Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL PENELITIAN

JUDUL PENELITIAN :

PENGEMBANGAN MODEL DESAIN RUMAH TINGGAL TAHAN GEMPA PADA


DAERAH RAWAN BENCANA DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH
BERBASISKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL KAILI

Disusun Oleh :

NURZAITUN E1B119047

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gempa bumi merupakan fenomena yang tidak asing bagi masyarakat dunia termasuk
Indonesia. Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi terjadi peristiwa gempa bumi.
Hal ini disebabkan Indonesia berada di wilayah pertemuan tiga lempeng kerak bumi serta
dijalur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) yaitu daerah yang sering mengalami bencana
alam seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Sekitar 90% dari gempa bumi yang
terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Kepala Badan
Meteorologi Klimatologi da Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mencatat ada 59 kali
gempa bumi yang terjadi di Indonesia pada kurun waktu 1-22 Januari 2021. Hal ini
menunjukkan bahwa hampir terjadi gempa bumi di Indonesia (Sumber: CNN Indonesia,
2021). Deretan peristiwa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia diantaranya yaitu di
Aceh tahun 2004 dengan guncangan 9,3 SR di Samudra Hindia yang mengakibatkan 131.028
orang meninggal dunia dan sekitar 37.000 orang hilang. Selain itu gempa juga pernah
mengguncang Lombok dengan 7.0 SR dengan 390 orang meniggal dunia. Pulau Sulawesi pun
tak luput dengan peristiwa gempa. Tercatat ada 4 kali gempa berskala besar pernah terjadi di
Sulawesi yaitu menimpa Sulawesi Utara (1968), Sulawesi Tengah (2008 dan 2018), dan
paling terbaru adalah di awal tahun ini menimpa Sulawesi Barat (2021).

Dari rangkaian peristiwa tersebut, gempa bumi dengan intensitas getaran yang
bervariatif sangat membahayakan warga dan tempat tinggalnya (rumah). Oleh karena itulah,
perlu model desain rumah tinggal yang tahan gempa di daerah rawan bencana gempa bumi
untuk melindungi warganya, sehingga dapat berlindung dengan aman dan nyaman. Menurut
pedoman bangunan tahan gempa bahwa tujuan membangun bangunan tahan gempa itu
adalah; (1). Pada gempa dengan intensitas kecil (di bawah MMI 8.0) yang terjadi beberapa
kali dalam masa daya tahan gedung, tidak boleh terjadi retak dan kerusakan struktural, (2).
Pada gempa dengan intensitas kuat (di atas MMI 8.0) tidak boleh terjadi kerusakan pada
gedung yang membahayakan nyawa penghuni. Tujuan tersebut dapat dicapai apabila pada
saat membangun didahului dengan mentukan model stuktur bangunan yang memperhatikan
kekakuan, stabilitas dan elastisitas pada struktur gedung.

Gempa bumi tahun 2018 lalu yang menimpa Kota Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi
Tengah merupakan peristiwa yang saya alami. Saya berasal dari Sulawesi Tengah dan
melihat langsung kejadian itu. Banyak korban jiwa yang diakibatkan tertimbun reruntuhan
rumah. Di samping itu, Sulawesi Tengah dengan kearifan lokalnya berupa Arsitektur
Tradisional Kaili dapat menjadi alternatif model desain rumah tinggal yang ramah gempa,
khususnya untuk stuktur, konstruksi, dan pemakaian material lokal yang ramah lingkungan,
murah, serta mudah dalam proses pembuatannya. Hal itu lah menjadi latar belakang
dilakukannya penelitian ini. Agar rumah-rumah yang dibangun dan dihuni mampuh
memberikan rasa aman bagi penghuninya khususnya masyarakat Sulawesi Tengah yang
berada di daerah rawan bencana gempa bumi.

2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimanakah potensi Arsitektur Tradisional Kaili yang dapat dikembangkan
menjadi model rumah tinggal yang tahan gempa bumi?
2. Bagaimanakah model desain rumah tinggal yang tahan gempa berbasiskan Arsitektur
Tradisional Kaili?
3. Bagaimanakah model desain sistem Struktur-konstruksi rumah tinggal yang mampu
menahan dan ramah terhadapa pengaruh gaya lateral yang disebabkan oleh gempa
bumi?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini, yaitu :
1. Mengungkap dan mendeskripsikan potensi Arsitektur Tradisional Kaili yang dapat
dikembangkan menjadi model rumah tinggal yang ramah terhadap gempa bumi.
2. Menemukan dan mengembangkan model desain rumah tinggal yang ramah terhadap
gempa bumi berbasiskan Arsitektur Tradisional Kaili.
3. Menemukan dan mengembangkan model desain sistem stuktur dan konstruksi rumah
tinggal yang mampuh menahan dan ramah terhadap pengaruh gaya lateral yang
disebabkan oleh gempa bumi.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini, yaitu :
1. Rekomendasi dalam betuk model desain (prototype) atau bentuk rumah tinggal ramah
gempa berbasiskan Arsitektur Tradisional Kaili.
2. Rekomendasi dalam bentuk desain strktur-konstruksi rumah tinggal, seperti: pondasi,
dinding, kuda-kuda (rangka atap)berbasiska material lokal.
3. Rekomendasi dalam bentuk kriteria/panduan/cara pembuatan rumah tinggal yang
ramah terhadap gempa bumi berbasiskan Arsitektur Tradisional Kaili.

Anda mungkin juga menyukai