Anda di halaman 1dari 21

BAB II

GAMBARAN UMUM
PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS PERAWATAN SEBELAT

Profil Kesehatan Puskesmas Perawatan Sebelat merupakan sarana untuk menggambarkan situasi
dan kondisi kesehatan masyarakat di Kecamatan Putri Hijau dan merupakan salah satu sarana
untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat puskesmas. Untuk
itu diperlukan indikator – indikator kesehatan dan indikator lainnya yang terkait.
Adapun indikator – indikator tersebut adalah sebagai berikut :
A. Geografi puskesmas
1. Luas Wilayah
Secara geografis Puskesmas Perawatan Sebelat terletak pada titik koordinat
Longitude 3.244872 dan Latitude 101.635677 Luas wilayah Puskesmas Perawatan
Sebelat lebih kurang 113,5 km2. Adapun batas wilayah sebagai berikut : Sebelah
barat berbatas dengan, Kabupaten Mukomuko, sebelah Timur berbatas dengan
kecamatan Ketahun, sebelah selatan berbatas dengan Samudra Hindia, dan sebelah
Utara berbatas dengan kecamatan Marga Sakti Sebelat. Puskesmas Perawatan Sebelat
terletak lebih kurang 46 m diatas permukaan laut pada jarak 1000 m dengan kondisi
tanah berbukit.
Puskesmas Perawatan Sebelat di bangun sekitar tahun 1992 yang pelayanannya masih
berbentuk Balai Pengobatan. Sebelum adanya pemekaran kecamatan,Wilayah
Puskesmas Perawatan Sebelat terdiri 6 (Enam) Puskesmas Pembantu,dan 11
(sebelas) desa binaan. Setelah adanya pemekaran kecamatan Marga Sakti Sebelat
daerah binaan menjadi 4 (empat) unit Pustu dan 7 (tujuh) Desa binaan yaitu Kota
Bani, Air Muring, Air Petai, Pasar Sebelat, Talang Arah, Cipta mulya, Air Pandan.

Tabel 1
Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Rumah Tangga, Jumlah Penduduk dan
Kepadatan Penduduk Puskesmas di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sebelat
Tahun 2021

Luas Kepadatan
N Jumlah Rumah Jumlah
Nama Desa Wilaya Penduduk
o Tangga Penduduk
h (km2) per km2
1 Kota Bani 13 1157 4292 330
2 Air Muring 9 719 2493 277
3 Air Petai 15 1105 3655 243
4 Pasar Sebelat 7 282 991 141
5 Talang Arah 6 345 1197 199
6 Cipta Mulya 12 473 2577 214
7 Air Pandan 9 261 1082 120

5
Dari tabel di atas bahwa tingkat kepadatan penduduk per km2 terpadat adalah Desa
Kota Bani dan desa Air Muring. Desa dengan penduduk terpadat memungkinkan
memudahkan penyampaian pesan dan informasi kesehatan akan tetapi bila terjadi
masalah kesehatan seperti penyakit diare, DBD, Fl;u burung, Cacar tidak menutup
kemungkinan terjadi kejadian luar biasa dalam kurun waktu relatif singkat. Selain
masalah kesehatan, kemungkinan kecemburuan sosial di masyarakat bisa saja mudah
terjadi yang akan berakibat kerawanan sosial seperti aksi pencurian.
2. Demografi Puskesmas
Sebagian besar masyarakat adalah suku pekal, ada juga suku jawa, batak, minang,
sunda. Mereka hidup berdampingan dengan menjunjung tinggi persatuan. Hal ini
terlihat adanya pertemuan hasil pernikahan antara suku jawa dengan pekal, suku
pekal dengan suku batak. Sehingga adat dan budaya di wilayah puskesmas Perawatan
Sebelat sudahlah sangat beragam.
Sistem pemerintahan tertinggi di suatu desa dipangku oleh seorang kepala desa yang
membawahi langsung Kepala Dusun. Ada sebagian kecil desa dalam wilayah
Puskesmas Perawatan Sebelat, Ketua adat adalah orang yang mengambil
keputusan,seperti acara kesepakatan sebelum berlangsung pesta pernikahan, sebagai
pengambil keputusan di suatu desa tersebut adalah ketua adat.

6
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. ANGKA KEMATIAN
Salah satu visi pembangunan kesehatan adalah upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia dan masyarakat Kecamatan Putri Hijau wilayah kerja Puskesmas
Perawatan Sebelat khususnya melalui upaya kesehatan yang paripurna. Ada dua indikator
untuk melihat capaian derajat kesehatan yaitu a; Angka Kematian b; Angka Kesakitan.
Dua indikator ini akan dikaitkan dengan jumlah persalinan di suatu wilayah. Berikut data
jumlah kelahiran selama kurun waktu Januari sampai dengan Desember 2021

Tabel. 2
Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sebelat
Tahun 2021

JUMLAH KELAHIRAN

LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN
NO DESA PEREMPUAN
HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP MATI + HIDUP MATI + HIDUP MATI +
MATI MATI MATI

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kota Bani 31 0 31 32 0 32 63 0 63
2 Air Muring 19 1 20 18 0 18 37 1 38
3 Air Petai 31 0 31 27 0 27 58 0 58
4 Pasar Sebelat 66 1 67 60 1 61 126 2 128
5 Talang Arah 19 1 20 12 0 12 31 1 32
6 Cipta Mulya 17 1 18 13 0 13 30 1 31
7 Air Pandan 7 0 7 10 0 10 17 0 17
JUMLAH
190 4 194 172 1 173 362 5 367
 

Tabel di atas menunjukkan jumlah kelahiran tahun 2021 sebanyak 362 bayi, dari sasaran
ibu bersalin pada kurun waktu yang sama. Kejadian lahir mati tersebut adalah bayi belum
cukup bulan akan tetapi dengan kesigapan petugas, proses sesuai prosedur tetap
dilaksanakan yakni dengan melakukan rujukan ke Faskes lanjutan. Di wilayah kerja
puskesmas Perawatan Sebelat berdasarkan laporan, masih banyak ibu hamil dengan resti
umur kurang dari 20 tahun,hal ini diduga kuat menyumbang seperti terjadinya bayi lahir
mati tersebut. Sehingga pendampingan kelas ibu hamil dan dukungan lintas sektor sangat
diperlukan.

7
Tabel. 3
Jumlah Kematian Bayi dan Balita di wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sebelat Tahun
2021

Jumlah Kematian laki – laki Jumlah Kematian perempuan


No Desa Ket
Neonatal Bayi Anak Balita Neonatal Bayi Anak Balita

1 Kota Bani 0 0 0 0 0 0

2 Air Muring 0 0 0 0 0 0

3 Air Petai 0 0 0 0 0 0

4 Pasar Sebelat 1 0 0 1 0 0

5 Talang Arah 0 0 0 0 0 0

6 Cipta Mulya 0 0 0 0 0 0

7 Air Pandan 0 0 0 0 0 0

Dari tabel di atas bahwa tidak ada kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Perawatan
Sebelat hal ini di dukung oleh kecakapan petugas dalam melayani masyarakat terutama
ibu hamil sampai bersalin.Selain itu juga menggambarkan bahwa kesadaran masyarakat
tentang pentingnya bersalin dengan petugas kesehatan semakin baik.
Indikator yang lain adalah angka kematian ibu bersalin, berikut data yang dapat
dilaporkan dari puskesmas Perawatan Sebelat.
JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS
NO DESA LAHIR
< 20- < 20- < 20-
HIDUP ≥35 ≥35 ≥35
20 34 JUMLAH 20 34 JUMLAH 20 34 JUMLAH
Thn Thn Thn
Thn Thn Thn Thn Thn Thn

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Kota
1 Bani 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Air
2 Muring 37 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Air
3 Petai 58 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Pasar
4 Sebelat 126 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Talang
5 Arah 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Cipta
6 Mulya 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Air
7 Pandan 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 359 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)

Tabel. 4
Jumlah Kematian Ibu menurut kelompok umur di wilayah kerja Puskesmas Perawatan
Sebelat Tahun 2021

8
Angka kematian bayi dan angaka kematian ibu merupakan dua indikator penilaian derajat
kesehatan nasional, apabila dilihat data tabel 6, 7 derajat kesehatan masyarakat wilayah
kerja Puskesmas Perawatan Sebelat sudah baik. Meskipun belum mewakili secara
indikator rumus, karena jumlah pembanding ( jumlah penduduk < 100000 ). Ada
hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan penurunan / kematian ibu dan kematian
bayi.
B. ANGKA KESAKITAN
Indikator kedua menilai derajat kesehatan adalah angka kesakitan. Data angka kesakitan
diambil dari data SP2TP pada LB 1 ( Loporan bulanan data kesakitan ) yang di entry oleh
masing – masing program. Indikator angka kesakitan yang disajikan pada profil ini terdiri
dari :
1. Cakupan Penemuan dan Penanganan AFP ( per – 100000 penduduk < 15 Tahun
2. Prevalensi Tuberkulosis
3. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA +
4. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +
5. Presentase Balita Pneumonia ditangani
6. Presentase HIV/AIDS ditrangani
7. Presentase Infeksi Menular Seksual Ditangani
8. Donor Darah Diskrening HIV
9. Cakupan Dire ditangani
10. Prevalensi KUsta
11. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat
12. Jumlah Kasus PD3I
13. Angka Kesakitan DBD / 100000 penduduk
14. Angka Kematian DBD
15. Angka Kesakitan Malaria / 1000 penduduk
16. Angka Kematian Malaria
17. Kasus Penyakit Filariasis Ditangani
Tabel. 5
Prevalensi Tuberkolosi Paru Puskesmas Perawatan Sebelat Tahun 2021
TB Paru % BTA ( + )
Suspek
No Desa BTA (+) terhadap Suspek

L P L P L P
1 Kota Bani 0 0 0 0 0 0
2 Air Muring 0 0 0 0 0 0
3 Air Petai 1 1 0 0 0 0
4 Pasar Sebelat 1 0 0 0 0 0
5 Talang Arah 1 0 0 0 0 0
6 Cipta Mulya 1 4 0 0 0 0
7 Air Pandan 3 6 0 0 0 0

9
Dari Tabel di atas bahwa penemuan BTA (+) adalah Nol dari 19 suspek yang
diperiksa.Hal ini menggambarkan penigkatan pengetahuan tentang penyakit TB Paru
sudah baik. Disisi lain masing banyak warga enggan utuk memeriksakan gejala TB paru
( dahak) ke puskesmas.
Tabel. 6
Jumlah Kasus Dan Penemuan Penderita BTA (+) Baru Puskesmas Perawatan Sebelat
Tahun 2021
TB Paru % BTA ( + )
Suspek
No Desa BTA (+) terhadap Suspek

L P L P L P
1 Kota Bani 1 0 1 0 0 0
2 Air Muring 2 0 2 0 0 0
3 Air Petai 4 0 4 0 0 0
4 Pasar Sebelat 2 1 2 1 0 0
5 Talang Arah 1 0 1 0 0 0
6 Cipta Mulya 0 0 0 0 0 0
7 Air Pandan 1 0 1 0 0 0

Dari Tabel di atas Target cakupan penemuan TB BTA ( + ) sudah tercapai ( 100% ), (12 )
orang dari perkiraan penderita TB BTA (+) dengan jumlah penduduk 5686.

Tabel. 7
Angka Kesembuhan TB Paru BTA (+) diobati Puskesmas Perawatan Sebelat
Tahun 2021
TB Paru Angka
Suspek
No Desa Rontgen (+) Kesembuhan

L P L P L P
1 Kota Bani 1 0 1 0 1 0
2 Air Muring 2 0 2 0 1 0
3 Air Petai 3 1 3 1 3 1
4 Pasar Sebelat 2 1 2 1 2 1
5 Talang Arah 1 0 1 0 1 0
6 Cipta Mulya 0 0 0 0 0 0
7 Air Pandan 1 0 1 0 1 0

10
Selama tahun 2021 tidak ditemukan data angka kesakitan seperti di laporkan
di bawah ini :
1. Presentase Balita Pneumonia ditangani Nihil ( Tidak Ada Kasus )
2. Presentase HIV/AIDS ditrangani Nihil, akan tetapi untk kegiatan skrening HIV/AIDS
untuk ibu hamil sudah dilakukan
3. Presentase Infeksi Menular Seksual Ditangani Nihil ( Tidak Ada Kasus )
4. Donor Darah Diskrening HIV Nihil
5. Prevalensi Kusta Nihil ( Tidak Ada Kasus )
6. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Nihil
7. Jumlah Kasus PD3I Nihil ( Tidak Ada Kasus )
8. Angka Kesakitan DBD / 100000 penduduk (1 Kasus)
9. Angka Kematian DBD Nihil ( Tidak Ada Kasus )

Tabel. 8
Angka Kesakitan Malaria Puskesmas Perawatan Sebelat Tahun 2021
Malaria
Hasil
Suspek Konfirmasi Lab
No Desa
Mikro
RDT (+) (-)
skopis
1 Kota Bani 149 149 0 0 149
2 Air Muring 96 96 0 0 96
3 Air Petai 107 107 0 0 107
4 Pasar Sebelat 103 103 0 0 103
5 Talang Arah 76 76 0 0 76
6 Cipta Mulya 63 63 0 0 63
7 Air Pandan 82 82 0 0 82

Tabel diatas bahwa 676 sampel diperiksa hasilnya negative. Angka Kesakitan Malaria
menggambarkan kejadian malaria di suatu wilayah, artinya kejadian malaria akan terus
ada bila proses pengobatan dan tatalaksana tidak benar. Ada hubungan antara pola hidup
tidak sehat terhadap peningkatan kasus malaria.
1. Angka Kematian Malaria Nihil
2. Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Nihil

C. STATUS GIZI
Ada tiga indicator untuk melihat status gizi di masyarakat yakni, Persentase Berat Bayi
Lahir Rendah, Persentase Balita dengan Gizi Buruk, Persentase Balita dengan Gizi
Kurang. Selain indicator tersebut, berikut adalah capain cakupan berdasarkan target
Standar Pelayanan Minimal Tahun 2021 sebagai berikut.

11
Tabel. 9
Berat Bayi Lahir Rendah Puskesmas Perawatan Sebelat Tahun 2021
Bayi baru
Bayi lahir
No Desa lahir BBLR Ket
hidup
ditimbang
1 Kota Bani 60 60 1
2 Air Muring 37 37 3
3 Air Petai 58 58 1
4 Pasar Sebelat 126 126 5
5 Talang Arah 31 31 3
6 Cipta Mulya 30 30 2
7 Air Pandan 17 17 1

Dari tabel diatas bahwa tidak ada Desa yang mencapai 50 % berat bayi lahir rendah, dan
ternyata tingkat pendidikan dan pengetahuan berpengaruh terhadap kejadian tersebut.
Semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengetahuan semakin baik status gizinya, semakin
kecil terjadinya berat bayi lahir rendah. Artinya optimalisasi petugas kesehatan, peran
lintas sector masih sangat dibutuhkan. Sumberdaya manusia terutama ahli gizi masih
sangat diperlukan untuk wilayah kerja Puskesmas Perawatan Sebelat.
Tabel. 10
Balita dengan Gizi Kurang dan Pendek Puskesmas Perawatan Sebelat Tahun 2021

Balita Gizi Balita Gizi Balita


Balita ( 0-59
No Desa Kurang Kurus Pendek ( TB/U
bln)
(BB/U) (BB/TB) )
1 Kota Bani 171 6 5 23
2 Air Muring 123 5 2 10
3 Air Petai 233 11 5 29
4 Pasar Sebelat 311 14 2 36
5 Talang Arah 63 3 1 10
6 Cipta Mulya 62 5 2 8
7 Air Pandan 59 0 0 6

12
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rawat Jalan


Puskesmas Perawatan Sebelat adalah puskesmas perawatan yang memberikan pelayanan
masyarakat secara konfrehensif baik dalam maupun luar gedung. Alur pelayanan dalam
gedung adalah sebagai berikut ;
P
U
Pasien IGD Ranap L
A
N
G
/
R
KIA Apotik U
J
U
K
Loket

Poly Lab

Gambar 1 : Alur Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap PKM Sebelat

Fasilitas pelayanan rawat Jalan Puskesmas Perawatan Sebelat dilengkapi dengan 4 buah
tempat tidur periksa dan 2 buah tempat tidur observasi. Sementara Fasilitas pelayanan
Rawat Inap dilengkapi dengan 5 Ruang Rawat Inap dan 1 Ruang Persalinan. Pelayanan
umum dimulai pukul 08.00 s/d 13.00 wib setiap hari kerja. Pelayanan persalinan setiap
saat diperlukan puskesmas siap memberikan pelayanan. Puskesmas Perawatan Sebelat
juga memberikan pelayanan laboratorium dengan tenaga Analis Kesehatan. Masyarakat
bisa melakukan pemeriksaan sebagai berikut ;
a. Pemeriksaan darah Malaria
b. Pemeriksaan Widal
c. Pemeriksaan Protein Urin
d. Pemeriksaan Golongan darah
e. Pemeriksaan Hb
f. Pemeriksaan BTA
g. Pemeriksaan Test Kehamilan
h. Pemeriksaan HIV/Hepatitis
i. Pemeriksaan Rapid Test, Swab PCR dan Antigen
Selain hal tersebut di atas Puskesmas Perawatan Sebelat siap melayani konsultasi
kesehatan remaja, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak. Sehingga tidak hanya
masyarakat yang sakit secara fisik saja yang bisa berobat dan datang ke puskesmas.
Selain pelayanan dalam gedung, puskesmas Perawatan Sebelat juga memberikan
pelayanan di luar gedung, sehingga masyarakat bisa mendapat layanan kesehatan di

13
Posyandu, Posbindu, Pos Usila. Puskemas Perawatan Sebelat memiliki 19 Posyandu, 7
Pos Kesehatan Remaja, 7 Posbindu yang tersebar di Tujuh desa wilayah kerja puskesmas
Perawatan Sebelat.

B. Pelayanan Kesehatan Rujukan


Untuk menunjang fungsi pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan
puskesmas Perawatan Sebelat dilengkapi dengan laboratorium dan fasilitas ambulans
sebagai sarana transportasi rujukan ke pelayanan tingkat kedua/ rumah sakit. Sampai
dengan Desember 2021 jumlah pasien yang dirujuk berjumlah 411 orang. Masyarakat
bisa menggunakan kartu BPJS.

C. Pemberantasan Penyakit Menular


Program Pemberantasan Penyakit Menular adalah upaya mengendalikan peningkatan
penyebaran penyakit menular. Program P2 yang sudah dilaksanakan di puskesmas antara
lain dengan hasil cakupan sebagai berikut :
1. Program P2 Diare adalah upaya pengendalian penyebaran bila terjadi kasus dengan
penyuluhan, tatalaksana kasus diare, investigasi kasus dan pencatatan pelaporan.
2. Program P2 Rabies adalah upaya pencegahan dan tatalaksana kasus GHTR dengan
upaya advokasi, penyuluhan dan penatalaksanaan bila terjadi kasus. Pada tahun 2021
tidak ditemukan laporan GHTR
3. Program P2 Kusta dan Frambusia adalah upaya pencegahan dan tatalaksana bila
terjadi kasus. Pada tahun 2021 telah dilakukan survey cepat frambusia dan tidak
ditemukan penderita.
4. Program P2 TB paru adalah upaya pencegahan, penemuan penderita baru (+) dan
tatalaksana kasus TB paru. Pada tahun 2021 jumlah penemuan kasus baru BTA (+)
adalah 12 orang hasil pemeriksaan rontgen (+ ) 12 orang dan sudah diberikan
pengobatan.
5. Program P2 Malaria adalah upaya pencegahan, dan tatalaksana penderita dan pada
tahun 2021 ditemukan plasmodium vivac 0 orang. Upaya preventif dilakukan dengan
penyuluhan, pembagian kelambu untuk ibu hamil dan balita.
6. Program P2 ISPA adalah upaya pencegahan dan tatalaksana penderita ISPA dan
penjaringan Pneumonia balita. Pada tahun 2021 penderita ISPA non pneumonia.
Tidak ada kasus Pneumonia dilaporkan dan ditemukan.
7. Program P2 DBD adalah upaya pencegahan dan tata laksana bila terjadi kasus,
melalui penyuluhan, survey epidemiologi dan PSN. Pada tahun 2021 ditemukan 1
kasus DBD
D. Program P2 HIV/AIDS
adalah upaya pencegahan melalui kegiatan promotif dan preventif yakni skrening
HIV/AIDS ibu hamil Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar
Pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan dengan penyuluhan dan inspeksi sanitasi

14
E. Perbaikan gizi Masyarakat
Kegiatan upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan dengan penyuluhan tentang
pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil sayur dan lauk pauk. Selain itu dilakukan
pemberian makanan tambahan MP ASI pada saat posyandu yang dikelola kader.
F. Pelayanan Kefarmasian dan Sarana Kesehatan
Untuk menunjang fungsi pelayanan puskesmas, dilengkapi dengan obat obatan dibawah
pembinaan dan pengawasan badan farmasi dinas kesehatan Bengkulu Utara dengan
penggunaan obat terbanyak adalah Amoxicilin 500 mg.

Sebagai bahan kajian penilaian cakupan upaya pelayanan kesehatan adalah Target
Standar Pelayanan Minimal 2021 dan MDGs.Berikut ini adalah cakupan pelayanan
berdasarkan indikator pelayanan kesehatan minimal puskesmas Perawatan Sebelat tahun
2021
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4, Persalinan oleh Nakes, Pelayanan Nifas
Adalah cakupan dimana ibu hamil sudah empat kali kontak dengan petugas kesehatan
sesuai standar yakni Triwulan 1 satu kali Triwulan 2 satu kali dan Triwulan 3 dua kali.
Berikut ini data Cakupan kunjungan Ibu Hamil K4.

Tabel. 11
Tabel Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1, K4. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan Ibu
Nifas Puskesmas Perawatan Sebelat Tahun 2021
Sasaran Jumlah Jumlah
Kunjungan
No Desa Ibu K1 K4 Tolinakes
Nifas
hamil (Abs) (Abs)
1 Kota Bani 96 96 83 60 60
2 Air Muring 41 41 41 37 37
3 Air Petai 76 76 72 58 58
4 Pasar Sebelat 130 130 128 132 132
5 Talang Arah 33 33 32 32 32
6 Cipta Mulya 40 40 39 31 31
7 Air Pandan 20 20 17 17 17

Berdasarkan tabel di atas cakupan program kesehatan keluarga sudah tercapai, tetapi
langkah kedepan diharapkan lebih maksimal lagi.

2. Cakupan Komplikasi Obstetri yang ditangani dan Neonatus Resti


Adalah Pelayanan komplikasi selama kehamilan diantaranya Ibu hamil dengan Lila <
23,5 cm, Umur Ibu < 20 Tahun, Ibu hamil dengan 4 T dan lain lain. Dimana Pada tahun
2021 berdasar target Standar Pelayayan Minimal Komplikasi Obstetri adalah 80 %.

15
Tabel. 12
Jumlah Ibu Hamil Resti dan Neonatus Resti di tangani Puskesmas Perawatan Sebelat
Tahun 2021
Penanga
Penanga
nan Sasaran
Sasaran nan
Sasaran komplik Kelahira Neonatal
No Desa Bumil Neonatal
Bumil asi n hidup komplik
Resti komplik
kebidana asi
asi
n
1 Kota Bani 96 17 10 60 1 1
2 Air Muring 41 8 14 37 1 1
3 Air Petai 76 15 22 58 6 6
4 Pasar Sebelat 130 20 46 126 5 5
5 Talang Arah 33 4 4 31 3 3
6 Cipta Mulya 40 11 6 30 0 0
7 Air Pandan 20 4 5 17 0 0

3. Cakupan Kunjungan Bayi, Pelayanan Anak Balita, Pelayanan Perawatan Gizi Buruk
Berdasarkan Target Standar Pelayanan Minimal, Cakupan Kunjungan Bayi 90%,
Pelayanan Anak Balita 90 % dan Gizi Buruk 100%

Tabel. 13
Jumlah Kunjungan Bayi, Anak Balita dan Balita Gizi kurang Puskesmas Perawatan Sebelat
Tahun 2021
Jml Jml
Sasaran Cak.Kun Sasaran Cak.Kunj.
No Desa balita Balita
bayi j.bayi Balita balita
Kurus Pendek
1 Kota Bani 108 383 295 1270 0 0
2 Air Muring 43 140 195 420 0 0
3 Air Petai 64 626 350 1918 0 0
4 Pasar Sebelat 115 200 453 437 0 0
5 Talang Arah 31 291 124 595 0 0
6 Cipta Mulya 25 69 62 308 0 0
7 Air Pandan 17 165 65 376 0 0
Pelayanan kesehatan Balita telah melebihi target pencapaian. data ini diperoleh dari
kunjungan posyandu. Kunjungan anak Balita pada umumnya semakin menurun, upaya
untuk meningkatkan yakni dengan pemberian PMT secara gratis bagi yang rajin datang
ke posyandu. Untuk cakupan kunjungan bayi dan perawatan gizi buruk sudah tercapai
sesuai target.

16
4. Cakupan peserta KB aktif
Berdasarkan target cakupan KB aktif adalah 80 % . Data ini adalah laporan akhir tahun
dari petugas lapangan BKKBN.
Tabel. 14
Jumlah peserta KB baru dan KB aktif puskesmas Perawatan Sebelat Tahun 2021
Jumlah Jumlah
No Desa Jumlah PUS peserta KB peserta KB Ket
baru aktif
1 Kota Bani 714 13 357
2 Air Muring 447 11 359
3 Air Petai 647 18 596
4 Pasar Sebelat 850 6 365
5 Talang Arah 194 4 138
6 Cipta Mulya 363 10 276
7 Air Pandan 169 5 179

5. Cakupan Penemuan dan penanganan Penderita Penyakit


Adapun yang menjadi indicator target adalah ; AFP rate, penemuan BTA (+ ) (100%),
Penanganan Penderita Diare (100%), Penanganan Balita Pneumonia (100%)Penemuan
dan Penanganan Penderita DBD (100%)

Tabel. 15
Jumlah Kasus Dan Penemuan Penderita BTA (+) Baru Puskesmas Perawatan Sebelat
Tahun 2021
No Desa Suspek BTA (+) Rontgen Ket
Diperiksa (+)
1 Kota Bani 0 0 0
2 Air Muring 0 0 0
3 Air Petai 0 0 0
4 Pasar Sebelat 0 0 0
5 Talang Arah 0 0 0
6 Cipta Mulya 0 0 0
7 Air Pandan 0 0 0

Dari tabel di atas bahwa tidak ditemukan BTA (+) pada hasil pemeriksaan, sehingga
pengobatan berdasarkan hasil pemeriksaan Radiologi.

17
6. Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat dan Rujukan Peserta BPJS/KIS
Tabel. 16
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat dan Rujukan Peserta BPJS/KIS
Puskesmas Perawatan Sebelat Tahun 2021
Kunjungan Pelayanan
Jumlah Peserta
No Bulan peserta % Rujukan %
BPJS
BPJS pasien
1 Januari 543 5,1 72 0,68
2 Februari 578 5,4 76 0,72
3 Maret 752 7,1 78 0,74
4 April 707 6,7 34 0,32
5 Mei 951 9,0 19 0,18
6 Juni 1195 11,3 44 0,41
10.608
7 Juli 1317 12,4 58 0,55
8 Agustus 866 8,2 54 0,51
9 September 593 5,6 48 0,45
10 Oktober 600 5,7 53 0,50
11 November 651 6,1 46 0,43
12 Desember 0 0 38 0,36

Jumlah 8753 82,5 620 5,84

7. Penjaringan Kesehatan Siswa SD


Tabel. 17
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Puskesmas Perawatan Sebelat Tahun 2021
Murid Kelas I SD

No SEKOLAH Mendapat Pelayanan Kesehatan


Jumlah
Jumlah %

1 SDN 066
41 41 100
2 SDN 067
35 35 100

3 SDN 069
43 43 100
4 SDN 071
23 23 100

5 SDN 072
31 31 100

6 SDN 075
17 17 100

7 SDN 076
13 13 100

8 SDN 077
21 21 100

9 SDN 078
50 50 100

10 SDN 079
52 52 100

11 SD Tenera
61 61 100

12 SDIT Bina Iman


9 9 100

13 SD Al Firdaus
8 8 100

BAB V

18
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Sarana dan Prasarana Pendukung


Puskesmas Perawatan Sebelat dalam mempermudah memberikan pelayanan kepada
masyarakat didukung oleh beberapa sarana dan prasarana diantaranya seperti terlihat data
di bawah ini :
Tabel. 18
Sarana dan Prasarana Puskesmas Perawatan Sebelat Tahun 2021

No Nama/ Jenis Sarana Jumlah Kondisi

1 Gedung Utama 1 Baik


2 Gedung IGD 1 Baik
3 Gedung Laboratorium 1 Baik
4 Gudang Obat 1 Baik
5 Gedung Pertemuan dan TU 1 Baik
6 Gedung Bersalin KIA 1 Baik
7 Gedung KIA 1 Baik
8 Gedung Rawat Inap 1 Baik
9 Gedung Bangsal 1 Baik
10 Gudang 1 Rusak Ringan
11 Gedung Rawat Inap Anak 1 Rusak Ringan
12 Puskesmas Pembantu 4 Rusak Ringan
13 Poskesdes 3 Baik
14 Kendaraan Pusling 2 Baik
15 Kendaraan Roda Dua 3 Baik

1. Fungsi Pelayanan
Puskesmas Perawatan Sebelat dapat memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat dengan fungsi-fungsi pelayanan sebagai berikut:
1.1. Ruang IGD

1.2. Ruang Pendaftaran

19
Ini adalah ruang pendaftaran yang dilengkapi rak status pasien untuk mempermudah
pengarsipan dalam memberikan pelayanan. Disini awal pasien maupun klien didata
sebelum menuju pelayanan selanjutnya.
1.3. Pelayanan Poli Umum

Di ruang ini masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang memadai


didukung oleh tenaga dokter umum dan perawat. Untuk mendapatkan pelayanan,
masyarakat bisa menggunakan jasa pelayanan BPJS dan umum.

1.4. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

20
Di Ruang ini masyarakat bisa memperoleh pelayanan KIA ; pemeriksaan ibu hamil,
pertolongan persalinan, pelayanan KB, Konseling Gizi, Pemantauan Kesehatan Bayi
dan Balita. Masyarakat juga bisa menggunakan jasa BPJS, Askes, Jampersal dan
umum untuk mendapat pelayanan kesehatan di ruang ini.

1.5. Pelayanan Laboratorium

Masyarakat juga mendapatkan pelayanan pemeriksaan BTA, Malaria, Tes


kehamilan, pemeriksaan Haemoglobin, pemeriksaan Golongan Darah, GDS,
Kolesterol, Widal, Rapid Tes dan Swab PCR. Upaya kegiatan penjaringan penderita
TB dan malaria juga dilaksanakan di luar gedung pada saat posyandu.

1.6. Pelayanan Poly Anak

Ini adalah ruang poli Anak, disini masyarakat bisa memperoleh pemeriksaan kesehatan
anak, terdiri dari bayi dan balita. Di ruangan ini terdapat tenaga kesehatan bidan dan
perawat yang bertugas melakukan pelayanan.

21
1.7. Pelayanan Gizi

1.8. Pelayanan P2M

Ini adalah ruang P2M dimana, masyarakat bisa melakukan konsultasi berkaitan dengan
penyakit menular dan pencegahannya, konseling kespro, dan upaya promosi
kesehatan. Kegiatan rutin program P2M diantaranya adalah surveilans, pemberian
vaksin bayi dan bumil di posyandu, pemberian vaksin anak sekolah, pemeriksaan
sanitasi dasar di masyarakat, penyuluhan kesehatan di posyandu. Selain kegiatan rutin
diatas masyarakat juga bisa mendapat VAR apabila terdapat kasus gigitan hewan
rabies sesuai prosedur.
Di ruangan ini juga melayani konsultasi penyakit tidak menular seperti diabetes,
hipertensi. Selain kegiatan P2M kegiatan luar gedung adalah PPTM yakni program
pengendalian penyakit tidak menular melalui kegiatan Posbindu. Ini menunjukkan
bahwa penyakit tidak menular yang selama ini kurang mendapat perhatian, ternyata
penyakit ini membawa dampak yang cukup besar. Karena penyakit ini jarang
menimbulkan gejala yang khas, hanya bisa dikenali dengan berperilaku “CERDIK”.

1.8 Ruang Rawat Inap

22
Terdapat 3 Ruang rawat inap, 1 Bangsal dan 1 Ruang Rawat inap Anak yang dapat
digunakan oleh masyarakat untuk pelayanan rawat inap puskesmas.
1.9 Ruang Persalinan

1.10 Ruang Tata Usaha

Ini adalah ruang Tata Usaha yang dilengkapi lemari berkas untuk penyimpanan/
pengarsipan semua dokumen puskesmas. Untuk memperlancar akses internet disini juga
terpasang WIFi portable dengan kapasitas terbatas. Semua yang berhubungan dengan
administrasi dan kepegawaian dilayani di ruang Tata Usaha. Selain itu juga masyarakat
juga bisa membuat surat keterangan kesehatan. Puskesmas Perawatan Sebelat juga
dilengkapi 3 unit computer, 1 unit laptop dan 2 unit priter.
B. Sumber Daya Manusia Kesehatan

23
Data Ketenagaan Puskesmas Perawatan Sebelat Tahun 2021.

No Jenis Ketenagaan PNS Kontrak TKBD TKS Jumlah

1 Dokter umum 1 1 1 3
2 Kesehatan
1 1 2
Masyarakat
3 Perawat 17 1 9 27
4 Bidan 19 1 9 29
5 Analis 2 1 3
6 Fungsional Umum 2 2
7 Nutrisionis 1 1
8 Apoteker 1 1
9 Keuangan 1 1
10 Kesling 1 1
Jumlah 42 5 3 21 70

Masih terdapat kekurangan tenaga kesehatan lain seperti Dokter Gigi, dan sampai saat ini
belum ada klinik Gigi. Sehingga masyarakat belum dapat menggunakan pelayanan kesehatan
gigi di PKM sebelat.

BAB VI
KESIMPULAN

24
Puskesmas Perawatan Sebelat adalah pusat pelayanan kesehatan dasar masyarakat
yang harus mampu memberikan pelayanan secara konfrehensif. Untuk dapat memberikan
pelayanan prima diperlukan tenaga yang professional dan sarana pendukung yang lain.
Standar pelayanan minimal dan MDGs sebagai acuan atau tolok ukur setiap pelaksanaan
kegiatan program, baik kegiatan pokok maupun kegiatan tambahan.
Akurasi data dan validasi data cakupan program memberi kontribusi keakuratan
data profil. Kendala yang dihadapi adalah data penduduk yang tidak sesuai dengan data
riil Pemerintahan, karena wilayah kerja puskesmas yang terbatas dan tidak menyesuaikan
wilayah pemerintahan. sehingga ada cakupan program yang lebih dari 100 %.
Pada Tahun 2021 cakupan program tercapai secara menyeluruh, hanya saja
keaktifan kegiatan desa siaga belum maksimal, peran lintas sektor yang masih butuh
tenaga ekstra untuk ditingkatkan, terutama untuk kegiatan luar gedung (posyandu,
posbindu, dll)
Upaya pemberdayaan masyarakat diharapkan mampu merubah pola fikir masyarakat
sadar akan kesehatan mandiri.

25

Anda mungkin juga menyukai