang
terpadu dengan manajemen sekolah, melalui kegiatan
surveillance. Evaluasi juga dilaksanakan dengan tehnik
non tes yaitu dengan kuesioner berupa angket
‘Pengukuran Kepuasan Pelanggan’ yang dibagikan
kepada orang tua dan peserta didik, kemudian hasilnya
dianalisis untuk mengetahui faktor kekuatan dan
kelemahannya.

Evaluasi secara keseluruhan dapat dilihat dari


hasil yang telah dicapai, dapat dilihat dari data berikut
ini:

Tabel 10: Keadaan sebelum dan sesudah pelaksanaan pendidikan


karakter berwawasan lingkungan

No Keadaan Sebelum Keadaan Sesudah


1 Visi misi tidak sesuai Visi misi sesuai dengan
dengan kondisi sekolah kondisi sekolah
2 Kebijakan belum Kebijakan berwawasan
berwawasan lingkungan lingkungan
3 Kebiasaan jabat/cium Semakin membudayanya
tangan / 5S belum kebiasaan jabat/cium tangan/
membudaya 5S, bahkan tidak hanya di
lingkungan sekolah saja
4 Peserta didik belum ada Semakin banyak peserta didik
yang hafal Asmaul Husna yang hafal Asmaul Husna
5 Peserta sholat berjamaah Peserta sholat berjamaah
sedikit banyak
6 Pembelajaran lebih banyak Pembelajaran lebih
masih konvensional di menyenangkan dilakukan di
dalam kelas luar kelas
83
7 Belum ada tempat untuk Sudah ada tempat kebaktian
kebaktian bagi peserta dan doa bagi peserta didik
didik yang beragama yang beragama Nasrani
Nasrani
8 Tempat sampah belum Tempat sampah sudah
terpilah antara organik terpilah antara organik dan
dan anorganik anorganik

9 Gersang Rindang

10 Kotor Bersih

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai


kolaborasi dan strategi pengelolaan pendidikan
karakter berwawasan lingkungan yang telah
dilaksanaan di SMP Negeri 2 Demak, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Dengan kolaborasi dan strategi tersebut, penulis


uraikan hasil yang dapat dicapai adalah sebagai
berikut:

4.2.4 Hasil yang Dicapai

Sejak program pendidikan karakter yang peduli


lingkungan dan kebersihan dicanangkan, SMP Negeri 2
Demak telah banyak menunjukkan hasil antara lain:

84
a. Sekolah menjadi asri, bersih dan rapi, halaman
luar dan dalam kelas bersih
b. Siswa merasa nyaman belajar di luar kelas
misalnya di bawah pohon dan di taman
c. Ruang terbuka hijau, sehingga pembinaan
peserta didik dari kepolisian dan pemda terasa
nyaman bisa dilakukan di luar ruangan.
d. Prestasi peserta didik meningkat secara
signifikan antara lain: juara 2 nasional LPIR
(Lomba Penelitian Ilmiah Remaja) di
Banjarmasin, judul “Alat pemberi makan ikan
jarak jauh dengan HP”, Juara 3 Nasional LPIR
tahun 2013 di Bali, judul “Magnetic Bed”, Juara
2 lomba Olimpiade Nasional Sceience dan IPS di
Banjarmasin tahun 2013 (Dwi Ayu
Sulistyaningsih/ Science dan M Ilmi Hudaya/
IPS), dan kedua peserta didik tersebut pada
tahun ajaran 2014/2015 diterima di SMA
Taruna Nusantara atas beasiswa pemerintah.
e. Menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat propinsi
tahun 2013 dan 2014 (foto copy sertifikat
terlampir).
f. Menjadi Sekolah Sehat, juara 2 tingkat propinsi
tahun 2014 (foto copy sertifikat terlampir)
g. Semakin banyak orang tua murid yang
menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 2
Demak.

85
Tabel 11: Data Peserta Didik Empat Tahun terakhir

Jumlah
Jml Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
(VII, VIII,
Tahun Pendaftar
IX )
Pelajaran
Jml Rom Jml Rom Jml Rom Jml Rom
Siswa bel Siswa bel Siswa bel Siswa bel
2011 / 307 227 8 220 8 260 8 707 24
2012
2012 /
407 240 8 227 8 220 8 687 24
2013
2013/
414 292 9 237 9 227 8 756 27
2014
2014/
450 306 10 299 9 237 9 842 29
2015

h. Juara 1 LCC Jambore Nasionalisme dan


Karakter Bangsa tingkat propinsi Jawa Tengah
tahun 2014.
i. Juara 1 lomba mata pelajaran IPS dalam rangka
HUT SMA Negeri 3 Semarang, sehingga anak
yang bersangkutan sudah tercatat diterima
sebagai siswa SMA tersebut tahun ajaran
2015/2016.
j. Juara 3 PMR Madya tingkat Propinsi Jawa
Tengah tahun 2014
k. Juara 1 MAPSI tingkat Propinsi Jawa Tengah
tahun 2014 atas nama Salma Nafisa kelas IX E
l. Prestasi tenaga pendidik/ guru juga dapat
dibanggakan oleh sekolah, antara lain:
1) Khusnul Khotimah,S.Pd (guru Matematika)
a) Juara 1 Guru Berprestasi tingkat
Kabupaten Demak 2014.

86
b) Juara harapan 1 lomba MPI (Media
Pembelajaran Interaktif) tingkat Propinsi Jawa
Tengah 2013.
c) Finalis lomba Inovasi Pembelajaran (Inobel)
tingkat Nasional tahun 2014.
d) Finalis lomba Olimpiade Nasional Inovasi
Pembelajaran (ONIP) Matematika di
Yogyakarta 2014.
2) Sudar M,Pd (guru IPA)
Penerima ‘Best Sciences Teacher Award’
penghargaan sebagai guru IPA terbaik se Asean
di Solo tahun 2014.
3) Eko Sudinuryanto,S.Pd (guru bahasa Inggris)
a) Juara 1 guru berprestasi dalam pembuatan
bahan ajar berbasis multimedia tingkat
Propinsi.
b) Finalis lomba ‘Mobile Learning’ tingkat
nasional 2014.
c) Juara 3 lomba Inobel tingkat nasional 2014

4.2.5 Kemungkinan Keberlanjutan

Selanjutnya ada beberapa alternatif untuk


pengembangan dan keberlanjutan program pengelolaan
pendidikan karakter ini , yaitu antara lain:

a. Budaya kepemimpinan yang partisipatif dan


kerjasama seluruh warga sekolah dapat
dikembangkan secara terus menerus.
b. Para pendidik yang terkait dengan salah satu
program memiliki kerjasama yang baik, membagi

87
tugas dan merancang kegiatan bersama-sama. Hal-
hal baik yang telah ada sudah menjadi kebiasaan
dan bisa terus dilanjutkan.
c. Dengan memperhatikan hasil yang positif, maka
kemungkinan keberlanjutan program ini sangat
besar. Misalnya dengan membuat slogan yang
mudah diingat dan dilaksanakan oleh peserta didik,
contoh gerakan LISA yang artinya Lihat Sampah
Ambil, dsb.
d. Dari kegiatan surveillance dapat diketahui dan
diukur perkembangan sistem manajemen mutu yang
berlangsung di SMP Negeri 2 Demak, apakah masih
layak memegang sertifikat tersebut atau tidak, maka
kegiatan surveillance masih terus dilanjutkan.
e. Selanjutnya SMP Negeri 2 Demak siap menjadi
sekolah berkarakter dan piloting ABITA (Aku Bangga
Indonesia Tanah Airku), pada tahun 2015 berharap
mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional.

4.3 Pembahasan

Dari hasil wawancara, observasi, dan studi


dokumentasi yang penulis laksanakan, diperoleh
gambaran bahwa pengelolaan pendidikan karakter di
SMP Negeri 2 Demak adalah sebagai berikut:
Pengelolaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2
Demak perlu dilengkapi dengan peduli lingkungan. Dan
untuk mempersiapkan diri sebagai sekolah yang
88
memperhatikan lingkungan, maka perlu dikembangkan
kurikulum pendidikan karakter yang berwawasan
lingkungan.
Pengelolaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2
Demak dilakukan secara terpadu melalui tiga jalur,
yaitu: terpadu dengan semua mata pelajaran, terpadu
dengan kegiatan pembinaan kesiswaan, dan terpadu
dengan manajemen sekolah. Hal ini sesuai dengan
pendapat Lickona (2013:415) yang mengatakan bahwa
ada enam unsur budaya positif sekolah diantaranya
yaitu, kesadaran komunitas di seluruh lingkungan
sekolah, dan organisasi siswa yang melibatkan para
siswa dan menumbuhkan perasaan ”Ini adalah sekolah
kami, sehingga kami bertanggung jawab untuk
menjadikannya sebagai sekolah terbaik.” Sejalan juga
dengan pendapat Aqib (2011:32) bahwa pengelolaan
pendidikan karakter dapat direalisasikan dalam tiga
kelompok kegiatan, yaitu (a) terpadu dengan
pembelajaran pada mata pelajaran; (b) terpadu dengan
manajemen sekolah; dan (c) terpadu melalui kegiatan
ekstrakurikuler
Perencanaan pendidikan karakter di SMP Negeri
2 Demak juga berdasarkan kepada visi yang dibuat dan
disetujui bersama oleh dewan guru, sehingga dapat
dilaksanakan secara menyeluruh dan melibatkan
kerjasama seluruh warga sekolah. Hal ini sejalan
dengan pendapat Lickona dalam Koesoema (2011:156),
bahwa sekolah yang ingin mengembangkan pendidikan
karakter bagi anak didiknya pasti mempunyai visi
tertentu yang berkaitan dengan pembentukan karakter

89
peserta didik. Visi pendidikan karakter yang diterapkan
oleh sekolah merupakan cita-cita yang akan diarah
melalui kinerja. Selanjutnya Lickona dalam (Koesoema,
2011:223), juga menjelaskan bahwa secara langsung
sekolah dapat mengelola pendidikan karakter melalui
pendekatan kurikulum, penegakan disiplin, manajemen
sekolah, maupun melalui program-program pendidikan
yang dirancangnya. Hal ini sesuai dengan pengelolaan
pendidikan karakter yang diprogramkan di SMP Negeri
2 Demak, yaitu direncanakan sesuai dengan kurikulum
KTSP, melalui penegakan disiplin yang bisa diteladani
dari bapak ibu guru, dan pendidikan karakter yang
terpadu dengan manajemen sekolah yang berbasis IT.
Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Negeri 2
Demak menggunakan cara kolaborasi, sesuai dengan
penjelasan Riyanto (2010) yaitu, pendidikan karakter
dipahami sebagai tanggung jawab sekolah bukan guru
mata pelajaran semata. Karena merupakan tanggung
jawab sekolah maka setiap aktifitas sekolah memiliki
misi pembentukan karakter. Setiap mata pelajaran
harus berkontribusi dalam pembentukan karakter dan
penciptaan pola pikir moral yang progresif. Sekolah
dipahami sebagai sebuah miniatur masyarakat
sehingga semua komponen sekolah dan semua
kegiatannya merupakan media pendidikan karakter.
Berbagai kegiatan diselenggarakan untuk membawa
peserta didik ke dalam pengalaman nyata penerapan
karakter, baik sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang
terprogram maupun kegiatan insidentil. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayah yang

90
berjudul ‘Implementasi Pendidikan Karakter di SD
Negeri Ngunut 6 Tulungagung’, hasilnya bahwa
implementasi pendidikan karakter di SD Negeri Ngunut
6 dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan
pendidikan karakter dan dapat dijadikan contoh
implementasi pendidikan karakter yang tepat di
sekolah lainnya, terutama SD Negeri.
Evaluasi yang dilaksanakan meliputi seluruh
manajemen pendidikan karakter, dengan melalui
kegiatan survailllance yang dilaksanakan secara rutin
setiap tahun sekali, hal ini untuk memperoleh
gambaran mutu pelaksanaan pendidikan karakter
secara umum. Ini sesuai pendapat Aqib (2011:47)
bahwa untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
program pendidikan karakter mencapai tujuan perlu
dilakukan kegiatan evaluasi.
Sedangkan perbedaannya terletak pada tempat.
Kalau penelitian Hidayah dilakukan di SD sedangkan
penulis pada SMP. Perbedaan lainnya adalah, kalau
peneliti terdahulu hanya membahas tentang
pelaksanaannya saja, sedangkan yang sekarang penulis
lakukan adalah meneliti cara pengelolaannya, yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Kekhasan dari SMP Negeri 2 Demak adalah melalui
pelaksanaan pendidikan karakter yang berwawasan
lingkungan dengan semangat ‘go green’, dikembangkan
enam ranah pendidikan karakter yang tercantum pada
visi misi sekolah dan pembiasaan peserta didik, yakni
penanaman karakter secara kontinyu sampai peserta
didik terbiasa.

91
Berdasarkan hasil yang telah dicapai, pelajaran
yang dapat diambil dari pengalaman SMP Negeri 2
Demak yang telah melaksanakan pengelolaan
pendidikan karakter yang berwawasan lingkungan
adalah:

a. Kepemimpinan/ kepala sekolah merupakan bagian


penting dan mendasar dalam manajemen dan
sekaligus sebagai motor penggerak (mobilisator)
dalam pelaksanaan program.
b. Kerjasama merupakan hal yang juga tidak kalah
penting dalam pengelolaan pendidikan karakter di
sekolah, dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan dan program sekolah bisa berjalan
secara efektif sesuai yang diharapkan.
c. Pendidikan karakter yang sekaligus berwawasan
lingkungan melalui berbagai program dan kegiatan
bertujuan peningkatan mutu pendidikan, telah
membawa perubahan ke arah peningkatan dalam
penyelenggaraan pendidikan yang lebih
memperhatikan karakter bagi peserta didik
d. Sekolah yang dikelola secara efektif dengan
manajemen yang bermutu akan mampu bersaing di
era persaingan global. Maka untuk meningkatkan
kualitas sistem manajemen, SMP Negeri 2 Demak
menggunakan Manajemen Berbasis IT guna
mendukung upaya mencapai tujuan peningkatan
mutu pendidikan.
e. Dengan Manajemen Berbasis IT, peserta didik
mendapatkan pelayan secara luas, mudah, dan
cepat. Pendidik dapat menggunakan IT untuk
92
menunjang tugas pokok guru, bagi tenaga pendidik
untuk mempercepat, memudahkan dalam
pengelolaan data, mendapat atau menyampaikan
informasi, dan bagi sekolah lebih mudah, efektif, dan
efisien dalam penyelenggaraan manajemen.
f. Dengan kegiatan surveillance yang rutin
dilaksanakan dalam satu tahun sekali, dapat
diketahui seberapa jauh kepatuhan sekolah dalam
memenuhi aturan-aturan yang berlaku dibidang
pelayanan pendidikan.
g. Pelaksanaan pendidikan karakter yang berwawasan
lingkungan, yang mengembangkan enam ranah
pendidikan karakter yang tercantum pada visi misi
sekolah dan pembinaan peserta didik, maka pada
tahun 2015 sekolah telah siap menyongsong menjadi
sekolah Adiwiyata Nasional, menjadi piloting ABITA
dan lomba sekolah berkarakter.

93
94

Anda mungkin juga menyukai