SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Studi Ilmu Administrasi Negara
dan mencapai gelar sarjana sosial
OLEH :
YOGIN
NIM : 1701292
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Studi Ilmu Administrasi Negara
dan mencapai gelar sarjana sosial
OLEH :
YOGIN
NIM : 1701292
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Menyetujui :
MENGETAHUI :
UNIVERSITAS MBOJO BIMA
Rektor,
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 1701292
Telah diterima oleh panitia ujian sarjana Universitas Mbojo Bima, sebagai
salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana (SI)
dalam bidang Ilmu Administrasi Negara
PANITIA UJIAN :
Ketua : H.Kamaluddin, S.Sos.,M.AP (……………...........)
Motto
Persembahan
v
HALAMAN PERNYATAAN
Menyatakan bahwa benar karya tulis ilmiah ini adalah karya ilmiah saya sendiri.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran
isinya sesuai dengan norma ilmiah yang harus di junjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian
hari pernyataan ini tidak benar maka saya diberi sanksi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Bima, 2023
Yogin
NIM. 1701292
vi
KATA PENGANTAR
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Strata satu
(S1) pada program studi Ilmu Administrsi Negara Universitas Mbojo Bima.
Dalam penulisan skripsi ini, tidak sedikit aral melintang yang penulis
hadapi, terutama karena keterbatasan yang penulis miliki. Namun kesemuanya itu
dapat penulis atasi, berkat usaha, harapan, bantuan, bimbingan, kritik dan saran
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
Mbojo-Bima
Mbojo-Bima
vii
3. Bapak H. Kamaluddin, S.Sos., M.AP dan Bapak Muhammad
sarjana.
Akhir kata, Semoga Allah SWT berkenan membalas amal kebaikan kita
semua. Amin !!!
Penulis
viii
ABSTRAKSI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN SAMPUL...................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................iii
HALAMAN PENGESAHAAN PENGUJI...................................................iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...........................................v
HALAMAN KEASLIAN SKRIPSI..............................................................vi
KATA PENGANTAR....................................................................................vii
ABSTRAK ......................................................................................................ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................x
DAFTAR TABEL...........................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................7
D. Fokus Penelitian.................................................................................8
E. Sistematika Pembahasan.....................................................................11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja..............................................................................................13
a. Pengertian Kinerja..........................................................................13
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja...................................17
c. Indikator Kinerja…........................................................................20
d. Evaluasi/Penilaian Kinerja............................................................22
e. Karakter Individu dengan Kinerja tinggi.......................................28
C. Pelayanan...........................................................................................29
a. Pengertian Pelayanan...................................................................29
b. Pelayanan Publik..........................................................................30
x
c. Manajemen Pelayanan Publik......................................................30
d. Kualitas Pelayanan Publik............................................................31
e. Pelayanan Kesehatan Masyarakat................................................31
f. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas..............................................32
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
dan semakin kompleks, baik dari segi pelayanan ataupun sumber daya yang
manajemen selanjutnya yang lebih sesuai, maka keperluan sistem informasi yang
Tidak mungkin ada manajemen akan berjalan dengan lancar tanpa didukung
dengan sistem informasi yang sesuai (Sabarguna HBS dan Listiani H, 2008).
Sistem informasi merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai
1
2
untuk pelayanan rawat jalan. Data kunjungan pasien disimpan dan digunakan
untuk membuat data pelaporan pada periode waktu tertentu yang selanjutnya data
Kabupaten/Kota memiliki struktur data yang sama. SIMPUS yang berbasis pada
kecepatan serta keakuratan untuk mengolah data dan informasi (Wijaya et al,
2009)
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna
kepada perorangan.
3
pelayanan dan fasilitas, namun hal itu belum memberikan hasil yang maksimal
dengan kata lain belum memuaskan. Persoalan yang sering dikeluhkan oleh pasien
ataupun keluarganya adalah beberapa petugas yang kurang ramah. Begitu pula
dengan ketersediaan obat yang disediakan oleh pihak Pukesmas kurang lengkap,
Hal ini penting sebagai acuan dalam pembenahan layanan agar dapat
memberikan kepuasan optimal. Oleh karena itu, Puskesmas Monta harus berusaha
yang diberikan.
Menurut Fahmi (2017:188) “Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang
mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau
bahwa kinerja adalah suatu proses atau hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai
melalui beberapa aspek yang harus dilalui serta memiliki tahapan-tahapan untuk
Maka dari itu kinerja merupakan elemen yang penting dalam maju mundurnya
Sudarmanto (2011:9) “Kinerja adalah sesuatu yang secara aktual orang kerjakan
dan perilaku yang relevan dengan tujuan organisasi. Menurut Edison (2016:176)
“Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut
bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu
periode waktu”.
Kualitas pelayanan tidak terlepas dari apa yang menjadi dimensi kualitas
empathy (empati).
5
memiliki tiga makna : perihal atau cara melayani, usaha melayani kebutuhan
Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa di dalam pelayanan selalu ada
aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen, meskipun pihak-pihak
yang terlibat tidak selalu menyadari. Pelayanan bukan suatu barang, melainkan
suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud. Pengertian pelayanan dalam
prosedur pelayanan yang ada, dan harus dengan Senyum, Amanah, Luwes, dan
complain pelanggan.
kualitas pelayanan. Kepuasan pasien akan terpenuhi jika apa yang dikehendaki
diuraikan bahwa pelayanan publik adalah: segala bentuk kegiatan dalam rangka
fasilitas, jasa dan lainnya sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah di
pelayanan atau masyarakat. kebutuhan dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara
masyarakat.
tersebut secara efektif dan efisien baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun sosial
dengan penyebaran dana sesuai kebutuhan serta pemanfaatan yang diatur secara
pelayanan, kurangnya rasa simpati petugas terhadap pasien, dan tidak sesuainya
Puskesmas tidak akan mendapat citra baik hanya melalui kegiatan hubungan
masyarakat. Citra yang baik akan cepat terbentuk jika Puskesmas berhasil
pelayanan kesehatan yang dirasakannya amat jauh dari harapan itu. Tetapi sejauh
pelayanannya padahal tujuan akhir dari pelayanan adalah harus bermuara kepada
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Bima?”
8
a. Manfaat ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai suatu karya ilmiah
yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan
sebagai bahan masukkan yang dapat mendukung bagi peneliti
maupun pihak lain yang tertarik dalam bidang penelitian yang
sama.
D. Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah konsep dimana berisi pengertian atau definisi konsep
tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dan sebagainya dari konsep
tersebut yang nantinya akan dijadikan indikator dari konsep tersebut, faktor-faktor
Pelanggan artinya tidak hanya kepada pelanggan atau nasabah yang membeli
pelanggan.
a. Kualitas pekerjaan (quality) merupakan nilai dimana proses atau hasil dari
ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan kesempurnaan pekerjaan itu
sendiri.
b. Kuantitas pekerjaan (quantity) merupakan jumlah pekejaan yang
dihasilakan atau dilakukan, dan ditandakan seperti nilai uang, jumlah
barang, atau jumlah kegiatan yang telah di kerjakan atau yang terlaksana.
c. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan nilai dimana suatu pekerjaan
dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, atau pada
waktu yang ditentukan.
d. Efektifitas biaya (cost-efferctiveness) merupakan terkait dengan
penggunaan sumber-sumber organisasi dalam mendapatkan atau
memperoleh hasil atau pengurangan pemborosan dalam menggunakan
sumber-sumber organisasi.
11
E. Sistematika Pembahasan
dalam Skripsi ini secara garis besarnya penulis menyajikan 5 (lima) bab sebagai
berikut.
Saran-Saran.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actal performance yang
artinya prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Setiap organisasi atau lembaga
tersebut terdiri dari elemen para pelaku / pegawai yang memiliki tugas dari
Membahas mengenai masalah kinerja tentu tidak terlepas dari proses, hasil
dan daya guna. Dalam hal ini kinerja (prestasi kerja) merupakan hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
sebagainya. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk mengkaji kinerja tidak lepas
dari beberapa pendapat para pakar yang berhubungan dengan kinerja sebagaimana
(prestasi kerja) adalah hasil k erja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
13
14
yang diberikan kepadanya. pendapat ini dapat diartikan bahwa kinerja merupakan
pencapaian hasil produksi berupa kualitas dan kuantitas sebuah barang dan jasa
performance (kinerja) adalah catatan yang di hasilkan dari fungsi suatu pekerjaan
tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu. pendapat tersebut dapat
pekerjaan tertentu yang dikerjakan oleh pegawai selama periode waktu tertentu
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hokum dan sesuai dengan moral maupun etika. Pendapat tersebut
mengandung arti bahwa kinerja merupakan hasil dari sebuah proses kinerja yang
yang nantinya diharapkan akan menghasilkan produk baik itu berupa barang dan
moral dan etika yang berlaku disuatu lingkungan dan kondisi masyarakat.
Menurut Robbins dalam Rivai (2005:15) kinerja diartikan sebagai fungsi dari
ketegasan bahwa kinerja mempunyai kolerasi serta saling mendukung satu sama
lain antara :
1. Kemampuan (Ability)
berkaitan pula dengan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diperoleh dari
kekuatan berupa fisik dan nonfisik dari seorang pegawai atau sekelompok
2. Motivasi (Motivation)
yang berarti “dorongan atau daya penggerak” motivasi ini hanya diberikan kepada
Manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Motivasi ini penting
karena dengan motivasi diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras
dan antusias untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Tingkah laku seseorang di
kinerja yang terintegrasi dan menghasilkan hasil produksi yang mencapai tingkat
motivasi berasal dari keinginan-keinginan dari dalam diri pegawai sehingga dapat
sebelumnya.
motivation berate pemberian motif pertimbulan motif atau hal yang menimbulkan
tertentu baik itu yang berasal dari dalam diri pegawai ataupun yang berasal dari
bahwa motivasi merupakan hal yabng dapat mendorong pegawai untuk bekerja
3. Peluang/Kesempatan (Opportunity)
pegawai. Meskipun seorang individu mungkin bersedia dan mampu,boleh saja ada
rintangan yang menjadi penghambat. oleh sebab itu semakin tinggi kemampuan,
motivasi dan kesempatan pegawai makan akan dapat menciptakan kinerja yang
tinggi pula.
merupakan sistem yang ada dalam sebuah organisasi baik itu sifatnya formal
artian apabila kemampuan dan motivasi kerja tidak sesuai dengan sistem yang ada
dengan sistem yang ada dalam organisasi tersebut maka tentu saja intensitas
3. Faktor organisasi
a) Sumberdaya
b) Kepemimpinan
c) Penghargaan
d) Struktur
e) Job design
psikolos dan faktor organisasi sangat penting karena sub faktor dari ketiga faktor
tersebut mempunyai keterkaitan dan sangat vital bagi sebuah kinerja pegawai
baik itu secara individu maupun secara kelompok sehingga akan mepengaruhi
pegawai untuk bekerja lebih baik dan obyektif yang akhirnya pencapaian hasil
kinerja meningkat.
prestasi kerja individu atau pegawai adalah faktor individu dan faktor lingkungan
1. Faktor individu
memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikid (rohani) dan fisiknya
(jasmani). Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan
Dengan kata lain tanpa adanya konsentrasi yang baik dari individu
2. Faktor lingkungan
dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai,
kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkaris dan
dalam bekrja hal ini bagi individu tersebut lingkungan organisasi itu dapat
diubah dan bahkan dapat diciptakan oleh dirinya serta merupakan pemacu
prestasi kerja itu tidak hanya berkaitan dengan kuantitas tapi juga dengan
kinerja pegawai.
c. Indikator Kinerja
1. Kualitas pekerjaan (quality) merupakan nilai dimana proses atau hasil dari
ketelitian dalam melaksanakan pekerjaan kesempurnaan pekerjaan itu
sendiri.
2. Kuantitas pekerjaan (quantity) merupakan jumlah pekejaan yang
dihasilakan ata dilakukan, dan ditandakan seperti nilai uang, jumlah
barang, atau jumlah kegiatan yang telah di ker jakan atau yang terlaksana.
3. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan nilai dimana suatu pekerjaan
dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, atau pada
waktu yang ditentukan.
4. Efektifitas biaya (cost-efferctiveness) merupakan terkait dengan
penggunaan sumber-sumber organisasi dalam mendapatkan atau
memperoleh hasil atau pengurangan pemborosan dalam menggunakan
sumber-sumber organisasi.
5. Kebutuhan akan pengawasan (need for supervision) merupakan dimana
pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan atau fungsi- fungsi pekerjaan
tanpa asistensi pemimpin atau intervensi pengawasan pimpinan.
kemampuan individu dalam meningkatkan perasaan harga diri, keinginan baik dan
Pendapat diatas secara umum dapat diartikan bahwa criteria yang digunakan
adalah kualitas, kuantitas, waktu yang digunakan, jabatan yang dipegang, absensi
adalah berbeda anta pekerjaan satu dengan yang lain, jadi pengukuran kinerja
terganrtung pada jenis pekerjaan dan apa yang dihasilkan pleh organisasi atau
sebagai berikut :
1. Tujuan
2. Standar
3. Umpan balik
4. Alat atau sarana
5. Kompetensi
6. Motif
7. Peluang
Pendapat wibowo diatas dapat diasumsikan bahwa indicator kerja terdiri dari
tujuan, standar, umpan balik, alat atau sarana, kompetensi, motif dan peluang
22
yang saling berkaitan satu sama lain agar supaya menghasilkan pegawai yang
dalam rantai niali yang ada dalam organisasi berdasarkan criteria tertentu seperti
kebutuhan akan pengawasan dan kemampuan diri, kemudian dari hasil indicator
d. Evaluasi/Penilaian Kinerja
Dengan peran yang dimiliki oleh para pegawai sebuah penggerak utama bagi
tingkat pencapaian tujuan yang telah didapat organisasi, diperlukan sebuah sistem
penilaian terhadap kinerja pegawai. Hal ini merupakan suatu kegiatan yang dapat
menggambarkan baik buruknya hasil sebuah organisasi dapat dilihat dengan jelas.
Penilaian kinerja ini juga bermanfaat untuk organisasi agar dapat memnetukan
dengan tepat apa saja yang mereka perlu perbaiki oleh organisasi tersebut.
Evaluasi kinerja atau penilain kinerja pegawai yang dikemukakan oleh Leon
melaksanakan tugas tersebut dengan benar atau tepat pada waktunya. Penilaian itu
mencakup keseluruhan aspek, yang tidak hanya dilihat dari segi fisiknya tetapi hal
hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatnya
diharapkan dapat menunjukkan prestasi kerja para karyawan sevara rutin dan
keseluruhan.
Dalam penilaian terhadap prestasi kerja seorang pegawai pada dasarnya adalah
berbagai kemungkinan, misalnya pada standar, target atau sasaran ataupun kriteria
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati sebelumnya. Tentunya
24
Biasanya menilai hasil akhir lebih mudah daripada menilai kualitas hasil akhir
tersebut, tetapi ini dapat saja jauh dari keterusteranagn walaupun pengukurannya
pelaksanaan kerja atau prestasi kerja dibutuhkan suatu sistem penilaian yang
hukum.
Dari pendapat di atas kita dapat memaknai bahwa sistem evaluasi kinerja tidak
hanya mempunyai manfaat tetapi juga mempunyai kelemahan yaitu waktu yang
Pendapat Agus Sunyoto di atas dapat kita maknai bahwa tujuan evaluasi
kinerja dapat mempererat hubungan antara oegawai sehingga pada saat pegawau
saling menilai kinerja satu sama lain makan tidak terdapat konflik, bahkan dapat
Sementara itu sasaran evaluasi kinerja pegawai yang dikemukakan oleh Agus
organisasi.
2. Membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para karyawan melalui audit
keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat mengembangkan
kemampuan dirinya. Atas dasar evaluasi kebutuhan pelatihan itu dapat
menyelenggarakan program pelatihan dengan tepat
3. Menentukan sasaran dari kinerja yang akan datang dan memberikan
tanggungjawab perorangan dan kelompok sehingga untuk periode
selanjutnya jelas apa yang harus diperbuat oleh karyawan, mutu dan baku
yang harus dicapai, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk
meningkatkan kinerja karyawan
4. Menemukan potenasi karyawan yang berhak memperoleh promosi dan
kalau mendasarkan hasil diskusi antara karyawan dan pimpinannya
untuk menyusun suatu proposalmengenai sistem bijak (merit sistem) dan
sistem promosi lainnya, seperti imbalan (reward system
recommendation)
Pendapat diatas dapat diasumsikan bahwa sasaran dari evaluasi kinerja yaitu
dan program kerja tersebut, dan menentukan potensi pegawai yang cocok untuk
kinerja maka akan terdapat masalah, oleh sebab itu terlebih dahulu harus
kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil
pekrjaan pegawai dan kinerja organisasi. Disamping itu juga untuk menentukan
kepada pegawai sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang lebih baik dimasa
mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal promosi
dengan mudah dapat menilai suattu pekerjaan gagal atau sebaliknya sukses.
Tetapi untuk mengukur secara nyata berhasil atau gagal ataupun cukup sangatlah
relative.
berprestasi dapat dibedakan dengan yang lainnya dalam beberapa cirri seperti
berikut :
pegawai maka akan semakin besar pula kinerja mereka sebaliknya semakin
kecil motivasi yang mereka miliki maka akan semakin kecil pula kinerja
B. Pelayanan
Wasistiono (2003) dalam Sagita (2010) pelayanan adalah pemberian jasa baik
oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah ataupun pihak swasta kepada
kepentingan masyarakat.
adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung
antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
kepuasan pelanggan.
a. Pelayanan Publik
atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan
didefinisikan sebagai pemberian jasa baik oleh pemerintah, pihak swasta atas
nama pemerintah, ataupun pihak swasta kepada masyarakat, dengan atau tanpa
yaitu sisi manajemen yang mengatur dan mengendalikan proses layanan, agar
sasaran dan memuaskan bagi pihak yang harus dilayani. Menurut Ratminto dan
Menurut Amy Y.S Rahayu (dalam A. Patra M. Zen dkk 2006:32) kualitas
(2009).
kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah
sasaran masyarakat.
2011).
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan perak aktif masyarakat dan
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna
meningkatkan kesadaran, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien, memberi bantuan yang
BAB III
METODE PENELITIAN
digunakan: ada yang menyebutnya tipe, sifat, dan yang lainya menyebut jenis
penelitian, dan dalam penelitian ini penulis menggunakan istilah jenis penelitian.
kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam
dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang
puskesmas monta.
penelitian. Sebab, penelitian ini sifatnya hanya kasus, dalam arti bahwa hasil
33
34
C. Informan Penelitian
saja menyangkut diri dan lingkungannya tetapi juga menyangkut orang lain.
mengenai masalah yang sedang diteliti dan dapat berperan sebagai nara sumber
Spradley (Sugiyono, 2013: 49) dinamakan social situation atau situasi sosial yang
terdiri dari tiga hal yaitu tempat, pelaku dan aktivitas yang berinteraksi secara
kunci dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan
berdasarkan data atau informasi kunci yang lainnya yang diharapkan dapat
diteliti dan bersedia memberikan data. Oleh karena itu, yang dijadikan sebagai
Monta.
a. Jenis Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini yakni data kualitatif. Data
atribut. Dalam istilah komputer disebut data bertipe string. Pada pendekatan
laporan terinci dari pandangan informan, dan melakukan studi pada situasi
deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat
karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa
jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai.
b. Sumber Data
Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang
penarikan kesimpulan.
diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi. Data sudah
dikumpulkan oleh pihak/instansi lain. Atau dengan kata lain, data yang dikutip
(data harga saham, harga komoditas dari surat khabar, majalah atau media
37
elektronik); dan sumber data sekunder yang tak dipublikasi (arsip pemerintah,
data tersebut baik data primer, maupun data skunder sebagai bahan penguat
peneliti hal ini yang menjadi sumber data primer adalah Staf/Pegawai
Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
a. Kajian pustaka
yang dikutip dari buku-buku reverensi, majalah, surat kabar, buletin dan
b. Penelitian lapangan
1) Wawancara (interview)
tujuan penelitian.
2) Dokumentasi
3).Teknik dokumentasi
seseorang.”
dapat dijangkau oleh kedua alat pengumpul data tersebut. Ada kalanya
Guna menganalisa data yang telah terkumpul dari hasil penelitian ini,
penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data
kualitatif.
1) Pertama, data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka.
Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi,
kualitatif berlangsung.
tindakan.
Gambar 7.1
Pengumpulan Penyajian
data data
Kesimpulan-kesimpulan
Reduksi Data
Penarikan/verifikasi
Keterangan :
a) Pengumpulan data yaitu data pertama atau data mentah yang dikumpulkan
dalam suatupenelitian.
untuk memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah pada analisa atau
melalui hukumempiris.
44
BAB IV
1. Sejarah Puskesmas
44
45
uan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berpera
masyarakat.
asi tahun 2008 dan yang dilaksanakan hanya sebagian program antara l
ain : pengobatan umum dan KIA atau KB ( karena personil yang terbat
as yang waktu itu tidak sampai 10 orang ).saat ini luas bangunan puskes
mas 600 m2 terdiri dari dua lantai. lantai pertama untuk ruang pelayana
2. Kondisi Geografis
46
wilayah 45.100 ha, yang terdiri dari 14 (empat belas) desa, dengan 7
(tujuh) desa biasa yaitu : Baralau, Sakuru, Monta, Tangga, Sie, Simpasai,
Pela, dan 7 (tujuh) desa sulit yaitu : Wilamaci, Waro, Sondo, Nontotera,
hujan antara bulan Nopember sampai April, dan musim panas antara bulan
dan sebagian lagi adalah daerah pertanian. Sebagian dari perbukitan telah
gundul sehingga udara terasa kering dan panas. Daerah pertanian terbagi
dari pertanian yang dapat digunakan sepanjang tahun dan sebagian hanya
yang dipergunakan untuk mencari ikan dan budidaya rumput laut dan
1 2 3
1 Baralau 2954
2 Sakuru 3666
3 Monta 3015
4 Tangga 4421
5 Sie 3997
6 Simpasai 4817
7 Pela 2871
8 Wilamaci 2717
9 Waro 1343
10 Sondo 1236
11 Tangga Baru 2433
12 Nontotera 1199
13 Tolo Uwi 2401
Struktur
al
1 Kepala 1 1 1
Puskem
as
2 Kasubag 1 1 1
TU
I.
Puskes
mas
Induk
48
Fungsio
nal
Khusus
1 dokter 2 2 1 1 1
2 dokter 1 1 1
gigi
3 bidan 7 20 1 1
0 0
4 perawat 8 9 3 6
5 perawat 1 0 1
gigi
6 apoteker 1 2 1 2
7 asisten 1 3 0
apoteker
8 sanitaria 1 2 1
n
9 nutrisi 1 3 1
1 pranata 1 2 1 2
0 laborato
rium
kesehata
n
1 penyulu 1 1 1
1 h
kesehata
n
masyara
kat
1 perekam 1 0 1
2 medis
1 adminke 1 0 1
4 s
(adminis
trator
kesehata
n)
Fungsio
nal
Umum
Pengad 2 0 2
ministra
si
Driver 2 2 2
Clening 3 3
49
Service
II.
Puskes
mas
pembant
u (5
Pustu)
1 perawat 5 5 3 2
III. PKD
3 bidan 9 11 1 1
0
a. Visi
b. Misi
3. Sarana Kesehatan
(UKBM).
antara lain :
Posyandu.
4. Tenaga Kesehatan
Data yang ada di Puskesmas Monta dapat dilihat pada tabel berikut :
memiliki masa depan yang terang karena Puskesmas Monta, didorong, dibangun
terhadap pasien, sehingga hal ini memicu pada pelayanan yang berkualitas.
serangkaian kegiatan atau pelayanan yang diberikan kepada pasien sesuai standar
pelayanan medis yang telah ditentukan dan biasanya pada pelayanan tersebut
digunakan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan yang ahli dibidang
medis salah satunya dokter, perawat, dan posisi lain yang berhubungan dengan
pelayanan pengobatan kepada pasien. Tujuan dari pada pelayanan medis sendiri
tidak lain ialah mengupayakan kesembuhan penyakit yang ada pada diri pasien
prosedur yang berlaku dan tentu saja sifatnya harus dapat dipertanggung
pelayanan diluar atau tidak berhubungan dengan kegiatan dokter Salah satunya
Kualitas merupakan nilai dimana proses atau hasil dari ketelitian dalam
tersediannya sumber daya manusia yang ada pada setiap pelayan kesehatan,
“ menurut saya Kualitas Kinerja pegawai yang diukur berdasarkan indikator kualitas,
kuantitas, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Dalam kinerja pegawai terdapat
kekurangan pada indikator kuantitas dan tanggung jawab dimana pegawai dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan benar, namun masih terdapat
ketidaktepatan waktu dan masih sedikit lambat dalam menyelesaikan pekerjaannya
serta masih ada pegawai yang sering datang terlambat.”
kualitas, kuantitas, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Dalam kinerja pegawai
terdapat kekurangan pada indikator kuantitas dan tanggung jawab dimana pegawai
Hal senada juga di jelaskan oleh pasien ibu Faridah selaku perawat
“ menurut saya Kualitas pelayanan yang diukur berdasarkan dimensi bukti langsung
(tangibels), kehandalan (reliability), daya tanggap (responsivines), jaminan
(assurance) dan empati (empathy). Dalam kualitas pelayanan sudah cukup baik tetapi
masih terdapat kekurangan pada dimensi bukti langsung (tangibels). 3. Kinerja
pegawai berpengaruh Positif terhadap kualitas pelayanan di Puskesmas Kecamatan
Monta”.
pelayanan sudah cukup baik tetapi masih terdapat kekurangan pada dimensi bukti
langsung (tangibels
semakin banyak pasien yang menerima jasa pelayanan kesehatan baik secara
medis maupun non medis dengan baik maka kualitas pelayanan kesehatan di
Puskesmas Monta memberi mutu. Hal ini dibenarkan oleh Ibu Uni
Hal senada juga di jelaskan oleh pasien ibu Halimah rawat inap
monta secara non medis dan medis nyata dan terlayani dapat diterima secara
hati
dihasilakan ata dilakukan, dan ditandakan seperti nilai uang, jumlah barang,
atau jumlah kegiatan yang telah di ker jakan atau yang terlaksana.
ada satu menyediakan pelayanan yang terpercaya, guna menjaga mutu dan
Hal ini dibenarkan oleh pasien rawat jalan ibu Fabia mengatakan bahwa :
Hal senada juga di jelaskan oleh keluarga pasien ibu Fatimah rawat inap
Sejalan dengan itu dr. Asih selaku salah satu dokter di puskesmas monta
membenarkan bahwa :
kesehatan Puskesmas Monta. Hal ini dibenarkan oleh pasien rawat jalan ibu
perawatan dan atau berobat”. (Wawancara kepada pasien rawat jalan Fabia, 21
Juli 2023).
dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, atau pada
oleh penyedia jasa pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien, dengan
pasien. Hal ini dikemukakan oleh pasien yaitu pasien rawat jalan ibu Natiami:
“Pelayanan dari Puskesmas monta yang saya terima dari perawat ataupun
dokternya tanggap dan tepat secara pribadi saya terima”. (Wawancara kepada
pasien rawat jalan Natiami, 21 Juli 2023)
Hal senada juga di jelaskan oleh pasien rawat inap, menyatakan bahwa :
monta yang saya terima dari perawat ataupun dokternya tanggap dan tepat
organisasi.
Hal ini dikemukakan oleh beberapa pasien yaitu pasien rawat jalan ibu
Natiami, ibu Ponisi rawat inap (informasi diperoleh dari anak), ibu aisah rawat
memberikan kepercayaan pada saya baik dari segi pelayanan non medisnya
maupun medisnya. Dengan rasa kepercayaan tersebut setiap saya sakit saya cuma
mau berobat di Puskesmas Monta dan Pelayanan dari Puskesmas Monta yang
menyediakan dua jenis pelayanan kesehatan yaitu pelayanan medis dan pelayanan
yang diberikan kepada pasien sesuai standar pelayanan medis yang telah
ditentukan dan biasanya pada pelayanan tersebut digunakan sumber daya manusia
yang memiliki pengetahuan yang ahli dibidang medis salah satunya dokter,
perawat, dan posisi lain yang berhubungan dengan pelayanan pengobatan kepada
pasien. Tujuan dari pada pelayanan medis sendiri tidak lain ialah mengupayakan
kesembuhan penyakit yang ada pada diri pasien tersebut. Tindakan pelayanan
yang dilaksanakan juga harus sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tentu saja
merupakan segala sesuatu bentuk pelayanan diluar atau tidak berhubungan dengan
62
kegiatan dokter Salah satunya dari pelayanan non medis karyawan Puskesmas
Kualitas merupakan nilai dimana proses atau hasil dari ketelitian dalam
pasien yang menerima jasa pelayanan kesehatan baik secara medis maupun
dihasilakan ata dilakukan, dan ditandakan seperti nilai uang, jumlah barang,
atau jumlah kegiatan yang telah di ker jakan atau yang terlaksana. Berdasarkan
dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, atau pada
organisasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kualitas pekerjaan (quality) masih belum berjalan dengan baik karena belum
dan Ketepatan waktu (timeliness) sudah berjalan dengan baik terlihat dari hasil
yang menjadi kendala yang disebabkan oleh aspek biaya pada pasien dan
BPJS pasien yang terkendala pada tingkat keaktifannya, namun oleh pihak
puskesmas Monta dapat teratasi dengan baik terlihat dari hasil wawancara
64
65
organisasi.
B. Saran.
pelayanan, kurangnya rasa simpati petugas terhadap pasien, dan tidak sesuainya
Puskesmas tidak akan mendapat citra baik hanya melalui kegiatan hubungan
masyarakat. Citra yang baik akan cepat terbentuk jika Puskesmas berhasil
pelayanan kesehatan yang dirasakannya amat jauh dari harapan itu. Tetapi sejauh
pelayanannya padahal tujuan akhir dari pelayanan adalah harus bermuara kepada
DAFTAR PUSTAKA
Badudu & Zain. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar.
Black dan champion dalam papayungan dkk. 2002. metode dan masalah
penilitian. sosial. PT. ERESCO.
Hugiono dan Poerwantana. 2000. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : PT. Bina.
Aksara.,
Nana Sudjana dan Ibrahim. 2001. penilitian dan penilaian pendidikan. Bandung :
Sinar Baru Algensindo