Anda di halaman 1dari 23

RUWANTO,S.

ST
Outline
PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI
TERHADAP GAYA HIDUP

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PRODUKTIFITAS KERJA

CORPORATE WELLNESS
PROGRAM SEBAGAI UPAYA
MEMPERTAHANKAN
KEBUGARAN KARYAWAN
PROFIL RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
❖ UPT Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
❖ RS Kelas A (Kepmenkes No.1174/Men.Kes/SK/X/2004)
❖ Rumah Sakit Pendidikan (Kepmenkes No.HK.02.02/Menkes/299/2016)
❖ Rumah Sakit Rujukan Nasional (Kepmenkes HK.02.02/Menkes/390/2014)
❖ Rumah Sakit Umum Pusat Kelas A (Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal
Nomor15/1/10/Kes/PMDN/2017)
❖ RS Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan
Keperawatan UGM
❖ Berdiri di atas Lahan 103.384 m2 (sesuai surat Dirut RSDS
No.KN.02.03/XI.4/33168/2019 tanggal 20 Desember 2019 ttg luas tanah kawasan
RSDS
❖ Total luas lantai 132.602 m2
❖ Jumlah TT = 732 tempat tidur (SK Penetapan Ruang Perawatan dan Jumlah
Mitra terpercaya menuju sehat tempat tidur tahun 2021 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. No. HK.02.03 /XI.1

Jl. Kesehatan No. 1 Sekip, Yogyakarta 55284 /56449/2021 tanggal 1 Desember 2021)
Telp. (0274) 587333, 631190 (hunting), Fax. (0274) 565639,
520410
www sardjito.co.id
PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA
12% RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA
43% FEBRUARI 2022
30%

8%

4%
JENIS KEPEGAWAIAN
1% TOTAL
1% No Jenis Ketenagaan KEMKES SK DEKAN NON PNS
1% ORGANIK
PNS PPPK FK TETAP KONTRAK MITRA PKWT OS
1 Medis (Umum + Sp.) 208 0 128 3 1 43 26 409
2 Keperawatan 787 15 0 224 59 0 1085
Medis (Umum + Sp.) Keperawatan
3 Farmasi 81 8 0 21 39 0 149
Farmasi Kesehatan Masy. 4 Kesehatan Masy. 39 0 0 5 1 0 45
Gizi Keterapian Fisik 5 Gizi 29 0 0 9 1 0 39
6 Keterapian Fisik 32 0 0 9 1 0 42
Keteknisian Medis Non Medis 7 Keteknisian Medis 172 0 0 83 16 0 13 284
8 Non Medis 443 0 0 169 151 0 20 775 1558
JUMLAH 1791 23 128 523 269 43 59 775 3611
Sedentary Lifestyle
Sedentary lifestyle atau perilaku menetap adalah:
• Waktu duduk atau sekadar aktivitas fisik tingkat rendah atau kegiatan
yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu
tidur dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit. Perilaku menetap
meliputi aktivitas seperti berbaring, duduk, menonton televisi,
menggunakan komputer dan bentuk hiburan berbasis layar lainnya.
• Menurut Kemenkes kegiatan sedentari (sedentary) adalah kegiatan yang
mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur,
dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni < 1,5 METs *)
(P2PTM Kemenkes RI).
*)
METs (metabolic equivalent of task(s)): jumlah oksigen yang dikonsumsi saat duduk diam dan sama
dengan 3,5 ml O2 per kilogram berat badan x menit.
Suspended Activities
IMT KARYAWAN
MCU 2019
10% Underweight
8%
Normal
30% Overweight 30%
21%

Obesitas 2 Obesitas 1
5% 36%
35%
4% IMT KARYAWAN
MCU 2020
Underweight
5%
21% Normal
Overweight
19% 30%

Obesitas 2
7%
Obesitas 1
NORMAL UNDER WIGHT OVER WEIGHT 39%

OBESITAS 1 OBESITAS 2
Corporate Wellness Program adalah
program yang terorganisir dan dirancang
untuk mendukung karyawan meningkatkan
kebugaran, yang pada akhirnya secara tidak
langsung membantu meningkatkan
produktivitas dengan mengurangi risiko
kesehatan seperti over weight dan obesitas,
mengembangkan kualitas hidup, menekan
angka absensi karyawan dan meningkatkan
citra perusahaan.
Strategi komunikasi
01
Keterlibatan karyawan
05 02
Komitmen dan keterlibatan
pimpinan

04 03 Komunikasi dan koordinasi

Evaluasi berkelanjutan

Menurut Mattke (2013), ada 5 faktor yang mempengaruhi


keberhasilan Corporate Wellness Program
Menurut Berry, Mirabito, dan Baun (2010), Integrasi di tempat
yang benar sangat penting karena Corporate Wellness
Program akan berhasil apabila dilakukan dengan
melibatkan karyawan untuk memberikan masukan ke
dalam kegiatan program tersebut.
Hal ini akan membuat karyawan lebih berkomitmen untuk
menjalankan program tersebut.
Selain itu, kemudahan aksesibilitas
aktivitas kebugaran karyawan juga
penting termasuk pemilihan waktu
yang sesuai.
Langkah-langkah pelaksanaan Corporate Wellness Program:

1 2 3
Identifikasi Membentuk Merancang
Kebutuhan Tim Pelaksana Program

4 5 6
Evaluasi Capaian Pemanfaatan Edukasi
Program Teknologi Digital Berkelanjutan
Kesimpulan
1. Sedentary lifestyle cenderung meningkatkan risiko terjadinya over weight dan
obesitas yang selanjutnya akan menurunkan tingkat kebugaran /produktifitas
bahkan meningkatkan risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan.
2. Perkembangan teknologi 4.0 semakin meningkatkan efisiensi dalam bekerja akan
tetapi apabila tidak dilakukan corporate wellness program berpotensi
meningkatkan sedentary lifestyle yang dapat mempengaruhi tingkat kebugaran
karyawan yang pada akhirnya berisiko menurunkan produktifitas kerja.
3. Corporate Wellness Program merupakan salah satu upaya mengatasi sedentary
lifestyle agar produktivitas karyawan dapat tetap terjaga, terbentuk budaya
mengutamakan kebugaran dan kesehatan kerja yang akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan citra perusahaan

Anda mungkin juga menyukai