INFORMASI ARTIKEL AB S T R A K
Kata Kunci: Wilayah Indonesia bagian tengah khususnya pulau Sulawesi sebagian besar
Gaya Gempa, daerahnya sering terjadi gempa yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
SAP 2000, struktur bangunan. Menurut Katalog Gempa Bumi Merusak-BMKG Indonesia,
Statik Ekuivalen Daerah Toraja salah satunya masuk dalam wilayah yang terpengaruh oleh
gempa, maka dari itu bangunan di Toraja perlu mempertimbangkan aspek
ketahanan terhadap gaya gempa. Salah satu bangunan yang menerapkan aspek
ketahan gempa di Toraja adalah perencanaan Rusunawa UKI Toraja dengan
dinding geser sebagai penahan gaya gempannya. Perencanaan yang ditinjau
adalah perencanaan awal. Pada perencanaan awal Rusunawa yang akan diteliti
merupakan bangunan dengan tinggi tidak lebih dari 15 meter. Tujuan dari
penelitian untuk mengetahui kemampuan bangunan terhadap pembebanan gaya
gempa dengan metode analisis statik ekivalen mengunakan berat efektif
bangunan sesuai dengan perencanaan awal bangunan, kemudian akan
dibebankan kepada model dengan dinding geser (sesuai dengan perencanaan
awal) dan model tanpa dinding geser. Dalam analisis ini juga akan mengunakan
program SAP 2000 untuk memperoleh hasil gaya dalam dari analisis
strukturnya. Bangunan Rusunawa akan dimodelkan dengan dan tanpa dinding
geser sebagai perbandingan kapasitas. Berdasarkan hasil perhitungan pada
pemodelan dengan dinding geser diperoleh momen yang bekerja pada balok
G2.2 sebesar -104,69 KN.m dengan kapasitas sebeser -120,58 KN.m pada
daerah tumpuan dan balok G1.1 sebesar -101,44 KN.m dengan kapasitas
sebeser -156,78 KN.m pada daerah tumpuan. Pada pemodelan tanpa dinding
geser diperoleh momen yang bekerja pada balok G2.2 sebesar -137,08 KN.m
dengan kapasitas sebeser -120,58 KN.m pada daerah tumpuan, dan balok
G1.1 sebesar -176,49 KN.m dengan kapasitas sebeser -156,78 KN.m pada
daerah tumpuan. Kapasitas kolom yang bekerja pada rusunawa pada pemodelan
dengan dinding geser dan tanpa dindinding geser masih mampu untuk menahan
gaya lateral yang bekerja pada bangunan. Kapasitas dinding geser yang bekerja
terhadap gaya lateral pada arah y-y diperoleh sebesar 633,50 KN dengan
kapasitas gaya geser sebesar 1398,5 KN, pada arah x-x kapasitas dinding geser
diperoleh sebesar 486,45 dengan bekerja gaya sebesar 724,28 KN
I. Pendahuluan
Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Indonesia wilayah Indonesia merupakan
daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik yaitu lempeng Indo-
Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. . Pada 14 Januari 2021 BMKG Indonesia mengumumkan
bahwa telah terjadi gempa di Sulawesi Barat Kabupaten Mamuju dengan kekuatan gempa bumi dengan
besaran sebesar Magnitude 5.9, disusul dengan gempa yang lebih besar pada tanggal 15 januari 2021 di
Kabupaten Majene dengan besaran gempa Magnitude 6,2 mengakibatkan korban jiwa serta kerusakan struktur
pada bangunan yang berada di seputaran wilayah gempa. Gempa Magnitude 6,2 di Majene juga terasa di
wilayah Toraja. Wilayah Toraja sendiri sebelumnya pernah terkena dampak akibat gempa sebanyak 2 kali
https://doi.org/10.47178 / dynamicsaint.v5xx.xxxx.
1
2 Journal Dynamic sainT Vol. 7 No. 1, April 2022 E-ISSN : 2722-5364
yakni pada tanggal 29 Mei 2017 gempa Kota Poso Magnitude 6,6 dan pada tanggal 5 November 2018 gempa
Kabupaten Mamasa dengan Magnitude 5,2. Mengingat Wilayah Toraja juga merupakan daerah rawan
terdampak gempa, maka bangunan di Wilayah Toraja harus didisain tahan gempa terlebih khusus untuk
bangunan bertingkat. Bangunan tingkat di Wilayah Toraja sudah beberapa yang menerapkan kontruksi tahan
gempa salah satunya adalah pada perencanaan awal bangunan Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) UKI
Toraja. Bangunan Rumah Susun ini menggunakan struktur konstruksi beton bertulang dengan dinding geser.
Kolom utama pada bangunan Rusunawa memiliki dimensi sebesar 450mmx450mm. Balok pada bangunan
Rusunawa memiliki dimensi yang bervariasi. Dinding geser pada bangunan Rusunawa UKI Toraja berbentuk
L dengan dimensi; panjang 2175mm, lebar 4200mm dan dimensi ketebalan dinding sebesar 300mm.
Berdasarkan gambar perencanaan struktur, dinding geser pada bangunan rusunawa UKI Toraja tidak dibangun
secara menerus keatas melainkan hanya mencakup lantai 1 dan lantai 2 bangunan rusunawa. Guna mengetahui
beban gempa yang bekerja terhadap kemampuan geser pada bangunan dapat dilakukan beberapa metode
analisis salah satunya adalah metode analisis statik ekivalen terhadap bangunan yang ditinjau. Analisis
mengenai beban gempa terhadap kapasitas pada struktur bangunan sudah banyak dilakukan oleh mahasiswa
Strata-1 (S1) teknik sipil maupun dosen sebagai topik pembahasan dalam jurnal tugas akhir atau skripsi.
Christy Merril (2014) Analisis mengunakan Program SAP 2000 Metode FEMA 356 pada rumah sederhana
satu lantai. Hasil penelitian menunjukan dari evaluasi evaluasi dari balok kolom bangunan masih sangat aman
dan luas dimensi tulangan utama yang tepasang pada balok kolom masih bisa dikurangi sampai dengan 20%.
Nugroho (2017) Pengaruh dinding geser terhadap perencanaan kolom dan balok bangunan gedung beton
bertulang pada bangunan berlantai 9. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Pada struktur rangka dengan dinding
geser diperoleh jumlah luas tulangan kolom 39% dan tulangan balok 13% lebih kecil dibandingkan dengan
struktur rangka tanpa dinding geser.
Penelitian pendahulu telah memberikan gambaran dan hasil penelitian sehingga memberi penulis alasan
untuk mengapa menjadikan rusunawa UKI Toraja sebagai objek penelitian dimana, penulis ingin menganalisis
beban yang bekerja terhadap kapasitas balok kolom pada bangunan rusunawa UKI Toraja dengan metode
statik ekuivalen dengan dan tanpa dinding geser. Penulis juga ingin menganalisis beban gempa metode statik
ekivalen terhadap kapasitas geser pada dinding geser bangunan rusunawa.
II. Metodologi Penelitian
Adapun metode yang dilakukan merupakan penelitian kuatitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis struktur dengan hitungan manual dan pengontrolan perhitungan mengunakan Program SAP
2000 V.22.2.0 Literatur yang digunakan dalam penelitian yaitu literatur tentang struktur bangunan gedung.
Sumber literatur yang digunakan berasal dari buku panduan, jurnal, dan skripsi tentang analisis kapasitas
struktur bangunan beserta dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang perencanaan struktur terhadap
berbagai jenis pembebanan. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terkait dengan kapasitas balok-kolom
dan dinding geser dalam menerima beban hidup, beban mati dan beban horisontal yang bekerja pada bangunan,
di mana tahapan analisis dan perhitungan yang digunakan mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan
dalam: SNI 1727-2013 mengenai Beban Minimum Untuk Perancangan bangunan Gedung dan Struktur lain;
SNI 2847-2013 tentang Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan; dan SNI 1726-2019 tentang Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
III. Hasil dan Pembahasan
3.1 Data Bangunan
Data bangunan perencanaan Rusunawa Mahasiswa UKI Toraja adalah sebagai berikut:
Jenis Bangunan : Beton Bertulang
Fungsi Bangunan : Rumah Susun
Jumlah Lantai : 3 Lantai
Tinggi Bangunan : 15,90 m
3.2 Data Material
Adapun data-data material yang digunakan pada perencanaan Rusunawa Mahasiswa UKI Toraja adalah
sebagai berikut:
Mutu Beton (fc’) = 25 Mpa
Mutu Tulangan (Fy) < D10 = 240 Mpa
Mutu Tulangan (Fy) > D10 = 400 Mpa
Israel Padang, et. al. (Analisis Kapasitas Balok Kolom dan Dinding Geser ………)
E-ISSN 2548-7779 Journal Dynamic sainT Vol. 7 No 1, April 2021 3
D10-200 D10-100
D10-200 D10-100
D10-200 D10-100
D10-200 D10-100
4-D16mm 3-D16mm
1325mm 2650mm 1325mm
LAPANGAN TUMPUAN
D10-150 D10-100
3-D16mm 3-D16mm
950mm 1900mm 950mm
LAPANGAN TUMPUAN
D10-200 D10-100
LAPANGAN TUMPUAN
D10-200 D10-100
Gambar 1. Detail Penulangan pada balok yang ditinjau menurut gambar perencanaan Rusunawa Mahasiswa
UKI TORAJA.
LANTAI DAK ATAP
712.5mm
50mm
450mm
Tumpuan
D10-100mm
1425mm
Lapangan
D10-150mm
450mm
712.5mm
Tumpuan
D10-100mm
Kolom K1 (450x450) LANTAI 2
50mm
- Tulangan Longitudinal
12D16
- Tulangan Sengkang
712.5mm
50mm
Lapangan
D10-150mm
712.5mm
Tumpuan
D10-100mm 50mm
LANTAI 1
50mm
913mm
Tumpuan
D10-100mm
1826.1mm
Lapangan
D10-150mm
913mm
LANTAI DASAR
Tumpuan
D10-100mm 50mm
850mm
PILE CAP
Gambar 2 Detail Penulangan pada Kolom K1 menurut gambar perencanaan Rusunawa Mahasiswa UKI
TORAJA.
Israel Padang, et. al. (Analisis Kapasitas Balok Kolom dan Dinding Geser ………)
4 Journal Dynamic sainT Vol. 7 No. 1, April 2022 E-ISSN : 2722-5364
300mm
712.5mm
50mm
Tumpuan
D10-100mm
1425mm
Lapangan
D10-150mm
300mm
Kolom K2 (300x300)
- Tulangan Longitudinal
712.5mm
Tumpuan
8D16 D10-100mm 50mm
- Tulangan Sengkang LANTAI 2
Tumpuan 3D10-100mm
Lapangan 3D10-150mm
712.5mm
50mm
Tumpuan
D10-100mm
1425mm
Lapangan
D10-150mm
712.5mm
Tumpuan
D10-100mm 50mm
LANTAI 1
50mm
913mm
Tumpuan
D10-100mm
1826.1mm
Lapangan
D10-150mm
913mm
LANTAI DASAR
Tumpuan
D10-100mm 50mm
850mm
PILE CAP
Gambar 3 Detail Penulangan pada Kolom K2 menurut gambar perencanaan Rusunawa Mahasiswa UKI
TORAJA.
LANTAI DAK ATAP
712.5mm
50mm
Kolom K3 (300x550)
Tumpuan
D10-100mm
- Tulangan Longitudinal
1425mm
Lapangan
10D16
550mm
D10-150mm
- Tulangan Sengkang
712.5mm
Tumpuan
LANTAI 2
Tumpuan 2D10-100mm
712.5mm
50mm
Tumpuan
1425mm
Lapangan
D10-150mm
712.5mm
Tumpuan
D10-100mm 50mm
LANTAI 1
50mm
913mm
Tumpuan
D10-100mm
1826.1mm
Lapangan
D10-150mm
913mm
LANTAI DASAR
Tumpuan
D10-100mm 50mm
850mm
PILE CAP
Gambar 4. Detail Penulangan Pada Kolom K3 Menurut Gambar Perencanaan Rusunawa Mahasiswa UKI
Toraja
300
18D16
D13-100
625
D13-200
4200
2975
D13-200
D13-400
D13-100
D13-100
D13-400
18D16 D13-200 32D16
600
300
Israel Padang, et. al. (Analisis Kapasitas Balok Kolom dan Dinding Geser ………)
E-ISSN 2548-7779 Journal Dynamic sainT Vol. 7 No 1, April 2021 5
= 5,02 KN
Fx Lantai Dak 324,01 KN
Lantai Dak= Jumlah Kolom =
42
= 7,71 KN
Fx Lantai 2 642,97 KN
Lantai 2= Jumlah Kolom = 42
= 15,31 KN
Fx Lantai 1 355,29 KN
Lantai 1= Jumlah Kolom = 42
= 8,46 KN
Israel Padang, et. al. (Analisis Kapasitas Balok Kolom dan Dinding Geser ………)
6 Journal Dynamic sainT Vol. 7 No. 1, April 2022 E-ISSN : 2722-5364
Israel Padang, et. al. (Analisis Kapasitas Balok Kolom dan Dinding Geser ………)
E-ISSN 2548-7779 Journal Dynamic sainT Vol. 7 No 1, April 2021 7
fs=0
(Pmax)
fs=0.5fy
fs=0
fs=0.5fy
2
1
0 350
M x ( k N m)
-1000 (Pmin)
Gambar 8. Diagram Intreaksi P-M kolom K1 berdasarkan hasil analisis SAP 2000 terhadap gaya yang
diterima dengan dan tanpa dinding geser.
Keterangan :
- No. 1 Gaya yang bekerja dengan dinding geser
- No. 2 Gaya yang bekerja tanpa dinding geser
Kontrol Analisis Perhitungan Manual Kolom K1 (450x450) terhadap hasil analisis Software spColumn v6.00
Israel Padang, et. al. (Analisis Kapasitas Balok Kolom dan Dinding Geser ………)
8 Journal Dynamic sainT Vol. 7 No. 1, April 2022 E-ISSN : 2722-5364
P ( kN)
6000
fs=0
(Pmax)
fs=0.5fy
fs=0
fs=0.5fy
1
4
0 350
Mx ( k Nm)
-1000 (Pmin)
Keterangan :
- No. 1 Hasil perhitungan manual kondisi Tekan terhadap output spColumn
209,65 KN - 205,05 KN
209,65 KN
×100%=2,19% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
- No. 2 Hasil perhitungan manual kondisi Seimbang terhadap output spColumn
229,11 KN - 226,06 KN
229,11 KN
×100%=1,33% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
- No. 3 Hasil perhitungan manual kondisi Tarik terhadap output spColumn
275,59 KN - 269,73 KN
×100%=2,13% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
275,59 KN
- No. 4 Hasil perhitungan manual kondisi Lentur Murni terhadap output spColumn
158,05 KN - 135,02 KN
×100%=14,57% (Lebih kecil hasil perhitungan manual)
158,05 KN
fs=0
(Pmax)
fs=0.5fy
fs=0
fs=0.5fy
1
0 120
Mx ( k Nm)
(Pmin)
-1000
Gambar 9 Diagram Intreaksi P-M kolom K2 berdasarkan hasil analisis SAP 2000 terhadap gaya yang
diterima dengan dan tanpa dinding geser.
Keterangan :
- No. 1 Gaya yang bekerja dengan dinding geser
- No. 2 Gaya yang bekerja tanpa dinding geser
Kontrol Analisis Perhitungan Manual Kolom K2 (300x300) terhadap hasil analisis Software spColumn
v6.00
Israel Padang, et. al. (Analisis Kapasitas Balok Kolom dan Dinding Geser ………)
E-ISSN 2548-7779 Journal Dynamic sainT Vol. 7 No 1, April 2021 9
P ( k N)
3000
fs=0
(Pmax)
fs=0.5fy
fs=0
1 fs=0.5fy
4
0 120
Mx ( k Nm)
(Pmin)
-1000
Keterangan :
- No. 1 Hasil perhitungan manual kondisi Tekan terhadap output spColumn
64,77 KN - 63,26 KN
×100%=2,33% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
64,77 KN
- No. 2 Hasil perhitungan manual kondisi Seimbang terhadap output spColumn
72,59 KN - 71,47 KN
×100%=1,54% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
72,59 KN
- No. 3 Hasil perhitungan manual kondisi Tarik terhadap output spColumn
80,26 KN - 78,69 KN
80,26 KN
×100%=1,96% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
- No. 4 Hasil perhitungan manual kondisi Lentur Murni terhadap output spColumn
62,38 KN - 48,46 KN
×100%=22,31% (Lebih kecil hasil perhitungan manual)
62,38 KN
fs=0
(Pmax)
fs=0.5fy
fs=0
fs=0.5fy
1
0 350
Mx ( k Nm)
(Pmin)
-1000
Gambar 10 Diagram Intreaksi P-M kolom K3 terhadap Mx berdasarkan hasil analisis program SAP 2000
terhadap gaya yang diterima dengan dan tanpa dinding geser.
Keterangan :
- No. 1 Gaya yang bekerja dengan dinding geser
No. 2 Gaya yang bekerja tanpa dinding geser
Israel Padang, et. al. (Analisis Kapasitas Balok Kolom dan Dinding Geser ………)
10 Journal Dynamic sainT Vol. 7 No. 1, April 2022 E-ISSN : 2722-5364
Kontrol Analisis Perhitungan Manual Kolom K3 (300x550) Sumbu x-x terhadap hasil analisis Software
spColumn v6.00
P ( kN)
4500
fs=0
(Pmax)
fs=0.5fy
fs=0
fs=0.5fy
4
0 350
Mx ( k Nm)
(Pmin)
-1000
Hasil Perhitungan Hasil Analisis
No Pu ɸ
Manual Sp Column v.6.00
kN kNm kNm
1 1361,37 215,28 211,42 0,65
2 1061,17 229,15 225,66 0,65
3 736,61 283,46 274,82 0,899
4 0 140,55 164,58 0,9
Keterangan :
- No. 1 Hasil perhitungan manual kondisi Tekan terhadap output spColumn
215,28 KN - 211,42 KN
215,28 KN
×100%=1,79% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
- No. 2 Hasil perhitungan manual kondisi Seimbang terhadap output spColumn
229,15 KN - 225,66 KN
229,15 KN
×100%=1,52% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
- No. 3 Hasil perhitungan manual kondisi Tarik terhadap output spColumn
283,46 KN - 274,82KN
×100%=3,04% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
283,46 KN
- No. 4 Hasil perhitungan manual kondisi Lentur Murni terhadap output spColumn
164,58 KN - 140,55 KN
×100%=14,60% (Lebih kecil hasil perhitungan manual)
164,58 KN
fs=0
(Pmax)
fs=0.5fy
fs=0
fs=0.5fy
2
1
0 200
My ( k Nm)
(Pmin)
-1000
Gambar 11 Diagram Intreaksi P-M kolom K3 terhadap My berdasarkan hasil analisis SAP 2000 terhadap
gaya yang diterima dengan dan tanpa dinding geser.
Keterangan :
- No. 1 Gaya yang bekerja dengan dinding geser
- No. 2 Gaya yang bekerja tanpa dinding geser
Israel Padang, et. al. (Analisis Kapasitas Balok Kolom dan Dinding Geser ………)
E-ISSN 2548-7779 Journal Dynamic sainT Vol. 7 No 1, April 2021 11
Kontrol Analisis Perhitungan Manual Kolom K3 (300x550) Sumbu y-y terhadap hasil analisis Software
spColumn v6.00
P ( kN)
4500
fs=0
(Pmax)
fs=0.5fy
fs=0
1 fs=0.5fy
4
0 200
Mx ( k Nm)
(Pmin)
-1000
Keterangan :
- No. 1 Hasil perhitungan manual kondisi Tekan terhadap output spColumn
109,25 KN - 107,35 KN
109,25 KN
×100%=1,73% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
- No. 2 Hasil perhitungan manual kondisi Seimbang terhadap output spColumn
119,36 KN - 117,93 KN
119,36 KN
×100%=1,19% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
- No. 3 Hasil perhitungan manual kondisi Tarik terhadap output spColumn
131,72 KN - 129,53KN
131,72 KN
×100%=1,66% (Lebih besar hasil perhitungan manual)
- No. 4 Hasil perhitungan manual kondisi Lentur Murni terhadap output spColumn
82,71 KN - 76,18 KN
×100%=7,89% (Lebih kecil hasil perhitungan manual)
82,71 KN
Gaya Geser
Gaya Geser Load
Gaya Geser Nilai Maks.
(KN) Combination
(KN)
Nilai Maksimum Positif 411,63 Comb 3
633,50
V3-3 Negatif -633,50 Comb 6
Nilai Maksimum Positif 496,45 Comb 3
496,45
V2-2 Negatif -91,22 Comb 2
Israel Padang, et. al. (Analisis Kapasitas Balok Kolom dan Dinding Geser ………)
12 Journal Dynamic sainT Vol. 7 No. 1, April 2022 E-ISSN : 2722-5364
IV. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh :
1. Pada pemodelan dengan dinding geser berdasarkan perencanaan awal diperoleh momen yang
bekerja pada balok G2.2 sebesar -104,69 KN.m dengan kapasitas sebeser -120,58 KN.m pada daerah
tumpuan, dan balok G1.1 sebesar -101,44 KN.m dengan kapasitas sebeser -156,78 KN.m pada
daerah tumpuan. Pada pemodelan tanpa dinding geser diperoleh momen yang bekerja pada balok
G2.2 sebesar -137,08 KN.m dengan kapasitas sebeser -120,58 KN.m pada daerah tumpuan, dan
balok G1.1 sebesar -176,49 KN.m dengan kapasitas sebeser -156,78 KN.m pada daerah tumpuan.
Kapasitas kolom yang bekerja pada rusunawa pada pemodelan dengan dinding geser dan tanpa
dindinding geser masih mampu untuk menahan gaya lateral yang bekerja pada bangunan.
2. Kapasitas dinding geser yang bekerja terhadap gaya geser gempa statik ekuivalen pada arah y-y
diperoleh sebesar 1398,5 KN dan mampu menahan gaya yang bekerja sebesar 633,50 KN pada arah
yang sama serta pada arah x-x kapasitas dinding geser diperoleh sebesar 724,28 KN dan mampu
menahan gaya yang bekerja sebesar 486,45 KN pada arah yang sama.
Daftar Pustaka
[1] BSNI. 2013. SNI 1727-2013 : Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur
Lain. Jakarta: Standar Nasional Indonesia.
[2] BSNI. 2019. SNI 1726-2019 : Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung. Jakarta: Standar Nasional Indonesia.
[3] Departemen Pekerjaan Umum. 1989. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Bangunan Gedung
(PPIUG 1989), Bandung : Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.
[4] Gegiranang, I Gede Gegiranang. 2019. Analisis Pengaruh Bentuk Dinding Geser Beton Bertulang
Terhadap Kapasitas Dan Luas Tulangan. Jurnal Spektran Vol. 7, No. 2.
[5] Lesmana, Yudha. 2020a. Handbook Desain Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847-2019 Edisi
Pertama. Makassar: Nas Media Pustaka.
[6] Setiawan, Agus . 2016. Perencanaan Struktur Beton Bertulang.Jakarta: Erlangga.
[7] Nugroho, Fajar. (2017). Pengaruh Dinding Geser Terhadap Perencanaan Kolom Dan Balok Bangunan
Gedung Beton Bertulang. Jurnal Momentum, Vol.19 No.1.
[8] Robach, Choerur (2014) Perencanaan Dinding Geser pada Struktur Gedung Beton Bertulang dengan
Sistem Ganda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
[9] Windah, Reky Stenly (2011). Penggunaan Dinding Geser Sebagai Elemen Penahan Gempapada
Bangunan Bertingkat 10 Lantai. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol. 1, No. 2.
Israel Padang, et. al. (Analisis Kapasitas Balok Kolom dan Dinding Geser ………)