Anda di halaman 1dari 8

Dalam film documenter yang sudah saya tonton ini bercerita mengenai perjalanan panjang BKP

MAPALA UI 2015 di Dataran Tinggi Hyang, Jawa TImur. Tidak hanya bercerita mengenai
perjalanan saja tetapi didalamnya mengungkap beberapa permasalahan ekologi yang ditemukan
selama perjalanan, dan melalui ini juga dapat diharapkan masyarakat mengenal keindahan alam
Indonesia dan lebih peduli akan isu-isu lingkungan yang mengancam bagi adanya potensi alam
yang ada. Dalam film documenter tersebut muncul Irvan sebagai project officer yang dimana
beliau menjelaskan mengapa memilih dataran tinggi hyang, karena memiliki misi observasi dan
konservasi terhadap potensi yang ada didataran tinggi hyang termasuk flora dan faunanya.
Dataran tinggi hyang menyimpan beberapa potensi alam diantaranya, air terjun cikasur, danau
taman hidup, savanna lonceng, edelweis park, cagar alam sungai kalbu. Muncul juga Bapak
Nandar selaku BKSDA beliau berbicara tentang adanya potensi fauna seperti macan tutul,
lutung, rusa, merak, dimana tentunya memerlukan suatu treatment yang tidak sembarangan.
Dataran tinggi hyang juga memiliki medan pendakian yang variatif salah satunya igir-igir santum
medan tersulit yang dilalui. Seperti dataran tinggi umumnya, dataran tinggi hyang mempunyai
tiga ekosistem yaitu zona sub montana, zona montana, serta zona sub alpin. Para warga disekitar
biasanya mengambil selada air dan jegot alas dari cagar alam sungai kalbu untuk dijual didesa.
Ada juga kebiasaan yang dikarakan Bapak Nandar dimana kebiasaaan warga ketika mereka
merasa habis panen dan mendapatkan rejeki warga setempat akan mengadakan selametan, perlu
juga mungkin bias sambal penyuluhan kemasyarakat. Kaitannya dengan bagaimana SMDT
hyang, memang sekarang ini dibeberapa kabupaten yang utama Probolinggo dan Situbondo
menginginkan adanya pengembangan ekowisata. Sehingga dalam hal ini awalnya yang sampai
Jember pun inginnya sepeda motor trail tapi sampai saat ini saya belum mengakomodir, karena
ketika ada orang yang bilang kok Bromo bisa, ya mungkin saya sampaikan kalua Argopuro
kondisinya mumpung masih belum tersentuh, belum banyak pengunjung, karena hanya orang
pendaki saja, sehingga suara itu bisa diminimalisir, ujar pak Nandar. Muncul lagi narasumber
yang lain dari Langur Conservation, beliau bercerita bagaimana awalnya Lutung Jawa stasusnya
adalah Endangered, tetapi masalahnya karena tidak ada evaluasi tentang status populasinya
diseluruh Jawa, sehingga pada akhirnya beberapa peneliti authornya itu memberi kesimpulan
bahwa statusnya diturunkan saja jadi Vulnerable. Vulnerable pun ketika tidak ada penanganan
yang baik dan bijaksana terhadap populasi dan habitatnya, bukan tidak mungkin setelah
vulnerable dia tidak melewati fase terancam punah lagi bahkan bisa lari ke punah. Sebenarnya
kalua status Lutung Jawa sendiri saat ini secara lokal di Suaka Margasatwa dataran tinggi hyang
ini memang masih baik untuk ssat ini karena terjaga kondisi kawasannya, peburuan bukan tidak
ada, ada tetapi hanya saja perbuaruan terhadap satwa liar terbatas. Sementara untuk lutung lutung
yang menjadi incaran pemburu biasanya bukan dikawasan areal suaka margasatswa dataran
tinggi hyang ini tetapi cenderung diarah bagian selatan ke arah jember. Merak merupakan salah
satu fauna endemic dataran tinggi hyang, populasinya yang dulu mencapai ribuan kini sangat
sulit ditemui. Dataran tinggi hyang juga menjadi sumber mata air bagi desa-desa yang ada
disekelilingnya, menjadi sumber kehidupan bagi merak dan tanaman selada air. Tidak hanya
potensi alam, dataran hyang juga mempunyai peninggalan sejarah dibeberapa puncakan yaitu
arca, punden brundak dan makam dewi rengganis. Namun banyak beberapa arca yang
mengalami kerusakan akibat gempa diwilayah tersebut dan pencurian oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab. Adapun staf kepala desa Baderan yang mengangkat suara dimana
beliau mengatakan mengenai arca yang habis memang diambil orang atau hilang begitu saja,
karena di isilahkan itu gaib. Setiap sudut sangat mempesona, sayangnya penggarapan wilayah
hutan lindung sebagai berkebunan merupakan kegiatan yang dapat mempengaruhi keutuhan
ekosistem di dataran tinggi hyang, penggarapan wilayah hutan sudah melonjak tinggi, adapula
penebangan liar dan pemburu yang sudah tidak terkendali lagi. Terdapat narasumber pak Akhsan
sebagai petani kopi beliau mengatakan ada yang lepas anjing ada yang senapan, tetapi
kemungkinan malam ada banyak tentara. Bapak Nandar juga mengatakan dalam konservasi kita
harus tetap ada pre question principle yakni prinsip kehati-hatian, jadi ketika nanti mau
mengangkat menjadi taman nasional, memang taman nasional itu bisa mengakomodir semua
kepentingan dari konservasi, baik dari edukasi atau mungkin penelitian yang sampai kepada para
wisata. Bagi negara berkembang sangat logis Jika pertumbuhan ekonomi ialah suatu tuntutan
yang harus diprioritaskan guna mengejar ketertinggalan diantara negara maju. Faktor
terpenting yang mendorong usaha yang lebih besar buat mewujudkan pembangunan
ekonomi bersumber dari keinginan negara-negara yang baru mencapai kemerdekaan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. kondisi demikian menuntut percepatan
pembangunan disegala sektor tidak terkecuali dalam pembangunan pertanian. biasanya
negara-negara tersebut artinya negara yang relative miskin, tetapi juga merupakan negara yang
menghadapi persoalan penduduk yang serius diantaranya jumlah penduduknya cukup besar
serta taraf pertambahannya relatif tinggi. dengan demikian mewujudkan pembangunan
ekonomi merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak yang sekaligus akan
menanggulangi pengangguran, membentuk lapangan pekerjaan,vmenaikkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat. Dengan jumlah penduduk yang tinggi dan tentunya persoalan
pembangunan ekonomimenuntut pada bagaimana pemenuhan pangan bagi penduduk tersebut
harus terpenuhi. Jika kondisinya tidak mampu untuk terpenuhi maka persoalan kelaparan akan
menjadi hantu yangmenyelimuti setiap pemimpin negara-negara berkembang. Apalagi ditunjang
dengan kondisi peperangan antara ras akan menambah persoalan yg lebih rumit.Sektor ekonomi
yang secara umum dikuasai pada pembangunan ekonomi di negara berkembangumumnya
memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia seperti sektor pertanian, sektorperikanan dan
sector peternakan dan sebaliknya di bidang industrilisasi dan manufaktur sangat rendah pada
pertumbuhannya. Alam memberikan kontribusi yang amat besar bagi pembangunan serta
kesejahteraan manusia. kata modal alam mencakup fungsi-fungsi penampung, yakni, udara serta
air sebagai media penerima bagi polusi yang didapatkan manusia dan hutanhutan serta potensi
laut menjadi penampung berasal polusi yang disebabkan industri-industri tunggangan bermotor,
alat-alat rumah tangga dan lain sebagainnya. Melindungi fungsi penampung ini artinya ialah hal
yang hakiki bagi kesehatan manusia. Alam yang berkualitas tinggi memberikan kontribusi tak
langsung terhadap kesejahteraan manusia sebagai bagian esensial asal produksi barang serta jasa
yang berkesinambungan, juga memberi kontribusi langsung terhadap tingkat kesejahteraan
karena masyarakat mendapatkan kenikmatan yg mahal harganya berasal lingkungan yang bersih
serta murni, hutan-hutan yang sudah tua umurnya, serta danau dan sungai tempat kita dapat
berenang serta memancing ikan. Berbagai kesempatan telah diperlihatkan pentingnya modal
manusia, alam serta lingkungan fisik bagi pertumbuhan serta kesejahteraan ekonomi. Karena
subtitusi yang tidak tepat, aset-aset ini perlu buat ditumbuh kembangkan menggunakan tingkat
yang tidak terdistorsi atau cukup seimbang sehingga mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yg
berkesinambungan. Pertumbuhan yang terdistorsi atau tidak seimbang secara spesifik
diisyaratkan dengan akumulasi peningkatan modal fisik yang sangat pesat, akumulasi kapital
insan yang lambat, serta penurunan kapital alam yang menaikkan volatilitas pertumbuhan secara
tidak proporsional yang justru merugikan kaum miskin. Suatu perekonomian yang membina
pertumbuhan yang tidak seimbang kemungkinan besar akan mengalami stagnasi jangka panjang.
Perekonomian yang memperoleh sebagian besar pendapatannya berasal asal alam tak dapat
melestarikan pertumbuhan dengan mengganti akumulasi modal fisik buat modal alam yang
semakin buruk. Degradasi lingkungan cenderung paling menyengsarakan kaum miskin, yang
kerap menggantungkan diri di asal daya alam buat memperoleh pendapatan sehari-hari, sedikit
sekali kemungkinan nilai fungsinya mampu tergantikan dengan aset-aset lain. pada jangka
panjang, pendekatan pertumbuhan yang memberikan perhatian di kualitas lingkungan dan
efisiensi penggunaan sumber daya akan memberikan kontribusi terhadap akumulasi, investasi,
pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan manusia. Negara-negara di seluruh dunia sudah
mengeksploitasi hutan, perikanan, kekayaan pertambangan mereka secara berlebihan, mencemari
air dan udara untuk membuka kran pada meningkatkan kecepatan roda pertumbuhan ekonomi
jangka pendek. Alibi pengambil kebijakan artinya menggunakan berkata bahwa kebijakan
mereka semata-mata akan mempertinggi kesejahteraan rakyat negaranya. Padahal banyak modal
alam yang dikorbankan melalui penggundulan hutan, hilangnya keanekaragaman hayati,
degradasi tanah, serta polusi air dan udara. Disaat pendayagunaan terhadap alam terus
dilakukan, maka bagi negara berkembang tidak terdapat pemikiran untuk melakukan ekspoitasi
yang efesiendan menganut tata cara pembangunan yang berkelanjutan. sebagai akibatnya
dampak pembangunan ekonomi tidak hanya menghasilkan pertumbuhan ekonomi namun disisi
lain menghasilkan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan tidak saja mengakibatkan
ketidakseimbangan ekosistem tetapi yg lebih parah lagi yakni efek pemanasan global yg berisiko
pada naiknya suhu bumi. Sebagian mala alam bisa jadidampak berasal pemanasan dunia.
Terjadinya pemasanasan global ditinjau sang sebagian ilmuwan lebih cepat dibandingkan
ilmuwan lain, namun konsensus ilmiah bersepakat bahwasuhu homogen-rata bumi sudah
semakin tinggi dalam 100 tahun terakir. Penelitian terakhir memperkirakan bahwa homogen-
homogen suhu global bisa meningkat. Pemanasan global tidak bisa dilepaskan berasal fenomena
pencemaran udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, pembukaan lahan,
pertanian dan kegiatan manusia lainnya yang diyakini menjadi asal primer dari pemanasan suhu
dunia yang telah terjadi selama 50 tahun terakhir. Sebagai akibatnya dalam tahun-tahun terakhir
ini, para ekonom semakin menyadari betapa pentingnya implikasi-akibat yang ditimbulkan sang
aneka macam persoalan lingkungan hidup terhadap keberhasilan upaya-upaya pembangunan
ekonomi. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan menghadapi duduk
perkara pembangunan.Indonesia pada saat ini dan terlebih lagi pada masa mendatang,
menghadapi problem dan dilema dalam mencukupi produksi pangan, terkait dengan jumlah
penduduk yang sangat besar serta menurunnya kualitas lingkungan. Penambahan jumlah
penduduk memaksa pemerintah untuk menaikkan produksi pangan di lahan pertanian yang
cukup sempit dan bahkan terus berkurang, yg berarti diperlukan penggunaan input agrokimia
dalam jumlah tinggi, yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan penurunan
keberlanjutan sistem produksi pertanian. Pertanian adalah industri biologis yang memanfaatkan
proses biokimia, menggunakan media tumbuhan. Pertanian terbaru membarui proses alamiah
tumbuhan yang semula semata-mata hanya memakai unsur-unsur hara orisinil asal dalam tanah,
diganti dengan prosespemacuan pertumbuhan serta akibat penennya melalui pemupukan,
pestisida, dan varietas-varietas sintetik. Tekanan pasar serta kekhawatiran kelangkaan pangan
menyebabkan peningkatan penggunaanlahan sangat luar biasa digunakan buat menunjang
kebutuhan suatu pembangunan. Deforestasi, satu sisi melahirkan sebuah industri pertanian yang
mampu meningkatkan pertumbuhan ekononomi tetapi disisi lain menyebabkan dampak bagi hak
asasi insan,kesehatan, mata pencaharian dan keanekaragaman hayati khususnya akibat kepada
perubahan iklim.Pemerintah Indonesia sudah memahami dampak dari perluasan perkebunanan
sawit lewatdeforestasi, dengan mengeluarkan beberapa kebijakan dan adanya memorandum
yangmendukung penurunanan emisi karbon. Namun disisi lain kebijakan tadi tidak didukung
sang pemerintah daerah yang mengeluarkan konsesi pengelolaan hutan. Sebagai akibatnya
ekspansi perkebunan sawit terjadi secara masif dibeberapa Provinsi Indonesia yang semakin
mengkhawatirkan merupakan bagaimana dengan masa depan hutan indonesia, khususnya kondisi
lingkungan ekosistem secara keselurahan. Pemerintah Daerah memang dituntut buat
mengembangkan sumberdaya alam yang ada guna meningkatkan pendapatan asli daerah.
Tentunya setiap pemerintah wilayah berupaya memaksimalkan asal daya lokal tidak terkecuali
dengan perubahan rapikan guna hutan.Peningkatan pendapatan daerah menjadi prestasi sendiri
pada mencitrakan bahwa daerahtersebut telah berhasil mendayagunakan sumber daya lokal dan
sekaligus mampumeningkatkan kesejahteraan rakyat tetapi praktek operasionalnya, banyak
pejabat-pejabat wilayah yg mencari celah buat bisamemuluskan pemberian konsesi hutan pada
pelaku usaha sawit. Mereka merekayasa aturan yang telah ditetapkan, sebagai akibatnya dengan
cara ini banyak pemain-pemain sawit mampu merealisasikan keinginannnya buat memperluas
perkebunan sawit. model perkara yangpaling hangat adalah penangkapan Bupati Buol atas
sangkaan mendapatkan suap atas penerbitan izin yang diduga buat usaha perkebunan sawit pada
Kabupaten Buol. Ini adalah satu perkara yg bisa terungkap berasal jutaan masalah yg tidak
terungkap, karena praktek-praktek seperti ini telah lama berlangsung dan ini tentunya sebagai
frekuensi yang kurang baik bagi kelestarian lingkungan hutan serta bagaimana pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan akan berlangsung Bila sistem tak mendukung ke arah yg lebih baik
Karena prinsip sinergi, Indonesia telah mengadopsi tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu
ekonomi, masyarakat dan lingkungan-keseimbangan dan keselarasan antara tiga pilar
pembangunan berkelanjutan, yang ditetapkan oleh konstitusi. Berkat keberhasilan realisasi
pertumbuhan ekonomi yang pesat, pembangunan memang berhasil mengangkat Indonesia dari
negara berpenghasilan rendah menjadi negara berpenghasilan menengah. Kekayaan alam berupa
hutan, mata air, udara segar dan sumber daya alam lainnya terkandung dalam unsur ekologi
lingkungan alam yang dapat dan dapat memperbaharui dirinya sendiri tanpa bantuan pihak lain.
Sumber daya ini dapat diambil, ditebang, digunakan untuk apa saja, dan dapat tumbuh kembali.
Namun daya dukung alam dan lingkungan juga ada batasnya, dan daya dukung lingkungan alam
terbatas. Jika sumber daya tersebut terus dikonsumsi dan dikembangkan melampaui ambang
batas daya dukungnya, ekosistem alam yang mendukungnya akan hancur. Persoalannya, para
perencana pembangunan ekonomi sepertinya tidak melihat hal lain untuk mengalami gejala alam
dan dampak lingkungan tersebut di atas. Bahkan, para ekonom dan pendukung pandangan
pembangunan tradisional percaya bahwa sumber daya alam mutlak diperlukan untuk
pembangunan. Namun, mereka berbeda dalam pandangan dan perlakuan mereka terhadap
sumber daya alam. Pada saat yang sama, para ekonom menganggap sumber daya alam, terutama
tanah, tumbuhan, air dan mineral sebagai faktor produksi. Karena ketika kepentingan
pembangunan dan perlindungan lingkungan alam berbenturan, ini hanya sarana, bukan tujuan
pembangunan maka perlindungan sumber daya alam termasuk sumber daya yang harus
dikorbankan. Apabila pembangunan nasional dan daerah dapat senantiasa berpegang pada
prinsip koordinasi, maka model pembangunan berkelanjutan dapat dilaksanakan sesuai dengan
tujuan tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu memelihara dan mewujudkan keseimbangan
dan keserasian antara pembangunan ekonomi, keadilan sosial dan perlindungan alam dan
lingkungan. Oleh karena itu, perlu ditambahkan kerangka kebijakan yang menekankan pada
pertimbangan yang tepat dan cermat terhadap sumber daya alam dan daya dukung lingkungan,
terutama melalui sistem pencegahan deforestasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi,
kesejahteraan sosial, dan restorasi hutan. Dengan cara ini, kita dapat terus menjaga pertumbuhan
ekonomi tanpa merusak hutan dan lingkungan. Jika sistem ekonomi dan kebijakan keuangan
tidak memperlakukan hutan dan sumber daya alam hanya sebagai faktor produksi dan bahan
baku pembangunan, tetapi sebagai sumber daya yang bernilai ekonomi tinggi dan potensi yang
sangat berharga bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Strategi Pembangunan Hijau
menekankan bahwa dalam mencapai tujuan pembangunan tersebut, perlu menjaga pertumbuhan
ekonomi dan sosial, meminimalkan pengembangan sumber daya alam, khususnya
pengembangan sumber daya hutan, dan mengutamakan penggunaan energi baru. Tujuan utama
taktik ini yakni memperbaiki kualitas lingkungan baik air maupun udara, peningkatan tenaga
terbaru terutama tenaga hidro, tenaga surta dan biomassa, serta memperbaiki produktivitas
pertanian pangan tanpa adanya ekspansi lahan. Maka pemerintah wajib menerapkan pola
pendekatan yang bersifat trasnparan serta partisipatif kepada seluruh pihak serta pelaku
pembangunan yang terkait ini. Dari berbagai uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa
pembangunan nasional tidaklah identik dengan pertumbuhan ekonomi semata, pembangunan
nasional yang sesungguhnya adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
kenyamanan dan kondisi lingkungan yang tetap terjaga. Untuk lebih mensejahterakan
masyarakat, awalnya program pemberdayaan sangat diperlukan, karena pemberdayaan akan
menciptakan dan melahirkan kesadaran serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Percuma
pemerintah menerapkan kebijakan yang muluk-muluk kalau pemahaman dan pola pikir
masyarakat belum mampu menyentuh sampai kesana, berdayakan mereka dengan mutu
pendidikan, kesehatan dan terpenuhinya the fundamental need dari masyarakat tersebut.
Pertumbuhan ekonomi perlu diupayakan, akan tetapi dengan berbagai perhitungan dan komitmen
bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan. Adakan kontrak sosial bersama baik pada saat
pra-pendirian industri, saat pendirian industri dan saat aktivitas produksi. Dalam hal ini
pengusaha sebagai salah satu pelaku ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan
nasional, perlu meningkatkan kesadaran dalam memperhatikan berbagai dampak yang akan
ditimbulkan dari aktivitas produksi usahanya. Biaya jangan ditetapkan sebagai constant cost dan
variable value tetapi juga facilities value (biaya kenyamanan) untuk memberikan rasa aman
kepada masyarakat yang mengkonsumsi barang hasil produksinya dalam bentuk pengolahan
limbah yang lebih baik dan canggih, sehingga tidak akan ada lagi yang
namanya marketplace failure atau kegagalan pasar. Pemerintah harus tegas memberikan
alternatif solusi berupa upaya dalam mengantisipasi kerusakan lingkungan yang ditimbulkan
pelaku pencemar, baik dari industri-industri maupun masyarakat setempat, tetap upayakan win-
win answer dalam menyelesaikan masalah agar penyelesainnya dirasakan adil oleh semua pihak.
Pemberian sanksi tegas terhadap pelaku kerusakan serta adanya penghormatan kepada pihak-
pihak yang tetap menjaga kelestarian lingkungan, menjadi upaya untuk meminimalisir terjadinya
pencemaran lingkungan. Dan akhirnya, masyarakat yang kapasitasnya menjadi objek
pembangunan harus mulai memiliki kesadaran bersama, untuk menjaga kelestarian lingkungan
serta keseimbangan ekosistem yang ada di dalamnya. Karena sesungguhnya peran masyarakatlah
yang menjadi penentu sukses atau tidaknya program pelestarian lingkungan tersebut, sehingga
semua dapat bersama-sama menikmati pembangunan yang ramah lingkungan, dan itulah
pembangunan yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai