Anda di halaman 1dari 5

Aktor:

- Pasien
- Staf A
- Staf B
- Staf C
- Petugas Kontrol Room
Team code blue
- Leader
- Ventilasi
- Kompresi
- Avelancce
- Pencatat

Kasus
Seorang pengantar pasien tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri di parkiran Rumah Sakit
BLUD Konawe utara, pada saat yang bersamaan ada dua orang staf BLUD RS Konawe Utara
yang melihat kejadian tersebut, dan langsung melakukan pertolongan pertama.

Narasi
Staf A memastikan aman diri, aman pasien, dan aman lingkungan serta memposisikan
pasien terletang pada alas yang datar dan keras. Staf A melakukan pengecekan kesadaran
dengan menepuk Pundak dan memanggil pasien.
Staf A : “Pak….pak….pak…. bangun pak…… Pasien tidak sadar tolong aktifkan
Code Blue”.
Staf B : “Baik”.
Staf B lalu berlari ke control room untuk mengaktifkan Code Blue.
Staf A selanjutnya melakukan pengecekan nadi karotis sambil melihat pergerakan dinding
dada dan mendengar suara nafas pasien (look, feel, listen). Nadi pasien tidak teraba maka staf
A langsung memberikan Bantuan Hidup Dasar berupa resusitasi jantung paru (Tehnik 1
Penolong).
Staf C melihat staf A sedang melakukan RJP, staf C berlari untuk membantu melakukan RJP.
Staf C : “Ada apa ini?”.
Staf A : “Ada pasien henti jantung, tolong bantu saya!”
Staf C : “Baik”
Staf A dan C melakukan RJP bersama (Tehnik 2 Penolong)
Di Kontrol Room
Staf B : “Tolong aktifkan kode Blue, ada orang tidak sadar di Parkiran depan Gedung
Utama Rumah Sakit”.
Petugas Kontrol room: “Baik”. Mengaktifkan Speaker “Kode Blue…Kode Blue…
Kode Blue…. Di Parkiran depan Gedung utama Rumah Sakit”

Team Kode Blue yang sedang bertugas mendengar informasi dan bergegas menuju TKP.
Troli / tas Emergency dan scop stricer yang sudah tersedia di IGD di bawa oleh Tim Kode
Blue yang sedang bertugas di IGD.

Tim Code Blue BLUD RS Konut Datang Di TKP

Leader datang dan meminta menghentikan RJP, melakukan pengecekan nadi karotis ulang
selama 10 detik. Jika tidak ada nadi maka langsung membagi tugas kepada setiap anggota
tim.
Leader : “…………. Tolong Ventilasi
…………… Kompresi
……………. Avelancce
…………….. Pencatat”
Tim : “Baik!”
Anggota Kompresi langsung melakukan Switch dengan Staf A. Staf A melapor kepada
Leader.
Staf A : “Pasien saya dapatkan tidak sadar disini sekitar 5 menit yang lalu. Tidak
teraba nadi dan tidak ada Gerakan nafas pada pasien. Sudah kami lakukan
RJP 1 Siklus dok”
Leader : “Baik terima kasih, pasien kami ambil alih dari sini”. Tim Lanjutkan RJP
30:2 dengan kecepatan kompresi 100-120x/menit, kedalaman 5-6 cm, rekoil
sempurna, dan minimal interupsi. Ventilasi tolong pasangkan oksigen
menggunakan BVM 15 L/menit. Avelancce tolong pasangkan monitor pada
pasien. Pencatat tolong catat waktu saat ini.
Tim : “Baik!”
Avelancce: “Monitor Terpasang”
Leader : “Stop RJP, saya akan melakukan pemeriksaan Irama jantung”.
Didapatkan irama jantung Ventrikel Fibrilasi
Leader : “Irama Jantung Ventrikel Fibrilasi, lanjutkan RJP sembari saya menyiapkan
untuk melakukan defibrilasi”
Leader menyiapkan defirilasi dengan mengganti pengaturan monitor ke Defibrilasi, mengatur
Tegangan Defibrilasi ke 200 Joule untuk Bifasik dan 360 Joule pada monofasik. Melakukan
Charge pada paddle. Ketika sudah full, mengambil paddle dan meminta diletakkan gel di
membrannya.
Leader : “Defibrilasi siap, stop RJP”
Meletakkan Paddle pada apex dan sternum pasien dengan memberikan sedikit tekanan (7-11
kg). Menjaga jarak agar tidak bersentuhan dengan pasien atau pakaian pasien.
Leader : “I’m Clear, You’re Clear. Everybody Clear?”
Tim : “Clear!!!!”
Leader : Mata melihat ke layar untuk Kembali memastikan irama masih shockable
“Shock!”
Memastikan Shock/energy delivered
“Lanjutkan RJP sebanyak 5 siklus. Avelancce tolong pasang Iv line / infus”
RJP dilanjutkan selama 5 siklus
Pencatat : “RJP sudah 5 Siklus”
Leader : “Stop RJP, saya akan melakukan pengecekan irama jantung”
Didapatkan irama jantung masih Ventrikel Fibrilasi
Leader : “Irama Jantung masih Ventrikel Fibrilasi, lanjutkan RJP sembari saya
menyiapkan untuk melakukan defibrilasi lagi”
Leader menyiapkan defirilasi dengan mengganti pengaturan monitor ke Defibrilasi, mengatur
Tegangan Defibrilasi ke 200 Joule untuk Bifasik atau 360 Joule pada monofasik. Melakukan
Charge pada paddle. Ketika sudah full, mengambil paddle dan meminta diletakkan gel di
membrannya.
Leader : “Defibrilasi siap, stop RJP”
Meletakkan Paddle pada apex dan sternum pasien dengan memberikan sedikit tekanan (7-11
kg). Menjaga jarak agar tidak bersentuhan dengan pasien atau pakaian pasien.
Leader : “I’m Clear, You’re Clear. Everybody Clear?”
Tim : “Clear!!!!”
Leader : Mata melihat ke layar untuk Kembali memastikan irama masih shockable
“Shock!”
Memastikan Shock/energy delivered
“Lanjutkan RJP sebanyak 5 siklus. Avelancce tolong injeksikan epinefrin
1mg di flush dengan Nacl 0,9% 20 cc, angkat tangan 10-20 detik. Ventilasi
tolong pasang ETT padap pasien”
Tim : “Baik!”
Setelah Intubasi terpasang
Ventilasi: “Intubasi terpasang”
Leader : “Saya akan melakukan pengecekan pada 5 sisi”. Memasang stetoskop dan
melakukan pengecekan pada 5 sisi. “ETT sudah terpasang dengan benar.
Selanjutnya lakukan RJP secara terpisah selama 2 menit. kompresi 100-120 x
/menit, ventilasi 10-12x/menit atau tiap 5-6 detik. Pencatat tolong catat
waktunya”.
Tim : “Baik”
RJP dilanjutkan selama 2 menit
Pencatat : “RJP sudah 2 menit”
Leader : “Stop RJP, saya akan melakukan pengecekan irama jantung”
Didapatkan irama jantung masih Ventrikel Fibrilasi
Leader : “Irama Jantung masih Ventrikel Fibrilasi, lanjutkan RJP sembari saya
menyiapkan untuk melakukan defibrilasi lagi”
Leader menyiapkan defirilasi dengan mengganti pengaturan monitor ke Defibrilasi, mengatur
Tegangan Defibrilasi ke 200 Joule untuk Bifasik atau 360 Joule pada monofasik. Melakukan
Charge pada paddle. Ketika sudah full, mengambil paddle dan meminta diletakkan gel di
membrannya.
Leader : “Defibrilasi siap, stop RJP”
Meletakkan Paddle pada apex dan sternum pasien dengan memberikan sedikit tekanan (7-11
kg). Menjaga jarak agar tidak bersentuhan dengan pasien atau pakaian pasien.
Leader : “I’m Clear, You’re Clear. Everybody Clear?”
Tim : “Clear!!!!”
Leader : Mata melihat ke layar untuk Kembali memastikan irama masih shockable
“Shock!”
Memastikan Shock/energy delivered
“Lanjutkan RJP selama 2 menit. Avelancce tolong injeksikan amiodaron
300mg dilarutkan dalam D5% 20-30cc bolus pelan”
Avelancce: “Baik”
RJP dilanjutkan selama 2 menit
Pencatat : “RJP sudah 2 menit”
Leader : “Stop RJP, saya akan melakukan pengecekan irama jantung”
Didapatkan irama jantung Sinus Rhytm
Leader : “Irama jantung Sinus, saya akan melakukan pengecekan nadi karotis selama
10 detik”
Pengecekan Nadi karotis
Leader : “Didapatkan denyut nadi, pasien sudah masuk kondisi ROSC. Periksa ulang
ABCDE pada pasien, lakukan pengecekan apakah terdapat sumbatan jalan
nafas, periksa posisi ETT pasien (A), cek apakah pasien bernafas spontan dan
berapa saturasi pasien (B). Ukur tekanan darah (C), nilai berapa GCS nya (D)
serta ukur suhu pasien (E). Siapkan untuk transfer pasien ke ruang HCU. Di
ruangan caritahu penyebab henti jantung pada pasien dengen pemeriksaan
EKG, Lab, Radiologi, dan pemeriksaan lain sesuai kebutuhan (5H5T). Saya
akan melakukan konsul kepada DPJP”
Tim : “ Baik dok!!!”

--- The End---

Anda mungkin juga menyukai