OLEH:
SALSABILA
1801111335
UNIVERSITAS RIAU
2021
LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN MAGANG
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FISIP UNIVERSITAS RIAU
Menyetujui,
Dosen Pembimbing, Mahasiswa Ybs,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Kepala Sekolah
FISIP Universitas Riau SDI Al Azhar 54 Pekanbaru
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT, dimana atas
berkat dan rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan magang (Job Training) di Yayasan Pesantren Islam Al
Azhar Cabang Riau hingga tuntas.
Magang (Job Training) merupakan suatu program perkuliahan
yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Adapun tujuan
dari kegiatan magang (Job Training) ini adalah untuk mendidik
mahasiswa terjun dan ikut langsung merasakan dunia kerja. Kegiatan
magang (Job Training) ini dilakukan selama 1 bulan penuh dengan
bimbingan pihak dosen dan pihak kantor tempat pelaksanaan magang
(Job Training).
Berkat bimbingan, arahan serta petunjuk yang penulis terima
selama melaksanakan kegiatan magang (Job Training), maka pada
kesempatan yang baik ini penulis dengan tulus dan dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta kemudahan
bagi penulis untuk menyelesaikan laporan magang ini.
2. Orang tua dan semua teman-teman sejawat dan satu konsentrasi
yang telah berperan sebagai support system dan menyemangati
penulis dalm melaksanakan magang (Job Training) ini.
3. Bapak Dr. Anuar Rasyid, S.Sos, M.Si, sebagai Ketua Jurusan
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau.
4. Bapak Dr. Yasir, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing dalam
melaksanakan magang (Job Training).
5. Ibu Dr. Febri Yuliani, S.Sos, M.Si, Ketua YPI Al Azhar
Cabang Riau.
6. Bapak Tanjih Martopo, S.Pd, Kepala Sekolah SDI Al Azhar 54
ii
Pekanbaru.
7. Ibu Suci Rahmadhani, S.Pd, Waka Kurikulum SDI Al Azhar 54
sebagai pembimbing pelaksanaan magang (Job Training) di
YPI Al Azhar Cabang Riau Unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru.
8. Bapak Taufik Hidayat, A.Md, Staff PSB sebagai pembimbing
pelaksanaan magang (Job Training) di YPI Al Azhar Cabang
Riau Unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru
9. Seluruh guru dan karyawan di instansi SDI Al Azhar 54
Pekanbaru.
10. Teman-teman program “Kampus Mengajar” di Unit SDI Al
Azhar 54 Pekanbaru; Gema, Anna, Billa, Kintan, Kak Rifdah,
dan Nani.
11. Rahmad Arbadillah Damanik, teman dan partner dalam
melaksanakan magang (Job Training) di YPI Al Azhar Cabang
Riau.
Dalam menyusun laporan ini, penulis menyadari bahwa dalam
penulisan Laporan Akhir Magang (Job Training) ini masih kurang dari
sempurna. Semoga hasil dari proses praktik magang (Job Training)
yang penulis lakukan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa,
pihak fakultas dan instansi/perusahaan yang terkait.
Akhir kata penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan
dalam laporan ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai
bahan referensi untuk rekan-rekan yang lainnya.
Salsabila
NIM. 1801111335
iii
DAFTAR ISI
iv
3.6.2 Faktor Penghambat...........................................................................25
4.1 Kesimpulan.................................................................................................27
4.2 Saran .......................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi, aspek komunikasi merupakan suatu hal yang
penting yang perlu diperhatikan. Adapun komunikasi menurut Morisan (2013),
merupakan pembangun organisasi karena dibentuk melalui komunikasi ketika
individu didalamnya saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
individu dan tujuan bersama (Chandara, Hafied, Noer, 2015).
Ruang lingkup komunikasi organisasi dapat dibedakan berdasarkan
penerima pesan. Dari segi „penerima‟ pesan, komunikasi dapat dibedakan menjadi
komunikasi internal yang melibatkan anggota-anggota organisasi sebagai
penerima pesan dan komunikasi eksternal yang melibatkan orang-orang di luar
organisasi. Dalam kegiatan komunikasi eksternal suatu organisasi perlu menaruh
perhatian khusus terhadap perkembangan teknologi yang dapat memengaruhi
pembentukan citra atau branding suatu organisasi. Adapun teknologi komunikasi
yang mendukung di zaman digitalisasi saat ini adalah melalui media. Media
sebagai penghubung setiap kalangan menyebabkan adanya aktivitas produksi dan
konsumsi informasi yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Media saat ini menjadi
wadah dan acuan terdepan dalam mencari informasi. Hampir setiap kalangan
dapat saling terhubung dari pertukaran informasi yang dapat dilakukan melalui
saluran media.
Salah satu bentuk media yang melekat digunakan saat ini oleh siapa saja di
zaman digitalisasi saat ini adalah media sosial. Media sosial merupakan bentuk
media yang saat ini paling banyak digunakan oleh masyarakat dunia. Berdasarkan
data dari survei Digital 2021 report pada laman DataReportal.com, disajikan data
sebagai berikut:
1
Gambar 1. data reportal digital around the world
Dari sajian data diatas didapati pengguna media sosial di dunia mencapai
53,6% dari penduduk dunia yaitu berkisar 4.20 Miliyar pengguna aktif. Dilihat
dari jumlah tersebut, hal ini menunjukkan bagaimana besarnya potensi media
sosial sebagai media komunikasi dan penyebaran informasi. Oleh karena itu,
perlunya media dimanfaatkan dengan semaksimalnya guna menyajikan informasi
yang baik kepada khalayak dari suatu organisasi. Media sosial bagi organisasi
berfungsi sebagai jembatan untuk berkomunikasi antara organisasi dengan
masyarakat.
Sebagai salah satu organisasi di bidang pendidikan, Yayasan Pesantren
Islam (YPI) Al-Azhar Cabang Riau. Merupakan cabang dari yayasan pendidikan
resmi Al Azhar Indonesia yang berpusat di Jakarta Selatan. Organisasi ini telah
memanfaatkan media social sebagai saluran komunikasi antara organisasi dengan
masyarakat. Adapun salah satu unit tingkat pendidikan yang ada di YPI Al-Azhar
Cabang Riau ialah SDI Al Azhar 54 Pekanbaru.
Perlunya aktivitas produksi informasi oleh suatu organisasi pendidikan,
dinilai sebagai cara bagi organisas untuk menjaga hubungan, membuat koneksi
baru serta membangun citra organisasi terhadap target maupun khalayak
organisasi. Lewat aktivitas produksi informasi dengan membuat dan berbagi
konten mengenai organisasi di jejaring social, dapat menjadi salah satu upaya
untuk membangun citra dan menyebarkan edukasi bagi khalayak.
2
Dalam rangka pemenuhan studi penulis di program studi Ilmu Komunikasi
Universitas Riau, penulis berkesempatan untuk melakukan magang (Job Training)
di salah satu organisasi atau instansi pendidikan yakni YPI Al Azhar Cabang Riau
pada Unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru. Dalam prosesnya penulis diikutsertakan
dalam akivitas produksi informasi mulai dari menyelidiki, mempelajari,
mengevaluasi, serta aktif dalam kegiatan produksi informasi mengenai instansi di
media sosial. Dengan menyelidiki dari bagaimana aktivitas produksi informasi
dilakukan, siapa pihak dari instansi yang ditugaskan atau aktif dalam aktivitas
produksi informasi serta bagaimana proses produksi informasi tersebut yang
kemudian dibenahi dan dirancang petunjuk teknis berdasarkan teori-teori dalam
manajemen komunikasi.
Dalam pelaksanaan magang (job training) ini penulis diposisikan sebagai
tim kehumasan SDI Al Azhar 54 yang baru dibentuk bersama dengan teman-
teman mahasiswa lainnya. Peran tim humas ini bertujuan untuk mempermudah
dan memperbaiki dari aktivitas produksi informasi sebelumnya. Dalam hal ini
penulis telah berupaya dimulai dari mengumpulkan data, menyelidiki,
mengobservasi aktivitas produksi informasi kompetitor, merancang petunjuk
teknis serta merancang template design guna mendukung aktivitas produksi
informasi unit SDI Al Azhar 54 di media sosial Facebook, Instagram, Website,
Dan Youtube. Penulis juga mengimplementasikan keilmuan yang dimiliki dalam
memproduksi informasi berupa video-video mengenai instansi dan memberikan
ide, gagasan serta pandangan baru bagi instansi.
Selain itu, melalui Job Training / magang ini penulis tidak hanya dapat
mengaplikasikan ilmu dan skill yang dimiliki agar memiliki pengalaman yang
lebih dalam menghadapi dunia pekerjaan melainkan juga mendapat pembelajaran
dan pengalaman baru dari instansi berupa bagaimana upaya dan pola komunikasi
dalam organisasi serta cara berkomunikasi yang efektif dengan murid-murid di
SDI Al Azhar 54 Pekanbaru. Mengingat keterlibatan penulis dalam proses
produksi sebagai humas dan editor di unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru, maka
sebagai laporan akhir magang ini penulis mengangkat judul “Aktivitas Produksi
Informasi Dalam Media Sosial Instansi Pendidikan SDI Al Azhar 54 Pekanbaru”.
3
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana aktivitas produksi informasi dalam media sosial instansi
pendidikan sdi al azhar 54 pekanbaru?
1. Bagi Mahasiswa
Kegiatan magang ini berguna untuk mengenalkan dan
mendekatkan diri penulis sebagai mahasiswa pada dunia kerja yang
sebenarnya. Oleh karena itu, tujuan magang yang dipilih harus sesuai
dengan konsenstrasi di bidang Manajemen Komunikasi dan Media serta
berniat membantu kegiatan produksi informasi dan media untuk kemajuan
instansi,yakni:
a. Mahasiswa dengan konsentrasi Manajemen Komunikasi
diharapkan trampil dan dapat meberikan pengaruh dalam
aktivitas media dan produksi informasi bagi lembaga (institusi)
dengan publik (masyarakat) dengan baik guna membentuk
informasi yang baik serta berkualitas dan menjalin hubungan
serta kerjasama dalam mencapai kepuasan dan keharmonisan
bersama.
b. Sebagai salah satu syarat pendidikan Ilmu Komunikasi (S1)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Riau
dengan pemenuhan mata kuliah wajib (magang/job training).
c. Mengaktualisasikan kompetensi yang telah dipelajari di
jurusan Ilmu Komunikasi.
d. Memberikan sumbangsih ide dan tenaga dalam membangun
citra positif YPI Al Azhar Cabang Riau di mata publik melalui
kegiatan produksi informasi dan media untuk kemajuan
institusi.
4
2. Bagi Jurusan Ilmu Komunikasi
a. Untuk memberikan masukan bagi pengembangan
kurikulum yang berlaku di Universitas Riau mengenai
program Praktik Magang (Job Training), khususnya pada
jurusan Ilmu Komunikasi.
b. Untuk memperluas jaringan Jurusan Ilmu Komunikasi
dengan institusi diluar kampus Universitas Riau yang
kedepannya mampu memberikan dukungan bagi
pelaksanaan proses pendidikan.
3. Bagi Instansi
a. Untuk meningkatkan afiliasi kerjasama alternatif bagi instansi,
dengan melibatkan Universitas Riau, terutama jurusan Ilmu
Komunikasi dalam mendukung kinerja perusahaan.
b. Untuk memberikan masukan bagi instansi untuk mengkaji
evaluasi aktivitas produksi informasi perusahaan.
c. Dalam aktifitas sehari-hari, instansi dapat memperoleh bantuan
dari pihak yang akan melakukan kegiatan praktik magang.
1. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman nyata yang terkait dengan aplikasi
Ilmu Komunikasi di dunia kerja.
b. Mendapatkan kesempatan pengalamanan nyata
mengaplikasikan teori yang telah diperoleh dari proses
perkuliahan ke dalam dunia kerja.
c. Lebih matang dalam berfikir dan bersikap serta memiliki
material yang kuat dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
d. Sebagai proses pembelajaran dalam menciptakan kreatifitas
dalam dunia kerja.
e. Memperoleh pengetahuan tentang kondisi actual dunia kerja
5
yang berkaitan dengan peranan Ilmu Komunikasi dalam
membangun hubungan baik dan dinamika permasalahan yang
berkembang didalamnya.
3. Bagi Instansi
a. Institusi magang dapat memanfaatkan tenaga magang
sesuai dengan kebutuhan di unit kerjanya.
b. Institusi magang mendapatkan alternatif calon karyawan
yang telah dikenal mutu, dedikasi dan kredibilitasnya.
c. Laporan magang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
sumber informasi dan memperoleh pandangan baru
mengenai situasi dan pentingnya suatu aktivitas
komunikasi dalam institusi pelaksanaan magang tersebut.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2) Produksi
Pada tahapan ini, ide dari konten yang sudah direncanakan pada
tahapan praproduksi langsung dikerjakan melalui bantuan software dan
media. Tahap ini merujuk pada aktivitas desain atau editing hingga
pembuatan narasi atau copywritting yang mengedukasi dan membangun.
Pada tahapan ini produser harus mengemas informasi secara baik dan
7
efektif. Dalam tahap produksi ini, produser harus bisa memunculkan ide
kreatif atau membuat yang lebih baik selain rancangan pada praproduksi
sebelumnya.
3) Pasca Produksi
Tahap ini merupakan tahap finishing dari pra produksi dan
produksi. Produser harus memeriksa kembali apakah ada kekurangan atau
kesalahan. Karena sering ada beberapa hal yang terluput saat produksi dan
baru diketahui setelah dipublish. Hal ini akan membuat konten menjadi
kurang baik akibat kurang teliti. Pada tahap ini, produk perlu diperlihatkan
kepada penanggungjawab atau seorang pembimbing untuk dikoreksi. Pada
tahap ini biasanya ada beberapa hal yang harus direvisi. Setelah konten
sudah direvisi dan mendapatkan izin, maka konten sudah bisa di upload di
media sosial instansi.
Ada beberapa karakteristik dari media sosial (Sari, A. C., Hartina, R.,
Awalia, R., Irianti, H., & Ainun, N. 2018), yakni:
8
2. Informasi (informations), menjadi entitas penting di media sosial karena
pengguna media sosial mengkreasikan representasi identitasnya,
memproduksi konten, dan melakukan interaksi berdasarkan
2. Arsip (archive), bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter
yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bias diakses
kapanpun dan melalui perangkat apapun.
Laju perkembangan informasi dan teknologi yang terus terjadi dan semakin
pesat telah berpengaruh pada meningkatnya penggunaan media sosial dalam
masyarakat. Dengan menggunakan media sosial, seseorang dapat menjalin
pertemanan dan saling berinteraksi dengan siapapun, kapanpun, dan di mana saja
(Mansyur, 2016). Media sosial memberikan pengaruh dalam proses interaksi sosial
serta hubungan sosial yang dilakukan oleh individu dengan individu lainnya
(Watie, E. D. S. 2016). Dengan adanya penggunaan media sosial yang masif
digunakan masyarakat telah membawa pada gaya hidup baru dalam kehidupan
sosial bermasyarakat. Sehingga kini media sosial menjadi salah satu hal yang
penting dan perlu diperhatikan penggunaannya oleh semua pihak.
9
2.3 Instansi Pendidikan
Apapun bentuk dan jenis suatu organisasi, pada dasarnya akan selalu
membutuhkan sentuhan komunikasi aktif guna menumbuhkan partisipasi publik
dalam pengembangan operasional perusahaan. Pengelolaan aktivitas komunikasi
ini menjadi sebuah keharusan dilakukan oleh praktisi komunikasi (communication
specialist). Bagian atau lembaga di dalam perusahaan yang seringkali ditugaskan
untuk mengelola aktivitas komunikasi tersebut adalah bagian public relations.
Segala aktivitas komunikasi yang dijalankan organisasi merupakan bidang tugas
dari bagian public relations, walaupun mungkin dalam tataran prakteknya public
relations akan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan bagian lain dalam
organisasi guna menjalankan aktifitas komunikasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam pengertian ini penekanannya bahwa public relations
sebenarnya merupakan satu bagian penting dalam organisasi yang mengelola dan
bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan tindakan komunikasi dari
organisasi yang bersangkutan (Ishak, A. 2012).
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
3.2 Deskripsi Instansi Unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru
Pada 2016, Yayasan Pesantren Islam Al Azhar telah memiliki 171 sekolah
yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia. Sekolah-sekolah tersebut masih
terkonsentrasi di Pulau Jawa, dan sebagian sudah tersebar di Pulau Kalimantan,
Sulawesi, dan Sumatera. Di Sumatera, sekolah-sekolah Islam Al Azhar sudah
berdiri di Padang, Bukittingi, Palembang, Bandar Lampung, Bengkulu, dan
Bintan. SD Islam Al Azhar 54 Pekanbaru adalah instansi pendidikan yang
merupakan cabang lansung dari Al Azhar pusat tepatnya di Kebayoran.
12
3.2.2 Visi dan Misi Instansi
Dalam mewujudkan tujuannya sebagai suatu lembaga pendidikan
dan bercirikan Yayasan Pesantren Al Azhar Indonesia, visi dan misi
dirumuskan oleh SDI Al Azhar 54 Pekanbaru sebagai bentuk pedoman,
identitas serta kontrol dalam menjalankan aktivitasnya sebagai lembaga
pendidikan. Adapun visi dan misi unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru :
13
3.2.3 Logo Instansi
Logo instansi merupakan suatu identitas bagi lembaga pendidikan
untuk menandakan identitas serta ciri khasnya diantara lembaga-lembaga
pendidikan lainnya. Logo instansi yang tergabung sebagai unit dalam
Yayasan Pesantren Al Azhar Indonesia memilki ciri khas berwarna biru
serta nama unit pendidikan yang melingkari logo instansinya. Berikut rupa
logo instansi pada Yayasan Pesantren Islam Al Azhar dan unit SDI Al
Azhar 54 Pekanbaru:
14
Gambar 4. Struktur Organisasi SDI Al Azhar 54
15
Safitri Purnamasari,
Honor
7 S.Pd. P Guru Kelas
8 Susilawati, S.Pd. P GTY Guru Kelas
9 Novita Putri, S.Pd. P Honor Guru Kelas
10 Demi Warny Dery, S.Pd. P Capeg Guru Kelas
11 Nur Azima, S.Pd. P Honor Guru Kelas
12 Rona Apriani, S.Pd. P GTY Guru Kelas
13 Nila Sari, S.Si. P Honor Guru Kelas
14 Fuji Rahayu, S. Si., S.Pd. P GTY Guru Kelas
15 Nur Aini, S.Pd.I. P GTY Guru Kelas
16 Dian Mayasari, S.Pd. P GTY Guru Kelas
17 Pebrian, S.Pd. L GTY Guru Kelas
Suci Rahmadhani
Capeg
18 Bambang, S.Pd. P Guru Kelas
19 Siti Mardiyana, S.Pd. P GTY Guru Bidang
20 Desi Nurista, S.Pd. P Honor Guru Bidang
21 Muthia Andini, M.Pd. P Honor Guru Bidang
22 Rizki Nuari, S.Pd. L GTY Guru Bidang
23 Ovan Taufik, M.Pd. L GTY Guru Bidang
24 Sinta Damayanti, S.Pd. P Capeg Guru Bidang
25 M. Nur Habibayu, S.Pd. L Honor Guru Bidang
Azmi Fadilah, S.Pd, Gr,
GTY Guru BK
26 Kons. L
27 Widya Wati, S.Kom. P Vendor Guru Bidang
Mohd.Lutfi Alhadi,
Inval
28 S.Pd. L Guru Kelas
29 Wahyu Hidayat, M.Pd. L KTYD Tata Usaha
30 Arita Masriana, S.Kom. P Capeg Tata Usaha
31 Taufik Hidayat, A.Md. L KTYD PSB
32 Hendrik Saputra L Kontrak Janitor
33 Firmansyah Putra L Kontrak Janitor
34 Bima Maulana L Kontrak Janitor
35 Eko Ridho Prabowo L Kontrak Satpam
Arby Surya Putra
Kontrak
36 Alfandi L Satpam
16
ada kegiatan sekolah sehingga dapat dinilai penggunaan media sosial
sebelumnya adalah sebagai penerbitan informasi berupa press release
kegiatan. Kurangnya dalam memaksimalkan dan mengelola media sosial
terlihat dari konsistensi serta kurang aktifnya dalam aktivitas media sosial
instansi.
17
penanggung jawab media sosial unit SDI Al Azhar 54 Pekanbaru.
“Untuk media sosial kita ada satu orang yang menjadi penanggung
jawabnya Bu. Media sosial kita ada empat, Youtube, Facebook, Instagram
dan website. Yang kurang aktif mungkin di websitenya saja” (wawancara
pimpinan sekolah bagian manajemen dan keuangan SDI Al Azhar 54
Pekanbaru).
18
Gambar 5. Media Sosial Youtube SDI Al Azhar 54 Pekanbaru
Gambar diatas merupakan visualisasi kondisi media sosial Youtube SDI
Al Azhar 54 Pekanbaru. Channel Youtube ini dapat diakses dengan nama “SD
Islam Al Azhar 54 Pekanbaru” dan memiliki total video yang telah diupload
hingga tanggal 9 September 2021 adalah sebanyak 29 video. Channel ini
berisikan antara lain video-video penampilan siswa dan guru, profil sekolah, dan
dokumentasi kegiatan sekolah.
19
ini berisikan antara lain dokumentasi kegiatan sekolah, ucapan memperingati hari
nasional, twibbon siswa dan sebagainya.
20
sekolah, informasi di
bio akun SDI Al
Azhar 54 tidak
memuat informasi
sekolah
21
Dari wawancara yang penulis lakukan, hambatan yang ditemukan
hampir ketiga narasumber menyampaikan hal yang sama yaitu menganai
belum adanya orang yang khusus untuk bertanggungjawab dalam kegiatan
kehumasan serta memproduksi informasi instansi dan kurangnya
pemahaman mengenai produksi informasi suatu instansi dikarenakan
latarbelakang keilmuan yang dimiliki para guru dan karyawan di instansi
SDI Al Azhar 54 Pekanbaru.
22
caption, copywritting, dan redaksional yang dapat digunakan di media sosial
Instagram, facebook dan Youtube yang kedepannya dapat terus digunakan secara
konsisten.
Adapaun alur kegiatan dalam produksi informasi yang dilakukan oleh
penulis selama melaksanakan praktik magang:
Mengumpulkan data
dan riset sederhana
Merancang petunjuk
teknis muatan
informasi
Merancang template
dan ilustrasi sebagai
ciri khas instansi
Export konten
Konsultasi dengan
Pembimbing magang
Copywriting (Membuat
caption)
Upload ke media
Sosial
23
muatan informasi yang diproduksi selalu penulis sesuaikan dengan identitas
sekolah dan kondisi khalayak media sosial instansi. Penulis juga selalu
berkoordinasi dengan penanggung jawab magang dan beberapa orang guru untuk
dikoreksi dan direvisi apabila diperlukan. Sehingga informasi dan video yang
diproduksi dianggap layak dan approved.
24
program “Kampus Merdeka” juga membuat penulis tidak dapat serta kurang
leluasa untuk ikut memanajemen aktivitas produksi informasi sehingga penulis
lebih banyak berfokus pada mengelola dan memproduksi informasi yang bersifat
video. Adapun upaya penulis dalam merespon hal ini, penulis memberikan
design/template tetap khususnya untuk feed di media sosial Instagram serta
pedoman atau juknis dalam muatan informasi yang bertujuan untuk keseragaman
informasi yang akan disebar di media-media sosial instansi.
25
instansi yang dapat dimaksimalkan lebih. Namun hambatan-
hambatan tersebut dapat diatasi dengan membuat alternatif melalui
rancangan pedoman dan juknis muatan informasi dalam aktivitas
media sosial instansi.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwasanya aktivitas
produksi informasi dan manajemen media merupakan hal yang sangat penting
bagi sebuah instansi/perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun, tidak
terkecuali dalam bidang pendidikan. Perlunya seseorang yang beranggungjawab
penuh atas aktivitas produksi informasi dinilai penting agar kinerja dan aktualisasi
informasi terjaga dan tidak acak karena campur tangan banyak pihak.
SDI Islam Al Azhar 54 Pekanbaru merupakan salah satu instansi
pendidikan yang memiliki media sosial yang dapat dan harus dikelola secara
maksimal. Optimalisasi media sosial sangat dibutuhkan agar dapat menjaga
hubungan serta mengedukasi melalui produksi informasi yang kreatif dan menarik
yang tentunya disesuaikan dengan identitas dan bidang pendidikan tingkat
Sekolah Dasar. Aktivitas tersebut dinilai dapat dilakukan dengan mempercayakan
tanggung jawab aktivitas produksi informasi kepada seseorang dengan
latarbelakang dan keahlian yang khusus dalam memanajemen media bagi instansi.
Adapun dari segi mahasiswa sebagai pelaksana magang (job training),
selama ini mahasiswa hanya dilibatkan dengan tugas yang sifatnya teoritis saja.
Job training atau magang merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan kejuruan dalam meningkatkan
pengetahuan mahasiswa maupun keterampilan yang dapat dipelajari dalam dunia
kerja. Terlebih, Ilmu Komunikasi yang merupakan ilmu terapan. Dengan kata
lain, tidak akan sempurna tanpa adanya praktik dalam dunia keseharian.
Menyadari bahwa teori membutuhkan praktek, begitupun praktek yang
membutuhkan teori, job training ini dianggap merupakan langkah strategis yang
bisa diambil untuk memperkenalkan kepada mahasiswa dunia praktik kerja yang
sesungguhnya.
27
4.2 Saran
Adapun saran penulis untuk aktivitas produksi berikutnya serta
pelaksanaan praktik magang (job training) ini, yaitu:
1. Bagi mahasiswa yang melaksanakan magang, hendaknya memilih tempat
atau instansi yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita serta pilih
dengan pertimbangan yang matang mengingat pelaksanaan magang
tidaklah mudah. Selain itu berusahalah untuk aktif, berinisiatif, sadar
akan perlunya untuk banyak menerima pelatihan dan yang terpenting
adalah dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
2. Bagi pihak instansi, hendaknya perlu untuk merespon urgency atau
pentingnya aktivitas produksi informasi bagi instansi terkhususnya dalam
merespon perkembangan yang kedepannya akan semakin berpindah pada
digitalisasi.
3. Bagi pihak instansi juga hendaknya dapat lebih mengikutsertakan dan
memberi kepercayaan terhadapa peserta magang dengan memberikan
akses terhadap informasi untuk pengelolaan media sosial dan akses-akses
dokumentasi instansi.
4. Bagi pihak jurusan, hendaknya memberikan dukungan penuh kepada
mahasiswa-mahasiswi yang melaksanakan magang, dapat menjalin
kerjasama dengan berbagai instansi agar mahasiswa magang dapat
lebih mudah mengajukan lamarannya ke tempat magang dan dapat
diposisikan sesuai dengan konsentrasi mahasiswa magang tersebut.
Sekian dari penulis, semoga tulisan ini bermanfaat bagi segala pihak dan
dapat dipergunakan sebagai evaluasi dikemudian hari.
28
DAFTAR PUSTAKA
Ati, S., Nurdien, K., & Taufik, A. (2014). Pengantar konsep informasi, data, dan
pengetahuan. Universitas Terbuka
Kent, M. L., Sommerfeldt, E. J., & Saffer, A. J. (2016). Social networks, power,
and public relations: Tertius Iungens as a cocreational approach to studying
relationship networks. Public Relation Review, 91–100.
Sari, A. C., Hartina, R., Awalia, R., Irianti, H., & Ainun, N. (2018). Komunikasi
dan media sosial. no. December.
29