Anda di halaman 1dari 7

BAB 9 (ANGKATAN KERJA)

A. Pengertian Angkatan Kerja


Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah
bekerja, belum bekerja, atau sedang mencari pekerjaan. Menurut ketentuan
pemerintah Indonesia, penduduk yang sudah memasuki usia kerja adalah mereka yang
berusia minimal 15 tahun sampai 65 tahun. Definisi angkatan kerja adalah penduduk
yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja, belum bekerja, atau sedang
mencari pekerjaan. Namun, tidak semua penduduk yang memasuki usia tadi disebut
angkatan kerja. Sebab penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak
termasuk dalam kelompok angkatan kerja, seperti ibu rumah tangga, pelajar, dan
mahasiswa, serta penerima pendapatan.
B. Jenis-jenis serta klasifikasi angkatan kerja 
Angkatan kerja dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Bukan Angkatan Kerja. Penduduk dengan usia produktif yang tidak bersedia bekerja
atau belum bekerja. Contoh: pelajar dan mahasiswa yang masih menjalankan studi,
ibu rumah tangga, maupun pensiunan.
2. Angkatan Kerja. Penduduk dengan usia produktif yang sudah mempunyai pekerjaan
atau sedang mencari pekerjaan.

 Jenis Angkatan Kerja Berdasarkan Pekerjaannya

1. Pekerja Penuh. Angkatan kerja pekerja penuh adalah seseorang yang memiliki
pekerjaan dengan jam kerja sekitar 8-10 jam per hari. Angkatan kerja yang termasuk
golongan bekerja adalah mereka yang selama satu minggu melakukan pekerjaan
untuk mendapatkan penghasilan.
2. Setengah Menganggur. Angkatan kerja setengah menganggur adalah pekerja yang
menggunakan waktu kerjanya yang kurang dapat ditinjau dari segi produktivitas, jam
kerja dan juga pendapatan.
3. Pengangguran. Angkatan kerja pengangguran adalah seseorang yang termasuk ke
dalam kategori angkatan kerja dari segi usia produktif, tetapi mereka tidak
mempunyai sebuah pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan.

 Klasifikasi angkatan kerja


1. ANGKA AKTIVITAS KASAR (CRUDE ACTIVITY RATE)
Angka aktivitas kasar adalah jumlah angkatan kerja dibagi dengan jumlah seluruh
penduduk 15 tahun ke atas dan dinyatakan dalam persentase. Angka ini dikatakan kasar
sebab belum mencerminkan faktorfaktor yang memengaruhi jumlah angkatan kerja, antara
lain komposisi umur penduduk dan jenis kelamin.
2. ANGKA AKTIVITAS MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN (AGE-
SEX-SPECIFIC ACTIVITY RATE) 
Perhitungan ini paling banyak dipakai dalam analisis ketenagakerjaan dan biasa disebut
dengan angka partisipasi angkatan kerja (APAK) menurut umur dan jenis kelamin.
Angka ini merupakan angak dasar (basic rates) yang dipelajari dan menjadi dasar untuk
membuat proyeksi angkatan kerja. APAK selanjutnya dapat dipecah menurut tingkat
pendidikan, status perkawinan, tempat tinggal apakah di perkotaan atau pedesaan, dan
lain-lain.
3. ANGKA AKTIVITAS MENURUT JENIS KELAMIN (SEX-SPECIFIC
ACTIVITY RATE) 
Angka aktivitas menurut jenis kelamin adalah jika angka aktivitas (atau angka
partisipasi) disajikan untuk laki-laki dan untuk perempuan. Dilihat dari perbedaan,
biasanya angka aktivitas untuk laki-laki lebih tinggi daripada angka aktivitas untuk
perempuan.

C. Dampak yang ditimbulkan dari meledaknya angkatan kerja

Faktor-Faktor Penyebab Ledakan Penduduk


faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ledakan penduduk adalah :

1. Tingkat kematian yang menurun.


2. Tingkat kelahiran yang tinggi.
3. Adanya pernikahan dini. Pernikahan dini, yang juga dikenal dengan istilah pernikahan
muda, dapat menyebabkan ledakan penduduk karena nantinya akan turut
meningkatkan jumlah kelahiran, terutama jika program keluarga berencana belum
berjalan maksimal.  

Dampak Negatif Ledakan Penduduk


ledakan penduduk – khususnya yang tidak terkendali – tentu memiliki dampak negatif,
berikut ini merupakan dampak negatif yang timbul dari ledakan penduduk: 
1. Tingkat kemiskinan semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk yang cepat
tidak diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi.
2. Kekurangan pangan, sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang
dengan jumlah lahan untuk memproduksi pangan. 
3. Timbulnya permukiman atau daerah kumuh di perkotaan sebagai akibat mahalnya
harga tanah dan rumah.
4. Pemerintah mengalami kesulitan menyediakan sarana kebutuhan masyarakat seperti
sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan perumahan karena lokasi yang sudah padat
oleh pemukiman penduduk dan jumlah dana yang besar. 
5. Meningkatnya kebutuhan ruang dan lingkungan hidup.
6. Tidak seimbangnya kebutuhan akan lapangan pekerjaan dengan pertumbuhan
penduduk yang jika dibiarkan lebih lanjut akan menyebabkan masalah sosial lainnya,
seperti kemiskinan dan konflik antar penduduk. 

Cara Mengatasi Ledakan Penduduk


Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi ledakan (Wahhab, 2020) pendudukadalah
sebagai berikut :

1. Melaksanakn program KB
2. Menggalakkan program transmigrasi
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (seperti pelatihan di bidang soft skill
ataupun hard skill)
4. Memperluas lapangan kerja

D. Faktor pendukung untuk memaksimalkan angkatan kerja


Peningkatan produktivitas pegawai dalam suatu organisasi dapat dilakuan dengan
memperhatikan dan meningkatkan faktor-faktor. Sedarmayanti dalam Makawimbang
(2012: 217) akan menjelaskan beberapa hal mengenai penghayatan yang mempengaruhi
producativitas tersebut. Pegawai yang disiplin akan memperhatikan pentingnya waktu
dalam menyelesaikan pekerjaan. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa
tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini
mendorong gairah kerja, semangat kerja dan terwujudnya tujuan organisasi, karyawan
dan masyarakat. Menurut Hasibuan (2005: 193-194) kedisiplinan merupakan fungsi
operatif MSDM yang terpenting.
BAB 10 (PROYEKSI PENDUDUK)

Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis


umur dan jenis kelmain) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah
perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi.
komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk:
1. Kematian 

2. Kelahiran 

3.perpindahan (migrasi )

proyeksi mengenai jumlah struktur penduduk  persyaratan  perencanaan pembangunan:


 i Bidang pangan : menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai dengan gizi serta
susunan penduduk menurut umur.
 Di bidang kesehatan : menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan tempat tidur di
rumah sakit-rumah sakit yang diperlukan selama periode proyeksi.
 Di bidang Tenaga Kerja : menentukan jumlah angkatan kerja, penyediaan lapangan
kerja yang erat hubunganya dengan proyeksi tentang kemungkinan perencanaan untuk
memperhitungkan perubahan tingkat pendidikan, skilled dan pengalaman dari tenaga
kerja.
 Di bidang Pendidikan : proyeksi penduduk dipakai sebagai dasar untuk memperkirakan
jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru gedung-gedung sekolah,
pendidikan pada masa yang akan datang.
 Di bidang Produksi Barang dan Jasa : Dengan proyeksi angkatan kerja dalam
hubunganya dengan data mengenai produktivitas merupakan dasar estimasi produksi
barang-barang dan jasa dimasa mendatang
 Enis perkiraan penduduk
a.Intercensal
Intercensal disebut pula interpolasi adalah suatu perkiraan mengenai keadaan penduduk
diantara 2 sensus yang kita ketahui, jadi hasil kedua sensus diperhitung kan.
b.  Postecensal estimated
Postecensal estimated adalah perkiraan mengenai penduduk seseudah census.
Prinsipnya juga sama, yaitu pertambahan penduduk adalah linear.

c.  Projection
Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir).Disini perkirakan
penduduk tidak hanya beberapa tahun sesudah sensus tetapi mungkin sampai beberapa
puluh tahun sesudah sensus.

 Syarat melakukan proyeksi penduduk


1.      Distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan
prorating dan adjustment.
2.     Menentukan level of mortality suautu  penduduk tertentu.
3.      Mengestimasikan pola fertilitasi (ASFR)
4.      Menetukan rasio jenis kelamin saat lahir ( ratio atbirth )
5.      Menentukanpola migrasi ( proporsi migrasi menurut umur )

Metode Yang Digunakan dalam  Proyeksi Penduduk

 a. Mathematical method
Pada matematical method digunakan kalau kita tidak mengetahui data tentang
komponen pertumbuhan penduduk, di sisni dianggap yang digunakan hanyalah
penduduk keseluruhan.
 b. Metode Komponen
Untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada waktu yang akan datang dalam jangka
waktu relatif pendek dapat dilakukan baik dengan menggunakan metode matematika
maupun metoda komponen karena hasil secara total ( jumlah penduduk keseluruhan )
hampir tak ada perbedaan. Akan tetapi apabila proyeksi penduduk dalam jangka yang
lebih panjang ( lebih dari lima tahun ) maka perbedaan hasil proyeksi makin berarti.
 Rumus proyeksi penduduk
A.Rumus Aritmatika Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menganggap
jumlah penduduk setiap tahun adalah sama.Pn = Po (1 + r . n)

B.Rumus Geometrik Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menggunakan


dasar bunga majemuk pertumbuhan penduduk (bunga berbunga).Pn = Po (1 + r)n
C.Rumus Eksponensial Pn = Po . er . n

Keterangan
Pn = jumlah penduduk setelah n tahun kedepan
Po = jumlah penduduk pada awal tahun
r = angka pertumbuhan penduduk
n = jangka waktu dalam tahun
e = bilangan eksponensial = 2,7182818

BAB 11 REDISTRIBUSI

Redistribusi adalah pendistribusian kembali pendapatan masyarakat kelompok kaya kepada


masyarakat kelompok miskin, baik yang berasal dari pajak, maupun pungutan-pungutan lain.
Dalam Pembukaan UUD 1945, disebutkan bahwa salah satu tujuannya adalah untuk
memajukan kesejahteraan umum.

Faktor Pendukung dari Kebijakan Redistribusi Penduduk

1. Faktor ekonomi, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor


pertanian, sedang para petani pada Jawa rata-rata hanya mempunyai huma 0,3 hektar.
Idealnya petani paling sedikit wajib memiliki 2 hektar huma. Bahkan, poly
petani di Jawa yg tidak memiliki lahan sehingga terdapat banyak
pengangguran tidak jelas, sedang pulau lain kekurangan energi buat
mengolah lahan.
2. Faktor lain dilaksanakannya transmigrasi merupakan karena bencana alam,
daerahnya rawan terhadap bencana alam, daerahnya terkena proyek
pembangunan contohnya akan dibangun waduk.

Faktor Penghambat dari Kebijakan Redistribusi Penduduk

1. Berkembangnya sektor ekonomi informal seperti pedagang kaki 5,


penjual
koran, home industri serta lain-lain menjadi cara lain menanggulangi
pengangguran secara mandiri.
2. Maraknya ekspansi kesempatan bekerja diluar
negeri pula merupakan salah
satu yg dapat menghambat program transmigrasi

Anda mungkin juga menyukai