Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)/MAGANG

INOVASI PELAYANAN PUBLIK BERBASIS DIGITAL DI ERA PADEMI


COVID-19
( STUDI PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS TPI
SURABAYA)

OLEH:
NAFIISAH RIZQILLAH MAHARANI
NIM.201810360311337

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

INOVASI PELAYANAN PUBLIK BERBASIS DIGITAL DI ERA PADEMI


COVID-19
( STUDI PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS TPI
SURABAYA )

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG(PKL)/MAGANG

Diajukan oleh :
NAFIISAH RIZQILLAH MAHARANI
NIM. 201810360311337

Telah disetujui
Pada Hari/Tanggal, Selasa/ 28 Desember 2021

Dosen Pembimbing Peserta PKL/Magang

Najamuddin K.R,S.IP.,M.Hub.Int. Nafiisah Rizqillah Maharani


NIP. 10318030645 NIM.201810360311337

Mengesahkan, Kepala Subbagian Mengetahui, Kepala Prodi


Kepegawaian dan Umum Kantor Hubungan Internasional
Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya

Andri Wahyono, S.Kom M. Syaprin Sahidi, MA.


Nip : 198109092009011006 NIP.10314100533

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan laporan magang ini dengan tepat waktu. Laporan

magang ini merupakan media pembelajaran bagi penulis mengenai

pengimplementasian teori yang selama ini penulis pelajari dalam pembelajaran di

kelas. Sehingga penulis dapat memperoleh pengetahuan mengenai bidang Studi

Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Muhammadiyah Malang.

Kegiatan magang yang telah penulis lalui, merupakan pengalaman yang

sangat berharga untuk kelak nantinya dapat penulis bawa hingga ke dunia kerja.

Tidak hanya bekal ilmu dan pengetahuan tetapi juga kedisiplinan, ketertiban, kerja

keras, dan semangat pantang menyerah. Selama kegiatan magang kerja, penulis

berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja, selain dengan bekal

pengetahuan dalam proses pengerjaan laporan ini, penulis juga memperoleh

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa informasi, material,

spiritual, maupun dari segi administrasi. Berkaitan dengan hal itu itu, pada

kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan kegiatan PKL.

2. Bapak M. Syaprin Zahidi, MA selaku Kepala Pogram Studi Hubungan

Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Muhammadiyah Malang.

ii
3. Bapak Najamuddin Khairur Rijal. S.IP., M.Hub.Int. selaku dosen

pembimbing.

4. Bapak Is Edy Ekoputranto. Kepala Kantor Imigrasi Surabaya yang telah


berkenan memberi perijinan dan rekomendasi kepada penulis untuk
melaksanakan Kuliah Kerja Profesi di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI
Surabaya.
5. Bapak Sarsaralos Sivakkar, A.md.Im, SH, MH Kepala Bagian Tata Usaha
yang berkenan menerima penulis untuk melaksanakan KKP di Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya.
6. Bapak Andri Wahyono, S.Kom selaku Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Dan Umum yang berkenan menerima saya untuk melaksanakan KKP di
Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Surabaya
7. Bapak Anggoro Widjanarko selaku Kepala Bidang Dokumen dan Izin

Tinggal Keimigrasian yang berkenan menerima saya untuk melaksanakan

PKL/magang dan membantu di bagian dokumen dan izin tinggal

keimigrasian.

8. Bapak Dandi, Pak Arga, Mas Satria, Bu Intan, Bu dina dan seluruh staff

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya yang telah membagi ilmu

dan pengalaman kerja kepada penulis selama pelaksanaan kegiatan

magang.

9. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah begitu tulus memberikan

semangat, dukungan, dan doa yang sangat bermanfaat bagi kelancaran

penulis.

10. Farhan, Nalda Aurora dan orang-orang terdekat dan tersayang yang

senantiasa telah begitu tulus memberikan semangat, dukungan, dan doa

yang sangat bermanfaat bagi kelancaran penulis.

iii
11. Farhan, Rahman, dan Verel, sebagai rekan Internship yang telah banyak

memberikan dukungan, bantuan, juga telah menjadikan kegiatan magang

sangat berkesan dan sangat menyenangkan.

Dengan penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan

magang ini masih banyak kekurangan. Saran dan kritik yang bersifat membangun

sangat diharapkan, sehingga penulis dapat meningkatkan kualitas penulisannya.

Penulis berharap kiranya laporan magang kerja ini dapat memberikan manfaat,

umumnya bagi pembaca dan khususnya bagi penulis.

Surabaya, 28 Desember 2021

Nafiisah Rizqillah Maharani


NIM. 201810360311337

iv
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah/Fokus Penelitian................................................................5
C. Batasan Masalah..............................................................................................5
D. Tujuan PKL/Magang.......................................................................................6
E. Manfaat PKL/Magang.....................................................................................7
BAB II......................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................9
BAB III..................................................................................................................14
DESKRIPSI TEMPAT PKL/MAGANG...............................................................14
A. Sejarah Singkat Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya...................14
B. Gambaran Umum Keimigrasian....................................................................14
C. Informasi dan Sarana Komunikasi, Pengawasan dan Penindakan
Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya............................17
D. Profil Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya...................................18
BAB IV..................................................................................................................28
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................28
A. Hasil Kegiatan...............................................................................................28
B. Pembahasan...................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
LAMPIRAN...........................................................................................................52

v
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pemerintah saat ini sedang menghadapi tekanan dari berbagai pihak untuk

terus meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mewujudkan pelayanan yang

lebih berkualitas, akuntabel, transparan, efektif dan efisien. Pemerintah dituntut

untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju agar tidak

terjadi ketertinggalan. Hal ini menyebabkan pemerintahan yang berbasis dengan

digital semakin berperan penting dalam melakukan pelayanan publik. Tranformasi

yang berupa inovasi pelayanan public dengan berbasis digital ini menjadi salah

satu isu kebijakan public yang sedang hangat dibicarakan apalagi di saat pandemic

Covid-19 ini.

Birokrasi sendiri indentik dengan adanya kinerja yang berbelit-belit dengan

struktur yang terlalu besar, penuh dengan adanya kolusi, korupsi dan nepotisme,

dan tidak memiliki standar yang pasti. 1 Dengan melihat hal tersebut tentu perlu

adanya reformasi birokrasi yang sesusai dengan paradigma New Public Service

(NPS) yang menekankan pemerintah sebagai pelayan, melayani bukan

mengarahkan, dan tidak dijalankan dengan prinsip bisnis.2 Menurut penelitian

1
Yusriadi Yusriadi and Misnawati Misnawati, ‘Reformasi Birokrasi Dalam Pelayanan Publik
(Studi Pelayanan Terpadu Satu Pintu)’, Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, 7.2 (2017), 99
Diakses dalam: https://doi.org/10.26858/jiap.v7i2.4954. (02/12/2021, 15.30 WIB)
2
Annie Hondeghem and Wouter Vandenabeele, New Public Service, Encyclopedia of Public
Administration and Public Policy, Second Edition (Print Version), 2007 Diakses dalam:
https://doi.org/10.1201/noe1420052756.ch268. (02/12/2021, 15.55 WIB)

1
yang dilakukan Taufan dampak dari adanya reformasi birokrasi ini berpengaruh

kepada cara berpikir pegawai dari penguasan menjadi pelayan, serta juga

meningkatkan pengawasan masyaarakat terhadap kinerja birokrasi.3 Salah satu

cara untuk mengatasi masalah birokrasi yang ad aini adalah dengan adanya sebuah

inovasi. Inovasi dipandang sebagai suatu kebutuhan dikarenakan dapar mengatasi

masalah patologi birokrasi, meningkatkan pelayanan public, memaksimalkan

potensi aparatur, serta mengembalikan kepercayaan public. Inovasi ini juga sangat

dipengaruhi dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat di zaman

sekarang ini. Aparatur pemerintah juga dituntuk untuk bisa bekerja sesuai dengan

perkembangan teknologi. 4

Pandemi Covid-19 yang terjadi di 2 tahun terakhir ini dari akhir 2019 sampai

dengan tahun 2021 ini mendorong pemerintah agar melakukan berbagai

perubahan dan inovasi sebagai bentuk dalam memperbaiki kualitas pelayanan

sector publik. Pandemi Covid-29 ini telah membuat dampak yang sangat luas

terhadap berbagai sector kehidupan dan pelayanan public. Terlepas dari situasi

pandemi saat ini, birokrasi tetap akan menjadi tumpuan utama dalam memberikan

pelayanan publik. Pandemi Covid-19 mendorong birokrasai harus bisa

memaksimalkan pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di sektor

pemerintah. Hal ini juga disebabkan oleh adanya kebijakan WFH (Work From

Home) yang membuat ruang gerak menjadi sangat terbatas. Maka dari itulah

3
Taufan, T. (2017). Implementasi Reformasi Birokrasi Dan Kualitas Pelayanan Publik Di Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sleman Tahun 2014-2016. Yogyakarta:
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Diakses dalam: http:// repository.umy.ac.id/bitstream/
handle/123456789/11892/Naskah Publikasi. pdf?sequence=14&isAllowed=y (04/12/2021, 17:00
WIB)
4
Lesmana Rian Andhika, ‘Systematic Review: Budaya Inovasi Aspek Yang Terlupakan Dalam
Inovasi Kepegawaian’, Civil Service BKN, 11.1 (2017), 49–61.

2
pemerintah melakukan transformasi pelayanan publik dari model manual

(konvensional) agar dapat diutamakan melalui perangkat elektronik. Sejak

pandemi Covid-19, aplikasi dan situs website terus dioptimalkan pemerintah agar

dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Optimalisasi penggunaan

teknologi juga diterapkan pada sektor pemerintahan. Pandemi Covid-19 ini telah

banyak mengubah model tatanan administrasi dan pola kerja di lingkungan

instansi pemerintah. Untuk menaati protocol Kesehatan dengan menerapkan

physical distancing secara optimal, dilakukan perubahan proses kerja dengan

melakukan pekerjaan dari rumah (Work From Home).5

Dalam mengatasi penyebaran pandemic Covid-19 ini pemerintah

mengeluarkan regulasi berupa Keputusan Kementrian Kesehatan nomer

HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian

Covid-19 di Tempat Kerja dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan

Usaha pada Situasi Pandemi Covid-19. Dalam regulasi yang dikeluarkan tersebut

terdapat beberapa protocol Kesehatan yang wajib dijalankan dan dipatuhi oleh

kantor, industry, dan pekerja dalam menjalani era new normal. Selain Kementrian

Kesehatan, Kemenpan RB (Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi), dikeluarkannya Surat Keputusan Nomor 58/2020 tentang

Sistem Kerja Pegawai ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam Tatanan Normal Baru

5
‘Kedepankan Pelayanan Publik Digital Dalam Masa Pandemi’, Kementerian Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia, 2021 Diakses dalam:
https://www.kemenkumham.go.id/berita/kedepankan-pelayanan-publik-digital-dalam-masa-
pandemi.(04/12/2021, 19.19 WIB)

3
(new normal). Penyesuaian ini dimaksudkan agar dapat mewujudkan budaya kerja

yang adaptif dan berintegritas dalam meningkatkan kinerja birokrasi.6

Dalam tatanan normal baru ini, pemberian layanan kepada masyarakat dengan

menerapkan sistem pemerintah berbasis digital yang perlu dioptimalkan.

Mengingat adanya penyesuaian sistem kerja karena pandemic dan kegiatan tatap

muka yang dibatasi. Penyelenggaraan pelayanan public tetap dituntuk untuk

berjalan dengan baik dalam era new normal ini. Di era new normal ini mendorong

pemerintah agar melakukan perbaikan pelayanan pasa masyarakat dengan

mengurangi pelayanan bertatap muka dan mendorong penggunan informasi

teknologi yang akan memberikan pengaruh kepada minimnya antrian pada unit

pelayanan. Untuk menghadapi dampak yang disebabkan oleh pandemi Covid-19

ini pemerintah diharapkan dapat melakukan inovasi pelayanan publik berbasis

digital. Inovasi-inovasi ini perlu dimunculkan agar pelayanan publik di tengah

adanya pandemi tetap optimal.7

Perbaikan kinerja birokrasi pelayanan publik diharapkan akan memperbaiki

kembali citra pemerintah dimata masyarakat, karena dengan kualitas pelayanan

publik yang semakin baik kepuasan dan kepercayaan masyarakat bisa dibangun

kembali sehingga pemerintah bisa meningkatkan legitimasi yang lebih kuat

dimata publik. Hal tersebut dikarenakan pelayanan publik yang berkualitas dan

pantas telah menjadi tuntutan masyarakat selaras dengan berkembangnya

kesadaran masyarakat terhadap peran pemerintah dalam menjalankan salah satu

6
Rahmat Salam, ‘Perubahan Dan Inovasi Pelayanan Publik Di Era New Normal Pandemi Covid-
19 Changes and Innovations in Public Services in the New Normal’, Journal of Public
Administration and Government, 3.1 April (2021), 28–36.
7
Ibid.,

4
fungsinya yaitu penyelenggara pelayan publik. Pemerintah telah memberikan

peluang kepada warga masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara dengan memberikan partisipasi sebagai evaluator

dan kontrol melalui penilaian terhadap kinerja organisasi dalam bentuk kepuasan

masyarakat/publik.

Salah satu yang melakukan gagasan baru dalam reformasi birokrasi untuk

mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dalam bentuk inovasi

pelayanan publik berbasis digital pada masa pandemi Covid-19 ini adalah Kantor

Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya. Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis

di bawah Direktorat Jenderal Imigrasi, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI

Surabaya mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai penyelenggara pelayanan

publik, telah dan terus berupaya melakukan inovasi dengan tujuan pembenahan

agar pelayanan publik yang diberikan dapat lebih berkualitas, akuntabel,

transparan, efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah/Fokus Penelitian


Berdasarkan Latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu

pokok permasalahan yaitu :

Bagaimana Inovasi pelayanan publik berbasis digital yang dilakukan Kantor

Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya pada masa Pandemi Covid-19?

C. Batasan Masalah
Laporan akhir ini memfokuskan cakupan pembahasan hanya seputar

Inovasi layanan publik berbasis digital berupa “Si Pintar” yang ada di Kantor

Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya. Pengerucutan kepada inovasi pelayanan

5
publik berbasis digital dipilih karena penulis ingin tertarik kepada inovasi yang

dilakukan Imigrasi dimasa pandemi Covid-19 dalm mengurangi mobilitas yang

ada dikantor.

D. Tujuan PKL/Magang
Perkembangan zaman yang mengarah pada pola kerja modern saat ini

berdampak pada banyak hal. Percepatan kemajuan zaman juga secara berangsur

meningkatkan tuntutan yang harus dipenuhi seiring berlanjutnya kehidupan. Pada

ruang studi akdemik tingkat tinggi atau yang biasa dikenal dengan tingkat

perkuliahan, para mahasiswa dituntut untuk menjadi pribadi yang berkarakter agar

dapat menuai beragam kemampuan. Dunia perkuliahan merupakan wadah bagi

mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri baik dari segi akademik maupun

non-akademik. Pengembangan diri itu bisa dicapai melalui beberapa upaya seperti

dalam proses belajar dikelas, keikutsertaan dalam kompetisi tingkat kampus,

hingga kegiatan organisasi internal dan eksternal. Upaya tersebut akan membantu

mahasiswa mendongkrak batas kemampuan diri sekaligus menjadi pemantik

jenjang karir sehingga mampu membentuk sumber daya manusia yang berkualitas

dan mampu bersaing.

Namun jika memandang pembentukan sumber daya manusia yang

berkualitas lebih jauh kedepan, rasanya upaya-upaya diatas kurang mampu

melengkapi kebutuhan diri saat terjun kedunia nyata. Upaya-upaya tersebut hanya

dapat mengasah kemampuan diri dibawah naungan dunia perkuliahan saja. Saat

terjun kedunia nyata, setidaknya mahasiswa memerlukan jam terbang dalam

keikutsertaannya didunia pekerjaan lapangan. Berangkat dari hal tersebut,

6
mahasiswa seharusnya jeli dalam membaca peluang terhadap instansi-instansi

yang membuka kesempatan untuk bekerjasama dan merasakan bagimana dunia

kerja dikehidupan nyata. Sehingga disaat mahasiswa melangkah dikehidupan

nyata, setidaknya amunisi yang dimilikinya sudah cukup komplit untuk bersaing.

Maka dari itu, urgensi tersebut sangat diharapkan dapat terwujud bagi

mahasiswa yang membutuhkan pengalaman penting seperti ini. Akan tetapi, perlu

digaris bawahi bahwa terjalinnya kerjasama ini tentunya harus bersifat take and

give. Maksudnya adalah mahasiswa tak hanya bertindak sebagai peroleh manfaat,

namun juga harus memberi kemampuan yang dimiliki agar dapat bersama-sama

saling bersimbiosis mutualisme.

E. Manfaat PKL/Magang
1. Bagi Mahasiswa :
a. Membuka ruang sudut pandang baru terhadap lingkungan kerja

yang sebenarnya. Sehingga nantinya akan dapat membentuk pribadi

diri yang selaras dengan prosedur kerja sebenarnya.

b. Menjadi ajang perolehan pengalaman dalam hal apapun dilingkungan

kerja guna mendalami peran sebagai staff yang turut serta bekerja

diperusahaan.

c. Memperoleh wawasan terbaru terkait penerapan ilmu yang

diaplikasikan sehingga bekal ilmu yang sudah dimiliki dapat diperkuat

dengan studi kasus yang dioperasionalisasikan didunia kerja.

d. Merangsang kepekaan intelektual dalam menghadapi permasalahan

nyata yang terdapat dalam dunia kerja. Hal tersebut akan membantu

7
kualitas pengambilan keputusan sebagai sumber daya manusia yang

siap kerja.

2. Bagi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya

a. Menjadi mediasi dalam bentuk kerjasama antara perusahaan Kantor

Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya. dengan instansi perguruan

tinggi yakni Universitas Muhammadiyah Malang.

b. Meningkatkan eksistensi perusahaan atau instansi sebagai simbol

keterbukaan pemerintah dengan memberi fasilitas bagi masyarakat dan

mampu menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan

kesempatan magang dalam beberapa divisi yang relevan.

c. Meringankan beban perusahaan dari bidang terkait atas bantuan tenaga

kerja yang berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan

perintah dengan baik.

3. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi

a. Sebagai sarana untuk dapat menjalin kerja sama berkelanjutan antara

Universitas Muhammadiyah Malang dengan Kantor Imigrasi Kelas I

Khusus TPI Surabaya .

b. Sebagai bahan evaluasi laporan hasil magang yang dilakukan

mahasiswa agar menjadi bahan penyesuaian kurikulum dimasa yang

akan datang. Sebagai tolak ukur atau penilaian kemampuan mahasiswa

dalam mengaplikasikan ilmu pengetahun yang telah diperolah selama

proses perkuliahan.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Good Governance
Menurut World Bank Governance diartikan sebagai proses dalam

pengambilan keputusan dan proses pengimplementasian atau tidaknya keputusan

yang di ambil.8 Gunawan Sumodiningrat berpendapat bahwa good governance

diartikan sebagai pemerintahan yang baik. Good governance merupakan salah

satu upaya pemerintah dalam menciptakan pemerintahan yang baik dengan

adanya desentralisasi dan sejalan dengan kaidah penyelenggaraan pemerintahan

yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.9 menurut United Nations

Development Programme (UNDP) Good Governance merupakan proses dari

pengkoordinasian dari dimensi ekonomi, politik, dan sosial untuk mengelola

urusan pemerintahan negara.10 proses yang dikoordinasikan ini bertujuan untuk

bisa menyentuh kepentingan masyarakat dari segala kalangan. Menurut United

Nations Development Program (UNDP) ada 14 prinsip good governance, yaitu :11

a. Wawasan ke depan (visionary)

b. Keterbukaan dan transparansi (openess and transparency)

c. Partisipasi masyarakat (participation)

d. Tanggung gugat (accountability)

8
World Bank. (May, 1994). Governance: The World Bank Experience. World Bank
Publications.
9
Sumodiningrat, Gunawan. 1999. Pemberdayaan Masyarakat & JPS. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
10
Khandakar Elahi. (2009). UNDP on Good Governance. International Journal of Social
Economics, hal 19-33.
11
Prasetijo. 2009. Good Governance dan Pembangunan Berkelanjutan, diakses dalam
http://prasetijo.wordpress.com (04/12/2021 19.56 WIB)

9
e. Supremasi hukum (rule of law)

f. Demokrasi (democracy)

g. Profesionalisme dan kompetensi (profesionalism and competency)

h. Daya tanggap (responsiveness)

i. Keefisienan dan keefektivan (efficiency and effectiveness)

j. Desentralisasi (decentralization)

k. Kemitraan dengan dunia usaha swasta dan masyarakat (private sector and civil

society partnership)

l. Komitmen pada pengunrangan kesenjangan (commitment to reduce inequality)

m. Komitmen pada lingkungan hidup (commitment to environmental protection)

n. Komitmen pasar yang fair (commitment to fair market)

Dari defninisi-definisi yang telah diuraikan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa good governance mengandung arti kegiatan suatu lembaga

pemerintah yang dijalankan berdasarkan kepentingan rakyat dan norma yang

berlaku untuk mewujudkan cita-cita negara di mana kekuasaan dilakukan oleh

masyarakat yang diatur dalam berbagai tingkatan pemerintahan negara yang

berkaitan dengan sumber-sumber sosial-budaya, politik, dan ekonomi.

Konsep good governance sebenarnya telah lama dilaksanakan oleh semua

pihak yaitu pemerintah, swasta, dan masyarakat. Namun demikian, masih banyak

yang rancu memahami konsep governance. Secara sederhana, banyak pihak

10
menerjemahkan governance sebagai tata pemerintahan. Tata pemerintahan di sini

bukan hanya dalam pengertian struktur dan manajemen lembaga yang disebut

eksekutif, karena pemerintah (government) hanyalah salah satu dari tiga aktor

besar yang membentuk lembaga yang disebut governance. Dua aktor lain adalah

private sector (sektor swasta) dan civil society (masyarakat madani). Karenanya,

memahami governance adalah memahami bagaimana integrasi peran antara

pemerintah (birokrasi), sektor swasta dan civil society dalam suatu aturan main

yang disepakati bersama.12

Lembaga pemerintah harus mampu menciptakan lingkungan ekonomi,

politik, sosial, budaya, hukum dan keamanan yang kondusif. Sektor swasta

berperan aktif dalam menumbuhkan kegiatan perekonomian yang akan

memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan, sedangkan civil

society harus mampu berinteraksi secara aktif dengan berbagai macam aktivitas

perekonomian, sosial dan politik termasuk bagaimana melakukan kontrol terhadap

jalannya aktivitas-aktivitas tersebut.

Berdasarkan pemahaman atas pengertian governance tersebut, maka

penambahan kata sifat good dalam governance bisa diartikan sebagai tata

pemerintahan yang baik atau positif. Letak sifat baik atau positif itu adalah

manakala ada pengerahan sumber daya secara maksimal dari potensi yang

dimiliki masing-masing aktor tersebut atas dasar kesadaran dan kesepakatan

bersama terhadap visi yang ingin dicapai. Governance dikatakan memiliki

sifatsifat yang good, apabila memiliki ciri-ciri atau indikator-indikator tertentu.


Dwiyanto, Agus. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta:
12

Gajahmada University Press.

11
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000, prinsip-prinsip

kepemerintahan yang baik terdiri atas:

a. Profesionalitas, meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara

pemerintahan agar mampu memberikan pelayanan yang mudah, cepat, tepat,

dengan biaya terjangkau.

b. Akuntabilitas, meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam

segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat.

c. Transparansi, menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah dan

masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjadi kemudahan di dalam

memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

d. Pelayanan prima, penyelenggaraan pelayanan publik yang mencakup prosedur

yang baik, kejelasan tarif, kepastian waktu, kemudahan akses, kelengkapan sarana

dan prasarana serta pelayanan yang ramah dan disiplin.

e. Demokrasi dan partisipasi, mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak

dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, yang

menyangkut kepentingan masyarakat baik secara langsung maupun tidak

langsung. f. Efisiensi dan efektivitas, menjamin terselenggaranya pelayanan

terhadap masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara

optimal dan bertanggung jawab.

g. Supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat, mewujudkan

adanya penegakkan hukum yang adil bagi semua pihak tanpa pengecualian,

12
menjunjung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam

masyarakat.13

13
Sumadanna, I Made. 2007. Mewujudkan Good Governance dalam Sistem Pelayanan. Jurnal
FISIP UNR Vol.2

13
BAB III

DESKRIPSI TEMPAT PKL/MAGANG

A. Sejarah Singkat Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya

Terhitung sejak tanggal 10 Mei 2006, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI

Surabaya termasuk salah satu Kantor Imigrasi yang ditingkatkan kelasnya dari

Kelas I menjadi Kelas I Khusus berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan

HAM RI No. M.01-PR.07.04 Tahun 2006. Perubahan status ini tentunya

diharapkan dapat mengantisipasi peningkatan beban kerja dalam rangka

memberikan pelayanan jasa keimigrasian kepada masyarakat yang dapat

dipertanggung jawabkan kepada Pemerintah dan masyarakat itu sendiri.

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya adalah Kantor Unit

Pelaksanaan Teknis Keimigrasian berada di bawah Kantor Wilayah Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur, dipimpin oleh seorang Kepala

Kantor dengan jabatan Struktural setingkat Eselon II b. Kantor Imigrasi Kelas I

Khusus TPI Surabaya terdiri dari Kantor Imigrasi di Jalan Raya Juanda KM. 3-4

Sedati, Sidoarjo dan Tempat Pemeriksaan Imigrasi ( TPI ) di Bandar Udara

Juanda Surabaya.14

F. Gambaran Umum Keimigrasian


Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum tentang

keimigrasian. Mengingat, tingkat pemahaman masyarakat umum di wilayah kerja

Kantor Imigrasi Surabaya terdapat eksistensi keimigrasian masih belum utuh.


14
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, ‘Sejarah Kantor Imigrasi Kelas I Khusus
TPISurabaya’, 2019 Diakses dalam :http://surabaya.imigrasi.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=46&Itemid=54&lang=id. (05/12/2021, 20.00 WIB)

14
Tingkat pemahaman terhadap eksistensi keimigrasian yang dimiliki sebagaian

besar masyarakat di wilayah kerja Kantor Imigrasi Surabaya masih terbatas pada

permasalahan paspor. Banyak yang masih memahami bahwa urusan keimigrasian

hanya satu kotak urusan yaitu urusan paspor. Mengingat hal tersebut diatas,

memang mutlak diperlukan dan harus semakin banyak digiatkan kegiatan

sosialisasi tentang fungsi-fungsi keimigrasian sebagaimana yang diatur dalam

Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian.

Pengertian “Keimigrasian” sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat 1

Undang-undang nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian adalah sebagai berikut:

keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar Wilayah

Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan

Negara. Dari ketentuan ini jelas sekali bahwa ruang lingkup keimigrasian yang

dimaksud adalah:

 Orang (baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing)

 Lalu lintas masuk atau keluar wilayah Indonesia (pengaturan terhadap

dokumen perjalanan)

 Pengawasan dari keseluruhan proses keimigrasian, dan

 Bertujuan menjaga tegaknya kedaulatan negara Indonesia

 Dalam melaksanakan “proses keimigrasian” tersebut di atas kemudian

ditentukan Fungsi Keimigrasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3

ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian

menyebutkan:

15
 Fungsi keimigrasian dalam ketentuan ini adalah sebagaian dari tugas

penyelenggaraan Negara di bidang pelayanan dan perlindungan

masyarakat, penegakan hokum keimigrasian, serta fasilitator penunjang

pembangunan ekonomi nasional.

Pelaksanaan fungsi-fungsi keimigrasian tersebut tidak dapat dilaksanakan

secara terpisah-pisah, sektoral dan segmental, melainkan harus dilaksanakan

dalam satu kesatuan proses, satu kesatuan metode dan system serta satu kesatuan

aparatur pemerintah sebagai pelaksanaannya yaitu aparatur keimigrasian. Fungsi

keimigrasian ini adalah spesifik dan bersifat universal di dalam pelaksanaannya

memerlukan pendekatan sistematis dengan memanfaatkan teknologi dan

komunikasi yang modern.

Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi keimigrasian, dilihat dari subyek hikm

dari ketentuan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang keimigrasian, dapat

didefinisikan antara lain bahwa pengaturan keimigrasian mencakup:

 Pengaturan bagi warga negara Indonesia (WNI), meliputi:

- Pengaturan penerbitan dokumen perjalanan RI.

- Pengaturan pada saat WNI keluar wilayah Indonesia.

- Pengaturan pada saat WNI kembali ke wilayah Indonesia.

- Pengaturan pada saat WNI kembali ke wilayah Indonesia.

 Pengaturan bagi warga negara asing (WNA), meliputi:

- Pengaturan penerbitan Visa RI.

- Pengaturan pada saat WNA datang di wilayah Indonesia.

16
- Pengaturan pada saat WNA berada di wilayah Indonesia.

- Pengaturan pada saat WNA keluar wilayah Indonesia.

G. Informasi dan Sarana Komunikasi, Pengawasan dan Penindakan

Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya

Pelaksanaan fungsi-fungsi keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Khusus

TPI Surabaya di bidang informasi dan Sarana Komunikasi dilaksanakan dengan

berpedoman kepada petunjuk teknis dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang telah

berhasil membangun Sistem Informasi Manajamen Keimigrasian yaitu system

teknologi informasi dan komunikasi yang terpadu dan digunakan untuk

mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi guna mendukung

operasional, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam melaksanakan Fungsi

Keimigrasian. Dalam melaksanakan serangkaian fungsi-fungsi tersebut harus

dilaksanakan dalam satu kesatuan proses, satu kesatuan metode dan system serta

satu kesatauan aparatur pemerintah sebagai pelaksanaannya dan sifat dari fungsi

keimigrasian sendiri spesifik dan bersifat universal seharusnya emang dalam

pelaksanaannya memerlukan pendekatan sistematis dengan memanfaatkan

informasi dan komunikasi yang modern.

Sebagai gambaran yang sederhana mengenai Sistem Informasi Manajemen

Keimigrasian di Kantor Imigrasi Surabaya adalah dapat dipantaunya keberadaan

warga Negara asing yang tinggal di wilayah kerja Kantor Imigrasi Surabaya.

Disamping melakukan pemeliharaan dan pemanfaatan Sistem Informasi

Manajemen Keimigrasian sebagai salah satu tugas dan fungsinya, Kantor Imigrasi

17
Surabaya telah beberapa kali mengadakan sosialisasi terkait UU No.6 Tahun 2011

tentang Keimigrasian. Kegiatan-kegiatan tersebut di pandang cukup maksimal dan

dapat dijadikan media komunikasi antara aparatur Keimigrasian dengan aparatur

pemerintahan yang lainnya.

H. Profil Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya


Bagi sebuah organisasi sangatlah penting untuk memperhatikan

keberadaan logo, visi, misi, motto, dan janji layanan. Kelima komponen tersebut

merupakan hal yang sangat penting sekaligus sangat wajib untuk dimiliki oleh

sebuah organisasi. Karena melalui kelima hal tersebut bagaimana suatu oragnisasi

itu berjalan pasti akan mencerminkan kelima hal tersebut.

1. Logo
Gambar 1 : Logo Kantor Imigrasi

2. Visi

“Masyarakat Memperoleh Kepastian Pelayanan dan Penegakan Hukum


Keimigrasian”
3. Misi

18
a. Memperkuat penegakan hukum keimigrasian yang adil dan akuntabel.
b. Mendukung terciptanya keamanan negara yang stabil.
c. Meningkatkan pelayanan keimigrasian yang prima.
d. Mendukung pembangunan kesejahteraan masyarakat yang
berkesinambungan.
4. Motto

“NYALI WANI (Nyata Peduli Wajib Melayani)”


5. Slogan
“Melayani sepenuh hati, semangat tiada henti”
6. Janji Layanan

Kepastian Persyaratan Kepastian Biaya Kepastian Waktu Penyelesaian

7. Tugas dan Fungsi


Dalam menjalankan tugas dan fungsi keorganisasiannya Kantor Imigrasi

Kelas I Khusus TPI Surabaya memiliki lima bagian yang berguna untuk

mendukung terlaksananya fungsi-fungsi dan tugas dalam bidang keimigrasian

yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011. Keempat bidang

tersebut terdiri atas:

1. Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana

program dan anggaran, pengelolaan keuangan, barang milik negara, sumber daya

manusia, administrasi umum, pengawasan dan pengendalian internal serta

evaluasi dan pelaporan, di bidang administrasi kepegawaian, keuangan,

persuratan, barang milik negara, dan rumah tangga. Subbagian Tata Usah

memiliki Fungsi meliputi penyusunan rencana program, anggaran, evaluasi dan

pelaporan; pelaksanaan dan pengendalian internal; pengelolaan urusan keuangan

19
dan barang milik negara; dan pengelolaan sumber daya manusia, tata usaha, dan

rumah tangg

Subbagian Tata Usaha terdiri atas:

 Urusan Kepegawaian

Urusan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan pengelolaan

sumber daya manusia, tata usaha, pelaksanaan dan pengendalian internal.

 Urusan Keuangan

Urusan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan pengelolaan

urusan keuangan, penyusunan rencana program, anggaran, evaluasi dan

pelaporan.

 Urusan Umum

Urusan Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan pengelolaan barang

milik negara dan rumah tangga.

2. Seksi Lalu Lintas Keimigrasian

Seksi Lalu Lintas Keimigrasian mempunyai tugas melakukan pelayanan

dokumen perjalanan dan perlintasan keimigrasian. Seksi Lalu Lintas Keimigrasian

memiliki fungsi meliputi penyusunan rencana, evaluasi, dan pelaporan di bidang

lalu lintas keimigrasian; pelayanan paspor; pelayanan surat perjalanan laksana

paspor bagi orang asing; pelayanan pas lintas batas; pemeriksaan dokumen

20
keimigrasian; pemberian tanda masuk dan tanda keluar; dan penolakan pemberian

tanda masuk dan tanda keluar.

Seksi Lalu Lintas Keimigrasian terdiri atas:

 Subseksi Pelayanan Dokumen Perjalanan

Subseksi Pelayanan Dokumen Perjalanan mempunyai tugas melakukan

penyiapan penyusunan rencana, pelaksanaan, pengoordinasian, evaluasi dan

pelaporan di bidang pelayanan paspor, surat perjalanan laksana paspor bagi orang

asing, dan pas lintas batas.

 Subseksi Pemeriksaan Keimigrasian.

Subseksi Pemeriksaan Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyusunan rencana, pelaksanaan, pengoordinasian, evaluasi dan pelaporan di

bidang pemeriksaan dokumen perjalanan dan dokumen keimigrasian, pemberian

tanda masuk dan tanda keluar, penolakan pemberian tanda masuk dan tanda

keluar terhadap setiap orang yang masuk atau keluar wilayah Indonesia

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

3. Seksi Izin Tinggal dan Status Keimigrasian

Seksi Izin Tinggal dan Status Keimigrasian mempunyai tugas melakukan

pelayanan izin tinggal dan status keimigrasian. Seksi Izin Tinggal dan Status

Keimigrasian mempunyai fungsi meliputi penyusunan rencana, evaluasi, dan

pelaporan di bidang izin tinggal dan status keimigrasian; pelayanan izin

tinggal; pemeriksaan, penelaahan, dan penyelesaian alih status

21
keimigrasian; pelayanan izin masuk kembali; penelaahan status keimigrasian dan

kewarganegaraan dalam rangka penerbitan surat keterangan

keimigrasian; pelayanan surat keterangan keimigrasian; dan pelayanan bukti

pendaftaran anak berkewarganegaraan ganda.

Seksi Izin Tinggal dan Status Keimigrasian terdiri atas:

 Subseksi Izin Tinggal Keimigrasian

Subseksi Izin Tinggal Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyusunan rencana, pelaksanaan, pengoordinasian, evaluasi dan pelaporan di

bidang pelayanan izin tinggal dan izin masuk kembali.

 Subseksi Status Keimigrasian

Subseksi Status Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyusunan rencana, pelaksanaan, pengoordinasian, evaluasi dan pelaporan di

bidangpemeriksaan, penelaahan, dan penyelesaian alih status keimigrasian,

penelaahan status keimigrasian dan kewarganegaraan untuk penerbitan surat

keterangan keimigrasian, pelayanan surat keterangan keimigrasian, dan bukti

pendaftaran anak berkewarganegaraan ganda.

4. Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian

Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melakukan

pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengamanan sistem teknologi informasi dan

komunikasi keimigrasian. Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai

fungsi meliputi penyusunan rencana dan pelaporan di bidang pemanfaatan,

22
pemeliharaan, dan pengamanan sistem teknologi dan informasi keimigrasian;

pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data keimigrasian; pemeliharaan dan

pengamanan sistem teknologi dan informasi keimigrasian; penyiapan dan

pengelolaan informasi dan komunikasi publik keimigrasian; dan pelaksanaan

hubungan masyarakatdan kerjasama antar instansi.

Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian terdiri atas:

 Subseksi Teknologi Informasi Keimigrasian

Subseksi Teknologi Informasi Keimigrasian mempunyai tugas melakukan

penyiapan penyusunan rencana, pelaksanaan, pengoordinasian, evaluasi dan

pelaporan di bidang pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengamanan sistem dan

teknologi informasi keimigrasian.

 Subseksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian.

Subseksi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian mempunyai tugas

melakukan penyiapan penyusunan rencana, pelaksanaan, pengoordinasian,

evaluasi dan pelaporan di bidang pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data

keimigrasian, pengelolaan informasi dan komunikasi keimigrasian, pelaksanaan

hubungan masyarakat, dan kerjasama antar instansi.

5. Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian

Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian mempunyai tugas melakukan

penyiapan pelaksanaan, pengawasan, intelijen dan penindakan keimigrasian.

23
Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian mempunyai fungsi meliputi

penyusunan rencana, evaluasi, dan pelaporan di bidang intelijen, pengawasan, dan

penindakan keimigrasian; pelaksanaan kerja sama intelijen dan pengawasan

keimigrasian; pelaksanaan dan pengoordinasian penyelidikan intelijen

keimigrasian; penyajian informasi produk intelijen; pengamanan personil,

dokumen keimigrasian, perizinan, kantor, dan instalasi vital keimigrasian;

penyidikan tindak pidana keimigrasian; pelaksanaan tindakan administratif

keimigrasian; dan pelaksanaan pemulangan orang asing.

Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian terdiri atas:

o Subseksi Intelijen Keimigrasian

Subseksi Intelijen Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyusunan rencana, pelaksanaan, pengoordinasian, evaluasi dan pelaporan di

bidang pengawasan keimigrasian, kerja sama intelijen keimigrasian, penyelidikan

intelijen keimigrasian, penyajian informasi produk intelijen, pengamanan personil,

dokumen keimigrasian, perizinan, kantor, dan instalasi vital keimigrasian.

 Subseksi Penindakan Keimigrasian

Subseksi Penindakan Keimigrasian mempunyai tugas melakukan penyiapan

penyusunan rencana, pelaksanaan, pengoordinasian, evaluasi dan pelaporan di

bidang penyidikan tindak pidana keimigrasian, tindakan administratif

keimigrasian, dan pemulangan orang asing.

8. Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya

24
Wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya meliputi :

a. Kota Surabaya
1. Surabaya Selatan; 10 (sepuluh) Kecamatan
2. Surabaya Tengah; 8 (delapan) Kecamatan
3. Surabaya Utara; 3 (tiga) Kecamatan
4. Luas wilayah Surabaya sekitar 350,5 km² dengan jumlah penduduk
sekitar 2,765 juta jiwa.
a. Kabupaten Sidoarjo; Terdiri dari 17 (tujuh belas) Kecamatan. Luas wilayah
Kabupaten Sidoarjo sekitar 634,4 km² dengan jumlah penduduk sekitar
1,996 juta jiwa.
b. Kota Mojokerto; Terdiri dari 2 (dua) Kecamatan. Luas wilayah Kota
Mojokerto
16.46 km² dengan jumlah penduduk sekitar 120.196 jiwa.
c. Kabupaten Mojokerto; Meliputi 17 (tujuh belas) Kecamatan. Luas wilayah
Kabupaten Mojokerto 872 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 1,054 juta
jiwa.
9. Struktur dan Organisasi Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya
Dengan adanya struktur organisasi, di harapkan dapat tercapainya suatu
kondisi yang baik di antara unit-unit maupun bagian-bagian dalam organisasi,
sehingga tujuan yang telah di tetapkan dapat tercapai oleh karena itu, struktur
organisasi yang di gunakan harus di sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
instruksi agar pendayagunaan sumber daya yang seoptimal mungkin. Adapun
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya mempunyai struktur organisasi
sebagai berikut :

25
Gambar 1
Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Surabaya

1. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tpi Surabaya


Nama : Is Edy Ekoputranto, S.H., M.M.
Nip : 19690517 199303 1 002
2. Kepala Bagian Tata Usaha
Nama : Sarsaralos Sivakkar, A.Md.Im,Sh,Mh
Nip : 19831013 200212 1 002
3. Kepala Subbagian Keuangan
Nama : Rini Noviasih, Se.
Nip : 19641114 199103 2 001
4. Kepala Subbagian Kepegawaian Dan Umum
Nama : Andri Wahyono, S.Kom
Nip : 19810909 200901 1 006
5. Kepala Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi Keimigrasian
Nama : Guntur Sahat Hamonangan, S.E.,M.H.
Nip : 19790904 200212 1 002
6. Kepala Seksi Teknologi Informasi Keimigrasian
Nama : Wahyu Agus Yunianto, A.Md.Im.
Nip : 19810605 200212 1 001
7. Kepala Seksi Informasi Dan Komunikasi Keimigrasian
Nama : Benny Septiyadi, S.H.
Nip : 19860902 200604 1 001
8. Kepala Bidang Dokumen Perjalanan Dan Izin Tinggal Keimigrasian
Nama : Anggoro Widjanarko, A.Md.Im.,S.H.,M.Si.

26
Nip : 19851026 200312 1 001
9. Kepala Seksi Dokumen Perjalanan
Nama : Randy Ichsan, A.Md.Im.,S.H.
Nip : 19880623 200801 1 002
10. Kepala Seksi Izin Tinggal Keimigrasian
Nama : Aurizal Wiendyartha Hakim, St
Nip : 19810216 200604 1 001
11. Kepala Bidang Intelijen Dan Penindakan Keimigrasian
Nama : Fajar Maula, A.Md.Im.,S.H.
Nip : 19840711 200501 1 001
12. Kepala Seksi Intelijen Keimigrasian
Nama : Putu Agus Eka Putra, A.Md.Im,S.H.
Nip : 19860817 200501 1 002
13. Kepala Seksi Penindakan Keimigrasian
Nama : Adhy Tri Nugroho, A.Md.Im, S.H.
Nip : 19851104 200604 1 001
14. Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi
Nama : Andi Ridwan Said, A.Md.Im,Sh,M.Si
Nip : 19861120 200604 1 001
15. Kepala Seksi Pemeriksaan I
Nama : Firman Santoso, A.Md.Im,Sh
Nip : 19881005 200901 1 001
16. Kepala Seksi Pemeriksaan II
Nama : Denny Priyankasetya, A.Md.Im.,S.H
Nip : 19890709 200801 1 001
17. Kepala Seksi Pemeriksaan III
Nama : Fierman Hadinata, S.H.,M.M.
Nip : 19870404 200604 1 002
18. Kepala Seksi Pemeriksaan IV
Nama : Raden Vidiandra Adikoesoema, A.Md.Im.,S.H.
Nip : 19890628 200801 1 001

27
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan
Dalam kegiatan magang yang penulis jalani di Kantor Imigrasi

Kelas I Khusus TPI Surabaya, penulis ditempatkan di bagian bidang dokumen

perjalanan dan izin tinggal keimigrasian. Pada bidang tersebut, penulis diberi

28
arahan untuk menjadi costumer service untuk pengguna jasa yang ada diimigrasi

untuk melakukan keperluan pengambilan paspos, Izin Tinggal Kunjungan (ITK),

Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP),

pendaftaran anak berkeluargaan ganda dan surat pengantar Kanwil. Dengan araha

tersebut, penulis bersama rekan magang mengeksplorasi setiap kegiatan dan hal

yang ada di bidang yang penulis tempati. Eksplorasi materi tersebut diharapkan

dapat memberikan wawasan baru kepada penulis tentang keimgrasian, terutama

hal-hal yang berurusan dengan ilmu hubungan internasional. Hingga penghujung

waktu magang penulis beserta rekan magang lainnya melakukan beberapa

kegiatan, diantaranya :

1. Izin Tinggal Kunjungan (ITK)

Pada saat menjadi costumer service saya berinteraksi langusng

dengan pengguna jasa yang ingin mengurus ITK mereka saya bertugaas

untuk menjelaskan bagaiaman prosedur, mengecek status dan kelengkapan

dokumen kemudia mengscan dan mengsubmit nya kesismtem. Saya juga

melakukan proses validasi dokumen di dalam system yang sudah di ajari

oleh para staf. Pada dasarnya Izin tinggal kunjungan adalah izin yang

diberikan kepada orang asing untuk tinggal dan berada di wilayah

Indonesia untuk jangka waktu singkat dalam rangka kunjungan.

Izin Tinggal Kunjungan diberikan kepada :

 Orang asing yang masuk wilayah Indonesia dengan visa kunjungan

29
 Anak yang baru lahir di wilayah Indonesia dan pada saat lahir ayah

dan/atau ibunya pemegang Izin Tinggal Kunjungan

 Izin Tinggal Kunjungan yang diberikan kepada orang asing sebagaimana

tersebut diatas, juga dapat diberikan kepada :

 Orang asing dari Negara yang dibebaskan dari kewajiban memiliki visa

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

 Orang asing yang bertugas sebagai aak alat angkut yang sedang berlabuh

atau berada di wilayah Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan

 Orang asing yang masuk wilayah Indonesia dalam keadaan darurat, dan

 Orang asing yang masuk wilayah Indoensia dengan Visa Kunjungan Saat

Kedatangan

 Izin Tinggal Kunjungan berakhir karena pemegang Izin Tinggal

kunjungan

Kembali ke negara asalnya

 Izinnya telah habis masa berlaku

 Izinnya beralih status menjadi Izin Tinggal terbatas

 Izinnya dibatalkan oleh Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk

 Dikenai Deportasi atau Meninggal dunia

Persyaratan Perpanjangan Izin Tinggal Kunjungan

 Mengisi Formulir

30
 Surat Penjaminan dari Penjamin yang ditujukan kepada Kepala Kantor

Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno Hatta

 KTP Penjamin

 Fotokopi dan asli dari Paspor kebangsaan atau dokumen perjalanan serta

bukti Izin Kunjungan yang sah dan berlaku;

 Surat Kuasa bermaterai cukup dalam hal pengurusan melalui kuasa

 Tiket untuk kembali ke Negara asal atau meneruskan ke Negara lain

 Untuk anak yang lahir di Indonesia (sesuai Izin Tinggal Kunjungan

ayah/ibu): Mengisi Formulir, Paspor, Surat Keterangan Lahir dari RS,

Fotokopi paspor ayah/ibu, Fotokopi ITK ayah/ibu, Akte Perkawinan

orangtua, Surat Lapor Lahir dari Kanim, Surat Kuasa bermaterai cukup

dalam hal pengurusan melalui kuasa.

2.Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS)

Pada saat menjadi costumer service saya berinteraksi langusng dengan

pengguna jasa yang ingin mengurus ITK mereka saya bertugaas untuk

menjelaskan bagaiaman prosedur, mengecek status dan kelengkapan dokumen

kemudian mengscan dan mengsubmit nya kesistem. Saya juga melakukan proses

validasi dokumen di dalam system yang sudah di ajari oleh para staf. Saya juga

bertugas menjelaskan syarat-syarat pengajuan jika ada penggunana jasa yang tidak

mengerti. Pada dasarnya KITAS adalah Kartu Ijin Tinggal Terbatas, sebelum

bernama KITAS namanya KIMS atau Kartu Ijin Menetap Sementara. Kartu ini

diperuntukan untuk Warga Negara Asing yang bekerja di Indonesia agar mereka

31
bisa tinggal di Indonesia (semacam resident permit) dan harus diperpanjang 1

(satu) tahun sekali.

Pendaftaran online pada www.izintinggal.imigrasi.go.id/IT-online (cetak

tanda bukti pendaftaran online)

 Surat permohonan perpanjangan ITAS dari sponsor

 Surat pernyataan dan jaminan dari sponsor (bermaterai Rp. 6000,-)

 KTP sponsor

 Formulir pengajuan perpanjangan ITAS

 Paspor asli dan fotocopy

 Surat keterangan Tempat Tinggal dari Dinas Pendudukan dan Catatan

Sipil (DisDukCaPil)

 KITAS asli dan fotocopy

 Untuk sponsor istri atau suami WNI melampirkan Buku Nikah, KTP

sponsor, Kartu Keluarga sponsor serta surat ikatan perkawinan dari

instansi terkait

 Untuk sponsor Orang Tua WNII melampirkan akte kelahiran pemohon

yang terjemahan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris bersertifikat

 Untuk TKA melampirkan IMTA dan RPTKA terbaru serta dokumen

perusahaan lainnya

 Untuk WNA pengikut TKA ,elampirkan paspor TKA, izin tinggal TKA,

IMTA, RPTKA, surat nikah dan akte kelahiran ( surat nikah dan akte

32
kelahira harus diterjemahkan ke bahasa Indonesia atau bahasa Inggris oleh

penerjemah bersertifikat)

 Untuk Penanam Modal Asing (PMA) melampirkan Rekomendasi dari

Badan Kordinasi Penanam Modal (BKPM) serta dokumen perusahaan

lainnya

 Untuk pelajar/mahasiswa melampirkan Surat Rekomendasi dari instansi

terkait

3.Kartu Izin Tinggal Tetap ( KITAP)

Pada saat menjadi costumer service saya berinteraksi langusng dengan

pengguna jasa yang ingin mengurus ITK mereka saya bertugaas untuk

menjelaskan bagaiaman prosedur, mengecek status dan kelengkapan dokumen

kemudia mengscan dan mengsubmit nya kesismtem. Saya juga melakukan proses

validasi dokumen di dalam system yang sudah di ajari oleh para staf. Pada

dasarnya Izin Tinggal Tetap adalah izin yang diberikan kepada orang asing

tertentu untuk bertempat tinggal dan menetap di wilayah Indonesia sebagai

penduduk Indonesia.

Izin Tinggal Tetap dapat diberikan kepada:

 Orang Asing pemegang Izin Tinggal terbatas sebagai rohaniawan, pekerja,

investor, dan lanjut usia; keluarga karena perkawinan campuran;

suami, istri, dan/atau anak dari Orang Asing pemegang Izin Tinggal Tetap;

dan Orang Asing eks warga negara Indonesia dan eks subjek anak

berkewarganegaraan ganda Republik Indonesia.

33
 Izin Tinggal Tetap bagi Orang Asing sebagaimana dimaksud pada point 1

diberikan melalui alih status.

 Izin Tinggal Tetap yang diberikan kepada Orang Asing sebagaimana

dimaksud pada point 1, juga dapat diberikan kepada:

eks subyek anak berkewarganegaraan ganda Republik Indonesia yang

memilih kewarganegaraan asing;

 Anak yang lahir di Indonesia dari Orang Asing pemegang Izin Tinggal

Tetap; dan warga negara Indonesia yang kehilangan kewarganegaraan

Indonesia di Wilayah Indonesia.

 Izin Tinggal Tetap bagi Orang Asing sebagaimana dimaksud pada point 2

diberikan secara langsung tanpa melalui alih status.

PERSYARATAN

UMUM

 Mengisi formulir

 paspor kebangsaan yang sah dan masih berlaku;

 Fotokopi Izin Tinggal terbatas yang masih berlaku kecuali bagi Orang

Asing eks subyek anak berkewarganegaraan ganda Republik Indonesia

yang memilih kewarganegaraan asing, anak yang lahir di Indonesia dari

Orang Asing pemegang Izin Tinggal Tetap dan warga negara Indonesia

yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia di Wilayah Indonesia.

 Surat keterangan domisili;

34
 pernyataan integrasi yang telah ditandatangani oleh yang bersangkutan;

dan

 Rekomendasi dari kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian

terkait.

Tabel 1: Timeline Program Kerja

Minggu Tanggal Kegiatan Jam Kerja


19 Agustus 2021 Melayani pengguna jasa 07.30 –

di bagian costumer 16.00 WIB

service
20 Agustus 2021 Melayani pengguna 07.30 –
Minggu
jasa di bagian costumer 16.00 WIB
Pertama
service

21 Agustus 2021
22 Agustus 2021
LIBUR

23 Agustus 2021 Melayani pengguna 07.30 –

jasa di bagian costumer 16.00 WIB

service
24 Agustus 2021 Menginput surat 07.30 –

keluar,memasukkan ttd 16.00 WIB

kakanim,barcode,ttd,

lalu mendisposisi di

aplikasi Sisumaker
25 Agustus 2021 Menginput surat 07.30 –

35
Minggu keluar,memasukkan ttd 16.00 WIB

Kedua kakanim,barcode,ttd,

lalu mendisposisi di

aplikasi Sisumaker
26 Agustus 2021 Menginput surat 07.30 –

keluar,memasukkan ttd 16.00 WIB

kakanim,barcode,ttd,

lalu mendisposisi di

aplikasi Sisumaker
27 Agustus 2021 Menerima surat 07.30 –

masuk,melalukan 16.00 WIB

scanning,menginput

surat masuk, dan

mendisposisi
28 Agustus 2021
29 Agustus 2021
LIBUR

30 Agustus 2021
31 Agustus 2021
01 september 2021 Menerima dan membalas pesan
01 September 2021
Minggu 03 September 2021 pengaduan pelayanan keimigrasian

Ketiga melalui Whatsaap dan Email


4 September 2021
5 September 2021
LIBUR
06 September 2021 Mengentry surat pengajuan ITK,
07 September 2021
08 September 2021 KITAS, KITAP ke aplikasi si Pintar
09 September 2021 Konsultasi selama 07.30 –

magang 16.00 WIB

36
Rotasi kepada seksi lain

Minggu jika ada yang berminat.


10 September 2021 Konsultasi selama 07.30 –
Keempat
magang 16.00 WIB

Rotasi kepada seksi lain

jika ada yang berminat.


11 September 2021
12 September 2021
LIBUR
Minggu 13 September 2021 Konsultasi kepada kepala seksi
14 September 2021
Kelima Rotasi kepada seksi lain jika ada yang

berminat.
15 September 2021 Melayani pengguna jasa di bagian

costumer service
16 September 2021 Melayani pengguna jasa di bagian

costumer service
17 September 2021 PENUTUPAN

I. Pembahasan
1. Mewujudkan Good Governance melalui Inovasi di era Pandemi

Covid-19

Menurut survey dari Twilio pada tahun 2020 pandemi Covid-19

membuat adanya percepatan tranformasi virtual di berbagai negara didunia.

Twilio melakukan survey pada 2.569 responden dari persahaan Australia,

Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Singapura, Spanyol, Inggris dan Amerika yang

membuktikan hal tersebut. 97% dari survey yang lakukan oleh Twilio pada

tahun 2020 menyetujui bahwa pandemic Covid-19 meyebabkan percepatan

37
transformasi digital di perusahaannya. Presiden Joko Widodo pada Rapat

Terbatas mengenai Perencanaan Transformasi Digital, Senin 3 Agustus 2020

menyampaikan lima arahan yang terdiri dari perluasan akses dan peningkatan

infrastruktur digital, persiapkan roadmap transportasi digital di sektor-sektor

strategis dan di pemerintahan, percepat integrasi pusat data nasional, siapkan

kebutuhan SDM talenta digital dan siapkan berbagai regulasi yang berkaitan

dengan skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital.15

Adanya pandemic Covid-19 ini banyak merubah tatanan Kelola dalam

birokrasi. Pandemi Covid-19 telah mendorong birokrasi untuk

memaksimalkan penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi dalam sector pemerintahan. Hal ini lah yang membuat

pemerintahan melakukan perubahan pelayanan public dari yang awalnya

manual (konvensional) diutamakan menjadi pelayanan public yang berbasis

pada digital atau elektronik(e-government). Pada era new normal ini

pemerintah terus melakukan pengoptimalan pada inovasi digital dan

penggunaan website untuk mempermudah pelayanan public dan untuk

mencegah penyebar luasan virus.

Selanjutnya dalam mengatasi penyebaran pandemic Covid-19 ini

pemerintah mengeluarkan regulasi berupa Keputusan Kementrian Kesehatan

nomer HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan

15
Inas Tasya Firdaus, Melinia Dita Tursina, and Ali Roziqin, ‘Transformasi Birokrasi Digital Di
Masa Pandemi Covid-19 Untuk Mewujudkan Digitalisasi Pemeritahan Indonesia Dalam Studi “
The Microsoft Asia Digital Transformation : Enabling The Intelligent Presiden Joko Widodo Pada
Rapat Terbatas Mengenai Perencanaan Tr’, Kybernan: Jurnal Stdui Kepemerintahan, 4.2 (2021),
226–39.

38
Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja dan Industri dalam Mendukung

Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi Covid-19. Dalam regulasi yang

dikeluarkan tersebut terdapat beberapa protocol Kesehatan yang wajib

dijalankan dan dipatuhi oleh kantor, industry, dan pekerja dalam menjalani era

new normal. Selain Kementrian Kesehatan, Kemenpan RB (Kementrian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi), dikeluarkannya

Surat Keputusan Nomor 58/2020 tentang Sistem Kerja Pegawai ASN

(Aparatur Sipil Negara) dalam Tatanan Normal Baru (new normal).

Penyesuaian ini dimaksudkan agar dapat mewujudkan budaya kerja yang

adaptif dan berintegritas dalam meningkatkan kinerja birokrasi.16

Dalam tatanan normal baru ini, pemberian layanan kepada masyarakat

dengan menerapkan sistem pemerintah berbasis digital atau bisa disebut e-

goverment yang perlu dioptimalkan. Mengingat adanya penyesuaian sistem

kerja karena pandemic dan kegiatan tatap muka yang dibatasi.

Penyelenggaraan pelayanan publik tetap dituntut untuk berjalan dengan baik

dalam era new normal ini. Di era new normal ini mendorong pemerintah agar

melakukan perbaikan pelayanan pasa masyarakat dengan mengurangi

pelayanan bertatap muka dan mendorong penggunan informasi teknologi yang

akan memberikan pengaruh kepada minimnya antrian pada unit pelayanan.

Untuk menghadapi dampak yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 ini

pemerintah diharapkan dapat melakukan inovasi pelayanan publik berbasis

digital. Inovasi-inovasi ini perlu dimunculkan agar pelayanan publik di tengah

adanya pandemi tetap optimal. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi


16
Salam., Loc.Cit.

39
dalam penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan sudah menjadi suatu

tuntutan. Maka dari inilah di masa pandemi yang juga menyebabkan

percepatan tranformasi digital dan menuntut pelayanan public untuk

beradaptasi dengan keadaan pandemi Kantor Imigrasi Khusus kelas I TPI

Surabaya melakukan inovasi dalam pelayanan publik berbasis dengan digital

berupa SI Pintar (Sistem Notifikasi Tahapan Izin Tinggal Keimigrasian)

sebuah system notifikasi untuk mempermudah pemberitahuan tahapan berkas

yang diajukan dan juga untuk mengurangu mobilitas yang ada dikantor nuntuk

mencegah penyebaran virus yang lebih luas.17

Inovasi berbasis digital ini merupakan salah satu bentuk untuk

perwujudan pemerintahan yang baik (good governance). Berdasarkan pada

Undang-Undang Dasar 1945 neagra melalui aparatur pemerintahannya wajib

untuk melayani setiap mayarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar

masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan social. Segala kepentingan

public harus dilaksanakan oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara di

berbagai sector pelayanan, yang paling utama menyangkut hak-hak sipil dan

kebutuhan dasar di masyarakat. Masyaarakat menuntut dan menginginkan

penyelenggara dan pemerintahan negara yang baik (good governance), yaitu

yang efektif, efisien, bersifat transfaran, akuntabel, dan bertanggung jawab.

Namun, eksistensi dari pemerintahan yang baik (good goveranance) yang

diinginkan oleh masyarakat masih sangat jauh dari harapan. Konsep

pemerintahan yang baik atau Good Governance ini tercipta karena adanya

17
Firdaus, Tursina, and Roziqin., Loc.Cit.

40
ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan dalam melakukan

pelayanan public.18

Kinerja pelayanan public yang optimal dan luarbiasa di instansi

pemerintah merupakan suatu factor keberhasilan dan peningkatan kepuasan

pelayanan terhadap masyarakat. Hal tersebut juga penting untuk meningkatkan

daya saing daerah dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik

(good governance) yang sudah lama menjadi tuntutan masyarakat. Salah satu

cara untuk mewujudkan pemerintah yang baik (good governance) adalah

dengan meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pelayanan publik di

pemerintah. Hal ini bisa dimulai dari tingkat individu, kemudian kelompok,

lalu menuju kepada inovasi organisasi yang bertujuan supaya seluruh pihak

yang berada di tempat kerja mampu untuk mengembangkan keterampilannya

dalam hal pekerjaan.

Berdasarkan peraturan pemerintah Nomer 38 Tahun 2017 inovasi

daerah telah diatur untuk menjamin setiap instansi pemerintah dapat

melakukan berbagai bentuk inovasi dalam penyelengaraan pemerintahan

sehingga dapat mendukung tercapainya pemerintahan yang baik (good

governance). Menurut PP Nomer 38 tahun 2017 inovasi adalah suatu upaya

untuk meningkatkan kinerja dari penyelenggara pemerintahan daerah dan

mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Inovasi adalah salah

satu aspek dari budaya birokrasi yang dapat mempengaruhi bagi keberhasilan

18
Abdul Basir, Donny Polanunu, and Najamuddin Khairur Rijal, ‘Menuju Good Governance :
Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Digital Di Kantor Imigrasi Kelas II Non-TPI Kediri Jawa
Timur’, NeoRespublica : Jurnal Ilmu Pemerintahan, 3.1 (2021), 1–19.

41
reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good

governance). Namun, dalam pembentukan pemerintahan yang inovatif belum

optimal dikarenakan kurangnya kesadaran untuk selalu berinovasi.19

Inovasi merupakan faktor yang sangat penting untuk dilakukan di setiap

lapisan pemerintahan untuk mencapai pemerintahan yang baik ( good

governance). Hal ini lah yang membuat inovasi menjadi sebuah keharusan bagi

pemerintah. Dengan banyaknya inovasi yang dilakukan dalam pemerintah dapat

membantu aparatur sipil negara dalam melakukan pekerjaannya untuk melayani

masyarakat. Melakukan sebuat inovasi bukan hanya untuk meminimalkan biaya,

mencegah adanya kecurangan dan penyelewengan, melainkan untuk juga untuk

menciptakan system organisasi pemerintah agar menjadi lebih efisien.20 Setiap

inovasi yang ada di sector pelayanan public pada dasarnya bertujuan untuk

memudahkan masyarakat dalam menggunakan pelayanan oleh pemerintah. Hal ini

lah yang sedang diusahakan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya.

2. Inovasi Berbasis Digital di Era Pandemi Covid-19: Si Pintar (Sistem

Notifikasi Tahapan Izin Tinggal Keimigrasian)

Dalam melakukan inovasi untuk perwujudan pemerintahan yang baik,

Kantor imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya yang berperan sebagai salah

satu instansi pemerintahan, sekaligus unit pelaksana teknis pemerintahan pusat

dibawah kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kantor Imigrasi Kelas I

Khusus TPI Surabaya pada tahun 2021 ini dapat mempertahankan predikat
Witra Apdhi Yohanitas, ‘Creating Good Governance Through Innovation in Public Service At
19

Surakarta Municipality’, Journal Borneo Administration, 12.3 (2016), 239–57.


20
Ibid.,

42
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani dari Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia yang telah

diraih pada tahun 2020. Ini juga sebagai bukti dari Kantor Imigrasi Kelas I

Khusus TPI Surabaya dalam komitmennya membangun zona integritas dan

terus berinovasi dalam hal inovasi layanan publik berbasis teknologi informasi

bagi masyarakat.21 Dengan adanya inovasi layanan publik berbasis digital ini,

banyak dampak positif yang timbul karenanya :

a. Pertama, penerapan teknologi informasi dalam pelayanan publik

memberikan kemudahan kepada pengguna layanan. Masyarakat

dalam hal ini tidak harus datang lagi ke kantor imigrasi maupun

bertanya terkait tahapan permohonan izin tinggal keimigrasian

melalui layanan pengaduan dan media sosial, masyarakat sudah

dapat mengetahui informasi tahapan permohonan izin tinggal

keimigrasian secara otomatis melalui pesan di dalam aplikasi

whatsapp.

b. Kedua, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan

publik, dengan keterbukaan informasi yang disajikan melalui

teknologi informasi. Hal ini dapat mencegah terjadinya

maladministrasi berupa penyimpangan prosedur, penundaan

berlarut, pungli dan sebagainya.

21
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, ‘Tidak Hanya Teknologi Yang Semakin Maju,
Birokrasi Juga Dituntut Maju! Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya Sandang Gelar
WBK’, 2020 Diakses dalam:
http://surabaya.imigrasi.go.id/development/index.php/2020/09/29/tidak-hanya-teknologi-yang-
semakin-maju-birokrasi-juga-dituntut-maju-kantor-imigrasi-kelas-i-khusus-tpi-surabaya-sandang-
gelar-wbk/.(17/12/2021, 17:58 WIB)

43
c. Ketiga, masyarakat tidak perlu meragukan kepastian pelayanan

dalam hal memperoleh kepastian waktu penyelesaian permohonan

izin tinggal keimigrasian.

Dalam upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good

governance) dengan melakukan inovasi yang berbasis digital di era pandemic

Covid1-19 ini berupa sebuah aplikasi notifikasi yang dinamai Si Pintar (Sistem

Notifikasi Tahapan Izin Tinggal Keimigrasian).22

Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan, Si Pintar (Sistem

Notifikasi Tahapan Izin Tinggal Keimigrasian) di ciptakan karena beberapa

kendala yang ada saat pelayanan yaitu :

1. Belum optimalnya antrian pelayanan keimigrasian bagi WNA secara

online,

Pelayanan Izin Tinggal bagi WNA di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus

TPI Surabaya juga diakomodasi dengan sistem antrian secara online

melalui laman izintinggal-online.imigrasi.go.id. Aturan yang berlaku

saat ini adalah, WNA yang ingin melakukan pengurusan izin tinggal

dapat datang langsung ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI

Surabaya pada hari dan jam kerja yang telah ditentukan. Selanjutnya,

petugas loket akan memberikan nomor antrean untuk pemeriksaan

berkas. Hal ini akan menimbulkan masalah apabila pemohon WNA

yang hadir pada hari tersebut secara bersamaan dan dalam jumlah yang

22
Kabar Jawa Timur, ‘Permudah Layanan Keimigrasian, Imigrasi Surabaya Luncurkan Si Pintar’,
2021 Diakses dalam: https://www.kabarjawatimur.com/permudah-layanan-keimigrasian-imigrasi-
surabaya-luncurkan-si-pintar/.(17/12/2021, 20:30 WIB)

44
banyak. Akan terjadi penumpukan antrean sehingga pemohon

menunggu cukup lama untuk dilayani dan tingginya kemungkinan

penyebaran virus karena kurangnya menjaga jarak.

2. Kurangnya kompetensi petugas dalam penggunaan bahasa asing,

Pelayanan keimigrasian khususnya dalam pelayanan izin tinggal

keimigrasian akan menjadi kurang maksimal apabila tidak diimbangi

dengan kompetensi bahasa asing yang baik oleh petugas Imigrasi.

Petugas terkadang harus menggunakan aplikasi bantuan seperti

“Google Translate” apabila hendak berbicara dengan pemohon dengan

bahasa yang kurang dimengerti olehnya. Isu tersebut akan berdampak

negatif kepada masing-masing pihak, baik dari pemohon maupun

petugas. Sering munculnya salah paham antara pemohon dengan

petugas yang dapat menimbulkan kegaduhan. Sebaliknya petugas juga

tidak dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pemohon

sehingga kepercayaan dan kepuasan publik terhadap petugas Imigrasi

menurun.

3. Belum Optimalnya Informasi Tahapan Permohonan pada Pelayanan

Izin Tinggal Keimigrasian.

Masih banyaknya pertanyaan dari masyarakat kepada petugas terkait

tahapan permohonan dalam hal ini pengajuan Izin Tinggal

Keimigrasian sehingga petugas admin media sosial dan layanan

memerlukan waktu untuk mendeteksi tahapan permohonan dengan

berkoordinasi kepada seksi Izin Tinggal Keimigrasian sebagai contoh

45
pada pengajuan perpanjangan Izin Tinggal Kunjungan setelah

dilakukan tahap pembayaran dan pengambilan foto dan sidik jari,

pemohon masih sering bertanya kapan Paspor yang bersangkutan dapat

diambil, begitu pula pada pengajuan perpanjangan Izin Tinggal

Terbatas yang memerlukan persetujuan Kantor Wilayah dan

Perpanjangan Izin Tinggal Tetap yang membutuhkan persetujuan

Direktorat Jenderal Imigrasi, pemohon sering bertanya sampai dimana

tahapan permohonan dan kapan permohonan izin tinggal selesai dan

bisa diambil karena dalam hal permohonan yang membutuhkan

persetujuan baik dari kantor wilayah maupun direktorat jenderal

imigrasi petugas menginfokan kepada ybs untuk mengambil paspor

setelah mendapatkan surat persetujuan.23

Karena beberapa isu permasalahan yang dipaparkan di atas maka

terciptalan Inovasi berbasis digital yaitu Si Pintar. Inovasi yang digagas adalah

dengan membangun aplikasi Si Pintar “Sistem Notifikasi Tahapan Izin Tinggal

Keimigrasian”. Dengan aplikasi Si Pintar diharapkan dapat memudahkan

masyarakat untuk mendapatkan Informasi Tahapan Permohonan pada Pelayanan

Izin Tinggal Keimigrasian.

Aplikasi Si Pintar “Sistem Notifikasi Tahapan Izin Tinggal Keimigrasian”

merupakan sebuah perangkat lunak yang berfungsi sebagai pemberitahuan

tahapan permohonan berupa pesan singkat kepada pemohon izin tinggal

23
Dandi Permana. (2021, September). Wawancara Tentang Inovasi Pelayanan Publik Berbasis
Digital berupa aplikasi notifikasi “Si Pintar” Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya.
(Nafiisah Rizqillah Maharani, Pewawancara).

46
keimigrasian berbasis aplikasi Whatsapp yang terkoneksi dengan database

SIMKIM Versi 2 guna memberikan kepastian informasi dan meningkatkan

kepuasan publik terhadap pelayanan izin tinggal keimigrasian Kantor Imigrasi

Kelas I Khusus TPI Surabaya. Aplikasi ini dibuat untuk menjawab isu yang

muncul saat masyarakat menggunakan layanan izin tinggal keimigrasian. Sebagai

contoh isu yang muncul yaitu adanya keraguan saat  pemohon ingin mengetahui

tahapan pada permohonan yang diajukannya sehingga pemohon sering lupa dan

berakibat terhambatnya proses pelayanan Izin Tinggal Keimigrasian. Hal tersebut

juga mengakibatkan banyaknya pertanyaan dari pemohon kepada petugas terkait

tahapan permohonan yang diajukan. Selama ini dalam menjawab pertanyaan dari

pemohon, petugas hanya menyampaikan secara lisan sehingga dirasa kurang

efektif dan efisien dalam menjawab isu di atas. Sesuai dengan tugas aplikasi yang

dikembangkan saat ini, pemohon diharapkan tidak mengalami keraguan lagi

dalam mengajukan permohonan izin tinggalnya.24

Aplikasi “Si Pintar” memberikan kemudahan dalam hal penggunaan

aplikasi, kegiatan Petugas hanya menginput “Nomor Permohonan” dan “Nomor

Whatsapp” pada aplikasi sedangkan Pemohon hanya menjawab “Ya” pada

notifikasi pertama maka secara otomatis sistem akan mengirim notifikasi tahapan

sampai dengan tahapan akhir permohonan tanpa perlu mendaftar, mendownload

aplikasi ataupun bertanya kepada petugas. Pembuatan aplikasi “Si Pintar” sejalan

dengan semangat pelaksanaan reformasi birokrasi yang merupakan salah satu

upaya pemerintah untuk menciptakan tata kelola yang baik (good governance)

dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem


24
Ibid.,

47
penyelenggaraan pemerintahan terutama dalam Transformasi Digital. Aplikasi “Si

Pintar” merupakan salah satu bentuk perwujudan Janji Layanan pada Kantor

Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya yaitu dalam memberikan Kepastian Waktu

Penyelesaian Permohonan bagi pemohon layanan keimigrasian.25

25
Ibid.,

48
DAFTAR PUSTAKA

Andhika, Lesmana Rian, ‘Systematic Review: Budaya Inovasi Aspek Yang

Terlupakan Dalam Inovasi Kepegawaian’, Civil Service BKN, 11.1 (2017),

49–61

Basir, Abdul, Donny Polanunu, and Najamuddin Khairur Rijal, ‘Menuju Good

Governance : Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Digital Di Kantor Imigrasi

Kelas II Non-TPI Kediri Jawa Timur’, NeoRespublica : Jurnal Ilmu

Pemerintahan, 3.1 (2021), 1–19

Dandi Permana. (2021, September). Wawancara Tentang Inovasi Pelayanan

Publik Berbasis Digital berupa aplikasi notifikasi “Si Pintar” Kantor

Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya. (Nafiisah Rizqillah Maharani,

Pewawancara).

Dr.J.R.Raco, M. M., Metode Penelitian Kualitatif - Jenis, Karakteristik, Dan

Keunggulannya (Jakarta: Grasindo., 2010)

Firdaus, Inas Tasya, Melinia Dita Tursina, and Ali Roziqin, ‘Transformasi

Birokrasi Digital Di Masa Pandemi Covid-19 Untuk Mewujudkan

Digitalisasi Pemeritahan Indonesia Dalam Studi “ The Microsoft Asia Digital

Transformation : Enabling The Intelligent Presiden Joko Widodo Pada Rapat

Terbatas Mengenai Perencanaan Tr’, Kybernan: Jurnal Stdui

Kepemerintahan, 4.2 (2021), 226–39

Hondeghem, Annie, and Wouter Vandenabeele, New Public Service,

49
Encyclopedia of Public Administration and Public Policy, Second Edition

(Print Version), 2007 Diakses dalam:

https://doi.org/10.1201/noe1420052756.ch268

Kabar Jawa Timur, ‘Permudah Layanan Keimigrasian, Imigrasi Surabaya

Luncurkan Si Pintar’, 2021 Diakses dalam:

https://www.kabarjawatimur.com/permudah-layanan-keimigrasian-imigrasi-

surabaya-luncurkan-si-pintar/

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, ‘Tidak Hanya Teknologi Yang

Semakin Maju, Birokrasi Juga Dituntut Maju! Kantor Imigrasi Kelas I

Khusus TPI Surabaya Sandang Gelar WBK’, 2020 Diakses dalam:

http://surabaya.imigrasi.go.id/development/index.php/2020/09/29/tidak-

hanya-teknologi-yang-semakin-maju-birokrasi-juga-dituntut-maju-kantor-

imigrasi-kelas-i-khusus-tpi-surabaya-sandang-gelar-wbk/

Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, ‘Kedepankan

Pelayanan Publik Digital Dalam Masa Pandemi’, , 2021 Diakses dalam:

https://www.kemenkumham.go.id/berita/kedepankan-pelayanan-publik-

digital-dalam-masa-pandemi

Moh. Nazir Ph.D., Metode PenelitianJakarta: Ghalia Indonesia (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2014)

Salam, Rahmat, ‘Perubahan Dan Inovasi Pelayanan Publik Di Era New Normal

Pandemi Covid-19 Changes and Innovations in Public Services in the New

Normal’, Journal of Public Administration and Government, 3.1 April

50
(2021), 28–36

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, ‘Sejarah Kantor Imigrasi Kelas I

Khusus TPISurabaya’, 2019 Diakses dalam:

http://surabaya.imigrasi.go.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=46&Itemid=54&lang=id.

Yohanitas, Witra Apdhi, ‘Creating Good Governance Through Innovation in

Public Service At Surakarta Municipality’, Journal Borneo Administration,

12.3 (2016), 239–57

Yusriadi, and Misnawati, ‘Reformasi Birokrasi Dalam Pelayanan Publik (Studi

Pelayanan Terpadu Satu Pintu)’, Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, 7.2

(2017), 99 Diakses dalam: https://doi.org/10.26858/jiap.v7i2.4954

51
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Pengajuan Magang Dari Prodi

52
Lampiran 2 : Bukti Penerimaan Magang

53
Lampiran 3 : Surat Keterangan Selesai Magang

54
Lampiran 4 : Form Penilaian

55
56
Gambar 3 : Gambar saat akan melakukan pengarahan magang dengan Kepala

Subbagian Kepegawaian dan Umum Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI

Surabaya

Gambar 4 : Penempatan Kebagian pelayanan Warga Negara Asing Kantor

Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya

57
Gambar 5 : Menjadi Costumer Service di pelayanan Warga Negara Asing

58
Gambar 6 : Membantu penginputan dan mengscan data pengajuan ITK, KITAS

dan KITAP

59
Gambar 7 : Penutupan serta penyampaian kesan dan pesan dengan kepala seksi

bagian izin tinggal

60

Anda mungkin juga menyukai