Pahlaw Nama
Nst
: Nabihan Al Mujaddid Ahmad
an Kelas : IV A
DAFTAR ISI
A. Asal Usul
B. Kisah Perlawanan
C. Akhir Hidup
A. Asal Usul
B. Kisah Perlawanan
C. Akhir Hidup
BAB I
1. Pangeran Diponegoro
A. Asal usul
Pangeran Diponegoro lahir di Yogyakarta pada jumat 11 November 1785
dari ibu yang merupakan seorang selir bernama R.A. Mangkarawati, dan ayahnya
yang bernama Gusti Raden Mas Surojo, yang di kemudian hari naik tahta bergelar
Hamengkubuwono III.
B. Kisah Perlawanan
Perang Diponegoro
C. Akhir Hidup
BAB II
2. KH Hasyim Asy’ari
A. Asal usul
B. Kisah Perlawanan
Demikian juga pada masa penjajahan Jepang, beliau tetap giat membangkitkan
semangat juang generasi muda dan ikut serta dalam perjuangan pada front
terdepan. Hal ini menyebabkan tentara Jepang marah besar dan menangkap
Hasyim Asy’ari dan dimasukkan kedalam penjara. Lalu diasingkan ke Mojokerto
untuk ditahan bersama-sama dengan pejuang lainnya. Berbulan-bulan lamanya
beliau ditahan, namun tidak menyurutkan semangat perjuangannya bahkan justru
semakin menambah energi baru dalam merebut kemerdekaan.
C. Akhir Hidup
Pada tanggal 25 Juli 1947, (07 Ramadhan 1366 H). pada pukul 03.00 pagi,
pejuang besar dan pendidik sejati ini, kembali menemui Tuhannya. Kepergian
beliau ketempat peristirahatan terakhir, diantarkan dengan belasungkawa yang
amat dalam dari hampir seluruh lapisan masyarakat, terutama dari para pejabat
sipil maupun militer, kawan seperjuangan, para ulama, warga NU, dan khususnya
para santri Tebuireng. Umat Islam telah kehilangan pemimpin besarnya yang kini
berbaring di pusara dalam Pesantren Tebuireng. Ketika kita melihat pusaranya
maka tentu akan tergambar betapa agung sosok ulama kharismatik yang telah
memberikan sesuatu yang berharga untuk bangsa besar ini. Semoga pemikiran
dan perjuangan dilanjutkan generasai berikutnya dalam membangun bangsa ini.
BAB III
3. KH Ahmad Dahlan
A. Asal usul
Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868, Nama kecil KH
Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwis. Ia merupakan anak keempat dari tujuh
orang bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik
bungsunya.
B. Kisah Perlawanan
Sosok Ahmad Dahlan melekat erat dalam kisah perjalanan Indonesia. 'Sang
Pencerah' yang berasal dari Kauman, Yogyakarta, ini merupakan pendiri
Muhammadiyah, salah satu ormas terbesar di Indonesia yang banyak berperan di
bidang sosial, pendidikan dan kesehatan.
Dari berbagai sumber, Senin (27/7/2015), Ahmad Dahlan lahir dari Yogyakarta
pada 1 Agustus tahun 1868. Dahlan muda, yang dikenal dengan nama
Muhammad Darwis, pada umur 15 tahun berangkat menuju Makkah untuk
menunaikan ibadah haji dan belajar agama.
Lahir dari orang tua yang kental dengan ilmu keagamaan, Ahmad Dahlan
mengikuti jejak ayahnya, K.H Abu Bakar, yang merupakan ulama masjid
kesultanan Yogyakarta. Selama di Mekkah, Ahmad Dahlan belajar dari Syeh
Ahmad Khatib dan ulama-ulama lainnya dan mempelajari pemikiran dari
Muhammad Abduh, Abdil Wahhab, Jamaluddin Al-Afghani,dan Rasyid Ridha.
Setelah kembali ke tanah air, Ahmad Dahlan menikah dengan Siti Walidah yang
kelak menjadi pahlawan nasional. Siti walidah merupakan pendiri dari gerakan
perempuan Aisyiah. Ajaran yang dikembangkan Ahmad Dahlan adalah berfokus
pada sunnah dan Alquran.
Dakwah yang dilakukan oleh Ahmad Dahlan tidaklah selalu mulus. Pertentangan
dan penolakan hingga ancaman pembunuhan dialami Dahlan dalam
mengembangkan Muhammadiyah. Ketika surat permohonan pembentukan
badan hukum Muhammadiyah dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda, Ahmad
Dahlan hanya dapat melakukan aktivitasnya di Yogyakarta.
C. Akhir Hidup
Pada usia 54 tahun, tepatnya pada tanggal 23 Februari 1923, Kiai Haji Akhmad
Dahlan wafat di Yogyakarta. Beliau kemudian dimakamkan di kampung
Karangkajen, Brontokusuman, wilayah bernama Mergangsan di Yogyakarta.