Anda di halaman 1dari 2

SECTIO CAESAREA TEKNIK ERACS

Revisi : 00 Halaman 1 dari 2


Nomor:
SPO. /OK/RSNU-Babat/VIII/202

Ditetapkan di: Babat, 202


STANDAR Direktur,
PROSEDUR Tanggal diterbitkan:
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Bambang Suhariyanto, MM
NIK. 201.021.001
Pengertian ERACS adalah singkatan dari Enhanced Recovery After Cesarean Surgey. Ini
merupakan metode melahirkan yang bisa mempersingkat masa penyembuhan usai
melahirkan. Metode ERACS adalah pengembangan metode ERAS (Enhanced
Recovery After Surgey) untuk mempersingkat perawatan pasca operasi bedah.
ERACS tidak bisa dilakukan pada keadaan pasien yang membutuhkan transfusi
darah dalam jumlah banyak.
Tujuan 1. Untuk mempersingkat masa penyembuhan usai melahirkan.
2. Nyeri pasca operasi dengan ERACS berkurang atau lebih sedikit
dibandingkan operasi SC biasa.
3. Mual dan muntah berkurang.
4. Mempersingkat waktu perawatan di rumash sakit.
Kebijakan Keputusan direktur RSNU Babat Nomor : K.02.01/A/RSNU-BABAT/VIII/2021
Tentang ERACS
Prosedur 1. Setelah dilakukan Anestesi Regional oleh dokter Anestesi dilakukan
tindakan Asepsis oleh Operator atau Asisten Operator, lalu dilakukan
Drapping
2. Time Out
3. Perawat instrument memberikan Chirurgis Pinset kepada operator untuk
memastikan keberhasilan tindakan anastesi dengan rangsangan / sensitivitas
nyeri dan memberikan scapel hand no. 4 dengan bisturi no. 20 / 23 yang di
letakkan diatas kidney tray kepada operator untuk melakukan insisi kulit sampai
lemak
4. Perawat instrument memberikan Hemostatic Forceps Rochester Pean dan kassa
kepada operator dan asisten operator untuk menjepit fasia, dan mengontrol
perdarahan dengan Hemostatic Forceps dan kasa, couter, kemudian suction dan
menjepit ujung pembuluh darah yang terputus dengan menggunakan haemostatic
forceps, lalu perawat instrument memberikan handpiece couter ESU untuk
koagulasi.
5. Perawat instrument memberikan 2 pinset cirurgis untuk mengangkat lapisan
peritonium dan gunting jaringan untuk pelebaran lapisan.
6. Perawat instrument memberikan doyen (hak abdoment) dan pisau untuk
membuka uterus sambil di suction. Dilanjutkan dengan menyiapkan Hemostatic
Forceps Rochester Pean bengkok sedang untuk memecah cairan amnion dan
lakukan suction pada cairan tersebut.
7. Operator memposisikan kepala bayi agar mudah ekstensi. Setelah bayi lahir
perawat asisten mengelap wajah bayi dengan kassa dan suction mulut bayi.
Perawat instrument memberikan 1 umbilical cord klem dan 1 Hemostatic
Forceps Rochester Pean bengkok sedang untuk menjepit tali pusat dan lakukan
pemotongan tali pusat diantara umbilical cord klem dan Hemostatic Forceps
Rochester Pean bengkok sedang dengan menggunakan gunting jaringan.
8. Perawat instrument memberikan 4 ovarium klem dan dekatkan Kidney tray
untuk menampung plasenta. Dan 1 ovarium klem dengan kasa untuk
membersihkan bagian dalam uterus.
9. Perawat instrument memberikan benang T-Dio no 1 untuk menjahit uterus, dan
siapkan pinset cirurgis, gunting benang dan juga pean untuk asisten.
10. Sign Out : Lakukan penghitungan instrument yang digunakan, monitor
hemodinamik, perdarahan post, re-assesment nyeri
11. Perawat instrumen memberikan Anatomis pinset needle holder dan benang T-
Plain 0. Operator melakukan heacting pada lapisan kulit peritoneum dan otot
dengan menggunakan cromic 2.0
12. Perawat instrumen memberikan Chirurgis pinset needle holder dan benang T-
Dio no 1. Operator melakukan heacting pada lapisan fasia.
13. Perawat instrumen memberikan pinet cirugis needle holder dan benang T-Plain 0.
Operator melakukan heacting pada lapisan lemak lalu Operator jahit kulit dengan
T-Dio 3.0
14. Perawat instrumen menutup luka dengan memebersihkan dengan iodine
providone 10% dan menutup luka operasi dengan kassa steril kemudian di fiksasi
dengan plester.
15. Perawat sirkuler merapikan dan membersihkan pasien dengan towel
16. Perawat instrument menaruh instrument ke tempat box alat kotor setelah di
hitung kelengkapan.
17. Perawat instrument, sirkuler, operator melepas jas steril, melepas sarung tangan,
apron, setelah itu cuci tangan procedural.
18. Tim anastesi melakukan pengecekan kesadaran pasien.
19. Setelah pasien sadar, pindahkan pasien ke brankart dan dibawa ke recovery
room.
20. Sesampainya di recovery room di pasang BSM (Besdside Monitor) dan oksigen.
21. Monitor kesadaran, ttv dan atur posisi.
22. Setelah itu lakukan penilaian kondisi pasien selesai operasi menggunakan
aldrette score dan pasien bisa di pindah ke bangsal jika score minimal ≥ 8.
23. Timbang terima antara perawat recovery room dengan perawat ruangan.
Unit Kerja Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai