semua. Sebelumnya perkenankan saya untuk memperkenalkan diri, nama saya Anton saya berdinas di
intaslasi gawat darurat. Untuk sesi terakhir ini adalah sesi work shop dengan topic resusitasi dan
penggunaan defibrillator, karena keterbatasan dan dibatasi harapannya walaupun secara daring apa
yang akan saya sampaikan kepada teman teman tetap akan bisa dipahami.
Baik klau berbicara tentang resusitasi pasti kita akan membeicarakan beberapa topic terkait
diantaranya penatalaksanaan jalan nafas, BHD diluar RS Bhd didalam RS, BHD pada anak, lalu saya juga
akan menyinggung tentang defibrilasi dan kardioversi.
Lalu untuk megacodenya kita akan belajar bersama mengenai algloritme henti jantung karena
aritmia lethal , dilanjutkan dengan algoritma ROSC, dan materi terakhir adalah algoritme henti jantung
pada pada pasien suspek atau terkinfirmasi covid.
Karena WS metodenya secara daring, kami sudah mempersiapkan video video yang
memudahkan untuk kita belajar, video video yang kami tampilkan dari Perhimpunan dokter kardiolog
Indonesia yang bisa kita sebagai acuan. (Masuk kemateri 1)
sumbatan nafas ringan - sedang biasanya pasien masih bisa bicara atau mengeluarka kata
anjurkan utk batuk kuat, cek bila ada perburukan
yang kedua sumbatan nafas berat biasa pasien stidak bisa bicara karena tersumbat total,
bila pasien masih sadar lakukan 5 kali hentakan pada perut/ abdominal thrust, bila tidak
sadar posisikan pasien dalam keadaan aman cek nadi bila tidak teraba panggil bantuan
dan segera lakukan rjp
sumbatan jalan nafas pada anak: nilai keparahan sumbatan: bila ringan anjurkan batuk.
bila sumbatan nafas berat 5 black blow , bila tidak sadar posisikan pasien dalam keadaan
aman, panggil bantuan, lakukan rjp
Pointnya adalah
R: Ceck respon
C: cek nadi kurang dari 10 detik. Jika tidak ada segera RJP kualitas tinggi
Bila nadi ada tetapi nafas tidak adekuat berikan bantuan nafas tiap 6 detik
3. BHD dalam rumah sakit (02.07)
Pointna adalah
Cek respon
Panggil bantuan
Bila lokasi henti jantung di igd / unit kritis Panggil bantuan dan dekatkan trolley emergency
Bila henti jantung di ruang rawat biasa silahkan aktifkan kode biru
Cek Nadi, tidak ada nadi mulau rjp, high quality cpr
Untuk pembebasan jalan nafas mulai dari tanpa aalat yaitu dgn teknik head tilt chin lift,
dilanjutkan dengan alat oroparingeal airway
breating pernafasan: pointnya adalah memberikan vtp dengan bvm yang perlu diperhatikan utk
mask jangan sampai terbalik dan diperhatikan juga teknik E C klem untuk mencegah kebocoran
Pointnya
Cek respon
C:ek nadi artery femoralis kurang dari 10 detik dapat juga pada artery brakialis
Lalu airway dengan head tilt chin lift, pemasangan opa dengan ukuran yang sesuai
Breating pernafasannya pemberian vtp bag valve mask dengan ukuran yang sesuai menutup
mulut dan hidung, teknik E C klem, usahakan tidak terjadi kebocoran
5: Defibrilasi: (01.53)
Pointnya adalah
Posisi pedal: yang apek berada di linea midclavikula kiri ics 5 dan bagian sternum di
parasternalis kanan ics 2,
setelah aman: im clear you clear ecery body clear, jangan lupa melihat ke monitor utk
memastikan irama masih shockkable, berikan penekanan kurang lebih 10 kg, lalu tekan tombol
shock/ discharge
Point pentingnya
Prosedur: lakukan informed consent karena komplikasi bisa luka bakar, stroke, dan henti jantung.
Kolaborasi dokter untuk pemberian obat sedasi dan obat anti nyeri misalnya fentanyl
Pemilihan dosis disesuaikan QRSnya (QRS sempit dan teratur 50j-100j, QRS sempit tidak teratur
120-200 bifasik atau 200j monofasik, QRS lebar teratur 100J)
utk kardioversi setelah menekan tombol discharge atau syock, pedal jangan dilepas dlu karena
akan nada jeda pengeluaran energy karena alat akan mensiskronkan terhadap gelombang R
Mega code dalam simulasi megacode ini, teman teman bisa mencermati masing masing peran, baik
sebagai leader kompresor ventilator dan dokumentator
7. materi Henti jantung pada irama shockable. (07.02)
Pointnya
cek respon
cek nadi: bila tidak ada tidak ada segera RJP pastikan high quality RJP
Rjp hanya boleh stop, yaitu waktu menganalisis irama,cek nadi dan ventilasi,
Utk pemberian epineprin 1 mg iv flus dengan nacl 20cc lalu tangan dielevasi
Bila ett sudah terpasang kompresi dan ventilasi lakukan secara terpisah, (kompresi tetap 100-
120x/menit ventilasi tiap 6 detik, nila sudah 2 menit)
8. algoritme henti jantung pada irama asystole atau yang nonshockabel (04.26)
Point yang perlu diperhatikan saat mendapatkan irama asystole adalah selalu pastikan true
asistole, dengan cara memastikan apakah lead elektroda terpasang dengan baik, atau bisa juga
memastikan apakah asistole dilebih dari 2 lead
A: airway yaitu menilai bagaimana kepatenan jalan nafas, bagaimana bersihkan jalan,
bagaimana dengan posisi ett
B: breating : cek pernafasannya apakah spontan, adekuat atau tidak, dan cek saturasi
C: sirkulasi: cek keadaan hemodinamik,tekanan darah, laju denyut jantung, jika ada gangguan
hemodinamik kita harus bisa menilai apakah permasalahannya ada di irama, volumenya atau
pompanya
( Klodari volume kita lakukan fluid challenge 2-4 cc/kgbb selama 10 menit
Evaluasi dari fluis challenge : bila TD naik nadi turun berikan cairan 500c dalam 1 jam
bilaTD tetap dan nadi tetap ulangi fluid challge 4 cc/kg bb dalam 10 menit
bila TD turun Nadi Naik brarti masalah ada dipompa jantung, hentikan fluid challenge, berikan
dobutamin drip 2 mikro/kg bb/ menit evaluasi 10 menit bisa naik menjadi 5 mikro/kgbb/menit)
10. baik selanjutnya pembelajaran yang terakhir adalah resusitasi jantung paru pasien dewasa dengan
suspek/ Terkonfirmasi covid (03.52)
prioritaskan intubasi
bila intubasi terpasang segera hubungkan ventilator dengan filter HME, bila manual ventilasi
berikan dengan tidal volume minimum dan menggunakan hepafilter
Demikian yang dapat saya sampaikan bila ada kekurangan saya minta maaf.trimakasih