Dosen Pengampu:
Yasnanto, S.I.P, M.Pd.
Oleh:
Kelompok 2
Muhammad Misbahuddin Herdiyanto (2140102017)
Ahmad Lutfil Khakim (2140102021)
Aprilita Widya Maharani (2140102023)
KELAS K2
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Yasnanto, S.I.P, M.Pd.
sebagai dosen pengampu mata Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN………………………………………………… 4
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
BAB II: PEMBAHASAN …………………………………………………. 7
2.1 Pengertian Pelanggaran HAM…………………...................................... 7
2.2 Macam pelanggaran HAM …………………………………………....... 8
2.3 Contoh Pelanggaran Ham Di Indonesia ……………..………….……… 9
A. Perbudakan, Pelanggaran HAM di Era Modern……………………. 9
B. Pelanggaran Hak Asasi Manusia Terkait Kerangkeng Manusia…… 10
2.4 Penyelesaian Pelanggaran HAM terkait Perbudakan………………….. 11
BAB III: PENUTUP ……………………………………………………… 12
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 12
3.2 Saran……………………………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
Menurut Franz Magnis Suseno Hak Asasi Manusia ialah hak-hak yang sudah
dimiliki pada setiap manusia danbukan karena diberikan oleh masyarakat. Bukan
karena hukum positif yangberlaku, namun dengan berdasarkan martabatnya sebagai
seorang manusia.
Indonesia sebagai negara hukum sudah memiliki dasar hukumya begitu juga
dengan pengaturan tentang hak asasi. Mengenai dasar negara hukum sudah diatur
dalam ketentuan Pasal 1 UUD Negara Republik Indonesia serta mengenai Hak Asasi
Manusia diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, kemudian dalam UUD RI 1945 diatur pada pasal 27 ayat 3, 28 A sampai J,
serta Pasal 30 ayat 1.
Bahwa setiap upaya penegakan HAM pasti tidak selalu berjalan dengan lancar. Di
dalamnya pasti terdapat sebuah pelanggaran HAM. Menurut UU No 26 Tahun 2000
tentang Pengadilan HAM pelanggaran HAM adalah “setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi
Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan
tidak didapatkan, atau dikhawatirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum
yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku”.
v
Catatan sejarah yang kelam menujukan banyaknya kasus-kasus pelanggaran Hak
Asasi Manusia dan diantara kasus-kasus pelanggaran tersebut masih banyak yang
hingga kini belom terselesaikan. Contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi
Indonesia yaitu :
1. Kasus G30S/PKI
2. Kasus Novel Baswedan
3. Kasus Pembunuhan Munir
4. Kasus perampasan literasi buku-buku kiri
5. Peritiwa Trisakti
Karena itulah perlunya pengkajian lagi yang lebih mendalam terkait kasus
pelanggaran Hak Asasi Manusia yang ada di Indonesia mengigat statusnya sebagai
negara hukum yang demokratis dan seharusnya menjunjung tinggi hak asasi yang
ada.
vi
BAB II
PEMBAHASAN
vii
Pelanggaran HAM dapat dikelompokan menjadi 2 macam yaitu pelanggaran
HAM berat dan pelanggaran HAM ringan. Kejahatan genosida dan kejahatan
kemanusiaan termasuk dalam pelanggaran HAM yang berat.
Sementara itu kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan
sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa
serangan tersebut ditunjukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa
pembunuhan, pemusnahan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang yang melanggaran (asas-asas) ketentuan pokok hokum
internasional, penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secarapaksa atau
bentuk- bentuk kekerasan seksual lain yang setara , penganiayaan terhadap suatu
kelompok tertentuatau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras,
kebangsaan,etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui
secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional,
penghilangan orang secara paksa, dan kejahatan apartheid.
ix
B. Pelanggaran Hak Asasi Manusia Terkait Kerangkeng Manusia
Para pekerja sawit yag berada dikerangkang diperlakukan secara kejam dan
melanggar HAM yang diduga terjadi di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana.
Pertama, Bupati membangun kerangkeng yang menyerupai penjara di rumahnya.
Kedua, kerangkeng tersebut digunakan untuk menampung pekerja sawit setelah
mereka bekerja.
Tempat tersebut diketahui dibangun sejak 2012 atas inisiatif sendiri Bupati
Langkat, Terbit Rencana Peranginangin. Sejak berdiri sekitar 10 tahun lalu,
kerangkeng manusia yang diklaim sebagai tempat rehabilitasi itu tidak mengantongi
izin. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, polisi memenukan bahwa kerangkeng di
rumah Bupati Langkat itu berukuran 6x6 meter yang terbagi menjadi 2 kamar, dengan
kapasitas lebih 30 orang. "Tiap kamar dibatasi dengan menggunakan jeruji besi
sebagai bangunan sel."
x
Tempat rehabilitasi yang diinisiasi Terbit Rencana sudah berlangsung sekitar
10 tahun. Orang yang sedang menjalani rehabilitasi juga dipekerjakan di kebun milik
Terbit Rencana. Dia menyebut, mereka yang dipekerjakan kondisinya sudah mulai
membaik.
Isu HAM telah menjadi persoalan global, maka diperlukan pula komitmen
yang kuat bagi suatu negara dan masyrakatnya. Penting bagi seluruh negara
mempertimbangkan masalah ini dari perspektif kemanusiaan dan bersatu mencari
solusi agar tidak terjadi pealnggaran HAM. Disisi lain penting bagi pemerintah untuk
memprioritaskan hak asasi manusia ketika terlibat dengan rezim represif, pemerintah
pun harus mampu memprediksi dan menanggapi perbudakan dalam situasi konflik,
mengatasi perbudakan modern yang terjadi di rumah, dan mengadvokasi hak-hak
asasi manusia secara nasionak maupun global.
BAB III
xi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang
secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM
seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak
didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang
berlaku. Pelanggaran HAM dapat dikelompokan menjadi 2 macam yaitu pelanggaran
HAM berat dan pelanggaran HAM ringan. Pelanggaran HAM dapat dilakukan oleh
pihak Negara dan bukan Negara.
B. Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan
HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga
HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan
sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga
HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan
HAM orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
xii
Fajri, D. L. (2021, Desember 1). Katadata. Retrieved from
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61a716f24b1fc/pengertian-dan-contoh-
pelanggaran-ham-di-masyarakat
xiii