Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN AKHIR

PRAKTIK MAGANG (JOB TRAINING) MAHASISWA

AKTIVITAS PRODUKSI INFORMASI DALAM MEDIA SOSIAL


INSTANSI PENDIDIKAN SDI AL AZHAR 54 PEKANBARU

OLEH:

SALSABILA
1801111335

YAYASAN PESANTREN ISLAM AL AZHAR CABANG RIAU


(09 Agustus – 23 September 2021)

KONSENTRASI MANAJEMEN KOMUNIKASI

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

2021
LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN MAGANG
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FISIP UNIVERSITAS RIAU

1. Nama Mahasiswa : Salsabila

2. Nomor Induk Mahasiswa : 1801111335

3. Jurusan : Ilmu Komunikasi

4. Bidang Peminatan : Manajemen Komunikasi

5. Lama Magang : 09 Agustus - 23 September 2021

6. Instansi/perusahaan magang : YPI Al Azhar Pekanbaru (SDIA 54)

7. Sifat Praktik : (Dalam ruangan)

Pekanbaru, 29 September 2021

Menyetujui,
Dosen Pembimbing, Mahasiswa Ybs,

Dr. Yasir, M.Si Salsabila


NIP. 19781119 200501 1 002 NIM. 1801111335

Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Kepala Sekolah
FISIP Universitas Riau SDI Al Azhar 54 Pekanbaru

Dr. Anuar Rasyid, S.Sos, M.Si Tanjih Martopo, S.Pd


NIP. 19770605 200501 1 001 NIY. 104980726

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT, dimana atas
berkat dan rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan magang (Job Training) di Yayasan Pesantren Islam Al
Azhar Cabang Riau hingga tuntas.
Magang (Job Training) merupakan suatu program perkuliahan
yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Adapun tujuan
dari kegiatan magang (Job Training) ini adalah untuk mendidik
mahasiswa terjun dan ikut langsung merasakan dunia kerja. Kegiatan
magang (Job Training) ini dilakukan selama 1 bulan penuh dengan
bimbingan pihak dosen dan pihak kantor tempat pelaksanaan magang
(Job Training).
Berkat bimbingan, arahan serta petunjuk yang penulis terima
selama melaksanakan kegiatan magang (Job Training), maka pada
kesempatan yang baik ini penulis dengan tulus dan dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta kemudahan
bagi penulis untuk menyelesaikan laporan magang ini.
2. Orang tua dan semua teman-teman sejawat dan satu konsentrasi
yang telah berperan sebagai support system dan menyemangati
penulis dalm melaksanakan magang (Job Training) ini.
3. Bapak Dr. Anuar Rasyid, S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Jurusan
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau.
4. Bapak Dr. Yasir, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing dalam
melaksanakan magang (Job Training).
5. Ibu Dr. Febri Yuliani, S.Sos, M.Si, Ketua YPI Al Azhar
Cabang Riau.
6. Bapak Tanjih Martopo, S.Pd, Kepala Sekolah SDI Al Azhar 54

ii
Pekanbaru.
7. Ibu Suci Rahmadhani, S.Pd, Waka Kurikulum SDI Al Azhar 54
sebagai pembimbing pelaksanaan magang (Job Training) di
YPI Al Azhar Cabang Riau Unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru.
8. Bapak Taufik Hidayat, A.Md, Staff PSB sebagai pembimbing
pelaksanaan magang (Job Training) di YPI Al Azhar Cabang
Riau Unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru
9. Seluruh guru dan karyawan di instansi SDI Al Azhar 54
Pekanbaru.
10. Teman-teman program “Kampus Mengajar” di Unit SDI Al
Azhar 54 Pekanbaru; Gema, Anna, Billa, Kintan, Kak Rifdah,
dan Nani.
11. Rahmad Arbadillah Damanik, teman dan partner dalam
melaksanakan magang (Job Training) di YPI Al Azhar Cabang
Riau.
Dalam menyusun laporan ini, penulis menyadari bahwa dalam
penulisan Laporan Akhir Magang (Job Training) ini masih kurang dari
sempurna. Semoga hasil dari proses praktik magang (Job Training)
yang penulis lakukan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa,
pihak fakultas dan instansi/perusahaan yang terkait.
Akhir kata penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan
dalam laporan ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai
bahan referensi untuk rekan-rekan yang lainnya.

Pekanbaru, 04 Oktober 2021


Mahasiswa Pelaksana Magang

Salsabila
NIM. 1801111335

iii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................4
1.3 Tujuan Praktik Magang ................................................................................4
1.4 Manfaat Praktik Magang ..............................................................................5
1.5 Tempat dan Waktu Magang .........................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................7

2.1 Produksi Informasi .......................................................................................7


2.2 Media Sosial .................................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN .....................................................................................11

3.1 Sejarah Yayasan Pesantren Islam Al Azhar Cabang Riau .........................11


3.2 Deskripsi Instansi Unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru .................................12
3.2.1 Profil Instansi ...................................................................................12

3.2.2 Visi dan Misi Instansi ......................................................................13

3.2.3 Logo Instansi ....................................................................................14

3.2.4 Struktur Organisasi Instansi SDI Al Azhar 54 Pekanbaru ...............14

3.2.5 Data Guru dan Karyawan .................................................................15

3.2.6 Info dan Gambaran Media Sosial Instansi .......................................16

3.3 Aktivitas Produksi Informasi media sosial SDI Al Azhar 54 ....................17


3.3.1 Hambatan yang Ditemukan ..............................................................21

3.3.2 Evaluasi yang diperlukan .................................................................22

3.4 Pekerjaan yang Dilakukan (Tercapai) ........................................................22


3.5 Pekerjaan yang Belum Dilakukan (Belum Tercapai) .................................24
3.6 Faktor Pendukung dan Penghambat ...........................................................25
3.6.1 Faktor Pendukung ............................................................................25

iv
3.6.2 Faktor Penghambat...........................................................................25

BAB IV PENUTUP ..............................................................................................27

4.1 Kesimpulan.................................................................................................27
4.2 Saran .......................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi, aspek komunikasi merupakan suatu hal yang
penting yang perlu diperhatikan. Adapun komunikasi menurut Morisan (2013),
merupakan pembangun organisasi karena dibentuk melalui komunikasi ketika
individu didalamnya saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
individu dan tujuan bersama (Chandara, Hafied, Noer, 2015).
Ruang lingkup komunikasi organisasi dapat dibedakan berdasarkan
penerima pesan. Dari segi „penerima‟ pesan, komunikasi dapat dibedakan menjadi
komunikasi internal yang melibatkan anggota-anggota organisasi sebagai
penerima pesan dan komunikasi eksternal yang melibatkan orang-orang di luar
organisasi. Dalam kegiatan komunikasi eksternal suatu organisasi perlu menaruh
perhatian khusus terhadap perkembangan teknologi yang dapat memengaruhi
pembentukan citra atau branding suatu organisasi. Adapun teknologi komunikasi
yang mendukung di zaman digitalisasi saat ini adalah melalui media. Media
sebagai penghubung setiap kalangan menyebabkan adanya aktivitas produksi dan
konsumsi informasi yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Media saat ini menjadi
wadah dan acuan terdepan dalam mencari informasi. Hampir setiap kalangan
dapat saling terhubung dari pertukaran informasi yang dapat dilakukan melalui
saluran media.
Salah satu bentuk media yang melekat digunakan saat ini oleh siapa saja di
zaman digitalisasi saat ini adalah media sosial. Media sosial merupakan bentuk
media yang saat ini paling banyak digunakan oleh masyarakat dunia. Berdasarkan
data dari survei Digital 2021 report pada laman DataReportal.com, disajikan data
sebagai berikut:

1
Gambar 1. data reportal digital around the world

Dari sajian data diatas didapati pengguna media sosial di dunia mencapai
53,6% dari penduduk dunia yaitu berkisar 4.20 Miliyar pengguna aktif. Dilihat
dari jumlah tersebut, hal ini menunjukkan bagaimana besarnya potensi media
sosial sebagai media komunikasi dan penyebaran informasi. Oleh karena itu,
perlunya media dimanfaatkan dengan semaksimalnya guna menyajikan informasi
yang baik kepada khalayak dari suatu organisasi. Media sosial bagi organisasi
berfungsi sebagai jembatan untuk berkomunikasi antara organisasi dengan
masyarakat.
Sebagai salah satu organisasi di bidang pendidikan, Yayasan Pesantren
Islam (YPI) Al-Azhar Cabang Riau. Merupakan cabang dari yayasan pendidikan
resmi Al Azhar Indonesia yang berpusat di Jakarta Selatan. Organisasi ini telah
memanfaatkan media social sebagai saluran komunikasi antara organisasi dengan
masyarakat. Adapun salah satu unit tingkat pendidikan yang ada di YPI Al-Azhar
Cabang Riau ialah SDI Al Azhar 54 Pekanbaru.
Perlunya aktivitas produksi informasi oleh suatu organisasi pendidikan,
dinilai sebagai cara bagi organisas untuk menjaga hubungan, membuat koneksi
baru serta membangun citra organisasi terhadap target maupun khalayak
organisasi. Lewat aktivitas produksi informasi dengan membuat dan berbagi
konten mengenai organisasi di jejaring social, dapat menjadi salah satu upaya
untuk membangun citra dan menyebarkan edukasi bagi khalayak.

2
Dalam rangka pemenuhan studi penulis di program studi Ilmu Komunikasi
Universitas Riau, penulis berkesempatan untuk melakukan magang (Job Training)
di salah satu organisasi atau instansi pendidikan yakni YPI Al Azhar Cabang Riau
pada Unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru. Dalam prosesnya penulis diikutsertakan
dalam akivitas produksi informasi mulai dari menyelidiki, mempelajari,
mengevaluasi, serta aktif dalam kegiatan produksi informasi mengenai instansi di
media sosial. Dengan menyelidiki dari bagaimana aktivitas produksi informasi
dilakukan, siapa pihak dari instansi yang ditugaskan atau aktif dalam aktivitas
produksi informasi serta bagaimana proses produksi informasi tersebut yang
kemudian dibenahi dan dirancang petunjuk teknis berdasarkan teori-teori dalam
manajemen komunikasi.
Dalam pelaksanaan magang (job training) ini penulis diposisikan sebagai
tim kehumasan SDI Al Azhar 54 yang baru dibentuk bersama dengan teman-
teman mahasiswa lainnya. Peran tim humas ini bertujuan untuk mempermudah
dan memperbaiki dari aktivitas produksi informasi sebelumnya. Dalam hal ini
penulis telah berupaya dimulai dari mengumpulkan data, menyelidiki,
mengobservasi aktivitas produksi informasi kompetitor, merancang petunjuk
teknis serta merancang template design guna mendukung aktivitas produksi
informasi unit SDI Al Azhar 54 di media sosial Facebook, Instagram, Website,
Dan Youtube. Penulis juga mengimplementasikan keilmuan yang dimiliki dalam
memproduksi informasi berupa video-video mengenai instansi dan memberikan
ide, gagasan serta pandangan baru bagi instansi.
Selain itu, melalui Job Training / magang ini penulis tidak hanya dapat
mengaplikasikan ilmu dan skill yang dimiliki agar memiliki pengalaman yang
lebih dalam menghadapi dunia pekerjaan melainkan juga mendapat pembelajaran
dan pengalaman baru dari instansi berupa bagaimana upaya dan pola komunikasi
dalam organisasi serta cara berkomunikasi yang efektif dengan murid-murid di
SDI Al Azhar 54 Pekanbaru. Mengingat keterlibatan penulis dalam proses
produksi sebagai humas dan editor di unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru, maka
sebagai laporan akhir magang ini penulis mengangkat judul “Aktivitas Produksi
Informasi Dalam Media Sosial Instansi Pendidikan SDI Al Azhar 54 Pekanbaru”.

3
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana aktivitas produksi informasi dalam media sosial instansi
pendidikan sdi al azhar 54 pekanbaru?

1.3 Tujuan Praktik Magang

Adapun Tujuan dari praktik magang ini adalah:

1. Bagi Mahasiswa
Kegiatan magang ini berguna untuk mengenalkan dan
mendekatkan diri penulis sebagai mahasiswa pada dunia kerja yang
sebenarnya. Oleh karena itu, tujuan magang yang dipilih harus sesuai
dengan konsenstrasi di bidang Manajemen Komunikasi dan Media serta
berniat membantu kegiatan produksi informasi dan media untuk kemajuan
instansi,yakni:
a. Mahasiswa dengan konsentrasi Manajemen Komunikasi
diharapkan trampil dan dapat meberikan pengaruh dalam
aktivitas media dan produksi informasi bagi lembaga (institusi)
dengan publik (masyarakat) dengan baik guna membentuk
informasi yang baik serta berkualitas dan menjalin hubungan
serta kerjasama dalam mencapai kepuasan dan keharmonisan
bersama.
b. Sebagai salah satu syarat pendidikan Ilmu Komunikasi (S1)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Riau
dengan pemenuhan mata kuliah wajib (magang/job training).
c. Mengaktualisasikan kompetensi yang telah dipelajari di
jurusan Ilmu Komunikasi.
d. Memberikan sumbangsih ide dan tenaga dalam membangun
citra positif YPI Al Azhar Cabang Riau di mata publik melalui
kegiatan produksi informasi dan media untuk kemajuan
institusi.

4
2. Bagi Jurusan Ilmu Komunikasi
a. Untuk memberikan masukan bagi pengembangan
kurikulum yang berlaku di Universitas Riau mengenai
program Praktik Magang (Job Training), khususnya pada
jurusan Ilmu Komunikasi.
b. Untuk memperluas jaringan Jurusan Ilmu Komunikasi
dengan institusi diluar kampus Universitas Riau yang
kedepannya mampu memberikan dukungan bagi
pelaksanaan proses pendidikan.

3. Bagi Instansi
a. Untuk meningkatkan afiliasi kerjasama alternatif bagi instansi,
dengan melibatkan Universitas Riau, terutama jurusan Ilmu
Komunikasi dalam mendukung kinerja perusahaan.
b. Untuk memberikan masukan bagi instansi untuk mengkaji
evaluasi aktivitas produksi informasi perusahaan.
c. Dalam aktifitas sehari-hari, instansi dapat memperoleh bantuan
dari pihak yang akan melakukan kegiatan praktik magang.

1.4 Manfaat Praktik Magang

Adapun manfaat dari praktik magang ini adalah:

1. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman nyata yang terkait dengan aplikasi
Ilmu Komunikasi di dunia kerja.
b. Mendapatkan kesempatan pengalamanan nyata
mengaplikasikan teori yang telah diperoleh dari proses
perkuliahan ke dalam dunia kerja.
c. Lebih matang dalam berfikir dan bersikap serta memiliki
material yang kuat dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
d. Sebagai proses pembelajaran dalam menciptakan kreatifitas
dalam dunia kerja.
e. Memperoleh pengetahuan tentang kondisi actual dunia kerja

5
yang berkaitan dengan peranan Ilmu Komunikasi dalam
membangun hubungan baik dan dinamika permasalahan yang
berkembang didalamnya.

2. Bagi Jurusan Ilmu Komunikasi


a. Menciptakan dan mempererat hubungan kerjasama yang
saling menguntungkan antara dunia pendidikan dengan
dunia kerja.
b. Menjalin kerja sama dengan institusi atau instansi atau
perusahaan tempat magang mahasiswa sehingga dapat
mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
lainnya.

3. Bagi Instansi
a. Institusi magang dapat memanfaatkan tenaga magang
sesuai dengan kebutuhan di unit kerjanya.
b. Institusi magang mendapatkan alternatif calon karyawan
yang telah dikenal mutu, dedikasi dan kredibilitasnya.
c. Laporan magang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
sumber informasi dan memperoleh pandangan baru
mengenai situasi dan pentingnya suatu aktivitas
komunikasi dalam institusi pelaksanaan magang tersebut.

1.5 Tempat dan Waktu Magang


Penulis melaksanakan magang di YPI Al Azhar Cabang Riau pada Unit
SDI Al Azhar 54 Pekanbaru. Berlokasi di Jl. Swakarya No.17, Tuah Karya, Kec.
Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28291. Praktik magang (job training) ini
dilaksanakan selama Satu bulan terhitung dimulai pada tanggal 09 Agustus hingga
23 September 2021 , kegiatan tersebut dilakukan pada hari Senin sampai Jumat
dengan jam kerja pada Pukul 07:30 hingga 12.00 WIB .

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Produksi Informasi

Produksi merupakan kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna


suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Dalam bidang komunikasi, proses produksi meliputi
produksi informasi. Informasi dapat diartikan sebagai suatu proses merujuk pada
kegiatan-kegiatan menjadi terinformasi, dan juga dianggap sebagai suatu benda
atau penyajian data yang nyata dari fakta atau pengetahuan (Ati, S., Nurdien, K.,
& Taufik, A. 2014).
Dalam manajemen media, produksi informasi yang dilakukan adalah
adalah meliputi proses persiapan yang dilakukan dengan perencanaan yang matang
untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam sebuah proses produksi
diantaranya seperti pengumpulan idea atau gagasan, perancangan juknis sebagai
pedoman penyampaian informasi yang kemudian dapat menjadi suatu bentuk ciri
khas dari pelaku produksi informasi, dan perlunya penjadwalan yang dapat
menjaga konsistensi aktivitas produksi informasi dan kebaruan informasi yang di
produksi.
Adapun tahapan umum dalam proses produksi informasi di media, yakni:
1) Praproduksi
Bagaimana merumuskan ide dan gagasan dari informasi yang akan
diproduksi. Aktivitas pada tahapan ini juga meliputi pencarian referensi,
topik, serta membuat dan menulis pedoman rancangan untuk dilakukan
pada tahap produksi nantinya.

2) Produksi
Pada tahapan ini, ide dari konten yang sudah direncanakan pada
tahapan praproduksi langsung dikerjakan melalui bantuan software dan
media. Tahap ini merujuk pada aktivitas desain atau editing hingga
pembuatan narasi atau copywritting yang mengedukasi dan membangun.
Pada tahapan ini produser harus mengemas informasi secara baik dan

7
efektif. Dalam tahap produksi ini, produser harus bisa memunculkan ide
kreatif atau membuat yang lebih baik selain rancangan pada praproduksi
sebelumnya.

3) Pasca Produksi
Tahap ini merupakan tahap finishing dari pra produksi dan
produksi. Produser harus memeriksa kembali apakah ada kekurangan atau
kesalahan. Karena sering ada beberapa hal yang terluput saat produksi dan
baru diketahui setelah dipublish. Hal ini akan membuat konten menjadi
kurang baik akibat kurang teliti. Pada tahap ini, produk perlu diperlihatkan
kepada penanggungjawab atau seorang pembimbing untuk dikoreksi. Pada
tahap ini biasanya ada beberapa hal yang harus direvisi. Setelah konten
sudah direvisi dan mendapatkan izin, maka konten sudah bisa di upload di
media sosial instansi.

2.2 Media Sosial

Media sosial adalah segala bentuk media komunikasi interaktif yang


memungkinkan terjadinya interaksi dua arah dan umpan balik (Kent,
Sommerfeldt, & Saffer, 2016). Media sosial merupakan suatu medium di
internet yang memfasilitasi penggunanya untuk dapat merepresentasikan diri,
melakukan interaksi, bekerjasama, berbagi, dan berkomunikasi dengan pengguna
lain dan membentuk ikatan sosial secara virtual (Nasrullah, 2015:11). Media
sosial pada masa kini menjadi sarana komunikasi yang efektif untuk
menyampaikan informasi dengan cepat dalam berbagai bentuk baik itu berupa
teks, audio, video, dan dapat dimanfaatkan sebagai media komunikasi yang sangat
efisien dan efektif.

Ada beberapa karakteristik dari media sosial (Sari, A. C., Hartina, R.,
Awalia, R., Irianti, H., & Ainun, N. 2018), yakni:

1. Jaringan (network), adalah infrasturktur yang menghubungkan antara


komputer dengan perangkat keras lainnya. Koneksi ini diperlukan karena
komunikasi bisa terjadi jika antar komputer terhubung, termasuk di
dalamnya perpindahan data.

8
2. Informasi (informations), menjadi entitas penting di media sosial karena
pengguna media sosial mengkreasikan representasi identitasnya,
memproduksi konten, dan melakukan interaksi berdasarkan

2. Arsip (archive), bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter
yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bias diakses
kapanpun dan melalui perangkat apapun.

3. Interaksi (interactivity), media sosial membentuk jaringan antar pengguna


yang tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan atau pengikut
(follower) semata, tetapi harus dibangun dengan interaksi antar pengguna
tersebut.

4. Simulasi sosial (simulation of society), media sosial memiliki karakter


sebagai medium berlangsungnya masyarakat (society) di dunia virtual.
Media sosial memiliki keunikan dan pola yang dalam banyak kasus
berbeda dan tidak dijumpai dalam tatanan masyarakat yang real.

5. Konten oleh pengguna (user-generated content). Di Media sosial konten


sepenuhnya milik dan berdasarkan kontribusi pengguna atau pemilik akun.
UGC merupakan relasi simbiosis dalam budaya media baru yang
memberikan kesempatan dan keleluasaan pengguna untuk berpartisipasi.
Hal ini berbeda dengan media konvensional dimana khalayaknya sebatas
menjadi objek atau sasaran yang pasif dalam distribusi pesan.

Laju perkembangan informasi dan teknologi yang terus terjadi dan semakin
pesat telah berpengaruh pada meningkatnya penggunaan media sosial dalam
masyarakat. Dengan menggunakan media sosial, seseorang dapat menjalin
pertemanan dan saling berinteraksi dengan siapapun, kapanpun, dan di mana saja
(Mansyur, 2016). Media sosial memberikan pengaruh dalam proses interaksi sosial
serta hubungan sosial yang dilakukan oleh individu dengan individu lainnya
(Watie, E. D. S. 2016). Dengan adanya penggunaan media sosial yang masif
digunakan masyarakat telah membawa pada gaya hidup baru dalam kehidupan
sosial bermasyarakat. Sehingga kini media sosial menjadi salah satu hal yang
penting dan perlu diperhatikan penggunaannya oleh semua pihak.

9
2.3 Instansi Pendidikan

Pendidikan sebagai organisasi tidak lepas dari esensi fungsi,tujuan dan


kegiatan organisasi sehingga harus dikelola sesuai dengan sumberdaya yang ada
baik itu SDM maupun sarana dan prasarana, sehingga aktivitas pelaksanaan
program organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Secara teoritis,
organisasi sekolah dalam menyelenggarakan programnya terlebih dahulu
penyusunan tujuan dengan baik yang implementasinya dilakukan secara efisien
dan efektif dalam proses belajar mengajar. Keefektifan organisasi sekolah
tergantung pada desain organisasi dan pelaksanaan fungsi komponen organisasi
yang mencakup proses pengelolaan informasi, partisifasi, perencanaan,
pengawasan, dan pembuatan kebijakan dalam pelaksanaan tugas pokok (Fitriyani,
F. 2019).

Diantara manfaat tujuan organisasi pendidikan (Surya, 2004:140) adalah:


Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimiliki
dalam mencapai tujuan pendidikan. Terciptanya efektifitas dan efisiensi organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Sebagai wadah pengembangan
potensi dan spesialisasi yang dimiliki. Menjadi tempat pengembangan ilmu
pengetahuan dan lain-lain.

Apapun bentuk dan jenis suatu organisasi, pada dasarnya akan selalu
membutuhkan sentuhan komunikasi aktif guna menumbuhkan partisipasi publik
dalam pengembangan operasional perusahaan. Pengelolaan aktivitas komunikasi
ini menjadi sebuah keharusan dilakukan oleh praktisi komunikasi (communication
specialist). Bagian atau lembaga di dalam perusahaan yang seringkali ditugaskan
untuk mengelola aktivitas komunikasi tersebut adalah bagian public relations.
Segala aktivitas komunikasi yang dijalankan organisasi merupakan bidang tugas
dari bagian public relations, walaupun mungkin dalam tataran prakteknya public
relations akan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan bagian lain dalam
organisasi guna menjalankan aktifitas komunikasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam pengertian ini penekanannya bahwa public relations
sebenarnya merupakan satu bagian penting dalam organisasi yang mengelola dan
bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan tindakan komunikasi dari
organisasi yang bersangkutan (Ishak, A. 2012).

10
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Yayasan Pesantren Islam Al Azhar Cabang Riau


Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar Cabang Riau. Merupakan
cabang dari yayasan pendidikan resmi Al Azhar Indonesia yang berpusat di
Jakarta Selatan. YPI Al Azhar Cabang Riau didirikan pada pada tanggal 31
Oktober 2016 beralamat di Jl. Swakarya No.17, Tuah Karya, Kec. Tampan, Kota
Pekanbaru, Riau 28291. Kini yayasan pendidikan ini telah terdiri dari jenjang
sekolah sebagai berikut:
1) KB-TK Islam Al Azhar 54
2) SD Islam Al Azhar 54
3) SMP Islam Al Azhar 37 Pekanbaru
Adapun visi dan misi dari YPI Al Azhar Cabang Riau ini sebagai berikut:
Visi : Menjadi Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam terkemuka dan modern
dalam mencerahkan dan mencerdaskan kehidupan bangsa guna
membentuk masyarakat Indonesia yang beriman, berilmu, beramal, dan
bertaqwa menuju izzul Islam wal muslimin
Misi :  Membina dan mengembangkan dakwah dan pendidikan Islam dalam
arti yang seluar-luasnya dengan semangat amar makruf nahi munkar.
 Mengawal dan membela aqidah Islamiyah berdasarkan Al-Qurân dan
Sunnah Rasul.
 Menegakkan nilai-nilai kemanusiaan sesuai ajaran Islam demi
kesejahteraan umat dan bangsa lahir dan batin.
 Meningkatkan kualitas SDM guna mewujudkan masyarakat yang
beriman, berilmu, beramal, dan bertaqwa melalui pengembangan
kegiatan yang meningkatkan IMTAQ dan IPTEK sesuai aqidah Islam.
 Mendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan umat untuk
kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia

11
3.2 Deskripsi Instansi Unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru
Pada 2016, Yayasan Pesantren Islam Al Azhar telah memiliki 171 sekolah
yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia. Sekolah-sekolah tersebut masih
terkonsentrasi di Pulau Jawa, dan sebagian sudah tersebar di Pulau Kalimantan,
Sulawesi, dan Sumatera. Di Sumatera, sekolah-sekolah Islam Al Azhar sudah
berdiri di Padang, Bukittingi, Palembang, Bandar Lampung, Bengkulu, dan
Bintan. SD Islam Al Azhar 54 Pekanbaru adalah instansi pendidikan yang
merupakan cabang lansung dari Al Azhar pusat tepatnya di Kebayoran.

3.2.1 Profil Instansi


SD ISLAM AL AZHAR 54 PEKANBARU merupakan cabang
langsung Ke-54 dari 191 sekolah Al Azhar yang tersebar diseluruh
Indonesia.
Nama : SD Islam Al Azhar 54 Pekanbaru
Bidang Instansi : Pendidikan/Sekolah
Status Sekolah : Cabang
Izin Operasional : No.7/06.02/DPMPTSP/VIII/2019
Tahun 2019
Kepala Sekolah : Tanjih Martopo, S.Pd
Alamat : Jalan Swakarya No. 17, Kec.
Tampan, Pekanbaru, Riau, 28291
Tahun Berdiri : 2017
Telepon : (0761) 8419 865 / 085266181767
Motto : “Membangun Generasi Beradab,
Cerdas, dan Kreatif”

12
3.2.2 Visi dan Misi Instansi
Dalam mewujudkan tujuannya sebagai suatu lembaga pendidikan
dan bercirikan Yayasan Pesantren Al Azhar Indonesia, visi dan misi
dirumuskan oleh SDI Al Azhar 54 Pekanbaru sebagai bentuk pedoman,
identitas serta kontrol dalam menjalankan aktivitasnya sebagai lembaga
pendidikan. Adapun visi dan misi unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru :

Gambar 2. Visi dan Misi SDI Al Azhar 54

13
3.2.3 Logo Instansi
Logo instansi merupakan suatu identitas bagi lembaga pendidikan
untuk menandakan identitas serta ciri khasnya diantara lembaga-lembaga
pendidikan lainnya. Logo instansi yang tergabung sebagai unit dalam
Yayasan Pesantren Al Azhar Indonesia memilki ciri khas berwarna biru
serta nama unit pendidikan yang melingkari logo instansinya. Berikut rupa
logo instansi pada Yayasan Pesantren Islam Al Azhar dan unit SDI Al
Azhar 54 Pekanbaru:

(Logo YPI Al Azhar Pekanbaru) (Logo SDI Al Azhar 54 Pekanbaru)


Gambar 3. Logo Instansi

3.2.4 Struktur Organisasi Instansi SDI Al Azhar 54 Pekanbaru


Struktur organisasi berfungsi untuk sebagai penanda alur kerja
dengan berbagai jabatan aktif serta peran yang jelas. Struktur organisasi
juga berfungsi sebagai penanda dan kontrol alur komunikasi dalam suatu
organisasi. Lebih lengkap struktur Organisasi dalam unit SDI Al Azhar 54
Pekanbaru digambarkan sebagai berikut:

14
Gambar 4. Struktur Organisasi SDI Al Azhar 54

3.2.5 Data Guru dan Karyawan


Sebagai lembaga pendidikan, unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru
memiliki anggota organisasi guru dan karyawan yang menjalankan
kegiatan pendidikan. Adapun data anggota organisasi ini dituliskan dalam
tabel berikut:
Tabel 1. Data Guru dan Karyawan
JENIS
KELAMIN STATUS
NO. NAMA JABATAN
KEP.
( L/P )
1 Tanjih Martopo, S.Pd. L GTY Ka.Sekolah
2 Ririk Setyawati, S.Pd. P Capeg Guru Kelas

3 Rahma Deni, S.Pd. P Honor Guru Kelas


Nur Fatimah Daulay,
GTY
4 S.Pd.I. P Guru Kelas
5 Dewi Eka Putri, S.Pd. P Honor Guru Kelas
Cecilia Hana Pratiwi,
GTY
6 S.Pd. P Guru Kelas

15
Safitri Purnamasari,
Honor
7 S.Pd. P Guru Kelas
8 Susilawati, S.Pd. P GTY Guru Kelas
9 Novita Putri, S.Pd. P Honor Guru Kelas
10 Demi Warny Dery, S.Pd. P Capeg Guru Kelas
11 Nur Azima, S.Pd. P Honor Guru Kelas
12 Rona Apriani, S.Pd. P GTY Guru Kelas
13 Nila Sari, S.Si. P Honor Guru Kelas
14 Fuji Rahayu, S. Si., S.Pd. P GTY Guru Kelas
15 Nur Aini, S.Pd.I. P GTY Guru Kelas
16 Dian Mayasari, S.Pd. P GTY Guru Kelas
17 Pebrian, S.Pd. L GTY Guru Kelas
Suci Rahmadhani
Capeg
18 Bambang, S.Pd. P Guru Kelas
19 Siti Mardiyana, S.Pd. P GTY Guru Bidang
20 Desi Nurista, S.Pd. P Honor Guru Bidang
21 Muthia Andini, M.Pd. P Honor Guru Bidang
22 Rizki Nuari, S.Pd. L GTY Guru Bidang
23 Ovan Taufik, M.Pd. L GTY Guru Bidang
24 Sinta Damayanti, S.Pd. P Capeg Guru Bidang
25 M. Nur Habibayu, S.Pd. L Honor Guru Bidang
Azmi Fadilah, S.Pd, Gr,
GTY Guru BK
26 Kons. L
27 Widya Wati, S.Kom. P Vendor Guru Bidang
Mohd.Lutfi Alhadi,
Inval
28 S.Pd. L Guru Kelas
29 Wahyu Hidayat, M.Pd. L KTYD Tata Usaha
30 Arita Masriana, S.Kom. P Capeg Tata Usaha
31 Taufik Hidayat, A.Md. L KTYD PSB
32 Hendrik Saputra L Kontrak Janitor
33 Firmansyah Putra L Kontrak Janitor
34 Bima Maulana L Kontrak Janitor
35 Eko Ridho Prabowo L Kontrak Satpam
Arby Surya Putra
Kontrak
36 Alfandi L Satpam

3.2.6 Info dan Gambaran Media Sosial Instansi


 Instagram : @sd_alazhar54pku
 Facebook : Sekolah Dasar Islam Al Azhar 54 Pekanbaru
 Youtube : SD Islam Al Azhar 54 Pekanbaru
 Website : sdia54pekanbaru.com
Media sosial tersebut digunakan untuk memberikan informasi
seputar aktivitas dan kegiatan sekolah kepada keluarga besar SDI Al
Azhar 54 dan khalayak media. Media sosial ini baru sering digunakan saat

16
ada kegiatan sekolah sehingga dapat dinilai penggunaan media sosial
sebelumnya adalah sebagai penerbitan informasi berupa press release
kegiatan. Kurangnya dalam memaksimalkan dan mengelola media sosial
terlihat dari konsistensi serta kurang aktifnya dalam aktivitas media sosial
instansi.

3.3 Aktivitas Produksi Informasi media sosial SDI Al Azhar 54


Aktivitas produksi informasi media sosial SDI Al Azhar 54 tidak lepas
dari tahapan-tahapan produksi yaitu praproduksi, produksi, dan pasca produksi.
Untuk mengetahui pelaksanaan tahapan produksi informasi di unit SDI Al Azhar
54 penulis melakukan wawancara untuk mengetahui bagaimana aktivitas produksi
informasi dan media sosial dengan pihak SDI Al Azhar 54, yakni dengan tiga
narasumber; pelaku/yang berwewenang atas media sosial instansi, Waka
kurikulum SDI Al Azhar yang ikut terlibat aktif dalam aktivitas media sosial
instansi dan salah satu pimpinan sekolah bagian manajemen dan keuangan
sekolah.
Penulis menanyakan mengenai siapa pihak yang bertanggung jawab atas
aktivitas produksi informasi unit sekolah. Dari wawancara tersebut penulis
mendapatkan kondisi serta gambaran aktivitas produksi informasi dan
pengelolaan media sosial unit SDI Al Azhar 54 pada awalnya dapat dilakukan
atau dikelola oleh guru-guru pengajar. Kemudian ditemukan bahwa metode
tersebut tidak tepat dan tidak efektif serta dievaluasi dan dipusatkan pada satu
orang penanggungjawab khusus. Hal ini penulis nilai dari pernyataan narasumber
berikut:
“Awalnya yang megang medsos sekolah itu seluruh guru, Bu Salsa.
Tetapi kami pernah dapat teguran oleh pusat karena ada salah satu guru
yang meng-update status mengenai rapat yang belum boleh disebarkan.
Kemudian kami ditegur oleh pusat karena kan mereka juga ikut
mengawasi. Lalu langkah perbaikannya medsos sekolah itu dikelola oleh
saya” (wawancara staff bagian PSB SDI Al Azhar 54 Pekanbaru)

Selanjutnya peneliti mewawancarai salah satu bagian pimpinan sekolah


untuk memastikan bahwa benar adanya satu pihak yang ditugaskan sebagai

17
penanggung jawab media sosial unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru.
“Untuk media sosial kita ada satu orang yang menjadi penanggung
jawabnya Bu. Media sosial kita ada empat, Youtube, Facebook, Instagram
dan website. Yang kurang aktif mungkin di websitenya saja” (wawancara
pimpinan sekolah bagian manajemen dan keuangan SDI Al Azhar 54
Pekanbaru).

Selanjutnya penulis menanyakan mengenai bagaimana aktivitas atau


tahapan dalam produksi informasi dan pengelolaan media sosial unit SDI Al
Azhar 54. Dari wawancara tersebut penulis mendapatkan kondisi dimana dalam
pelaksanaannya, aktivitas produksi informasi dilakukan secara umum tanpa
adanya rancangan atau pedoman khusus mengenai muatan informasi yang akan di
produksi. Hal ini penulis nilai dari pernyataan narasumber berikut:
“ Di SD belum ada orang khusus untuk menghandle medsos
sekolahnya. Yang ada, medsosnya itu diserahkan ke Pak Taufik karena
beliau yang IT jadi dipercayakan gitu ke dia. Tapi ya begitu bu, masih
disambi-sambi karena beliau ga bisa fokus ke medsos karena yang IT
karyawannya juga masih sendiri, yang ngatur dan memastikan jaringan
disekolah itu beliau apa lagi selama belajar daring ini beliau jadi sibuk
terus, Bu” (wawancara WAKA Kurikulum SDI Al Azhar 54 Pekanbaru).

Selanjutnya penulis melakukan observasi terhadap tiga media sosial yang


paling sering digunakan oleh unit SDI Al Azhar 54 dalam aktivitas produksi
informasinya. Media sosial ini adalah Youtube, Instagram, dan Facebook. Penulis
ingin melihat serta meninjau aktivitas dan muatan informasi yang telah dilakukan
oleh unit SDI Al Azhar54.

18
Gambar 5. Media Sosial Youtube SDI Al Azhar 54 Pekanbaru
Gambar diatas merupakan visualisasi kondisi media sosial Youtube SDI
Al Azhar 54 Pekanbaru. Channel Youtube ini dapat diakses dengan nama “SD
Islam Al Azhar 54 Pekanbaru” dan memiliki total video yang telah diupload
hingga tanggal 9 September 2021 adalah sebanyak 29 video. Channel ini
berisikan antara lain video-video penampilan siswa dan guru, profil sekolah, dan
dokumentasi kegiatan sekolah.

Gambar 6. Media Sosial Instagram SDI Al Azhar 54 Pekanbaru


Gambar diatas merupakan visualisasi kondisi media sosial Instagram SDI
Al Azhar 54 Pekanbaru. Akun Instagram ini dapat diakses dengan nama
@sd_alazhar54pku dan memiliki total video yang telah diupload hingga tanggal 9
September 2021 adalah sebanyak 80 postingan dan memiliki 590 followers. Akun

19
ini berisikan antara lain dokumentasi kegiatan sekolah, ucapan memperingati hari
nasional, twibbon siswa dan sebagainya.

Gambar 7. Media Sosial Facebook SDI Al Azhar 54 Pekanbaru


Gambar diatas merupakan visualisasi kondisi media sosial Facebook SDI
Al Azhar 54 Pekanbaru. Akun Instagram ini dapat diakses dengan nama “Sekolah
Dasar Islam Al Azhar 54 Pekanbaru”. Akun media sosial ini bersifat fanpage yang
dapat dilihat oleh siapa saja pengguna Facebook tanpa harus berteman terlebih
dahulu. Adapun aktivitas produksi informasi di Facebook instansi ini didominasi
muatan informasi berupa press release dari kegiatan tertentu yang dilaksanakan
di SDI Al Azhar 54.
Dari observasi visualisasi pada akun media sosial dan mempertimbangkan
muatan informasi yang disajikan hingga bentuk press release yang telah
dilaksanakan, penulis menemukan beberapa indikator dan kondisi media sosial
unit SDI Al Azhar sebaga berikut:
Tabel 2. Temuan Observasi Media Sosial Unit SDI Al Azhar 54
No Indikator Temuan Instagram Facebook Youtube
1 Visual design / template Langsung Tidak ada
feed tidak memuat menyertakan Thumbnail
ciri khas atau selalu foto khusus di
berubah-ubah, dokumentasi setiap video
Caption tidak
memuat informasi
lain media sosial

20
sekolah, informasi di
bio akun SDI Al
Azhar 54 tidak
memuat informasi
sekolah

2 Waktu Informasi di upload Informasi di Upload video


pada waktu yang upload di hari di waktu-
acak kegiatan waktu tertentu
dan tidak
sesuai dengan
waktu
kegiatan

Berdasarkan temuan tersebut, aktivitas produksi informasi dan media


sosial instansi terlihat tidak konsisten dan belum maksimal dilihat dari bentuk
informasi yang monoton dan kurang menarik. Selanjutnya adapun alur dalam
aktivitas produksi informasi ini dinilai acak karena tidak memiliki penjadwalan
yang tetap ataupun adanya manajemen/sistem khusus yang merangkum kegiatan
produksi informasi. Suatu informasi baru diproduksi dan dikemas dengan
dokumentasi seadaanya.

3.3.1 Hambatan yang Ditemukan


Dari observasi penulis di minggu pertama melaksanakan magang
(job training) di SDI Al Azhar 54, penulis melihat kegiatan para guru dan
staff yang teribat dalam tugas dan insiatif terhadap produksi informasi
memiliki kegiatan atau prioritas yang lebih diutamakan seperti kegiatan
mengajar, kegiatan administrasi dan kegiatan mengatur jaringan. Hal ini
dikarenakan tanggung jawab mengenai produksi informasi masih sebagai
sambilan atau rangkap tugas. Disisi lain kurangnya pemahaman mengenai
produksi informasi suatu instansi di media sosial juga menjadi salah satu
hambatan sehingga informasi yang disebarkan dan media sosial yang
digunakan terasa belum dimaksimalkan.

21
Dari wawancara yang penulis lakukan, hambatan yang ditemukan
hampir ketiga narasumber menyampaikan hal yang sama yaitu menganai
belum adanya orang yang khusus untuk bertanggungjawab dalam kegiatan
kehumasan serta memproduksi informasi instansi dan kurangnya
pemahaman mengenai produksi informasi suatu instansi dikarenakan
latarbelakang keilmuan yang dimiliki para guru dan karyawan di instansi
SDI Al Azhar 54 Pekanbaru.

3.3.2 Evaluasi yang diperlukan


Dari aktivitas produksi informasi yang penulis temukan, penulis
dapati hal yang perlu dipandang dan dievalusikan antara lain;
1) Perlu adanya seseorang yang bertanggungjawab penuh terhadap
aktivitas produksi informasi instansi.

2) Perlu adanya pedoman dalam memproduksi informasi agar muatan


informasi lebih lengkap, maksimal dan menarik dalam penyebarannya
sehingga orang tertarik dan mengacu pada informasi yang di produksi
instansi serta bertujuan sebagai ciri khas instansi dikalangan
masyarakat dari muatan informasi yang disebarkan di media sosial.

3.4 Pekerjaan yang Dilakukan (Tercapai)


Dalam melakukan Praktik Magang (job training) penulis banyak
melakukan aktivitas/pekerjaan manajemn media, membuat desain/template media
sosial dan ilusrasi siswa SDI Al Azhar 54. Serta penulis juga diberi kesempatan
bertanggung jawab penuh terhadap produksi informasi mengenai instansi dalam
bentuk video dan mengelola media sosial Youtube SDI Al Azhar 54 Pekanbaru.
Penulis juga melakukan riset aktivitas produksi informasi dan media sosial
yang bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas sebelumnya oleh instansi dengan
juga menganalisa aktivitas media sosial competitor (instansi pendidikan di
pekanbaru) serta indirect competitor (instansi pendidikan diluar pekanbaru yang
aktivitas media sosialnya dinilai telah maksimal). Dari hasil riset ini, penulis dapat
membuat sebuah panduan atau petunjuk teknis dalam menyusun redaksi atas
produksi informasi di media sosial. Panduan redaksi ini meliputi press release,

22
caption, copywritting, dan redaksional yang dapat digunakan di media sosial
Instagram, facebook dan Youtube yang kedepannya dapat terus digunakan secara
konsisten.
Adapaun alur kegiatan dalam produksi informasi yang dilakukan oleh
penulis selama melaksanakan praktik magang:

Mengumpulkan data
dan riset sederhana

Merancang petunjuk
teknis muatan
informasi

Merancang template
dan ilustrasi sebagai
ciri khas instansi

Export konten

Konsultasi dengan
Pembimbing magang

Copywriting (Membuat
caption)

Upload ke media
Sosial

Gambar 8. Alur produksi informasi oleh penulis

Dengan berinisiatif dalam produksi informasi berbentuk video, penulis


menuangkan ide kreatif dan mengaplikasikan teori dalam merancang dan
memproduksi video yang menarik dari segi visual dan isi. Kemudian tentunya

23
muatan informasi yang diproduksi selalu penulis sesuaikan dengan identitas
sekolah dan kondisi khalayak media sosial instansi. Penulis juga selalu
berkoordinasi dengan penanggung jawab magang dan beberapa orang guru untuk
dikoreksi dan direvisi apabila diperlukan. Sehingga informasi dan video yang
diproduksi dianggap layak dan approved.

3.5 Pekerjaan yang Belum Dilakukan (Belum Tercapai)


Pada masa magang, penulis berinisiatif untuk merancang video profile
sekolah dalam rangka promosi sekolah yang akan dimulai pada bulan oktober
mendatang. Hal ini bertujuan sebagai evaluasi dan membenahi video profile tahun
sebelumnya sekaligus menerapkan teori-teori yang telah penulis peroleh dari
matakuliah, tetapi dalam pelaksanaannya penulis kesulitan mendapatkan waktu
dan momen yang tepat serta tidak menggangu kegiatan proses belajar-mengajar
(PMB) para guru dan juga kondisi sekolah yang masih melakukan kegiatan PMB
secara daring. Untuk itu keterbatasan sumber dan waktu yang tepat bagi penulis
untuk merealisasikan pembuatan video profile sekolah, belum dapat
terlaksanakan. Untuk mengganti hal tersebut, penulis membuat skenario serta
pedoman dalam pengambilan video dalam bentuk sederhana yang diharapkan
nantinya dapat diterapkan oleh instansi dalam pembuatan video profile sekolah
yang baru.
Pada masa magang ini penulis ditemani dan bekerjasama dengan
mahasiswa magang yang dalam rangka program pemerintah mengenai “Kampus
Mengajar” oleh Kemendikbud. Dalam praktik magang ini penulis bersama
mahasiswa program kampus mengajar dan pihak instansi membentuk tim
kehumasan yang bertujuan untuk aktif dalam meng-handle media sosial sekolah.
Tetapi banyaknya sumber daya mahasiswa dalam pembagian job pengelolaan
media sosial menjadikannya sebuah bentuk hambatan dalam proses produksi
informasi. Penulis menemukan semakin banyak sumberdaya pengelolanya
semakin panjang pula waktu yang diperlukan agar informasi tersebut dapat di
produksi serta diupload di media sosial. Dengan semakin panjangnya alur tersebut
mengakibatkan suatu informasi menjadi tidak aktual dan terlambat dalam aksi
penyebarannya. Adanya kepentingan berbeda antara penulis dengan mahasiswa

24
program “Kampus Merdeka” juga membuat penulis tidak dapat serta kurang
leluasa untuk ikut memanajemen aktivitas produksi informasi sehingga penulis
lebih banyak berfokus pada mengelola dan memproduksi informasi yang bersifat
video. Adapun upaya penulis dalam merespon hal ini, penulis memberikan
design/template tetap khususnya untuk feed di media sosial Instagram serta
pedoman atau juknis dalam muatan informasi yang bertujuan untuk keseragaman
informasi yang akan disebar di media-media sosial instansi.

3.6 Faktor Pendukung dan Penghambat


3.6.1 Faktor Pendukung

1) Seluruh guru dan karyawan di instansi SDI Al Azhar 54 Pekanbaru


berkomunikasi dan berinteraksi secara baik dengan penulis.
2) Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif. Seluruh pihak di
instansi SDI Al Azhar serta teman-teman mahasiswa program
“Kampus Mengajar” yang senantiasa bekerjasama.
3) Fasilitas pendukung seperti jaringan wifi yang memudahkan
penulis dalam melaksanakan aktivitas dengan internet seperti
mengupload desain dan video, mencari referensi, dan
berkomunikasi dari instansi sekolah.
4) Fasilitas pendukung dalam proses pembuatan video seperti kamera
dan tripod dari instansi sekolah.

3.6.2 Faktor Penghambat


1) Kurangnya kelengkapan fasilitas pendukung untuk proses produksi
berupa editing dari segi peralatan dan software untuk mengerjakan
banyak desain dan pengambilan gambar secara maksimal,
dikarenakan keterbatasan fasilitas pribadi yang miliki menjadi
kendala dalam memaksimalkan kinerja penulis. Namun itu tetap
tidak menjadi hambatan utama penulis untuk tidak memaksimalkan
produksi konten selama magang.
2) Keterbatasan akses bagi penulis pada beberapa media sosial,
sehingga terbatas dalam ikut andil memanajeman media sosial

25
instansi yang dapat dimaksimalkan lebih. Namun hambatan-
hambatan tersebut dapat diatasi dengan membuat alternatif melalui
rancangan pedoman dan juknis muatan informasi dalam aktivitas
media sosial instansi.

26
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwasanya aktivitas
produksi informasi dan manajemen media merupakan hal yang sangat penting
bagi sebuah instansi/perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun, tidak
terkecuali dalam bidang pendidikan. Perlunya seseorang yang beranggungjawab
penuh atas aktivitas produksi informasi dinilai penting agar kinerja dan aktualisasi
informasi terjaga dan tidak acak karena campur tangan banyak pihak.
SDI Islam Al Azhar 54 Pekanbaru merupakan salah satu instansi
pendidikan yang memiliki media sosial yang dapat dan harus dikelola secara
maksimal. Optimalisasi media sosial sangat dibutuhkan agar dapat menjaga
hubungan serta mengedukasi melalui produksi informasi yang kreatif dan menarik
yang tentunya disesuaikan dengan identitas dan bidang pendidikan tingkat
Sekolah Dasar. Aktivitas tersebut dinilai dapat dilakukan dengan mempercayakan
tanggung jawab aktivitas produksi informasi kepada seseorang dengan
latarbelakang dan keahlian yang khusus dalam memanajemen media bagi instansi.
Adapun dari segi mahasiswa sebagai pelaksana magang (job training),
selama ini mahasiswa hanya dilibatkan dengan tugas yang sifatnya teoritis saja.
Job training atau magang merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan kejuruan dalam meningkatkan
pengetahuan mahasiswa maupun keterampilan yang dapat dipelajari dalam dunia
kerja. Terlebih, Ilmu Komunikasi yang merupakan ilmu terapan. Dengan kata
lain, tidak akan sempurna tanpa adanya praktik dalam dunia keseharian.
Menyadari bahwa teori membutuhkan praktek, begitupun praktek yang
membutuhkan teori, job training ini dianggap merupakan langkah strategis yang
bisa diambil untuk memperkenalkan kepada mahasiswa dunia praktik kerja yang
sesungguhnya.

27
4.2 Saran
Adapun saran penulis untuk aktivitas produksi berikutnya serta
pelaksanaan praktik magang (job training) ini, yaitu:
1. Bagi mahasiswa yang melaksanakan magang, hendaknya memilih tempat
atau instansi yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita serta pilih
dengan pertimbangan yang matang mengingat pelaksanaan magang
tidaklah mudah. Selain itu berusahalah untuk aktif, berinisiatif, sadar
akan perlunya untuk banyak menerima pelatihan dan yang terpenting
adalah dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
2. Bagi pihak instansi, hendaknya perlu untuk merespon urgency atau
pentingnya aktivitas produksi informasi bagi instansi terkhususnya dalam
merespon perkembangan yang kedepannya akan semakin berpindah pada
digitalisasi.
3. Bagi pihak instansi juga hendaknya dapat lebih mengikutsertakan dan
memberi kepercayaan terhadapa peserta magang dengan memberikan
akses terhadap informasi untuk pengelolaan media sosial dan akses-akses
dokumentasi instansi.
4. Bagi pihak jurusan, hendaknya memberikan dukungan penuh kepada
mahasiswa-mahasiswi yang melaksanakan magang, dapat menjalin
kerjasama dengan berbagai instansi agar mahasiswa magang dapat
lebih mudah mengajukan lamarannya ke tempat magang dan dapat
diposisikan sesuai dengan konsentrasi mahasiswa magang tersebut.

Sekian dari penulis, semoga tulisan ini bermanfaat bagi segala pihak dan
dapat dipergunakan sebagai evaluasi dikemudian hari.

28
DAFTAR PUSTAKA

Nasrullah, R. (2015). Media Sosial. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Ati, S., Nurdien, K., & Taufik, A. (2014). Pengantar konsep informasi, data, dan
pengetahuan. Universitas Terbuka

Fitriyani, F. (2019). Konsep Organisasi Pendidikan dalam Pemberdayaan


Sekolah. El-ghiroh: Jurnal Studi Keislaman, 17(02), 61-80

Ishak, A. (2012). Peran public relations dalam komunikasi organisasi. Jurnal


Aspikom, 1(4), 373-380

J Shoemaker, Pamela dan D. Reese Stephen. (1996). Mediating The Message.


New York: Logman Publisher.

Kent, M. L., Sommerfeldt, E. J., & Saffer, A. J. (2016). Social networks, power,
and public relations: Tertius Iungens as a cocreational approach to studying
relationship networks. Public Relation Review, 91–100.

Morissan. (2013). Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana.

Noer, S. T. (2015). Catatan Perkuliahan: Komunikasi Organisasi. Kediri:


Universitas Brawijaya

Puspitaratri, V. F. (2017). Laporan Kerja Praktek Aktivitas Social Media Officer


Di Pt. Rwebhinda. UAJY.

Sari, A. C., Hartina, R., Awalia, R., Irianti, H., & Ainun, N. (2018). Komunikasi
dan media sosial. no. December.

Watie, E. D. S. (2016). Komunikasi dan media sosial (communications and social


media). Jurnal The Messenger, 3(2), 69-74.

Reportal Digital Around The World (2021). Diperoleh dari:


https://wearesocial.com/blog/2021/01/digital-2021-the-latest-insights-into-the-
state-of-digital

29

Anda mungkin juga menyukai