Anda di halaman 1dari 8

MODUL CARA MENGHINDARI GIGITAN ANJING DAN PEMELIHARAAN ANJING

POKOK
CARA MENGHINDARI GIGITAN ANJING DAN PEMELIHARAAN ANJING
BAHASAN

Latar Belakang
n

Warga belajar memahami bagaimana cara menghindari gigitan anjing dan


menjaga agar tidak tertular rabies serta memahami bagaimana memelihara
Tujuan Umum
anjing yang baik

1. Cara Menghindari Gigitan Anjing


2. Menjaga agar tidak tertular rabies jika digigit anjing
3. Pemeliharaan anjing yang baik
Sub
Pokok Bahasan

1. Warga belajar mengerti dan memahami bagaimana cara menghindari


gigitan anjing
2. Warga belajar memahami agar tidak tertular rabies jika digigit anjing
3. Warga belajar mengerti dan bisa menyampaikan kepada masyarakat
bagaimana memelihara anjing yang baik
Tujuan
Pembelajaran

1. Ceramah
2. Curah pendapat
3. Diskusi Kelompok

Metode
1. Kertas plano
2. Lakban kertas
3. Sepidol besar
4. Metaplan
Media, Alat
5. Kertas Folio/HPS sejumlah warga belajar
dan Bahan

70 Menit

Waktu

Pengantar dan Bagaimana Cara Bagaimana menjaga


Alur Sesi Menghindari agar tidak tertular
Gigitan Anjing rabiesjika digigit
Ceramah anjing
Permainan Curah Pendapat
(20 menit) Curah Pendapat
Alur Sesi (5 menit) (20 menit)

Penegasan dan
Pemeliharaan Anjing
Penutup
yang Baik
Ceramah
Curah Pendapat
(5 menit) (20 menit)

Sesi 1 – Bagaimana Cara Menghindari Gigitan Anjing

1. Mulailah sesi dengan mengucapkan salam.


2. Fasilitator menyampaikan pokok bahasan, tujuan umum, sub
pokok bahasan dan metode yang akan digunakan dalam setiap sesi
(salinlah bagan alur sesi modul pada kertas plano dan pasang didepan
kelas pada saat awal sesi, untuk membantu alur belajar yang akan
digunakan dalam mengkaji setiap sub pokok bahasan) dipersiapkan
sebelum sesi dimulai.
3. Fasilitator menyampaikan bahwa dalam sesi ini warga belajar
akan berbagi pengalamannya tentang “Bagaimana Cara Menghidari
Gigitan Anjing dan Pemeliharaan Anjing yang Baik”.
4. Fasilitator memulai sesi dengan menanyakan kepada warga
Proses belajar apa saja yang harus dilakukan untuk menghindari gigitan anjing.
Fasilitasi 5. Gali semua pendapat dari warga belajar dan lihat tips fasilitator
sebagai penegasan
Tips fasilitator:
BAGAIMANA CARA MENGHINDARI GIGITAN ANJING?
 Biarkan anjing sendirian saat dia sedang makan atau dekat dengan
makanan.
 Jangan mengambil anjing secara paksa, karena itu dapat
membuatnya takut.
 Jangan mengagetkan anjing saat sedang tidur.
 Jangan mendekati anjing jika tidak ada pemiliknya karena anjing akan
tahu keberadaan anda.
 Jangan menyentuh anjing yang tidak anda kenal dan anjing yang
tidak mengenal anda.
 Jangan mengganggu anjing yang sedang bersama anaknya
khususnya saat anjing sedang menyusui.
 Jangan lari saat dikejar anjing liar, karena dapat membuat anjing
semakin menyerang.
 Anak-anak dianggap memiliki risiko lebih besar karena mereka suka
bermain dengan hewan (anjing), sering mengalami gigitan yang lebih
serius, atau mungkin tidak melaporkan kejadian gigitan.

JIKA ANJING GILA MENYERANG


Seekor anjing gila tidak terkendali dan mungkin menggigit. Jika itu
menunjukkan tanda-tanda rabies, jauhi itu, peringatkan orang lain untuk
menjauh dan menghubungi pihak berwenang setempat (misalnya, pekerja
veteriner setempat, petugas polisi) sehingga mereka dapat datang dan
menangani anjing. Jika menyerang, lemparkan benda lain untuk digigit,
seperti tas, sepatu, atau dahan pohon, dan menjauh perlahan sebelum
menarik perhatian untuk meminta bantuan. Jangan berteriak dan membuat
suara keras karena dapat menarik perhatian anjing.
Sesi 2 – Bagaimana menjaga agar tidak tertular rabies jika digigit anjing
1. Tanyakan kepada warga belajar apa yang harus dilakukan jika ada orang
yang tergigit anjing
2. Minta pendapat dari semua warga belajar dan simpulkan dengan
mengacu pada tips di bawah
Tips fasilitator:
BAGAIMANA MENCEGAH RABIES SETELAH DIGIGIT ANJING?

1. Segera cuci luka bekas


gigitan anjing dengan
sabun di bawah air
mengalir minimal selama
15 menit.

2. Desinfeksi luka dengan


alkohol atau cairan iodin.

3. Segera bawa ke dokter


atau bawa ke fasilitas
kesehatan terdekat agar
segera mendapatkan
perawatan lebih lanjut.
Apa yang harus dilakukan oleh petugas kesehatan?
• Petugas kesehatan akan membersihkan luka dengan benar dan
memeriksa apakah gigitannya cukup serius sehingga pasien
membutuhkan vaksinasi dan perawatan lebih lanjut.
• Jika perlu, mereka akan memvaksinasi pasien dan memberi mereka
obat.
• Petugas kesehatan akan menjelaskan kapan pasien harus kembali
untuk mendapatkan vaksinasi lagi.

Risiko terkena rabies lebih besar jika:


• hewan yang menggigit berasal dari spesies yang sering menjadi
sumber rabies (di sebagian besar negara, anjing adalah sumber
rabies).
• hewan tersebut terlihat sakit atau bertingkah aneh.
• orang tersebut mengalami luka terbuka, dan air liur hewan
menyentuh luka tersebut.
• hewan tersebut menggigit orang tersebut tanpa alasan yang jelas.
• hewan tersebut belum divaksinasi rabies.
Dalam semua kasus ini, korban gigitan harus pergi ke dokter atau pusat
kesehatan untuk mendapatkan saran tentang vaksinasi secepat mungkin.
Selalu pastikan untuk memberi tahu petugas kesehatan apa yang terjadi dan
jangan lupa untuk memberitahu mereka informasi apa pun tentang insiden
itu. Petugas medis di pusat kesehatan akan menilai apakah pasien
memerlukan vaksinasi rabies.

Sesi 3 – Pemeliharaan Anjing yang Baik


1. Sampaikan kepada warga belajar bahwa kita akan membahas
topik “Pemeliharaan Anjing yang Baik”.
2. Tanyakan kepada warga belajar, menurut mereka seperti apa
pemeliharaan anjing yang baik
3. Kumpulkan jawaban dari beberapa warga belajar dan berikan
kesimpulan bagaimana memelihara anjing yang baik dengan melihat
tips fasilitator di bawah
Tips fasilitator:
Lima prinsip Kebebasan Hewan (anjing berpemilik):
 Bebas dari lapar, haus dan malnutrisi
 Bebas dari rasa takut dan tertekan
 Bebas dari ketidaknyamanan
 Bebas dari rasa nyeri, luka dan penyakit
 Bebas mengekspresikan perilaku alaminya
a. Pemenuhan Kebutuhan Tempat Tinggal & Lingkungan
 Lingkungan aman dari bahaya & bersih.
 Tempat istirahat/tidur  nyaman, bersih, kering, tenang dan aman
dari terpaan angin.
 Tempat tinggal & lingkungan terhindar dari hal-hal yang
membuatnya takut.
 Jika anjing dipelihara di kandang, atau ditambatkan, harus sering-
sering diamati dan memastikan tidak berbahaya dan membuatnya
tertekan.
 menyediakan fasilitas buang kotoran
 ruang gerak cukup ventilasi, suhu udara yang nyaman tidak terlalu
pansa/dingin.
 tidak meninggalkan anjing tanpa diawasi pemilik, misal pemilik
bepergian lama
 pemindahan/pengangkutan anjing secara aman dan nyaman

b. Pemenuhan kebutuhan pakan dan minum yang sesuai kebutuhan


fisiologisnya
 Selalu menyediakan air minum yang segar dan bersih
 Mudah mendapatkan akses pakan dan minum
 Memberikan pakan sesuai kebutuhan menyesuaikan umur, aktifitas,
jenis kelamin, dan kondisi kesehatan.
 Memperhatikan pola perubahan pemberian pakan yang berbeda baik
pada anjing dewasa dan anak anjing.
 Pemberian pakan pada anjing dewasa minimal 1x dalam sehari
 Memberikan pakan kepada anjing sebelum atau setelah aktifitas fisik
yang berat misalnya : berlari2 menjaga kebun
 Memberikan kesempatan latihan  berinteraksi dengan
orang/orang lain yang bersahabat
 Memberikan waktu latihan yang diperlukan setidaknya setiap hari
atau untuk menjaga kesehatan
 Anjing harus dilatih agar berperilaku baik sejak kecil
 Hindari perlakuan kasar yang berpotensi menyakitkan atau diberi
latihan yang menakutkan

c. Pemenuhan kebutuhan mengekpresikan perilaku normal


 Memastikan anjing fit/sehat bertenaga untuk beraktifitas sehingga
tidak tertekan/bosan
 Memberikan akses terhadap mainan/benda yang cocok untuk
dimainkan dan dikunyah
 Memberikan waktu yang cukup bagi anjing untuk istirahat tanpa
gangguan, terutama anjing yang tua

d. Pemenuhan kebutuhan interaksi sosial dan terpisah dari hewan lain


yang mengancam
 kesempatan berinteraksi dengan orang-orang yang bersahabat
sehingga tidak merasa kesepian/bosan
 Memastika anjing tidak sendirian dalam waktu yang lama yang dapat
membuatnya depresi
 Mendorong anjing berinteraksi dengan orang yang bersahabat
 Membiarkan anak anjing berinteraksi dengan anjing/orang lain serta
memastikan kesehatannnya sebelumnya
 Jika memelihara lebih dari satu anjing sebaiknya membiarkan
berinteraksi satu sama lainnya tetapi juga mungkin memerlukan
ruangan privasi untuk waktu tertentu.
 Saat anjing tingga bersama perlu disiapkan fasilitas pendukung
seperti mainan, tempat tidur, akses tempat makan dan minum untuk
menghindari perkelahian/kompetisi
 Jika ada anjing yang merasa takut/agresif perlu dicarikan solusinya
atau berkonsultasi dengan dokter hewan atau ahli perawat anjing
 Memastikan anjing dirawat dan ditangani dengan benar
 Bersikap tenang dalam menangani anjing dan tidak mendorong
anjing berlaku agresif/perilaku negative lainnya
 Saat pemilik pergi dipastikan anjing dirawat oleh orang yang
bertanggungjawab dan sudah berpengalaman merawatnya
 Tidak meninggalkan anjing tanpa pengawasan serta sengaja atau
tidak menakuti/menyakitinya
e. Kebutuhan agar terlindungi dari rasa sakit, penderitaan, cedera dan
penyakit (memastikan anjing tetap sehat)
 Mengamati/memeriksa anjing  terhadap tanda cidera, sakit dan
penyakit
 Mengamati/memeriksa keadaan bulu & merawatnya secara teratur
 terutama anjing berbulu lebat
 Mengamati perubahan perilaku anjing  hubungi dokter
hewan/petugas medis, jika terjadi perubahan
 Mengenali tanda dan gejala penyakit  sakit, atau terluka dan
segera memberikan pertolongan
 Mengikuti saran yang diberikan oleh tenaga medis dan menanyakan
seberapa sering diperlukan control/pemeriksaan selanjutnya
 Menanyakan upaya preventif kesehatan, vaksinasi, pengendalian
parasit dan perawatan
 Jika anjing dipelihara di luar perlu dibersihkan secara teratur untuk
menghindari penularan penyakit

4. Fasilitator menegaskan kembali bahwa perlu menekankan kepada


masyarakat untuk berusaha menghindari gigitan anjing, segera
melakukan cuci luka menggunakan sabun dengan air mengalir serta
memelihara anjing dengan baik.
5. Tutuplah sesi dengan ucapan terima kasih dan tepuk tangan bersama.

Anda mungkin juga menyukai