PROVINSI LAMPUNG
Oleh :
NPM : 17610029
LABORATORIUM HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS MALAHAYATI
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Fakultas : Hukum
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Penguji Utama :Tubagus M. Nasaruddin S.H., M.H. …….........…..
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
NPM : 17610029
Demikian pernyataan ini saya buat dengan keadaan sadar tanpa paksaan dari
pihak manapun.
iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
iv
RIWAYAT HIDUP
v
MOTO
‘Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling
pahit ialah berharap kepada manusia.’
(HR. Thabrani)
(Fiersa Besari)
vi
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan laporan akhir ini, sangat sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan laporan akhir ini, Penulis banyak mengucapkan
terima kasih kepada:
vii
laporan akhir ini. Terima kasih atas ilmu pengetahuan yang diberikan semasa
kuliah.
8. Seluruh staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Malahayati yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang tak ternilai selama penulis menempuh
pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Malahayati.
9. Seluruh Insan KPID Provinsi Lampung yang telah berbagi ilmu serta
membantu selama magang.
10. Fakultas Hukum angkatan 2017 yang sudah menemani semasa kuliah, terima
kasih untuk waktu dan kebersamaannya, semoga silaturahmi kita tetap
terjaga.
11. Kedua orang tua penulis yaitu Bapak Supangat dan Ibu Dewi Haryati serta
kedua kakak saya Okkyawan Dan Deris Alintio, terima kasih atas keringat
dan perjuangan yang telah diberikan untuk membesarkan, yang tidak dapat
dibalas kebaikan yang sudah diberikan, Penulis selalu mendoakan yang
terbaik bagi beliu semua.
12. Kepada teman-teman dekat yang selalu ada disaat suka maupun duka eko,
malik, bagas, ari, tedi, yudha, ryan, rizal, bang redho, bang dedi terima kasih
waktu bersamanya semoga kita selalu berkawan baik.
13. Dedek miftah yang sudah menemani kurang lebih 3 tahun kebelakang terima
kasih atas waktu, tenaga dan pikiran yang kita lalui bersama walaupun
sekarang terputus komunikasi antara kita berdua tapi semua itu hanya perihal
waktu I still love you forever <3
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rizki dan Nikmat bagi keluarga
dan kerabat baik yang tertuliskan ataupun tidak, serta mengizinkan saya untuk
membalas budi baiknya suatu saat nanti. Akhir kata, penulis berharap semoga
penulisan laporan akhir ini dapat bermanfaat untuk kepentingan penelitian, ilmu
pengetahuan dimasa mendatang dan terkhusus di dalam Hukum Tata Negara.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK………………………………………………………………….. xv
ABSTRACK………………………………………………………………… xvi
BAB I
PENDAHULUAN
ix
2. Fungsi, Wewenang, Tugas, dan Kewajiban KPI …………… 14
3. Visi dan Misi KPI …………………………………………….. 15
4. Struktur Organisasi …………………………………………... 15
F. Rumusan Masalah ………………………………………………... 16
G. Teori dan Kerangka Berfikir ……………………………………. 17
1. Teori …………………………………………………………... 17
2. Kerangka Berfikir …………………………………………… 32
H. Metode Penelitian ………………………………………………... 33
1. Jenis Penelitian ………………………………………………. 33
2. Pendekatan Masalah ……………………………………….... 34
3. Sifat Penelitian ……………………………………………….. 34
4. Sifat Penelitian ……………………………………………….. 34
5. Metode Pengambilan Sampling Penelitian …………………. 36
6. Analisis Data …………………………………………………. 36
7. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data …………….. 37
BAB II
KEGIATAN MAGANG
BAB III
x
B. Pencapaian Target 2 ………………………………………………… 53
1. Mengetahui terkait mekanisme pengaduan masyarakat dan tindak
lanjut di KPID Provinsi Lampung……………………………… 54
2. Mekanisme Komisi Penyiaran Indonesia dalam pelaksanaan
pengawasan isi siaran Kampanye………………………………. 55
3. Peranan KPID Provinsi Lampung dalam pengawasan isi siaran
kampanye pilkada serentak tahun 2020 di Provinsi Lampung.. 56
C. Pencapaian Target 3
1. Soft Skill ………………………………………………………….. 69
2. Hard Skill ………………………………………………………… 73
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 77
B. Hambatan ……………………………………………………………. 77
C. Saran ………………………………………………………………… 78
LAMPIRAN ………………………………………………………………… 82
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
PERAN DAN FUNGSI KPID PROVINSI LAMPUNG PADA KAMPANYE
PILKADA SERENTAK TAHUN 2020 DI PROVINSI LAMPUNG
(Studi Kasus Pada Pemilihan Walikota Bandar Lampung Tahun 2020)
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang Peran dan Fungsi KPID Provinsi Lampung
dalam Mengawasi Isi Siaran Kampanye pada Pilkada Serentak Tahun 2020 Di
Provinsi Lampung. Sesuai Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang
Penyiaran, Pada Tahun 2020 Kota Bandar Lampung melakukan Pilkada Serentak.
Kampanye politik biasa dilakukan di media massa seperti televisi dan radio.
Banyak sedikitnya penayangan iklan paslon akan mempengaruhi penilaian
masyarakat terhadapnya. Media massa harus seimbang dalam menayangkan iklan
kampanye. Maka dari itu diperlukan peran KPID Provinsi Lampung dalam
mengawasi isi siaran Kampanye supaya tidak terjadi monopoli media.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam hal Pengawasan isi siaran
Kampanye Komisi Penyiaran Indonesia Daerah melalui kerja sama dengan KPU
dan BAWASLU untuk melakukan Pengawasan melalui dua media elektronik
yaitu Radio dan Televisi (TV lokal), KPID Provinsi Lampung ini sudah berusaha
bekerja dengan maksimal membantu BAWASLU dan KPU agar selama pilkada
berjalan dengan lancar sesuai jam iklan yang sudah dibuat oleh penyelenggara
pemilu kada.
xvi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial,
budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi
mahasiswa harus disiapkan untuk lebih baik sesuai dengan kebutuhan zaman.
Link dan Macth tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga
dengan masa depan yang berubah dengan cepat. Perguruan Tinggi dituntut
untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif
agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan.
1
2
Provinsi di Indonsia yang dimaksud dalam skripsi ini ialah KPID Provinsi
Lampung yang terletak di Jalan Bougenvile No. 8, Rawa Laut, Tanjung
Karang Timur, Rw. Laut, Engal, Kota Bandar Lampung, Lampung 35213.
Merupakan salah satu regulator penyiaran berfungsi mewadahi aspirasi serta
mewakili kepentikan masyarakat akan penyiaran, dengan adanya KPID
Provinsi Lampung juga memperoleh penyelenggaraan penyiaran yang
berkualitas, Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui
dan menilai kenyataan yang sebenarnya tentang pelaksanaan tugas atau
pekerjaan apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak.
tidak hanya sering tapi juga harus menarik dan mudah diingat oleh
masyarakat, Pemberitaan mengenai Partai maupun tokoh juga berpengaruh
terhadap persepsi masyarakat, Misalnya partai mana saja yang sering
melakukan kecurangan atau bertindak anarkis akan dapat di lihat masyarakat
secara aktual, Oleh karena itu opini yang sengaja dibentuk oleh media
menjadi untuk menaikan ataupun menjatukan pamor salah satu kontestan
Pemilu.
B. Tujuan Magang
Tujuan Magang di Perusahan/Instansi Pemerintah/LSM/Lembaga
lainya adalah kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Program “hak
belajar satu semester di luar Program Studi” adalah untuk meningkatkan
kempetensi lulusan, baik soft skill maupun hardskill, agar mahasiswa lebih
siap dan relevan dalam memenuhi suatu kebutuhan zaman, menyiapkan
lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa bangsa yang unggul dan
kepribadian, maka dari itu penulis memiliki tujuan :
8
C. Target Magang
1. Target Magang 1.
a. Mengetahui alasan berdirinya KPID Provinsi Lampung;
b. Mengetahui visi dan misi KPID Provinsi Lampung.
c. Mengetahui tugas, fungsi dan kewenangan KPID Provinsi Lampung;
2. Target Magang 2.
a. Mengetahui terkait mekanisme Pengaduan masyarakat Di KPID
Provinsi Lampung
b. Mengetahui terkait Tindak Lanjut mengenai Pengaduan masyarakat
Di KPID Provinsi Lampung
c. Mengetahui terkait Sanksi yang diberikan terhadap Pelanggaran Radio
atau Televisi
d. Mekanisme Komisi Penyiaran Indonesia dalam pelaksanaan
pengawasan isi siaran Kampanye
e. Peranan KPID Provinsi Lampung dalam pengawasan isi siaran
kampanye pilkada tahun 2020 di Provinsi Lampung
3. Target Magang 3.
a. Soft Skill
1) Kemampuan Berkomunikasi.
2) Bekerja Sama.
4) Bekerja Keras.
5) Kejujuran Integritas.
b. Hard Skill
1) Merumuskan Permasalahan Hukum.
1. Tahap Persiapan
Penulis mencoba mengumpulkan infomasi terkait KPID Provinsi
Lampung baik dari teman, internet, bahkan dari sebuah webinar yang
berkaitan dengan KPID Provinsi Lampung, kemudian penulis
mempersiapkan syarat-syarat administrasi terkait pendaftaran magang,
yaitu mengisi formulir pendaftaran magang, surat keterangan mahasiswa
(SKM), foto copy kartu tanda mahasiswa (KTM), transkip nilai, kartu hasil
studi (KHS) semester VI, pas foto berwarna 2x3 sejumlah 1 lembar dan
3x4 sejumlah 1 lembar.
Sebelum pelaksanaan magang di KPID, penulis dan beberapa
mahasiswa mendapatkan pembekalan tentang magang sekaligus pelepasan
mahasiswa yang akan melaksakan magang oleh fakultas. Kemudian
setelah itu, penulis mengantarkan surat permohonan izin magang di KPID
Provinsi Lampung sekaligus pengenalan dan penyampaian tata tertib
peraturan dikantor KPID Provinsi Lampung.
2. Tahap Pelaksanaan
Penulis melaksanakan program magang pada Bidang
Kelembagaan, Bidang Perizinan, dan Bidang Pembinaan dan Pengawasan
disetiap minggunya. Terhitung sejak tanggal 24 November 2020 sampai
dengan 23 Februari 2021, program magang dilaksanakan selama 62 (enam
puluh dua) hari bukti daftar hadir (terlampir), dan laporan mingguan
(terlampir) selama melaksanakan program magang di KPID Provinsi
10
Lampung penulis bekerja sesuai dengan jadwal jam kerja pada table
sebagai berikut:
Table 1.1 Jadwal Jam Kerja KPID Provinsi Lampung
Hari Kerja Jam Kerja Jam Istirahat
1. Survei lokasi
magang
2. Penulisan TOR
3. Pelaksanaan
kegiatan magang
4. Belajar dan
memahami
kegiatan magang
a. Bidang Kelembagaan
b. Bidang Pembinaan dan Pengawasan
14
c. Bidang Perizinan
2. Fungsi, Wewenang, Tugas, dan Kewajiban KPI
a. Fungsi KPI:
KPI sebagai wujud peran serta masyarakat berfungsi mewadahi
aspirasi serta mewakili kepentingan masyarakat akan penyiaran pasal
3 Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia
Misi
a. Membangun dan memelihara tatanan informasi nasional yang adil,
merata dan seimbang.
b. Membantu mewujudkan infrastruktur bidang penyiaran dan teratur,
serta arus informasi yang harmonis antara pusatdan daerah, antar
wilayah Indonesia, juga antara Indonesia dan dunia internasional.
c. Membangun iklim persaingan usaha di bidang penyiaran yang sehat dan
bermartabat:
d. Mewujudkan program siaran yang sehat, cerdas dan berkualitas, watak,
moral, kemajuan bangsa, persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan
nilai-nilai dan budaya Indonesia.
e. Menetapkan perencanaan dan peraturan serta pengembangan sumber
daya manusia yang menjamin profesionalitas penyiaran.
4. Stuktur Organisasi
KETUA
WAKIL KETUA
F. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran dan fungsi KPID Provinsi Lampung dalam pengawasan isi
siaran kampanye pilkada serentak tahun 2020 di Provinsi Lampung?
1. Teori
a. Pengawasan
Menurut Makmur (2011:176), Pengawasan adalah proses
pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin semua perkerjaan yang sedang dilakukan akan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut para
ahli di atas adalah suatu bentuk usaha dan tindakan yang memberikan
pemahaman dan kesadaran kepada seseorang atau beberapa orang yang
diberikan tugas untuk melaksanakan dengan menggunakan berbagai
sumber daya yang telah tersedia secara baik dan besar, sehingga tidak
akan terjadi kesalahan dan penyimpangan yang sesungguhnya yang
dapat menciptakan kerugian oleh lembaga atau organisasi yang
bersangkutan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah
pengawasan adalah di artikan dari kata ‘’awas’’, sehingga pengawasan
merupakan kegiatan dari pengawasan. Sedangkan menurut Sarwoto
‟pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang di tetapkan
dan atau hasil yang dikehendak‟ Sarwoto (2010;93)
7) Pengawasan Langsung
Menurut Pidarta (2004;27) mengemukakaan definisi dari
pengawasan langsung adalah melakukan kontrol pada waktu
perkerjaan sedang berlangsung atau kontrol yang dilakukan terhadap
perkerjaan yang sedang berkerja, sedangkan menurut Terry (2003;
168) memberikan definisi yaitu: Pengawasan langsung dapat
memberikan gambaran yang sesunggunya dari pelaksanaan suatu
kegiatan, kuantitas dan kualitas perkerjaan, metode-metode dan
melaporkan sikap mentalpara perkerja. Sebaliknya pengawasan
memakan waktu lama: tujuan dari pengamataan tersebut dapat
disalah tafsirkan dan Data yang diambil bersifat umum dan kurang
akurat, maka kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat
para ahli tersebut bahwa pengawasan langsung adalah pengawasan
24
9) Pengawasan Formal
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa pengawasan formal dilakukan dengan menitik
beratkan pada legelitas ataupun izin berdirinya sebuah lembaga Televisi
(TV) Kabel. Izin Tetap, Apabila pada saat Inspeksi Mendadak tidak
ditepati lembaga Televisi (TV) Kabel yang tidak berizin maka KPID
berwenang untuk menyegel lembaga Televisi (TV) Kabel
tersebut.www.goriau.com (Diakses tanggal 20 November 2020.
b. Penyiaran
Lembaga Penyiran Komunitas Undang-undang Nomor 23 Tahun
2020 tentang penyiaran menyatakan bahwa jasa penyiaran radio dan
jasa penyiaran telivisi, Jasa penyiaran tersebut dapat diselenggarakan
oleh : (1) LembagaPenyiaran Publik; (2) Lembaga Penyiaran Swasta
;(3) Lembaga Penyiaran Komunitas ; dan (4) Lembaga Penyiaran
Berlangganan.
d. Peran
a. Pengertian Peran
Secara etimologi peran berarti sesorang yang melakukan tindakan
yang dimana tindakan tersebut diharapkan oleh masyarakat lain.
Artinya setiap tindakan yang dimiliki setiap individu memiliki arti
penting untuk sebagian orang.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 2) peran diartikan
sebagai bagian yang dimainkan dalam suatu kegiatan dalam adegan
film, sandiwara dengan berusaha bermain baik dan secara aktif
dibebankan kepadanya. Selain itu di KBBI juga menyebutkan peranan
merupakan tingkah seorang pemain yang memiliki sifat yang mampu
menghasilkan dan menggerakan sesuatu hal yang baik ke dalam sebuah
peristiwa.
Menurut Soekanto (2012: 212) menyebutkan arti peran yang
merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Peran adalah suatu
pekerjaan yang dilakukan seseorang berdasarkan status yang disandang.
Meskipun setiap tindakan untuk menunjukkan peran berdasarkan status
yang disandang tapi tetap dalam koridor keteraturan yang berbeda yang
menyebabkan hasil peran dari setiap orang berbeda.
Menurut Berry (2009: 105) menyebutkan bahwa peran sekumpulan
harapan yang dibebabnkan kepada sseorang individu atau kelompok
yang sedang menempati kedudukan sosial tertentu. Harapan tersebut
bisa timbul dari masyarakat ataupun yang sedang menduduki posisi
tersebut.
Apabila seorang sudah melakukan hak serta kewajibannya didalam
kedudukan yang ia miliki, berarti ia sedang menjalankan peran. Adanya
peran dihasilkan dari banyak sekali latarbelakang, peran dan kedudukan
dua aspek yang tidak mungkin terpisahkan. Adanya peran berarti
kedudukan sudah mendasari setiap tindakan atau peran yang dihasilkan
sesuai kesempatan yang diberikan dalam suatu masyarakat kepadanya.
(Siagian (2012: 212)
Menurut Rivai (2004: 148) menyebutkan bahwasannya peranan
adalah sebuah perilaku yang diatur dan diharapkan oleh seseorang
dalam posisi tertentu. Adapun pendapat lain mengatakan peran adalah
34
b. Konsep Peran
Dari penjelasan di atas kita mengetahui bahwa peran dan status
sosial merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Adapun konsep
peran menurut Soekanto (2012: 213) adalah sebagai berikut:
1) Persepsi Peran
Persepsi Peran adalah pandangan kita terhadap tindakan yang
seharusnya dilakukan pada situasi tertentu. Persepsi ini berdasarkan
interpretasi atas sesuatu yang diyakini tentang bagaimana seharusnya
kita berperilaku.
2) Ekspektasi Peran
Ekspektasi peran merupakan sesuatu yang telah diyakini orang lain
bagaimana seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu.
Sebagian besar perilaku seseorang ditentukan oleh peran yang
didefinisikan dalam konteks dimana orang tersebut bertindak.
3) Konflik Peran
Saat seseorang berhadapan dengan ekspektasi peran yang berbeda,
maka akan menghasilkan konflik peran. Konflik ini akan muncul
saat seseorang menyadari bahwa syarat satu peran lebih berat untuk
dipenuhi ketimbang peran lain.
c. Struktur Peran
Secara umum, struktur peran dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu:
1) Peran Formal
Peran formal merupakan peran yang nampak jelas, yaitu berbagai
perilaku yang sifatnya homogen. Contohnya dalam keluarga, suami/
35
d. Jenis Peran
Mengacu pada penjelasan di atas, peran dapat dibagi menjadi tiga
jenis. Menurut Soekanto (2012: 214), adapun jenis-jenis peran adalah
sebagai berikut:
1) Peran Aktif
Peran aktif adalah peran seseorang seutuhnya selalu aktif dalam
tindakannya pada suatu organisasi. Hal tersebut dapat dilihat atau
diukur dari kehadirannya dan kontribusinya terhadap suatu
organisasi.
2) Peran Partisipasif
Peran partisipasif adalah peran yang dilakukan seseorang
berdasarkan kebutuhan atau hanya pada saat tertentu saja.
3) Peran Pasif
Peran pasif adalah suatu peran yang tidak dilaksanakan oleh
individu. Artinya, peran pasif hanya dipakai sebagai simbol dalam
kondisi tertentu di dalam kehidupan masyarakat.
Fungsi
Pengertian fungsi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
merupakan kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan.
Adapun menurutpara ahli, definisi fungsi yaitu menurut The Liang Gie
dalam Nining HaslindaZainal.
Fungsi merupakan sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang
sama berdasarkan sifatnya, pelaksanaan ataupun pertimbangan lainnya.
Definisi tersebut memiliki persepsi yang sama dengan definisi fungsi
menurut Sutarto dalam Nining Haslinda Zainal (2008:22), yaitu Fungsi
36
adalah rincian tugas yang sejenis atau erat hubungannya satu sama lain
untuk dilakukan oleh seorang pegawai tertentu yang masing-masing
berdasarkan sekelompok aktivitas sejenis menurut sifat atau
pelaksanaannya.
Sedangkan pengertian singkat dari definisi fungsi menurut Moekijat
dalam Nining Haslinda Zainal (2008:22), yaitu fungsi adalah sebagai suatu
aspek khusus dari suatu tugas tertentu.
Menurut Julina (2008:72) mengemukakan tentang fungsi pengawasan
adalah identifikasi berbagai faktor yang menghambat kegiatan, dan
pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan agar tujuan dapat tercapai.
Fungsi ini diperlukan untuk memastikan apakah yang telah direncanakan
dan diorganisasikan dapat berjalan dengan baik.
2. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir penelitian adalah batasan-batasan yang akan
diteliti untuk menghindari permasalahan yang tidak perlu kompleks
sehingga hasil penelitian menjadi jelas dan terarah dan tidak menyimpang
dari jalur pembahasan. Kerangka pemikiran merupakan sintesa tentang
hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan, kemudian dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga
menghasilkan sintesa tentang hubungan variabel tersebut yang selanjutnya
digunakan untuk merumuskan hipotesis. (sugiyono, 2009)
40
1. Teori Pengawasan
2. Teori Penyiaran
3. Teori Kampanye
4. Teori Peran dan Fungsi
5. Teori Pemilu
Kesimpulan
41
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal
menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif
berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, atau kepercayaan orang yang
diteliti; kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka (Sulistyo-Basuki,
2006:78).
2. Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah yang dilakukan pada penelitian ini adalah
normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian
hukum mengenai pemberlakuan ketentuan hukum normatif (kodifikasi,
undang-undang atau kontrak) secara in action pada setiap peristiwa hukum
tertentu yang terjadi di dalam masyarakat. (Abdulkadir, Muhammmad,
2004)
3. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yang mengungkapkan
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum
yang menjadi objek penelitian. Demikian pula hukum dalam
pelaksanaannya di dalam masyarakat yang berkenaan dengan objek
penelitian.( Zainudin Ali, 2017: 105)
4. Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah :
a Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya baik
melalui wawancara, observasi maupun laporan dalam bentuk
dokumen tidak resmi yang kemudian di olah oleh peneliti.
Data primer pada penelitian ini diperoleh dari hasil analis untuk
memperoleh informasi secara langsung dengan menggunakan
beberapa pertanyaan kepada responden secara lisan yaitu dengan
Koordinator Bidang Pembinaan dan Pengawasan KPID Provinsi
Lampung serta Akademisi hukum dari Fakultas Hukum Universitas
Malahayati.
a Subjek Penelitian.
Anggota Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Provinsi Lampung.
b Objek Penelitian.
44
1) Studi Kepustakaan
45
2) Studi Lapangan
Data Lapangan yang diperlukan sebagai data penunjang diperoleh
melalui informasi dan pendapat-pendapat dari responden yang
ditentukan secarapurposive sampling(ditentukan oleh peneliti
berdasarkan kemauannya) dan/atau random sampling (ditentukan oleh
peneliti secara acak).(Zainudin Ali, 2017: 107).
1) Editing Data
Editing data yaitu memeriksa data yang didapat, dan diteliti kembali
kelengkapan, kejelasan dan kebenarannya serta hubungannya bagi
penulisan sehingga terhindar dari kesalahan.
2) Evaluating Data
Evaluating data yakni memeriksa data yang masuk dan telah melalui
proses editing, selanjutnya dievaluasi sehingga didapat gambaran
yang jelas dalam rangka menjawabpenelitian.
3) Sistematisasi Data
Sistematisasi data yakni melakukan pemeriksaan data yang masuk
dan telah melalui proses editing dan evaluating, dan setelah dirasa
cukup lengkap, maka data tersebut disusun secara sistematis serta
diperiksa dan dipersiapkan untuk dianalisa dengan tujuan
46
BAB II
KEGIATAN MAGANG
B. Pembimbingan Magang
1. Pembimbingan Magang Oleh DPL
a. Pembimbingan oleh DPL dengan menanyakan kegiatan apa saja yang
dilakukan oleh mahasiswa saat magang dan Bidang-bidang yang
dijalani saat magang.
a. Pada minggu pertama penulis diberi arahan mengenai tata tertib selama
magang, diberi kebebasan untuk beradaptasi terhadap insan KPID
Provinsi Lampung maupun terkait fasilitas dan sarana yang ada di
instansi tersebut.
48
No Tanggal Kegiatan
1 23 November 2020 Perkenalan dan Sosialisasi Instansi KPID
Lampung;
2 24 November 2020 Pengenalan tugas kesekretariatan dan
belajar administrasi tentang surat menyurat
3 25 November 2020 Mempelajari Draft surat keluar
4 26 November 2020 Mengkonsep dan Mempelajari pembuatan
berita acara pleno
5 27 November 2020 Memahami dan Mempelajari pembuatan
surat keputusan KPID
6 30 November 2020 Mempelajari dan Memahami UU No. 32
Tahun 2002 tentang penyiaran sebagai
dasar KPI
7 1 Desember 2020 Mempelajari dan Memahami UU No. 32
Tahun 2002 tentang penyiaran sebagai
dasar KPI
8 2 Desember 2020 Mempelajari dan Memahami UU No. 32
Tahun 2002 tentang penyiaran sebagai
49
dasar KPI
9 3 Desember 2020 Mempelajari dan Memahami UU No. 32
Tahun 2002 tentang penyiaran sebagai
dasar KPI
10 4 Desember 2020 Pertest pemahaman mahasiswa magang
terkait UU No. 32 Tahun 2002 tentang
penyiaran sebagai dasar KPI
11 7 Desember 2020 Mempelajari dan Memahami Peraturan KPI
tahun 2014 tentang Kelembagaan Komisi
Penyiaran
12 8 Desember 2020 Mempelajari dan Memahami Peraturan KPI
tahun 2014 tentang Kelembagaan Komisi
Penyiaran
13 9 Desember 2020 Mempelajari dan Memahami Peraturan KPI
tahun 2014 tentang Kelembagaan Komisi
Penyiaran
14 10 Desember 2020 Mempelajari dan Memahami Peraturan KPI
tahun 2014 tentang Kelembagaan Komisi
Penyiaran
15 11 Desember 2020 Pertest pemahaman mahasiswa magang
terkait Peraturan KPI tentang Kelembagaan
Komisi Penyiaran Indonesia
16 14 Desember 2020 Mempelajari dan Memahami Pedoman
perilaku penyiaran (P3) Dan Standar
program siaran (SPS
17 15 Desember 2020 Mempelajari dan Memahami Pedoman
perilaku penyiaran (P3) Dan Standar
program siaran (SPS
18 16 Desember 2020 Mempelajari dan Memahami Pedoman
perilaku penyiaran (P3) Dan Standar
program siaran (SPS
19 17 Desember 2020 Mempelajari dan Memahami Pedoman
perilaku penyiaran (P3) Dan Standar
50
A. PENCAPAIAN TARGET 1
1. Mengetahui alasan berdirinya Komisi Penyiaran Indonesia.
Komisi Penyiaran Indonesia (disingkat KPI) adalah sebuah
lembaga independen di Indonesia yang kedudukannya setingkat dengan
lembaga negara lainnya yang berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan
penyiaran di Indonesia. Komisi ini berdiri sejak tahun 2002 berdasarkan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. KPI terdiri
atas Lembaga Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) dan Komisi
Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) yang bekerja di wilayah setingkat
Provinsi. Wewenang dan lingkup tugas Komisi Penyiaran meliputi
pengaturan penyiaran yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran
Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, dan Lembaga Penyiaran Komunitas.
Penyiaran itu adalah suatu hal yang sangat penting untuk diawasi
oleh KPI dan KPID karena apabila penyiaran itu tidak baik dalam
penayangannya maka dampak nya akan besar terhadap masyarakat sekitar
dan juga anak-anak dibawah umur karena dengan adanya penyangan
siaran yang tidak baik atau tidak sesuaidengan standar program siaran
makan pemikiran masyarakat dan anak-anak akanter doktrin dengan
dengan negatifnya penayangan yang tidak sepantasnya dilihat,apalagi
51
anak-anak adalah masa depan bangsa dan negara yang harus diawasi
sehingga kedepannya menjadi anak yang baik bagi orang tua dan lain serta
bangsa dan negaranya, maka dari itu KPID sebagai pegangan masyarakat
untuk membina masyarakat dengan baik dan juga mengawasi stasiun
televisi yang berada di daerah agar lebih baik lagi ketika menampilkan
penayangan siaran yangpostif bagi daerahnya sehingga pemahaman
masyarakat dan anak-anak juga menjadi lebih positif.
Visi
Terwujudnya sistem penyiaran nasional yang berkeadilan dan bermartabat
untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.
Misi
B. PENCAPAIAN TARGET II
1. Mengetahui terkait mekanisme pengaduan masyarakat dan tindak
lanjut di KPID Provinsi Lampung
Pengaduan masyarakat ini berasal dari masyarakat pendengar
siaran radio dan pemirsa tayangan televisi, baik perorangan maupun
organisasi. Pengaduan masyarakat ke KPID Provinsi Lampung dapat
dilakukan melalui:
a. Surat.
b. Mengisi formulir pengaduan.
c. Melalui SMS Center 081279005000.
d. Melalui Telepon 0721-255267, 242447.
e. Melalui facsimile 0721-261602.
f. Melalui Email
g. Datang langsung ke Kantor KPID Provinsi Lampung secara perorangan
dan apabila secara kelompok perlu penanganan khusus.
a. Tingkat nasional/pusat
1) Gugus Tugas tingkat nasional/pusat melakukan kajian bersama atas
hasil pemantauan, laporan, dan pengaduan masyarakat serta
mengeluarkan kesimpulan atas dugaan pelanggaran pemberitaan,
penyiaran, dan iklan kampanye di lembaga penyiaran berjaringan
(nasional) dan berlangganan.
2) Gugus Tugas tingkat nasional/pusat mengeluarkan rekomendasi
sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh Peserta Pemilu
berdasarkan hasil kesimpulan untuk ditindaklanjuti sesuai
kewenangan masing-masing lembaga.
3) KPI Pusat menindaklanjuti rekomendasi yang dikeluarkan Gugus
Tugas tingkat nasional/pusat kepada lembaga penyiaran berjaringan
(nasional) dan/atau berlangganan.
b. Tingkat Provinsi
1) Gugus Tugas tingkat provinsi melakukan kajian bersama atas hasil
pemantauan, laporan, dan pengaduan masyarakat serta
mengeluarkan kesimpulan atas dugaan pelanggaran pemberitaan,
penyiaran, dan iklan kampanye di lembaga penyiaran lokal,
berlangganan, dan/atau komunitas.
2) Gugus Tugas tingkat provinsi mengeluarkan rekomendasi sanksi
atas pelanggaran yang dilakukan oleh Peserta Pemilu berdasarkan
hasil kesimpulan untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangan masing-
masing lembaga.
56
1) Analis Pemantauan
a) Melakukan pemantauan penyiaran, pemberitaan, dan iklan
kampanye di lembaga penyiaran;
b) Melakukan tagging/penandaan terhadap tayangan/siaran, baik
berupa penyiaran, pemberitaan, maupun iklan kampanye, yang
diduga melanggar;
c) Memberi deskripsi awal perihal muatan tayangan/siaran yang
diduga melanggar pada kolom yang tersedia di sistem
pemantauan.
e. Visual Data
1) Menerima hasil tagging/penandaan dari analis pemantauan;
57
: @KPI_Pusat Instagram
2) Membaca seluruh isi laporan dan pengaduan masyarakat
mengenai muatan penyiaran, pemberitaan, dan iklan kampanye
yang disampaikan melalui berbagai platform komunikasi resmi
KPI Pusat;
3) Melakukan identifikasi dan pengelompokan sesuai dengan
substansi pengaduan;
4) Melakukan tagging/penandaan terhadap tayangan yang diduga
melanggar sesuai laporan dan/atau pengaduan masyarakat;
5) Menyiapkan bahan tayangan/ siaran berdasarkan laporan dan
pengaduan masyarakat untuk dianalisis oleh tenaga ahli
pengaduan dan sebagai bahan rapat pemeriksaan potensi
pelanggaran.
h. Tenaga Ahli Pengaduan
1) Menerima muatan penyiaran, pemberitaan, dan iklan kampanye
2) yang diduga melanggar dari staf administrasi pengaduan;
3) Melakukan verifikasi terhadap program siaran yang diduga
melanggar sesuai dengan isi laporan dan/atau pengaduan
masyarakat;
4) Melakukan identifikasi pasal yang diduga dilanggar berdasarkan
P3SPS;
5) Melakukan analisis terhadap muatan penyiaran, pemberitaan, dan
iklan kampanye yang diduga melanggar;
6) Menyampaikan laporan hasil verifikasi, identifikasi, dan analisis
dalam rapat pemeriksaan potensi pelanggaran setiap 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) minggu bersama komisioner bidang Pengawasan Isi
Siaran, tim hukum KPI, dan tim Fasilitasi Penjatuhan Sanksi;
7) Dalam kondisi tertentu yang membutuhkan tindak lanjut segera,
tenaga ahli pengaduan melakukan verifikasi, identifikasi, dan
analisis secara cepat dan tepat serta melaporkannya kepada
komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran;
8) Dalam kondisi sebagaimana yang dimaksud huruf 6, laporan
dilakukan tanpa harus diadakan rapat khusus pemeriksaan potensi
pelanggaran.
59
melaksanakan kegiatan
magang agar dapat
terwujudnya tujuan bersama
maka dilakukan nya kerja
sama diinstansi tersebut
dengan mengikuti aktivitas
bersama saling membantu
dan memahami terhadap
aktivitas masing-masing.
3. Rasa ingin tahu, kreatif dan Rasa keingintahuan berkaitan
inovatif dengan pemikiran ingin tahu
seperti penjelajahan, dan
pembelajaran terkait dengan
semua bidang dan aspek
diinstansi tempat penulis
magang dari proses
pembelajaran dan kainginan
untuk memperoleh
pengetahuan dan
keterampilan. Dalam proses
rasa ingin tahu maka timbul
pemunculan gagasan baru
atau hubungan baru antara
gagasan yang sudah ada agar
menjadi refrensi para anggota
instansi tersebut contohnya
seperti jam kerja yang sudah
ada bagaimana dapat
dijalankan dengan
semestinya dan mlenjadi
acuan bagi penulis dan rekan
yang lain nya agar lebih
disiplin dalam waktu. Dalam
proses kreatifitas lalu
66
2. Hard Skill
mencapai tujuan pekerjaan. Berikut beberapa hard skill yang didapat dari
pelaksanaan magang, antara lain:
Table 3.2 Hard Skill
No. Hard Skill Hasil Yang Diperoleh
1. Merumuskan Dari magang ini penulis menemukan
Permasalahan Hukum permasalahan hukum yang timbul
dari kampanye pemilu kada
mengenai terkait durasi isi siaran
kampanye.
2. Menyelesaikan Dalam kegiatan magang di KPID
Permasalahan teknis di Provinsi Lampung telah
lapangan mendapatkan pemahaman dan
pembelajaran yang baik berupa
bagaimana menerima laporan atau
aduan masyarakat ke KPID Provinsi
Lampung atau konsultasi terkait
permasalahan pada isi siaran
kampanye, pemeriksaan laporan
aduan dan bagaimana melakukan
pendampingan ke masyarakat.
3. Kemampuan analisis Berdasarkan bidang kerja yang ada
untuk membuat dokumen di kantor Komisi Penyiaran
hukum Indonesia daerah (KPID) Provinsi
Lampung yang penulis laksanakan
adalah mendata pendaftar hak cipta
yang ada di Provinsi Lampung,
melihat konsultasi terhadap
permasalahan surat izin
penyelenggaraan penyiaran dll.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian penelitian tugas akhir magang di atas maka peneliti menarik
kesimpulan bahwa peran dan fungsi pengawasan komisi penyiaran Indonesia
daerah (KPID) Provinsi Lampung dalam isi siaran kampanye pada pemilihan
walikota Bandar Lampung tahun 2020 yaitu :
Pada tahap awal magang, penulis masih belum memahami system kerja
kantor, tugas dan wewenang yang ditangani di Kantor sehingga hal tersebut
menjadi penghambat penulis dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Akan
77
tetapi seiring berjalannya waktu penulis sedikit banyaknya dapat memahami
sistem kerja kantor, tugas dan wewenang, cara pemantauan isi siaran,
78
78
cara penanganan kasus, dan beberapa hal lainya. Hal tersebut diperoleh
melalui diskusi mingguan dan sharing dengan staf kantor, voluntir kantor,
dan peserta magang dari kampus lain yang terdahulu dibandingkan dengan
penulis terkait hal-hal yang belum diketahui oleh penulis terkait kantor.
C. Saran
Setelah kurang lebih selama kurang lebih 62 hari penulis melakukan
magang Merdeka Belajar di kantor KPID Provinsi Lampung, penulis memberi
saran untuk kantor KPID Provinsi Lampung dan juga pihak Fakultas Hukum
Universitas Malahayati
1) Bagi penulis
a. Penulis harus lebih bisa meningkatkan berkomunikasi kepada setiap
insan yang ada di kantor KPID Provinsi Lampung agar dapat
melaksanakan kegiatan magang yang lebih baik dan bisa membangun
relasi dengan rekan yangb ada di kantor
b. Penulis harus lebih tanggap ketika dibutuhkan membantu kerjaan
c. Penulis harus memahami teori yang diterapkan dilapangan
79
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Kadafi, Dr. Muhammad, Dr. H Idham, SH, M.Kn. 2016. Metode Penelitian
Hukum, Lampung: Perdana Publishing.
Undang-Undang
Jurnal
Andriyan, Dody Nur Hukum Tata Negara dan Sistem Politik: Kombinasi
Presidensial dengan Multipartai di Indonesia. Yogyakarta: Laksbang
Mediatama. 2008.
Web
www.kpi.go.id
www.kpid.lampungprov.go.id
82
LAMPIRAN