Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN

Antara
PT. CITRA BORNEO KHATULISTIWA

Dengan
PT. YARDAN MANDIRI PERKASA

Tentang
SEWA MENYEWA ALAT BERAT

Pada hari Senin tanggal lima belas Agustus tahun dua ribu dua puluh dua (15-8-2022), telah ditanda
tangani perjanjian tentang sewa menyewa alat berat, oleh dan antara :

1. PT. CITRA BORNEO KHATULISTIWA


Suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan tunduk kepada hokum yang berlaku di Republik
Indonesia, yang berkedudukan di Kabupaten Melawi dan beralamat di Jl. Keramat Jaya
RT.018/RW.004 Dusun Mekar Sari II, Kelurahan Paal, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten
Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, dalam hal ini diwakili oleh PURWANTO selaku Direktur,
yang bertindak untuk dan atas nama perseroan
- Untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai “Pihak Pertama”.

2. PT. YARDAN MANDIRI PERKASA


Suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan tunduk kepada hokum yang berlaku di Republik
Indonesia, yang berkedudukan di Jl. Ampera Komplek Graha Ampera Permai No. B6-B7
Rt.003/Rw.040 Kelurahan Sungai Jawi Kecamatan Pontianak, Kabupaten Pontianak.
Dalam hal ini diwakili oleh EDI JOHARI Selaku Direktur, yang bertindak dan atas nama
perseroan.
- Untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai “pihak kedua”

Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan perjanjian sewa pakai alat berat dengan ketentuan
dan syarat yang di atur dalam pasal-pasal di bawah ini :
Pasal I
Jenis, Spesifikasi, Jumlah, Harga Sewa
1. PIHAK PERTAMA Bersedia menyewakan alat berat kepada PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA setuju untuk menyewa alat berat kepada PIHAK PERTAMA dengan
jenis alat berat sebagai berikut :

No Jenis Alat Berat Harga Sewa Alat/Jam Jumlah


1 Excavator Cat D 330 400.000 1 Unit
2 Excavator Pc 200 300.000 1 Unit
3 Dump Truck Ban 10 55.000.000/30 Hari 1 Unit

Pasal II
Tempat, waktu dan Kondisi Penyerahan Alat Berat
1. Pihak pertama bersedia menyerahkan alat berat kepada pihak kedua dilokasi kerja dalam
kondisi siap operasi sesuai pasal I ayat 1 setelah pihak kedua menyelesaikan pembayaran
sesuai kesepakatan.
Pasal III
Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi
1. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi ditanggung oleh pihak kedua baik dari pengambilan
alat hingga pengembalian alat dan harus disetujui oleh pihak pertama.
2. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi wajib dibayarkan dimuka bersamaan dengan
pembayaran sewa alat berat.
3. Besaran biaya Mobilisasi dan Demobilisasis adalah sebesar Rp. 15.000.000,- (Lima Belas
Juta Rupiah) untuk 1 unit alat berat.

Pasal IV
Biaya Operasional, Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Alat
1. Selama masa penyewaan alat berat, keperluan oli, perbaikan kerusakan, penggantian
Spare Part dan biaya mekanik menjadi tanggung jawab pihak pertama.
2. Pemakaian BBM Solar untuk keperluan operasional menjadi tanggung jawab pihak
kedua, dan harus disiapkan sesuai dengan kerja alat seharinya.

Pasal V
Operator Alat Berat
1. Pihak pertama wajib untuk menyiapkan operator alat berat sesuai dengan keahliannya.
Sedangkan kebutuhan operator alat berat (Premi, Makan, Minum, Tempat Tinggal,
Transprortasi) menjadi tanggung jawab pihak kedua.
2. Premi Operator sebesar 30.000,-/Hm.

Pasal VI
Keamanan Alat Berat
1. Pihak kedua wajib membayar ganti rugi terhadap alat berat jika terjadi pencurian,
kehilangan dan kerusakan dalam bentuk apapun yang dilakukan secara sengaja maupun
tidak sengaja.
2. Apabila alat jatuh/mengalami kecelakaan pada saat di lokasi kerja, maka biaya yang
timbul akibat hal tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari pihak kedua.
3. Apabila terjadi kecelakaan kerja terhadap operator, maka seluruh biaya yang timbul
akibat kecelakaan akan menjadi tanggung jawab pihak kedua.
Pasal VII
Laporan Kerja Alat (Time Sheet) dan Minimum Charge
1. Laporan kerja alat dibuat oleh operator dan ditanda tangani oleh pengawas kerja dari
pihak kedua.
2. Apabila alat standby (tidak bekerja), disebabkan karena faktor alam seperti, Hujan, banjir,
gempa bumi, atau disebabkan oleh kehabisan pasokan BBM maka dihitung minimum 6
Jam.
3. Apabila dari point 2 dari pihak kedua mengoperasikan alat yang mana minimal jam
charge telah masuk 6 jam maka pemakaian dihitung jam charge di tambah jam kerja yang
di gunakan.
4. Apabila alat stanby (tidak bekerja), disebabkan karena kelalaian dari pihak pertama,
seperti kerusakan Unit, Servis Unit, maka akan di potong 8 Jam / hari.
5. Minimum Charge untuk tiap unit alat berat adalah 200 Jam / 25 Hari, apabila pekerjaan
melebihi 200 jam maka akan di hitung kembali sesuai dengan jam kerja alat berat
tersebut.

Pasal VIII
Pembayaran Sewa
1. Pihak kedua berkewajiban menyelesaikan pembayaran sewa di muka sebesar 200 jam /
unitnya, ditambah biaya mobilisasi unit.
2. Jika pekerjaan sudah hampir mencapai nilai dari dana masuk / 200 jam dan pihak kedua
masih akan memperpanjang masa sewa maka harus memberitahukan kepada pihak
pertama 3 hari sebelumnya dan pembayaran akan di bicarakan kembali oleh kedua belah
pihak.

Pasal IX
Perselisihan
1. Jika timbul perselisihan antara pihak pertama dengan pihak kedua makan sebisa
mungkin akan diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan
2. Apabila perselisihan tidak bisa diselesaikan secara musyawarah maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut secara hukum yang berlaku.

Pasal X
Penutup
Demikian surat perjanjian sewa pakai alat berat ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua
belah pihak dalam rangkap dua, bermatrai cukup dan berkekuatan hukum yang sama dan
dibuat tanpa paksaan dari pihak manapun.

Nanga Pinoh, 15 Agustus 2022

Pihak Kedua Pihak Pertama

Edi Johari Purwanto

Anda mungkin juga menyukai