Anda di halaman 1dari 33

Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.

1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

“LEARNING MANAJEMEN SISTEM


ATURAN KEPEGAWAIAN”

BUSINESS CASE

Kelas : ITBA Batch 3


Kelompok 2

Kendali Dokumen:

Nama Penulis Versi Tanggal Tanda Tangan


Antonius Dapa
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

Riwayat Dokumen

Riwayat Revisi
Nomor Revisi Tanggal Revisi Kesimpulan perubahan Penulis

Referensi Dokumen

Nama Dokumen Versi Penulis

Daftar Distribusi

Nama Jabatan Perusahaan Keterangan


Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

DAFTAR ISI
Riwayat Revisi 2
Referensi Dokumen 2
Daftar Distribusi 2
1. Ringkasan Eksekutif 5
2. Konteks Bisnis 5
Kebutuhan Bisnis dan Hasil yang Diinginkan 5
Tinjauan Organisasi 5
Masalah Bisnis 5
Dampak Organisasi 6
3. Tim Analisis Bisnis Teknologi Informasi 6
4. Kebutuhan Bisnis 7
Hasil Akhir Bisnis 7
5. Lingkup Solusi 7
6. Persyaratan (Requirement) 7
Persyaratan Bisnis (Business Requirement) 7
Persyaratan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Requirement) 8
Persyaratan Solusi (Solution Requirement) 8
Prioritas 8
Functional Requirement (Persyaratan Fungsional) 8
Non Functional Requirements (Persyaratan non fungsional) 9
Transition Requirements (Persyaratan Transisi) 10
Persyaratan Teknikal / Teknologi (Technical Requirement) 10
7. Analisis Risiko Proyek 10
Peoject Risk Register (Daftar Risiko Proyek) 12

Project Risk Mitigation (Mitigasi Risiko Proyek) 13


8. Tinjauan Proyek 13
Deskripsi Proyek 13
Objektif 13
Stakeholder Project (Pemangku Kepentingan Proyek 14
Kinerja Proyek 14
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022
Asumsi Proyek 14
Batasan Proyek 15
Project Milestones 15
9. Cost Benefits Analysis 16
Return of Investment (ROI) 17
10. Persetujuan 17
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

1. Ringkasan Eksekutif
Learning Manajemen Sistem (LMS) Aturan Kepegawaian merupakan aplikasi yang ditujukan kepada
semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Saat ini banyak ASN yang tidak mengetahui Aturan Kepegawaian yang sedang berlaku, ataupun
hanya mengetahui judulnya tanpa memahami isi dari aturan kepegawaian tersebut. Sosialisasi aturan
kepegawaian secara konvensional yang menjadi salah satu cara penyampaian pun saat ini sudah tidak
berjalan sama sekali keterbatasan anggaran dan berbagai kendala lainnya.

Pembuatan LMS ini adalah untuk memudahkan semua Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten
Timor Tengah Selatan dalam mempelajari aturan kepegawaian yang sementara berlaku sehingga
mereka dapat memahami dengan baik semua yang menjadi kewajiban, hak dan larangan dalam
pelaksanaan tugas.

Kemudahan dalam mengakses informasi melalui LMS ini secara online menjadi cara terbaik sehingga
para ASN dapat mengakses informasi tanpa harus meninggalkan tempat tugas masing-masing

2. Konteks Bisnis
Kebutuhan Bisnis dan Hasil yang Diinginkan
Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara
Timur yang dibentuk pada tahun 1958 dan saat ini memiliki jumlah ASN terbanyak serta luas
wilayah terbesar diantara Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Salah satu
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) yang dalam
pelaksanaan tugasnya masih banyak menggunakan mekanisme model konvensional. Setiap ASN
yang ingin memperoleh informasi atau berkonsultasi terkait aturan atau masalah kepegawaian harus
datang langsung ke BKPSDMD dengan resiko meninggalkan pekerjaan, menggunakan banyak
waktu serta mengeluarkan banyak biaya, terutama dari wilayah kerja yang jauh dari kota kabupaten.

Melihat kondisi ini, timbul keinginan untuk merubah mekanisme kerja yang mempermudah para
ASN untuk mengakses informasi dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang
sangat mudah diakses saat ini, yaitu dengan membuat Larning Manajemen Sistem (LMS) sharing
knowledge bagi semua ASN.
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022
Adapun kebutuhan bisnis yang ingin dijangkau antara lain:

1. Pembuatan Website Learning Manajemen Sistem;

2. Penghematan waktu, tenaga dan biaya dalam mempelajari aturan kepegawaian;

3. Dapat berkonsultasi secara online sehingga lebih mudah dan tidak terbatas waktu dan tempat;
4. Informasi dapat diakses berulang kali karena selalu tersedia di LMS

5. BKPSDMD menjadi lebih mudah menyampaikan informasi, efektif dan efisien

6. Tidak membutuhkan banyak anggaran.

Tinjauan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Timor Tengah Selatan Nomor 87 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, terdapat empat fungsi, yang
salah satu diantaranya adalah perumusan kebijakan teknis bidang kepegawaian, pendidikan dan
pelatihan.

Adapun Visi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten
Timor Tengah Selatan adalah Terwujudnya Aparatur Sipil Negara Yang Berkompeten,
Berintegritas, Profesional Serta Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dengan 3 (tiga) Misi
yaitu:

1. Melaksanakan layanan administrasi kepegawaian berbasis Teknologi Informasi, Peningkatan


Kesejahteraan, Kinerja dan Integritas Aparatur Sipil Negara serta Rekrutmen dan Promosi
Aparatur Sipil Negara Secara Transparan dan Akuntabel.

2. Melaksanakan peningkatan kualitas sumber daya Aparatur Sipil Negara

3. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik, efektif, efisien dan bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme melalui Reformasi Birokrasi

Implementasi LMS merupakan perwujudan Visi pertama dan kedua dari Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah. LMS ini merupakan suatu sistem aplikasi yang
dapat mempermudah setiap ASN dalam mempelajari aturan kepegawaian yang merupakan
kewajiban dari setiap ASN.

Developer dari LMS ini adalah Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022
Daerah yang merupakan inovasi dari Bidang Pengembangan Aparatur dan Fasilitasi Kelembagaan
Profesi ASN.

Agar sistem aplikasi dimaksud dapat beroperasi dalam 24 jam selama 7 hari, dibutuhkan sumber
daya keuangan yang berasal dari APBD Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, yang
tertuang dalam DPA Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah tiap
tahun anggarannya. Selain itu sebagai perwujudan dari tugas dan fungsinya, LMS juga didukung
dengan sumber daya manusia yang merupakan personil dari Bidang Pengembangan Aparatur dan
Fasilitasi Kelembagaan Profesi ASN.

Masalah dan/atau Peluang Bisnis


Masalah

Dalam pelaksanaan setiap pembelajaran, terutama materi aturan kepegawaian, setiap Aparatur
Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan masih menggunakan
metode konvensional dan tidak terdigitalisasi, beberapa masalah tersebut sebagai berikut:

1. Pendistribusian bahan/materi pembelajaran yang kurang efektif dan efisien, yakni dengan
mencetak dan menggandakan bahan/materi pembahasan, penggunaan kertas yang kurang
efisien, membagikan softcopy bahan/materi pembelajaran melalui USB flash drive atau
melalui aplikasi WhatsApp;

2. Pengisian daftar hadir yang kurang efektif dan efisien, yakni dengan penandatangan daftar
hadir yang memerlukan antrian dan membutuhkan waktu yang lebih panjang, penggunaan
kertas dan alat tulis yang kurang efisien, pengarsipan yang membutuhkan ruang
penyimpanan, terjadinya human error dalam pengarsipan.

Dari beberapa permasalahan tersebut di atas, maka timbul gagasan untuk membuat Learning
Manajemen Sistem (LMS) untuk pembelajaran Aturan Kepegawaian bagi semua Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan

Harapan

Dengan diterapkannya LMS Aturan Kepegawaian ini, maka diharapkan setiap ASN mudah
mengakses dan mempelajari aturan-aturan kepegawaian.
dengan LMS ini diharapkan dapat dicapai beberapa hal sebagai berikut:

1. Menambah pengetahuan ASN dalam bidang kepegawaian;


Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022
2. Penghematan waktu dalam memperoleh dokumen aturan kepegawaian;
3. BKPSDMD dapat melakukan sosialisasi tanpa mengeluarkan banyak biaya, watu dan
tenaga
4. Materi dalam LMS dapat diakses kapan saja dan dimana saja

Peluang

Berbagai alasan diimplementasikannya LMS Aturan Kepegawaian dapat dilihat dari beberapa
aspek, yakni sebagain berikut:

a. Time (Waktu)
Implementasi LMS Aturan kepegawaian ini merupakan suatu solusi dalam mekanisme
pelaksanaan sosialisasi kepegawaian, sehingga meningkatkan efisiensi waktu dan sejalan
dengan misi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Kabupaten Timor Tengah Selatan serta untuk mendukung penerapan Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE).

b. Cost (Biaya)
Melalui penerapan LMS ini, terdapat efisiensi dari anggaran terutama dalam pembiayaan Alat
Tulis Kantor dan biaya operasional sosialisasi yang dilaksanakan dalam tiap tahun anggaran.

c. Speed (Kecepatan)

LMS Sharing Knowledge ini berdampak terhadap penyampaian informasi terutama informasi
mengenai aturan kepegawaian

d. Transparency (Keterbukaan)

Oleh karena LMS Aturan Kepegawaian merupakan proses dalam bentuk digital terpusat pada
Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Timor Tengah Selatan dan dapat
diakses oleh semua Aparatur Sipil Negara, maka akan lebih transparan dan akuntabel.

Dampak Bisnis

Implementasi LMS Aturan Kepegawaian memberikan dampak terhadap setiap Aparatur Sipil
Negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, yang dapat dilihat dari
beberapa aspek sebagai berikut:

1. Alat: Implementasi LMS Aturan Kepegawaian merubah metode pelaksanaan pembelajaran


yang selama ini dilaksanakan secara konvensional menjadi tergitalisasi dan terotomatisasi,
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022
sehingga dalam penggunaannya membutuhkan perangkat keras pendukung yakni ponsel atau
pun laptop. Selain itu agar sistem yang baru dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan
pelatihan pegawai yang merupakan yang akan mengelola LMS (admin) yang ditunjuk,
serta sosialiasi bagi setiap Aparatur Sipil Negara sebagai pengguna dari sistem dimaksud.

2. Proses: Dari segi proses, maka LMS Aturan Kepegawaian akan meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pelaksanaan pembelajaran, yang merupakan suatu sistem kerja baru bagi setiap
Aparatur Sipil Negara yang menggunakan LMS tersebut.

3. Peran dan Tanggung Jawab: Penerapan LMS Aturan Kepegawaian akan berdampak pada
peran dan tanggung jawab bagi para penggunanya, dimana dari sudut pandang peran personil
yang menyiapkan pembelajaran akan mengurangi beban kerja maupun kuantitas personil, dan
dari sudut pandang tanggung jawab maka utamanya bergantung pada pribadi para
penggunanya yang dapat dibuktikan dari log aktivitas pembelajaran.

4. Perangkat Keras / Perangkat Lunak: Perangkat keras yang dibutuhkan dalam


menggunakan LMS Aturan Kepegawaian yaitu ponsel ataupun laptop yang memiliki browser
untuk berselancar di internet yang harus disediakan oleh para penggunanya. Sedangkan
perangkat lainnya seperti Access Point, Jaringan Intra Pemerintah Kabupaten Timor Tengah
Selatan, serta Pusat Data disediakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Timor Tengah Selatan.

Dampak - Existing - Berikut merupakan dampak belum diterapkannya LMS Aturan


Kepegawaian terhadap 3 aspek (Manusia, Proses, Teknologi)

Manusia
negatif :

● Terjadinya pengurangan jumlah personel yang mengelola pembelajaran aturan


kepegawaian;

● Terdapatnya peluang besar dari Human Error yakni ketidakhadiran yang disebabkan oleh
lupa akan jadwal pembelajaran dan tidak terdapat reminder yang dapat diakses setiap
waktu;

● Terjadinya Human Error dalam pengarsipan dokumentasi pembelajaran oleh personil


pemberi materi.
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022
positif :

● Tidak membutuhkan usaha dalam penguasaan suatu teknologi baru yang diterapkan baik
bagi admin maupun user.

Proses

negatif :

● Membutuhkan waktu pembuatan sistem LMS yang lebih lama di awal proses;
● Meningkatkan peluang bentroknya jadwal pembelajran dengan tugas pokok yang akan
dilaksanakan.

positif :

● Membutuhkan analisis dan pemetaan proses bisnis yang baru, yang menjadi beban dari
Organisasi Perangkat Daerah yang melaksanakan suatu pembelajaran.

Teknologi

negatif :

● Pembuatan daftar hadir, bahan pembelajaran, dan notulen rapat masih manual serta
belum terdigitalisasi.

positif :
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

● Tidak membutuhkan tambahan personil pada Badan Kepegawaian dan


Pengembangan Sumber Daya Manusia yang dapat menjamin berjalannya teknologi
yang diterapkan.

Dampak - To Be - Berikut merupakan dampak penerapan LMS Aturan Kepegawaian terhadap 3


aspek (Manusia, Proses, Teknologi)

Manusia
positif :

● Penerapan LMS Aturan Kepegawaian akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi


personil pelaksana suatu pembelajaran yang akan dilaksanakan maupun peserta
pembelajaran lainnya;

● Mengurangi pertemuan langsung sehingga meningkatkan efektifitas waktu

● Dengan adanya reminder yang dapat diakses setiap waktu, maka akan menurunkan
Human Error dari para peserta yang disebabkan oleh lupa akan jadwal Pembelajaran.

negatif :

● Dibutuhkannya penerimaan teknologi dari sistem aplikasi yang diterapkan bagi seluruh
peserta pembelajaran yang bersifat memaksa;

● Dibutuhkannya kemampuan dari penggunaan teknologi, terutama bagi para peserta


pembelajaran yang tidak memiliki penguasaan teknologi;

● Dibutuhkannya sumber daya manusia Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber


Daya Manusia Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan yang dapat menjamin
berjalannya teknologi dalam 24 jam selama 7 hari.

Proses

positif :
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

● Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pembelajaran baik bagi Organisasi


Perangkat Daerah pelaksana pembelajaran, maupun peserta;

● Terdigitalisasinya suatu proses pembelajaran yang mendukung pelaksanaan Sistem


Pemerintahan Berbasis Elektronik.

negatif :

● Dibutuhkannya analisis dan pemetaan proses bisnis dari Organisasi Perangkat Daerah
yang melaksanakan suatu pembelajaran.

Teknologi

positif :

● Otomatisasi dan digitalisasi pelaksanaan pembelajaran hasil dari teknologi yang diterapkan;

negatif :

● Dibutuhkannya pengembangan dari teknologi yang diterapkan;

● Dibutuhkannya ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak beserta cadangannya


yang memastikan berjalannya penerapan teknologi;

● Dibutuhkannya alat yang dapat mendukung ketersediaan aliran listrik selama 24 jam;

● Melibatkan pihak lainnya dalam pelaksanaan Data Recovery Centre, yang mendukung
backup data.

3. Tim Analisis Bisnis Teknologi Informasi


Individu berikut terdiri dari tim analis kasus bisnis. Mereka bertanggung jawab atas analisis, pembuatan dan
pengembangan kasus bisnis Proyek LMS Aturan Kepegawaian.

Peran Uraian Singkat Pekerjaan Nama / Jabatan


Menyediakan dukungan eksekutif Badan Kepegawaian dan
Eksekutif
untuk proyek Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

Menyediakan dukungan terhadap Badan Kepegawaian dan


Dukungan Teknologi penyediaan semua teknologi untuk Pengembangan Sumber Daya
penerapan LMS Aturan Manusia Daerah
Kepegawaian
Badan Kepegawaian dan
Dukungan Perbaikan Memberi saran kepada tim dalam
Pengembangan Sumber Daya
Proses Bisnis teknik perbaikan proses bisnis
Manusia Daerah
Dukungan Pengembangan Melakukan proses pengembangan Badan Kepegawaian dan
Sistem sistem Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah
Sub Bagian Keuangan dan
Dukungan Perhitungan Memberikan saran dan dukungan
Perlengkapan pada Badan
Analisis Biaya perhitungan cost benefit analysis
Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah

4. Kebutuhan Bisnis
Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi pembelajaran.

Hasil Akhir Bisnis

Dengan diimplementasikannya LMS Aturan Kepegawaian maka memungkinkan Badan


Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah untuk:

1. Mengelola pembelajaran aturan kepegawaian yang lebih efektif dan efisien;


2. Penghematan anggaran dalam pelaksanaan pembelajaran;
3. Dokumentasi pembelajaran yang lebih transparan dan akuntabel;
4. Penyimpanan/pengarsipan dokumen yang tidak membutuhkan ruang secara fisik.

5. Lingkup Solusi
Lingkup Solusi Bisnis – Process
Penjadwalan Pembelajaran oleh Penjadwalan pembelajaran menggunakan metode secara manual dan
pelaksana pembelajaran belum terdigitalisasi sehingga tidak dapat diketahui setiap waktu.

Akan dibentuk model penjadwalan yang terdigitalisasi dan dapat


diketahui setiap waktu.
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

Pengolahan data penjadwalan oleh


Kondisi
pengelola
saatpembelajaran
ini belum tersedia penjadwalan pembelajaran yang memiliki aturan baku.

Akan dilakukan proses pengelolaan penjadwalan yang mampu menampilkan berbagai macam

Lingkup Solusi Bisnis – People

Produsen Data
Organisasi Perangkat Daerah Pelaksana
Penjadwalan
pembelajaran
Pembelajaran

Admin LMS dari Badan Kepegawaian dan


Pengelola Data
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Penjadwalan
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Pembelajaran

Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah


Pengguna Data
Kabupaten Timor Tengah Selatan

Lingkup Solusi Bisnis - Technology

Alur kerja Dibutuhkannya aturan bisnis yang termuat dalam suatu Peraturan
Bupati yang menjadi dasar hukum penerapan sistem aplikasi.

Fungsional aplikasi Fitur LMS dirancang dan dibuat sehingga meningkatkan


efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pemberlajaran, serta
menjawab kebutuhan bisnis dari para pemangku kepentingan.

Non Fungsional aplikasi Persyaratan non fungsional dari LMS dirancang sehingga sesuai
dengan persyaratan pengguna yang mendukung pelaksanaan
operasional suatu pembelajaran.
Perawatan aplikasi Dibutuhkannya perawatan maupun pencadangan perangkat keras
maupun lunak sehingga LMS dapat terus berjalan dan dapat
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan bisnis dari waktu ke


waktu.

6. Persyaratan (Requirement)
Dengan diterapkan suatu perubahan dengan menggunakan teknologi, maka dibutuhkan persyaratan
yang mendukung terjadinya perubahan.

Persyaratan Bisnis (Business Requirement)

Beberapa Business Requirement yang diperlukan untuk dapat mewujudkan business need,
dijabarkan sebagai berikut :

1. Adanya perubahan proses dalam rencana pembelajaran yang dapat dilakukan secara daring.
Setiap pembelajaran memiliki URL atau QR Code masing-masing;
2. Pelaksanaan pembelajaran bersifat kolaboratif, namun terdapat pembatasan akses melalui
user level dalam mengakses sistem, yakni admin dan user melalui PIN dari tiap level;
3. PIN admin digunakan dalam memperbaharui data pembelajaran, upload bahan pembelajaran
dan notulen pembelajaran;
4. PIN user digunakan untuk melihat data pembelajaran dan men-download bahan pembelajaran;
5. Admin dapat merubah/reset PIN admin dan user;
6. Sistem aplikasi yang akan diimplementasikan dapat digunakan selama 24 jam x 7 hari;
7. Aliran listrik baik pada infrastruktur jaringan, harus terpenuhi selama 24 jam x 7 hari.

Persyaratan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Requirement)

Persyaratan yang dibutuhkan dari para pemangku kepentingan, antara lain:

1. Memiliki e-mail pribadi dan aktif, sehingga mendapatkan notifikasi untuk mengakses data
pembelajaran yang sudah berlalu;
2. Mendapatkan pin pembelajaran ;
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

3. Memiliki ponsel atau laptop dalam mengakses sistem aplikasi, dan harus dapat terhubung
dengan jaringan intra pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Persyaratan Solusi (Solution Requirement)


{bagian ini menjelaskan detail functional requirement untuk usulan proyek. Tabel prioritas menjelaskan
tentang pengertian prioritas dan dilanjutkan tentang requirement nya}

6.3.1. Prioritas
Nilai Tingkat Deskripsi
1 Kritis Persyaratan ini sangat penting untuk keberhasilan proyek. Proyek tidak
akan mungkin jalan tanpa persyaratan ini.
2 Tinggi Persyaratan ini adalah prioritas tinggi, tetapi proyek dapat
diimplementasikan dengan minimal tanpa persyaratan ini.
3 Sedang Persyaratan ini agak penting, karena memberikan beberapa nilai tetapi
proyek dapat berjalan tanpa itu.
4 Rendah Ini adalah persyaratan prioritas rendah, atau fitur "baik untuk memiliki",
jika waktu dan biaya memungkinkan.
5 Masa datang Persyaratan ini di luar ruang lingkup untuk proyek ini, dan telah
disertakan untuk kemungkinan rilis di masa depan.

Functional Requirement (Persyaratan Fungsional)


{Bagian ini menjelaskan function requirement untuk proyek ini, contoh seperti berikut}

# Jenis Persyaratan Fungsional Priorita


s
Koreksi , perbaikan Admin pelaksana pembelajaran
dan pembatalan
transaksi
1 Transaction
corrections,
adjustments and
cancellations
Admin dan User
2 Fungsi Administrasi

3 Autentikasi PIN pembelajaran, QR Code pembelajaran

4 Tingkat Autorisasi -Admin pembelajaran


Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

- User pembelajaran
Admin dapat mengedit/menambahkan daftar hadir
5 Audit
peserta, notulen, dan bahan pembelajaran

6 Interface eksternal -

7 Persyaratan sertifikasi -

Terdigitalisasi di Pusat Data Badan Kepegawaian


8 Persyaratan laporan
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Kabupaten Timor Tengah Selatan

9 Riwayat Data Pusat Data Badan Kepegawaian dan Pengembangan


Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Timor
Tengah Selatan
10 Persyaratan hukum Peraturan Bupati tentang Implementasi LMS
Pembelajaran
Ponsel atau laptop yang memiliki browser,
11 Teknologi Jaringan Intra Pemerintah Kabupaten Timor
Tengah Selatan dan Pusat Data Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah

Non Functional Requirements (Persyaratan non fungsional)


{Bagian ini menjelaskan non functional requirement untuk proyek ini, contoh seperti berikut}

# Jenis Persyaratan Fungsional Priorita


s
Organisasi Perangkat Daerah pelaksana
1 Kinerja pembelajaran dan Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Timor Tengah Selatan

2 Scalability Pusat Data Badan Kepegawaian dan Pengembangan


Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Timor
Tengah Selatan
Kemampuan sumber daya manusia pengguna
3 Capacity
LMS
Jaringan Intra Pemerintah Kabupaten Timor
4 Availability
Tengah Selatan dan Pusat Data Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah
Jaringan Intra Pemerintah Kabupaten Timor
5 Reliability
Tengah Selatan dan Pusat Data Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah.
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022
Badan Kepegawaian dan Pengembangan
6 Recoverability
Sumber Daya Manusia Daerah
Badan Kepegawaian dan Pengembangan
7 Maintainability
Sumber Daya Manusia Daerah
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
8 Serviceability Daya Manusia Daerah dan Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Jaringan Intra Pemerintah Kabupaten Timor
9 Security
Tengah Selatan

Transition Requirements (Persyaratan Transisi)


{Bagian ini menjelaskan non functional requirement untuk proyek ini, contoh seperti berikut}

# Jenis Persyaratan Fungsional Prioritas

Kemampuan dalam menggunakan teknologi


1 Sosialiasi dan Pelatihan
baru penguasaan terhadap penggunaan
teknologi
Perilaku pengguna Penerimaan teknologi terhadap teknologi yang
2
teknologi diimplementasikan
OPD berkomitmen dalam penerapan teknologi
3 Komitmen
baru yang menjadi budaya organisasi

Persyaratan Teknikal / Teknologi (Technical Requirement)

● Penyedia Layanan (software)


ASP (Microsoft)
SQL Server (Database)
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

Penyedia layanan (hardware)


1. PC Server
2. Kabel Fiber Optic, kabel UTP, Wireless Radio transmitter, menara telekomunikasi
3. Genset.

● Pengguna Layanan (software)


Browser (Google Chrome, mozzila, dll)

Pengguna Layanan (hardware)


Ponsel/laptop yang memiliki browser untuk berselancar di internet

7. Analisis Risiko Proyek


Catatan: Jika ada dokumen Business Requirement untuk proyek ini, maka analisis risiko proyek dapat
diambil dari dokumen tersebut dan ditambahkan analisis risiko sesuai solusi dalam business case ini

Tingkat Kemungkinan

Tingkat Dampak Deskripsi


1 Sangat Kecil Hampir tidak mungkin terjadi
2 Kecil Kemungkinan Kecil terjadi
3 Sedang Kemungkinan terjadi dan tidak terjadi sama
4 Besar Kemungkinan besar terjadi
5 Sangat Besar Hampir pasti terjadi

Tingkat Dampak

Tingkat Dampak Deskripsi


1 Tidak Signifikan Dampak yang sangat kecil atau tidak penting atau sangat sedikit
perlu pelatihan atau bahkan tidak butuh pelatihan
2 Kecil Tidak terlalu penting atau bernilai, tidak terlalu serius, tidak
menyebabkan banyak masalah atau kerusakan
3 Sedang Cukup bessar atau punya pengaruh untuk mendapat perhatian
4 Besar Sangat buruk, serius, atau kerusakan yang tidak dikehendaki
5 Bencana Dampak yang menggagalkan pencapaian sasaran
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

Tingkat Risiko

Risk rating Description Action


> 16 Sangat Tinggi Perlu aksi perbaikan segera
9 - 16 Tinggi Perlu aksi perbaikan dalam 1 bulan
4-9 Sedang Perlu aksi perbaikan dalam 3 bulan
1-4 Rendah Tidak perlu ada aski perbaikan

Tingkat Risiko = Tingkat Kemungkinan x Tingkat Dampak

Catatan: (informasi dibawah ini hanya sebagai contoh dan dihapus ketika membuat laporan)

1. Risiko Operasional: Tidak adanya sosialisasi dan pelatihan dalam implementasi LMS baik
bagi admin maupun user.

2. Risiko Jadwal: Ketika terjadinya pergeseran jadwal pembelajaran, maka akan


terjadinya keterlambatan dari suatu keputusan yang ingin dicapai.

3. Risiko Anggaran: Estimasi anggaran yang salah atau perluasan ruang lingkup Proyek
mengarah pada Risiko Anggaran / Biaya. Risiko ini dapat menyebabkan keterlambatan
penyampaian proyek atau kadang-kadang bahkan penutupan proyek yang tidak
lengkap.
4. Risiko Bisnis: Tidak tersedianya kontrak atau pesanan pembelian pada awal proyek atau
keterlambatan dalam menerima input yang tepat dari pelanggan atau analis bisnis dapat
menyebabkan risiko bisnis.
5. Risiko Lingkungan Teknis: Ini adalah risiko yang terkait dengan lingkungan tempat
klien dan pelanggan bekerja. Misalnya, perubahan lingkungan pengembangan atau
produksi atau pengujian yang terus-menerus dapat menyebabkan risiko ini.

6. Risiko Keamanan Informasi: Risiko yang terkait dengan keamanan informasi


seperti kerahasiaan atau integritas data pribadi / bisnis pelanggan. Kegagalan hak
akses / hak istimewa akan menyebabkan kebocoran data rahasia.
7. Risiko Programatik: Risiko eksternal di luar batas operasional. Ini berada di luar
kendali program. Kejadian eksternal ini dapat berupa Kehabisan dana atau Mengubah
strategi dan prioritas produk pelanggan atau perubahan aturan Pemerintah dll.
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

8. Risiko Infrastruktur: Perencanaan infrastruktur / sumber daya yang tidak tepat


dapat menyebabkan risiko terkait dengan konektivitas jaringan yang lambat atau
kegagalan konektivitas di kedua klien dan lokasi pelanggan. Jadi, penting untuk
melakukan perencanaan infrastruktur yang tepat untuk pengembangan proyek yang
efisien.
9. Risiko Proses dan Kualitas: Risiko ini terjadi karena

● Aplikasi yang salah dari proses panduan penyesuaian dan penyimpangan

● Karyawan baru yang dialokasikan untuk proyek tidak dilatih dalam proses
kualitas dan prosedur yang diadopsi oleh organisasi
10. Risiko SumberDaya: Risiko ini tergantung pada faktor-faktor seperti Jadwal, Staf,
Anggaran, dan Fasilitas. Manajemen yang tidak tepat dari salah satu faktor ini
mengarah pada risiko sumber daya.

11. Risiko Pemasok (Supplier): Jenis risiko ini dapat terjadi ketika beberapa pemasok
pihak ketiga terlibat dalam pengembangan proyek. Risiko ini terjadi karena kemampuan
pemasok yang tidak pasti atau tidak memadai.
12. Risiko Teknologi: Ini terkait dengan perubahan lengkap dalam teknologi atau pengenalan
teknologi baru.
13. Risiko Teknis dan Arsitektur: Jenis risiko ini umumnya menyebabkan kegagalan
fungsionalitas dan kinerja. Ini membahas perangkat keras dan perangkat lunak &
peralatan pendukung yang digunakan dalam proyek. Risiko untuk kategori ini mungkin
karena - Kapasitas, Kesesuaian, kegunaan, Keakraban, Keandalan, Dukungan Sistem
dan kemampuan pengiriman.

1. Analisis Risiko Proyek[1]


Catatan: Jika ada dokumen Business Requirement untuk proyek ini, maka analisis risiko proyek dapat
diambil dari dokumen tersebut dan ditambahkan analisis risiko sesuai solusi dalam business case ini

Tingkat Kemungkinan
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

Ti ngkat Dampak Deskripsi

1 Sangat Hampir tidak mungkin terjadi


Kecil

2 Kecil Kemungkinan Kecil terjadi

3 Sedang Kemungkinan terjadi dan tidak terjadi sama

4 Besar Kemungkinan besar terjadi

5 Sangat Hampir pasti terjadi


Besar

Tingkat Dampak

Ti ng ka t Dampak Deskripsi

1 Tidak Dampak yang sangat kecil atau tidak penting atau


Signifikan sangat sedikit perlu pelatihan atau bahkan tidak
butuh pelatihan

2 Kecil Tidak terlalu penting atau bernilai, tidak terlalu


serius, tidak menyebabkan banyak masalah atau
kerusakan

3 Sedang Cukup bessar atau punya pengaruh untuk mendapat


perhatian

4 Besar Sangat buruk, serius, atau kerusakan yang tidak


dikehendaki

5 Bencana Dampak yang menggagalkan pencapaian sasaran


Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

Tingkat Risiko

Risk rating Descript ion Action

> 16 Sangat Perlu aksi perbaikan segera


Tinggi

9 - 16 Tinggi Perlu aksi perbaikan dalam 1 bulan

4-9 Sedang Perlu aksi perbaikan dalam 3 bulan

1-4 Rendah Tidak perlu ada aski perbaikan

Tingkat Risiko = Tingkat Kemungkinan x Tingkat Dampak

Catatan: (informasi dibawah ini hanya sebagai contoh dan dihapus ketika membuat laporan)

1. Risiko Operasional: Tidak adanya sosialisasi dan pelatihan dalam implementasi


LMS baik bagi admin maupun user.

2. Risiko Jadwal: Ketika terjadinya pergeseran jadwal pembelajaran, maka


akan terjadinya keterlambatan dari suatu keputusan yang ingin dicapai.

3. Risiko Anggaran: Estimasi anggaran yang salah atau perluasan ruang lingkup
Proyek mengarah pada Risiko Anggaran / Biaya. Risiko ini dapat menyebabkan
keterlambatan penyampaian proyek atau kadang-kadang bahkan penutupan proyek
yang tidak lengkap.
4. Risiko Bisnis: Tidak tersedianya kontrak atau pesanan pembelian pada awal proyek
atau keterlambatan dalam menerima input yang tepat dari pelanggan atau analis
bisnis dapat menyebabkan risiko bisnis.
5. Risiko Lingkungan Teknis: Ini adalah risiko yang terkait dengan lingkungan tempat
klien dan pelanggan bekerja. Misalnya, perubahan lingkungan pengembangan atau
produksi atau pengujian yang terus-menerus dapat menyebabkan risiko ini.
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

6. Risiko Keamanan Informasi: Risiko yang terkait dengan keamanan informasi


seperti kerahasiaan atau integritas data pribadi / bisnis pelanggan. Kegagalan
hak akses / hak istimewa akan menyebabkan kebocoran data rahasia.
7. Risiko Programatik: Risiko eksternal di luar batas operasional. Ini berada di
luar kendali program. Kejadian eksternal ini dapat berupa Kehabisan dana atau
Mengubah strategi dan prioritas produk pelanggan atau perubahan aturan
Pemerintah dll.

8. Risiko Infrastruktur: Perencanaan infrastruktur / sumber daya yang tidak tepat


dapat menyebabkan risiko terkait dengan konektivitas jaringan yang lambat atau
kegagalan konektivitas di kedua klien dan lokasi pelanggan. Jadi, penting untuk
melakukan perencanaan infrastruktur yang tepat untuk pengembangan proyek
yang efisien.
9. Risiko Proses dan Kualitas: Risiko ini terjadi karena
● Aplikasi yang salah dari proses panduan penyesuaian dan penyimpangan
● Karyawan baru yang dialokasikan untuk proyek tidak dilatih dalam proses
kualitas dan prosedur yang diadopsi oleh organisasi
10. Risiko SumberDaya: Risiko ini tergantung pada faktor-faktor seperti Jadwal, Staf,
Anggaran, dan Fasilitas. Manajemen yang tidak tepat dari salah satu faktor ini
mengarah pada risiko sumber daya.
11. Risiko Pemasok (Supplier): Jenis risiko ini dapat terjadi ketika beberapa pemasok
pihak ketiga terlibat dalam pengembangan proyek. Risiko ini terjadi karena
kemampuan pemasok yang tidak pasti atau tidak memadai.
12. Risiko Teknologi: Ini terkait dengan perubahan lengkap dalam teknologi atau
pengenalan teknologi baru.
13. Risiko Teknis dan Arsitektur: Jenis risiko ini umumnya menyebabkan kegagalan
fungsionalitas dan kinerja. Ini membahas perangkat keras dan perangkat lunak
&

peralatan pendukung yang digunakan dalam proyek. Risiko untuk kategori ini
mungkin karena - Kapasitas, Kesesuaian, kegunaan, Keakraban, Keandalan,
Dukungan Sistem dan kemampuan pengiriman.
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

Project Risk Register (Daftar Risiko Proyek)[2]

Kategori Risiko Kemungk inan Damp ak Tingkat


Risiko
Teknol ogi
Tidak bisa Kecil Tinggi Sedang
menggun akan
teknologi baru
Teknol ogi
Panduan teknologi Kecil Tidak signifikan Rendah
menggun akan
bahasa Jerman
Risiko Infrastr
Rusak Sedang Benca na Tinggi
uktur

Perang kat
Error Kecil Benca na Tinggi
Lunak

Project Risk Mitigation (Mitigasi Risiko Proyek)[3]

ID Aksi / Mitigasi

Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan terhadap para pengguna LMS


R-1

Menterjemahkan semua buku panduan dalam Bahasa Indonesia


R-2

Mencadangkan peralatan
R-3

Backup data dan pengembangan perangkat lunak


R-4

2.Tinjauan Proyek
Deskripsi Proyek[4]
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022
Learning Manajemen Sistem (LMS) yang digagas dan dibuat oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, merupakan suatu sistem
aplikasi yang dirancang untuk menggantikan metode pelaksanaan pembelajaran yang selama ini dilakukan
secara konvensional menjadi suatu pelaksanaan pembelajaran yang terotomatisasi dan terdigitalisasi.
Pengimplementasian LMS akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan suatu pembelajaran
yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah sebagai
pelaksana pembelajaran.

Selain efisiensi dari sisi anggaran dalam pelaksanaan pembelajaran, LMS akan menggantikan metode
pengarsipan dokumen pembelajaran yang selama ini membutuhkan ruang dan tempat secara fisik, menjadi
terdigitalisasi.

Objektif[5]
Proyek WP secara langsung mendukung beberapa tujuan dan sasaran perusahaan yang ditetapkan oleh
Smith Consulting. Tabel berikut mencantumkan sasaran dan sasaran bisnis yang didukung oleh Proyek WP
dan bagaimana mendukungnya:

Objektif Bisnis Deskripsi

Pelaporan tepat LMS akan meningkatkan efisiensi dokumentasi dari suatu


waktu dan akurat pembelajaran

Tingkatkan efisiensi staf Kuantitas SDM yang dibutuhkan dalam penyelenggaran


pembelajaran akan semakin efisien

Mengurangi pergantian LMS akan mengoptimalkan pelaksanaan tugas para pegawai


karyawan dalam menyelenggarakan pembelajaran, sehingga
meringankan beban kerja pegawai lainnya dan
memfokuskannya pada bidang tugas lainnya yang dapat
dikerjakan
Mengurangi biaya Biaya pelaksanaan pembelajaran yang berkurang
overhead

Stakeholder Project (Pemangku Kepentingan


Proyek[6] )
Stakeholder (nama jabatan) Peran dalam proyek

Badan Kepegawaian dan Penyelenggara suatu pembelajaran,


.Pengembangan Sumber Daya dan peserta pembelajaran
Manusia Daerah
Badan Kepegawaian dan Penyedia layanan
.Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah

Masyarakat umum Peserta pembelajaran/pengguna


. layanan pembelajaran
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

Kinerja Proyek[7]
Sumber Daya Utama / Ukuran Kinerja
Proses / Layanan

Pelaporan Tingkat efisiensi dan efektivitas pelaporan dari suatu


pembelajaran yang dilaksanakan, dan tersedia setiap saat.

Admin masukan Keefektivan admin dari OPD pelaksana mempersiapkan


Data pembelajaran dan tepat waktu

Perawatan Penurunan biaya perawatan LMS, maupun selang waktu


Perangkat Lunak dan perbaikan, sehingga dapat mengurangi beban karyawan.
Sistem

Sumber daya staf Semakin berkurang beban kerja, dan efisiensi kuantitas pegawai
yang bekerja

Asumsi Proyek[8]
● Seluruh admin di tiap OPD akan diberikan pelatihan, dan para user di tiap OPD diberikan
sosialisasi
● Tersedianya dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan
● Tersedianya dana untuk pengadaan perangkat lunak dan perangkat keras yang mendukung
berjalannya LMS
● Keseluruhan Kepala OPD mendukung dan konsisten dalam penggunaan teknologi baru

Batasan Proyek[9]
● Karena terbatasnya SDM dalam implementasi LMS, karena diinovasi oleh Bidang Aplikasi dan
Informatika pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

● Karena implementasi LMS akan dilakukan secara internal oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah dan bukan oleh pengembang atau vendor produk,
akan ada dukungan terbatas dari penyedia perangkat keras / perangkat lunak;
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

● Karena keterbatasan aliran listrik yang dipasok PLN selama ini, maka dibutuhkan instalasi dan
peralatan tambahan sebagai pasokan energi listrik cadangan.

Project Milestones[10]
Milestones/Deliverables Target Date

Project Charter 06/07/2022

Project Plan Review and Completion 10/07/2022

Project Kickoff 12/07/2020

Phase I Complete 20/07/2022

Phase II Complete 01/08/2022

Phase III Complete 10/08/2022

Phase IV Complete 20/08/2022

Phase V Complete 30/08/2022

Closeout/Project Completion 20/09/2022


Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

3. Cost Benefits Analysis[11]

2021 2022

Rp ‘000 Rp ’000

BENEFITS

3 Meningkatkan efisiensi waktu 17 286.


5 pembelajaran 2.1 6
%
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

32% Meningkatkan efektivitas pembelaran 14 154.

1 Mengurangi ruang pengarsipan 11 119.


2 9.9 9
%

9 Meningkatkan kontrol operasional 9.3 27.8


%

1 Mengurangi biaya ATK 50. 65.7


2 5
%

TOTALManfaat 61 783.
2.1 3

CAPITAL
EXPENDITURE

New Hardware and 393. 9 168. 7


Software

System Development 5000

Hardware Replacement

System Deployment 96. 7 48. 4

Contingency 34. 0 91. 8

Shared Services 40. 4

Core Team – Quality 21. 0


Assurance

TOTAL CAPEX 1, 085. 9 236. 9

OPERATING EXPENDITURE
11% Telecomm Running Costs 58.4 59.3

Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan


Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

10% Technical Support & 75.0


Maintenance

5% Bar-code Printing Expenses 36.1 32.5

3% Hardware Maintenance 20.3

2% On-going System Support 18.7 18.0

2% Training Expenses–Local 56.3


Support Teams

1% Pilot Test Costs 42.2

1% Roll Out Costs 15.3

35% TOTAL OPEX 227.1 205.2


Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

10. Persetujuan[12]

Nama Penerima Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Tonuda Kepala Bidang 30-11-2022


Pengembangan Aparatur
dan Fasilitasi Kelembagaan
Profesi ASN

Bagian ini menjelaskan risiko yang mungkin terjadi saat implementasi proyek/sistem/inisiasi

penentuan risk category juga bisa mengacu pada penentuan profil resiko yang berlaku pada instansi anda
masing-masing (jika instansi ybs memiliki risk criteria tersendiri)

Berisikan daftar resiko yang mungkin dapat terjadi dalam pengembangan proyek.sistem/inisiasi, dibuatkan dalam
bentuk list dan dikategorisasi berdasarkan risk category

penentuan daftar resiko dan risk category juga bisa mengacu pada penentuan profil resiko yang berlaku pada
instansi anda masing-masing (jika instansi ybs memiliki risk criteria tersendiri)

Bagian ini menjelaskan mitigasi untuk setiap risiko yang telah anda daftarkan pada daftar resiko proyek
sebelumnya

Bagian ini menjelaskan pendekatan yang akan digunakan proyek untuk mengatasi masalah bisnis. Ini termasuk apa
yang akan terdiri dari proyek, deskripsi umum tentang bagaimana proyek itu akan dilaksanakan, dan tujuan dari
itu.

Bagian ini mencantumkan tujuan dan sasaran bisnis yang didukung oleh proyek dan bagaimana proyek akan
mengatasinya

Bagian ini menjelaskan stakeholder yang terlibat dan perannya

Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang akan digunakan untuk mengukur kinerja dan hasil proyek terkait
dengan sumber daya utama, proses, atau layanan

Bagian ini berisi daftar asumsi awal untuk proyek yang diusulkan.
Badan Kepegawaian dan Oleh: Versi : 0.1 – tentukan
Pengembangan Sumber Daya IT BA versioning dokumen anda
Manusia Daerah
Business Case Tanggal : 30 Juni 2022

Ketika proyek dipilih dan bergerak ke perencanaan proyek yang terperinci, daftar asumsi kemungkinan besar akan
tumbuh ketika rencana proyek dikembangkan.

Bagian ini berisi daftar hambatan awal untuk proyek yang diusulkan.

Ketika proyek dipilih dan bergerak ke perencanaan proyek yang terperinci, daftar kendala kemungkinan besar akan
tumbuh ketika rencana proyek dikembangkan.

Bagian ini berisi daftar tonggak utama proyek dan tanggal penyelesaian target mereka.

Karena ini adalah kasus bisnis, tonggak dan target tanggal ini bersifat umum dan sama sekali tidak final.

Penting untuk dicatat jika terjadi percepatan kemajuan pelaksanaan pada masing-masing milestone, maka target
bisa saja dilakukan modifikasi kembali untuk mempercepat terselesaikannya seluruh milestone proyek/

Penentuan perhitungan seberapa besar benefit yang diperoleh berbanding dengan cost akan didokumentasikan
disini.

Gunanya agar anda mendapatkan gambaran apakah proyek/sistem/inisiasi yang anda lakukan apakah memberi
manfaat pada kelangsungan bisnis secara biaya.

Bentuk dan model perhitungan cost and benefits analysis dapat disesuaikan dengan case yang telah anda buat,
sehingga model serta komponen yang disajikan terntu dapat berbeda dari contoh yang diberikan.

Kasus bisnis adalah dokumen yang persetujuannya diberikan atau ditolak untuk dapat dilanjutkan sebagai bentuk
realisasi pelaksanaan proyek.

Oleh karena itu, dokumen tersebut harus menerima persetujuan atau penolakan dari dewan peninjau eksekutifnya

Anda mungkin juga menyukai