Anda di halaman 1dari 2

Nama : …………………………………………….

NIM : …………………………………………….
Instrumen Penilaian Prosedur : Manajemen Stress (Relaksasi Otot Progresif)
Aspek Yang Dinilai Nilai
No

A Fase Orientasi Ya Tidak


1. Memberi salam teurapeutik dan berkenalan
a. Memberi salam pada klien
b. Memanggil nama panggilan yang di sukai klien
c. Mengingatkan nama perawat
d. Menyampaikan tujuan interaksi
2. Melakukan evaluasi dan validasi data
a. Menanyakan perasaan pasien hari ini
b. Memvalidasi/evaluasi masalah klien
3. Melakukan kontrak :
a. Waktu
b. Tempat
c. Topik
B Fase Kerja
1. Melatih otot tangan yang dilakukan dengan cara menggenggam tangan kiri
dan kanan secara bergantian sambil membuat suatu kepalan
2. Melatih otot tangan bagian belakang. Dilakukan dengan cara menekuk
kedua lengan ke belakang pada pergelangan tangan sehingga otot-otot di
tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang, jari-jari menghadap ke
langit-langit
3. Melatih otot-otot Biceps. Menggenggam kedua tangan sehingga menjadi
kepalan kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga otot-otot
biceps akan menjadi tegang.
4. Melatih otot bahu. Mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan
bahu akan dibawa hingga menyentuh kedua telinga
5. Relaksasi otot wajah. Mengerutkan dahi dan alis sampai ototototnya terasa
dan kulitnya keriput
6. Relaksasi otot rahang. mengatupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi-
gigi sehingga ketegangan di sekitar otot-otot rahang.
7. Relaksasi otot mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan
dirasakan ketegangan di sekitar mulut.
8. Relaksasi otot leher. Meletakkan kepala sehingga dapat beristirahat,
kemudian diminta untuk menekankan kepala sehingga klien dapat
merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas.
9. Relaksasi otot leher. Membawa kepala ke muka, kemudian klien diminta
untuk membenamkan dagu ke dadanya. Sehingga dapat merasakan
ketegangan di daerah leher bagian muka
10. Relaksasi otot punggung. Punggung dilengkungkan, lalu busungkan dada
Kondisi tegang dipertahankan selama 10 detik, kemudian rileks.
11. Relaksasi otot dada. Menarik nafas panjang untuk mengisi paru-paru
dengan udara sebanyak-banyaknya. Posisi ini ditahan selama beberapa
saat, sambil merasakan ketegangan di bagian dada kemudian turun ke
perut. Pada saat ketegangan dilepas, klien dapat bernafas normal.
12. Relaksasi otot perut. Menarik kuat-kuat perut ke dalam, kemudian
menahannya sampai perut menjadi kencang dan keras
13. Relaksasi otot paha. Meluruskan kedua belah telapak kaki sehingga otot
paha terasa tegang. Dilanjutkan dengan mengunci lutut, sedemikian
sehingga ketegangan pidah ke otot-otot betis.
C Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi respon klien terhadap tindakan :
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya
a. Waktu
b. Tempat
c. Topik
D Sikap Terapeutik
a. Ketenangan selama melakukan tindakan
b. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan
c. Menjaga keamanan pasien & perawatan
d. Merespon reaksi klien
e. Mengatur jarak komunikasi

NILAI :

Sukabumi, ……………….............2022
Penguji

(………………………...................….)

Anda mungkin juga menyukai