BATIK TULIS
ARTIKEL
OLEH
AINUN MAGHFIROH
NIM 150251603877
Ainun Maghfiroh
NIM 150251603877
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ainun Maghfiroh
Dr. Ponimin, M.Hum., Lisa Sidyawati, S.Pd., M.Pd
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5, Malang, kode pos: 65145
Email: afhy.ainun.98@gmail.com
Abstrak: Sandur merupakan sebuah seni pertunjukkan tradisi yang sudah lama
berkembang di Bojonegoro dan membudaya hingga hari ini. Istilah sandur berasal dari
istilah jawa sanepane dunyo lan urip, sanepa yang berarti kiasan, gambaran, atau
perumpamaan; dunyo lan urip berarti dunia dan kehidupan, jika digabung bisa disimpulkan
bahwa istilah sandur adalah gambaran kehidupan manusia di dunia. Secara spiritual sandur
memiliki nilai sarat akan makna khususnya pada proses Nggundhisi dan juga tembang-
tembangnya yang mengiringi. Hal ini memicu imajinasi penulis selaku pencipta untuk
menciptakan karya batik dan menjadikan budaya sandur sebagai inspirasi karena memiliki
nilai filosofi yang cenderung sama.
Dalam konteks metodologis, pencipta menggunakan tahap-tahap proses
penciptaan meliputi eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. Pada tahap eksplorasi
pencipta mengkaji lebih dalam tentang sumber ide yang mendasari penciptaan ini yaitu seni
pertunjukkan tradisi sandur Bojonegoro, baik dari segi histori, nilai filosofi, tokoh-tokoh
dengan karakter-karakter khasnya, arena pertunjukkan, tahap-tahap jalannya pertunjukkan
hingga tembang-tembang pengiringnya baik secara visual maupun data-data valid yang
diperoleh dari studi lapangan hingga studi pustaka. Tahap selanjutnya pencipta melakukan
eksplorasi teknik dan bahan hingga pada akhirnya pencipta memutuskan untuk memilih
kain mori jenis Primisima sebagai media, kemudian bahan warna Remasol dan Napthol
yang diaplikasikan dengan perpaduan metode colet dan celup, dan yang terpenting adalah
pemilihan canting dengan ukuran tertentu dan kuas untuk dipadukan dalam goresan malam
batik untuk merintangi warna pada kain.
Pada hasil penciptaan yang berjumlah enam karya batik ekspresi yang dihasilkan
pencipta dengan media kain dalam proses penciptaan ini, penulis mengulas dengan
berdasarkan empat aspek yaitu aspek visual estetik, aspek proses, aspek fungsi, dan aspek
nilai. Sehingga semua aspek ini penting untuk mendukung penciptaan batik dalam bentuk
Fine Art atau ekspresi.
Dengan adanya penciptaan yang bersumber ide Budaya Tradisi Sandur Kabupaten
Bojonegoro ini diharapkan memberikan edukasi kepada pembaca baik mengenai budaya
tradisi pertunjukkan di Jawa Timur khususnya Bojonegoro maupun mengenai seni batik
serta mendorong eksistensi budaya tradisi lokal di Indonesia sehingga dapat memberikan
nilai-nilai kepada masyarakat terutama generasi milenial untuk tetap menghargai dan lebih
mengenal budaya kearifan lokal serta memberikan motivasi untuk ikut melestarikan
kebudayaan tersebut demi generasi yang akan mendatang.
Kata Kunci: Sandur Bojonegoro, penciptaan, seni batik
Judul : Nggundhisi
Ukuran: 1,15 x 3 m
Media : Batik tulis Remasol Napthol
(teknik colet dan celup) di Kain Mori
Judul : Tetembangan
Ukuran: 4 x 1,15 m
Media : Batik tulis Remasol Napthol
(teknik colet dan celup) di Kain Mori
DAFTAR RUJUKAN
DAFTAR NARASUMBER
Djagat Pramudjito (61 th), Komposer musik Sanggar Sayap Jendela, Penggiat
Sandur, Pengamat kesenian tradisi, wawancara, 9 Februari 2019.