Anda di halaman 1dari 4

1

PERANCANGAN BANGUNAN BAJA DI


INDONESIA
Makshal Faray Kuddah1, Ing. Patrick De Lange, MSc 2, Budi Suswanto, ST,MT, Ph.D3
Teknik Sipil – Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) - ITS
Gedung Rektorat lantai III, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
Telpon: (031) 5992668, 5922530
E-mail: Budi_suswanto@ce.its.ac.id

Abstrak—Indonesia merupakan Negara pertama adalah pembangunan menggunakan


kepulauan yang yang terletak di antara tiga baja, da yang kedua pembangunan
lempengan bumi. Lempengan Eurasian, menggunakan beton. Pembangunan
lempengan pasifik dan lempengan Indo- menggunakan baja lebih mahal tapi lebih
Australia. Hal ini menyebabkan Indonesia efisien daripada pembangunan menggunakan
terletak di zona gempa tinggi, dimana hampir beton. Lokasi Indonesia yang terletak di
seluruh pulau di Indonesia berpotensi mengalami antara tiga lempeng bumi yaitu Indo-
gempa dengan kekuatan yang tinggi. Akibat dari Australia, Pasifik, dan lempeng Eurasia
gempa tersebut banyak penduduk mengalami menyebabkan hampir seluruh lokasi
kerugian secara riil dan materiil. Banyak pula Indonesia terletak di daerah zona gempa
korban meninggal, kehilangan keluarga dan tinggi. Karena itu penulis ingin mendesain
kehilangan harta benda akibat gempa itu sendiri. bangunan baja berdasarkan dengan situasi di
Gempa di Aceh pada tahun 2004 yang Indonesia yang terletak di daerah zona
menyebabkan tsunami menyebabkan ribuan gempa tinggi.
orang meninggal dan ratusan ribu penduduk Gempa bumi merupakan fenomana
kehilangan tempat tinggal dan hartanya. Gempa alam yang tidak bias dihindari, tidak bias di
di Padang pada tahun 2006 di Jogjakarta, ditunda ketika terjadi dan tidak bias
menyebabkan sebagian besar bangunan di kota diprediksi seberapa besar kekuatannya.
Jogja tersebut hancur dan sekitar 600 jiwa Akibat dari gempa itu sendiri akan banyak
menjadi korban akibat gempa tersebut serta menyebabkan kehilangan rumah dan tempat
banyak penduduk kehilangan rumahnya. Gempa tinggal dalam jangka waktu yang pendek.
dengan skala 7,6 SR juga terjadi di Sumatera Bedrasarkan pengembangan pembangunan di
Barat dimana mengakibatkan seluruh rumah Indonesia, perlu ditemukan solusi yang bias
menjadi rata dengan tanh dana menyebabkn menjangkau resiko dari gempa bumi di
1.117 orang meninggal dan 1.214 luka berat serta Indonesia. Rencana bangunan tahan gempa
ribuan orang luka ringan. biasanya berdasarkan dengan analisi elastis
Pada tahun 2010, gempa lagi-lagi terjadi struktur, dimana diberikan beban factor
di Sumatera Barat dimana terjadi di Mentawai untuk kondisi pada saat gempa. Keuntungan
dengan skala 7,7 SR dan menyebabkan 500 pada sistem elastis sktruktur tidak permanen
korban jiwa tewas, ratusan orang luka berat dan pada semua komponennya. Namun elemn
ribuan orang luka ringan dari struktur tersebut membutuhkan kekuatan
Dengan banyaknya gempa yang terjadi di lebih besar pada gaya melintangnya. Maka
Indonesia maka perancangan struktur gedung terciptalah truktur tidak elastis dalam
tahan gempa menggunakan baja menjadi salah alternative sistem.
satu solusi untuk mengurangi korban jiwa. Manfaat yang diberikan tugas akhir ini
Dalam tugas akhir ini penulis merancang adalah :
struktur gudang baja di daerah zona gempa tinggi 1. Diperoleh desain bangunan tahan gempa dengan
mengggunakan peraturan-peraturan baja (SNI menggunakan struktur bangunan baja di daerah
03-1729-2002) dan gempa (SNI 03-1726-2002) di zona gempa tinggi.
Indonesia. 2. Dengan menggunakan software
Kata kunci : gempa, bangunan baja, SNI 03-1729- SAP 2000 dan SCIA ENGINEER diperoleh
2002, SNI 03-1726-2002 perhitungan yang sesuai untuk mendesain
I. PENDAHULUAN bangunan baja tahan gempa dimana bangunan
Indonesia merupakan negara berkembang tersebut terletak di lokasi zona gempa tinggi,
yang membangun banyak sekali gedung sehingga nantinya bisa diaplikasikan dalam
sebagai tempat bisni dan tempat tinggal di kehidupan nyata dalam mengkostruksi
apartemen. Secara umum pembangunan di bangunan tahanan gempa di dalama masyarakat.
Indonesia terbagi atas dua konstruksi, yang
2

II. METODE PENELITIAN menggunakan software SAP 2000, menggambar dengan


Metodologi atau tahapan pengerjaan merupakan hal software AUTOCAD 2010 dan kalkulasi perhitungan manual
yang sangat diperlukan dalam melakukan suatu penelitian, hal
ini berlaku juga dalam pengerjaan jurnal. Metodologi Penyusunan buku tugas akhir
diperlukan sebagai kerangka dan panduan proses pengerjaan Tahap terakhir ini merupakan dokumentasi pelaksanaan
jurnal, sehingga rangkaian pengerjaan jurnal dapat dilakukan tugas akhir. Diharapkan, buku tugas akhir ini bermanfaat bagi
secara terarah, teratur, dan sistematis. Berikut ini merupakan pembaca yang ingin mendesain bangunan tahan gempa
langkah-langkah pengerjaan jurnal yang dilakukan oleh menggunakan konstruksi baja.
penulis, yaitu :
III. ANALISIS TEORI YANG DIGUNAKAN
Steps Design for the steel storage building Dalam mendesain gedung, penulis menggunakan struktur yang
bias menahan beban sendiri, beban angina, beban hidup dan
Start berbagai macam beban yang dihitung berdasarkan peraturan
beban di Indonesia (PPIUG1983) yaitu beban mati (qd), beban
hidup (ql), provision safety ( kekuatan maksimum untuk titik
Preliminary design aman), beban gempa, serta sketsa struktur awal.

IV. PERENCANAAN ATAP


Plan for secondary structure Perencanaan atap dalam zona gempa tinggi
digunakan profil WF 100x50x5x7 dimana menggunakan
Calculation for loading BJ 37. Dan penggantung baja digunakan 10 mm.

V. PERENCANAAN IKATAN ANGIN


Analysis the structure by use SAP 2000 and Scia Engineer Perencanaan ikatan angin pada gudang di zona
gempa tinggi menggunakan ketentuan pada PPPURG
Analysis for the main structure 1987 dimana telah ditentukan peraturannya dalam
pembebanan.
Plan for the connection
VI. PERENCANAAN BALOK INDUK DAN
BALOK ANAK
Draw the design by use AUTOCAD 2011 Gudang baja direncanakan pada balok induk
dengan spesifikasi seperti yang tertera pada peraturan
Finish Indonesia untuk konstruksi struktur dengan jarak 4 m
setiap balok induk. Balok induk sendiri direncanakan
menggunakan WF 350x250x9x14 serta balok anakn
menggunakan WF 350x175x7x11. Sedangkan kolom
yang digunakan dalam perencanaan gudang ini adalah
Bismillah 400x400x15x15.

Gambar 2-1 Metode Pengerjaan Tugas Akhir VII. PERENCANAAN TANGGA.


Perencanaan tangga padagudang yang di desain
Pengumpulan data dan informasi
Pada tahapan ini dilakukan pengambilan data berdasarkan
untuk bangunan tahan gempa ini menggunakan anak
letak daerah gempa zona 6, serta pengumpulan data dari buku. tangga 15 buah dan disesuaikan dengan peraturan yang
tertera dalam peraturan pembebanan PPPURG (table 1).

Studi Literatur VIII. PEMBEBANAN UNTUK STRUKTUR


Tahap ini merupakan tahap dimana penulis UTAMA
melakukan studi literatur yang dapat mendukung pengerjaan Pada pembebanan struktur utama diketahui nilai-
tugas akhir. Literatur dapat diperoleh dari buku, ataupun nilai dalam perencanaan pembebanan, adalah sebagai
artikel dari internet.

Merancang Metode Penyelesaian Masalah


Setelah melakukan identifikasi permasalahn dan
membaca studi literatur, maka langkah selanjutnya adalah
menetukan metode yang cocok untuk menyelesaikan tugas
akhir. Metode yang dapat digunakan adalah metode analisis
3

berikut: KESIMPULAN DAN SARAN


Load Calculation
Kesimpulan
Berdasarkan hasil tugas akhir yang dilakukan, dapat
Roof load: disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Dead load = 161,22 kg • Perencanaan desain gudang penyimpanan pada zona
Live load = 169,62 kg gempa tinggi menggunakan
kolom dengan WF 400x400x15x15.
Portal Load
Balok induk dengan WF 350x250x9x14
P1 = 14529,5 kg
P2 = 16010 kg Transverse Beam Balok anak dengan WF 350x175x7x11.
P3 = 16160,5 kg • Perencanaan gudang baja tahan gempa
P4 = 8000 kg mempertimbangkan kekuatan gempa di zona 6 untuk
P5 = 16080,8 kg struktur. Setelah teranalisa kontrol struktur yang
dikarenakan gempa dari sumbu x dan sumbu y telah sesuai
dengan peraturan Indonesia yang menggunakan SNI 03-
Longitudinal Beam 1726-2002.
• Perencanaan gudang baja di zona gempa tinggi ini
Bismillah
menggunakan perhitungan manual, software SAP 2000,
AutoCAD 2011 untuk memadukan antara perhitungan
Diketahui bahwa perencanaan pembebanan sesuai manual serta desain dan kekuatan gedung dalam menahan
dengan PPURG tahun 1987 tentang pembebanan struktur di beban-beban yang bekerja untuk bangunan itu sendiri.
Indonesia.
IX. KONTROL UNTUK PROFIL STRUKTUR
UTAMA Saran
Pada bab ini dilakukan kontrol terhadap beban profil Pengerjaan menggunakan software cukup detail dan efisien
baja yang dipakai untuk memastikan bahwa pforil WF untuk menentukan kekuatan suatu bangunan apalagi pada
dalam balok induk, WF kolom, profil kuda-kuda adalah bangunan yang terletak di daerah rawan gempa.
cukup kuat untuk menahan beban-beban yang bekerja Perencaan gudang diusahakan memiliki jarak yang cukup
pada struktur utama bangunan. terhadap gedung lain sehingga tidak ada tubrukan ketika
terjadi gempa.
X. SAMBUNGAN
Pada bab ini dibahas tentang sambungan yang dipakai
pada perencanaan gudang baja di zona gempa tinggi. UCAPAN TERIMA KASIH
Pada sambungan di atap, menggunakan diamter baut Penulis ucapkan Terima kasih kepada Tuhan yang Maha
10 mm dan menggunakan profil double L 60x60x10 Esa, yang telah memberikan jalan yang lapang dan
serta pada setiap baloknya menggunakan 2 baut. Pada pertolongan pada penulis untuk membuat jurnal ini. Orang tua,
sambungan kkuda-kuda digunakan baut dengan terutama ibu, yang tidak pernah lepas mendoakan penulis dan
diameter 10 mm, menggunakan profil double L memberikan nasehat. Setiap saat . adek-adek yang selalu
60x60x10 serta pada tiap balok menggunaka 2 baut. menghibur penulis. Dosen pembimbing dan penguji yang
Sambungan antara atap dan langit-langit gudang memberikan masukan-masukan yang membangun. Serta tidak
menggunakan baut dengan diameter 10 mm dan profil lupa pada teman-teman yang selama ini memberikan
double L 60x60x10 serta menggunakan 8 baut untuk dukungan di saat masa-masa kuliah. Serta perusahaan
bagian atap dan 7 baut untuk bagian langit-langit Strukton Civil dimana mengajarkan saya banyak hal selama
gudang. Sambungan antara balok dan kolom, pada penyelesaian final thesis di Belanda. Saxion University yang
kolom menggunakan profile WF 400x400x15x15 serta selama satu tahun ini telah banyak memberikan kesempatan
pada balok induk menggunakan profil WF untuk berkarya di negeri Belanda. Tidak lupa juga terima
350x250x9x14. Plat sambungan yang digunakan pada kasih kepada ITS dimana memberikan kesempatan kepada
balok dan kolom adalah menggunakan profile siku penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan akhir taun belajar
150x150x14. Setiap sambungan menggunakan 2 baut
penulis di negeri Belanda semoga ke depannya tetap bisa
untukpenyambungnya. Sambungan antara kolom agian
bermanfaat untuk diri sendiri, orang sekitar, ITS serta bangsa
tengah struktur dan balok induk menggunakan
dan negara.
sambungan rofil siku 150x150x14 dan pada setiap siku
sambungan menggunakan profile siku 200x200x16x16.
4

DAFTAR PUSTAKA
Indonesian reference:
1. Indonesian National Standard of Regulations for
Earthquake ( SNI 03-1726-2002)

2. Indonesian National Standard of Regulations for


Steel Building ( SNI 03-1729-2002)

3. Indonesian National Standard of Regulation for


loading in Building (PPIUG 1983)

4. LRFD ( Load and resistance factor design )

5. Indonesian guidelines to plan the loading for


building (PPPURG 1987)

6. Steel Profile Table

Literature:
Building with Steel date set. (2007). Detail, principles and
Example of steel building. Berlin: Birkhauser.
Tata Steel date set. (2004). Steel design medium rise braced
frames. UK. The Steel Construction Institute.
Construction design date set. (2002). Steel, concrete and
composite design for building. UK: Bungale S. Taranath
Steel construction design date set. (2005). Steel construction
module. Indonesia: Institute Technology of Sepulu Nopember.
AutoCAD date set. ( 2010). Profesional design for AutoCAD.
Indonesia: Penerbit Andi.
SAP 2000 date set. (2010). Analysis structure for building.
Indonesia: Penerbit Andi.
Internet:
Public Work Department. 2009. Map of earthquake zone in
Indonesia. Retrieved from http://pustaka.pu.go.id/files/pdf/A-
peta%20gempa-917200950115.pdf at 29 March 2012
Tabloid hunianku. 2008. Stair construction retrieved from
http://tekniksipilinfo.blogspot.com/2011/08/definisi-
konstruksi-perhitungan-tangga.html. At 12 April 2012-05-18
Public Work Department.2002. Regulation of loading for
building. Retrieved from
http://erwinrommel.staff.umm.ac.id/files/2010/09/rangkuman-
ppiug-1983.pdf at 21 March 2012
[1]

Anda mungkin juga menyukai