Anda di halaman 1dari 10
Tanggung Jawab Sosial & Etika Manajemen TANGGUNG JAWAB SoSIAL DARI ORGANISASI Lingkungan sebagai Ruang Lingkup Kegiatan Organisasi Sebagaimana telah dit. bethadapan dengan lingkungan organisasinya, baik lingkuresn yang secara lang memengaruhi dan dipengaruhi oleh kegiatan organisasi bisnis, maupun lingkurgu Yong secara tak langsung terkait dengan organisasi bisnis. Pada intinya, setiap organs! Stav Perusahaan pada akhimnya perlu menyadari bahwa apa pun yang dilskska merupakan reaksi atas tuntutan, dari lingkungan atau juga sebaliknya merupakan ur untuk memengaruhi lingkungannya. Sebagai bagian dari lin, tanggung jawab bahwa kegi ungan masyarakat pada u yang membi erangkan dalam bab sebelumnya, organisasi bignis aa gkungan masyarakat, maka organisasi bisnis perl me jatan yang dilakukannya membawa ke arah perbai ore imumnya, dan bukan sebaliknya. Sebagai contoh, pero F wang limbah seenaknya pada dasarnya kurang bertanggung famab wai) lingkungan masyarakat, Dengan demikian, sudah semestinya cranes, fe oA Perusahaan perly menyadari bahwa dirinya memiliki apa yang inerash ni de tanggung jawab sosial (corporate social responsibility). Tanggung Jawa see ene berupa ‘anggung jawab tethadap kebersihan dan kesehatan ling! a Al fone masyarakae pada umumnya, partisipasi perusahaan dalam p lingkungannya, dan lain sebagainya. *rodn Kontra Mengenai Tanggung Jawab Sosial ii eanagung java Assn mengenai mengapa perusahaan perlu memilik , Dipindai dengan CamScanner Bagian 1: Perkenalan dengan Konsep M en <<< 8 lan dengan Konsep Manaj' fanajem at seperti terlibat dalam pertanding a p gan-pertandinga ss Keates, te ct sie aik oleh pegawainya maupun ‘oleh masyarakat sel ve ynakan dap" nggund jawab Sosial dari Perusahaan ¢ sat dalam teknologi informasi membawa kor i Logi Naudah untuk memperoleh informast- aie asyarakat termasuk juga apa yang tidak. Konsekuenst ‘a dunia bisnis di masa yang akan 3 kin peka terhadap lingkungannya sekaligus yang dilakukan perusahaan terhadap Tingkungannya. Oleh ale Pe erusal ane echadapan dengan cuntutan yang lebih besar dari sist “ to wb sosial seiring dengan semakin besarnya kesadaran masyarakat akan gun i on Ada beberap? strategi yang dapat dilakukan oleh pert ‘i gk alah sebagaiman yang dikemukakan oleh Kreitner (1992), yaitu strategi proaktifs dan akomodatif. Keempat pilihan strategi tersebut dapat dilibat ol berikut ini. 10! nge a cane semakin yy baile bagi ™ 6 vi, perkembanga aan masyarakat yang semal datang akan bet- Akomodatif: Melakukan tanggung awa frenghindari tekanan dani m=sY sosial untuk jarakat « Reaktife Cenderune, tanggune J menolak ab sosial Rendah ee Tingkat Tanggung Jawab Sosial Tings l Defensif: Cenderung membela ditt dalam menghindari tanggung jawab sosial dalam Tanggu’d Jawab Sosial Mifflin Company: 2000. dition, Houghton Sumber: Management, Robert Kreitner, 5the ~ gee Dipindai dengan CamScanner Gambar 5.1 Beberapa Strategi >>> Bab 5: Tanggung Jawab Sosial & Erika Manajemen ibilit trate ) Reaktif (Reactive Social Responsibility St a) pel Strategi isnis yang melakukan strategi reaktif da lam zune jong ee Sak sau ehghiodatan del dir nein orbs Cay Sean baked dl apa lau cendchiig untuk menghindarkan de® ee eeetthonett Lotta WACK Aocpa eluahy teiadinya penal 2 Fe int iG okan alan poesia Penctinish eam nencannia S ee setiap ila, maka bal rebut dilakukan oleh perusahaan rit ro Strategi Defensif (Defensive Social Responsibility Strategy) Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh per, ni terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindte diti atau menolak tanggung jawab sosial. Perusahaan yang menghindarley i i isa. sal elalui pengecarg jawab penanganan limbah bisa saja berargumen m een untuk mempertahankan diri dari tuntutan hukum dengan berargumen tidak hanya perusahaannya saja yang membuang limbah ke sungai ketika dj Perusahaan tersebut beroperas, terdapat juga perusahaan lain yang beroperas, Strategi Akomodatif (Acommodative Social Responsibility Strategy) Beberapa perusahaan memberikan tanggung jawab sosial berupa pelayanan te, sehatan, kebersihan, dan lain sebagainya, bukan dikarenakan Perusahaan menyadaj Perlunya tanggung jawab sosial, namun dikarenakan adanya tuntutan dari Masyarakat dan lingkungan sckitar akan hal tersebut, Tindakan seperti ini terkait dengan step akomodatif dalam tanggung jawab sosial. Contoh ‘ainnya, perusahaan-perusahaan bes Pada era Orde Baru dituntut untuk memberikan Pinjaman kredit lunak kepada pan Pengusaha kecil, bukan disebabkan karena adanya kesadaran Perusahaan, akan teufi Strategi Proaktif (Proaktive Social Responsibility Strategy) Kegiatan bisnis yang melakukan Strategi proaktif dalam tanggung jawab sti memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untut memuaskan stakeholders, Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap usahaan akan terbangun. Dalam jangka panjang Perusahaan akan diterima oleh r akan kehilangan pelanggan, justru a jumlah pelanggan akibae citra positif yang disandangni® oleh perusahaan adalah dengan mengambil inisiatif dals™ ‘nya dengan membuat kegiatan khusus Penanganan limbah rakat dan Perusahaan tidak akan khawa Tpotensi untuk menambah ngkah yang dapat diambil ‘anggung jawab Sosial, misal; Dipindai dengan CamScanner Bagian 1: Perkenatan dengan Konsep Manajemen <<< in dalam setiap kegiatan sosial di lingkungan masyarakat, atau dengan mem- sibatal ceibar tihan-pelatihan terhadap masyarakar di lingkungan sekitar perusahaan, rikan Pel anfaat Tanggung Jawab Sosial Tanggung jawab sosial sebagai konsekuensi logis keberadaan perusahaan di sebuah geongan masyarakat mendorong perusahzan untuk lebih proaktf dalam mengambil si dalam hal tanggung jawab sosial. Pandangan ini tentunya bukan tanpa alasan, pada dasarnya tanggung jawab sosial akan memberikan manfaat dalam jangka rena e hak yang dalam hal ini perusahaan, masyarakat, dan pemerintah. njang bagi semua pi ‘anfaat Bagi Perusahaan Manfaat yang jelas bagi perusahaan jika perusahaan memberikan tanggung jawab al adalah munculnya citra positif dari masyarakat akan kehadiran perusahaan di ingkungannya. Kegiatan perusahaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai ontribusi yang positif bagi masyarakat. Selain membantu perekonomian masyarakat, yeruahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan Jeadsn yang lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya, perusahaan justru n memperoleh tanggapan yang positif setiap kali akan menawarkan sesuatu kepada pasyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap sekadar menawarkan produk untuk dibeli rakat, tetapi juga dianggap menawarkan sesuatu yang akan membawa perbaikan gi masyarakat. fat Bagi Masyarakat Manfaat bagi masyarakat dari tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusaha- ‘alah jlas.Selain bahwa beberapa kepentingan masyarakat diperhatikan oleh Pilates juga akan mendapatkan pandangan baru mengenai hubungan shungan lan masyarakat yang barangkali selama ini hanya sekadar dipahami sebagai tomate edisen-konsumen, atau hubungan antara penjual dan pembeli soja. abn pay merniiki pandangan baru bahwa hubungan antara masyarakat dan “hake ene azahkan uncuk kerja sama yang saling menguntungkan kedua haa pihak, wna” Masyarakat dan dunia bisnis tak lagi dipahami sebagai hubung- ‘raan, dalam oe mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan or Petekonominaneun masyarakat lingkungan yang lebih baik. Tidak hanya di ‘8M, tetapi juga dalam sektor sosial, pembangunan, dan lain-lain. ~~ Dipindai dengan CamScanner >>> Bab 5: Tanggung Jawab Sosial & Etika Manajemen juga sangatlah jelas. Pemerintah pada akhirnya tidak hanya berfungsi sebagaj yang menetapkan aturan main dalam hubungan masyarakat dengan dunia bea memberikan sanksi bagi pihak yang melanggarnya. Pemerintah sebagai pihak | = mendapat legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih ag akan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut. Seba, _ tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota masyarakat, dalam hal ini porsche atau organisasi bisnis. Masa Depan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan akan menghadapi tuntutan untuk terlibat lebih banyak dalam tanggurg g akan datang. Hal ini didukung oleh penelitian empiris yang dan Power (1990), sebagaimana dapat dilihat dalam ‘Strategi proaktif dari perusahaan dalam kaitanny: k dapat dihindarkan lagi di masa yant sponden dani elu jawab sosial di masa yan; dilakukan di antaranya oleh Vamos Business Week Edisi 23 April 1990. dengan tanggung jawab sosial tampaknya tida akan datang. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa mayoritas re para eksekutif dan mahasiswa program bisnis menyatakan bahwa perusahaan pe untuk lebih terlibat dalam tanggung jawab sosial, seperti keterlibatan dalam i pendidikan, pemeliharaan kesehatan lingkungan dan masyarakat, pengangguram al lain-lain. Dipindai dengan CamScanner Konsep Dasar ETIKA MANAJEMEN Dimensi Etika dalam Manajemen Beberapa kasus dalam kegiatan bisnis akhir-akhir ini menimbulkan berba Bai de, | tanyaan di seputar etika dalam bisnis. Apakah publikasi’ dari laporan keuangan 4 i media massa yang pada kenyataannya berbeda dengan laporan keuangan Perusahaay 3 sesungguhnya termasuk ke dalam pembahasan ini. Apakah pemecatan ribuan pek PT DI, misalnya, memenuhi kriteria etika dalam bisnis, dan lain sebagainya. Bagian terakhir dari bab ini secara umum akan membahas mengenai konsep dasar etika dalan manajemen yang sering kali disamakan dengan etika bisnis atau etika organisasi, fa | Etika pada dasarnya, sebagaimana menurut Kreitner (1992), adalah studi mengenai tanggung jawab moral yang terkait dengan apa yang dianggap benar dan apa yang di. [ anggap salah. Griffin (2000) secara ringkas. menyatakan bahwa etika adalah beliefs of what is good and what is bad, keyakinan akan sesuatu yang dianggap baik dan buruk- Akan tetapi lebih jauh lagi, Kreitner mengingatkan bahwa etika dalam manajemen{ tidak saja berbicara apa yang baik dan buruk, apa yang benar dan apa yang salah, Dipindai dengan CamScanner Bagian 1: Perkenatan dengan Kontep Manajemen 444 Perkenalan denga anaje 20 40 © 80 100% 1585 eksekutif dari Business Week 1001 Firms ead {83 mahasiswa MBA dari 30 sekolah bisnis Gambar 5.2 Persentase Persetujuan Responden akan Tanggung Jawal Vamos and Power (1990) dalam Kreitner (1992) ° S 1b Sosial dari Perusahaan ‘Sumber: kan dalam manajemen adalah orang baik dan bukan orang buruk. fh jauh lagi berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh gga yang dipetl dengan kegiatan Kanaya, Nilai-nilai ini peru jemen lebil bisnis yang dijalanl an dihadapkan kepada berbagai kegiatan termasuk enasih perlu dipertanyakan apakah dibuat kan cetapi renis periklanan 208 ahankan berian hadiah, ad jawab sosial masa yang akan datang: ai Standar Etika sekali personal atau se e il kan, karen per in penting dalam hal pent emuncu! kan ndar etika- khususny4 dalam manajemen ais dla ya 3 se sb lai Personal sebag' Se ain dan termasuk jarang analentt _ lai dan norma ini melalui ersonal a enyataan ini cukup mem lau orang-orang memainkan ran} Dipindai dengan CamScanner t Fttka Manajemen >>> Bab 5: Tanggung Jawab Sostal iat (nahes) senditi pada dasarnyn merupakan panclangan i cara pandang, cara berpikir dan perilaku dari seseorang. Nilaj pen te Sonal at M pet caket pada dasarnya merupakan cara pandang, cara pikir, dan keyaki Sieh seseorang schubungan dengan segala kegiatan yang dilskukannye”"* ee Nilai Terminal dan Nilai Instrumental Terdapat dua jenis nilai personal atau personal values yang dianut «eae Gikemukakan oleh Kreiner (1992), yey rill terminal (oth ty See ean instrumental (instrumental value). Nilai terminal pada dana ae pandangan dan cara berpikir seseorang Yang rerwujud melalul perdabuive yaa lai terminal seseorang akan bok ; / aerong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu. Ni Gari yang satu dengan yang lainnya. Seseorang Ya bekerja semata-mata untuk ney f f peroleh uang akan memiliki nilai terminal yang berbeda dengan seseorang yang bees, | / re tuk memperoleh penghargaan dan penerimasn Baer rang yang berlaku untuk segala keadaan dan dein pandangan dan cara berpikir Sich semua pihak sebagai sesuatu yang ‘memang harus diperhatikan dan diana, Nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, komitmen, integritas, adalah salah satu conteh |’ nilai instrumental yang tidak hanya dianut oleh sebagian orang akan tetapi semestina oleh setiap orang dalam setiap keadaan. igenai Nilai Personal g dilakukan terhadap 220 manajen indangan mengenai nil kan kegiatannya. Secara sebagaimana d- Jai personal yan, Pandangan Empiris Meni uumum nist Berdasarkan hasil survei yan Kreitner (1992); terdapat berbagai pa dimiliki oleh seseorang dalam melakul dalah sebagai berikut: kutip oleh senantiasa nilai tersebut a Untuk untuk dimiliki dan (5) indepen hilai-nilai yang biasanya (2) keamanan di Perdekaan; (4) dorongan uncul i terminal, maka responden beranggapan bahwa nilai-nilai yan8 peti adalah: (1) kejujuran; (2) tangune jawab; (3) kapabilicass (4) ambi densi. Adapun untuk nilai instrumental, responden berangs* n mendominasi para pekerja adalah: (1) penghargaan (4 jan kesejahteraan keluarga pekerjai (3) kebebasan dan ‘i é TL meraih sesuatu; dan (5) kebahagiaay Sekalipun bas! paling tidal ent cidak dapat digeneralisast untuk setaP keadaan, kia bis Iuhat bagaimana umumnya para pekerja memiliki nilai-nilai dalam setiap pekerjaant) getahuan ini adalah manajemen dapat merencanakan denge” Jijalankan. hada kee pribadis Manfaat dart pet baik bagaimana organisast semestinya dikelola dan ¢ Konflik Nilai ita terhadap nilai-nilat yang dionut oleh anggo! | i pengetahua Manfaat lain di 84 Dipindai dengan CamScanner sosial. Nilai instrumental ais |‘; Bagian 1; Perkenalan dengan Konsep Manajemen <<< j adalah bahwa kita akan dapat me: i nilai-nilai secara seiringan dan saling sac dbng ual iceland a an sali berbenturan satu sama lainnya. Ada 3 jenis konflik nilai nag ecnlat am perusahaan, yaitu konflik intrapersonal (intrapersonal conflicts). Koni individu (individual-organizational conflicts), dan konflik antarbudaya (intercultural ganisasi ifr) KONFLIK I tarindividu. Sal Jam dirinya unt fenturan dengan ni Sporuk lebih banyak me! juga tidak jarang berbenturan dengan paupun nilai-nilai kemanusiaan lainnya- KONFLIK INDIVIDU-ORGANISASI pada dasarnya merupakan konflik yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh individu berbenturan dengan nilai yang harus ditanamkan leh perusahaan. Individu yang cenderung menginginkan kebebasan akan berbenturan dengan nilai yang dianut organisasi yang menuntutnya untuk patuh berdasarkan aturan “pain yang mungkin dirasakan sebagai sesuatu yang formal dan mengikat. KonFux ANTARBUDAYA pada dasarnya merupakan konflik antarindividu maupun waa individu dengan organisasi yang disebabkan leh adanya perbedaan budaya di tara individu yang bersangkutan atau juga organisasi yang bersangkutan. Pekerja taad yang bekerja di Indonesia barangkali menghadapi konflik secara individu maupun er ketika berhadapan dengan para pekeria Indonesia maupun aturan main i ene organisasi tempat bekerjanya di Indonesia. Contoh aie storang nba, erika yang memiliki nilai independensi, kebebasan, dan peng! ine pa Z ieee dianggap sebagai seorang ya"& individualistis, aes dan ti gael lebercamann, tale Asia dan Eropa, pada saat mereka pada umumnya , tolong-menolong, dan kontrol individu. 1 kondisi para pe! ahaan yang dapal INTRAPERSONAL pada dasarnya terjadi umumnya di dalam individu dan lah satu contohnya adalah mereka yang bekerja karena nilai ambisi uk meraih sesuatu di tempat pekerjaannya, barangkali akan ber- Tai kekeluargaan di mana, misalnya, Keluarga menuntut sang pekerja Juangkan waktu bersama keluarganya. Atau dorongan ambisi nilai persahabatan, nilai relasi antarindividu, taj Pada j ‘ ‘ . lounging Yes maar perl memahami benal kerjanya dari ieee konflik yang muncul dalam perus 1 disebabkan adanya an nila nilai yang dianut oleh setiap orang- Xb "apa lsu Seputar Etika vii is ng 1992) memberikan uraian dari eberaps 2 i dihadapi oleh perusahaan. Di antara beberapa eputar etika di masa kini isu tersebut adalah: "egun: SS - obat-obatan terlarang ac Dipindai dengan CamScanner >>> Bab 5: Tanggung Jawab Sosial & Etika Manajemen 2. Pencurian oleh para pekerja atau korupsi 3. Konflik kepentingan 4. Pengawasan kualitas atau quality control 5. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia 6. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan 7. Penyalahgunaan penggunaan aset perusahaan 8. Pemecatan tenaga kerja 9. Polusi lingkungan 10. Cara bersaing dari perusahaan yang dianggap tidak etis 11. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur 12. Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemeé: kebijakan C 13. Dan lain sebagainya. eis alt Beberapa isu ini tak jarang terjadi dalam satu perusahaan, sehingga taktis pena an tersebut dianggap tidak menjalankan kegiatannya secara etis. Dj sisi Jain, seba8™ Perusahaan telah berusaha untuk melakukan. yang terbaik sehubungan dengan berb0" isu etika tersebut. Peran pemerintah sangat penting untuk dapat Menjamin perusan dan masyarakat dapat menjalankan kegiatannya secara lebih beretika, ad Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai